Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kelenjar hipofisis anterior memproduksi hormon-hormon yang menstimulasi kelenjar endokrin lain seperti tiroid, adrenal, dan gonad untuk memproduksi hormon mereka
2. Hormon-hormon tersebut meliputi TSH, ACTH, FSH, LH, prolaktin, dan growth hormone
3. Masing-masing hormon memainkan peran penting dalam pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan fungsi metabolisme
1. Disusun oleh: Devi Oktavia Utami
Kelenjar Hipofisis Anterior
Pada lobus ini kelenjar hipofisis memproduksi hormon-hormon penting yang
menstimulasi target kelenjar hormon seperti kelenjar adrenal, gonad, tiroid untuk
memproduksi hormon.
Gambar 1: Kelenjar endokrin
2. Disusun oleh: Devi Oktavia Utami
Gambar 1 : Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior
beserta organ targetnya
1. Thyroid Stimulating Hormon (TSH) atau Thyrotropin
Hormon ini dilepaskan oleh adanya stimulasi dari hormon TRH yang disekresi
oleh hipotalamus. Target hormon ini adalah kelenjar tiroid untuk menghasilkan
hormon tiroid dan dikendalikan oleh adanya konsentrasi hormon tiroid dalam darah.
2. Adenokortikotropik Hormon (ACTH)
Hormon ini dikenal dengan kortikotropin dan dilepaskan untuk menstimulasi
korteks adrenal guna mensekresi glukokortiroid.
Pelepasan ACTH dikonrrol oleh Cortikotropin Releasing Hormon (CRH) dan
hipothalamus dan meningkatnya kadar glukokortiroid.
3. Hormon Gonatropin
Jenis hormon ini dibagi menjadi dua yaitu Folikel Stimulating Hormon (FSH) dan
Luteinizing Hormon (LH).
Folikel Stimulating Hormon (FSH)
Hormon ini pada laki-laki akan menstimulasi testis untuk
memproduksi dan pematangan sperma. Pada wanita hormon ini berperan
dalam pengaturan perkembangan folikel ovarium dan membantu menstimulasi
hormon estrogen ovarium. Hormon estrogen ini terdiri dari estriol, estradiol
3. Disusun oleh: Devi Oktavia Utami
dan estron, dihasilkan oleh teka interna dan sel granulosa folikel ovarium,
korpus luteum dan plasenta.
Estrogen merupakan hormon seks wanita yang banyak mengandung
steroid dan bertanggung jawab dalam pembentukan karakteristik seks
sekunder seperti pertumbuhan payudara, rambut kelamin, uterus, perubahan
epitel vagina dan pengaturan menstruasi.
Disamping itu estrogen juga berperan dalam mempertahankan
keseimbangan nitrogen, kalsium dan fosfat, mempertahankan kalsium dalam
tulang, mempertahankan sodium klorida dan keseimbangan air serta
mengontrol protein dan lipid darah. Dengan peran tersebut maka pada masa
menopause dimana terjadi penurunan estrogen akan mengakibatkan tulang
dapat mengalamai osteoporosis.
Luteinizing Hormon (LH), bersama dengan FSH disebut disebut hormon
gonadotropin. Pada wanita LH bekerja sama dengan FSH berperan dalam
proses ovulasi dan produksi estrogen, sedangkan LH sendiri berperan dalam
pembentukan korpus luteum yang selanjutnya akan menghasilkan hormon
progesteron.
Pada laki-laki LH disebut Interstitial Cell Stimulating Hormon (ICSH)
yang berperan dalam menstimulasi sel interstitial testis untuk menghasilkan
hormon testosteron. Hormon progesteron, disamping diproduksi di korpus
luteum, juga dibawah pengaruh LH sejumlah besar diproduksi oleh plasenta
selama kehamilan, khususnya sesudah bulan ke-4.
Prgesteron bersama-sama dengan estrogen berperan dalam
mempersiapkan endometrium menerima hasil pembuahan, meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan payudara dan mempengaruhi suhu tubuh
selama siklus mestruasi.
4. Prolaktin
Dihasilkan oleh hipofisis anterior dan sekresinya dipengaruhi oleh hormon
prolaktin releasing hormon dari hipotalamus. Hormon ini berperan dalam
menstimulasi kelenjar mamae untuk memproduksi susu pada masa laktasi. Jika
jumlahnya berlebihan dapat menghambat ovulasi. Pelepasan prolaktin dihambat oleh
hormon prolaktin inhibiting hormon (PIH).
5. Growth Hormon (GH) atau Somatotropin
4. Disusun oleh: Devi Oktavia Utami
Hormon ini berperan dalam mestimulasi pertumbuhan dan replikasi sel
melalui sistesis protein. Jaringan yang sangat sesnsitif terhadap hormon ini adalah otot
tulang dan tulang rawan. Growth hormon juga berperan dalam peningkatan
pertumbuhan organ-organ bagian dalam, lemak jaringan, jaringan konektif dan
kelenjar endokrin.
Dalam waktu beberapa menit kecepatan sekresi hormon pertumbuhan akan
meningkat atau menurun terutama yang berkaitan dengan stres, keadaan nutrisi
(misalnya kelaparan dan hipoglikemia), ketegangan, dan trauma. Kadar hormon
pertumbuhan akan meningkat jika seseorang dalam keadaan sedang berolahraga.
Pengaturan sekresi hormon pertumbuhan ini oleh kelenjar hipofisis dilakukan dengan
keseimbangan dan lebih banyak disekresi oleh hipotalamus.
Kekurangan hormon ini pada anak-anak-anak menyebabkan pertumbuhannya
terhambat /kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan
raksasa (gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang
hidung yang disebut akromegali.
6. Prolaktin Inhibiting Hormone (PIH)
Hormon ini berperan dalam menghambat produksi prolaktin.