Dokumen tersebut membahas tentang Merdeka Belajar, Belajar Merdeka. Pertama, menjelaskan konsep Merdeka Belajar yang digulirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan kebebasan berinovasi dalam pendidikan. Kedua, membahas implementasi Merdeka Belajar di masa pandemi Covid-19 dan upaya Kemenag untuk menyesuaikan madrasah dengan perkembangan zaman melalui penggunaan teknologi. Ketiga, menyinggung tent
2. Editorial - 2
Terkini - 3
Kabar umma - 5
Trending - 6
Sahabat umma - 8
Profil - 9
V O L . 2
DAFTAR ISI
3. Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Ada dua momen bersejarah pada Agustus 2020 ini: perayaan 75
tahun kemerdekaan RI dan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah. Menilik kalen-
der masehi, perayaan 75 tahun kemerdekaan RI jatuh pada Senin
(17/8/2020). Sementara Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, jatuh pada
Kamis (20/8/2020).
Namun, berbeda dengan tahun sebelumnya, dua momen itu
berlangsung di tengah keprihatinan negeri yang tertatih-tatih menghada-
pi pandemi Covid-19. Virus mematikan itu masih terus menggerogoti
negeri ini. Fokus pemerintah pun tersita menangani wabah tersebut.
Kini, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia tengah berjuang meraih
kemerdekaan. Bukan dari belenggu penjajah, tapi serangan Covid-19.
Hanya dengan semangat dan kekompakan, Insyaa Allah, bangsa ini tak
akan mati diterkam pandemi Covid-19.
Seiring dengan semangat perjuangan menghadapi kemerdekaan,
makna Tahun Baru Islam 1442 Hijriah bisa diartikan sebagai semangat
perjuangan tanpa mengenal rasa putus asa serta rasa optimisme yang
tinggi yakni semangat hijrah dari hal buruk menuju kebaikan.
Edisi kedua uMagazine mengambil tema 'Merdeka Belajar, Belajar
Merdeka'. Merdeka Belajar, lebih pada memiliki cita-cita melampaui
ruang kelas dan batas dunia. Belajar merdeka yakni menumbuhkan sikap
merdeka untuk maju, berkembang, serta inovatif. Selamat membaca.
2
1 4 / 0 8 / 2 0 2 0
Editorial
Semangat Merdeka dari Pandemi
4. Ide ini datang dari Nadiem
Makarim tahun 2019 lalu. Belum
dua bulan menjabat Menteri Pendi-
dikan dan Kebudayaan (Mendik-
bud), dia membuat terobosan. Mas
Menteri, begitu dia biasa disapa,
menggulirkan program 'Merdeka
Belajar'.
Lompatan besar lewat sistem
pendidikan ini rencananya bakal
dilaksanakan pada 2021
mendatang. Menurut Nadiem,
'Merdeka Belajar' artinya unit pendi-
dikan yaitu sekolah, guru-guru dan
muridnya punya kebebasan berino-
vasi, belajar dengan mandiri dan
kreatif.
Tak perlu menunggu tahun
2021, konsep 'Merdeka Belajar' kini
mulai diterapkan pada masa
Covid-19. Salah satunya, siswa
belajar di rumah dan tak harus
datang ke sekolah. Pembelajaran
pun sesuai perkembangan anak di
abad 21 yang menekankan kemandi-
rian.
Nah, bicara soal konsep 'Merde-
ka Belajar', Kementerian Agama
(Kemenag) mengklaim telah
menjalankan 'Merdeka Belajar'
yang tidak mengekang guru dan
siswa seperti digembar-gemborkan
Nadiem Makarim.
Program 'Merdeka Belajar'
tersebut dikuatkan dengan Keputu-
san Menteri Agama (KMA) Nomor
184 Tahun 2019, tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum Pada
Madrasah, Kementerian Agama.
"Di Kemenag ini kemerdekaan
belajar ini sudah didengungkan
2018 dengan bukti KMA 184," ujar
Kepala Subdirektorat Kurikulum
dan Evaluasi Direktorat Kurikulum,
Sarana, Kelembagaan, dan
Kesiswaan Madrasah, Ahmad
Hidayatullah Januari lalu.
Hanya saja faktanya, hingga
kini masih ada madrasah yang
kondisinya masih memprihatinkan.
Menteri Agama Fachrul Razi
menyebutkan, ada 11.900 madra-
sah yang tidak dialiri listrik. Yang
belum memiliki akses internet
bahkan mencapai 13.793 madra-
sah.
"Saat ini Kemenag sedang
menjalin komunikasi untuk kerjasa-
ma dengan kementerian dan lemba-
ga terkait untuk mengatasi hal
tersebut terutama di daerah 3T
(terluar, tertinggal dan terdepan),"
3
MERDEKA BELAJAR,
BELAJAR MERDEKA
Madrasah Menjawab Zaman
T E R K I N I
5. kata Fachrul di Gedung DPR, Jakar-
ta, awal Juli lalu.
Fachrul menegaskan, kebutu-
han akses terhadap listrik dan
internet sangat diperlukan bagi
proses belajar mengajar di madra-
sah. Terlebih lagi, saat ini proses
belajar mengajar masih menguta-
makan pada kegiatan tatap muka
via internet di tengah pandemi virus
corona.
Menyikapi kondisi tersebut,
Ustaz Feylian Lc.,MA mengatakan,
madrasah sekarang memang harus
disesuaikan dengan keadaan
zaman. Menurut Ustaz Feylian,
madrasah memiliki makna selalu
ada fasilitas, wasilah, metodologi.
“Dulu madrasah belum meneri-
ma teknologi dan digitalisasi,
sekarang harus bisa. Jangan
sampai tergerus zaman. Teknologi
disesuaikan filosofi madrasah,”
kata Feylian kepada umma.
Ustaz Feylian menambahkan,
madrasah harus membaca keadaan
zaman. Kalau dulu penekanannya
kepada prinsip pembelajaran keisla-
man, sekarang metodologinya
harus terus diperbarui.
“Memang ilmu itu penting,
tetapi lebih penting metodologi.
Metodologi penting, tapi lebih
penting personality. Islam mampu
memadukan itu semua. Kita pilih
pilah ilmu, tidak bisa, karena sejatin-
ya ilmu itu bermula dari Islam,”
jelasnya.
Feylian merujuk juga pada
perbedaan pesantren lama dengan
sekarang. Misalnya pesantren dulu
masih menggunakan sistem defisit
dan sebagai bengkel akhlak.
Namun sekarang sudah melihat
sebagai kebutuhan generasi muda.
“Pesantren sekarang sudah jadi
lifestyle. Saya sih menyebutnya My
Pesantren, My Adventure.
Kehidupan pesantren dibangun dari
bangun sampai tidur lagi, pesantren
yang boarding school. Kondisi
tersebut membuat kita makin yakin
bahwa rezeki anak-anak santri itu
dari pesantren,” ujarnya.
4
6. Aplikasi komunitas muslim umma terus berupaya memperbarui
fitur-fitur untuk membantu umat muslim Indonesia menjadi lebih baik.
Beberapa pembaruan kali ini dilakukan di halaman salat. Dengan
pembaruan tersebut, kamu bisa lebih mudah dan nyaman menggu-
nakan aplikasi umma. Pembaruan tersebut masing-masing:
- Tampilan halaman salat yang lebih fresh dan simpel
- Informasi waktu salat yang lebih jelas
- Ceklis ibadah yang sudah dilakukan jadi lebih mudah
IBADAH JADI LEBIH MUDAH
K A B A R u m m a
Melawai
Melawai
7. Hamzah Assuudy Lubis kaget
alang kepalang, Selasa (4/8/2020)
lalu. Saat berada di sebuah aparte-
men, Presiden Perhimpunan
Pelajar Indonesia di Lebanon itu
mendengar suara ledakan. Tak
hanya ledakan, dia pun mera-
sakan guncangan di apartemen.
Saat itu suasana langsung
mencekam. Ambulans mond-
ar-mandir di dekat apartemen.
Masyarakat panik mencari perlind-
ungan. Bersama teman-temann-
ya, Hamzah pun bergegas turun
agar tak terkena reruntuhan.
Rupanya, suara ledakan berasal
dari Pelabuhan Beirut Lebanon.
Jaraknya sekitar empat kilometer
dari apartemen.
"Saat ledakan terjadi, saya
dan teman teman sedang berada
di rumah mahasiswa yang berja-
rak kurang lebih empat kilometer
dari lokasi kejadian, yaitu Pelabu-
han Beirut," kata Hamzah seperti
dikutip BBC.
Dalam video yang beredar di
media sosial, tampak kepulan
asap menyelimuti gudang di
dekat pelabuhan. Pukul 18.00
waktu setempat ledakan besar
terdengar. Selang tiga puluh detik
kemudian, ledakan kolosal
dahsyat terjadi.
Korban pun berjatuhan.
Hingga Sabtu (8/8/2020), tercatat
154 orang meninggal dunia.
Selain itu, sekitar 6.000 korban
luka. Bahkan 120 di antaranya
dalam kondisi kritis di rumah
sakit.
Ledakan berasal dari amoni-
um nitrat seberat 2.750 ton yang
disimpan sudah sejak lama.
Amonium nitrat merupakan
6
T R E N D I N G
MENANGIS
8. senyawa kimia yang banyak
digunakan sebagai pupuk, bahan
peledak di pertambangan jika
dicampurkan dengan bahan
bakar hingga bom pada masanya.
Kini, lokasi ledakan berubah
menjadi kawah selebar 140 meter
yang digenangi air laut. Dahsyatn-
ya ledakan tersebut bahkan
sampai memecahkan kaca jende-
la Bandara Internasional Beirut
yang berjarak 9 km dari tempat
kejadian.
Lebih dari sepekan, ledakan
Beirut masih jadi sorotan. Pasca
ledakan, bentrokan pengunjuk
rasa anti-pemerintah dengan
pasukan keamanan Lebanon
meletus di Beirut, Kamis
(6/8/2020).
Warga Beirut marah karena
'kelalaian pemerintah' yang
menyebabkan ledakan dahsyat.
Ledakan itu juga telah menja-
di mimpi buruk bagi Beirut.
Mantan Perdana Menteri Lebanon
Saad Hariri menyerukan investi-
gasi. Dia mengutip media lokal
yang menyamakan ledakan seper-
ti bom atom di Hiroshima, Jepang
pada Perang Dunia II & menyebut-
nya sebagai "Beirutshima".
7
wsj.com
nytimes.com
7
Marwan Naamani/picture alliance via Getty Images
9. 7
8
Sungguh Maha Besar Allah.
Begitu agungnya Allah, begitu
baiknya Allah pada kita. Dan
benar Allah telah mengatur dunia
dan seisinya begitupun dengan
akhirat.
Kita takkan pernah tahu
bagaimana Allah mengatur
semuanya, bagaimana bisa Allah
mengurus seluruh ciptaanNya
bahkan yang melata sekalipun.
Dengan kata "KUN" maka bagi
Allah itu semua tiada yang sulit.
Betapa baiknya Allah. Coba
kita renungi, bisa tidak kita kejar
cintanya Allah, bisa tidak kita
buat agar Allah sayang sama kita,
bisa tidak buat Allah suka pada
perbuatan baik kita, kira- kira bisa
tidak kita melakukan itu semua?
BISA!
Karena bagi Allah tidak ada
yang tidak mungkin. Asalkan niat
kita sungguh-sungguh. Banyak
haluan dan juga rintangan.
Yang paling utama kita harus
menaati terlebih dahulu kewajiban
kita kepada Allah swt dan
menjauhi laranganNya. Kemudian
tunaikan kewajiban kalian kepada
Allah, maka Allah pasti akan
berikan apa yang telah dijanjikann-
ya seperti yang telah tertulis di
dalam Al-Qur'an.
S A H A B A T u m m a
Meraih CintaNya
Wulan Anggreany
Di antaranya " Anjuran Saling
Tolong Menolong Dalam
Kebaikan " .
Dan jangan pernah sedikitpun
putus asa ataupun lelah, apabila
ada sedikit masalah maupun
cobaan, cobalah untuk selalu
berprasangka baik kepada Allah.
Itu semua bentuk kasih
sayang Allah kepada kita semua.
Agar keimanan kita semakin
dikuatkan dan tidak mudah
goyah, dan disanalah keimanan
serta ketaqwaan kita diuji olehN-
ya. Yuk perlahan-lahan belajar
ikhlas, sabar dan tabah, InsyaAl-
lah akan menjadi suatu kebaikan
untuk dirimu kelak.
Seperti yang tertera dalam
Al-Qur'an: "Orang orang baik
akan mendapatkan balasan seper-
ti apa yang telah mereka kerjakan,
begitupun sebaliknya ".
Maka dari itu berbuat baiklah
kalian kepada semua hamba-ham-
ba Allah, terutama berbuat baik
kepada kedua orang tua kalian,
karena di situlah letak
keridaan-Nya.
Semoga dalam perjalanan kita
mengarungi kehidupan dunia
demi mengumpulkan bekal ke
akhirat dipermudah sama Allah.
Dan alangkah lebih baiknya setiap
perbuatan baik dimulai dari diri
sendiri.
10. 9
P R O F I L
Teman Berbagi Kebaikan
Irfan Junaidi - Pemred Republika
Mengelola media massa
berbasis Islam bukanlah hal
mudah. Apalagi, Islam di Indone-
sia memiliki spektrum yang berag-
am.
Kondisi itu dirasakan Pemimp-
in Redaksi (Pemred) Harian
Republika Irfan Junaidi. Namun,
dia mampu mengarunginya
dengan tenang.
Menurut Irfan, salah satu tantan-
gan yang harus dihadapi Repub-
lika adalah bisa mengakomodasi
keragaman Islam. Karena itu,
Irfan pun kerap berhati-hati saat
menggarap sejumlah isu.
"Kita harus meningkatkan
sensitivitas, karena di Indonesia
ini ada berbagai umat Islam,
spektrum yang luas. Kita harus
bisa menjaga perasaan mereka
karena kita hadir bukan untuk
memecah belah tapi untuk
merangkul," kata Irfan.
Sebagai pionir media berba-
sis Islam, posisi Republika saat
ini berada di puncak. Sebab, tak
ada media serupa yang bisa
mengekor pencapaian Republika.
Meski begitu, semangat Irfan
terpacu melihat hadirnya aplikasi
komunitas muslim umma yang
memiliki napas seperti Republika.
Aplikasi umma dan Republika,
sebut Irfan, bisa menjadi teman
baik.
"Saya senang mengetahui
adanya umma, jadi Republika
punya teman yang sama-sama
punya tujuan mendorong
konten-konten yang mengandung
nilai kebaikan dan keislaman,"
ujar bapak tiga anak ini.
Sebagai sebuah platform, kata
Irfan, umma memiliki tools yang
lengkap bagi seorang muslim.
Sebut saja pengingat salat, info
kajian, konten Islami, hingga
teman yang sama-sama belajar
tentang keislaman.
"Ke depan, umma berpotensi
besar. Karena salah satu
problematika umat saat ini adalah
kurangnya pendidikan Islam.
Umma bisa jadi aplikasi yang
membantu pendidikan umat.
Dengan teknologi, umma bisa
memudahkan umat mengakses
11. University.
Banyak media lain yang
menawari pria asal Cilacap ini
untuk berpindah 'kapal'. Tak
hanya dalam negeri, media asing
pun tertarik dengan kepemi-
mpinan Irfan mengawal keredak-
sian. Namun ia tetap mantap
bertahan di Republika.
"Bagi saya, Republika adalah
tempat yang tepat bagi saya
untuk bisa mengekspresikan
idealisme jurnalisme dan keisla-
man. Di sini saya mendapatkan
banyak pelajaran dan semoga
saya masih bisa bermanfaat lewat
Republika," ujar Irfan.
Setelah 24 tahun tumbuh
bersama Republika, Irfan merasa
keislamannya masih dangkal.
Karena itu ia tak ragu untuk terus
memperdalam ilmu dan belajar.
"Semakin saya tahu ilmu,
semakin sadar saya betapa dang-
kal keislaman saya. Mudah-muda-
han saya masih diberikan kesem-
patan untuk belajar bersama
Republika dan umma," tutupnya.
sumber ilmu, berkomunikasi
dengan pemuka agama dan masih
banyak lagi," katanya.
Irfan sendiri mengawali karier
di Republika sebagai kontributor
daerah saat masih kuliah di Fakul-
tas Ilmu Komunikasi (Fikom)
Universitas Padjadjaran (Unpad)
pada 1996.
Dua tahun kemudian, ia
ditarik ke Jakarta sebagai
wartawan Republika dan meliput
sejumlah peristiwa penting seper-
ti kerusuhan 1998, reformasi,
hingga referendum di Timor Timur
tahun 1999.
Ia pun dipercaya menjadi
kepala biro untuk merintis
halaman daerah khusus Jawa
Barat pada tahun 2000-an di
Bandung. Kariernya meroket
setelah menjadi redaktur halaman
1 hingga akhirnya menempati
posisi paling strategis sebagai
Pemred Republika pada 2016.
Dalam perjalanan kariernya, ia
sempat melanjutkan pendidikan
dengan meraih gelar master Mana-
jemen Pertahanan ITB-Cranfield
12. JADI PEMATERI BERKUALITAS
DENGAN GABUNG DI
uClass by umma merupakan kelas online pilihan
umat Islam untuk menuntut ilmu secara online melalui
video ataupun live streaming.
Sampaikan ilmu atau keahlian yang kamu miliki dengan lebih
mudah, tepat sasaran, dan raih manfaatnya!
by:
Dapat Tambahan Penghasilan
Semakin banyak peserta yang bergabung di kelasmu, Insyaa Allah
semakin banyak tambahan penghasilan yang akan kamu dapatkan.
Peserta Tepat Sasaran
Sampaikan ilmu atau keahlian lebih efektif dengan segmentasi peserta
yang spesifik menjangkau banyak umat Muslim.
Langsung Mulai Kelasmu
Tidak perlu lagi repot mengurus administrasi kepesertaan
di uClass. Materi siap, langsung bisa mulai kelas.
Jadi Bermanfaat untuk Sesama
uClass adalah tempatmu berbagi ilmu atau
keahlian dengan berbagai komunitas
Muslim yang tepat sesuai minatnya.
@uclassindonesia