3. Sel elektrolisisadalahsel elektrokimiadi manaenergi listrikdigunakanuntuk
menghasilkan reaksi redoks tidakspontan.
Sel elektrolisisterdiri dari :
- Sumber listrik yang menyuplai arus listrik searah (DC). Contoh: Baterai
- Katode, yaituelektrode dimana reaksi reduksi terjadi. Karenaelektron
didorong olehkutub negatif dari sumberlistrik, maka katode menjadi
bermuatan negatif(-).
- Anode, yakni elektrode dimanareaksi oksidasi terjadi. Karena elektron
dari anode ditarik oleh kutub positif dari sumberlistrik, makaanode
bermuatan positif(+)
- Elektrolit, yakni zat yang dapat menghantar listrikyang akandiurai
dalamsel elektrolisis.
Pengertian
4. Perbedaan Sel Volta dengan Sel
Elektrolisis
Katode pada sel Volta merupakan kutub positif
dan anodenya merupakan kutub negatif. Adapun pada
sel elktrolisis, katode merupakan kutub negatif dan anode
merupakan kutub positif. Pada sel Volta, pemberian
tanda kutub positif dan negatif ini didasarkan pada
potensial listrik kedua elektrodenya. Adapun pada sel
elektrolisis, penentuan kutub positif dan negatif ini
didasarkan pada potensial yang diberikan dari luar.
6. Sel dengan Elektrolit Lelehan
Sel dengan elektrolit lelehan menggunakan elektrode
yangtidak bereaksi atau elektrode inert(tidak aktif), yaitu
platina (Pt) dankarobon (C). Sel dengan elketrolit berbentuk
lelehan tidak mengandung pelarut (air), hanya mengandung
kation dan anion. Kation langsung direduksi dan anion
langsung dioksidasi. Hal ini berlakuuntuk kation logam
golongan logamutama dan logamgolongan transisi. Begitupula
untuk anion, berlakuuntuk anion yang tidak mengandung
oksigen ataupun anion yangtidak mengandungoksigen.
7. Sel dengan Elektrolit Larutan dan
Elektrolit Tidak Reaktif (Elektrode Pt/C)
Dalamsel ini tidak ada pengaruhelektrode, tetapi karena dalam
larutan terdapat air, harus tetap diperhatikan kemungkinan
pelarut (Air) mengalami reaksi redoks.
8. 1.Reaksi pada katode
Pada katode, trjadi reaksi reduksi sehingga
berlaku ketentuan untuk kation. Sebagian besar
kation adalah logam dan terbagi atas kation
logam golongan utama dan kation logam
golongan transisi. Persaingan untuk melakukan
reduksi antara kation dan pelarutnya (H2O)
bergantung pada potensial reduksinya. Potensial
reduksi yang lebih besar (lebih positif) lebih
mudah mengalami reduksi.
9. Potensial reduksi kation logam golongan
transisi lebih positif dibandingkan potensial
reduksi H2O sehingga yang direduksi adalah
kation logam transisi, bukan H2O. Kation
golongan utama memiliki nilai potensial reduksi
H2O.
10. 2. Reaksi pada anode
Pada anode, terjadi reaksi anion. Anion
merupakan sisa asam yang dibagi menjadi 2
jenis, yaitu anion yang tidak mengandung
oksigen dan anion yang mengandung oksigen.
Anion yang tidak mengalami oksigen
cenderung lebih mudah mengalami oksidasi
dibandingkan air sehingga anion ini dioksidasi
lebih dahulu. Adapun anion yang mengandung
oksigen, kecenderungannya untuk melakukan
reaksi oksidasi lebih kecil sehingga yang akan
dioksidasi adalah H2O.
11. Sel dengan elektrolit Larutan
dan Elektrode Reaktif
Elektrodeyangbereaksi(elektrodereaktif)adalah
elektrodeyangturutbereaksidanhanyaterjadi
padaanode(reaksioksidasi).Contohelektrode
jenisini,yaituCu,Ni,Zn,Ag,Fe,danPb(elektrode
selainPtdanC).
12. 1. Reaksi pada katode
Ketentuan kation ini sama dengan
kation yang ada pada sel larutan dan
elektrode tidak bereaksi. Untuk kation
golongan transisi, yang direduksi
adalah kation tersebut, sedangkan
untuk kation golongan utama yang
direduksi adalah H2O.
13. 2. Reaksi pada anode
Pada sel ini, anode dioksidasi langsung
menjadi larutannya. Anion tidak perlu
diperhatikan, baik yang tidak
mengandung oksigen maupun yang
mengandung oksigen.