2. Pendahuluan
Persaingan dagang pada saat ini memicu para usahawan berlomba-lomba untuk mencipkan
suatu produk yang diharapkan dapat diminati dan disukai oleh konsumen. Salah satunya adalah
minuman berbahan dasar kopi. Prospek bisnis dibidang kuliner dengan berbahan dasar kopi
sangatlah menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat konsumen kopi diseluruh Asia
1. Kopi juga banyak diminati oleh berbagai kalangan baik pelajar, mahasiswa maupun pekerja
2. Menunjukan bahwa mayoritas responden adalah kalangan remaja dan mahasiswa dari usia
18 sampai 25 dengan persentase 67.90% dari 178 responden.
Penikmat kopi dari umur 26 sampai 33 tahun 42 responden (16%), 25 (9,5%) umur 34 sampai
41 tahun. 10 (3,8%) dari umur 58 sampai 65 tahun.
Minuman kopi ditemukan pertama kali oleh bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000
tahun (1000 SM) yang lalu, dan terus berkembang hingga saat ini dan menjadi salah satu
minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat
(Wikipedia.org, 2011). Perkembagan pesat inilah yang membuat kopi menjadi salah satu bahan
perdagangan penting bagi dunia dan banyak melibatkan jaringan-jaringan perdagangan antar
bangsa dari negara-negara berkembang (Siswoputranto, 1993).
3. Latar Belakang
Starbuks Corporation pada awalnya hanyalah merupakan perusahaan lokal berupa
kedai kopi di kota Seattle. Dibuka pada tahun 1971 oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel
dan Gordon Bowker. Awalnya kedai kopi ini bernama II Glornale dan dikelola oleh
3 orang ini sebagai salah satu kedai kopi biasa dikota Seattle Howard Schultz
Bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 1982 pada tahun 1985, Howard
berkunjung ke Itali dan terinspirasi untuk membuat Inovasi terhadap kedai kopinya
di Seattle Howard memutuskan untuk membeli II Glomale dari 3 pemilik aslinya
dan merubah namanya menjadi Starbuks pada 1987
4. Profil Perusahaan
Starbuks Café menjual kopi, minuman panas berbasis espresso, minuman dingin
dan panas selain kopi ataupun variasi campuran antara minuman kopi dengan
minuman lainnya baik panas maupu dingin dan makanan ringan dalam
perkembangannya Starbucks Café juga menjual merchandise seperti cangkir, mug,
thumbler, toples, dst. Starbucks Corporation juga mempunyai devisi Starbucks
Entertaiment yang memproduksi musik, buku, dan film. Di Starbucks Café juga
tersedia layanan wifi bagi pelanggan yang ingin berinternet ria sambil menikmati
secangkir kopi dan makanan ringan atau sambil mendengarkan CD dari para
pemusik dan artis terkenal.
5. Permasalahan Yang Dihadapi Starbucs Corporation
Starbuks Corporation tumbuh menjadi besar seperti sekarang tidak lepas dari
rintangan dan permasalaha yang menjadi costraint dan barrier bagi pertumbuhan
perusahaan ini. Costraint awal diawali ketika Howard berinovasi untuk membuat
jaringan Starbuks Café di Amerika Awalnya permaslahan datang dari pihak lokal di
Seattle ketika Starbuks Café ingin membuka beberapa cabangnya dikota Seattle itu
sendiri. Penolakan-penolakan diberikan oleh café-café yang telah berdiri di Seattle
sebelumnya dan ini merupakan barrier type pertamd menurut teori Michael Porter
yang dibahas dalam buku Managerial Economis and Bussines Strategy tulisan
Michael R Baye. Yaitu barrner dari sisi existing competitor.
6. Strategi dan Solusi dari Permaslahan Starbuck Corporation
Howard Schults menyadari sejak awal bahwa akan begitu banyak constraint dan
barriers yang dia hadapi ketika pertama kali memutuskan untuk mengembangkan
jaringan Starbuks Café diseluruh dunia. Mental yang kuat dan semangat juang yang
tinggi dimiliki oleh CEO ini dan dua hal ini merupakan modal dasar yang kuat yang
mendasaari keberhasilannya. Howard mengetahui betul bahwa Starbuks Café tidak
bisa muncul begitu saja dan mencuri perhatian piblik tanpa adanya hal yang
istimewa di cafenya. Apalagi melawan dominasi café-café yang telah ada di Seattle
dan bahkan di Eropa dan seluruh dunia. Oleh karena itu Strategi Differensiasi dipilih
oleh Howard dalam mengembangkan jaringan Starbucks Café.
7. Kesimpulan
Agresivitas Orin Smith dan Jim Donald dalam melakukan expansi dan
diversifikasi usaha membuat Starbucks Corporation melupakan karekteristik awal
dari Starbucks Café, yaitu memberikan experience dalam menikmati kopi ditempat
ketiga yang nyaman setelah rumah dan kantor. Oleh karena itu Howard Schult
kembali menjadi CEO Starbucks Corporation dengan mengemban misi
mengembalikan karekteristik Starbucks Café ke posisi semula dan mengontrol
perkembangan Starbucks Café diseluruh dunia. Event-event CSR dilakukan dan
kampanye cinta lingkungan ditampilkan di gerai-gerai Starbucks Café untuk
mencuri simpati masyarakat setempat di negara-negara expansi dan terbukti ini
membuat posisi Strabucks Café tetap exist diseluruh dunia.