SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
KAIDAH-KAIDAH DALAM
MENAFSIRKAN AL-QUR’AN
BAB I
Kaidah-kaidah tafsir dalam bahasa Arab dikenal
dengan istilah “Qowaa’id At-tafsiir”.
Qowaa’id merupakan bentuk jamak dari kata
“Qaa’idah” yang berarti undang-undang, sumber
atau dasar yang digunakan secara umum yang
mencakup semua hal-hal yang bersifat partikular.
Sedangkan kata At-tafsiir berasal dari kata
“fassara-yufassiru-tafsiiran” yang dapat diartikan
sebagai alat atau ilmu dalam memahami
petunjuk-petunjuk dalam Al-Qur’an.
Kaidah-kaidah Tafsir :
Pedoman dasar yang digunakan secara umum dalam
memahami petunjuk-petunjuk dalam Al-Qur’an.
PETA KONSEP
1. Domīr (Kata Ganti)
Kata ganti mempunyai peranan yang sangat penting,
khususnya untuk meringkas suatu pembicaraan tanpa
mengurangi makna yang dikandungnya dan sekaligus
menghemat serta menghindari kebosanan.
Kajian ini sangat penting dalam ilmu Tafsir karena
pemahaman suatu ayat tergantung kepada penguasaan
ḍomīr.
Pada dasarnya setiap ḍomīr harus mempunyai dua unsur yaitu
madlūl (kata yang ditunjuk) dan marji’ (tempat kembalinya).
Terdapat beberapa contoh dalam Al-Qur’an, yaitu :
 QS. al-Aḥzāb [33] : 35
 QS. Hūd [11] : 42
 QS. al-Mā’idah [5] : 8
 QS. Ṭāhā [20] : 67
 QS. Fāṭir [35] : 11
QS. al-Aḥzāb [33] : 35
QS. Hūd [11] : 42
QS. al-Mā’idah [5] : 8
QS. Ṭāhā [20] : 67
QS. Fāṭir [35] : 11
2. Ta’rīf dan Tankīr (Definite and Indefinite)
Ta’rīf dan tankīr atau dikenal juga dengan
istilah ma’rifah dan nakirah. Kedua istilah
ini terkait dengan kata benda (isim).
Ta’rīf menunjuk kepada suatu benda yang
jelas dan terbatas sedangkan tankīr
kebalikannya, menunjuk kepada suatu
benda yang umum dan tidak terbatas.
Pembahasannya dalam kaidah penafsiran
adalah fungsi atau tujuan pemakaian kata
ma’rifah dan nakirah tersebut dalam
kalimat-kalimat Al-Qur`an. Berikut ini
diantara fungsi ma’rifah dan nakirah :
a. Ma’rifah
Pemilihan dan pemakaian sebuah kata dalam Al-Qur`an tidaklah
kebetulan. Pemilihan dan pemakaian kata ini mengandung suatu
maksud tertentu dan mengandung pesan-pesan yang ingin
disampaikan.
Imam az-Zarkasyi dan Imam as-Suyūṭī menyimpulkan sejumlah
fungsi ma’rifah dalam al- Qur`an, sebagai berikut :
1) Ta’rīf dengan isim ḍomīr berfungsi untuk menunjukan suatu
keadaan, baik ḍomīr mutakallim, mukhāṭ̣ab ataupun gaib . Dalam
bahasa Arab seluruh ḍomīr adalah ma’rifah.
2) Ta’rīf dengan isim ‘alam (nama) berfungsi untuk menghadirkan
pemilik nama itu dalam hati pendengar, menyebutkan namanya
yang khas atau karena bertujuan untuk memuliakan atau
menghinakan. Contoh : (QS Al- Fatḥ [48]: 29) dan (QS. al-Lahab
[111]: 1)
QS Al- Fatḥ [48]: 29
QS. Al-Lahab [111]: 1
3). Ta’rīf dengan isim isyārah (kata tunjuk) berfungsi
untuk :
 Menjelaskan bahwa sesuatu yang ditunjuk itu dekat
atau jelas (QS. Luqmān [31]: 11)
 Menjelaskan suatu keadaan dengan menggunakan kata
tunjuk jauh (QS Al-Baqarah [2]: (
5
 Menghinakan dengan memakai kata tunjuk dekat (QS
al-‘Ankabūt [29]: 64)
 Memuliakan dengan memakai kata tunjuk jauh (QS al-
Baqarah [2]: 2)
 Peringatan bahwa sesuatu yang ditunjuk itu sangat
layak dengan sifat yang disebutkan sesudah ism isyārah
tersebut. Misal (QS. al-Baqarah [2]: 2-5)
Q.S Luqman : 11
Q.S Al-Baqarah : 5
Q.S Al-Ankabut : 64
Q.S Al-Baqarah : 2
4). Ta’rīf dengan isim mauṣūl (kata penghubung),
berfungsi untuk :
Menunjukkan arti umum (QS al-‘Ankabūt [29]: (
6
 Meringkas kalimat (QS al-Aḥzāb [33]: (
6
Q.S Al-Ankabut : 69
Q.S Al-Ahzab : 69
5). Ta’rīf dengan alif lām berfungsi untuk :
Mencakup semua satuannya (QS al-‘aṣr [103] : 2)
 Menjelaskan jenis karakteristik tertinggi (QS al-Baqarah
[2]: 2)
 Menerangkan esensi, hakikat dan jenis (QS al-Anbiyā’
[21]: 30)
Q.S Al-Asr : 2
Q.S Al-Baqarah : 2
Q.S Al-Anbiya’ : 30
b. Nakirah
Penggunaan ism nakirah ini mempunyai beberapa fungsi di
antaranya untuk menunjukkan :
 Menunjukan arti satu (QS Yāsin [36]: 20)
 Menunjukan arti satu dan macam sekaligus (QS an-Nūr [24]:
45) dan (QS. al-Baqarah [2] : 96)
 Menunjukan arti Besar, mulia atau dahsyat (QS al-Baqarah
[2]: 279)
 Menunjukan arti Banyak (QS asy-Syu’ārā’ [26]: 41) dan (QS
Fāṭir [35] : 4)
 Merendahkan, menghinakan atau meremehkan (QS. Abasa
[80]: 18)
3. Mudżakkar dan Mu`annats
Kaidah mudżakkar dan mu`annats erat kaitannya dengan
kaidah ḍomīr.
Kedua kaidah tersebut sama-sama memiliki aturan yang
membedakan kata mużakkar (laki-laki) dan mu`annaṡ
(perempuan).
Membedakan kata yang mudżakkar dan yang mu`annats
memudahkan mufassir untuk mencari marja` ḍomīr.
Tanda mu`annaṡ adalah tā` marbūṭah seperti pada
lafal dan tā` ta`nīṡ seperti pada kata Sebaliknya,
kata yang tidak memiliki tanda-tanda mu`annaṡ
berarti masuk dalam kategori mużakkar. Mu`annaṡ
juga memiliki tanda yang berbeda dengan tanda-
tanda mu`annaṡ.
Pada beberapa kata tidak memiliki tanda-tanda
mu`annaṡ sehingga seharusnya ia adalah mużakkar.
Akan tetapi, kata tersebut tergolong dalam kategori
mu`annaṡ majāzī, yakni mu`annaṡ akan tetapi tidak
memiliki tanda-tanda mu`annaṡ.
4. As-Su`āl wal-Jawāb (Pertanyaan dan
Jawaban)
Pertanyaan adalah perkataan yang menjadi permulaan
. Sementara jawaban adalah perkataan yang
dikembalikan ke penanya.
Urgensi dalam mengkaji kaidah tanya jawab dalam Al-
Qur’an adalah membantu penafsir mengungkap isi
teks Al-Qur’an yang berbentuk dialog.
Contoh As-Su`āl wal-Jawāb dalam Al-
Qur’an :
 (QS. Al-An’ām [6]: 63 – 64)
 (QS. Al-Isrā` [17]: 85)
 (QS. Yunus [10]: 34)
 (QS. an-Nisā` [4]: 3

More Related Content

What's hot

Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadiSaputraPanggabea1
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ibnu Ahmad
 
Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010Marhamah Saleh
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisatjehh
 
Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Amiruddin Ahmad
 
PPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan MadaniyahPPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan Madaniyahrismariszki
 
Materi Manasik Haji
Materi Manasik HajiMateri Manasik Haji
Materi Manasik Hajiandirifanz
 
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINTNASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINTJohan Safrijal
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARIarfian kurniawan
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1vuah vava
 

What's hot (20)

Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)
 
Konsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar TasawufKonsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar Tasawuf
 
ILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'ATILMU QIRA'AT
ILMU QIRA'AT
 
Ppt MT
Ppt MTPpt MT
Ppt MT
 
Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
Studi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
 
Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1
 
Asbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpointAsbababun nuzul powerpoint
Asbababun nuzul powerpoint
 
PPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan MadaniyahPPT Makiyah dan Madaniyah
PPT Makiyah dan Madaniyah
 
Materi Manasik Haji
Materi Manasik HajiMateri Manasik Haji
Materi Manasik Haji
 
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINTNASIKH MANSUKH POWERPOINT
NASIKH MANSUKH POWERPOINT
 
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARITAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
TAFSIR BIL MA’TSUR, TAFSIR BIR RA’YI DAN TAFSIR ISYARI
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islam Sumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Ppt al quran
Ppt al quranPpt al quran
Ppt al quran
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Asbabul wurud-ulumul hadits
Asbabul wurud-ulumul haditsAsbabul wurud-ulumul hadits
Asbabul wurud-ulumul hadits
 
PPT Al-Quran Hadist
PPT Al-Quran HadistPPT Al-Quran Hadist
PPT Al-Quran Hadist
 
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
 

Similar to Kaidah-Kaidah tafsir.pptx

Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassirKaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassirDarmansyaD
 
RAHASIA BELAJAR CEPAT.pptx
RAHASIA BELAJAR CEPAT.pptxRAHASIA BELAJAR CEPAT.pptx
RAHASIA BELAJAR CEPAT.pptxstupappdb
 
Al haqiqotu Wal Majazi.pptx
Al haqiqotu Wal Majazi.pptxAl haqiqotu Wal Majazi.pptx
Al haqiqotu Wal Majazi.pptxikbal78
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docx
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docxKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docx
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docxZukét Printing
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 
Isi pembahasan copy
Isi pembahasan   copyIsi pembahasan   copy
Isi pembahasan copyflashnetq
 
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'anMakiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'anAs Faizin
 
Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
Fungsi Hadits Dalam Ajaran IslamFungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islamshofichofifah
 
25 ma-tafsir ma- keagamaan
25 ma-tafsir ma- keagamaan25 ma-tafsir ma- keagamaan
25 ma-tafsir ma- keagamaankadektedy
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islameviy ana
 
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdfSumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdfliondian
 

Similar to Kaidah-Kaidah tafsir.pptx (20)

Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassirKaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
Kaidah kaidah yang dibutuhkan oleh mufassir
 
Ma'ani al-quran
Ma'ani al-quranMa'ani al-quran
Ma'ani al-quran
 
RAHASIA BELAJAR CEPAT.pptx
RAHASIA BELAJAR CEPAT.pptxRAHASIA BELAJAR CEPAT.pptx
RAHASIA BELAJAR CEPAT.pptx
 
Al haqiqotu Wal Majazi.pptx
Al haqiqotu Wal Majazi.pptxAl haqiqotu Wal Majazi.pptx
Al haqiqotu Wal Majazi.pptx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docx
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docxKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docx
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.docx
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Isi pembahasan copy
Isi pembahasan   copyIsi pembahasan   copy
Isi pembahasan copy
 
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'anMakiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
Makiyyah Madaniyyah dan Qiraat Al-Qur'an
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK PMI OLEH Kokoh Yeri Kustioro. SM II PMI-A FDK UINSU 20...
 
Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
Fungsi Hadits Dalam Ajaran IslamFungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
Fungsi Hadits Dalam Ajaran Islam
 
25 ma-tafsir ma- keagamaan
25 ma-tafsir ma- keagamaan25 ma-tafsir ma- keagamaan
25 ma-tafsir ma- keagamaan
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
BAB I
BAB IBAB I
BAB I
 
Sumber ajaran islam
Sumber ajaran islamSumber ajaran islam
Sumber ajaran islam
 
Ayat muhkam
Ayat muhkamAyat muhkam
Ayat muhkam
 
Makalah Qowaid.pdf
Makalah Qowaid.pdfMakalah Qowaid.pdf
Makalah Qowaid.pdf
 
Pengertian ulumul qur
Pengertian ulumul  qurPengertian ulumul  qur
Pengertian ulumul qur
 
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdfSumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdf
 

Kaidah-Kaidah tafsir.pptx

  • 2. Kaidah-kaidah tafsir dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah “Qowaa’id At-tafsiir”. Qowaa’id merupakan bentuk jamak dari kata “Qaa’idah” yang berarti undang-undang, sumber atau dasar yang digunakan secara umum yang mencakup semua hal-hal yang bersifat partikular. Sedangkan kata At-tafsiir berasal dari kata “fassara-yufassiru-tafsiiran” yang dapat diartikan sebagai alat atau ilmu dalam memahami petunjuk-petunjuk dalam Al-Qur’an.
  • 3. Kaidah-kaidah Tafsir : Pedoman dasar yang digunakan secara umum dalam memahami petunjuk-petunjuk dalam Al-Qur’an.
  • 5. 1. Domīr (Kata Ganti) Kata ganti mempunyai peranan yang sangat penting, khususnya untuk meringkas suatu pembicaraan tanpa mengurangi makna yang dikandungnya dan sekaligus menghemat serta menghindari kebosanan. Kajian ini sangat penting dalam ilmu Tafsir karena pemahaman suatu ayat tergantung kepada penguasaan ḍomīr. Pada dasarnya setiap ḍomīr harus mempunyai dua unsur yaitu madlūl (kata yang ditunjuk) dan marji’ (tempat kembalinya). Terdapat beberapa contoh dalam Al-Qur’an, yaitu :
  • 6.  QS. al-Aḥzāb [33] : 35  QS. Hūd [11] : 42  QS. al-Mā’idah [5] : 8  QS. Ṭāhā [20] : 67  QS. Fāṭir [35] : 11
  • 12. 2. Ta’rīf dan Tankīr (Definite and Indefinite) Ta’rīf dan tankīr atau dikenal juga dengan istilah ma’rifah dan nakirah. Kedua istilah ini terkait dengan kata benda (isim). Ta’rīf menunjuk kepada suatu benda yang jelas dan terbatas sedangkan tankīr kebalikannya, menunjuk kepada suatu benda yang umum dan tidak terbatas. Pembahasannya dalam kaidah penafsiran adalah fungsi atau tujuan pemakaian kata ma’rifah dan nakirah tersebut dalam kalimat-kalimat Al-Qur`an. Berikut ini diantara fungsi ma’rifah dan nakirah :
  • 13. a. Ma’rifah Pemilihan dan pemakaian sebuah kata dalam Al-Qur`an tidaklah kebetulan. Pemilihan dan pemakaian kata ini mengandung suatu maksud tertentu dan mengandung pesan-pesan yang ingin disampaikan. Imam az-Zarkasyi dan Imam as-Suyūṭī menyimpulkan sejumlah fungsi ma’rifah dalam al- Qur`an, sebagai berikut : 1) Ta’rīf dengan isim ḍomīr berfungsi untuk menunjukan suatu keadaan, baik ḍomīr mutakallim, mukhāṭ̣ab ataupun gaib . Dalam bahasa Arab seluruh ḍomīr adalah ma’rifah. 2) Ta’rīf dengan isim ‘alam (nama) berfungsi untuk menghadirkan pemilik nama itu dalam hati pendengar, menyebutkan namanya yang khas atau karena bertujuan untuk memuliakan atau menghinakan. Contoh : (QS Al- Fatḥ [48]: 29) dan (QS. al-Lahab [111]: 1)
  • 14. QS Al- Fatḥ [48]: 29
  • 16. 3). Ta’rīf dengan isim isyārah (kata tunjuk) berfungsi untuk :  Menjelaskan bahwa sesuatu yang ditunjuk itu dekat atau jelas (QS. Luqmān [31]: 11)  Menjelaskan suatu keadaan dengan menggunakan kata tunjuk jauh (QS Al-Baqarah [2]: ( 5  Menghinakan dengan memakai kata tunjuk dekat (QS al-‘Ankabūt [29]: 64)  Memuliakan dengan memakai kata tunjuk jauh (QS al- Baqarah [2]: 2)  Peringatan bahwa sesuatu yang ditunjuk itu sangat layak dengan sifat yang disebutkan sesudah ism isyārah tersebut. Misal (QS. al-Baqarah [2]: 2-5)
  • 21. 4). Ta’rīf dengan isim mauṣūl (kata penghubung), berfungsi untuk : Menunjukkan arti umum (QS al-‘Ankabūt [29]: ( 6  Meringkas kalimat (QS al-Aḥzāb [33]: ( 6
  • 24. 5). Ta’rīf dengan alif lām berfungsi untuk : Mencakup semua satuannya (QS al-‘aṣr [103] : 2)  Menjelaskan jenis karakteristik tertinggi (QS al-Baqarah [2]: 2)  Menerangkan esensi, hakikat dan jenis (QS al-Anbiyā’ [21]: 30)
  • 28. b. Nakirah Penggunaan ism nakirah ini mempunyai beberapa fungsi di antaranya untuk menunjukkan :  Menunjukan arti satu (QS Yāsin [36]: 20)  Menunjukan arti satu dan macam sekaligus (QS an-Nūr [24]: 45) dan (QS. al-Baqarah [2] : 96)  Menunjukan arti Besar, mulia atau dahsyat (QS al-Baqarah [2]: 279)  Menunjukan arti Banyak (QS asy-Syu’ārā’ [26]: 41) dan (QS Fāṭir [35] : 4)  Merendahkan, menghinakan atau meremehkan (QS. Abasa [80]: 18)
  • 29. 3. Mudżakkar dan Mu`annats Kaidah mudżakkar dan mu`annats erat kaitannya dengan kaidah ḍomīr. Kedua kaidah tersebut sama-sama memiliki aturan yang membedakan kata mużakkar (laki-laki) dan mu`annaṡ (perempuan). Membedakan kata yang mudżakkar dan yang mu`annats memudahkan mufassir untuk mencari marja` ḍomīr.
  • 30. Tanda mu`annaṡ adalah tā` marbūṭah seperti pada lafal dan tā` ta`nīṡ seperti pada kata Sebaliknya, kata yang tidak memiliki tanda-tanda mu`annaṡ berarti masuk dalam kategori mużakkar. Mu`annaṡ juga memiliki tanda yang berbeda dengan tanda- tanda mu`annaṡ. Pada beberapa kata tidak memiliki tanda-tanda mu`annaṡ sehingga seharusnya ia adalah mużakkar. Akan tetapi, kata tersebut tergolong dalam kategori mu`annaṡ majāzī, yakni mu`annaṡ akan tetapi tidak memiliki tanda-tanda mu`annaṡ.
  • 31. 4. As-Su`āl wal-Jawāb (Pertanyaan dan Jawaban) Pertanyaan adalah perkataan yang menjadi permulaan . Sementara jawaban adalah perkataan yang dikembalikan ke penanya. Urgensi dalam mengkaji kaidah tanya jawab dalam Al- Qur’an adalah membantu penafsir mengungkap isi teks Al-Qur’an yang berbentuk dialog.
  • 32. Contoh As-Su`āl wal-Jawāb dalam Al- Qur’an :  (QS. Al-An’ām [6]: 63 – 64)  (QS. Al-Isrā` [17]: 85)  (QS. Yunus [10]: 34)  (QS. an-Nisā` [4]: 3