SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
REVOLUSI SOSIAL BANTEN
A. Revolusi sosial
Revolusi sosial merupakan suatu doktrin diktator proletariat Trotskyisme yang berasal
dari Leon Trotsky yang juga dikenal sebagai paham dari Komunis Internasional keempat
terhadap struktur kelas serta penciptaan aturan-aturan sosial yang baru. Dalam suatu
pergolakan, maka akan terbuka suatu zaman baru dalam kehidupan masyarakat
dikarenakan terjadinya transformasi yang luas dan fundamental.
Penyebab revolusi sosial
Skopcol (1979), Taylor (1984), dan Goldstone(1986) merumuskan alasan-alasan
terjadinya sebuah revolusi sosial.Pertama, dikarenakan adanya kekuatan politik yang
sangat terpusat pada negara, maka para bermunculan kaum petinggi pemerintahan yang
sentralistis, misalnya sistem monarki Perancis sebelum tahun 1789, masa kekuasaan Tsar
Rusia sebelum 1917 dan rezim Kuomintang di Cina sebelum 1949. Sistem ini
menimbulkan kemarahan dan serangan kolektif.
Kedua, aliansi militer dengan rezim yang mapan diperlemah, sehingga militer tidak lagi
dapat menjadi sarana yang diandalkan untuk menghancurkan kekacauan domestik.
Ketiga, krisis politik terjadi dan membuat rezim yang ada menjadi tidak berdaya sehingga
berujung pada kejatuhannya. Krisis ini diakibatkan lagi akan jatuhnnya militer.
Contohnya adalah kekalahan Cina oleh Jepang dalam Perang Dunia II.
Keempat, lapisan penting masyarakat dikerahkan untuk melakukan pemberontakan yang
membawa kaum elit baru naik ke atas kursi kekuasaan.
Revolusi kaum petani biasanya berasal dari pengambilalihan tanah oleh tuan tanah,
peningkatan secara mencolok pajak atau sewa tanah atau karena masalah kelaparan.
Pemberontakan-pemberontakan masyarakat urban umumnya dipicu oleh naiknya harga
bahan-bahan konsumsi dan tingginya angka pengangguran.
B. Latar Belakang Revolusi Sosial Banten
Pada masa kerajaan islam di nusantara, Banten merupakan suatu kesultanan Islam yang
sangat besar dan strategis yang memiliki pelabuhan strategis yang merupakan jalur
perdagangan internasional. Oleh sebab wilayah ini menjadi rebutan negara-negara Eropa
kala itu. Pada akhirnya wilayah Banten jatuh ketangan penjajah Belanda yang berhasil
dengan politik devide et impera.
Banten merupakan salah satu wilayah keresidenan dari lima keresidenan di wilayah Jawa
Barat meliputi dari tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang,
Kabupaten Lebak. Kemudian dibentuklah pemerintahan daerah yaitu pemerintahan
daerah Keresidenan Banten yang ada dibawah naungan pemerintahan pusat Republik
Indonesia.
Setelah proklamasi kemeredekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno-Hatta atas nama
bangsa Indonesia. Beberapa hari kemudian, beberapa pemuda Jakarta datang ke Banten
untuk menyampaikan berita kemerdekaan. Oleh pemuda setempat berita itu
disebarluaskan ke wilayah keresidenan. Tindakan pemuda selanjutnya yaitu menurunkan
bendera Jepang dan menggantinya dengan bendera merah putih di kantor-kantor
pemerintahan. Sementara itu seperti pegawai pemerintah seperti pamong praja bersikap
diam, bahkan gelisah, banyak diantara mereka meninggalkan Banten menuju Jakarta,
Bogor atau Bandung. Residen Banten R.T Rangga Tirtasoeyatna yang diangkat oleh
pemerintah RI 19 Agustus melarikan diri.
Untuk mengatasi jabatan yang kosong, melalui suatu rapat atas prakarsa pemuda yang
dihadiri oleh utusan beberapa golongan, antara lain di putuskan mengangkat K.H Tb.
Achmad Chatib sebagai Residen Banten tanggal 2 September 1945 yang diresmikan oleh
pemerintah pusat. Residen Achmad Chatib mengangkat kembali para pejabat lama pada
pemerintahan daerah. Sedangkan rakyat menginginkan pengangkatan pejabat-pejabat
baru. Oleh karena itu di berbagai tempat melalui rapat umum memilih pejabat pemerintah
daerah dilingkungan mereka masing-masing. Hampir semua pejabat pamong praja dari
residen sampai camat, bahkan lurah terdiri dari kaum ulama. Untuk membantu kaum
ulama menjalankan pemerintah maka pejabat lama tetap dipertahankan.
Menurut pandangan rakyat pada umumnya bahwa para pejabat pamong praja lama, dari
bupati sampai para lurah, pejabat kepolisian dan kejaksaan harus diganti dengan pejabat
baru yang terdiri dari tokoh masyarakat. Menurut mereka para pejabat lama itu
merupakan alat pemerintah kolonial yang bekerja untuk tuannya. Pandangan rakyat
tersebut semakin kuat ketika para pamong praja dinilai ragu-ragu menempatkan diri
mereka dalam arus revolusi yang sedang bergejolak di mana-mana untuk
mempertahankan kemerdekaan. Memang pada saat Belanda melancarkan Agresi Militer
I, wilayah Banten tidak mengalami adanya kontak fisik akan tetapi pengaruh tersebut
tetap terasa dengan adanya blokade.
Pendirian masyarakat yang sudah kuat tersebut diperkuat lagi dengan adanya provokasi
dari golongan radikal, yang menyatakan para pejabat pemerintah terutama pamong praja
merupakan “warisan kolonial”. Banyak orang yang datang menghadap residen untuk
memprotes dan menggati agar pejabat lama tersebut segera diganti. Akan tetapi residen
tetap pada pendiriannya. Menurutnya para pejabat dan pegawai lama memiliki keahlian
di bidang administrasi yang sangat diperlukan agar pemerintah tetap berjalan.
Setelah tidak adanya titik temu di antara kedua belah pihak, maka masyarakat Banten
secara sepihak menempuh caranya sendri. Oleh sebab itu atas kekecewaan kebijakan
residen maka kaum komunis yang didukung rakyat memusatkan perhatian pada
pembentukan sebuah dewan yang disebut “Dewan Rakyat” di bawah pimpinan Tje
Mamat.
C. Peristiwa
Masyarakat membentuk sebuah dewan yang merupakan kerjasama komunis, kaum
agama (ulama) dan jawara dalam suatu wadah “Dewan Rakyat” dan di pimpin oleh Tje
Mamat alias Mohamad Mansur, yang pada tahun 1926 menjadi sekretaris PKI cabang
Anyer. Setelah kegagalan perlawanan komunis tahun 1926 ia melariakan diri ke Malaya,
di sana diterima dalam partai republik indonesia (Pari) partai baru yang didirikan Tan
Malaka. Pada tahun 1945 menjabat sebagai ketua KNID Kabupaten Serang, yang resmi
sebagai pembantu residen dalam menjalankan pemerintahan, ternyata tidak sejalan
bahkan mementangnya.
Pembentukan “Dewan” yang di pimpin Tje Mamat dengan cepat mendapat dukungan
dari kalangan petani dan jawara. “Dewan” dimasuki oleh orang-orang radikal dan
revolusioner mengintimidasi dan menghasut rakyat untuk membalas dendam terhadp
jepang, pamong praja, dan polisi. Di beberapa tempat terdapat semboyan-semboyan yang
populis yaitu “ Darah Rakyat Masih Mengalir”, ”Rakyat Akan Menjadi Hakim”, “Satu
Untuk Semua”, “Semua Untuk Satu”. “Utang Padi Dibayar Padi, Utang Darah Dibayar
Darah” (Soendji 1983:20; Williams 1990: 72). Semboyan tersebuat menimbulkan
berbagai tafsiran dan membuat gelisah masyarakat terutama pegawai pemerintahan.
Untuk mendukung “Dewan” tersebut maka di bentuklah pasukan yang disebut Laskar
Gulkut yang terdiri dari kaum jawara. Laskar ini dibentuk untuk membunuh para pamong
praja.
“Dewan” mulai beraksi pada bulan oktober 1945. Selanjutnya sasaran kaum radikal
tersebut adalah penjara, pamong praja dan polisi. Penyerangan terhadap penjara ini pada
tanggal 12 Oktober 1945 karena di penjara tersebut terdapat banyak jawara-jawara yang
ditahan yang mendukung terhadap “Dewan”. Sehari kemudian, pada saat malam hari para
pendukung dewan membunuh enam orang eropa yang ditahan di penjara tersebut. Selain
itu juga terdapat pembunuhan terhadap para pamong praja di beberapa tempat.
Puncak dari serangan tersebut terjadi pada tanggal 27 Oktober 1945 sekitar pukul 10.00
pagi, yaitu Tje Mamat dan beberapa anggota pimpinan “Dewan”, yakni H. Mu’min,
Soleman, H. Ahmad, dan H. Ma’mun menemui Residen Ahmad Chatib di kantor
keresidenan. Di dalam kantor residen tersebut penuh dengan pengikut Tje Mamat dengan
membawa senjata-senjata tajam. Pada kesempatan itu Tje Mamat sebagai ketua “Dewan”
memaksa residen agar menyerahkan kekuasaan kepadanya. Dalan kondisi seperti itu,
untuk menghindari banyaknya korban tidak ada pilihan lain, maka residen menurutinya.
Pada tanggal 28 Oktober 1945 di keluarkan maklumat yang di tanda tangani Tje Mamat
yang diperkuat oleh Bupati Serang Hilman Djajadiningrat dan disetujui oleh Residen
Ahmad Chatib. Isinya bahwa hari itu kekeuasaan Residen Banten jatuh ketangan
“Dewan”. Dengan dikeluarkan maklumat tersebut Residen Ahmad Chatib Masih Tetap
menjadi Residen Banten, namun hanya sebagai simbol. Sedangkan kekuasaan
pemerintahaan diambil alih oleh Tje Mamat. Dalam maklumat tersebut terdapat kalimat
“utang beras, bayar beras” yang menimbulkan berbagai tafsiran yang menggelisahkan
rakyat, sehingga mereka satu per satu meninggalkan daerah Banten menuju daerah yang
dinilai aman.
Selain itu pada saat malam harinya beberapa orang dari Laskar Gulkut menyerbu dan
menangkap Bupati Serang Hilman Djajadiningrat, Kemudian dimasukan kedalam
penjara. Selanjutnya aksi “Dewan” menyerbu Detasemen Kepolisian Serang untuk
mendapat senjata, namun hanya mendapat beberapa pucuk karena telah diserahkan
kepada TKR. Jawatan-jawatan vital pun tidak luput dari penyerbuan seperti Jawatan Pos,
Jawatan Telepon, Jawatan Listrik, Setasiun Kereta Api, dan sebagainya.
Bukan hanya merebut jawatan-jawatan vital, “Dewan” juga sering menggeledah rumah-
rumah priyayi. “Dewan” juga menguasai cadangan beras, gula, garam dan tepung tapioka
dari jepang serata membagikannya dengan sistem sederhana sampai habis sampai bulan
desember 1945. “Dewan” berhasil mengelola tugas distribusi pangan rakyat lewat
“Dewan Ekonomi Rakyat” yang mereka bentuk. Selain itu “Dewan” membentuk pasukan
kepolisian sendiri, awalnya bernama “Polisi Keamanan Rakyat” tetapi diubah menjadi
“Polisi Khusus”.
Tindakan-tindakan “Dewan” yang tidak mendapat perlawanan sedikit pun itu
menimbulkan rasa sombong. Dengan mengenakan senjata mereka berkeliaran, menakut-
nakuti rumah penduduk, bahkan merampah harta mereka.
Aksi “Dewan” tersebut melebarkan sayapnya sampai ke beberapa daerah seperti
Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Sama yang dilakukan di kabupaten
Serang, aksi “Dewan” ini juga merebut beberapa kantor vital dan melucuti anggota polisi
setempat dan menggatinya dengan jawara. Untuk di daerah Pandenglang dewan tidak
berhasil di bentuk, namun jawaranya berhasil melucuit kepolisian. Setelah itu mereka
mengancam untuk menyerbu dan melucuti TKR setempat.
D. Situasi Banten Setelah Pemberontakan
Setelah ditumpas pada bulan Januari 1946, maka pemerintahan kembali normal, tampuk
kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan kembali pada Residen Ahmad Chatib yang
sebelumya telah direbut oleh Tje Mamat dengan “Dewan Rakyat” sedangakan Residen
Ahmad Chatib hanya sebagi simbolis belaka. Setelah pemberontakan selesai pada tanggal
8 September 1946 dibentuk Panitia Pembangunan Banten yang dketuai Residen oleh
sendiri. Tugasnya untuk memperbaiki dan mengurus bangunan-bangunan Banten kuno
yang selama satu abad telah diabaikan. Residen menggerakan rakyatnya untuk
melaksanakan program tersebut.
Perkembangan yang terjadi di Banten itu menimbulkan desas-desus bahwa kesultanan
Banten akan dpulihkan kembali, disebut bahwa residen Ahmad Chatib sebagai orang
yang berhak menerima gelar sultan, dan hendak memisahkan diri dari RI. Karena isu
tersebut pada akhir bulan Oktober 1946 wakil presiden Mohamad Hatta mengunjungi
daerah itu dan pada bulan November 1946 Residen Banten Ahmad Chatib dipanggil
pemerintahan pusat untuk dimintai keterangan. Dalam pidatonya Ahmad Chatib
menyatakan bahwa Banten tetap berada di belakang dan berda di bawah naungan RI.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan maka pemerintahan pusat menempatkan
di Banten wakil gubernur Jawa Barat dan seorang wakil residen Banten serta mengurangi
kekuasa kaum ulama dan laskar dikurangi.
E. Upaya penumpasan
Menyikapi dan adanya desas-desus, bahawa Banten akan berdiri sendiri, maka
pemerintah pusat, yaitu Soekarno dan wakil presiden Mohamad Hatta disertai
rombongan, pada tanggal 9-10 desember 1945 mengunjungi derah itu. Dihadapan rakyat
yang mengunjungi “rapat raksasa” di alun-alun Serang yang diselenggarakan oleh rakyat
pada tanggal 9 desember 1945. Para perwakilan rakyat seprti Pesindo, Masyumi, TKR,
TKR Laut dan Pemuda Putri menegaskan kesanggupan mereka untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berdiri dibelakang pemerintah dan siap
untuk melawan bangsa asing yang akan menguasai indonesia.
Wakil presiden dalam sambutannya mengaharapkan agar rakyat dari bebagai golongan
memperkuat persatuan untuk menegakan republik indonesia. Di ingatkan agar rakyat
mengikuti petunjuk pemerintah pusat dan tidak berbuat atas kehendak sendiri. Hatta juga
mengatakan bahwa “Dewan Rakyat” tidak beguna dan berseru agar dibubarkan. Presiden
dalam kesempatan itu mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakt cinta terhadap tanah
air. Setelah mengunjungi Serang tempat dibentuknya “Dewan”, presiden, wakil presiden
dan rombongan selanjutnya mengunjungi Rangkasbitung tempat kedua dibentuknya
“Dewan”. Sama seperti di Serang, tempat ini juga diadakan rapat umum di alun-alun dan
mendapat perhatian besar dari rakyat. Di sini juga dikatakan bahwa “Dewan Rakyat”
tidak penting, hendaknya agar dibubarkan.
Menggunakan kesempatan kunjungan presiden dan wakil presiden, Tje Mamat tampil
dimuka umum untuk mendemonstrasikan militansi revolusionenya dengan menjawab
bahwa “Dewan” adalah lembaga sejati yang mewakili rakyat, sedangkan KNIP adalah
pemberian Jepang. Pada waktu presiden mengunjungi Rangkasbitung “dewan menculik
dan membunuh mantan bupati lebak R.T Hardiwinangoen, pembunuhan itu dilakukan
atas utusan-utusan “Dewan”.Kunjungan presiden dan wakil presiden serta terbunuhnya
mantan bupati, memainkan peran penting dalam situasi di banten. Kunjungan itu dapat
digunakan untuk mengukur dukungan rakyat setempat terhadap “Dewan” dan perlu
petunjuk mengendalikan kegiatannya. Terbunuhnya mantan bupati lebak menyebabkan
“Dewan” kehilangan banyak pendukung. Kaum ulama bertambah cemas dengan melihat
kejadian itu. Sebelum kunjungan presiden, TKR merasa takut untuk mengambil tindakan
terhadap “Dewan” karena khawatir akan adanya reaksi dari pihak ulama setempat dan
kaum petani.Aksi “Dewan” terus berlanjut dengan mneyingkirkan orang-orang yang
dinilai sebagi “warisan kolonial”. Pada tanggal 31 desember 1945 “dewan menangkap
Letnan Kolonel Entol Ternaja, komandan resimen III divisi 1000/1 dan Oskar
Koesoemaningrat, kepala kepolisian keresidenan Banten. Di Pandeglang terjadi
pertempuran antara pendukung “Dewan” melawan TKR setempat, pertempuran itu terjadi
karena pihak “Dewan” berusaha merebut senjata milik TKR. Penagkapan “Dewan”
terhadap kedua tentara tersebut menjadi lonceng kematian baginya.
Melihat penculikan-penculikan itu Residen Ahmad Chatib menginstruksikan kepada
panglima divisi 1000/1, Kolonel K.H Sjam’un untuk menumpasnya. K.H Sjam’un
memanggil Mayor Ali Mangku, Komandan Batalyon Pengintai, untuk menyusun siasat
penumpasan.
Langkah pertama ialah membebakan Bupati Serang Hilman Djajadiningrat dari penjara
Serang, penjara itu tidak dijaga begitu ketat oleh Laskar Gulkut. Setelah dibebaskan
bupati dibawa ke sukabumi tempat yang lebih aman. Langkah berikutnya menyerang
markas “Dewan” di Ciomas. Pada tanggal 8 Januari 1946 pasukan TKR dari tiga kota
Serang, Pandeglang dan Rangkasbitung serentak menyerang markas “Dewan”.
Pertempuran berlangsung lebih dari 24 jam dan baru berhenti sesudah adanya campur
tangan dari Residen Ahmad Chatib. Akhirnya Letnan Kolonel Entol Ternaja dan Oskar
Koesoemaningrat yang disekap di markas “Dewan” berhasil dibebaskan. Para pemimpin
“Dewan” berhasil ditangkap kecuali Tje Mamat yang berhasil meloloskan diri kedaerah
Lebak dan bergabung dengan pasukan “Dewan di sana. Untuk selanjutnya dilakukan
pembersihan dan mereka yang menyerah diberi pengampunan.
Sementara itu TKR di Rangkasbitung melakukan ultimatum agar “Dewan” dibubarkan,
namun gagal dan pertempuran pun tidak bisa dihindarkan. Kerena tidak terlatih dan
lemah persenjatannya, maka dengan mudah dapat dikalahkan. Para pemimpinya
ditangkap dan dilucuti. Tje Mamat untuk kedua kalinya berhasil meloloskan diri ke
daerah Bogor dan bergabung dengan laskar rakyat disana. Di Bogor akhirnya Tje Mamat
berhasil ditangkap lalu dibawa ke Yogyakarta.
F. Pemekaran Provinsi Banten
Tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan menjadi dua provinsi yaitu: , Provinsi
Jawa Barat dan Provinsi Banten. Provinsi Banten dengan ibukota Serang menjadi
provinsi Indonesia ke-28 pada tanggal 17 Oktober 2000.
Provinsi Banten adalah salah satu daerah pemekaran yang dulu termasuk dalam wilayah
Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat dan terbentuk melalui Undang-undang No. 23
Tahun 2000. Pada awalnya, Provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten yaitu
Kabupaten Pandeglang, Lebak Tangerang, Serang dan dua kota yaitu Kota Tangerang
dan Kota Cilegon. Dalam perkembangannya terjadi pemekaran wilayah, Kabupaten
Serang menjadi Kabupaten Serang dan Kota Serang.
Selanjutnya, Kabupaten Tangerang dimekarkan menjadi Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan. Sehingga, Provinsi Banten saat ini terdiri dari empat kabupaten dan empat kota.
Secara geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa dan berjarak sekitar
90 km dari DKI Jakarta serta memiliki luas sebesar 9.662,92 km2 atau sekitar 0,51
persen luas wilayah Negara Kesatuan Republil Indonesia. Wilayahnya berbatasan
langsung dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat di sebelah timur, Laut Jawa di
sebelah utara Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Selat Sunda di sebelah barat.
Dengan demikian, Provinsi Banten mempunyai posisi yang strategis yaitu sebagai jalur
penghubung darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Sebagian wilayahnya pun
yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan menjadi
hinterland bagi Provinsi DKI Jakarta.
TUGAS SEJARAH PEMINATAN
”REVOLUSI SOSIAL BANTEN”
NAMA :
1. BERLIANA VANYA
2. TB ALMAN FAKHRIZA
3. TRI APRILLIA RIZKI
XII IIS 3

More Related Content

What's hot

Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberalPerkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberalMey Sari
 
Kelompok 4 nasionalisme
Kelompok 4 nasionalismeKelompok 4 nasionalisme
Kelompok 4 nasionalismeAhmad Subagio
 
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...aswansetiawan
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Dian Anisa Putri
 
Kelompok 1 demokrasi
Kelompok 1 demokrasiKelompok 1 demokrasi
Kelompok 1 demokrasiAhmad Subagio
 
Hubungan perkembangan paham paham baru dengan munculnya nasionalisme di indon...
Hubungan perkembangan paham paham baru dengan munculnya nasionalisme di indon...Hubungan perkembangan paham paham baru dengan munculnya nasionalisme di indon...
Hubungan perkembangan paham paham baru dengan munculnya nasionalisme di indon...ayu larissa
 
Kelompok 3 perkembangan sosialisme
Kelompok 3 perkembangan sosialismeKelompok 3 perkembangan sosialisme
Kelompok 3 perkembangan sosialismeAhmad Subagio
 
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesiaPertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesiaantonius buzgedebuz
 
PKI (Partai Komunis Indonesia)
PKI (Partai Komunis Indonesia)PKI (Partai Komunis Indonesia)
PKI (Partai Komunis Indonesia)Anita Yuza
 
Perkembangan paham2 di dunia
Perkembangan paham2 di duniaPerkembangan paham2 di dunia
Perkembangan paham2 di duniaRinana Nanae
 
Presentasi Materi Pendidikan Kewarnegaraan (PKN) Kelas XI - Demokrasi Orde Baru
Presentasi Materi Pendidikan Kewarnegaraan (PKN) Kelas XI - Demokrasi Orde BaruPresentasi Materi Pendidikan Kewarnegaraan (PKN) Kelas XI - Demokrasi Orde Baru
Presentasi Materi Pendidikan Kewarnegaraan (PKN) Kelas XI - Demokrasi Orde BaruTara Setyawan
 
Pemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di MadiunPemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di MadiunDhimas Ilya'sa
 
Presentasi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan "ORDE LAMA"
Presentasi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan "ORDE LAMA"Presentasi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan "ORDE LAMA"
Presentasi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan "ORDE LAMA"bawon15505124020
 
Situasi politik cina menjelang perang dunia 1
Situasi politik cina menjelang perang dunia 1Situasi politik cina menjelang perang dunia 1
Situasi politik cina menjelang perang dunia 1Rahman Ab
 
22 juli 1996 22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
22 juli 1996   22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD22 juli 1996   22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
22 juli 1996 22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRDPeople Power
 

What's hot (20)

Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberalPerkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
 
TNI AD Mengenai Komunis
TNI AD Mengenai KomunisTNI AD Mengenai Komunis
TNI AD Mengenai Komunis
 
Kelompok 4 nasionalisme
Kelompok 4 nasionalismeKelompok 4 nasionalisme
Kelompok 4 nasionalisme
 
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan er...
 
Revolusi rusia
Revolusi rusiaRevolusi rusia
Revolusi rusia
 
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
Munculnya paham baru di dunia dan hubungan pola kehidupan kekotaan dengan mun...
 
Kelompok 1 demokrasi
Kelompok 1 demokrasiKelompok 1 demokrasi
Kelompok 1 demokrasi
 
Hubungan perkembangan paham paham baru dengan munculnya nasionalisme di indon...
Hubungan perkembangan paham paham baru dengan munculnya nasionalisme di indon...Hubungan perkembangan paham paham baru dengan munculnya nasionalisme di indon...
Hubungan perkembangan paham paham baru dengan munculnya nasionalisme di indon...
 
Kelompok 3 perkembangan sosialisme
Kelompok 3 perkembangan sosialismeKelompok 3 perkembangan sosialisme
Kelompok 3 perkembangan sosialisme
 
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesiaPertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
Pertumbuhan dan perkembangan_nasionalisme_indonesia
 
PKI (Partai Komunis Indonesia)
PKI (Partai Komunis Indonesia)PKI (Partai Komunis Indonesia)
PKI (Partai Komunis Indonesia)
 
Perkembangan paham2 di dunia
Perkembangan paham2 di duniaPerkembangan paham2 di dunia
Perkembangan paham2 di dunia
 
Presentasi Materi Pendidikan Kewarnegaraan (PKN) Kelas XI - Demokrasi Orde Baru
Presentasi Materi Pendidikan Kewarnegaraan (PKN) Kelas XI - Demokrasi Orde BaruPresentasi Materi Pendidikan Kewarnegaraan (PKN) Kelas XI - Demokrasi Orde Baru
Presentasi Materi Pendidikan Kewarnegaraan (PKN) Kelas XI - Demokrasi Orde Baru
 
Pemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di MadiunPemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di Madiun
 
Presentasi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan "ORDE LAMA"
Presentasi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan "ORDE LAMA"Presentasi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan "ORDE LAMA"
Presentasi Tugas Pendidikan Kewarganegaraan "ORDE LAMA"
 
Komunisme..
Komunisme..Komunisme..
Komunisme..
 
Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6
 
Situasi politik cina menjelang perang dunia 1
Situasi politik cina menjelang perang dunia 1Situasi politik cina menjelang perang dunia 1
Situasi politik cina menjelang perang dunia 1
 
Pertemuan ii sejarah perekind
Pertemuan ii sejarah perekindPertemuan ii sejarah perekind
Pertemuan ii sejarah perekind
 
22 juli 1996 22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
22 juli 1996   22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD22 juli 1996   22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
22 juli 1996 22 juli 2011; 15 tahun DIRGAHAYU PRD
 

Similar to REVOLUSI SOSIAL

Revolusi nasional indonesia
Revolusi nasional indonesiaRevolusi nasional indonesia
Revolusi nasional indonesiaNurfaisyalAnas
 
REVOLUSI_jepang _pptx.pptx
REVOLUSI_jepang _pptx.pptxREVOLUSI_jepang _pptx.pptx
REVOLUSI_jepang _pptx.pptxMafrizalYanuar
 
DOC-20221009-WA0009..pptxijullllll
DOC-20221009-WA0009..pptxijullllllDOC-20221009-WA0009..pptxijullllll
DOC-20221009-WA0009..pptxijullllllMafrizalYanuar
 
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945Pedroped Pedroro
 
Rekontruksi Revolusi Nasional dan Revolusi Sosial pada Awal Kemerdekaan Indon...
Rekontruksi Revolusi Nasional dan Revolusi Sosial pada Awal Kemerdekaan Indon...Rekontruksi Revolusi Nasional dan Revolusi Sosial pada Awal Kemerdekaan Indon...
Rekontruksi Revolusi Nasional dan Revolusi Sosial pada Awal Kemerdekaan Indon...Hana Medina
 
Diktatur demokrasi rakyat - Mao Zedong
Diktatur demokrasi rakyat - Mao ZedongDiktatur demokrasi rakyat - Mao Zedong
Diktatur demokrasi rakyat - Mao ZedongDutaAlMursyid
 
Makalah revolusi cina
Makalah revolusi cinaMakalah revolusi cina
Makalah revolusi cinasoki leonardi
 
Pergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asiaPergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asiaRohman Efendi
 
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaanKeadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaanVJ Asenk
 
Makalah organisasi partai komunis indonesia
Makalah organisasi partai komunis indonesiaMakalah organisasi partai komunis indonesia
Makalah organisasi partai komunis indonesiaALKATA
 
Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1rizki indah
 

Similar to REVOLUSI SOSIAL (20)

Revolusi nasional indonesia
Revolusi nasional indonesiaRevolusi nasional indonesia
Revolusi nasional indonesia
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
REVOLUSI_jepang _pptx.pptx
REVOLUSI_jepang _pptx.pptxREVOLUSI_jepang _pptx.pptx
REVOLUSI_jepang _pptx.pptx
 
DOC-20221009-WA0009..pptxijullllll
DOC-20221009-WA0009..pptxijullllllDOC-20221009-WA0009..pptxijullllll
DOC-20221009-WA0009..pptxijullllll
 
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
Good governonce & UUDS, RIS,UUD1945
 
Rekontruksi Revolusi Nasional dan Revolusi Sosial pada Awal Kemerdekaan Indon...
Rekontruksi Revolusi Nasional dan Revolusi Sosial pada Awal Kemerdekaan Indon...Rekontruksi Revolusi Nasional dan Revolusi Sosial pada Awal Kemerdekaan Indon...
Rekontruksi Revolusi Nasional dan Revolusi Sosial pada Awal Kemerdekaan Indon...
 
Republik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mmRepublik rakyat china, mm
Republik rakyat china, mm
 
Revolusi 1911
Revolusi 1911Revolusi 1911
Revolusi 1911
 
Diktatur demokrasi rakyat - Mao Zedong
Diktatur demokrasi rakyat - Mao ZedongDiktatur demokrasi rakyat - Mao Zedong
Diktatur demokrasi rakyat - Mao Zedong
 
Makalah revolusi cina
Makalah revolusi cinaMakalah revolusi cina
Makalah revolusi cina
 
Pergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asiaPergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asia
 
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaanKeadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
Keadaan ekonomi indonesiapada masa awal keerdekaan
 
REVOLUSI RUSIA
REVOLUSI RUSIAREVOLUSI RUSIA
REVOLUSI RUSIA
 
KEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALKEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONAL
 
Peranan 4 tokoh
Peranan 4 tokohPeranan 4 tokoh
Peranan 4 tokoh
 
Revolusi_Amerika.pptx
Revolusi_Amerika.pptxRevolusi_Amerika.pptx
Revolusi_Amerika.pptx
 
Makalah organisasi partai komunis indonesia
Makalah organisasi partai komunis indonesiaMakalah organisasi partai komunis indonesia
Makalah organisasi partai komunis indonesia
 
Ppt pers
Ppt persPpt pers
Ppt pers
 
Revolusi china
Revolusi chinaRevolusi china
Revolusi china
 
Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1Makalah ideologi-komunis1
Makalah ideologi-komunis1
 

Recently uploaded

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (7)

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

REVOLUSI SOSIAL

  • 1. REVOLUSI SOSIAL BANTEN A. Revolusi sosial Revolusi sosial merupakan suatu doktrin diktator proletariat Trotskyisme yang berasal dari Leon Trotsky yang juga dikenal sebagai paham dari Komunis Internasional keempat terhadap struktur kelas serta penciptaan aturan-aturan sosial yang baru. Dalam suatu pergolakan, maka akan terbuka suatu zaman baru dalam kehidupan masyarakat dikarenakan terjadinya transformasi yang luas dan fundamental. Penyebab revolusi sosial Skopcol (1979), Taylor (1984), dan Goldstone(1986) merumuskan alasan-alasan terjadinya sebuah revolusi sosial.Pertama, dikarenakan adanya kekuatan politik yang sangat terpusat pada negara, maka para bermunculan kaum petinggi pemerintahan yang sentralistis, misalnya sistem monarki Perancis sebelum tahun 1789, masa kekuasaan Tsar Rusia sebelum 1917 dan rezim Kuomintang di Cina sebelum 1949. Sistem ini menimbulkan kemarahan dan serangan kolektif. Kedua, aliansi militer dengan rezim yang mapan diperlemah, sehingga militer tidak lagi dapat menjadi sarana yang diandalkan untuk menghancurkan kekacauan domestik. Ketiga, krisis politik terjadi dan membuat rezim yang ada menjadi tidak berdaya sehingga berujung pada kejatuhannya. Krisis ini diakibatkan lagi akan jatuhnnya militer. Contohnya adalah kekalahan Cina oleh Jepang dalam Perang Dunia II. Keempat, lapisan penting masyarakat dikerahkan untuk melakukan pemberontakan yang membawa kaum elit baru naik ke atas kursi kekuasaan. Revolusi kaum petani biasanya berasal dari pengambilalihan tanah oleh tuan tanah, peningkatan secara mencolok pajak atau sewa tanah atau karena masalah kelaparan. Pemberontakan-pemberontakan masyarakat urban umumnya dipicu oleh naiknya harga bahan-bahan konsumsi dan tingginya angka pengangguran. B. Latar Belakang Revolusi Sosial Banten Pada masa kerajaan islam di nusantara, Banten merupakan suatu kesultanan Islam yang sangat besar dan strategis yang memiliki pelabuhan strategis yang merupakan jalur perdagangan internasional. Oleh sebab wilayah ini menjadi rebutan negara-negara Eropa kala itu. Pada akhirnya wilayah Banten jatuh ketangan penjajah Belanda yang berhasil dengan politik devide et impera. Banten merupakan salah satu wilayah keresidenan dari lima keresidenan di wilayah Jawa Barat meliputi dari tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak. Kemudian dibentuklah pemerintahan daerah yaitu pemerintahan daerah Keresidenan Banten yang ada dibawah naungan pemerintahan pusat Republik Indonesia.
  • 2. Setelah proklamasi kemeredekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Beberapa hari kemudian, beberapa pemuda Jakarta datang ke Banten untuk menyampaikan berita kemerdekaan. Oleh pemuda setempat berita itu disebarluaskan ke wilayah keresidenan. Tindakan pemuda selanjutnya yaitu menurunkan bendera Jepang dan menggantinya dengan bendera merah putih di kantor-kantor pemerintahan. Sementara itu seperti pegawai pemerintah seperti pamong praja bersikap diam, bahkan gelisah, banyak diantara mereka meninggalkan Banten menuju Jakarta, Bogor atau Bandung. Residen Banten R.T Rangga Tirtasoeyatna yang diangkat oleh pemerintah RI 19 Agustus melarikan diri. Untuk mengatasi jabatan yang kosong, melalui suatu rapat atas prakarsa pemuda yang dihadiri oleh utusan beberapa golongan, antara lain di putuskan mengangkat K.H Tb. Achmad Chatib sebagai Residen Banten tanggal 2 September 1945 yang diresmikan oleh pemerintah pusat. Residen Achmad Chatib mengangkat kembali para pejabat lama pada pemerintahan daerah. Sedangkan rakyat menginginkan pengangkatan pejabat-pejabat baru. Oleh karena itu di berbagai tempat melalui rapat umum memilih pejabat pemerintah daerah dilingkungan mereka masing-masing. Hampir semua pejabat pamong praja dari residen sampai camat, bahkan lurah terdiri dari kaum ulama. Untuk membantu kaum ulama menjalankan pemerintah maka pejabat lama tetap dipertahankan. Menurut pandangan rakyat pada umumnya bahwa para pejabat pamong praja lama, dari bupati sampai para lurah, pejabat kepolisian dan kejaksaan harus diganti dengan pejabat baru yang terdiri dari tokoh masyarakat. Menurut mereka para pejabat lama itu merupakan alat pemerintah kolonial yang bekerja untuk tuannya. Pandangan rakyat tersebut semakin kuat ketika para pamong praja dinilai ragu-ragu menempatkan diri mereka dalam arus revolusi yang sedang bergejolak di mana-mana untuk mempertahankan kemerdekaan. Memang pada saat Belanda melancarkan Agresi Militer I, wilayah Banten tidak mengalami adanya kontak fisik akan tetapi pengaruh tersebut tetap terasa dengan adanya blokade. Pendirian masyarakat yang sudah kuat tersebut diperkuat lagi dengan adanya provokasi dari golongan radikal, yang menyatakan para pejabat pemerintah terutama pamong praja merupakan “warisan kolonial”. Banyak orang yang datang menghadap residen untuk memprotes dan menggati agar pejabat lama tersebut segera diganti. Akan tetapi residen tetap pada pendiriannya. Menurutnya para pejabat dan pegawai lama memiliki keahlian di bidang administrasi yang sangat diperlukan agar pemerintah tetap berjalan. Setelah tidak adanya titik temu di antara kedua belah pihak, maka masyarakat Banten secara sepihak menempuh caranya sendri. Oleh sebab itu atas kekecewaan kebijakan residen maka kaum komunis yang didukung rakyat memusatkan perhatian pada pembentukan sebuah dewan yang disebut “Dewan Rakyat” di bawah pimpinan Tje Mamat.
  • 3. C. Peristiwa Masyarakat membentuk sebuah dewan yang merupakan kerjasama komunis, kaum agama (ulama) dan jawara dalam suatu wadah “Dewan Rakyat” dan di pimpin oleh Tje Mamat alias Mohamad Mansur, yang pada tahun 1926 menjadi sekretaris PKI cabang Anyer. Setelah kegagalan perlawanan komunis tahun 1926 ia melariakan diri ke Malaya, di sana diterima dalam partai republik indonesia (Pari) partai baru yang didirikan Tan Malaka. Pada tahun 1945 menjabat sebagai ketua KNID Kabupaten Serang, yang resmi sebagai pembantu residen dalam menjalankan pemerintahan, ternyata tidak sejalan bahkan mementangnya. Pembentukan “Dewan” yang di pimpin Tje Mamat dengan cepat mendapat dukungan dari kalangan petani dan jawara. “Dewan” dimasuki oleh orang-orang radikal dan revolusioner mengintimidasi dan menghasut rakyat untuk membalas dendam terhadp jepang, pamong praja, dan polisi. Di beberapa tempat terdapat semboyan-semboyan yang populis yaitu “ Darah Rakyat Masih Mengalir”, ”Rakyat Akan Menjadi Hakim”, “Satu Untuk Semua”, “Semua Untuk Satu”. “Utang Padi Dibayar Padi, Utang Darah Dibayar Darah” (Soendji 1983:20; Williams 1990: 72). Semboyan tersebuat menimbulkan berbagai tafsiran dan membuat gelisah masyarakat terutama pegawai pemerintahan. Untuk mendukung “Dewan” tersebut maka di bentuklah pasukan yang disebut Laskar Gulkut yang terdiri dari kaum jawara. Laskar ini dibentuk untuk membunuh para pamong praja. “Dewan” mulai beraksi pada bulan oktober 1945. Selanjutnya sasaran kaum radikal tersebut adalah penjara, pamong praja dan polisi. Penyerangan terhadap penjara ini pada tanggal 12 Oktober 1945 karena di penjara tersebut terdapat banyak jawara-jawara yang ditahan yang mendukung terhadap “Dewan”. Sehari kemudian, pada saat malam hari para pendukung dewan membunuh enam orang eropa yang ditahan di penjara tersebut. Selain itu juga terdapat pembunuhan terhadap para pamong praja di beberapa tempat. Puncak dari serangan tersebut terjadi pada tanggal 27 Oktober 1945 sekitar pukul 10.00 pagi, yaitu Tje Mamat dan beberapa anggota pimpinan “Dewan”, yakni H. Mu’min, Soleman, H. Ahmad, dan H. Ma’mun menemui Residen Ahmad Chatib di kantor keresidenan. Di dalam kantor residen tersebut penuh dengan pengikut Tje Mamat dengan membawa senjata-senjata tajam. Pada kesempatan itu Tje Mamat sebagai ketua “Dewan” memaksa residen agar menyerahkan kekuasaan kepadanya. Dalan kondisi seperti itu, untuk menghindari banyaknya korban tidak ada pilihan lain, maka residen menurutinya. Pada tanggal 28 Oktober 1945 di keluarkan maklumat yang di tanda tangani Tje Mamat yang diperkuat oleh Bupati Serang Hilman Djajadiningrat dan disetujui oleh Residen Ahmad Chatib. Isinya bahwa hari itu kekeuasaan Residen Banten jatuh ketangan “Dewan”. Dengan dikeluarkan maklumat tersebut Residen Ahmad Chatib Masih Tetap menjadi Residen Banten, namun hanya sebagai simbol. Sedangkan kekuasaan pemerintahaan diambil alih oleh Tje Mamat. Dalam maklumat tersebut terdapat kalimat “utang beras, bayar beras” yang menimbulkan berbagai tafsiran yang menggelisahkan
  • 4. rakyat, sehingga mereka satu per satu meninggalkan daerah Banten menuju daerah yang dinilai aman. Selain itu pada saat malam harinya beberapa orang dari Laskar Gulkut menyerbu dan menangkap Bupati Serang Hilman Djajadiningrat, Kemudian dimasukan kedalam penjara. Selanjutnya aksi “Dewan” menyerbu Detasemen Kepolisian Serang untuk mendapat senjata, namun hanya mendapat beberapa pucuk karena telah diserahkan kepada TKR. Jawatan-jawatan vital pun tidak luput dari penyerbuan seperti Jawatan Pos, Jawatan Telepon, Jawatan Listrik, Setasiun Kereta Api, dan sebagainya. Bukan hanya merebut jawatan-jawatan vital, “Dewan” juga sering menggeledah rumah- rumah priyayi. “Dewan” juga menguasai cadangan beras, gula, garam dan tepung tapioka dari jepang serata membagikannya dengan sistem sederhana sampai habis sampai bulan desember 1945. “Dewan” berhasil mengelola tugas distribusi pangan rakyat lewat “Dewan Ekonomi Rakyat” yang mereka bentuk. Selain itu “Dewan” membentuk pasukan kepolisian sendiri, awalnya bernama “Polisi Keamanan Rakyat” tetapi diubah menjadi “Polisi Khusus”. Tindakan-tindakan “Dewan” yang tidak mendapat perlawanan sedikit pun itu menimbulkan rasa sombong. Dengan mengenakan senjata mereka berkeliaran, menakut- nakuti rumah penduduk, bahkan merampah harta mereka. Aksi “Dewan” tersebut melebarkan sayapnya sampai ke beberapa daerah seperti Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Sama yang dilakukan di kabupaten Serang, aksi “Dewan” ini juga merebut beberapa kantor vital dan melucuti anggota polisi setempat dan menggatinya dengan jawara. Untuk di daerah Pandenglang dewan tidak berhasil di bentuk, namun jawaranya berhasil melucuit kepolisian. Setelah itu mereka mengancam untuk menyerbu dan melucuti TKR setempat. D. Situasi Banten Setelah Pemberontakan Setelah ditumpas pada bulan Januari 1946, maka pemerintahan kembali normal, tampuk kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan kembali pada Residen Ahmad Chatib yang sebelumya telah direbut oleh Tje Mamat dengan “Dewan Rakyat” sedangakan Residen Ahmad Chatib hanya sebagi simbolis belaka. Setelah pemberontakan selesai pada tanggal 8 September 1946 dibentuk Panitia Pembangunan Banten yang dketuai Residen oleh sendiri. Tugasnya untuk memperbaiki dan mengurus bangunan-bangunan Banten kuno yang selama satu abad telah diabaikan. Residen menggerakan rakyatnya untuk melaksanakan program tersebut. Perkembangan yang terjadi di Banten itu menimbulkan desas-desus bahwa kesultanan Banten akan dpulihkan kembali, disebut bahwa residen Ahmad Chatib sebagai orang yang berhak menerima gelar sultan, dan hendak memisahkan diri dari RI. Karena isu tersebut pada akhir bulan Oktober 1946 wakil presiden Mohamad Hatta mengunjungi daerah itu dan pada bulan November 1946 Residen Banten Ahmad Chatib dipanggil pemerintahan pusat untuk dimintai keterangan. Dalam pidatonya Ahmad Chatib
  • 5. menyatakan bahwa Banten tetap berada di belakang dan berda di bawah naungan RI. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan maka pemerintahan pusat menempatkan di Banten wakil gubernur Jawa Barat dan seorang wakil residen Banten serta mengurangi kekuasa kaum ulama dan laskar dikurangi. E. Upaya penumpasan Menyikapi dan adanya desas-desus, bahawa Banten akan berdiri sendiri, maka pemerintah pusat, yaitu Soekarno dan wakil presiden Mohamad Hatta disertai rombongan, pada tanggal 9-10 desember 1945 mengunjungi derah itu. Dihadapan rakyat yang mengunjungi “rapat raksasa” di alun-alun Serang yang diselenggarakan oleh rakyat pada tanggal 9 desember 1945. Para perwakilan rakyat seprti Pesindo, Masyumi, TKR, TKR Laut dan Pemuda Putri menegaskan kesanggupan mereka untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berdiri dibelakang pemerintah dan siap untuk melawan bangsa asing yang akan menguasai indonesia. Wakil presiden dalam sambutannya mengaharapkan agar rakyat dari bebagai golongan memperkuat persatuan untuk menegakan republik indonesia. Di ingatkan agar rakyat mengikuti petunjuk pemerintah pusat dan tidak berbuat atas kehendak sendiri. Hatta juga mengatakan bahwa “Dewan Rakyat” tidak beguna dan berseru agar dibubarkan. Presiden dalam kesempatan itu mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakt cinta terhadap tanah air. Setelah mengunjungi Serang tempat dibentuknya “Dewan”, presiden, wakil presiden dan rombongan selanjutnya mengunjungi Rangkasbitung tempat kedua dibentuknya “Dewan”. Sama seperti di Serang, tempat ini juga diadakan rapat umum di alun-alun dan mendapat perhatian besar dari rakyat. Di sini juga dikatakan bahwa “Dewan Rakyat” tidak penting, hendaknya agar dibubarkan. Menggunakan kesempatan kunjungan presiden dan wakil presiden, Tje Mamat tampil dimuka umum untuk mendemonstrasikan militansi revolusionenya dengan menjawab bahwa “Dewan” adalah lembaga sejati yang mewakili rakyat, sedangkan KNIP adalah pemberian Jepang. Pada waktu presiden mengunjungi Rangkasbitung “dewan menculik dan membunuh mantan bupati lebak R.T Hardiwinangoen, pembunuhan itu dilakukan atas utusan-utusan “Dewan”.Kunjungan presiden dan wakil presiden serta terbunuhnya mantan bupati, memainkan peran penting dalam situasi di banten. Kunjungan itu dapat digunakan untuk mengukur dukungan rakyat setempat terhadap “Dewan” dan perlu petunjuk mengendalikan kegiatannya. Terbunuhnya mantan bupati lebak menyebabkan “Dewan” kehilangan banyak pendukung. Kaum ulama bertambah cemas dengan melihat kejadian itu. Sebelum kunjungan presiden, TKR merasa takut untuk mengambil tindakan terhadap “Dewan” karena khawatir akan adanya reaksi dari pihak ulama setempat dan kaum petani.Aksi “Dewan” terus berlanjut dengan mneyingkirkan orang-orang yang dinilai sebagi “warisan kolonial”. Pada tanggal 31 desember 1945 “dewan menangkap Letnan Kolonel Entol Ternaja, komandan resimen III divisi 1000/1 dan Oskar Koesoemaningrat, kepala kepolisian keresidenan Banten. Di Pandeglang terjadi
  • 6. pertempuran antara pendukung “Dewan” melawan TKR setempat, pertempuran itu terjadi karena pihak “Dewan” berusaha merebut senjata milik TKR. Penagkapan “Dewan” terhadap kedua tentara tersebut menjadi lonceng kematian baginya. Melihat penculikan-penculikan itu Residen Ahmad Chatib menginstruksikan kepada panglima divisi 1000/1, Kolonel K.H Sjam’un untuk menumpasnya. K.H Sjam’un memanggil Mayor Ali Mangku, Komandan Batalyon Pengintai, untuk menyusun siasat penumpasan. Langkah pertama ialah membebakan Bupati Serang Hilman Djajadiningrat dari penjara Serang, penjara itu tidak dijaga begitu ketat oleh Laskar Gulkut. Setelah dibebaskan bupati dibawa ke sukabumi tempat yang lebih aman. Langkah berikutnya menyerang markas “Dewan” di Ciomas. Pada tanggal 8 Januari 1946 pasukan TKR dari tiga kota Serang, Pandeglang dan Rangkasbitung serentak menyerang markas “Dewan”. Pertempuran berlangsung lebih dari 24 jam dan baru berhenti sesudah adanya campur tangan dari Residen Ahmad Chatib. Akhirnya Letnan Kolonel Entol Ternaja dan Oskar Koesoemaningrat yang disekap di markas “Dewan” berhasil dibebaskan. Para pemimpin “Dewan” berhasil ditangkap kecuali Tje Mamat yang berhasil meloloskan diri kedaerah Lebak dan bergabung dengan pasukan “Dewan di sana. Untuk selanjutnya dilakukan pembersihan dan mereka yang menyerah diberi pengampunan. Sementara itu TKR di Rangkasbitung melakukan ultimatum agar “Dewan” dibubarkan, namun gagal dan pertempuran pun tidak bisa dihindarkan. Kerena tidak terlatih dan lemah persenjatannya, maka dengan mudah dapat dikalahkan. Para pemimpinya ditangkap dan dilucuti. Tje Mamat untuk kedua kalinya berhasil meloloskan diri ke daerah Bogor dan bergabung dengan laskar rakyat disana. Di Bogor akhirnya Tje Mamat berhasil ditangkap lalu dibawa ke Yogyakarta. F. Pemekaran Provinsi Banten Tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan menjadi dua provinsi yaitu: , Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten. Provinsi Banten dengan ibukota Serang menjadi provinsi Indonesia ke-28 pada tanggal 17 Oktober 2000. Provinsi Banten adalah salah satu daerah pemekaran yang dulu termasuk dalam wilayah Karesidenan Banten Provinsi Jawa Barat dan terbentuk melalui Undang-undang No. 23 Tahun 2000. Pada awalnya, Provinsi Banten terdiri dari empat kabupaten yaitu Kabupaten Pandeglang, Lebak Tangerang, Serang dan dua kota yaitu Kota Tangerang dan Kota Cilegon. Dalam perkembangannya terjadi pemekaran wilayah, Kabupaten Serang menjadi Kabupaten Serang dan Kota Serang. Selanjutnya, Kabupaten Tangerang dimekarkan menjadi Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Sehingga, Provinsi Banten saat ini terdiri dari empat kabupaten dan empat kota. Secara geografis, Provinsi Banten terletak di ujung barat Pulau Jawa dan berjarak sekitar 90 km dari DKI Jakarta serta memiliki luas sebesar 9.662,92 km2 atau sekitar 0,51 persen luas wilayah Negara Kesatuan Republil Indonesia. Wilayahnya berbatasan
  • 7. langsung dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat di sebelah timur, Laut Jawa di sebelah utara Samudra Hindia di sebelah selatan, dan Selat Sunda di sebelah barat. Dengan demikian, Provinsi Banten mempunyai posisi yang strategis yaitu sebagai jalur penghubung darat antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Sebagian wilayahnya pun yaitu Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan menjadi hinterland bagi Provinsi DKI Jakarta.
  • 8. TUGAS SEJARAH PEMINATAN ”REVOLUSI SOSIAL BANTEN” NAMA : 1. BERLIANA VANYA 2. TB ALMAN FAKHRIZA 3. TRI APRILLIA RIZKI XII IIS 3