SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
ANALISIS KELAYAKAN
Pada bab ini, kita akan mendiskusikan pentingnya analisis kelayakan. Kegagalan menjalankan analisis kelayakan dapat mengakibatkan hasil yang
mengecewakan, sebagaimana diilustrasikan dalam bab ini “What’s Went Wrong?”
1. Analisa Kelayakan
Analisa kelayakan adalah proses menentukan apakah suatu ide bisnis dapat dijalankan. Bisnis-bisnis yang paling efektif muncul dari
sebuah proses yang meliputi (1) mengenali ide bisnis (2) mencoba kelayakan dari ide tersebut (3) menulis perencanaan bisnis, dan (4)
meluncurkan bisnis.
Menyelesaikan sebuah analisa kelayakan membutuhkan penelitian primer dan sekunder. Penelitian primer adalah penelitian yang
dikumpulkan oleh orang atau orang-orang yang menyelesaikan analisa. Hal tersebut biasanya termasuk berbicara dengan ahli-ahli
industri, memperoleh tanggapan dari pelanggan-pelanggan yang diharapkan, mengadakan focus groups, dan pemberian survey-survey.
Penelitian sekunder menyelidiki data yang sudah terkumpul. Data tersebut pada umumnya meliputi penelitian-penelitian industri, data
biro sensus, analisa forecasts, dan informasi lain yang bersangkutan yang dikumpulkan melalui perpustakaan dan penelitian di internet.
Harus digarisbawahi bahwa ketika sebuah analisa kelayakan menguji manfaat dari ide-ide tertentu, memungkinkan banyak peluang pada
ide untuk diperbaiki, diubah, dan diganti yang merupakan hasil dari tanggapan yang diperoleh dan analisa yang dilakukan. Keseluruhan
ide dibalik analisa kelayakan adalah untuk menguji ide tersebut- dengan melakukan percakapan dengan ahli-ahli industri, mensurvey
pelanggan yang diharapkan, mempelajari trend industri, memikirkan keuangan, serta meneliti ide tersebut pada cara-cara yang lain.
Aktivitas-aktivitas tipe seperti ini tidak hanya membantu menentukan apakah sebuah ide layak atau tidak, namun juga untuk membantu
membentuk dan mencetak ide.
A. Analisa Kelayakan Produk/Layanan
Analisa kelayakan produk/layanan adalah penilaian terhadap keseluruhan daya tarik produk atau layanan yang diusulkan.
1. Sifat kesukaan terhadap Produk/Layanan
Bagian utama dari kelayakan produk/layanan adalah menegaskan bahwa produk/layanan yang diusulkan tersebut diinginkan dan
memenuhi kebutuhan pasaran. Satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melaksanakan uji konsep.
Suatu uji konsep melibatkan penunjukkan gambaran awal dari suatu ide produk atau layanan, yang disebut pernyataan konsep,
kepada ahli-ahli industri dan pelanggan yang diharapkan untuk mengumpulkan tanggapan mereka. Ini adalah dokumen satu
halaman yang biasanya berisi hal hal di bawah ini:
Setelah pernyataan konsep dibangun, harus ditampilkan kepada paling tidak 10 orang yang familiar dengan industri yang
direncanakan oleh perusahaan untuk masuk dan dapat memberikan tanggapan yang informatif
New Venture Fitness Drinks menjual sederet minuman fitness yang bergizi dan menargetkan para penggila olahraga. Strateginya
adalah dengan menempatkan restoran-restoran kecil, sama dengan restoran-restoran smoothie, di dekat kompleks-kompleks
olahraga.
2. Permintaan Produk/Layanan
Bagian kedua dari analisa kelayakan produk/layanan adalah untuk menetapkan apakah ada permintaan terhadap produk/layanan.
Ada dua teknik untuk membuat penetapan ini: menyelenggarakan survey terhadap niat pembelian dan melakukan studi
kepustakaan, internet serta penyelidikan.
Survey terhadap Niat Pembelian
Survey terhadap niat pembelian adalah alat yang digunakan untuk mengukur minat pelanggan terhadap suatu produk/layanan. Hal
tersebut terdiri dari pernyataan konsep atau gambaran lain yang mirip, dari suatu produk/layanan dengan survey singkat yang
dilampirkan.
Studi Kepustakaan, Internet dan Penyelidikan
Cara kedua untuk menaksirkan permintaan ide produk/layanan adalah dengan melakukan studi kepustakaan, internet dan
penyelidikan.Ketika survey terhadap niat pembelian merupakan sesuatu yang penting, dibutuhkan data-data yang lebih banyak.
B. Analisa Kelayakan Industri dan Target Pasar
Kelayakan industri dan target pasar adalah penilaian terhadap keseluruhan daya tarik dari industri dan target pasar untuk produk dan
layanan yang diusulkan. Ada perbedaan yang nyata antara suatu industri perusahaan dan target pasarnya, yang harus dipahami dengan
baik. Sebuah industri adalah suatu kelompok perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/layanan yang mirip, seperti komputer,
mainan anak-anak, pesawat terbang, atau ban.Target pasar perusahaan adalah bagian yang tidak terbatas dari industri yang mencoba
didapatkan atau yang ingin dibandingkan. Ada dua bagian untuk menganalisa kelayakan industri/target pasar: daya tarik industri dan
daya tarik target pasar.
Daya tarik Industri
Ada tiga faktor utama yang penting dalam karakteristik industri yang menarik (1) industri yangbaru daripada yang lama, industri yang
lebih awal daripada yang lambat pada siklus hidupnya, dan yang lebih tersebar daripada yang terkonsentrasi, lebih menerima pendatang
baru daripada industri dengan karakteristik sebaliknya.
Daya Tarik Target Pasar
Seperti yang telah disebutkan, sebuah target pasar adalah tempat dalam segmen pasar yang lebih besar yang menggambarkan
kelompok kecil para pelanggan dengan kebutuhan yang mirip. Tantangan dalam mengidentifikasi target pasar yang menarik adalah
dengan menemukan pasar yang cukup besar untuk bisnis yang diusulkan namun juga cukup kecil untuk menghindari dalam menarik
pesaing yang lebih besar, paling tidak sampai usaha dapat memulai awal yang sukses. Misalnya,perusahaan menargetkan pasar yang
memenuhi kriteria-kriteria ini adalah Dogster, sebuah situs jaringan sosial untuk para pemilik anjing. Situs ini memperkenankan para
penggunanya untuk membuat profil-profil anjingnya , berpartisipasi dalam forum yang berkaitan dengan anjing, memposting foto dan
video klip anjing anjing mereka, dan menampilkan sejumlah aktivitas lainnya.
Ketika pada umumnya mudah untuk menemukan informasi yang baik untuk menilai daya tarik seluruh industri, lebih susah untuk
menaksirkan daya tarik target pasar yang kecil di sebuah industri, terutama apabila awal mulanya merintis target pasarnya. Seringnya,
dalam keadaan ini, informasi dari lebih banyak industri dan/atau pasar harus dikumpulkan dan disatukan untuk membuat sebuah
informed judgement.
C. Analisa Kelayakan Organisasi
Analisa Kelayakan Organisasi dilakukan untuk menentukan apakah bisnis yang diusulkan memiliki keahlian manajemen yang memadai,
kompetensi dalam berorganisasi, dan sumber daya yang dapat sukses melancarkan bisnisnya. Ada dua isu utama untuk
mempertimbangkan area ini: kecakapan organisasi dan sumber daya yang memadai.
C1. Kecakapan Organisasi
Suatu bisnis yang diusulkan harus mengevaluasi kecakapan atay kemampuan dari tim manajemen awalnya, apakah pengusaha tunggal
atau suatu grup yang lebih besar. Satu hal yang banyak para pendiri bisnis potensial temukan ketika menilai kecakapan organisasi adlah
bahwa mereka memanfaatkan dari penemuan satu atau lebih partner-partner yang dapat membantu mereka meluncurkan bisnisnya.
C2. Sumber Daya yang memadai
Area kedua dari analisis kelayakan organisasi adalah untuk menentukan apakah usaha yang diusulkan mempunyai /mampu memperoleh
sumber daya untuk maju.Fokus pada analisis kelayakan organisasi adalah pada sumber daya non-financial.Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi sumber daya non-financial yang paling penting dan menilai apakah mereka tersedia. Misalnya sebuah bisnis baru akan
memerlukan karyawan dengan kemampuan khusus. Apabila perusahaan meluncur pada komunitas yang tidak memiliki tenaga kerja
yang termasuk dalam orang-orang yang memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan, muncullah masalah mengenai sumber daya
yang memadai.
Kunci persoalan sumber daya yang memadai lainnya adalah kemampuan untuk mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual dalam
aspek-aspek suatu bisnis.
D. Analisa Kelayakan Keuangan
Analisa kelayakan keuangan adalah bagian terakhir dari keseluruhan analisa kelayakan. Persoalan yang paling utama untuk
dipertimbangkan pada tahap ini adalah jumlah kas awal yang dibutuhkan, kelangsungan keuangan bisnis-bisnis serupa, dan keseluruhan
attractiveness financial perusahaan yang diusulkan.
D1. Jumlah Kas Awal yang Dibutuhkan
Anggaran belanja yang aktual harus dipersiapkan yang berisi daftar semua modal pembelian dan biaya operasional yang dibutuhkan
untuk menjalankan bisnis. Setelah menetapkan jumlah angka, harus disediakan penjelasan dari mana uang tersebut akan didapatkan.
D2. Kelangsungan Keuangan Bisnis-Bisnis Serupa
Bagian kedua dari analisa kelayakan keuangan adalah memperkirakan kelangsungan keuangan awal yang diusulkan dengan
membandingkannya pada bisnis serupa yang sudah ada.
D3. Keseluruhan Financial Attractiveness dari Bisnis yang Diusulkan
Sejumlah faktor-faktor lain dikaitkan dengan penilaian financial attractiveness dari bisnis yang diusulkan.Penilaian-penilaian ini terutama
didasarkan pada proyeksi penjualan usaha baru dan tingkat pengembalian (atau keuntungan).Pada tahap analisa kelayakan, perhitungan
pengembalian adalah berupa perkiraan.Estimasi yang lebih tepat dapat dihitung dengan menyiapkan pro forma (atau proyeksi) laporan
keuangan, termasuk satu- sampai tiga tahun laporan pro forma dari arus kas, laporan laba rugi, dan neraca keuangan (disertain ratio
keuangan).Pekerjaan ini dapat diselesaikan bila waktu dan keadaan memungkinkan, namun pada umumnya dilakukan pada tahap
perencanaan bisnis daripada pada tahap analisa kelayakan pembangunan usaha baru.
E. First Screen
Merupakan contoh untuk menyelesaikan analisa kelayakan.Disebut “first screen” karena analisa kelayakan adalah laluan awal
pengusaha (atau sebuah kelompok pengusaha) dalam menentukan kelayakan ide bisnis.Jika ide bisnis dikerahkan pada tahap ini,
langkah selanjutnya adalah melengkapi rencana bisnis.
Walaupun menyelesaikan “first screen” memerlukan penelitian dan analisa, hal tersebut tidak dimaksudkan untuk menjadikan proses
yang menjadi panjang, juga tidak dimaksudkan untuk percobaan yang belum pasti. Ide-ide terbaik adalah yang muncul dari analisa yang
didasarkan pada fakta-fakta dan informasi yang baik, daripada spekulasi dan tebakan.
Chapter 3   analisa kelayakan

More Related Content

What's hot

Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
rizka_safa
 

What's hot (20)

Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket SnackNuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
Nuzulatul Afifah - Entrepreneurship Usaha Buket Snack
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Analisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasiAnalisis kelayakan investasi
Analisis kelayakan investasi
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Tabel bunga pemajemukan diskrit
Tabel  bunga  pemajemukan  diskritTabel  bunga  pemajemukan  diskrit
Tabel bunga pemajemukan diskrit
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 

Viewers also liked

Viewers also liked (19)

Analisa Industri dan Target Pasar
Analisa Industri dan Target PasarAnalisa Industri dan Target Pasar
Analisa Industri dan Target Pasar
 
C3S1 Analisa Kelayakan
C3S1   Analisa KelayakanC3S1   Analisa Kelayakan
C3S1 Analisa Kelayakan
 
Analisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan ProdukAnalisa Kelayakan Produk
Analisa Kelayakan Produk
 
Chapter 1 pentingnya entreprenuership
Chapter 1   pentingnya entreprenuershipChapter 1   pentingnya entreprenuership
Chapter 1 pentingnya entreprenuership
 
2 .responding to the marketing environment
2 .responding to the marketing environment2 .responding to the marketing environment
2 .responding to the marketing environment
 
Macro Environment
Macro EnvironmentMacro Environment
Macro Environment
 
Marketing - Micro environment
Marketing - Micro environmentMarketing - Micro environment
Marketing - Micro environment
 
Topik 1 sub 2.1
Topik 1 sub 2.1Topik 1 sub 2.1
Topik 1 sub 2.1
 
Topic 3 sub 1
Topic 3 sub 1Topic 3 sub 1
Topic 3 sub 1
 
Winning customers in the marketplace
Winning customers in the marketplaceWinning customers in the marketplace
Winning customers in the marketplace
 
Chapter 2-section 1
Chapter 2-section 1Chapter 2-section 1
Chapter 2-section 1
 
Topic 3 sub 2
Topic 3 sub 2Topic 3 sub 2
Topic 3 sub 2
 
Marketing process
Marketing processMarketing process
Marketing process
 
C2S5 - Mendorong dan Melindungi Ide Ide Bisnis
C2S5 - Mendorong dan Melindungi Ide Ide BisnisC2S5 - Mendorong dan Melindungi Ide Ide Bisnis
C2S5 - Mendorong dan Melindungi Ide Ide Bisnis
 
Chapter 2 mengembangkan ide bisnis
Chapter 2   mengembangkan ide bisnisChapter 2   mengembangkan ide bisnis
Chapter 2 mengembangkan ide bisnis
 
Swot analysis
Swot analysisSwot analysis
Swot analysis
 
Entrepreneurship in hospitality and tourism
Entrepreneurship in hospitality and tourismEntrepreneurship in hospitality and tourism
Entrepreneurship in hospitality and tourism
 
Topik 2 sub 1
Topik 2 sub 1Topik 2 sub 1
Topik 2 sub 1
 
Marketing - customer need, wants, and demands
Marketing - customer need, wants, and demandsMarketing - customer need, wants, and demands
Marketing - customer need, wants, and demands
 

Similar to Chapter 3 analisa kelayakan

7 Mulai Usaha Baru
7 Mulai Usaha Baru7 Mulai Usaha Baru
7 Mulai Usaha Baru
Dhimas kasep
 
BUSINESS PLAN materi semester tiga .pptx
BUSINESS PLAN materi semester tiga .pptxBUSINESS PLAN materi semester tiga .pptx
BUSINESS PLAN materi semester tiga .pptx
Ikii9
 
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
Adrianto Dasoeki
 
STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PERTEMUAN_KE_1 (1).pdf
STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PERTEMUAN_KE_1 (1).pdfSTUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PERTEMUAN_KE_1 (1).pdf
STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PERTEMUAN_KE_1 (1).pdf
hilman39
 

Similar to Chapter 3 analisa kelayakan (20)

Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, long term objective and grand strategy, uni...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, long term objective and grand strategy, uni...Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, long term objective and grand strategy, uni...
Sm, annisa nurlestari, hapzi ali, long term objective and grand strategy, uni...
 
Kelayakan usaha
Kelayakan usahaKelayakan usaha
Kelayakan usaha
 
Bisnis Plan.pptx
Bisnis Plan.pptxBisnis Plan.pptx
Bisnis Plan.pptx
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Implementasi Strategi,Universitas Mercubuana,2...
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDFSM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Strategi Kontrol,Universitas Mercubuana,2018.PDF
 
7 Mulai Usaha Baru
7 Mulai Usaha Baru7 Mulai Usaha Baru
7 Mulai Usaha Baru
 
Kew irausahaan
Kew irausahaanKew irausahaan
Kew irausahaan
 
PPT Evaluasi.ppt
PPT Evaluasi.pptPPT Evaluasi.ppt
PPT Evaluasi.ppt
 
BUSINESS PLAN materi semester tiga .pptx
BUSINESS PLAN materi semester tiga .pptxBUSINESS PLAN materi semester tiga .pptx
BUSINESS PLAN materi semester tiga .pptx
 
Studi kelayakan usaha
Studi kelayakan usahaStudi kelayakan usaha
Studi kelayakan usaha
 
Kelayakan usaha
Kelayakan usahaKelayakan usaha
Kelayakan usaha
 
Makalah peluang usaha bisnis
Makalah peluang usaha bisnisMakalah peluang usaha bisnis
Makalah peluang usaha bisnis
 
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
9, sm, adrianto, hapzi ali, business model canvas, diversification & bala...
 
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
 
Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2
Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2
Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2
 
Tahapan Studi Kelayakan.docx
Tahapan Studi Kelayakan.docxTahapan Studi Kelayakan.docx
Tahapan Studi Kelayakan.docx
 
STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PERTEMUAN_KE_1 (1).pdf
STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PERTEMUAN_KE_1 (1).pdfSTUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PERTEMUAN_KE_1 (1).pdf
STUDI_KELAYAKAN_BISNIS_PERTEMUAN_KE_1 (1).pdf
 
Perencanaan Usaha.pptx
Perencanaan Usaha.pptxPerencanaan Usaha.pptx
Perencanaan Usaha.pptx
 
14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)
14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)
14.[Artikel] Penyusunan Study Kelayakan Usaha (Feasibility Study)
 
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
9, sm, ali nico gerard doan, canvas business model, diversification, and bala...
 

More from tellstptrisakti

More from tellstptrisakti (20)

8.1. ethics and sr in ms
8.1. ethics and sr in ms8.1. ethics and sr in ms
8.1. ethics and sr in ms
 
6.2. evaluating and controlling marketing activities
6.2. evaluating and controlling marketing activities6.2. evaluating and controlling marketing activities
6.2. evaluating and controlling marketing activities
 
6.1. marketing implementation
6.1. marketing implementation6.1. marketing implementation
6.1. marketing implementation
 
5.5. mlc decline stage
5.5. mlc decline stage5.5. mlc decline stage
5.5. mlc decline stage
 
5.4. mlc maturity stage
5.4. mlc maturity stage5.4. mlc maturity stage
5.4. mlc maturity stage
 
5.3. mlc growth stage
5.3. mlc growth stage5.3. mlc growth stage
5.3. mlc growth stage
 
5.2. mlc introduction stage
5.2. mlc introduction stage5.2. mlc introduction stage
5.2. mlc introduction stage
 
5.1. mlc development stage
5.1. mlc development stage5.1. mlc development stage
5.1. mlc development stage
 
4.5. market positioning
4.5. market positioning4.5. market positioning
4.5. market positioning
 
4.4. market differentiating
4.4. market differentiating4.4. market differentiating
4.4. market differentiating
 
4.3. market branding
4.3. market branding4.3. market branding
4.3. market branding
 
4.2. market targeting
4.2. market targeting4.2. market targeting
4.2. market targeting
 
4.1. market segmentation
4.1. market segmentation4.1. market segmentation
4.1. market segmentation
 
3.3. forecasting market opportunities
3.3. forecasting market opportunities3.3. forecasting market opportunities
3.3. forecasting market opportunities
 
3.2. measuring market opportunities
3.2. measuring market opportunities3.2. measuring market opportunities
3.2. measuring market opportunities
 
3.1. understanding market opportunities test
3.1. understanding market opportunities test3.1. understanding market opportunities test
3.1. understanding market opportunities test
 
Cost based pricing
Cost based pricingCost based pricing
Cost based pricing
 
Topic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannewTopic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c2 compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
 
Topic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannewTopic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
Topic7.1c compensation how_to_createa_market-competitive_payplannew
 
Topic7.1b compensation job_evaluation_methods new
Topic7.1b compensation job_evaluation_methods newTopic7.1b compensation job_evaluation_methods new
Topic7.1b compensation job_evaluation_methods new
 

Chapter 3 analisa kelayakan

  • 1.
  • 2. ANALISIS KELAYAKAN Pada bab ini, kita akan mendiskusikan pentingnya analisis kelayakan. Kegagalan menjalankan analisis kelayakan dapat mengakibatkan hasil yang mengecewakan, sebagaimana diilustrasikan dalam bab ini “What’s Went Wrong?” 1. Analisa Kelayakan Analisa kelayakan adalah proses menentukan apakah suatu ide bisnis dapat dijalankan. Bisnis-bisnis yang paling efektif muncul dari sebuah proses yang meliputi (1) mengenali ide bisnis (2) mencoba kelayakan dari ide tersebut (3) menulis perencanaan bisnis, dan (4) meluncurkan bisnis. Menyelesaikan sebuah analisa kelayakan membutuhkan penelitian primer dan sekunder. Penelitian primer adalah penelitian yang dikumpulkan oleh orang atau orang-orang yang menyelesaikan analisa. Hal tersebut biasanya termasuk berbicara dengan ahli-ahli industri, memperoleh tanggapan dari pelanggan-pelanggan yang diharapkan, mengadakan focus groups, dan pemberian survey-survey. Penelitian sekunder menyelidiki data yang sudah terkumpul. Data tersebut pada umumnya meliputi penelitian-penelitian industri, data biro sensus, analisa forecasts, dan informasi lain yang bersangkutan yang dikumpulkan melalui perpustakaan dan penelitian di internet. Harus digarisbawahi bahwa ketika sebuah analisa kelayakan menguji manfaat dari ide-ide tertentu, memungkinkan banyak peluang pada ide untuk diperbaiki, diubah, dan diganti yang merupakan hasil dari tanggapan yang diperoleh dan analisa yang dilakukan. Keseluruhan ide dibalik analisa kelayakan adalah untuk menguji ide tersebut- dengan melakukan percakapan dengan ahli-ahli industri, mensurvey pelanggan yang diharapkan, mempelajari trend industri, memikirkan keuangan, serta meneliti ide tersebut pada cara-cara yang lain. Aktivitas-aktivitas tipe seperti ini tidak hanya membantu menentukan apakah sebuah ide layak atau tidak, namun juga untuk membantu membentuk dan mencetak ide. A. Analisa Kelayakan Produk/Layanan
  • 3. Analisa kelayakan produk/layanan adalah penilaian terhadap keseluruhan daya tarik produk atau layanan yang diusulkan. 1. Sifat kesukaan terhadap Produk/Layanan Bagian utama dari kelayakan produk/layanan adalah menegaskan bahwa produk/layanan yang diusulkan tersebut diinginkan dan memenuhi kebutuhan pasaran. Satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melaksanakan uji konsep. Suatu uji konsep melibatkan penunjukkan gambaran awal dari suatu ide produk atau layanan, yang disebut pernyataan konsep, kepada ahli-ahli industri dan pelanggan yang diharapkan untuk mengumpulkan tanggapan mereka. Ini adalah dokumen satu halaman yang biasanya berisi hal hal di bawah ini: Setelah pernyataan konsep dibangun, harus ditampilkan kepada paling tidak 10 orang yang familiar dengan industri yang direncanakan oleh perusahaan untuk masuk dan dapat memberikan tanggapan yang informatif New Venture Fitness Drinks menjual sederet minuman fitness yang bergizi dan menargetkan para penggila olahraga. Strateginya adalah dengan menempatkan restoran-restoran kecil, sama dengan restoran-restoran smoothie, di dekat kompleks-kompleks olahraga. 2. Permintaan Produk/Layanan Bagian kedua dari analisa kelayakan produk/layanan adalah untuk menetapkan apakah ada permintaan terhadap produk/layanan. Ada dua teknik untuk membuat penetapan ini: menyelenggarakan survey terhadap niat pembelian dan melakukan studi kepustakaan, internet serta penyelidikan. Survey terhadap Niat Pembelian Survey terhadap niat pembelian adalah alat yang digunakan untuk mengukur minat pelanggan terhadap suatu produk/layanan. Hal tersebut terdiri dari pernyataan konsep atau gambaran lain yang mirip, dari suatu produk/layanan dengan survey singkat yang dilampirkan.
  • 4. Studi Kepustakaan, Internet dan Penyelidikan Cara kedua untuk menaksirkan permintaan ide produk/layanan adalah dengan melakukan studi kepustakaan, internet dan penyelidikan.Ketika survey terhadap niat pembelian merupakan sesuatu yang penting, dibutuhkan data-data yang lebih banyak. B. Analisa Kelayakan Industri dan Target Pasar Kelayakan industri dan target pasar adalah penilaian terhadap keseluruhan daya tarik dari industri dan target pasar untuk produk dan layanan yang diusulkan. Ada perbedaan yang nyata antara suatu industri perusahaan dan target pasarnya, yang harus dipahami dengan baik. Sebuah industri adalah suatu kelompok perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/layanan yang mirip, seperti komputer, mainan anak-anak, pesawat terbang, atau ban.Target pasar perusahaan adalah bagian yang tidak terbatas dari industri yang mencoba didapatkan atau yang ingin dibandingkan. Ada dua bagian untuk menganalisa kelayakan industri/target pasar: daya tarik industri dan daya tarik target pasar. Daya tarik Industri Ada tiga faktor utama yang penting dalam karakteristik industri yang menarik (1) industri yangbaru daripada yang lama, industri yang lebih awal daripada yang lambat pada siklus hidupnya, dan yang lebih tersebar daripada yang terkonsentrasi, lebih menerima pendatang baru daripada industri dengan karakteristik sebaliknya. Daya Tarik Target Pasar Seperti yang telah disebutkan, sebuah target pasar adalah tempat dalam segmen pasar yang lebih besar yang menggambarkan kelompok kecil para pelanggan dengan kebutuhan yang mirip. Tantangan dalam mengidentifikasi target pasar yang menarik adalah dengan menemukan pasar yang cukup besar untuk bisnis yang diusulkan namun juga cukup kecil untuk menghindari dalam menarik pesaing yang lebih besar, paling tidak sampai usaha dapat memulai awal yang sukses. Misalnya,perusahaan menargetkan pasar yang memenuhi kriteria-kriteria ini adalah Dogster, sebuah situs jaringan sosial untuk para pemilik anjing. Situs ini memperkenankan para
  • 5. penggunanya untuk membuat profil-profil anjingnya , berpartisipasi dalam forum yang berkaitan dengan anjing, memposting foto dan video klip anjing anjing mereka, dan menampilkan sejumlah aktivitas lainnya. Ketika pada umumnya mudah untuk menemukan informasi yang baik untuk menilai daya tarik seluruh industri, lebih susah untuk menaksirkan daya tarik target pasar yang kecil di sebuah industri, terutama apabila awal mulanya merintis target pasarnya. Seringnya, dalam keadaan ini, informasi dari lebih banyak industri dan/atau pasar harus dikumpulkan dan disatukan untuk membuat sebuah informed judgement. C. Analisa Kelayakan Organisasi Analisa Kelayakan Organisasi dilakukan untuk menentukan apakah bisnis yang diusulkan memiliki keahlian manajemen yang memadai, kompetensi dalam berorganisasi, dan sumber daya yang dapat sukses melancarkan bisnisnya. Ada dua isu utama untuk mempertimbangkan area ini: kecakapan organisasi dan sumber daya yang memadai. C1. Kecakapan Organisasi Suatu bisnis yang diusulkan harus mengevaluasi kecakapan atay kemampuan dari tim manajemen awalnya, apakah pengusaha tunggal atau suatu grup yang lebih besar. Satu hal yang banyak para pendiri bisnis potensial temukan ketika menilai kecakapan organisasi adlah bahwa mereka memanfaatkan dari penemuan satu atau lebih partner-partner yang dapat membantu mereka meluncurkan bisnisnya. C2. Sumber Daya yang memadai Area kedua dari analisis kelayakan organisasi adalah untuk menentukan apakah usaha yang diusulkan mempunyai /mampu memperoleh sumber daya untuk maju.Fokus pada analisis kelayakan organisasi adalah pada sumber daya non-financial.Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sumber daya non-financial yang paling penting dan menilai apakah mereka tersedia. Misalnya sebuah bisnis baru akan memerlukan karyawan dengan kemampuan khusus. Apabila perusahaan meluncur pada komunitas yang tidak memiliki tenaga kerja
  • 6. yang termasuk dalam orang-orang yang memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan, muncullah masalah mengenai sumber daya yang memadai. Kunci persoalan sumber daya yang memadai lainnya adalah kemampuan untuk mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual dalam aspek-aspek suatu bisnis. D. Analisa Kelayakan Keuangan Analisa kelayakan keuangan adalah bagian terakhir dari keseluruhan analisa kelayakan. Persoalan yang paling utama untuk dipertimbangkan pada tahap ini adalah jumlah kas awal yang dibutuhkan, kelangsungan keuangan bisnis-bisnis serupa, dan keseluruhan attractiveness financial perusahaan yang diusulkan. D1. Jumlah Kas Awal yang Dibutuhkan Anggaran belanja yang aktual harus dipersiapkan yang berisi daftar semua modal pembelian dan biaya operasional yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Setelah menetapkan jumlah angka, harus disediakan penjelasan dari mana uang tersebut akan didapatkan. D2. Kelangsungan Keuangan Bisnis-Bisnis Serupa Bagian kedua dari analisa kelayakan keuangan adalah memperkirakan kelangsungan keuangan awal yang diusulkan dengan membandingkannya pada bisnis serupa yang sudah ada. D3. Keseluruhan Financial Attractiveness dari Bisnis yang Diusulkan Sejumlah faktor-faktor lain dikaitkan dengan penilaian financial attractiveness dari bisnis yang diusulkan.Penilaian-penilaian ini terutama didasarkan pada proyeksi penjualan usaha baru dan tingkat pengembalian (atau keuntungan).Pada tahap analisa kelayakan, perhitungan pengembalian adalah berupa perkiraan.Estimasi yang lebih tepat dapat dihitung dengan menyiapkan pro forma (atau proyeksi) laporan keuangan, termasuk satu- sampai tiga tahun laporan pro forma dari arus kas, laporan laba rugi, dan neraca keuangan (disertain ratio
  • 7. keuangan).Pekerjaan ini dapat diselesaikan bila waktu dan keadaan memungkinkan, namun pada umumnya dilakukan pada tahap perencanaan bisnis daripada pada tahap analisa kelayakan pembangunan usaha baru. E. First Screen Merupakan contoh untuk menyelesaikan analisa kelayakan.Disebut “first screen” karena analisa kelayakan adalah laluan awal pengusaha (atau sebuah kelompok pengusaha) dalam menentukan kelayakan ide bisnis.Jika ide bisnis dikerahkan pada tahap ini, langkah selanjutnya adalah melengkapi rencana bisnis. Walaupun menyelesaikan “first screen” memerlukan penelitian dan analisa, hal tersebut tidak dimaksudkan untuk menjadikan proses yang menjadi panjang, juga tidak dimaksudkan untuk percobaan yang belum pasti. Ide-ide terbaik adalah yang muncul dari analisa yang didasarkan pada fakta-fakta dan informasi yang baik, daripada spekulasi dan tebakan.