SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
-1-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN
KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
NOMOR 23 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SERTIFIKASI KEAHLIAN TINGKAT DASAR
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Pasal 126 ayat (1)
dan Pasal 134 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah perlu pengaturan
teknis operasional Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
b. bahwa bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah tentang Petunjuk Teknis Operasional
Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 Tentang
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
157 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 314);
2. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5655);
-2-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
3. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Kepala Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 3
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH TENTANG PETUNJUK TEKNIS
OPERASIONAL SERTIFIKASI KEAHLIAN TINGKAT DASAR
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan
untuk memperoleh Barang/Jasa oleh
Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/
Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan
kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk
memperoleh Barang/Jasa.
2. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah
yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3. Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LKPP untuk
menentukan bahwa seseorang telah memenuhi aspek
pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap
kerja yang relevan yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di bidang Pengadaan
Barang/Jasa.
4. Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang selanjutnya disebut Sertifikasi Keahlian
Tingkat Dasar adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
LKPP untuk menentukan bahwa seseorang telah memahami
peraturan perundang-undangan di bidang Pengadaan
Barang/Jasa.
-3-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
5. Sertifikasi Keahlian Berbasis Kompetensi yang selanjutnya
disebut Sertifikasi Kompetensi adalah seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh LKPP secara sistematis dan obyektif melalui
uji kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia dan Standar Khusus.
6. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang selanjutnya disebut dengan Sertifikat adalah tanda
bukti pengakuan dari pemerintah atas kompetensi dan
kemampuan profesi di bidang Pengadaan Barang/Jasa.
7. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya
Manusia LKPP yang selanjutnya disebut Deputi Bidang
PPSDM adalah unit organisasi di LKPP yang mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
penyusunan strategi dan kebijakan pembinaan sumber daya
manusia di bidang Pengadaan Barang/Jasa.
8. Direktorat Sertifikasi Profesi adalah unit organisasi di bawah
Deputi Bidang PPSDM yang mempunyai tugas menyiapkan
rumusan kebijakan dan pedoman serta pelaksanaan
sertifikasi profesi Pengadaan Barang/Jasa.
9. Direktorat Pelatihan Kompetensi adalah unit organisasi di
bawah Deputi Bidang PPSDM yang mempunyai tugas
menyiapkan rumusan pedoman pelatihan kompetensi
pengadaan barang/jasa Pemerintah dan pengelolaan
sumberdaya pembelajaran.
10. Pelaksana Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut
Pelaksana Sertifikasi Keahlian adalah LKPP melalui
Direktorat Sertifikasi Profesi.
11. Pelaksana Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
disebut Pelaksana Ujian adalah pihak-pihak yang telah
memenuhi persyaratan untuk melaksanakan Ujian
Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
12. Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Ujian
adalah proses yang dilaksanakan oleh Pelaksana Ujian
untuk menilai layak atau tidaknya calon Pemegang
Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa mendapatkan
Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
13. Pengawas Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
disebut Pengawas LKPP adalah seseorang yang ditugaskan
oleh Direktur Sertifikasi Profesi untuk mengawasi
pelaksanaan ujian sertifikasi.
14. Peserta Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Peserta
Ujian adalah seseorang yang namanya telah terdaftar dalam
data Peserta Ujian dan telah mendapat nomor Peserta Ujian.
-4-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
15. Pemegang Sertifikat Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut
Pemegang Sertifikat adalah seseorang yang telah lulus Ujian
dan telah mendapatkan Sertifikat Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa.
16. Pengawasan Hasil (surveillance) adalah proses untuk
memastikan pemegang Sertifikat Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa masih memiliki pengetahuan dan pemahaman
peraturan di bidang Pengadaan Barang/Jasa dan untuk
memelihara mutu Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
Pengadaan Barang/Jasa.
17. Log Book Pengawasan Hasil (Surveillance) yang selanjutnya
disebut log book adalah buku kerja/catatan kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan oleh Pemegang
Sertifikat.
BAB II
TUJUAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI KEAHLIAN TINGKAT
DASAR
Pasal 2
Tujuan pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar yang
diatur dalam Peraturan ini untuk:
a. memastikan sumber daya manusia yang melaksanakan
Pengadaan Barang/Jasa telah mengetahui dan memahami
Peraturan Perundang-undangan tentang Pengadaan
Barang/Jasa; dan
b. meningkatkan mutu, profesionalitas, integritas, dan
akuntabilitas para pihak dalam pelaksanaan Sertifikasi
Keahlian.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
(1) Ruang lingkup Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa
terdiri dari :
1. Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
2. Sertifikasi Keahlian Berbasis Kompetensi
(2) Ruang lingkup Peraturan ini mengatur mengenai Sertifikasi
sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) angka 1 yang
meliputi:
1. Para Pihak dalam pelaksanaan Sertifikasi Keahlian
Tingkat Dasar;
2. Persiapan pelaksanaan Ujian;
3. Pelaksanaan Ujian;
4. Pembiayaan Pelaksanaan Ujian;
5. Pengelolaan Sertifikat;
6. Pengaduan; dan
7. Pemberian sanksi dalam Penyelenggaraan Sertifikasi
Keahlian Tingkat Dasar.
-5-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
BAB IV
PARA PIHAK DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI KEAHLIAN
TINGKAT DASAR
Bagian Kesatu
Pelaksana Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
Pasal 4
(1) Deputi Bidang PPSDM bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar.
(2) Deputi Bidang PPSDM sebagai penanggungjawab
penyelenggaraan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar memiliki
kewenangan:
a. menetapkan Pelaksana Ujian;
b. menetapkan sistem manajemen mutu pelaksanaan
Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar; dan
c. menetapkan Tata Cara pemberian sanksi.
(3) Penyelenggaraan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh
Direktorat Sertifikasi Profesi.
Pasal 5
(1) Direktur Sertifikasi Profesi bertanggung jawab atas
Pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3).
(2) Direktur Sertifikasi Profesi sebagai penanggung jawab
pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar memiliki
kewenangan:
a. menetapkan materi Ujian;
b. menetapkan hasil Ujian; dan
c. menetapkan pengawas Ujian LKPP.
Bagian Kedua
Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
Pasal 6
(1) LKPP membentuk Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
dalam rangka menjaga akuntabilitas pelaksanaan Sertifikasi
Keahlian Tingkat Dasar.
(2) Anggota Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
berjumlah gasal, terdiri dari:
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota, yang dijabat
oleh Direktur Sertifikasi Profesi;
b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap Anggota, yang
dijabat oleh Pejabat Struktural di Direktorat Sertifikasi
Profesi; dan
c. sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang Anggota, yang dijabat
oleh pejabat struktural di Deputi Bidang PPSDM.
(3) Pembentukan dan Keanggotaan Komite Sertifikasi Keahlian
Tingkat Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) ditetapkan oleh Deputi Bidang PPSDM.
-6-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
Pasal 7
(1) Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar memiliki tugas
untuk mengusulkan kepada Deputi Bidang PPSDM ,
meliputi:
a. standar kelulusan;
b. hasil verifikasi Pelaksana Ujian; dan
c. tata cara pemberian sanksi kepada Pelaksana Ujian,
Peserta Ujian, Pengawas Ujian, dan Pemegang Sertifikat
dalam proses sertifikasi;
(2) Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar memiliki tugas
memeriksa pengaduan terkait proses sertifikasi.
Bagian Ketiga
Pelaksana Ujian
Pasal 8
Pihak yang dapat bertindak sebagai Pelaksana Ujian terdiri atas:
a. Direktorat Sertifikasi Profesi;
b. Unit Organisasi Pendidikan/Pelatihan di Kementerian/
Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi; dan
c. Lembaga/Unit Pendidikan/Pelatihan Lainnya selain
Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b.
Pasal 9
Persyaratan Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 meliputi:
a. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf b merupakan Unit Organisasi Pendidikan/ Pelatihan
di Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah /Institusi
yang memiliki tugas dan fungsi serta kewenangan
melaksanakan pendidikan/pelatihan;
b. Apabila Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/
Institusi yang tidak memiliki unit Organisasi sebagaimana
dimaksud pada huruf a maka pelaksana ujian merupakan
unit organisasi yang membidangi kepegawaian/sumber daya
manusia;
c. Pelaksana ujian sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf
b dan huruf c, merupakan lembaga pendidikan dan
pelatihan dengan status akreditasi minimal D pada
Direktorat Pelatihan Kompetensi;
d. Pelaksana Ujian pada unit organisasi Pendidikan /Pelatihan
di Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi
yang dikelola untuk peserta ujian internal
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/ Institusi
merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan dengan
status minimal terdaftar pada Direktorat Pelatihan
Kompetensi;
e. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf c merupakan Lembaga/Unit Pendidikan/ Pelatihan
Lainnya yang memiliki tugas dan fungsi serta kewenangan
melaksanakan pendidikan/pelatihan;
-7-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
f. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf a dan huruf b memiliki mekanisme pengelolaan
keuangan melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak/Badan
Layanan Umum/Peraturan Perundang-undangan terkait
lainnya apabila melakukan pungutan terhadap Peserta
Ujian;
g. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf c memiliki izin resmi yang masih berlaku untuk
penyelenggaraan pendidikan/pelatihan dari instansi
pemerintah yang berwenang;
h. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf c berbentuk sebagai Badan Hukum/Badan Usaha
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; dan
i. memiliki sistem manajemen mutu pelaksanaan Sertifikasi
Keahlian Tingkat Dasar yang berpedoman pada ketentuan
yang ditetapkan oleh Deputi Bidang PPSDM.
Pasal 10
Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:
a. hak meliputi:
1. mendapat fasilitasi Ujian dari Direktorat Sertifikasi
Profesi; dan
2. memberikan masukan, saran dan/atau pengaduan
terhadap pelaksanaan Ujian.
b. kewajiban meliputi:
1. menjaga mutu pelaksanaan Ujian;
2. menyusun rencana kegiatan pelatihan dan Ujian serta
melaporkan ke Deputi Bidang PPSDM LKPP;
3. menyeleksi Peserta Ujian sesuai dengan persyaratan
peserta ujian yang telah ditetapkan;
4. menyediakan sarana dan prasarana pengujian sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan;
5. melaksanakan Ujian secara profesional, independen, dan
kredibel;
6. menjaga ketertiban, kerahasiaan, dan keamanan materi
Ujian;
7. mengunggah pas foto peserta ujian terbaru ukuran 3 x
4;
8. mengunggah data peserta ujian dan mengelola database
Peserta Ujian;
9. mengirimkan Sertifikat kepada Peserta Ujian yang telah
lulus Ujian paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak
tanggal penerimaan Sertifikat dari LKPP; dan
10. mematuhi Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 11
(1) Pelaksana Ujian yang memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 ditetapkan sebagai
Pelaksana Ujian oleh Deputi Bidang PPSDM.
(2) Pelaksana Ujian yang telah ditetapkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) selanjutnya dapat mengajukan
permohonan untuk melaksanakan Ujian.
-8-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
Bagian Keempat
Peserta Ujian
Pasal 12
(1) Peserta yang dapat mengikuti Ujian terdiri atas:
a. Pegawai pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi; dan/atau
b. Orang perorangan.
(2) Persyaratan Peserta Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. Berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas (SLTA) atau sederajat;
b. Telah mengikuti pelatihan Pengadaan Barang Jasa
Pemerintah atau memiliki pengalaman di bidang
Pengadaan Barang/Jasa dalam 2 (dua) tahun terakhir
yang dibuktikan dengan portofolio;
c. Terdaftar sebagai Peserta Ujian di Direktorat Sertifikasi
Profesi ;
d. Menyerahkan dan/atau mengunggah pas foto berwarna
terbaru ukuran 3 x 4;
e. Tidak pernah mengikuti Ujian dalam 10 (sepuluh) hari
kerja sebelum tanggal pelaksanaan Ujian; dan
f. Tidak memiliki Sertifikat.
Pasal 13
Peserta Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:
a. Hak Peserta Ujian meliputi:
1. untuk mengikuti Ujian;
2. memberikan masukan, saran dan/atau pengaduan
kepada Pelaksana Ujian;
3. mendapatkan Sertifikat apabila lulus Ujian; dan
4. mengajukan keberatan atas penetapan hasil ujian.
b. Kewajiban Peserta Ujian meliputi:
1. mematuhi tata tertib pelaksanaan Ujian;
2. menyerahkan dan/atau mengunggah pas foto terbaru
dan salinan kartu identitas; dan
3. menyerahkan surat tugas dari instansi, khusus ujian
yang dilaksanakan oleh Direktorat Sertifikasi Profesi.
Bagian Kelima
Pengawas LKPP
Pasal 14
(1) Pengawas LKPP ditunjuk oleh Direktur Sertifikasi Profesi.
(2) Pengawas LKPP memiliki tanggung jawab:
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan yang
diberikan oleh Direktur Sertifikasi Profesi;
b. Menjaga integritas dalam pelaksanaan tugas; dan
c. Menjaga kerahasiaan soal ujian dan informasi lain yang
perlu dirahasiakan, serta tidak menggunakan informasi
yang bersifat rahasia untuk kepentingan pribadi.
-9-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
(3) Pengawas LKPP memiliki tugas dan kewenangan:
a. Mengatur pelaksanaan ujian sesuai dengan pedoman
Standar Mutu Sertifikasi Profesi; dan
b. Mendiskualifikasi peserta ujian yang melanggar tata
tertib pada saat Ujian berlangsung.
BAB V
PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN
Bagian Kesatu
Persiapan
Pasal 15
Direktorat Sertifikasi Profesi melaksanakan persiapan
pelaksanaan Ujian yang meliputi:
a. validasi materi Ujian;
b. verifikasi Pelaksana Ujian;
c. menyetujui, mengubah, dan membatalkan jadwal Ujian; dan
d. menunjuk Pengawas Ujian LKPP.
Bagian Kedua
Permohonan Ujian
Pasal 16
(1) Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf b dan huruf c mengajukan permohonan fasilitasi
pelaksanaan Ujian secara tertulis kepada Deputi Bidang
PPSDM up. Direktur Sertifikasi Profesi yang ditandatangani
oleh:
a. pimpinan Unit Organisasi Pendidikan/Pelatihan di
Kementerian /Lembaga/Pemerintah Daerah/ Institusi;
atau
b. pimpinan penyelenggara pelatihan dan Pelaksana Ujian
Lembaga/Unit Pendidikan/Pelatihan Lainnya.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diunggah
(upload) melalui aplikasi pendaftaran Ujian daring (online) di
www.lkpp.go.id.
(3) Isi permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
memuat paling kurang:
a. nama dan nomor telepon staf Pelaksana Ujian yang
dapat dihubungi;
b. maksimal jumlah Peserta Ujian;
c. jumlah ruangan pelaksanaan Ujian;
d. waktu pelaksanaan Ujian; dan
e. tempat pelaksanaan Ujian.
(4) Permohonan yang diunggah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diterima Direktorat Sertifikasi Profesi dalam waktu
paling lambat 12 (dua belas) hari kerja dan paling cepat 40
(empat puluh) hari kerja sebelum pelaksanaan Ujian.
(5) Permohonan Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) sebagai dasar penunjukkan jumlah pengawas LKPP
oleh Direktorat Sertifikasi Profesi.
-10-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
(6) Direktorat Sertifikasi memberikan konfirmasi atas
permohonan Ujian sebagaimana ayat (5) paling lambat 5
(lima) hari kerja sebelum pelaksanaan ujian melalui aplikasi
pendaftaran Ujian daring (online) di www.lkpp.go.id.
(7) Pelaksana Ujian melengkapi permohonan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dengan mengunggah data dan pas
foto Peserta Ujian melalui aplikasi pendaftaran daring
(online) di www.lkpp.go.id paling lambat 3 (tiga) hari kerja
sebelum pelaksanaan Ujian.
(8) Pelaksana Ujian tidak dapat melakukan perubahan
dan/atau penambahan data Peserta Ujian setelah batas
akhir waktu unggah (upload) data Peserta Ujian.
(9) Apabila Pelaksana Ujian berada di daerah yang belum
memiliki jaringan internet, permohonan dan data Peserta
Ujian dapat dikirimkan melalui faksimili, pos tercatat, atau
menyerahkan langsung ke kantor LKPP.
Pasal 17
(1) Direktorat Sertifikasi Profesi memfasilitasi Pelaksana Ujian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dan huruf c,
apabila telah memenuhi persyaratan dan mengajukan
permohonan ujian.
(2) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi selain
Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf b, dapat mengajukan kerja sama pelaksanaan Ujian
kepada Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8, dengan mekanisme swakelola instansi Pemerintah lain
atau pemilihan penyedia barang/jasa.
(3) Berdasarkan kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
mengajukan permohonan Ujian kepada Direktorat Sertifikasi
Profesi.
Bagian Ketiga
Pembatalan dan Perubahan Jadwal Ujian
Pasal 18
(1) Pelaksana Ujian mengajukan permohonan secara tertulis
mengenai pembatalan atau perubahan jadwal Ujian dengan
mengunggah permohonan melalui aplikasi pendaftaran
Ujian daring (online) di www.lkpp.go.id.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima
oleh Direktorat Sertifikasi Profesi paling lambat 5 (lima) hari
kerja sebelum tanggal pelaksanaan Ujian.
-11-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
BAB VI
PELAKSANAAN UJIAN
Bagian Kesatu
Sistem Manajemen Mutu
Pasal 19
Sistem Manajemen Mutu Pelaksanaan Sertifikasi Keahlian
Tingkat Dasar ditetapkan oleh Deputi Bidang PPSDM.
Bagian Kedua
Media Pelaksanaan Ujian
Pasal 20
(1) Pelaksana Ujian melaksanakan ujian dengan menggunakan
media komputer daring (online).
(2) Pelaksana Ujian yang belum dapat melaksanakan Ujian
dengan media komputer daring (online) sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) dapat melaksanakan Ujian
menggunakan media kertas sampai dengan akhir Tahun
2015.
Bagian Ketiga
Evaluasi Ujian
Pasal 21
(1) Evaluasi Hasil Ujian dilaksanakan oleh Direktorat Sertifikasi
Profesi berdasarkan standar kelulusan yang ditetapkan oleh
Deputi Bidang PPSDM.
(2) Hasil Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh Direktur Sertifikasi Profesi.
Bagian Keempat
Pengumuman Hasil Ujian
Pasal 22
(1) Direktorat Sertifikasi Profesi mengumumkan hasil Ujian
paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah pelaksanaan
Ujian.
(2) Penayangan pengumuman hasil Ujian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan di situs resmi LKPP
(www.lkpp.go.id).
Bagian Kelima
Keberatan Atas Penetapan Hasil Ujian
Pasal 23
(1) Pelaksana Ujian atau Peserta Ujian dapat mengajukan
keberatan atas penetapan hasil evaluasi Ujian paling lambat
40 (empat puluh) hari kerja sejak pengumuman hasil Ujian
dengan mengirimkan surat kepada Deputi Bidang PPSDM
u.p Direktur Sertifikasi Profesi.
-12-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
(2) Direktur Sertifikasi Profesi menjawab keberatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 15 (lima
belas) hari kerja sejak keberatan diterima.
BAB VII
PENGELOLAAN SERTIFIKAT
Bagian Kesatu
Penerbitan Sertifikat
Pasal 24
(1) Direktorat Sertifikasi Profesi menerbitkan Sertifikat kepada
Peserta Ujian yang telah dinyatakan lulus.
(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
seumur hidup sejak tanggal diterbitkannya sertifikat.
Bagian Kedua
Penyerahan Sertifikat
Pasal 25
(1) Sertifikat diberikan kepada Peserta Ujian pada hari yang
sama dengan pelaksanaan Ujian apabila pelaksanaan Ujian
dilakukan dengan media daring (online) di LKPP.
(2) Sertifikat dikirimkan kepada Pelaksana Ujian melalui jasa
kurir (pos tercatat) paling lambat 15 (lima belas) hari kerja
sejak pengumuman hasil ujian.
(3) Pelaksana Ujian yang belum menerima pengiriman Sertifikat
selama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak pengumuman hasil
ujian dapat mengajukan permintaan secara tertulis ke
Direktorat Sertifikasi Profesi.
(4) Pelaksana Ujian menyerahkan Sertifikat kepada Peserta
Ujian paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima
Sertifikat dari Direktorat Sertifikasi Profesi.
(5) Peserta Ujian yang belum menerima Sertifikat sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dapat mengajukan permintaan
Sertifikat secara tertulis kepada Pelaksana Ujian yang
ditembuskan ke Direktorat Sertifikasi Profesi.
Bagian Ketiga
Hak dan Kewajiban Pemegang Sertifikat
Pasal 26
a. hak meliputi:
1. dapat ditetapkan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;
2. dapat ditetapkan sebagai Anggota Kelompok Kerja Unit
Layanan Pengadaan dan/atau Pejabat Pengadaan;
3. dapat ditetapkan sebagai pejabat fungsional pengelola
pengadaan barang/jasa; dan/atau
4. melaksanakan kegiatan lain di bidang Pengadaan
Barang/Jasa.
-13-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
Pasal 27
b. kewajiban meliputi:
1. menjaga integritas;
2. menyebarkan pengetahuan Pengadaan Barang/ Jasa;
3. meningkatkan kompetensi; dan
4. mengisi log book.
Bagian Keempat
Pencetakan Ulang Sertifikat
Pasal 28
(1) Pemegang Sertifikat dapat mengajukan permohonan
pencetakan ulang Sertifikat melalui log book di website resmi
LKPP (www.lkpp.go.id).
(2) Pemegang Sertifikat dapat mengajukan permohonan cetak
ulang dalam hal:
a. adanya kesalahan penulisan atau kerusakan pada
Sertifikat; atau
b. Sertifikat hilang.
(3) Dalam hal adanya kesalahan penulisan atau kerusakan
pada Sertifikat, Pemegang Sertifikat dapat mengajukan
permohonan cetak ulang dengan ketentuan:
a. surat permohonan cetak ulang ditujukan kepada Deputi
Bidang PPSDM u.p Direktur Sertifikasi Profesi; dan
b. surat permohonan memuat kesalahan penulisan berikut
perbaikan penulisannya dengan bukti pendukung dan
melampirkan Sertifikat asli yang salah cetak atau rusak.
(4) Dalam hal Sertifikat hilang, Pemegang Sertifikat dapat
mengajukan permohonan cetak ulang dengan ketentuan:
a. surat permohonan cetak ulang ditujukan kepada Deputi
Bidang PPSDM u.p Direktur Sertifikasi Profesi;
b. melampirkan salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
c. melampirkan surat keterangan hilang dari kepolisian
setempat; dan
d. melampirkan Daftar Hasil Ujian yang telah diunduh di
situs resmi LKPP (www.lkpp.go.id).
(5) Pemegang Sertifikat yang mengajukan surat permohonan
cetak ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) dilakukan oleh:
a. Pimpinan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/ Instansi paling rendah setingkat
Pejabat Eselon II/Kepala Kantor/Pimpinan Unit Kerja
bidang Pengadaan/Pejabat yang menangani urusan
kepegawaian, atau Pendidikan dan Pelatihan untuk
pegawai yang bekerja pada Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi
tersebut; atau
b. Orang perorangan pada non Kementerian/Lembaga/
Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi.
(6) Hasil cetak ulang Sertifikat dikirim kepada Pemegang
Sertifikat paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak surat
permohonan cetak ulang diterima oleh Direktur Sertifikasi
Profesi.
-14-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
BAB VIII
PENGADUAN
Pasal 29
(1) Dalam hal Pelaksana Ujian, Peserta Ujian, dan/atau
masyarakat menemukan indikasi penyimpangan dalam
pelaksanaan Ujian, dapat mengajukan pengaduan atas
pelaksanaan Ujian, dan Cetak Ulang Sertifikat.
(2) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditujukan
kepada LKPP, disertai bukti-bukti kuat yang terkait
langsung dengan materi pengaduan.
BAB IX
SANKSI
Pasal 30
Tata cara pemberian sanksi kepada Pelaksana Ujian, Peserta
Ujian, Pengawas Ujian, dan Pemegang Sertifikat dalam proses
sertifikasi ditetapkan oleh Deputi Bidang PPSDM.
BAB X
PEMBIAYAAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI KEAHLIAN TINGKAT
DASAR
Pasal 31
(1) Sumber pembiayaan pelaksanaan Sertifikasi Keahlian
Tingkat Dasar terdiri atas:
a. seluruh biaya berasal dari anggaran LKPP; atau
b. sebagian biaya berasal dari anggaran LKPP dan
Pelaksana Ujian.
(2) Pembiayaan pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar
yang berasal dari anggaran pelaksana ujian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. Sarana dan prasarana ujian;
b. transportasi, akomodasi, dan honorarium bagi Pengawas
Ujian; dan/atau
c. pengiriman Sertifikat kepada peserta ujian.
BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 32
Ketentuan lebih lanjut mengenai jenjang Sertifikasi Keahlian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 ayat (3) Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015
tentang Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah diatur dengan Peraturan Kepala LKPP.
-15-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 33
(1) Dengan berlakunya Peraturan Kepala ini, Sertifikat yang
dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional/LKPP dengan kategori L2, L4, dan L5, maupun
Sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 6
yang masih berlaku atau telah habis masa berlakunya tetap
dapat digunakan dan dinyatakan masih berlaku sampai
dengan seumur hidup.
(2) Pelaksana Ujian yang melaksanakan Ujian di wilayah DKI
Jakarta menggunakan media komputer daring (online) sejak
Peraturan Kepala ini berlaku.
Pasal 34
Pelaksana Ujian yang belum memenuhi ketentuan pasal 9
huruf c dan huruf d, namun telah ditetapkan sebagai Pelaksana
Ujian melalui Keputusan Deputi Bidang PPSDM sebelum
peraturan ini ditetapkan, masih dapat melaksanakan ujian
hingga batas waktu sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan
Deputi Bidang PPSDM tentang Penetapan Pelaksana Ujian.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
(1) Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Kepala
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Operasional
Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.
(2) Peraturan Kepala ini berlaku pada tanggal diundangkan.
-16-
Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah ini dengan penempatannya dalam
Berita Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakarta
pada tanggal
KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH,
AGUS PRABOWO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1652

More Related Content

What's hot

Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malangUrgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malangramket
 
Bkn 162 2000
Bkn 162 2000Bkn 162 2000
Bkn 162 2000borneoneo
 
Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011Abdul Aziz
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...Imad Putranda
 
Isian pq fendel bina marga
Isian pq  fendel bina margaIsian pq  fendel bina marga
Isian pq fendel bina margaAdhyDjafar
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...Penataan Ruang
 
Edit renstra
Edit renstraEdit renstra
Edit renstra54tri4
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Web Master
 
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...Mohammad Singgih
 
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018Khalid Mustafa
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Penataan Ruang
 

What's hot (19)

Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malangUrgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
Urgensi pembentukan organisasi layanan pengadaan pada pemerintah kota malang
 
Bkn 162 2000
Bkn 162 2000Bkn 162 2000
Bkn 162 2000
 
Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
Kebijakan umum tentang cara pengadaan oleh lkpp dalam rancangan pedoman umum ...
 
Isian pq fendel bina marga
Isian pq  fendel bina margaIsian pq  fendel bina marga
Isian pq fendel bina marga
 
Keputusan inspektur kab banjar 2010
Keputusan inspektur kab banjar 2010Keputusan inspektur kab banjar 2010
Keputusan inspektur kab banjar 2010
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Na...
 
Executive summary
Executive summaryExecutive summary
Executive summary
 
Edit renstra
Edit renstraEdit renstra
Edit renstra
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
 
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
05. perka big no. 4.2017 tentang tata cara sertifikasi tenaga profesional di ...
 
Permen pu 4 2011
Permen pu 4 2011Permen pu 4 2011
Permen pu 4 2011
 
Hukum yayasan
Hukum yayasanHukum yayasan
Hukum yayasan
 
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
Materi Sosialisasi Perpres Nomor 16 Tahun 2018
 
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
Permen PU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan ...
 
0a166309 24d3-49b4
0a166309 24d3-49b40a166309 24d3-49b4
0a166309 24d3-49b4
 
4. 2019 pp 030
4. 2019 pp 0304. 2019 pp 030
4. 2019 pp 030
 

Similar to SERTIFIKASI-KEAHLIAN-DASAR

Perka lkpp 14 2015. tentang e purchasing
Perka lkpp 14 2015. tentang e purchasingPerka lkpp 14 2015. tentang e purchasing
Perka lkpp 14 2015. tentang e purchasingUlfah Hanum
 
Microsoft Word - DOK KUALIFIKASI SDN 041
Microsoft Word - DOK KUALIFIKASI SDN 041Microsoft Word - DOK KUALIFIKASI SDN 041
Microsoft Word - DOK KUALIFIKASI SDN 041Alif Mahardika
 
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. igMohammad Singgih
 
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. igMohammad Singgih
 
Permenlhk nomor p.3 menlhk-setjen-kum.1-2-2018 ttg kerangka kualifikasi nasio...
Permenlhk nomor p.3 menlhk-setjen-kum.1-2-2018 ttg kerangka kualifikasi nasio...Permenlhk nomor p.3 menlhk-setjen-kum.1-2-2018 ttg kerangka kualifikasi nasio...
Permenlhk nomor p.3 menlhk-setjen-kum.1-2-2018 ttg kerangka kualifikasi nasio...MTauhid2
 
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tenderingPerka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tenderingIrman Gapur
 
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tenderingPerka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tenderingkunwidiatmono82
 
Permentan 68 2015 pemeriksa pvt
Permentan 68 2015 pemeriksa pvtPermentan 68 2015 pemeriksa pvt
Permentan 68 2015 pemeriksa pvtPRITIYANTI
 
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdfKeputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdfompepen
 
Korelasi latihan soal dengan ujian sertifikasi pbj
Korelasi latihan soal dengan ujian sertifikasi pbjKorelasi latihan soal dengan ujian sertifikasi pbj
Korelasi latihan soal dengan ujian sertifikasi pbjRedi Cahyadi
 
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019.ppt
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019.pptuji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019.ppt
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019.pptalrizalan
 
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019 (1).ppt
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019 (1).pptuji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019 (1).ppt
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019 (1).pptDataInformasi3
 
Peraturan Lembaga Nomor 15 Tahun 2018_1005_1.pdf
Peraturan Lembaga Nomor 15 Tahun 2018_1005_1.pdfPeraturan Lembaga Nomor 15 Tahun 2018_1005_1.pdf
Peraturan Lembaga Nomor 15 Tahun 2018_1005_1.pdfharyonopkamase1
 
PERMEN ESDM 05 TAHUN 2014
PERMEN ESDM 05 TAHUN 2014PERMEN ESDM 05 TAHUN 2014
PERMEN ESDM 05 TAHUN 2014Gian Ananda
 
02. permenaker 21_tahun_2014_tentang_pedoman_penerapan_kkni
02. permenaker 21_tahun_2014_tentang_pedoman_penerapan_kkni02. permenaker 21_tahun_2014_tentang_pedoman_penerapan_kkni
02. permenaker 21_tahun_2014_tentang_pedoman_penerapan_kkniPakdhe Eddy
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012KutsiyatinMSi
 
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.igMohammad Singgih
 
BRIN - 20230710 - Standar dan Tata Cara Pelaksanaan Audit Infrastruktur _ Aud...
BRIN - 20230710 - Standar dan Tata Cara Pelaksanaan Audit Infrastruktur _ Aud...BRIN - 20230710 - Standar dan Tata Cara Pelaksanaan Audit Infrastruktur _ Aud...
BRIN - 20230710 - Standar dan Tata Cara Pelaksanaan Audit Infrastruktur _ Aud...SPIPMaturitas
 

Similar to SERTIFIKASI-KEAHLIAN-DASAR (20)

Perka lkpp 14 2015. tentang e purchasing
Perka lkpp 14 2015. tentang e purchasingPerka lkpp 14 2015. tentang e purchasing
Perka lkpp 14 2015. tentang e purchasing
 
Microsoft Word - DOK KUALIFIKASI SDN 041
Microsoft Word - DOK KUALIFIKASI SDN 041Microsoft Word - DOK KUALIFIKASI SDN 041
Microsoft Word - DOK KUALIFIKASI SDN 041
 
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
03. perka big no 13.2016 ttg akreditasi lpk penyedia jasa jasa di bid. ig
 
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
04. perka big no 14.2016 ttg akreditasi lpk tenaga profesional di bid. ig
 
Permenlhk nomor p.3 menlhk-setjen-kum.1-2-2018 ttg kerangka kualifikasi nasio...
Permenlhk nomor p.3 menlhk-setjen-kum.1-2-2018 ttg kerangka kualifikasi nasio...Permenlhk nomor p.3 menlhk-setjen-kum.1-2-2018 ttg kerangka kualifikasi nasio...
Permenlhk nomor p.3 menlhk-setjen-kum.1-2-2018 ttg kerangka kualifikasi nasio...
 
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tenderingPerka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
 
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tenderingPerka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
Perka lkpp no. 1 tahun 2015 tentang e tendering
 
Permentan 68 2015 pemeriksa pvt
Permentan 68 2015 pemeriksa pvtPermentan 68 2015 pemeriksa pvt
Permentan 68 2015 pemeriksa pvt
 
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdfKeputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
Keputusan Deputi II Nomor 63 Tahun 2022_1992_1.pdf
 
Korelasi latihan soal dengan ujian sertifikasi pbj
Korelasi latihan soal dengan ujian sertifikasi pbjKorelasi latihan soal dengan ujian sertifikasi pbj
Korelasi latihan soal dengan ujian sertifikasi pbj
 
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019.ppt
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019.pptuji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019.ppt
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019.ppt
 
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019 (1).ppt
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019 (1).pptuji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019 (1).ppt
uji-kompetensi-inpassing-jf-ppbj-2019 (1).ppt
 
Kak diklat dan ujian pbj 2019
Kak diklat dan ujian pbj 2019Kak diklat dan ujian pbj 2019
Kak diklat dan ujian pbj 2019
 
Peraturan Lembaga Nomor 15 Tahun 2018_1005_1.pdf
Peraturan Lembaga Nomor 15 Tahun 2018_1005_1.pdfPeraturan Lembaga Nomor 15 Tahun 2018_1005_1.pdf
Peraturan Lembaga Nomor 15 Tahun 2018_1005_1.pdf
 
Bn418 2017
Bn418 2017Bn418 2017
Bn418 2017
 
PERMEN ESDM 05 TAHUN 2014
PERMEN ESDM 05 TAHUN 2014PERMEN ESDM 05 TAHUN 2014
PERMEN ESDM 05 TAHUN 2014
 
02. permenaker 21_tahun_2014_tentang_pedoman_penerapan_kkni
02. permenaker 21_tahun_2014_tentang_pedoman_penerapan_kkni02. permenaker 21_tahun_2014_tentang_pedoman_penerapan_kkni
02. permenaker 21_tahun_2014_tentang_pedoman_penerapan_kkni
 
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
8. permenpan nomor  40 tahun 20128. permenpan nomor  40 tahun 2012
8. permenpan nomor 40 tahun 2012
 
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
01. perka big no 1.2016 ttg sistem penilaian kesesuaian di bid.ig
 
BRIN - 20230710 - Standar dan Tata Cara Pelaksanaan Audit Infrastruktur _ Aud...
BRIN - 20230710 - Standar dan Tata Cara Pelaksanaan Audit Infrastruktur _ Aud...BRIN - 20230710 - Standar dan Tata Cara Pelaksanaan Audit Infrastruktur _ Aud...
BRIN - 20230710 - Standar dan Tata Cara Pelaksanaan Audit Infrastruktur _ Aud...
 

More from Ulfah Hanum

UU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdfUU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdfUlfah Hanum
 
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...Ulfah Hanum
 
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020Ulfah Hanum
 
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Ulfah Hanum
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Ulfah Hanum
 
Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Ulfah Hanum
 
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotikaPmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotikaUlfah Hanum
 
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018 perubahan fornas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018  perubahan fornasKeputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018  perubahan fornas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018 perubahan fornasUlfah Hanum
 
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...Ulfah Hanum
 
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...Ulfah Hanum
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarUlfah Hanum
 
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018 Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018 Ulfah Hanum
 
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
Permenkes nomor  66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Permenkes nomor  66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Ulfah Hanum
 
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Ulfah Hanum
 
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...Ulfah Hanum
 
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...Ulfah Hanum
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSUlfah Hanum
 

More from Ulfah Hanum (20)

UU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdfUU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
 
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
 
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
 
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
 
Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019
 
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotikaPmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
 
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018 perubahan fornas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018  perubahan fornasKeputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018  perubahan fornas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018 perubahan fornas
 
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
 
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
 
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018 Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
 
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
Permenkes nomor  66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Permenkes nomor  66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
 
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
 
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
 
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015 Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
 
Doen 2015
Doen 2015Doen 2015
Doen 2015
 

Recently uploaded

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 

Recently uploaded (8)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 

SERTIFIKASI-KEAHLIAN-DASAR

  • 1. -1- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SERTIFIKASI KEAHLIAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti Pasal 126 ayat (1) dan Pasal 134 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah perlu pengaturan teknis operasional Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; b. bahwa bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 Tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 314); 2. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5655);
  • 2. -2- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V 3. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SERTIFIKASI KEAHLIAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. 2. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 3. Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LKPP untuk menentukan bahwa seseorang telah memenuhi aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pengadaan Barang/Jasa. 4. Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LKPP untuk menentukan bahwa seseorang telah memahami peraturan perundang-undangan di bidang Pengadaan Barang/Jasa.
  • 3. -3- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V 5. Sertifikasi Keahlian Berbasis Kompetensi yang selanjutnya disebut Sertifikasi Kompetensi adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LKPP secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan Standar Khusus. 6. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Sertifikat adalah tanda bukti pengakuan dari pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi di bidang Pengadaan Barang/Jasa. 7. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia LKPP yang selanjutnya disebut Deputi Bidang PPSDM adalah unit organisasi di LKPP yang mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan penyusunan strategi dan kebijakan pembinaan sumber daya manusia di bidang Pengadaan Barang/Jasa. 8. Direktorat Sertifikasi Profesi adalah unit organisasi di bawah Deputi Bidang PPSDM yang mempunyai tugas menyiapkan rumusan kebijakan dan pedoman serta pelaksanaan sertifikasi profesi Pengadaan Barang/Jasa. 9. Direktorat Pelatihan Kompetensi adalah unit organisasi di bawah Deputi Bidang PPSDM yang mempunyai tugas menyiapkan rumusan pedoman pelatihan kompetensi pengadaan barang/jasa Pemerintah dan pengelolaan sumberdaya pembelajaran. 10. Pelaksana Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pelaksana Sertifikasi Keahlian adalah LKPP melalui Direktorat Sertifikasi Profesi. 11. Pelaksana Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pelaksana Ujian adalah pihak-pihak yang telah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 12. Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Ujian adalah proses yang dilaksanakan oleh Pelaksana Ujian untuk menilai layak atau tidaknya calon Pemegang Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa mendapatkan Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 13. Pengawas Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pengawas LKPP adalah seseorang yang ditugaskan oleh Direktur Sertifikasi Profesi untuk mengawasi pelaksanaan ujian sertifikasi. 14. Peserta Ujian Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Peserta Ujian adalah seseorang yang namanya telah terdaftar dalam data Peserta Ujian dan telah mendapat nomor Peserta Ujian.
  • 4. -4- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V 15. Pemegang Sertifikat Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Pemegang Sertifikat adalah seseorang yang telah lulus Ujian dan telah mendapatkan Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa. 16. Pengawasan Hasil (surveillance) adalah proses untuk memastikan pemegang Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa masih memiliki pengetahuan dan pemahaman peraturan di bidang Pengadaan Barang/Jasa dan untuk memelihara mutu Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pengadaan Barang/Jasa. 17. Log Book Pengawasan Hasil (Surveillance) yang selanjutnya disebut log book adalah buku kerja/catatan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan oleh Pemegang Sertifikat. BAB II TUJUAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI KEAHLIAN TINGKAT DASAR Pasal 2 Tujuan pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar yang diatur dalam Peraturan ini untuk: a. memastikan sumber daya manusia yang melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa telah mengetahui dan memahami Peraturan Perundang-undangan tentang Pengadaan Barang/Jasa; dan b. meningkatkan mutu, profesionalitas, integritas, dan akuntabilitas para pihak dalam pelaksanaan Sertifikasi Keahlian. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 (1) Ruang lingkup Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa terdiri dari : 1. Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar 2. Sertifikasi Keahlian Berbasis Kompetensi (2) Ruang lingkup Peraturan ini mengatur mengenai Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) angka 1 yang meliputi: 1. Para Pihak dalam pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar; 2. Persiapan pelaksanaan Ujian; 3. Pelaksanaan Ujian; 4. Pembiayaan Pelaksanaan Ujian; 5. Pengelolaan Sertifikat; 6. Pengaduan; dan 7. Pemberian sanksi dalam Penyelenggaraan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar.
  • 5. -5- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V BAB IV PARA PIHAK DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI KEAHLIAN TINGKAT DASAR Bagian Kesatu Pelaksana Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pasal 4 (1) Deputi Bidang PPSDM bertanggung jawab atas penyelenggaraan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar. (2) Deputi Bidang PPSDM sebagai penanggungjawab penyelenggaraan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar memiliki kewenangan: a. menetapkan Pelaksana Ujian; b. menetapkan sistem manajemen mutu pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar; dan c. menetapkan Tata Cara pemberian sanksi. (3) Penyelenggaraan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Direktorat Sertifikasi Profesi. Pasal 5 (1) Direktur Sertifikasi Profesi bertanggung jawab atas Pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3). (2) Direktur Sertifikasi Profesi sebagai penanggung jawab pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar memiliki kewenangan: a. menetapkan materi Ujian; b. menetapkan hasil Ujian; dan c. menetapkan pengawas Ujian LKPP. Bagian Kedua Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar Pasal 6 (1) LKPP membentuk Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar dalam rangka menjaga akuntabilitas pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar. (2) Anggota Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar berjumlah gasal, terdiri dari: a. 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota, yang dijabat oleh Direktur Sertifikasi Profesi; b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap Anggota, yang dijabat oleh Pejabat Struktural di Direktorat Sertifikasi Profesi; dan c. sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang Anggota, yang dijabat oleh pejabat struktural di Deputi Bidang PPSDM. (3) Pembentukan dan Keanggotaan Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Deputi Bidang PPSDM.
  • 6. -6- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V Pasal 7 (1) Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar memiliki tugas untuk mengusulkan kepada Deputi Bidang PPSDM , meliputi: a. standar kelulusan; b. hasil verifikasi Pelaksana Ujian; dan c. tata cara pemberian sanksi kepada Pelaksana Ujian, Peserta Ujian, Pengawas Ujian, dan Pemegang Sertifikat dalam proses sertifikasi; (2) Komite Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar memiliki tugas memeriksa pengaduan terkait proses sertifikasi. Bagian Ketiga Pelaksana Ujian Pasal 8 Pihak yang dapat bertindak sebagai Pelaksana Ujian terdiri atas: a. Direktorat Sertifikasi Profesi; b. Unit Organisasi Pendidikan/Pelatihan di Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi; dan c. Lembaga/Unit Pendidikan/Pelatihan Lainnya selain Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b. Pasal 9 Persyaratan Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi: a. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b merupakan Unit Organisasi Pendidikan/ Pelatihan di Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah /Institusi yang memiliki tugas dan fungsi serta kewenangan melaksanakan pendidikan/pelatihan; b. Apabila Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/ Institusi yang tidak memiliki unit Organisasi sebagaimana dimaksud pada huruf a maka pelaksana ujian merupakan unit organisasi yang membidangi kepegawaian/sumber daya manusia; c. Pelaksana ujian sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf b dan huruf c, merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan dengan status akreditasi minimal D pada Direktorat Pelatihan Kompetensi; d. Pelaksana Ujian pada unit organisasi Pendidikan /Pelatihan di Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/Institusi yang dikelola untuk peserta ujian internal Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah/ Institusi merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan dengan status minimal terdaftar pada Direktorat Pelatihan Kompetensi; e. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c merupakan Lembaga/Unit Pendidikan/ Pelatihan Lainnya yang memiliki tugas dan fungsi serta kewenangan melaksanakan pendidikan/pelatihan;
  • 7. -7- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V f. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dan huruf b memiliki mekanisme pengelolaan keuangan melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak/Badan Layanan Umum/Peraturan Perundang-undangan terkait lainnya apabila melakukan pungutan terhadap Peserta Ujian; g. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c memiliki izin resmi yang masih berlaku untuk penyelenggaraan pendidikan/pelatihan dari instansi pemerintah yang berwenang; h. Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c berbentuk sebagai Badan Hukum/Badan Usaha sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; dan i. memiliki sistem manajemen mutu pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar yang berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh Deputi Bidang PPSDM. Pasal 10 Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut: a. hak meliputi: 1. mendapat fasilitasi Ujian dari Direktorat Sertifikasi Profesi; dan 2. memberikan masukan, saran dan/atau pengaduan terhadap pelaksanaan Ujian. b. kewajiban meliputi: 1. menjaga mutu pelaksanaan Ujian; 2. menyusun rencana kegiatan pelatihan dan Ujian serta melaporkan ke Deputi Bidang PPSDM LKPP; 3. menyeleksi Peserta Ujian sesuai dengan persyaratan peserta ujian yang telah ditetapkan; 4. menyediakan sarana dan prasarana pengujian sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; 5. melaksanakan Ujian secara profesional, independen, dan kredibel; 6. menjaga ketertiban, kerahasiaan, dan keamanan materi Ujian; 7. mengunggah pas foto peserta ujian terbaru ukuran 3 x 4; 8. mengunggah data peserta ujian dan mengelola database Peserta Ujian; 9. mengirimkan Sertifikat kepada Peserta Ujian yang telah lulus Ujian paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggal penerimaan Sertifikat dari LKPP; dan 10. mematuhi Peraturan Perundang-undangan. Pasal 11 (1) Pelaksana Ujian yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 ditetapkan sebagai Pelaksana Ujian oleh Deputi Bidang PPSDM. (2) Pelaksana Ujian yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya dapat mengajukan permohonan untuk melaksanakan Ujian.
  • 8. -8- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V Bagian Keempat Peserta Ujian Pasal 12 (1) Peserta yang dapat mengikuti Ujian terdiri atas: a. Pegawai pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi; dan/atau b. Orang perorangan. (2) Persyaratan Peserta Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Berpendidikan paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau sederajat; b. Telah mengikuti pelatihan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah atau memiliki pengalaman di bidang Pengadaan Barang/Jasa dalam 2 (dua) tahun terakhir yang dibuktikan dengan portofolio; c. Terdaftar sebagai Peserta Ujian di Direktorat Sertifikasi Profesi ; d. Menyerahkan dan/atau mengunggah pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4; e. Tidak pernah mengikuti Ujian dalam 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan Ujian; dan f. Tidak memiliki Sertifikat. Pasal 13 Peserta Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut: a. Hak Peserta Ujian meliputi: 1. untuk mengikuti Ujian; 2. memberikan masukan, saran dan/atau pengaduan kepada Pelaksana Ujian; 3. mendapatkan Sertifikat apabila lulus Ujian; dan 4. mengajukan keberatan atas penetapan hasil ujian. b. Kewajiban Peserta Ujian meliputi: 1. mematuhi tata tertib pelaksanaan Ujian; 2. menyerahkan dan/atau mengunggah pas foto terbaru dan salinan kartu identitas; dan 3. menyerahkan surat tugas dari instansi, khusus ujian yang dilaksanakan oleh Direktorat Sertifikasi Profesi. Bagian Kelima Pengawas LKPP Pasal 14 (1) Pengawas LKPP ditunjuk oleh Direktur Sertifikasi Profesi. (2) Pengawas LKPP memiliki tanggung jawab: a. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Direktur Sertifikasi Profesi; b. Menjaga integritas dalam pelaksanaan tugas; dan c. Menjaga kerahasiaan soal ujian dan informasi lain yang perlu dirahasiakan, serta tidak menggunakan informasi yang bersifat rahasia untuk kepentingan pribadi.
  • 9. -9- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V (3) Pengawas LKPP memiliki tugas dan kewenangan: a. Mengatur pelaksanaan ujian sesuai dengan pedoman Standar Mutu Sertifikasi Profesi; dan b. Mendiskualifikasi peserta ujian yang melanggar tata tertib pada saat Ujian berlangsung. BAB V PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN Bagian Kesatu Persiapan Pasal 15 Direktorat Sertifikasi Profesi melaksanakan persiapan pelaksanaan Ujian yang meliputi: a. validasi materi Ujian; b. verifikasi Pelaksana Ujian; c. menyetujui, mengubah, dan membatalkan jadwal Ujian; dan d. menunjuk Pengawas Ujian LKPP. Bagian Kedua Permohonan Ujian Pasal 16 (1) Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dan huruf c mengajukan permohonan fasilitasi pelaksanaan Ujian secara tertulis kepada Deputi Bidang PPSDM up. Direktur Sertifikasi Profesi yang ditandatangani oleh: a. pimpinan Unit Organisasi Pendidikan/Pelatihan di Kementerian /Lembaga/Pemerintah Daerah/ Institusi; atau b. pimpinan penyelenggara pelatihan dan Pelaksana Ujian Lembaga/Unit Pendidikan/Pelatihan Lainnya. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diunggah (upload) melalui aplikasi pendaftaran Ujian daring (online) di www.lkpp.go.id. (3) Isi permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat paling kurang: a. nama dan nomor telepon staf Pelaksana Ujian yang dapat dihubungi; b. maksimal jumlah Peserta Ujian; c. jumlah ruangan pelaksanaan Ujian; d. waktu pelaksanaan Ujian; dan e. tempat pelaksanaan Ujian. (4) Permohonan yang diunggah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterima Direktorat Sertifikasi Profesi dalam waktu paling lambat 12 (dua belas) hari kerja dan paling cepat 40 (empat puluh) hari kerja sebelum pelaksanaan Ujian. (5) Permohonan Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagai dasar penunjukkan jumlah pengawas LKPP oleh Direktorat Sertifikasi Profesi.
  • 10. -10- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V (6) Direktorat Sertifikasi memberikan konfirmasi atas permohonan Ujian sebagaimana ayat (5) paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan ujian melalui aplikasi pendaftaran Ujian daring (online) di www.lkpp.go.id. (7) Pelaksana Ujian melengkapi permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dengan mengunggah data dan pas foto Peserta Ujian melalui aplikasi pendaftaran daring (online) di www.lkpp.go.id paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum pelaksanaan Ujian. (8) Pelaksana Ujian tidak dapat melakukan perubahan dan/atau penambahan data Peserta Ujian setelah batas akhir waktu unggah (upload) data Peserta Ujian. (9) Apabila Pelaksana Ujian berada di daerah yang belum memiliki jaringan internet, permohonan dan data Peserta Ujian dapat dikirimkan melalui faksimili, pos tercatat, atau menyerahkan langsung ke kantor LKPP. Pasal 17 (1) Direktorat Sertifikasi Profesi memfasilitasi Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dan huruf c, apabila telah memenuhi persyaratan dan mengajukan permohonan ujian. (2) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi selain Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b, dapat mengajukan kerja sama pelaksanaan Ujian kepada Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, dengan mekanisme swakelola instansi Pemerintah lain atau pemilihan penyedia barang/jasa. (3) Berdasarkan kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pelaksana Ujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 mengajukan permohonan Ujian kepada Direktorat Sertifikasi Profesi. Bagian Ketiga Pembatalan dan Perubahan Jadwal Ujian Pasal 18 (1) Pelaksana Ujian mengajukan permohonan secara tertulis mengenai pembatalan atau perubahan jadwal Ujian dengan mengunggah permohonan melalui aplikasi pendaftaran Ujian daring (online) di www.lkpp.go.id. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima oleh Direktorat Sertifikasi Profesi paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum tanggal pelaksanaan Ujian.
  • 11. -11- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V BAB VI PELAKSANAAN UJIAN Bagian Kesatu Sistem Manajemen Mutu Pasal 19 Sistem Manajemen Mutu Pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar ditetapkan oleh Deputi Bidang PPSDM. Bagian Kedua Media Pelaksanaan Ujian Pasal 20 (1) Pelaksana Ujian melaksanakan ujian dengan menggunakan media komputer daring (online). (2) Pelaksana Ujian yang belum dapat melaksanakan Ujian dengan media komputer daring (online) sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dapat melaksanakan Ujian menggunakan media kertas sampai dengan akhir Tahun 2015. Bagian Ketiga Evaluasi Ujian Pasal 21 (1) Evaluasi Hasil Ujian dilaksanakan oleh Direktorat Sertifikasi Profesi berdasarkan standar kelulusan yang ditetapkan oleh Deputi Bidang PPSDM. (2) Hasil Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur Sertifikasi Profesi. Bagian Keempat Pengumuman Hasil Ujian Pasal 22 (1) Direktorat Sertifikasi Profesi mengumumkan hasil Ujian paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah pelaksanaan Ujian. (2) Penayangan pengumuman hasil Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan di situs resmi LKPP (www.lkpp.go.id). Bagian Kelima Keberatan Atas Penetapan Hasil Ujian Pasal 23 (1) Pelaksana Ujian atau Peserta Ujian dapat mengajukan keberatan atas penetapan hasil evaluasi Ujian paling lambat 40 (empat puluh) hari kerja sejak pengumuman hasil Ujian dengan mengirimkan surat kepada Deputi Bidang PPSDM u.p Direktur Sertifikasi Profesi.
  • 12. -12- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V (2) Direktur Sertifikasi Profesi menjawab keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak keberatan diterima. BAB VII PENGELOLAAN SERTIFIKAT Bagian Kesatu Penerbitan Sertifikat Pasal 24 (1) Direktorat Sertifikasi Profesi menerbitkan Sertifikat kepada Peserta Ujian yang telah dinyatakan lulus. (2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku seumur hidup sejak tanggal diterbitkannya sertifikat. Bagian Kedua Penyerahan Sertifikat Pasal 25 (1) Sertifikat diberikan kepada Peserta Ujian pada hari yang sama dengan pelaksanaan Ujian apabila pelaksanaan Ujian dilakukan dengan media daring (online) di LKPP. (2) Sertifikat dikirimkan kepada Pelaksana Ujian melalui jasa kurir (pos tercatat) paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak pengumuman hasil ujian. (3) Pelaksana Ujian yang belum menerima pengiriman Sertifikat selama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak pengumuman hasil ujian dapat mengajukan permintaan secara tertulis ke Direktorat Sertifikasi Profesi. (4) Pelaksana Ujian menyerahkan Sertifikat kepada Peserta Ujian paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah menerima Sertifikat dari Direktorat Sertifikasi Profesi. (5) Peserta Ujian yang belum menerima Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat mengajukan permintaan Sertifikat secara tertulis kepada Pelaksana Ujian yang ditembuskan ke Direktorat Sertifikasi Profesi. Bagian Ketiga Hak dan Kewajiban Pemegang Sertifikat Pasal 26 a. hak meliputi: 1. dapat ditetapkan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen; 2. dapat ditetapkan sebagai Anggota Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan dan/atau Pejabat Pengadaan; 3. dapat ditetapkan sebagai pejabat fungsional pengelola pengadaan barang/jasa; dan/atau 4. melaksanakan kegiatan lain di bidang Pengadaan Barang/Jasa.
  • 13. -13- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V Pasal 27 b. kewajiban meliputi: 1. menjaga integritas; 2. menyebarkan pengetahuan Pengadaan Barang/ Jasa; 3. meningkatkan kompetensi; dan 4. mengisi log book. Bagian Keempat Pencetakan Ulang Sertifikat Pasal 28 (1) Pemegang Sertifikat dapat mengajukan permohonan pencetakan ulang Sertifikat melalui log book di website resmi LKPP (www.lkpp.go.id). (2) Pemegang Sertifikat dapat mengajukan permohonan cetak ulang dalam hal: a. adanya kesalahan penulisan atau kerusakan pada Sertifikat; atau b. Sertifikat hilang. (3) Dalam hal adanya kesalahan penulisan atau kerusakan pada Sertifikat, Pemegang Sertifikat dapat mengajukan permohonan cetak ulang dengan ketentuan: a. surat permohonan cetak ulang ditujukan kepada Deputi Bidang PPSDM u.p Direktur Sertifikasi Profesi; dan b. surat permohonan memuat kesalahan penulisan berikut perbaikan penulisannya dengan bukti pendukung dan melampirkan Sertifikat asli yang salah cetak atau rusak. (4) Dalam hal Sertifikat hilang, Pemegang Sertifikat dapat mengajukan permohonan cetak ulang dengan ketentuan: a. surat permohonan cetak ulang ditujukan kepada Deputi Bidang PPSDM u.p Direktur Sertifikasi Profesi; b. melampirkan salinan Kartu Tanda Penduduk (KTP); c. melampirkan surat keterangan hilang dari kepolisian setempat; dan d. melampirkan Daftar Hasil Ujian yang telah diunduh di situs resmi LKPP (www.lkpp.go.id). (5) Pemegang Sertifikat yang mengajukan surat permohonan cetak ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan oleh: a. Pimpinan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Instansi paling rendah setingkat Pejabat Eselon II/Kepala Kantor/Pimpinan Unit Kerja bidang Pengadaan/Pejabat yang menangani urusan kepegawaian, atau Pendidikan dan Pelatihan untuk pegawai yang bekerja pada Kementerian/ Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi tersebut; atau b. Orang perorangan pada non Kementerian/Lembaga/ Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi. (6) Hasil cetak ulang Sertifikat dikirim kepada Pemegang Sertifikat paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak surat permohonan cetak ulang diterima oleh Direktur Sertifikasi Profesi.
  • 14. -14- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V BAB VIII PENGADUAN Pasal 29 (1) Dalam hal Pelaksana Ujian, Peserta Ujian, dan/atau masyarakat menemukan indikasi penyimpangan dalam pelaksanaan Ujian, dapat mengajukan pengaduan atas pelaksanaan Ujian, dan Cetak Ulang Sertifikat. (2) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditujukan kepada LKPP, disertai bukti-bukti kuat yang terkait langsung dengan materi pengaduan. BAB IX SANKSI Pasal 30 Tata cara pemberian sanksi kepada Pelaksana Ujian, Peserta Ujian, Pengawas Ujian, dan Pemegang Sertifikat dalam proses sertifikasi ditetapkan oleh Deputi Bidang PPSDM. BAB X PEMBIAYAAN PELAKSANAAN SERTIFIKASI KEAHLIAN TINGKAT DASAR Pasal 31 (1) Sumber pembiayaan pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar terdiri atas: a. seluruh biaya berasal dari anggaran LKPP; atau b. sebagian biaya berasal dari anggaran LKPP dan Pelaksana Ujian. (2) Pembiayaan pelaksanaan Sertifikasi Keahlian Tingkat Dasar yang berasal dari anggaran pelaksana ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. Sarana dan prasarana ujian; b. transportasi, akomodasi, dan honorarium bagi Pengawas Ujian; dan/atau c. pengiriman Sertifikat kepada peserta ujian. BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 32 Ketentuan lebih lanjut mengenai jenjang Sertifikasi Keahlian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 ayat (3) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah diatur dengan Peraturan Kepala LKPP.
  • 15. -15- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 33 (1) Dengan berlakunya Peraturan Kepala ini, Sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/LKPP dengan kategori L2, L4, dan L5, maupun Sertifikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 6 yang masih berlaku atau telah habis masa berlakunya tetap dapat digunakan dan dinyatakan masih berlaku sampai dengan seumur hidup. (2) Pelaksana Ujian yang melaksanakan Ujian di wilayah DKI Jakarta menggunakan media komputer daring (online) sejak Peraturan Kepala ini berlaku. Pasal 34 Pelaksana Ujian yang belum memenuhi ketentuan pasal 9 huruf c dan huruf d, namun telah ditetapkan sebagai Pelaksana Ujian melalui Keputusan Deputi Bidang PPSDM sebelum peraturan ini ditetapkan, masih dapat melaksanakan ujian hingga batas waktu sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Deputi Bidang PPSDM tentang Penetapan Pelaksana Ujian. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 (1) Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. (2) Peraturan Kepala ini berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 16. -16- Paraf I Paraf II Paraf III Paraf IV Paraf V Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta pada tanggal KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH, AGUS PRABOWO Diundangkan di Jakarta pada tanggal DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1652