2. Pemikiran Politik
Wahidin Soedirohusodo
Wahidin memainkan peranan penting dalam
menggalakkan pendidikan dan penyadaran terhadap
orang jawa, dan juga menjadi penganjur utama
berdirinya budi utomo.
Gagasan berdirinya Budi Utomo diawali saat Dr.
Wahidin Sudirohusodo pada tahun 1906-1907 yang
melakukan perjalanan Propagandanya dengan
menggagas berdirinya Studiefounds (beasiswa)
sebagai langkah pertama dalam menjungjung harkat
dan martabat bangsa,
3. Dalam setiap ceramah-ceramahnya Wahidin sering
membawa tema “Harmoni”. Yakni orang Jawa harus
luwes dalam sikapnya mempertahankan ketaatannya
kepada budaya tradisional, namun siap menyesuaikan
diri dengan aliran dalam politik kolonial.
Dalam pidatonya di Yogyakarta 5 Februari 1905,
Wahidin memberikan sejarah jawa secara garis besar,
dengan memberikan tekanan khusus pada warisan
budha dan hindu. Atas dasar dua sistem pemikiran ini,
wahidin menggolongkan masyarakat jawa sebelum
kedatangan islam menjadi tiga golongan.
Mereka yang masih taat menganut Animisme
Mereka yang memeluk Brahmanisme, Syiwaisme, dan
Wisnuisme (Hindu) ; dan
Mereka yang tertarik pada Budhisme.
4. Wahidin lebih mementingkan pendidikan barat.
Apa yang menurut Wahidin diperlukan ialah
pendidikan secukup-cukupnya bagi kalangan luas
masyarakat pribumi, dan mempertinggi kesadaran
kebangsaan di kalangan orang jawa. Perjuangan
hidup mati yang terhampar di hadapan orang jawa
ialah, memilih satu diantara dua : Berjuang atau
Hancur. Dan Wahidin berpendapat, mereka harus
bersiap sedia menghadapi perjuangan mendatang
dengan jalan menyebarluaskan pendidikan.
5. Pendirian Wahidin selama bertahun-tahun ini
menunjukkan bahwa menurutnya pendidikan
merupakan kunci kemajuan.
Dalam mempropagandakan masalah pendidikan
Wahidin berpendapat, paling tepat dengan
melakukan pendekatan pertama kepada mereka
yang bisa memahami bahasa ibu, yaitu masyarakat
Jawa.
6. Pemikiran Politik
Soetomo
Soetomo merupakan orang yang jujur luar biasa,
walau emosional dan gampang terpengaruh..
Memang, ia bukanlah orangnya untuk siasat
menyiasati politik yang lembut dengan segala
kecerdikan dan tipu dayanya. Menurut Koch,
Tokoh sosialis Belanda -1920.
Soetomo mendirikan Budi Utomo pada hari
minggu tanggal 20 Mei 1908.
Beda dengan Wahidin, Soetomo pertama-tama
mengajak rekan-rekan sesama mereka di sekolah
lanjutan lainnya.
7. Menurut Soetomo , Pada hakikatnya Budi Utomo
adalah suatu usaha untuk membentuk organisasi
yang seluas mungkin di kalangan pribumi jawa,
atau dengan perkataan lain untuk meletakkan
dasar organisasi bagi seluruh bangsa jawa.
dalam anggaran dasar Budi Utomo pasal 2 yang
menyatakan bahwa tujuan organisasi untuk
menggalang kerja sama guna memajukan tanah
dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis
dan juga pasal 4 yang menyatakan bahwa
anggota organisasi terdiri atas anggota tetap,
anggota kehormatan, dan donatur atau
dermawan. Anggota tetap terbatas pada
penduduk pribumi Jawa dan Madura.
8. pada tahun 1924, ia mendirikan Indonesische Studie
Club (ISC) yang merupakan wadah bagi kaum
terpelajar Indonesia. ISC berhasil mendirikan sekolah
tenun, bank kredit, koperasi, dan sebagainya. Pada
tahun 1931 ISC berganti nama menjadi Persatuan
Bangsa Indonesia (PBI). Di bawah pimpinannya, PBI
berkembang pesat.
Lalu, Januari 1934, dibentuk Komisi BU-PBI, yang
kemudian disetujui oleh kedua pengurus-besarnya
pertengahan 1935 untuk berfusi. Kongres peresmian
fusi dan juga merupakan kongres terakhir BU,
melahirkan Partai Indonesia Raya atau disingkat
PARINDRA
9. Budi Utomo dan Volksraad
Organisasi ini berorientasi kepada gerakan Sosial,
ekonomi, dan Kebudayaan. Namun gerakan ini tidak
berorientasi kepada gerakan politik, karena saat itu
gerakan politik dilarang oleh pemerintah Hindia-Belanda.
Namun dalam pergerakan Budi Utomo ini hanya meliputi
wilayah Pulau Jawa dan Madura.
Budi utomo mengusulkan sistem milisi. Karena ancaman
perang dan untuk melindungi Jawa sebagai tanah air.
diusulkannya Volksraad yang kemudian membawa Budi
Utomo ikut terjun kedalam dunia politik.
Budi Utomo mengalami kegagalan dalam memperoleh
dukungan massa karena sikapnya yang netral terhadap
agama.
10. Budi utomo mengusulkan agar bahasa melayu
sebagai bahasa resmi.
Radjiman mengusulkan diajarkannya sejarah pribumi
agar mereka mengerti arti penting demokrasi.
Budi utomo bergabung dengan C.S.I dan Insulinde
untuk membentuk front persatuan akibat dari gejolak
politik di eropa terutama belanda.
Pada tahun 1935 Budi Utomo bergabung dengan
persatuan bangsa Indonesia yang kemudian membuat
partai Indonesia Raya atau Parindra.
11. Daftar referensi
Nagazumi,Akira.Bangkitnya Nasionalisme
Indonesia Budi Utomo 1908-
1918.Jakarta.Penerbit grafika utama.1989