Dokumen tersebut membahas tentang memori jangka panjang yang terbagi menjadi memori eksplisit (episodik dan semantik) dan implisit (prosedural, priming, dan pengkondisian). Memori jangka panjang disimpan di hipokampus dan terkait dengan pengalaman masa lalu, pengetahuan, dan keterampilan yang diperoleh seseorang.
3. A. Long Term Memory
Memori jangka panjang adalah memori yang sudah
terkodifikasi dan tersimpan secara menyeluruh dalam otak.
Memori jangka panjang bertindak sebagai hard drive yang
menjadi tempat penyimpanan pengalaman yang telah lalu di
daerah kulit luar otak (Cerebral Cortex). Daerah tempat
penyimpan tersebut berasal dari Hippocampus bagian Otak
yang Penting untuk menyimpan memori. Hippocampus atau
hipokampus adalah bagian kecil di otak yang berperan
penting dalam mengingat informasi baru dan
menghubungkan emosi ke dalam ingatan tersebut
3
4. Fungsi Hippocampus
1. Mengolah dan menyimpan memori spasial
2. Menguatkan memori
3. Mengirim memori menjadi memori jangka
Panjang
4. Mendukung kemampuan kognitif dan
social
5. • Menurut Jeanne Ellis Ormrod (2008) (dalam Ririn Musdalifa,
2019; 222-223) Memori jangka panjang dapat dibagi menjadi
memori eksplisit dan memori implisit. Memori eksplisit
dibedakan menajdi dua yaitu, episodik dan semantik. Sedangkan
memori implisit dibedakan menjadi tiga yaitu memori
procedural, priming, dan pengkondisian
5
6. B. Episodic and Semantic Memory
1. Perbedaan Antara Memori Episodik dan
Semantik
Pengalaman ingatan episodic adalah bahwa hal itu
melibatkan perjalanan waktu mental, pengalaman
perjalanan kembali ke masa lalu untuk berhubungan
kembali dengan peristiwa yang terjadi di masa lalu.
6
Memori
Episodik
Memori
Semantik
Pengalaman memori semantik melibatkan akses
pengetahuan tentang dunia yang tidak harus terkait
dengan mengingat pengalaman pribadi. Pengetahuan
ini bisa berupa fakta, kosa kata, angka, dan konsep.
7. 2. Interaksi Antara Memori Episodik dan
Semantik
7
a. Pengetahuan Mempengaruhi
Pengalaman
b. Memori Autobiografik Memiliki
Komponen Semantik dan Episodik
Contoh: "Ketika saya mengajar di kelas VIII-3 kemarin, Ismi yang duduk di
depan selalu aktif bertannya di bandingkan siswa lain." Perhatikan bahwa
deskripsi ini berisi komponen episodik (Proses mengajar di kelas adalah
pengalaman khusus) dan komponen semantik (Ismi adalah siswa yang selalu
aktif saat proses mengajar).
Contoh: kamu baru-baru ini
akan melaksankan ujian tes TPA
untuk masuk ke perguruan
tinggi, kamu akan merasa
mudah jika mengerjakan tes
tersebut jika pengetahuan yang
kamu dapat saat di bangku
SMA dengan tekun kamu
pelajari. Begitu juga sebaliknya.
8. C. Procedural Memory, Priming, and Conditioning (Implisit Memori)
1. Memori Procedural
Memori prosedural disebut juga
dengan skill memory (memori
keterampilan) karena merupakan
memori untuk melakukan sesuatu
yang melibatkan keterampilan yang
dipelajari.
Misalnya, kemampuan berbicara,
meskipun individu tidak dapat
menjelaskan aturan tata bahasa
2. Priming
Priming terjadi ketika presentasi satu
stimulus (stimulus priming)
mengubah cara seseorang merespons
stimulus lain (stimulus tes). Salah
satu jenis priming, repetition priming
(Priming pengulangan) terjadi ketika
stimulus tes menyerupai stimulus
priming.
Misalnya, melihat kata burung dapat
menyebabkan anda merespons
presentasi kata burung lebih cepat
dari pada kata yang belum pernah
Anda lihat, meskipun Anda mungkin
tidak mengingat bahwa anda pernah
melihat burung sebelumnya.
3. Conditioning
Pengondisian dalam kehidupan
nyata sering kali dikaitkan
dengan reaksi emosional.
Misalnya, ada seseorang yang
tidak suka dan takut ditilang.
Perasaan buruk yang dirasakan
ketika saat mengemudi
disepanjang jalan, dia melihat
lampu mobil polisi yang berkedip
di kaca spionnya.
8
9. D. Proses Long Term Memory
9
Penyandian Informasi dari
LTM (Penyandian makna)
Penyimpanan Informasi
dari LTM
Pengambilan Informasi
dari LTM