Faktor lingkungan biotik dan abiotik mempengaruhi ekosistem. Faktor biotik adalah makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan mikroba. Faktor abiotik non-hidup seperti suhu, sinar matahari, air, tanah, ketinggian, angin, dan garis lintang yang memengaruhi organisme. Faktor-faktor ini berperan dalam struktur dan interaksi ekosistem.
1. FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK
Oleh :
Kiki Risky Midia NIM 2022413002P
PRODI SAINS LINGKUNGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
3. Faktor Biotik
◦ Faktor hidup yang meliputi semua makluk hidup di bumi
yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan dan mikroba.
◦ Dalam Ekosistem tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan sebagai konsumen dan mikroorganisme berperan
sebagai dekomposer
◦ Faktor biotik juga meliputi tingkatan tingkatan organisme
yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem dan
biosfer
4. Tingkatan Organisme
Tingkatan ini dimulai dari tingkat molekul,
organel, sel, jaringan, organ, sistem organ,
organisme, populasi, komunitas, ekosistem,
bioma, dan biosfer.
5. Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor
fisik dan kimia.
◦ Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah
sebagai berikut :
a. Suhu
b. Sinar Matahari
c. Air
d. Tanah
e. Ketinggian
f. Angin
g. Garis Lintang
6. a. Suhu
◦ Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme
untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
◦ Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu :
1. Lama penyinaran matahari : semakin lama penyinaran matahari (intensitas) semakin naik suhu
lingkungan dan benda yang terpapar olehnya.
2. Tinggi/rendah permukaan bumi : suhu udara pada daerah yang berada jauh dari permukaan air
laut menjadi lebih rendah.
3. Permukaan bumi : permukaan daratan lebih mudah menyerap dan melepaskan panas jika
dibandingkan dengan permukaan laut. Permukaan daratan yang berwarna terang dapat
memantulkan lebih banyak panas, sedangkan permukaan yang gelap dapat menyerap banyak
panas sehingga dapat menaikkan suhu tanah.
7. b. Sinar Matahari
◦ Peranan Cahaya Matahari dalam Ekosistem :
1.Sebagai unsur abiotik yang menjaga kelangsungan semua makhluk hidup. Cahaya matahari
dianggap sebagai sumber energi terbesar yang menjaga kelangsungan interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan abiotiknya.
2.Menyediakan bahan organik untuk komponen biotik. Pertumbuhan dan perkembangan
organisme nyatanya membutuhkan energi kimia dari alam. Energi kimia ini tersedia karena adanya
bantuan dari cahaya matahari yang memecahkan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana.
3.Mentransferkan energi langsung ke organisme. Selain mendukung secara bakstage, cahaya
matahari ini nyatanya mengandung sejumlah elektron yang diteruskan secara langsung ke tubuh
organisme dan merangsang energi kimia dalam tubuh makhluk hidup untuk bekerja lebih baik.
4.Unsur utama dan pertama dalam struktur trofik ekosistem. Cahaya matahari diperlukan bagi
tumbuhan autotrof untuk melanjutkan struktur/rantai makanan menuju konsumen berikutnya.
8. c. Air
◦ Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan
penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup
lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,
misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
9. d. Tanah
◦ Tanah merupakan salah satu sumber daya yang berperan penting terhadap keberlangsungan
hidup organisme. Fungsi tanah tidak hanya sebagai tempat berjangkarnya tanaman, penyedia
unsur hara, tetapi juga berfungsi sebagai salah satu bagian dari ekosistem. Jenis tanah yang
berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga
menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
10. e. Ketinggian
◦ Ketinggian tempat dapat menyebabkan perbedaan suhu udara, sinar matahari, kelembaban udara dan
angin. Semakin tinggi suatu tempat, semakin rendah suhu tempat tersebut. Ketinggian berpengaruh
terhadap proses pertumbuhan makhluk hidup. Dengan mengetahui pengaruh ketinggian terhadap
kelangsungan makhluk hidup, maka jenis organisme yang menempati ekosistem dalam ketinggian
tertentu pasti akan spesifik.
f. Angin
◦ Angin secara tidak langsung mempunyai efek penting pada produksi tanaman pangan. Energi angin merupakan
perantara dalam penyebaran tepung sari pada penyerbukan alamiah, tetapi angin juda dapat menyebarkan benih
rumput liar dan melakukan penyerbuka silang yang tidak diinginkan. Angin yang terlalu kencang juga akan
menggangu penyerbukan oleh serangga.
11. g. Garis Lintang
◦ Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang
secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.