SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
ROUTING STATIS VS
ROUTING DINAMIS
Kelompok 4 :
Anwar Ladiku 10215077
Bondan Abiyoga W.H 10215048
Galih Seto Ratri 10215071
M. Rinaldi Hasanudin 10215053
Tri Bayu Kusnadi 10215080
ROUTING STATIS
Routing Statis adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara
manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana
yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam
sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang
berada di jaringan tersebut
CONTOH GAMBAR ROUTING STATIS
KELEBIHAN ROUTING STATIS
1) Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing
2) Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah
dibandingkan denga router dinamis)
3) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
4) Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan
akses routing ke jaringan tertentu saja.
KEKURANGAN ROUTING STATIS
1) Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing
2) Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan
untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
3) Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan
sebuah route kesemua router secara manual.
4) Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah
pekerjaan full-time sendiri
ROUTING DINAMIS
Routing Dinamis merupakan type Routing dimana Router dapat mempelajari sendiri Rute yang terbaik
yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator
tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan
bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri.
CONTOH GAMBAR ROUTING DINAMIS
KELEBIHAN ROUTING DINAMIS
1.Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya.
2. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-
router yang berkaitan.
4. Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur
rusak.
KEKURANGAN ROUTING DINAMIS
1. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu.
2. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada
yang cocok.
3. Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang
ada.
4. Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar.
5. Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi - butuh RAM untuk
menentukan jalur terbaik bila terjadi down -bandwith jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin.
MACAM – MACAM PROTOCOL ROUTING DINAMIS
Routing RIP
Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam
jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini
diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-
Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan
beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai
sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju,
seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk
digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi
berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
Routing IS-IS
Intermediate System to Intermediate System (IS-IS) adalah routing protokol yang dirancang untuk
memindahkan informasi secara efisien dalam jaringan komputer , sekelompok komputer yang terhubung
secara fisik atau perangkat sejenis. Ia menyelesaikan ini dengan menentukan yang terbaik rute untuk
datagrams melalui jaringan packet-switched .
Protokol ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589: 2002 sebagai standar internasional dalam Open System
Interconnection desain referensi (OSI). Meskipun awalnya standar ISO, IETF ulang protokol di RFC
1142. RFC 1142 telah direklasifikasi sebagai "bersejarah" oleh RFC 7142 karena kembali menerbitkan
sebuah rancangan ISO daripada standar ISO, menyebabkan kebingungan industri.
IS-IS telah disebut " de facto standar untuk layanan besar tulang punggung jaringan operator."
Routing EIGRP
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah lanjutan jarak-vector routing protokol
yang digunakan pada jaringan komputer untuk meng- automatisasi routing yang keputusan dan
konfigurasi. Protokol ini dirancang oleh Cisco Systems sebagai protokol proprietary, hanya tersedia pada
router Cisco. Fungsi parsial dari EIGRP dikonversi menjadi sebuah standar terbuka pada tahun 2013 dan
diterbitkan dengan statusnya informasi sebagai RFC 7868 pada tahun 2016.
EIGRP digunakan pada router untuk berbagi rute dengan router lain dalam sama sistem otonom . Tidak
seperti protokol routing lain terkenal, seperti RIP , EIGRP hanya mengirim update inkremental ,
mengurangi beban kerja pada router dan jumlah data yang perlu dikirimkan.
TABEL PERBEDAAN ROUTING STATIS DAN ROUTING DINAMIS
Routing Statis Routing Dinamis
Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol
Router tidak dapat membagi informasi routing Router membagi informasi routing secara otomatis
Routing table dibuat dan dihapus secara manual Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed system seperti
router
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
TABEL ROUTING
Tabel Routing adalah tabel yang berisi tentang data jalur pada router sehingga router dapat
berkomunikasi atau tukar menukar data dengan network yang berbeda. Tabel ini berisikan Ip – Ip yang
akan dituju pada router, sehingga router dapat memilih jalur yang lebih efektif untuk mengirim data.
Tabel Routing hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur
routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung
langsung dengan router tersebut.
Setiap entri pada tabel routing setidaknya terdiri dari 2 item yaitu :
1) Destination address, adalah address sebuah network yang dapat dijangkau oleh router. Router dapat
memiliki satu atau lebih jalur (rute) untuk menuju network yang sama, atau sekelompok subnet dengan
panjang subnet bervariasi yang disatukan dibawah address network dengan nomor major yang sama.
2) Pointer to the destination, penunjuk yang mengindikasikan bahwa network tujuan (Destination
Address) terhubung langsung dengan router, atau mengindikasikan address router lain yang terhubung
pada network tujuan, router yang berada pada satu hop lebih dekat pada destination disebut sebagai router
next-hop.
PENJELASAN ISI TABEL ROUTING
Ada 2 item yang harus dimasukan oleh table routing untuk mengirim paket data, diantaranya:
1. Destination Address
Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh router.
2. Pointer to the Destination
Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan atau network
yang dituju dapat terhubung dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada table routing sebelum mengirimkan ke alamat
tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket data.
Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan:
· Host Address
· Subnet
· Group of Subnet
· Major Network Number
· Group of Major Network Numbers
· Default Address
Jika data yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan yang dituju tidak sesuai dengan entri diatas maka paket
data yang telah dikirimkan oleh pengirim akan dibuang dan pengirim data akan diberikan pesan oleh router bahwa data
yang dikirim telah di drop karena ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan pada address source pengirim. Tabel
Routing pada umumnya berisi informasi tentang:
· Alamat Network Tujuan
· Interface Router yang terdekat dengan network tujuan
· Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan. Metric tersebut menggunakan teknik
berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).
CONTOH TABEL ROUTING
DAFTAR PUSTAKA
- http://kurniawanfungki.blogspot.com/2016/01/pengertian-routing-statis-dan-
dinamis.html
- https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/routing-dinamis
- http://pengenshare.blogspot.com/2013/07/pengertian-routing-statik-dan-routing.html
- http://ivanraka16.blogspot.com/2017/03/jenis-jenis-routing-dynamic.html
- http://tkj-muda.blogspot.com/2017/08/table-routing-statik-dinamis-routing.html?m=1
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh programAlgoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh programym.ygrex@comp
 
Sistem informasi penjualan minimarket berintegrasi barcode reader menggunakan
Sistem informasi penjualan minimarket berintegrasi barcode reader menggunakanSistem informasi penjualan minimarket berintegrasi barcode reader menggunakan
Sistem informasi penjualan minimarket berintegrasi barcode reader menggunakanOlbers Letfaar
 
Jaringan komputer (computer Network)
Jaringan komputer (computer Network)Jaringan komputer (computer Network)
Jaringan komputer (computer Network)Khansha Hanak
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiwillyhayon
 
Sistem Operasi: Arsitektur komputer, Pengantar Sistem Operasi dan Kernel
Sistem Operasi:   Arsitektur komputer, Pengantar Sistem Operasi dan KernelSistem Operasi:   Arsitektur komputer, Pengantar Sistem Operasi dan Kernel
Sistem Operasi: Arsitektur komputer, Pengantar Sistem Operasi dan KernelAndino Maseleno
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Tri Sugihartono
 
Tabel kode ascii lengkap
Tabel kode ascii lengkapTabel kode ascii lengkap
Tabel kode ascii lengkapDonna Puspita
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataBanta Cut
 
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkMonitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkHanif Yogatama
 
Struktur Detail Computer IAS
Struktur Detail Computer IASStruktur Detail Computer IAS
Struktur Detail Computer IASraenigalih
 
Data Link Layer
Data Link LayerData Link Layer
Data Link Layerrosmida
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkombalahong
 
Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikBaguss Chandrass
 
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktopAplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktopAriestya Permana
 
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOContext Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOahmad haidaroh
 
Komponen Komponen CPU
Komponen Komponen CPUKomponen Komponen CPU
Komponen Komponen CPUamirahsnh25
 

What's hot (20)

Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh programAlgoritma fuzzy c means fcm java c++   contoh program
Algoritma fuzzy c means fcm java c++ contoh program
 
Sistem informasi penjualan minimarket berintegrasi barcode reader menggunakan
Sistem informasi penjualan minimarket berintegrasi barcode reader menggunakanSistem informasi penjualan minimarket berintegrasi barcode reader menggunakan
Sistem informasi penjualan minimarket berintegrasi barcode reader menggunakan
 
Jaringan komputer (computer Network)
Jaringan komputer (computer Network)Jaringan komputer (computer Network)
Jaringan komputer (computer Network)
 
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-aiPertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
Pertemuan 2-pemecahan-masalah-ai
 
Sistem Operasi: Arsitektur komputer, Pengantar Sistem Operasi dan Kernel
Sistem Operasi:   Arsitektur komputer, Pengantar Sistem Operasi dan KernelSistem Operasi:   Arsitektur komputer, Pengantar Sistem Operasi dan Kernel
Sistem Operasi: Arsitektur komputer, Pengantar Sistem Operasi dan Kernel
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
 
Tabel kode ascii lengkap
Tabel kode ascii lengkapTabel kode ascii lengkap
Tabel kode ascii lengkap
 
Dasar-dasar Jaringan Komputer (revisi-2012)
Dasar-dasar Jaringan Komputer (revisi-2012)Dasar-dasar Jaringan Komputer (revisi-2012)
Dasar-dasar Jaringan Komputer (revisi-2012)
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomata
 
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan WiresharkMonitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
Monitoring Protokol ICMP (ping) dengan Wireshark
 
Struktur Detail Computer IAS
Struktur Detail Computer IASStruktur Detail Computer IAS
Struktur Detail Computer IAS
 
Finite state automata
Finite state automataFinite state automata
Finite state automata
 
Data Link Layer
Data Link LayerData Link Layer
Data Link Layer
 
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkomIP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
 
Metode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristikMetode pencarian heuristik
Metode pencarian heuristik
 
Arsitektur basis data
Arsitektur basis dataArsitektur basis data
Arsitektur basis data
 
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktopAplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
Aplikasi sistem informasi akademik berbasis desktop
 
PERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGANPERENCANAAN JARINGAN
PERENCANAAN JARINGAN
 
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBOContext Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
 
Komponen Komponen CPU
Komponen Komponen CPUKomponen Komponen CPU
Komponen Komponen CPU
 

Similar to Routing statis vs routing dinamis

Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingOctavio Dakosta
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingCindy Carissa
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatlingacing
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITAaron Ferdinand
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routingvintzr
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Garry Geraldy
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxRandaHendroN
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan ivsept2309
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringanEric Tomas
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerglennsade
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer32120023
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxHafidzahPatel1
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1antony veru
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxHasobrBlank
 

Similar to Routing statis vs routing dinamis (20)

Routing dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam RoutingRouting dan Macam-Macam Routing
Routing dan Macam-Macam Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer RoutingTugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaatRouting Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
 
Pertemuan 14
Pertemuan 14Pertemuan 14
Pertemuan 14
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan Makalah dan kasus Jaringan
Makalah dan kasus Jaringan
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
rangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptxrangkuman abdimas.pptx
rangkuman abdimas.pptx
 
Jaringan komunikasi 7 pti1
Jaringan komunikasi   7 pti1Jaringan komunikasi   7 pti1
Jaringan komunikasi 7 pti1
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Routing statis vs routing dinamis

  • 1. ROUTING STATIS VS ROUTING DINAMIS Kelompok 4 : Anwar Ladiku 10215077 Bondan Abiyoga W.H 10215048 Galih Seto Ratri 10215071 M. Rinaldi Hasanudin 10215053 Tri Bayu Kusnadi 10215080
  • 2. ROUTING STATIS Routing Statis adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut
  • 4. KELEBIHAN ROUTING STATIS 1) Lebih aman daripada dynamic routing terhadap metode spoofing 2) Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan denga router dinamis) 3) Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router. 4) Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.
  • 5. KEKURANGAN ROUTING STATIS 1) Rentan terhadap kesalahan penulisan -lebih merepotkan dibandingkan dynamic routing 2) Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar. 3) Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router secara manual. 4) Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri
  • 6. ROUTING DINAMIS Routing Dinamis merupakan type Routing dimana Router dapat mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri.
  • 8. KELEBIHAN ROUTING DINAMIS 1.Hanya mengenalkan alamat network yang terhubung langsung dengan routernya. 2. Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada. 3. Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router- router yang berkaitan. 4. Lebih mudah untuk mengatur network yang besar. Akan memilih jalur lain yang ada bila suatu jalur rusak.
  • 9. KEKURANGAN ROUTING DINAMIS 1. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada tiap waktu tertentu. 2. Kecepatan pengenalan network terbilang lama karena router membroadcast ke semua router hingga ada yang cocok. 3. Setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua Alamat IP yang ada. 4. Susah melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan lingkup besar. 5. Update ARP table dibagikan ke semua komputer, berarti mengkonsumsi - butuh RAM untuk menentukan jalur terbaik bila terjadi down -bandwith jalur ditentukan oleh sistem, bukan admin.
  • 10. MACAM – MACAM PROTOCOL ROUTING DINAMIS Routing RIP Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance- Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
  • 11. Routing IS-IS Intermediate System to Intermediate System (IS-IS) adalah routing protokol yang dirancang untuk memindahkan informasi secara efisien dalam jaringan komputer , sekelompok komputer yang terhubung secara fisik atau perangkat sejenis. Ia menyelesaikan ini dengan menentukan yang terbaik rute untuk datagrams melalui jaringan packet-switched . Protokol ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589: 2002 sebagai standar internasional dalam Open System Interconnection desain referensi (OSI). Meskipun awalnya standar ISO, IETF ulang protokol di RFC 1142. RFC 1142 telah direklasifikasi sebagai "bersejarah" oleh RFC 7142 karena kembali menerbitkan sebuah rancangan ISO daripada standar ISO, menyebabkan kebingungan industri. IS-IS telah disebut " de facto standar untuk layanan besar tulang punggung jaringan operator."
  • 12. Routing EIGRP Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah lanjutan jarak-vector routing protokol yang digunakan pada jaringan komputer untuk meng- automatisasi routing yang keputusan dan konfigurasi. Protokol ini dirancang oleh Cisco Systems sebagai protokol proprietary, hanya tersedia pada router Cisco. Fungsi parsial dari EIGRP dikonversi menjadi sebuah standar terbuka pada tahun 2013 dan diterbitkan dengan statusnya informasi sebagai RFC 7868 pada tahun 2016. EIGRP digunakan pada router untuk berbagi rute dengan router lain dalam sama sistem otonom . Tidak seperti protokol routing lain terkenal, seperti RIP , EIGRP hanya mengirim update inkremental , mengurangi beban kerja pada router dan jumlah data yang perlu dikirimkan.
  • 13. TABEL PERBEDAAN ROUTING STATIS DAN ROUTING DINAMIS Routing Statis Routing Dinamis Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol Router tidak dapat membagi informasi routing Router membagi informasi routing secara otomatis Routing table dibuat dan dihapus secara manual Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF Microsoft mendukung multihomed system seperti router Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
  • 14. TABEL ROUTING Tabel Routing adalah tabel yang berisi tentang data jalur pada router sehingga router dapat berkomunikasi atau tukar menukar data dengan network yang berbeda. Tabel ini berisikan Ip – Ip yang akan dituju pada router, sehingga router dapat memilih jalur yang lebih efektif untuk mengirim data. Tabel Routing hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut.
  • 15. Setiap entri pada tabel routing setidaknya terdiri dari 2 item yaitu : 1) Destination address, adalah address sebuah network yang dapat dijangkau oleh router. Router dapat memiliki satu atau lebih jalur (rute) untuk menuju network yang sama, atau sekelompok subnet dengan panjang subnet bervariasi yang disatukan dibawah address network dengan nomor major yang sama. 2) Pointer to the destination, penunjuk yang mengindikasikan bahwa network tujuan (Destination Address) terhubung langsung dengan router, atau mengindikasikan address router lain yang terhubung pada network tujuan, router yang berada pada satu hop lebih dekat pada destination disebut sebagai router next-hop.
  • 16. PENJELASAN ISI TABEL ROUTING Ada 2 item yang harus dimasukan oleh table routing untuk mengirim paket data, diantaranya: 1. Destination Address Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh router. 2. Pointer to the Destination Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan atau network yang dituju dapat terhubung dengan router. Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada table routing sebelum mengirimkan ke alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket data.
  • 17. Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan: · Host Address · Subnet · Group of Subnet · Major Network Number · Group of Major Network Numbers · Default Address Jika data yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan yang dituju tidak sesuai dengan entri diatas maka paket data yang telah dikirimkan oleh pengirim akan dibuang dan pengirim data akan diberikan pesan oleh router bahwa data yang dikirim telah di drop karena ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan pada address source pengirim. Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang: · Alamat Network Tujuan · Interface Router yang terdekat dengan network tujuan · Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan. Metric tersebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).
  • 19. DAFTAR PUSTAKA - http://kurniawanfungki.blogspot.com/2016/01/pengertian-routing-statis-dan- dinamis.html - https://dosenit.com/jaringan-komputer/teknologi-jaringan/routing-dinamis - http://pengenshare.blogspot.com/2013/07/pengertian-routing-statik-dan-routing.html - http://ivanraka16.blogspot.com/2017/03/jenis-jenis-routing-dynamic.html - http://tkj-muda.blogspot.com/2017/08/table-routing-statik-dinamis-routing.html?m=1