SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TEKS ANEKDOT HUKUM
PERADILAN
Disusun Oleh :
1.Arti AriYani (06)
2.Gita Puspitaningtyas (10)
3.Novian Deny C. (17)
4.Rifqi Azmi R. (22)
5.Yuni Wati Astuti (30)
PENGERTIAN TEKS ANEKDOT
 Secara luas, anekdot bisa diklasifikasikan sebagai sesuatu
yang menggelikan (humor) dan sesuatu yang jenaka (wity).
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot
adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan
mengesankan, biasanya berkisar pada orang-orang penting dan
berdasarkan kejadian yang sebenarnya .
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu,
menggelikan, jenaka, dan mengesankan. Biasanya berkisar
pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian yang
sebenarnya.
TUJUAN ANEKDOT
Tujuan utama anekdot tidak hanya untuk
membangkitkan tawa, tetapi juga untuk
mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum
daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk
melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan
sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman
yang langsung pada intinya ( kritik dan saran ).
Struktur Anekdot
Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 struktur. 5 struktur itu
antara lain abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda:
1. Abstraksi adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi
gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal
unik yang akan ada di dalam teks.
2. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita
atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis
bercerita dengan detil di bagian ini.
3. Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau
tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
4. Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang
ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian crisis tadi.
5. Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga
dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis
atau orang yang ditulis
Anekdot Hukum Peradilan
(1) Teks anekdot itu panjang, tetapi struktur teksnya sederhana
dan sama dengan struktur teks anekdot sebelumnya. Struktur
teks itu adalah abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda.
Abstraksi
Orientasi
Pada zaman dahulu di suatu negara ada
seorang tukang pedati yang rajin dan tekun.
Suatu pagi saat Tukang Pedati melewati
jembatan,jembatan itu tidak kuat,sehingga
dagangan,kuda dan Tukang Pedati itu jatuh
ke sungai.Si tukang pedati dan keluarganya
melaporkan si pembuat Jembatan ke
hakim,karena mersa dirugikan.
Krisis
Reaksi
Koda
Tidak ada yang mengaku bersalah, Si
ukangJembatan menyalahkan si Tukang
kayu,si Tukang kayu menyalahkan Si
Penjual Kayu,dan si Penjual kayu
menyalahkan pembantunya.Meraka saling
membela diri.
Penjara tidak muat untuk si Pembantu
yang gemuk, dan dia tidak punya uang
untuk disita.Lalu Si Hakim menyuruh
pengawalnya untuk mencari pembantu
yang berbadan kurus,pendek dan punya
uang dan memjarakanya.
Akhirnya pembantu yang berbadan
pendek,kurus,dan punya uang dimasukan
penjara dan disita uangnya.Peradilan pun
dianggap adil
(2)Partisipan yang terlibat pada anekdot tersebut adalah
partisipan manusia, seperti yang mulia hakim. Partisipan
manusia yang lain adalah:
(a) Si Tukang Pedati dan keluarganya.
(b) Si Pembuat Jembatan
(c) Si Tukang Kayu
(d) Si Penjual Kayu
(e) Si Pembantu berbadan tinggi dan gemuk
(f) Si Pembantu berbadan pendek, kurus, dan punya uang.
(3) Dalam konteks tidak terdapat unsur lucu, tetapi
menggambarkan kekonyolan bahwa orang yang tidak bersalah
dihukum dan dimasukkan ke penjara. Mengapa si Pembantu
yang kurus dan pendek dihukum dan dipenjara, tetapi si
Pembantu yang gemuk dan tinggi tidak?
Jawab:
Karena penjara tidak muat untuk pembantu berbadan gemuk
itu, dan dia juga tidak punya uang untuk disita.
(4) Dalam teks anekdot itu terkandung sindiran, yaitu keputusan
yang tidak adil dikatakan adil. Siapa yang disindir?
Jawab:
Yang disindir adalah pelaku peradilan di Indonesia, khususnya
Hakim.
(5) Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan
pengandaian? Salah satu pengandaian yang ditemukan dalam
teks anekdot di atas adalah bahwa peradilan itu dilaksanakan di
suatu negara, bukan negara kita. Pengandaian yang lain adalah:
(a)
(b)
(c)
(d) Masyarakat yang ada serempak menjawab adil.
(6) Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan lawan kata
(antonim)? Dua contoh lawan kata yang digunakan pada
anekdot tersebut adalah adil-tidak adil dan benar-salah.
Maksudnya adalah bahwa sesuatu yang tidak adil dikatakan
sebagai sesuatu yang adil dan sesuatu yang salah dikatakan
sebagai sesuatu yang benar atau sebaliknya. Contoh lawan kata
yang lain adalah sebagai berikut.
(a)
(b)
(c)
(d)
(7) Dalam anekdot tersebut terkandung konjungsi lalu untuk
menyatakan urutan peristiwa. Konjungsi yang berfungsi sejenis
dengan itu adalah sebagai berikut.
(a) kemudian
(b) mula-mula
(c) selanjutnya
(d) Setelah itu
(8) Dalam anekdot itu terkandung konjungsi maka untuk
menyatakan akibat perbuatan yang dilakukan oleh seorang
tersangaka. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu
adalah:
(a) sehingga
(b) hingga
(c) sampai
(d)Oleh karena itu
(9) Fungsi konjungsi yang dapat digantikan oleh kata-kata.
Sebagai contoh, konjungsi setelah dapat diungkapkan dengan
sesampainya di hadapan hakim (paragraf 4). Kata-kata lain
seperti itu pada teks anekdot itu adalah:
(a) Namun sayang
(b) Beberapa menit kemudian
(c)Setelah
(d)
(10) Dari teks anekdot tersebut, dapatkah kalian menyimpulkan
bahwa orang yang tidak dapat berdebat di sidang pengadialan
akan kalah? Tunjukkan buktinya pada teks anekdot tersebut.
Apakah keadaan itu menggambarkan bahwa layanan publik di
bidang hukum belum bagus?

More Related Content

What's hot

SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptxSEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptxRicaSugandi
 
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSITUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Inunks Peihhcc
 
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer Indonesia
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer  IndonesiaApresiasi Seni Budaya Kontemporer  Indonesia
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer IndonesiaAgunx Pambudy Pambudy
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIAmin Eko Wulandari
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasiHerzaAlwanny
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataTifanny Ellies
 
Batasan antara seni dan bukan seni
Batasan antara seni dan bukan seniBatasan antara seni dan bukan seni
Batasan antara seni dan bukan seniWafiqUmami
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraDermawan Jaqee
 
Power point membaca indah puisi
Power point membaca indah puisiPower point membaca indah puisi
Power point membaca indah puisisuhartonotono9
 
Fungsi dan peran sosiologi
Fungsi dan peran sosiologi Fungsi dan peran sosiologi
Fungsi dan peran sosiologi Hana Subagya
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanVJ Asenk
 
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumMakalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumSentra Komputer dan Foto Copy
 
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA Fadia Rizqi
 

What's hot (20)

SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptxSEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
SEMINAR PROPOSAL-LOLA.pptx
 
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSITUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSI
 
Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
 
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer Indonesia
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer  IndonesiaApresiasi Seni Budaya Kontemporer  Indonesia
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer Indonesia
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi
 
Materi Esai
Materi EsaiMateri Esai
Materi Esai
 
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
 
Morfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi KataMorfologi Reduplikasi Kata
Morfologi Reduplikasi Kata
 
Batasan antara seni dan bukan seni
Batasan antara seni dan bukan seniBatasan antara seni dan bukan seni
Batasan antara seni dan bukan seni
 
Teks ulasan kel 8
Teks ulasan kel 8Teks ulasan kel 8
Teks ulasan kel 8
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
 
Power point membaca indah puisi
Power point membaca indah puisiPower point membaca indah puisi
Power point membaca indah puisi
 
Drama Bali
Drama BaliDrama Bali
Drama Bali
 
Fungsi dan peran sosiologi
Fungsi dan peran sosiologi Fungsi dan peran sosiologi
Fungsi dan peran sosiologi
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumMakalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
 
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
 
Teks anekdot
Teks anekdotTeks anekdot
Teks anekdot
 

Similar to HUKUM

Similar to HUKUM (15)

Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
TEKS ANEKDOT.pptx
TEKS ANEKDOT.pptxTEKS ANEKDOT.pptx
TEKS ANEKDOT.pptx
 
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. IdrusAnalisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
Analisis struktural dalam drama kejahatan membalas dendam karya A. Idrus
 
TEKS ANEKDOT.pptx
TEKS ANEKDOT.pptxTEKS ANEKDOT.pptx
TEKS ANEKDOT.pptx
 
Isu publik anekdot
Isu publik anekdotIsu publik anekdot
Isu publik anekdot
 
Anekdot
AnekdotAnekdot
Anekdot
 
TEKS ANEKDOT.pptx
TEKS ANEKDOT.pptxTEKS ANEKDOT.pptx
TEKS ANEKDOT.pptx
 
TEKS ANEKDOT (BAHASA INDONESIA)
TEKS ANEKDOT (BAHASA INDONESIA)TEKS ANEKDOT (BAHASA INDONESIA)
TEKS ANEKDOT (BAHASA INDONESIA)
 
TEKS ANEKDOT CHRISTINA X - IIS 1
TEKS ANEKDOT  CHRISTINA X - IIS 1 TEKS ANEKDOT  CHRISTINA X - IIS 1
TEKS ANEKDOT CHRISTINA X - IIS 1
 
Membedah Struktur Teks Anekdot
Membedah Struktur Teks AnekdotMembedah Struktur Teks Anekdot
Membedah Struktur Teks Anekdot
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
TEKS ANEKDOT.pptx
TEKS ANEKDOT.pptxTEKS ANEKDOT.pptx
TEKS ANEKDOT.pptx
 
Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah cerpen
Makalah cerpenMakalah cerpen
Makalah cerpen
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

HUKUM

  • 2. Disusun Oleh : 1.Arti AriYani (06) 2.Gita Puspitaningtyas (10) 3.Novian Deny C. (17) 4.Rifqi Azmi R. (22) 5.Yuni Wati Astuti (30)
  • 3. PENGERTIAN TEKS ANEKDOT  Secara luas, anekdot bisa diklasifikasikan sebagai sesuatu yang menggelikan (humor) dan sesuatu yang jenaka (wity).  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya berkisar pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya . Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu, menggelikan, jenaka, dan mengesankan. Biasanya berkisar pada orang-orang penting dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
  • 4. TUJUAN ANEKDOT Tujuan utama anekdot tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi juga untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya ( kritik dan saran ).
  • 5. Struktur Anekdot Teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 struktur. 5 struktur itu antara lain abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda: 1. Abstraksi adalah bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks. 2. Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini. 3. Krisis adalah bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan. 4. Reaksi adalah bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian crisis tadi. 5. Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis
  • 6. Anekdot Hukum Peradilan (1) Teks anekdot itu panjang, tetapi struktur teksnya sederhana dan sama dengan struktur teks anekdot sebelumnya. Struktur teks itu adalah abstraksi^orientasi^krisis^reaksi^koda. Abstraksi Orientasi Pada zaman dahulu di suatu negara ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. Suatu pagi saat Tukang Pedati melewati jembatan,jembatan itu tidak kuat,sehingga dagangan,kuda dan Tukang Pedati itu jatuh ke sungai.Si tukang pedati dan keluarganya melaporkan si pembuat Jembatan ke hakim,karena mersa dirugikan.
  • 7. Krisis Reaksi Koda Tidak ada yang mengaku bersalah, Si ukangJembatan menyalahkan si Tukang kayu,si Tukang kayu menyalahkan Si Penjual Kayu,dan si Penjual kayu menyalahkan pembantunya.Meraka saling membela diri. Penjara tidak muat untuk si Pembantu yang gemuk, dan dia tidak punya uang untuk disita.Lalu Si Hakim menyuruh pengawalnya untuk mencari pembantu yang berbadan kurus,pendek dan punya uang dan memjarakanya. Akhirnya pembantu yang berbadan pendek,kurus,dan punya uang dimasukan penjara dan disita uangnya.Peradilan pun dianggap adil
  • 8. (2)Partisipan yang terlibat pada anekdot tersebut adalah partisipan manusia, seperti yang mulia hakim. Partisipan manusia yang lain adalah: (a) Si Tukang Pedati dan keluarganya. (b) Si Pembuat Jembatan (c) Si Tukang Kayu (d) Si Penjual Kayu (e) Si Pembantu berbadan tinggi dan gemuk (f) Si Pembantu berbadan pendek, kurus, dan punya uang.
  • 9. (3) Dalam konteks tidak terdapat unsur lucu, tetapi menggambarkan kekonyolan bahwa orang yang tidak bersalah dihukum dan dimasukkan ke penjara. Mengapa si Pembantu yang kurus dan pendek dihukum dan dipenjara, tetapi si Pembantu yang gemuk dan tinggi tidak? Jawab: Karena penjara tidak muat untuk pembantu berbadan gemuk itu, dan dia juga tidak punya uang untuk disita.
  • 10. (4) Dalam teks anekdot itu terkandung sindiran, yaitu keputusan yang tidak adil dikatakan adil. Siapa yang disindir? Jawab: Yang disindir adalah pelaku peradilan di Indonesia, khususnya Hakim.
  • 11. (5) Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian? Salah satu pengandaian yang ditemukan dalam teks anekdot di atas adalah bahwa peradilan itu dilaksanakan di suatu negara, bukan negara kita. Pengandaian yang lain adalah: (a) (b) (c) (d) Masyarakat yang ada serempak menjawab adil.
  • 12. (6) Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan lawan kata (antonim)? Dua contoh lawan kata yang digunakan pada anekdot tersebut adalah adil-tidak adil dan benar-salah. Maksudnya adalah bahwa sesuatu yang tidak adil dikatakan sebagai sesuatu yang adil dan sesuatu yang salah dikatakan sebagai sesuatu yang benar atau sebaliknya. Contoh lawan kata yang lain adalah sebagai berikut. (a) (b) (c) (d)
  • 13. (7) Dalam anekdot tersebut terkandung konjungsi lalu untuk menyatakan urutan peristiwa. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu adalah sebagai berikut. (a) kemudian (b) mula-mula (c) selanjutnya (d) Setelah itu
  • 14. (8) Dalam anekdot itu terkandung konjungsi maka untuk menyatakan akibat perbuatan yang dilakukan oleh seorang tersangaka. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu adalah: (a) sehingga (b) hingga (c) sampai (d)Oleh karena itu
  • 15. (9) Fungsi konjungsi yang dapat digantikan oleh kata-kata. Sebagai contoh, konjungsi setelah dapat diungkapkan dengan sesampainya di hadapan hakim (paragraf 4). Kata-kata lain seperti itu pada teks anekdot itu adalah: (a) Namun sayang (b) Beberapa menit kemudian (c)Setelah (d)
  • 16. (10) Dari teks anekdot tersebut, dapatkah kalian menyimpulkan bahwa orang yang tidak dapat berdebat di sidang pengadialan akan kalah? Tunjukkan buktinya pada teks anekdot tersebut. Apakah keadaan itu menggambarkan bahwa layanan publik di bidang hukum belum bagus?