1. Nama : Ajeng Triyana N
Kelas : S1 Akuntansi 2011 BB
NIM : 118694277
Aloha Products
“Sudah cukup. Bagaimana saya harus mengurus pabrik dengan menguntungkan
jika saya tidak bias mengendalikan input dan tidak dapat mengendalikan volume, harga,
atau campuran output? Saya merasa terhimpit oleh keluhan bagian pembelian dan
pemasaran. Saya belajar di sekolah bisnis bukan untuk diukur atas kinerja orang lain”.
Lisa Anderson
Manajer Pabrik Aloha Products, Dayton, Ohio
Oktober 1994
Aloha Products, berdiri pada tahun 1910 dan berpusat di Columbus, Ohio,
menjual kopi dengan merek sendiri di Negara-negara bagian sebelah Barat Tengah
(Mid-western) dan Atlantik Tengah. Pada tahun 1994, pendapatan penjualan perusahana
ini adalah sebesar $150 juta. Saham perusahaan di pegang oleh keluarga pendiri.
Presiden dan sekretasi bendahara merupakan bagian dari keluarga dan merupakan
anggota manajemen yang memiliki resiko yang sama.
Industri Kopi
Kopi mentah yang menjadi bahan bakunya disebut oleh pembeli dan penjual
sebagai “kopi hijau”. Ini tertuju pada biji hijau dari pohon kopi. Ada 2 jenis biji kopi :
arabika dan robusta. Arabika, yang merupakan favorit konsumen Amerika, banyak
tumbuh di Amerika Selatan. Sedangkan robusta banyak tumbuh di Pantai Gading.
Robusta memiliki aroma yang lebih kuat dan sangat digemari oleh para produsen
pembuat kopi instan. Karena itu, permintaan akan kopi instan semakin meningkat, juga
untuk biji kopi robusta.
Pemasok
Kopi biasanya tumbuh di daerah tropis. Brazil, produsen terbesar, memasok 20-
30% kopi hijau dunia. Eksportir terbesar lainnya adalah Kolombia, Indonesia, Pantai
Gading, dan Meksiko. Kopi di panen di seluruh dunia hamper tiap bulan dalam
2. setahunnya. Sebagai contoh, Brazil panen dari bualn April hingga September, Kolombia
dari Oktober sampai Maret, Pantai Gading dari November sampai April.
Pembeli
Amerika Serikat merupakan importer tunggal terbesar di dunia. AS membeli
sebagian besar kopinya dari Brazil dan Kolombia. Peringkat kedua adalah Eropa, yang
membeli kurang lebih setengah dari seluruh kopi yang diekspor.
Terdapat dua kategori pembeli : pemanggang (roaster) dan makelar (broker).
Pemanggang terdiri dari perusahaan-perusahaan pemroses makanan (food processing)
seperti Philip Morris (yang mengakuisi General Foods, termasuk merek dagangnya
Maxwell House), P&G, Nestle, dan juga perusahaan-perusahaan kopi regional dan
local. Para pemain pasar yang besar membeli persediaan kopi langsung dari
penanamnya. Kekuatan finansial mereka yang biasanya memungkinkan untuk
menegosiasikan jangka waktu dengan penanam dan menumpuk persediaan kopi sebagai
antisipasi terhadap kenaikan harga di masa depan.
Produsen kopi yang lebih kecil biasanya membeli kopi dari broker – baik broker
“murni” ataupun perusahaan dagang. Broker murni sesungguhnya tidak membeli; pada
dasarnya mereka mempertemukan penjual dan pembeli di pasar. Perusahaan dagang
membeli kopi dari Negara asalnya dan menjualnya kepada para perusahaan food
processor. Biasanya, mereka membiayai transaksi melalui pinjaman yang terjamin
(secured loans) dari bank komersial. Bank ini biasanya memberikan kredit untuk
perusahaan yang memiliki reputasi kredit untuk meminjam 80 – 90% harga pasar
(berdasarkan harga spot) dari kopi yang dibeli. Bank akan menahan kepemilikian kopi
sampai perusahaan dagang itu menjualnya kepada pengguna akhir. Begitu pinjaman
dibayarkan, perusahaan dagang akan memperoleh sisa hasil penjualannya sebagai
keuntungan.
Untuk para pembeli besar dan kecil, bisnis kopi adalah bisnis relasi.
Mengembangkan hubungan yang kuat dengan para petani penanam adalah penting
untuk menjaga pasokan kopi yang stabil. Walaupun kopi adalah produk komoditi dan
permintaan dan penawarannya tergantung harga, seseorang tidak bisa dengan mudah
datang ke Kolombia dan langsung membeli jutaan kantong kopi. Para petani penanam
ingin berhubungan dengan pembeli yang mereka percaya dan begitupun sebaliknya.
3. Hubungan yang kuat memberi dua manfaat : informasi tentang pasar kopi dan
tentang jalur distribusi kopi. Hal ini penting jika pemanggang memerlukan jenis kopi
tertentu (contoh, Colombian mild) untuk menjaga standar campuran kopi giling yang
membuat konsumen tetap meminumnya “hingga tetes terakhir”.
Faktor yang Mempengaruhi Harga
Cuaca, khususnya dingin dan kering, adalah factor yang paling mempengaruhi produksi
dan harga kopi Western Hemisphere. Bagian komoditas dalam Koran-koran biasanya
memuat berita tentang dampak cuaca terhadap hasil panen. Kopi Western Hemisphere
biasaya dirusak oleh serangga. Tingkat persediaan kopi pada Negara-negara produsen
utama dan Negara konsumen merupakan pertimbangan pasar yang penting. Ancaman
atau peristiwa buruh mogok akan menyebabkan tumpukan kopi di pelabuhan. Aturan
pemasaran pada berbagai Negara eksportir juga mempengaruhi harga. Pada sisi
konsumen, harga eceran yang tinggi atau kekhawatiran tentang kesehatan dapat
mengurangi konsumsi, di mana selanjutnya akan menambah tekanan pada harga.
Pasar Kontrak Berjangka (Futures)
Tampilan 1
Pembentukan Cita Rasa yang Muncul Tren Konsumsi Cairan di AS (Galon per Kapita)
1965 1975 1985 1990
Minuman ringan 17,8 26,3 40,8 47,5
Kopi 37,8 33,0 25,8 25,2
Bir 15,9 21,6 23,8 23,4
Susu 24,0 21,8 19,8 19,0
The 3,8 7,3 7,3 7,2
Minuman botol - 1,2 5,2 8,8
Jus 6,3 6,8 7,4 6,9
Minuman bubuk - 4,8 6,2 5,3
Anggur 1,0 1,7 2,4 2,0
Penyulingan 1,5 2,0 1,8 1,4
Subtotal 108,1 126,5 140,5 146,7
Konsumsi air lainnya 74,4 56,0 42,0 35,8
Total 182,5 182,5 182,5 182,5
4. Data-data berdasarkan rata-rata bergerak selama 3 tahun sebagai counterbalance
persediaan, dan untuk menunjukkankonsumsi yang lebih realistis.
Data tahun 1985 dan 1990 termasuk pendingin anggur.
Sumber : Beverage Industry – Annual Manual 1992
Pasar kontrak berjangka (futures contract) untuk kopi berada di New York,
London, dan Paris. Di New York, futures kopi diperdagangkan pada Bursa Kopi, Gula,
dan Cokelat. Harga dan pasokan kopi hijau merupakan suatu ketidakpastian. Jadi,
kegunaan normal dari pasar futures kopi adalah untuk membentuk perlindungan
terhadap posisi persediaan seseorang terhadap fluktuasi harga. Batas nilai (hedge)
biasanya didefinisikan sebagai penetapan posisi pada pasar futures yang sama, tetapi
dalam arah yang berlawanan dengan komitmen pada pasar tunai (yang juga dikenal
sebagai komoditas fisik atau actual). Hanya 2% dari semua futures contract yang ada
yang benar-benar terealisasi. Mayoritas kontrak ditutup dengan membeli kontrak
dengan arah berlawanan atua dengan menjual kontraknya itu sendiri.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memiliki persediaan kopi mengambil
posisi jual (short position) di pasaran. Posisi ini menghilangkan penurunan nilai
persediaan perusahaan bila harga kopi turun. Posisi jual ini mengharuskan
pemegangnya menjual kopi pada harga tertentu di masa depan. Jika, di masa depan
nanti, harga kopi jatuh, nilai posisi jual tersebut akan meningkat, karena pemegangnya
telah menjual pada harga yang lebih tinggi. Hal ini akan mengeliminiasi penurunan nilai
persediaan kopi aktual. Sangat tidak mungkin untuk memperoleh perlindungan nilai
yang sempurna karena adanya ketidaksempurnaan antara pasar fisik dan pasar futures,
tetapi pasar benar-benar melindungi nilai persediaan seseorang.
Tren Mengkonsumsi Kopi
Konsumsi kopi per kapita telah menurun secara teratur sejak tahun 1965.
Tampilan 1 menunjukkan konsumsi cairan AS dalam beberapa kategori minuman. Saat
konsumsi kopi secara keseluruhan menurun, kopi jenis specialty premium dan gourmet
malah laku keras. Penjualan kopi gourmet sendiri naik dari $500 juta tahun 1987
menjadi $780 juta tahun 1992. Selama periode ini, total penjualan kopi bergerak hanya
dari $6,3 milliar ke $6,8 milliar. Kopi jenis specialty telah menarik perhatian konsumen
kopi baru yang lebih muda dan berselera tinggi daripada peminum kopi 30 tahun yang
5. lalu. Kopi gourmet dan premium membukukan sebesar 19% total konsumsi tahun 1992,
dan persentase ini diperkirakan meningkat lagi di masa depan.
Tampilan 2
Data Segmen Penjualan dan Pengeluaran Terpilih Tahun 1992 (dalam juta $)
Nestle
Procter
&
Gamble
Philip
Morris
Penjualan $ 9.658 $ 3.709 $29.048
Biaya penjualan 4.369 2.373 19.685
Pemasaran dan administrasi 3.564 1.157 6.594
Karena perusahaan-perusahaan tersebut terjun dalam berbagai industry, hanya data
segmen untuk segmen makanan atau minuman (yang termasuk bisnis kopi perusahaan)
yang tersedia.
Pengeluaran pemasaran dan administrasi termasuk biaya riset dan pengembangan
Informasi keuangan untuk Nestle dikonversikan dari Franc Swiss ke dalam dolar AS
dengan menggunakan kurs tahun 1992 – SF 1,40/$
Sumber : Laporan Tahunan 1992
Banyak perusahaan kecil yang memutuskan untuk menciptakan dan mengambil
keuntungan dari pilihan konsumen yang berubah ini. Salah satunya adalah Starbucks
Coffee Company yang berkedudukan di Seatle. Starbucks membeli dan memanggang
biji kopi bermutu tinggi dan menjualnya, bersamaan dengan kopi fresh-brewed,
berbagai jenis kue dan konfeksi, serta peralatan dan aksesori yang berkaitan dengan
kopi, terutama melalui toko-toko retail milik perusahaan tersebut. Untuk memenuhi
permintaan standar kopi yang tinggi, Starbucks membeli biji kopi hijau untuk campuran
kopinya dari wilayah-wilayah produsen kopi di seluruh dunia dan memanggangnya
sampai pada standar yang tepat. Selain itu, ia juga mengontrol pengemasan dan
distribusi kopi seluruh toko ritelnya. Pada Oktober 1994, Starbucks menghasilkan $ 284
juga dari penjualannya di 400 outlet ritel.
Green Mountain Coffee Roasters (GMCR), berpusat di Shelbourne, Vermont,
menghasilkan $ 11 juta dari penjualan 1991. Perusahaan ini memiliki 7 outlet ritel dan
melayani lebih dari 1.000 restoran dan toko makanan gourmet. GMCR menetapkan
harga tinggi dan berteknologi tinggi, menggunakan pemanggang terkomputerisasi dan
sebuah basis data untuk membantu konsumen dalam mengatur persediaan kopi mereka.
6. Meskipun industry kopi jenis specialty memiliki prospek yang cerah untuk
permintaan konsumen pada awal tahun anggaran 1990-an, beberapa tren dalam produk
konsumen memperlihatkan peluang untuk segmen di luar jenis specialty. Pada
kebangkitan resesi ekonomi, konsumen sangat berhati-hati dalam mengeluarkan biaya.
Karena itu, permintaan untuk merek yang lebih rendah harganya meningkat. Masih
belum jelas bagaimana mereka akan menghadapi pasar kopi eceran untuk beberapa
tahun mendatang.
Pesaing
Nestle merupakan perusahaan kopi terbesar di dunia. Di Amerika, produsen kopi
terbesar adalah Philip Morris (Maxwell House) dan P&G (Folgers). Perusahaan tersebut
memiliki sumber daya yang memadai : infrastruktur, jaringan distribusi, merek dagang
terkenal, sumber produksi, dan ahli pemasaran. Mereka bersaing melalui periklanan,
yang kuat dan penentuan harga agresif. Karena peka terhadap perubahan konsumsi kopi,
ketiga produsen tersebut telah meluncurkan banyak produk kopi baru. (Data keuangan
terpilih mengenai pesaing-pesaing utama tertera pada Tampilan 2). Sebagai tambahan
pada perusahaan raksasa kopi ini, ada beberapa pemain lain seperti Starbucks.
Aloha Products
Wakil presiden penjualan Aloha Products dan dua asistennya mengatur kebijakan
penjualan secara terpusat. Presiden dan wakil presiden penjualan bertanggung jawab
atas periklanan dan promosi. Wakil presiden produksi mengatur pemanggangan,
penggilingan, dan pengemasan kopi Aloha.
Perusahaan itu memiliki tiga pabrik pemanggangan di wilayah Barat Tengah
(MidWest), dan tiap pabrik mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing-masing.
Besarnya bonus seorang manajer pabrik adalah persentase dari laba kotor yang
dihasilkan pabriknya. Kantor pusat mempersiapkan laporan laba kotor untuk tiap pabrik
tiap bulan, seperti pada Tampilan 3.
Tiap awal bulan, kantor pusat memberikan jadwal produksi untuk bulan berjalan
kepada manajer pabrik dan proyeksi jadwal untuk bulan ke depannya.
7. Tiap pabrik memiliki bagian pembukuan yang mencatat semua biaya produksi dan
mempersiapkan gaji karyawan. Kantor pusat mengatur tagihan, kredit, dan pungutan
serta membuat seluruh laporan keuangan perusahaan.
Manajer pabrik tidak memiliki control atas pembelian biji kopi hijau (mentah).
Sebuah unit pembelian khusus dalam perusahaanlah yang mengatur pembelian ini. Unit
ini terletak di New York, pusta bisnis biji kopi hijau, karena dapat mengadakan kontak
dengan broker kopi secara konstan. Grup pembelian ini sangat bervariasi. Mereka
menyimpan sendiri catatan pembukuannya dan mengatur semua transaksi keuangan
yang berhubungan dengan pembelian, penjualan ke pihak luar, dan transfer-transfer ke
ketiga pabrik pemanggang milik perusahaan. Manajer unit melapor langsung ke
sekretaris bendahara perusahaan.
Fungsi utama unit penjualan adalah mendapatkan varietas dan jumlah kopi hijau
yang diperlukan pabrik utnuk dicampur, di panggang, di bungkus, dan diantarkan ke
konsumen. Grup pembelian ini berhubungan dengan lebih dari 50 jenis dan tingkatan
biji kopi yang tumbuh di Negara tropis di seluruh dunia.
Tampilan 3
Laporan Laba Rugi untuk Pabrik No. 1
Penjualan bersih (pengiriman pada
harga tagihan…………………. 100%
Kurangi : Biaya penjualan :*
Biaya Kontrak kopi hijau 50%
Pemanggangan dan penggilingan
Buruh………………………………… 5%
Bahan bakar…………………………. 3
Beban
produksi………………………. 5 13%
Pengemasan
Kontainer…………………………….. 11%
Karton
kemasan………………………. 1
Buruh………………………………… 2
Biaya
Manufaktur……………………. 4 18%
Total biaya
manufaktur………………. 81%
Margin
kotor…………………………. 19%
8. * Biaya penjualan diekspresikan dengan persentase pendapatan penjualan bersih.
Jumlah uang diabaikan.
Dengan menggunakan anggaran penjualan, grup pembelian memasuki pasar
kontrak di muka untuk biji kopi hijau. Kontrak di muka tersebut mensyaratkan
pengiriman kopi hijau pada 3 sampai 12 bulan ke depan pada harga tertentu. Grup ini
juga mempunyai hak opsi untuk pembelian pada pasar spot – yaitu, pembelian untuk
pengiriman secepatnya. Dengan demikian, pembelian pada pasar spot tetap pada tingkat
minimum. Pengetahuan agen pembelian akan kondisi pasar merupakan hal sangat
penting; sang agen harus menilai tren pasar dan membuat perjanjian secara tepat.
Hasil dari proses ini adalah bahwa unit pembelian kopi hijau melakukan
pembelian di muka atas kopi untuk pengiriman pada tanggal tertentu. Pada tanggal
pengirimannya, penjualan perusahaan tidak selalu berada pada titik yang diharapkan
pada saat kontrak kopi hijau tersebut ditandatangani. Selisih antara pengiriman actual
dan permintaan saat ini diatur melalui penjualan atau pembelian di pasar spot.
Perusahaan akan menjual kea tau membeli dari broker kopi dan kadang-kadang dari
pemanggang lain.
Sebagai contoh, perjanjian untuk Kona No. 2 (jenis kopi Hawaii) mungkin berisi
pengiriman 22.000 kantong untuk bulan Mei (tiap kantong berisi 132 pon kopi hijau).
Pengiriman ini akan dilakukan melalui 50 kontrak yang ditawarkan pada harga tertentu
ternyata permintaan akan produk perusahaan menurun pada bulan Mei, sehingga
kebutuhan bahan mentah pabrik juga menurun hingga 17.000 kantong,. Pada kasus ini,
unit penjualan harus memutuskan untuk membayar untuk menyimpan kelebihan 5.000
kantong pada fasilitas di luar perusahaan atau menjual kembali kopi tersebut ke pasar
bebas. Contoh ini merupakan hal biasa untuk operasi normal perusahaan.
Umumnya, besarnya volume pembelian dari perusahaan memungkinkannya untuk
membeli pada persyaratan yang sesuai untuk merealisasikan laba normal broker dan
dagang sewaktu di jual dalam jumlah kecil ke pengusaha kecil. Karena itu, kebijakan
yang biasa dibuat adalah membuat komitmen pembelian berdasarkan potensi
permintaan maksimum pabrik dan menjual kelebihannya pada pasar spot.
Perusahaan menghitung pembeliankopinya dengan mempertahankan catatan yang
terpisah untuk biaya per kontrak. Catatan pembukuan ini dikenai biaya untuk pembelian
kopi dan biaya pengiriman, pengeluaran impor, dan pos-pos sejenis lainnya. Untuk tiap
9. kontrak, grup pembelian menghitung biaya bersih per kantong. Di mana, 50 pengiriman
untuk Kona No. 2 seperti pada contoh di atas akan menjadi eprsediaan dengan 50 harga
yang berbeda. Kebijakan yang ada adalah memperlakukan kontrak secara individu.
Sewaktu kopi hijau di kirim ke pabrik, sebuah biaya dikenakan untuk mewakili biaya
yang ada di kontrak ang meliuti biaya pengiriman itu. Tidak ada elemen laba atau rugi
pada transfer semacam ini. Sewaktu perusahaan menjual kopi hijau ke pasar bebas,
biaya penjualannya atas dasr kontrak tertentu denga laba atau rigi dari transaksi
tersebut.
Biaya operasional untuk unit pembelian dikenakan langsung ke kantor pusat.
Biaya tersebut di catat sebagai elemen dalam akun overhead umum korporat.
Untuk beberapa tahun lalu, manajer pabrik tidak terpuaskan dengan metode
perhitungan pendapatan kotor (sebagai bukti dari kutipan pada awal kasus ini). Keluhan
mereka akhirnya memotivasi presiden untuk meminta bahwa pengawas mempelajari
seluruh metode pelaporan hasil grup operasi, penjualan dan pemasaran, serta unit
penjualan pabrik.
Pertanyaan:
1. Evaluasi sistem pengendalian saat ini untuk departemen produksi, pemasaran, dan
pembelian Aloha Products.
Evaluasi Sistem Pengendalian :
- Departemen Produksi
Aloha Products memiliki sistem penetapan pusat tanggungjawab yang tidak tepat pada
manajemen perusahaannya. Hal ini dapat dilihat pada ketiga unit pabrik yang ditetapkan
sebagai pusat laba namun tidak dapat bekerja selayaknya pusat laba itu sendiri karena
terdapat banyak batasan yang diberikan oleh manajemen pusat. Masalah yang terjadi
pada sistem pengendalian pabrik adalah :
a. Manajer pabrik tidak dapat menentukan jumlah input yang digunakan sebagai bahan
pokok produksi. Hal ini akan bertentangan dengan tujuan dari pusat laba karena manajer
10. pabrik tak akan mampu memaksimalkan tingkat laba bila tidak dapat menentukan
jumlah input produksi.
b. Jadwal dan tingkat produksi ditentukan oleh pusat. Hal ini juga menjadi batasan bagi
pabrik sebagai pusat laba karena tidak memiliki hak untuk menentukan tingkat produksi
yang efektif sesuai dengan kapasitas pabrik saat itu.
c. Manajer pabrik tidak memiliki akses terhadap penjualan produk.
d. Sebenarnya ide pengukuran kinerja dan pemberian bonus yang didasarkan pada gross
margin cukup baik, karena dengan seperti itu setiap kepala pabrik termotivasi untuk
lebih mengefisienkan dan mengefektifkan biaya-biaya yang dapat ia kontrol di dalam
pabriknya seperti biaya pada proses pemanggangan, penggilingan dan pengemasan.
Biaya bahan baku tidak dapat ia kontrol karena itu merupakan biaya yang diberikan
oleh departemen pembelian. Akan tetapi, teknik pengukuran kinerja dan perhitungan
bonus seperti ini akan efektif bila perusahaan memberikan kebebasan pada pabrik dalam
menentukan tingkat input, output, dan penjualan produk.
- Departemen Pemasaran
Di dalam kasus tidak banyak informasi mengenai sistem pengendalian yang ada pada
departemen ini. Akan tetapi, kita dapat melihat bahwa sering ada selisih antara
pengiriman bahan baku dengan permintaan aktual. Ini dapat mengindikasikan bahwa
penjualan relatif tidak stabil, bahkan seringkali turun. Hal ini menyebabkan perusahaan
harus menjual atau membeli bahan baku dari broker atau perusahaan lain dengan
menggunaka spot price yang fluktuatif. Sehingga dapat menimbulkan laba atau rugi
yang sulit dikontrol.
- Departemen Pembelian
Pada umumnya sistem yang digunakan untuk pembelian bahan baku yang dilakukan
oleh departemen ini sudah cukup baik, yaitu menggunakan future contracts yang
bertujuan untuk menjaga kestabilan harga ataupun nilai bahan baku. Akan tetapi, perlu
diingat bahwa sering terjadi selisih pengiriman aktual dengan permintaan, ini berarti
11. adanya ketidak-sepahaman antara departemen pemasaran dengan departemen
pembelian.
2. Pertimbangan strategi kompetisi perusahaan, perubahan apa yang anda sarankan
untuk sistem kontrol dari ketiga departemen tersebut?
Saran yang akan saya berikan:
- Departemen Produksi
Bila Aloha tetap ingin mempertahankan sistem pengendaliannya seperti sekarang, akan
lebih baik bila pusat tanggung jawab pada pabrik diganti sebagai pusat biaya sehingga
manajer pabrik tidak perlu lagi memaksimalkan tingkat laba yang sebernarnya tidak
dapat dimaksimalkan karena kebijakan pusat yang tidak tepat. Bila pabrik ditetapkan
sebagai pusat biaya, maka pengukuran kinerja pabrik seharusnya dilakukan berdasarkan
tingkat pengefektifan sumber daya sehingga jumlah output akan lebih maksimal.
- Departemen Pemasaran
Kebijakan tentang penjualan dan pemasaran sebaiknya tetap dilakukan oleh kantor
pusat. Sumber daya pemasaran akan lebih baik jika dimanfaatkan/digunakan dibawah
satu unit, karena ketiga pabrik yang ada memproduksi produk yang sama. Sehingga,
apabila kantor pusat yang menangani fungsi pemasaran, maka perusahaan dapat
mempromosikan merek dengan cara yang paling efisien dan terintegrasi. Akan tetapi,
departemen pemasaran juga harus melakukan tindakan untuk mengatasi masalah tidak
stabilnya permintaan.
- Departemen Pembelian
Akan lebih baik jika sebelum melakukan pembelian departemen pembelian meng
komunikasikannya lebih dahulu ke departemen produksi dan pemasaran. Sehingga,
pembelian yang dilakukan tepat sasaran, yaitu sesuai dengan kapasitas produksi pabrik
12. dan sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini memberikan kesempatan bagi pabrik untuk
mengendalikan input mereka sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, departemen
pembelian sebaiknya membentuk dan mempertahankan relasi baru dengan petani dan
pemasok. Sehingga, dapat menjaga kepastian tersedianya bahan baku dan juga dapat
mencapai penghematan biaya dari pembelian grosir.