Bioinformatika memainkan peran penting dalam penemuan kasus SARS dengan membantu analisis genom virus corona yang menyebabkan penyakit tersebut, serta menemukan bahwa genom virus SARS berbeda dari virus corona lain. Bioinformatika juga bermanfaat untuk penemuan penyakit baru dan pengembangan obat.
7. 2.6 Tanda & Gejala
- Suhu badan > 38
derajat celsius.
- Batuk
- Sulit bernafas
- Nafas pendek
Gejala + kontak
dekat = Susp.
SARS
8. - Bila dirontgen
(pneumonia) &
gagal pernafasan =
probable SARS/
terkena SARS.
- Limfosit menurut
- Trombosit
menurut
9. 2.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologis : air
bronchogram : streptococcus pneumonia
Pada pemeriksaan fisik : dengan
menggunakan stetoskop, terdengar bunyi
pernafasan abnormal ( seperti ronchi atau
wheezing ). Tekanan darah seringkali
rendah dan kulit, bibir serta kuku
penderita tampak kebiruan ( sianosis,
karena kekurangan oksigen )
10. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk
mendiagnosis SARS
Pemeriksaan laboratorium : Leukosit
Pemeriksaan bakteriologis : sputum,
darah, aspirasi nasotrakeal atau
transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal,
torakosintesis, bronkoskopi dan biopsy
Test DNA sequencing bagi coronavirus
yang dapat diperoleh hasilnya dalam 8
jam dan sangat akurat. Test yang lama
hanya mampu mendeteksi antibody.
12. Bioinformatika untuk identifikasi agent
penyakit baru
Bioinformatika juga menyediakan tool
yang esensial untuk identifikasi agent
penyakit yang belum dikenal
penyebabnya. Banyak sekali contoh-
contoh penyakit baru (emerging diseases)
yang muncul dalam dekade ini, dan
diantaranya yang masih hangat di telinga
kita tentu saja SARS (Severe Acute
Respiratory Syndrome).
13. Dalam rentetan proses ini,
Bioinformatika memegang peranan
penting. Pertama pada prosespembacaan
genom virus corona. Karena di database
seperti GenBank, EMBL (European
Molecular Biology Laboratory), dan
DDBJ (DNA Data Bank of Japan) sudah
tersedia data sekuen beberapa virus
corona, yang bisa digunakan untuk men-
design primer yang digunakan untuk
amplifikasi DNA virus SARS ini.
14. RESUME
Tehnologi informasi melipatgandakan
perkembangan ilmu bersangkutan,
diantaranya yaitu bioinformatika dalam
penemuan kasus pentakit SARS
memegang peranan penting dalam proses
pembelalah Genom Virus Corona yang
merupakan penyebab penyakit SARS
15. Bioinformatika berperan dalam menemukan
kemiripan (homologi Aligament) virus yang
dipilih dengan virus lainnya dan hasil
analisanya virus SARS diketahui bahwa
genom virus corona penyebab SARS
berbeda dengan virus corona lainya(Virus
SARS = SARS Cov_Virus)
Bioinformatika penemuan penyakit baru dan
penemuan obat.