Berikut ini adalah syarat-syarat membuat paragraf yang baik:1. Memiliki topik utama (main idea) yang jelas. Topik utama menjadi pusat pembahasan paragraf. 2. Terdiri atas kalimat pembuka (opening sentence) yang memperkenalkan topik utama. 3. Mengandung kalimat-kalimat pengembang (supporting details) yang mendukung topik utama. Kalimat-kalimat ini memberikan contoh, penjelasan, atau ilustrasi
Paragraf di atas tidak memenuhi syarat kesatuan karena membahas dua topik yang berbeda, yaitu pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir dan lokasi kota Semarang.
Similar to Berikut ini adalah syarat-syarat membuat paragraf yang baik:1. Memiliki topik utama (main idea) yang jelas. Topik utama menjadi pusat pembahasan paragraf. 2. Terdiri atas kalimat pembuka (opening sentence) yang memperkenalkan topik utama. 3. Mengandung kalimat-kalimat pengembang (supporting details) yang mendukung topik utama. Kalimat-kalimat ini memberikan contoh, penjelasan, atau ilustrasi
Similar to Berikut ini adalah syarat-syarat membuat paragraf yang baik:1. Memiliki topik utama (main idea) yang jelas. Topik utama menjadi pusat pembahasan paragraf. 2. Terdiri atas kalimat pembuka (opening sentence) yang memperkenalkan topik utama. 3. Mengandung kalimat-kalimat pengembang (supporting details) yang mendukung topik utama. Kalimat-kalimat ini memberikan contoh, penjelasan, atau ilustrasi (20)
Berikut ini adalah syarat-syarat membuat paragraf yang baik:1. Memiliki topik utama (main idea) yang jelas. Topik utama menjadi pusat pembahasan paragraf. 2. Terdiri atas kalimat pembuka (opening sentence) yang memperkenalkan topik utama. 3. Mengandung kalimat-kalimat pengembang (supporting details) yang mendukung topik utama. Kalimat-kalimat ini memberikan contoh, penjelasan, atau ilustrasi
3. PREDIKAT GURU
1. TANPA TANDA JASA
2. DIGUGU DAN DI TIRU
3. AGEN PERUBAHAN
-------------------------------------------------
“ING NGARSO SUNG TULODO
5. IND MADYO MANGUN KARSO
6. TUTUWURI HANDAYANI”
7. SIKAP GURU
1. ENAK DI ZONA NYAMAN
MARAH JIKA DISURUH BERUBAH
2. LANDAI-LANDAI SAJA
3. POKOK MENGAJAR/SEKENANYA
4. MENGAJAR TANPA PERSIAPAN
5. MENGAJAR DENGAR PERSIAPAN
9. HASRAT MENGUBAH DUNIA Sang Petualang
KETIKA AKU MUDA DAN BEBAS
BERKHAYAL .
AKU BERMIMPI INGIN MENGUBAH DUNIA.
SEIRING DENGAN BERTAMBAHNYA USIA
DAN KEARIFANKU, KUDAPATI DUNIA TAK
KUNJUNG BERUBAH.
MAKA CITA-CITAKU ITU PUN AGAK
KUPERSEMPIT,
LALU KUPUTUSKAN UNTUK HANYA
MENGUBAH NEGERIKU
10. NAMUN TAMPAKNYA HASRAT ITUPUN TIADA
HASILNYA .
KETIKA USIAKU MAKIN SENJA.
DENGAN SEMANGATKU YANG MASIH TERSISA.
KUPUTUSKAN UNTUK MERUBAH KELUARGAKU.
ORANG-ORANG YANG PALING DEKAT
DENGANKU, TAPI CELAKANYA MEREKAPUN
TAK KUNJUNG MAU BERUBAH!
11. DAN KINI,
SEMENTARA AKU TERBARING.
SAAT AJAL MENJELANG TIBA-TIBA KUSADARI,
ANDAIKAN YANG PERTAMA-TAMA KUUBAH ADALAH
DIRIKU MAKA DENGAN MENJADIKAN DIRIKU
SEBAGAI PANUTAN, MUNGKIN AKU BISA MERUBAH
KELUARGAKU LALU BERKAT INSPIRASI DAN
DORONGAN MEREKA BISA JADI AKU MAMPU
MEMPERBAIKI NEGERIKU KEMUDIAN SIAPA TAHU
AKU DAPAT MERUBAH DUNIA
13. BAGAIMANA DENGAN GURU
MENULIS ?
1. TUNTUTAN PENGEMBANGAN
DIRI (PENGEMB. KAIER)
2. TUNTUTAN KEDINASAN
3. MEMBERI CONTOH
4. MENINGKATKAN KEPROFESIONALAN
5. MENGEMBANGKAN HOBBY
6. MENCARI KEUNTUNGAN
14. DAHSYATNYA MENULIS
1. Tulisan mewakili penulisnya
2. Tulisan melebihi usia
penulisnya
3. Tulisan melebihi Langkah
penulisnya
4. Tulisan menjadi cermin
peradaban
15. Apakah jenis tulisan yang anda
ketahui sesuai fungsinya
Fiksi :
1. Puisi
2. Cerpen
3. Novel
4. Naskah drama/teater
Nonfiksi :
Karya ilmiah murni
Hasil Penelitian
Laporan Hasil Obserfasi/liputan/berita
Jurnal Ilmiah/ulasan ilmiah
Artikel Populer
Pojok koran, kolom, Biografi, Resep,TTS,kuis
17. Subhanallah
M. Ch. Rofiq
Memandang luas ke depan
Terbatas oleh mata
Menunjukkan betapa luas dunia
Melihat manusia
Betapa rendahnya
Dan hanya sedikit yang dia punya
Manusia
Punya mata
Punya telinga
Punya rasa
Punya karsa
Belum terasa indah dengan alam semesta
Bukan?
Itulah kau
Sedikit yang kau miliki
Dan takkan cukup tumbuhan sebagai pena
Dan air laut sebagai tinta
untuk mencatat ilmuNya
Subhanallah
18. Alkisah
terdapatlah seorang pemuda Bernama Frank. Franky, brgitu
nama lengkapnya. Ia senang bepergian dengan para
keponakannya.Tuturnya suatu hari: “Saya punya 17 keponakan.
dan Bahagia sekali bila mengajak mereka pergi jalan – jalan ke
tempat bersejarah.” Dari 17 keponakan Franky, ada satu
keponakan yang paling aneh kelakuannya. Namanya Siska. Ia
masih duduk di kelas 5 SD. Beda dengan 16 keponakan lainnya
yang ceria dan lincah layaknya anak seusianya, Siska sudah
piatu sejak dia naik kelas 2 SD. Ibunya meninggal saat
melahirkan adiknya. Karena ayahnya bekerja di pengeboran
minyak, Siska hidup ikut neneknya. Dan karena tidak adanya
sosok ibu dalam kehidupannya, Siska pun menjadi pribadi yang
suka menyendiri. Tak bisa lepas dari gulingnya, itulah
kebiasaan aneh Siska. Kemanapun ia pergi, selalu saja ia
membawa guling kesayangannya itu. Suatu tempo, ia tidak mau
berangkat sekolah kecuali kalua diizinkan berangkat dengan
membawa gulingnya itu. Nampaknya ia tak begitu peduli
dengan respon teman – temannya nanti.“Kalau masuk kelas,
guling kutitipkan di ruang guru.” begitu pikirnya. Kepala sekolah
yang kebetulan seorang konselor BP sangat memahami prilaku
Siska.
19. Parahnya, Franky baru menyadari keunikan keponakannya itu.
Bertanyalah ia kepada bapak kepala sekolah yang juga guru BP Siska.
Oleh bapak kepala sekolah dinyatakan bahwa Siska telah menganggap
guling itu sebagai pengganti ibunya. Dan memang benar sebab Siska
pernah bertutur (sembari menirukan gaya bicara ibunya),“Siska malam
ini tidur dengan ibu ya? Guling ini mulai malam ini Ibu berikan untuk
Siska. Selama Ibu di rumah bersalin, guling inilah yang menemani
Siska. Ia akan membuatkan mimpi – mimpi yang indah buat Ibu. Guling
ini akan terus membawa aroma ibu sampai Ibu pulang nanti. Dan ibu
pasti senang bersamanya!”Begitulah Siska menirukan gaya bicara
almarhum ibunya. Ternyata, ibu Siska tak pernah pulang lagi ke
rumahnya. Ia meninggal saat melahirkan adiknya. Siska shock. Tiap
hari ia menangis, seraya memeluk guling peninggalan ibunya itu.
Sepeninggal ibunya, lebih dari sebulan Siska tak mau berangkat
sekolah. Ia lebih asyik memeluk guling dan membawanya kemanapun
ia pergi. Seringkali ia Nampak bicara dengan gulingnya, yang ia
perlakukan layaknya ibunya itu. Dan teririslah siapa yang melihat
keadaannya. Suatu kali, guling yang sudah bau itu dijemur bersamaan
dengan sprei tempat tidurnya. Lantas, apa yang terjadi? Siska jatuh
sakit. Guling itu nampaknya sudah senyawa dngan gadis kecil
keponakan Franky itu. Dan ia kehilangan keseimbangan bila jauh dari
benda kesayangannya tersebut
21. Aku tidak punya kenangan istimewa dengan gulingku. Bantal yang ku pakai
tidur kemarin, sekarang, dan nanti malam saja tak kan pernah sama. Siapa
yang duluan masuk kamar, dia yang akan berkesempatan mencari bantal yang
paling empuk. (Begitulah keadaan pesantren : satu kamar seribu
penghuni)Bantal yang ku ciprati parfum yang rencananya hendak aku jadikan
teman tidur supaya aku bermimpi indah tiba-tiba hilang entah ke mana. Tidak
hanya sekali dua kali itu terjadi. Bantal bagiku, tak ada indahnya sama sekali.
Dan hanya kisah di ataslah yang pernah kutemui mengenai sebuah guling.
Sebuah kisah yang dibalut dengan fenomina pesantren yang tak ada habisnya.
Pesantren terkadang memiliki hukum layaknya hukum rimba: siapa cepat dia
dapat siapa kuat dia berkuasa. Yah, kenikmatan itu hanya diperoleh oleh
mereka-mereka yang bergerak cepat dan kuat. Tanpa perduli dari mana
mereka mendapatkan kenikmatan tersebut. Padahal, bukankah di pesantren
setiap hari kita diajarkan kebiasaan jujur, tepo sliro, setia kawan, jangan ambil
yang bukan haknya?. Tapi kenapa ya, santri-santri masih barbar dalam
kesehariannya. Hal ini pernah ku tanyakan pada salah seorang ustadz. Dan
untunglah jawaban beliau lumayan menenangkan aku. Katanya: beruntunglah
kawanmu yang suka ambil bantal itu hidup di pesantren. Tiap hari ia
mendengar peringatan kebaikan. Kalau dia hidup di pasar atau di terminal,
mungkin bukan hanya bantal yang dia curi, barang kali mobil, motor, computer
atau barang yang lebih berharga lainnya. Jadi doakan saja ia mendapat
hidayah!. Tenanglah batin ini mendengar tausiah Ustadz
25. DESKRIPSI
• Lelaki mana yang tidak sependapat bahwa
Syahrini itu cantik? Coba perhatian wajahnya.
Hidungnya bangir-mungil, matanya bulat bak
telur, kulitnya putih mulus, gaya bicaranya
yang “alhamdulillah ya”. Dengan busana dan
asesoris padu, dia perempuan sempurna, baik
fisik maupun kepribadian. Aora kecantikannya
memancar, daya pikatnya luar biasa. Ditunjang
gaya hidup yang cukup mewah, Syahrini
menghabiskan kata untuk melukiskannya.
Bahkan, bisa dibayangkan, dalam keadaan
tidur pun, Syahrini tetap mempesona.
26. NARASI
Sekarang, di ruang pers, Syahrini sedang
menggelar jumpa pers. Di hadapan puluhan
jurnalis Anu-Pos, Ini-Pos, Itu-Pos, Babibu-Pos,
dan Joss-Pos Syahrini tampak antusias
mengklarifikasi tentang gosip seputar hubungan
khususnya dengan seorang (bukan artis). Dia
sambut setiap pertanyaan dengan senyum dan
mimik santun, persis yang dilakukannya pagi tadi.
Kini sesekali dia menyeka peluh di dahinya. Lewat
20 menit, dia mohon maaf dan mohon diri untuk
menuju mobil jemputan yang bakal membawanya
ke bandara. Dia akan terbang ke Ngurah Rai.
27. EKSPOSISI
Tahukah Anda bagaimana menjadi Syahrini
Fans Club? Pertama, kunjungi website
www.syahrinifansclub.com dan unduh formulir
pendaftaran. Kedua, isi formulir pendaftaran
secara lengkap, mulai identitas diri hingga
minat dan bakat seni apa yang Anda dalami.
Ketiga, jangan tunda lagi, segera kirimkan balik
ke alamat email, sebagaimana tertera di profil
website. Terakhir, tunggu konfirmasi dari pihak
admin SFC, dan setelah itu Anda baru resmi
menjadi anggota SFC. Proses sederhana,
bukan?
28. ARGUMENTASI
Syahrini layak dijadikan ikon wisata Nusantara karena
(setidaknya) empat alasan. Pertama, dia memiliki modal
fisik dan kepribadian yang mumpuni dan utuh. Kedua,
Syahrini berwawasan luas tentang seluk-beluk wisata,
termasuk terobosan pengenalannya ke manca-negara. Itu
ditunjang oleh modal ketiga yang dimilikinya, yakni
kompetensi sosial. Pergaulannya luas, dan jaringannya ke
berbagai pihak sungguh luar biasa. Ungkapannya
“alhamdulillah ya” sudah menjadi milik publik. Selain itu,
sebagai alumni “Hubungan Internasional”, artis cantik ini
juga multilingual, sehingga dia akan mampu
berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat dan
bangsa. Semua itu memantaskannya digelari “Ikon Wisata”
milik negeri ini.
40. A. Kesatuan paragraf
• Jateng sukses. Kata-kata ini meluncur gembira
dari pelatih regu Jateng setelah selesai
pertandingan final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu
malam, di Gedung Olahraga Jateng, Semarang.
Kota Semarang terdapat di pantai utara pulau jawa
, ibu kota provinsi Jateng. Pernyataan itu
dianggap wajar karena apa yang diimpi-impikan
selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas,
satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal
itu ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang
jatuh ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu
adalah prestasi paling tinggi yang pernah diraih
oleh Jateng dalam arena saperti itu.
41. Kepaduan paragraf
• Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah
menarik tabungan deposito mereka. Sementara
itu, bursa efek indonesia mulai goncang dalam
menampung serbuan para pemburu saham.
Pemilik–pemilik uang berusaha meraih sebanyak-
banyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh
karena itu, bursa efek berusaha menampung minat
pemilik uang yang menggebu-gebu. Akibatnya,
indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam
tempo cepat melampaui angka 100 persen.
Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat
101,828 persen.
42. • Dengan dipasangnya pengait
antarkalimat sementara itu,
oleh karena itu, akibatnya, dan
bahkan dalam paragraf
tersebut, kepaduan paragraf
terasa sekali, serta urutan
kaliamat-kalimat dalam
paragraf itu logis dan kompak.
43. • Rizal, Rustam, dan Cahyo adalah teman
sekolah sejak SMA hingga perguruan tinggi.
Kini mereka sudah menyandang gelar
dokter dari sebuah universitas negeri di
Jakarta. Mereka merencanakan mendirikan
suatu poliklinik lengkap dengan apoteknya.
Mereka menghubungi saya dan mengajak
bekerja sama, yaitu saya diminta
menyediakan tempat yang letaknya
strategis.
45. Paragraf Pembuka
• Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar
untuk sampai pada segala pembicaraan yang akan
menyusul kemudian. Oleh sebab itu, paragraf
pembuka harus dapat menarik minat dan
perhatikan pembaca, serta sanggup
menghubungkan pikiran pembaca kepada
masalah yang akan disajikan selanjutnya. Salah
satu cara untuk menarik perhatian ini ialah dengan
mengutip pernyataan yang memberikan
rangsangan dari para orang terkemuka atau orang
yang terkenal.
46. Paragraf Pengembang
• Paragraf pengembang ialah paragraf yang terletak antara
paragraf pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di
dalam bab atau anak bab itu. Paragraf ini mengembangkan
pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain,
paragraf pengembang mengemukakan inti persoalan yang
akan dikemukakan. Oleh sebab itu, satu paragraf dan
paragraf lain harus memperlihatkan hubungan yang serasi
dan logis. Paragraf itu dapat dikembangkan dengan cara
ekspositoris, dengan cara deskriptif, dengan cara naratif,
atau dengan cara argumentatif yang akan dibicarakan pada
halaman-halaman selanjutnya.
47. Paragraf Penutup
• Paragraf penutup adalah paragraf yang
terdapat pada akhir karangan atau pada
akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di
dalam karangan itu. Biasanya, paragraf
penutup berupa simpulan semua
pembicaraan yang telah dipaparkan pada
bagian-bagian sebelumnya.
48. TANDA PARAGRAF
• memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam,
kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua
sentimeter. Dengan demikian, para pembaca mudah dapat
melihat permulaan tiap paragraf sebab awal paragraf
ditandai oleh kalimat permulaannya yang tidak ditulis
sejajar dengan garis margin atau garis pias kiri. Selain itu,
penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah paragraf
itu dengan memberikan jarak agak renggang dari paragraf
sebelumnya.
•
49. RANGKA ATAU STRUKTUR
SEBUAH PARGRAF
• kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas
• Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang
dibicarakan pengarang. Pengarang meletakkan inti
maksud pembicaraannya pada kalimat topik.
• Karena topik paragraf adalah pikiran utama dalam
sebuah paragraf, kalimat topik merupakan kalimat
utama dalam paragraf itu. Karena setiap paragraf
hanya mempunyai sebuah topik, paragraf itu tentu
hanya mempunyai satu kalimat utama.
50. Perhatikan paragraf
berikut
• Penduduk Tegal,umpamanya, merasa tidak dapat
hidup di daerahnya lagi karena bahan makanan
yang akan dimakan sehari-hari tidak mencukupi
kebutuhan penduduk. Hal ini disebabkan oleh
ledakan penduduk Tegal terlalu besar sehingga
daerah pertanianyang relatif tidak bertambah
hasilnya itu tidak dapat menampung
perkembangan penduduk. Pertumbuhan
penduduk Tegal jauh lebih besar daripada
prkembangan daerah pertanian yang ada di situ.
51. • Kalau kita melihat paragraf di atas, kalimat
yang paling umum sifatnya adalah kalimat
pertama, yaitu “ Penduduk Tegal, umpamanya,
merasa tidak dapat hidup di daerahnya
lagikarena bahan makanan yang akan dimakan
sehari-hari tidak mencukupi kebutuhan
penduduk.” Kalimat-kalimat selanjutnya adalah
kalimat-kalimat penjelas yang fungsinya
menjelaskan gagasan utama yang terletak
pada kalimat pertama.
52. PARAGRAF DEDUKTIF DAN PARAGRAF
INDUKTIF
• Arang aktif ialah sejenis arang yang diperoleh dari
suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak
larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari
pembakaran zat-zat tertentu, seperti empas abu,
temprurng kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini
banyak digunakan dalam beberapa industri pangan
atau nonpangan. Industri yang menggunakan arang
aktif adalh industri kimia dan farmasi, seperti
pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan bau
yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak
perlu.
53. • Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir jalan
Jendral Sudirman. Seminggu kemudian
seorang anak wanita hilang ketika pulang dari
sekolah. Sehari kemudian polisi menemukan
bercak-bercak darah di kursi belakang mobil
John. Polisi juga potret dua orang anak yang
tewas di jalan Jendral Sudirman di dalam
kantung celana John. Dengan demikian, John
adalah orang yang dapat dimintai
pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga
anak itu.
54. Ada pula paragaraf yang tidak
memperlihatjkan kalimat
utamanya
• Pada tengah hari itu Pak Lurah datang.
Bapak Bupati datang ke tempat itu.
Tiga jam kemudian kita melihat Orang-
orang telah berkumpul di arena itu.
Tidak pula ketinggalan artis-artis muda
belia. Para wartawan pun telah pula
memanfaatkan waktu.
55. • Kalimat topik yang ideal
adalah kalimat topik yang
jelas maksudnya dan
mudah dipahami. Pembaca
tidak usah berfikir lama-
lama apa yang
dimaksudnya oleh penulis.
56. Membingungkan :
sistem pondasi cakar ayam
penemuan almarhum Prof. Sedyatmo
yang Terkenal akhir-akhir ini di
kalangan internasional, terutama di
negara. Asean karena dipakai untuk
membangun berbagai struktur di atas
tanah lembek.
59. • Penggemar seruling buatan Frederick
Morgan bersedia menunggu lima
belas tahun asal memperoleh sebuah
seruling buatan Morgan. Pertengahan
bulan Juli Morgan menghentikan
pemesanan seruling karena terlalu
banyak pihak yang memesan seruling
buatannya. Memang dewasa ini
Morgan tergolong ahli pembuat
instrument tiup kelas dunia.
61. • Penggemar seruling buatan Frederick
Morgan bersedia menunggu lima belas
tahun asal memperoleh sebuah seruling
buatan Morgan. Pernyataan tersebut
dikemukakan oleh beberapa penggemar
seruling Eropa. Hal ini terjadi setelah
Morgan mengumumkan bahwa
pemesanan serulingnya ditutup.
62. • Pada pertengahan bulan Juli Morgan
menghentikan pemesanan seruling karena
terlalu banyak pihak yang memesan
seruling buatannya. Jika seruling dibuat
terus-menerus, Morgan harus bekerja
selama 14 tahun guna memenuhi
pemesanan tersebut. Seruling buatan
Morgan sangat berperan pada musik di
Eropa sejak tahun 1950.
63. • Dewasa ini Morgan tergolong ahlipembuat
instrument tiup kelas dunia. Beberapa ahli
lainnya adalah Hans Caolsma (Utrecht),
Mortin Skovroneck (Bremen), Fredrick van
Huene (Amerika Serikat), Klaus Scheele
(Jeran), serta Shigchoru Yamaoka dan
Kuito Kinoshito (Jepang).
64. TEKNIK PENGEMBANGAN
PARAGRAF
Pertama,
dengan menggunakan “ilustrasi”. Apa
yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan
dan digambarkan dengan kalimat-kalimat
penjelas sehingga di depan pembaca
tergambar dengan nyata apa yang
dikmaksud oleh penulis.
65. Kedua,
dengan “analisis”. Apa yang
dinyatakan kalimat topik dianalisis
secara logis sehingga pernyataan
tadi merupakan sesuatu yang
meyakinkan.
66. • Di dalam praktik, kedua teknik di
atas dapat diperinci lagi menjadi
beberapa cara yang lebih praktis,
di antaranya (a) dengan
memberikan contoh, (b) dengan
menampilkan fakta-fakta, (c)
dengan memberikan alasan-
alasan, dan (d) dengan bercerita.
67. Dengan Memberikan Contoh
• Kegiatan KUD di desa-desa yang belum dewasa sering
dicampuri oleh tengkulak-tengkulak, seperti di Desa
Kioro, semua kegiatan KUD selalu dipantau oleh
tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan memantau
lagi namanya, tetapi langsung ikut serta menentukan
harga gabah penduduk yang akan dijual ke koperasi.
Tengkulak itulah yang mengatur pembagian uang yang
ditangani oleh ketua koperasi, mengaturpembelian padi,
dan sebagainya. Demikian pula halnya dalam menjual
kembali ke masyarakat. Harga padi selalu Ditentukan
oleh tengkulak itu. Ari hasil penjualan ini tengkulak
meminta upah yang cukup besar dari ketua koperasi.
68. Dengan Memberikan Alasan-Alasan
• Membiasakan diri berolahrag setiap pagi banyak
manfaatnya bagi seorang pegawai. Olahraga itu
sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk
berjam-jam di belakang meja kantor. Kalau tidak
demikian, pegawai itu akan menderita beberapa
penyakit karena tidak ada keseimbangan kerja
otak dan kerja fisik. Kalau pegawai itu mnderita
sakit, berarti dia membengkalaikan pekerjaan
kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan
negara.
69. Dengan Bercerita
• Kota Wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan
lebih menanjak dan sempit berliku-liku. Bus
meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di
samping kanan jurang menganga, tetapi
pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus
menyelimuti punggung bukit dan bekas-bekas
kawah yang memutih. Pemandangan itu itu
melalaikan guncangan bus yang tak berhenti-
henti berkelak-kelok. Sesekali atap rumah
berderet kelihatan di kejauhan.
71. dapat dibagi dalam empat
macam
deskriptif,
ekspositoris,
argumentatif, dan
naratif.
72. Paragraf Deskriptif
Paragraf ini melukiskan apa yang terlihat di
depan mata. Jadi, paragraf ini bersifat tata
ruang atau tata letak. Pembicaraannya
dapat berurutan dari atas ke bawah atau
dari kiri ke kanan. Dengan kata lain,
deskriptif berurusan dengan hal-hal kecil
yang tertangkap oleh pancaindera.
73. Paragraf Ekspositori
Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf
paparan. Paragraf ini menampilkan suatu
objek. Peninjauhannya tertuju pada satu
unsur saja. Penyampaiannya dapat
menggunakan perkembangan analisis
kronologis atau keruangan
74. Contoh paragraf deskriptif
• Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang
sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang
paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar
negeri. Di lantai dasar terdapat toko kain yang
lengkap dan berderet-deret. Di samping kanan pasar
terdapat warung-warung kecil penjual sayur dan
bahan dapur. Di samping kiri ada pula berjenis-jenis
buah-buahan. Pada bagian belakang kita dapat
menemukan berpuluh-puluh pedagang daging.
Belum lagi kita harus melihat lantai sau, dua, dan
tiga
75. Contoh paragraf ekspositori
Pasar Tanah Abang adalah pasar yang
kompleks. Dilantai dasar terdapat
sembilan puluh kios penjual kain dasar.
Setiap hari rata – rata terjual tiga ratus
meter untuk setiap kios . Dari data ini
dapat diperkirakan berapa besarnya
uang yang masuk ke kas DKI dari
Pasar Tanah Abang.
76. Paragraf Argumentatif
Paragraf Argumentatif sebenarnya
dapat dimasukan dalam expositoris.
Paragraf argumentatif disebut juga
persuasi. Paragraf ih bersifat
membujuk atau meyakinkan pembaca
terhadap suatu hal atau objek.
Biasanya, paragraf ini menggunakan
perkembangan analisis.
77. Contoh paragraf argumentasi
Dua tahun terakhir, terhitung sejak Boeing B-737 milik
maskapai penerbangan Aloha Airlines celaka,isu pesawat
tua mencuat ke permukaan. Ini bisa dimaklumi sebab
pesawat yang badannya koyak sepanjang 4 meter itu
sudah dioperasikan lebih dari 19 tahun .Oleh karena
itu,adalah cukup beralasan jikaorang menjadi cemas
terbang dengan peswat berusia tua .Di Indonesia , yang
mengagetkan ,lebih dari 60% pesawat yang beroperasi
adalah pesawat tua. Amankah? Kalau memang aman , lalu
bagaimana cara merawatnya dan berapa biayanya sehinga
iatetap nyaman dinaiki?
78. Paragraf Naratif
Karangan Narasi biasanya
dihubung – hubungkan
dengan cerita. Oleh sebab
itu, sebuah karangan narasi
hanya kita temukan dalam
novel, cerpen,atau hikayat
79. Contoh paragraf naratif
Malam itu ayah kelihatan benar – benar
marah. Aku sama sekali dilarang berteman
dengan Syairul. Bahkan ayah mengatakan
bahwa aku akan diantar dan di jemput ke
sekolah. Itu semua gara – gara Slamet Yang
telah memperkenalkan aku dengan Siti.