Pemimpin yang soleh memiliki beberapa sifat seperti jujur, amanah, cerdas, selalu menyampaikan informasi kepada rakyat, dan berlaku adil. Contoh pemimpin soleh adalah Nabi Muhammad SAW dan Nabi Yusuf AS. Nabi Muhammad SAW selalu jujur dan adil dalam memimpin, sedangkan Nabi Yusuf AS cerdas dalam mengambil keputusan untuk kesejahteraan rakyat Mesir.
Monthly Report LAZNas Chevron Indonesia Edisi April 2019
22 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi xxii 2014 siapakah pemimpin yang soleh
1. Buletin Jumat
LEMBAGA
AMIL ZAKAT
NASIONAL
Chevron Indonesia
Akta Notaris Wahyu Nurani, SH.
No. 34 Tanggal 28 April 2008
NPWP : 02.816.712.0-077.000
Balikpapan|Darajat|Dumai|Duri|Jakarta|Minas|Rumbai|Salak
Edisi XX II
LAZNas Chevron Duri
14 Rabiul Akhir 1435 H /
14 Januari 2014
Terbit setiap Jumat,
tidak diperjualbelikan
Tidak dibaca saat Khutbah Jumat
Siapakah
Pemimpin
yang Soleh ?
H. Mohd. Yusuf Hasibuan, Lc.
“Lebih Sulit Mencari Pemimpin Yang Soleh Dari
Pada Mencari Musuh Yang Tholeh”
ﺣدﯾث ﻋﺑدﷲ ن ﻋﻣر رﺿﻰ ﷲ ﻋﻧﮫ، أن رﺳول ﷲ
ّ
ّ
ّ
ّ
ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯾﮫ وﺳﻠم، ﻗﺎل: ﻛﻠﻛم راع ﻓﻣﺳؤل ﻋن
ّ
ّ
رﻋﯾﺗﮫ، ﻓﺎﻷﻣﯾر اﻟذى ﻋﻠﻰ اﻟﻧﺎس راع وھو ﻣﺳؤول
ّ
،ﻋﻧﮭم، واﻟرﺟل راع ﻋﻠﻰ أھل ﺑﯾﺗﮫ وھوﻣﺳؤل ﻋﻧﮭم
ّ
واﻟﻣرأة راﻋﯾﺔ ﻋﻠﻰ ﺑﯾت ﺑﻌﻠﮭﺎ ووﻟده وھﻰ ﻣﺳؤﻟﺔ
ﻋﻧﮭم، واﻟﻌﺑد راع ﻋﻠﻰ ﻣﺎل ﺳﯾده وھو ﻣﺳؤل ﻋﻧﮫ، أﻻ
ّ
ّ
ّ
.ﻓﻛﻠﻛم راع وﻛﻠﻛم ﻣﺳؤل ﻋن رﻋﯾﺗﮫ
ّ
أﺧرﺟﮫ اﻟﺑﺧﺎرى ﻓﻰ ٩٤ ﻛﺗﺎب اﻟﻌﺗق: ٧١ ﺑﺎب ﻛراھﯾﺔ
اﻟﺗطﺎول ﻋﻠﻰ اﻟرﻗﯾق
(No:1199).
Hadits dari Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah
SAW bersabda: “Semua kamu adalah pemimpin dan
bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang
imam (amir) pemimpin dan bertanggung jawab atas
rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya
dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya.
Seorang isteri pemimpin dan bertanggung jawab atas
penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan
(karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya.
Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan
harta ayahnya. (HR. Bukhari didalam kitab Al-“itaqi Bab
Karahiyah At-tathawalu ‘Ala Ar-Roqiq)”
Untuk menjawab pertanyaan judul diatas, penulis
mengajak para pembaca untuk merenung sejenak
dalam memikirkan tentang pemimpin yang diharapkan
dan sesuai dengan masyarakat indonesia. Khususnya
pada tahun 2014 sebagai tahun “Perlombaan” atau
berlomba dalam hal kebaikan untuk mementukan dan
memilih pemimpin yang soleh. Siapakah pemimpin yang
soleh? Dan bagaimanakah sifat-sifat pemimpin yang
soleh? Siapa saja yang bisa dimasukkan kedalam
kategori pemimpin yang soleh?. Pada dasarnya setiap
umat manusia adalah pemimpin, baik untuk individu
maupun untuk orang lain. Terkadang ada sebagian
perspektif bahwa pemimpin itu bisa disebut sebagai
pemimpin apabila ia menduduki amanah atau jabatan
seperti direktur, bupati, presiden dll. Padahal hakekat
pemimpin untuk alam semesta ini telah diberikan oleh
Allah Swt kepada seluruh umat manusia tanpa
terkecuali.
Al-Quran sudah menyinggung tentang fungsi
penciptaan manusia selain untuk beribadah kepada
Allah Swt, diperintahkan juga untuk memimpin alam
semesta ini agar menjadi lebih baik dan benar-benar
berfungsi untuk hal-hal yang positif. Sebagaimana
firman Allah Swt yang artinya “Dan ketika tuhanmu (Allah
Swt) berfirman kepada para malaikat; Sesungguhnya
Aku akan menciptakan khalifah (pemimpin) dimuka bumi
Wahai orang-orang yang beriman, infaqkanlah (zakat) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik.
(QS Al Baqarah 267)
2. ini. Lalu para malaikat bertanya. Apakah Engkau akan
menciptakan yang akan merusak alam dan
menumpahkan darah? Dan kami selalu bertasbih
kepadaMu (QS. Al-Baqarah 30) dan firman Allah Swt
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpinpemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami
dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan
kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat,
dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah
(QS. Al-Anbiya :73)”
Pemimpin didalam bahasa arab disebut dengan
Khalifah yang diambil dari khalafa yang artinya berganti.
Makanya pemimpin selalu diganti sebagai patah tumbuh
hilang berganti atau istilah lain setiap ada pergantian
pasti ada perubahan. Ini menandakan bahwa segala
sesuatu yang bernyawa baik pemimpin maupun lainnya
pasti berganti-ganti kecuali hanya Allah Swt sebagai
pencipta yang tidak akan berganti. Dan Allah Swt
membuktikan kepada hambanya bahwa Dialah
Sebenar-benar Sang Pencipta yang tidak memiliki akhir
dan pengganti. Kata khalifah lebih sering digunakan
semenjak masa Abu Bakar As-Shiddik Ra. Sedangkan
pada masa kepemimpinan Umar Bin Khattab ra diangkat
menjadi pemimpin, kata khalifah sudah mulai
berkembang dan dikenal dengan sebutan Amirul
Mukminin yang artinya pemimpin umat islam.
Pada tahun 2014 ini penulis mengajak agar lebih
berhati-hati dalam memilih pemimpin. Komisi Pemilihan
Umum selalu menghimbau masyarakat indonesia agar
jangan Golput (Golongan Putih) dan jangan asal-asalan
dalam memilih calon pemimpin atau asal ada uang,
maka ada suara dan asal menerima serangan fajar
dibalas dengan serangan memilih. Agar terhindar dari
pemimpin yang tholeh (tidak baik) dan tidak salah
memilih kelak dalam pemilihan umum 2014. Maka
dibawah ini ada beberapa kriteria calon pemimpin yang
soleh, diantaranya:
1. Shiddik atau Jujur. Ini merupakan landasan utama
bagi semua pemimpin agar tidak ada yang ditutuptutupin. Sebagaimana baginda Rasulullah Saw
yang selalu jujur dalam segala aktivitasnya bahkan
sampai bercandapun beliau bersikap jujur. Ketika
seorang nenek bertanya kepada beliau “wahai
Rasulullah apakah aku akan masuk surga? Maka
Rasulullah Saw menjawab sambil tersenyum “tidak”
maka nenek ini menangis tersedu-sedu. Maka
Rasulullah Saw menyatakan “bahwa kelak disurga
tidak akan ada nenek-nenek semua yang masuk
kesana akan dimudakan oleh Allah Swt.
Sebagaiman termaktub didalam Al-Quran yang
artinya;
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran)
menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada
lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (QS
An-Najm: 4~5).
2.
Amanah artinya dapat dipercaya.
Seorang
pemimpin yang soleh pasti akan menjalankan
semua amanah yang diperoleh sesuai dengan
alurnya atau sesuai SOP (Standard Operating
Procedure). Bukan sebaliknya yang berkhianat.
3.
Fatanah atau cerdas. Setiap pemimpin dibutuhkan
kecerdasannya dalam mengelola negara dan
menstabilkan APBD negara. Apalagi ketika negara
sedang mengalami krisis ekonomi, akhlak dan
pendidikan. Maka disinilah kecerdasan program
yang harus diluncurkan oleh seorang pemimpin.
Bukan justru lebih menjerumuskan masyarakat
seperti program menteri kesehatan yang membagibagi alat kondom kepada mahasiswa demi
kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
4.
Tabligh maknanya menyampaikan. Seorang
pemimpin yang soleh selalu menyampaikan hal-hal
yang perlu diketahui oleh masyarakat tanpa
menyembunyikan sesuatu demi kepentingan
pribadi. Sebagaiman baginda Rasulullah saw yang
selalu menyampaikan semua perintah Allah Swt
tanpa disimpan walawpun hanya satu ayat. Allah
Swt berfirman yang artinya: “Supaya Dia
mengetahui, bahawa sesungguhnya rasul-rasul itu
telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya,
sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada
mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu
persatu.” (QS Al-Jin: 28)
5.
Khadim atau Sebagai pelayan umat. Raja Arab
Saudi selalu disebut sebagai Khadimul Haramain
artinya pembantu mesjidil haram yaitu mekah dan
mesjid An-nabawi yaitu madinah al-munawwarah.
Seorang pemimpin yang soleh bukan sebagai raja
yang harus diservis dan dimanjakan seperti ‘bayi”
yang harus disiapkan seluruh kebutuhannya
sampai naik mobilpun pintunya dibukakan oleh
seorang ajudan.
6.
Adil. Seorang pemimpin yang soleh harus berlaku
adil. Didalam buku al-Qadhi bahwa nabi Yusuf as
3. sangat adil dalam memutuskan permasalahan yang
dihadapi bangsa mesir. Pada saat itu beliau
dihadapkan dengan permasalahan seorang pencuri
dan yang dipanggil pengadilan ada dua orang, tapi
dengan keadilan nabi yusuf as permasalahan
tersebut selesai dengan menyuruh mereka berdua
menutup mata. Kemudian nabi yusuf mengatakan
bahwa ia sebenarnya telah mengetahui siapa yang
telah mencuri sambil mengeluarkan pedang. Maka
barang siapa yang tidak mengaku akan ku tebas
kepalanya, akhirnya mengakulah salah seorang
diantara mereka.
7. Merasakan apa yang telah dirasakan rakyatnya.
Pemimpin yang soleh ia tidak akan sembarangan
menghamburkan hartanya melainkan lebih
mementingkan kepentingan rakyatnya. Dan
seterusnya.
Kemudian penulis akan memberikan beberapa
contoh pemimpin-pemimpin yang soleh dan sukses
dalam memimpin negara dari mulai para nabi sampai
dengan para sahabat dan tabi’in .
1. Baginda Rasulullah Saw.
Nabi Muhammad Saw beliau adalah pemimpin yang
benar-benar mengemban amanah dengan baik. Karena
ia pernah mengatakan: Law Anna Fatimata Binti
Muhammad Sariqat Laqoto’tu YadaHa yang artinya
“kalau seandainya fatimah Binti Muhammad telah
mencuri maka akan kupotong tangannya.” Penegakan
hukum yang dijalankan oleh baginda Rasulullah Saw
benar-benar tanpa membedakan antara kerabat dengan
masyarakat bawahan. Begitu juga dengan sifat
sayangnya Rasulullah Saw dengan orang-orang miskin
yang mana beliau memberikan makanan kepada nenek
yang tua dan buta meskipun dia tidak beragama islam.
Apalagi dengan anak-anak yatim baginda Rasulullah
Saw benar-benar menyayangi mereka dengan
memberikan pelukan.
2. Nabi Yusuf As. (Bahasa Yunaninya Yozarsif)
Siapa yang tidak kenal dengan nabi yusuf as
sebagai pemimpin kota mesir yang diangkat setelah
beliau bisa mentakwilkan mimpi sang raja. Kecerdasan
nabi yusuf sudah kelihatan semenjak kecil dalam
memimpin, yang mana pada saat itu ada dua orang yang
telah dituduh sebagai pencuri. Maka nabi yusuf as.
Mengadili mereka berdua dengan kecerdasan yang
tangkas yaitu dengan menyuruh kedua orang pencuri ini
untuk menutup mata mereka berdua. Lalu nabi yusuf as.
mengatakan “maka hendaklah kamu mengakui
kesalahan yang telah diperbuat karena aku telah
mengetahui siapa yang telah mencuri, jikalau salah satu
diantara kamu tidak mengakui maka akan kepenggal
kepala kamu.” kemudian salah seorang diantara mereka
mengakui semua kesalahan yang telah diperbuat dan
menyerahkan dirinya.
Begitu juga ketangkasan nabi yusuf as. dalam
mengambil kebijakan untuk mensejahterakan rakyat
mesir. Ia memutuskan untuk menyimpan seluruh
makanan dan gantum yang telas dipanen selama 7
tahun bisa digunakan untuk kebutuhan 7 tahun kedepan.
Sehingga pada musim kemarau selama 7 tahun seluruh
kebutuhan bisa ditanggulangi dengan bekerjasama
seluruh masyarakat mesir.
4. Nabi Sulaiman As.
Didalam buku Al-Bidayah Wa An-Nihayah yang
dikarang oleh Ibnu kasir dituliskan “bahwa ada tiga raja
yang paling besar dan saleh dimuka bumi Allah Swt yang
pertama nabi Sulaiman, kedua nabi Yusuf dan yang
ketiga Zulkarnaen. Dan ada tiga raja yang paling besar
dan zhalim kepada masyarakat serta murka kepada
Allah Swt dimuka bumi, pertama Ramsiyes Kedua
(Fir’aun La’natu Allahu Alaihi).
Pada masa Nabi Sulaiman memimpin ada dua
orang ibu menghadap kepada beliau yang mana mereka
berdua mengaku bahwa seorang anak bayi adalah milik
mereka saling berantam satu sama lain. Salah seorang
ibu mengatakan “anak bayi tersebut adalah milikku.”
Begitu juga pengakuan ibu yang kedua. Akhirnya nabi
Sulaiman memutuskan dan mengatakan “Ketahuilah
wahai kedua wanita aku akan memotong menjadi dua
bagian bayi ini.” Akhirnya salah seorang ibu tersenyum
sambil mengatakan “terima kasih wahai nabi sulaiman
ternyata engkau memang sungguh-sungguh adil.”
Buletin Jumat
LAZNas Chevron Duri
LAZNas Chevron Duri Newsletter
Published by : LAZNas Chevron Duri
Jln. Aman No. 34 (Samping Kompleks Sibayak), Duri, Telp. 0765-595652 ; 0765-7023090, e-Mail : admin.dri@laznaschevron.org
Dewan Syuro : Abdul Rahman,Gufron, Tri Heru Susanto,Yon Hendri, H.Nasir Bagis; Konsultan: H. J. Ardan Mardan Lc,M.A
Direktur : Didit Kurniawan ; Bendahara : Arzandra Fendi ; Sekertaris : Yudi Adrianto
Riset & Development: Deni Eka Prasetya ; Manager Operasional : Irman Budi Prasetyo
Amil Koordinator Program Penyaluran Zakat: Jufriadi
Amil Koordinator Survey dan Publikasi: Syahrul Ilham
Amil Koordinator Administrasi dan Keuangan: Zulfadlil Azhim
4. Sedangkan seorang ibu lagi menangis tersedusedu sambil mengatakan “wahai nabi Sulaiman
alangkah teganya engkau membunuh seorang bayi
yang tidak berdosa dan tidak memiliki setitik
kejahatanpun maka janganlah engkau bunuh bayi ini
dan hendaklah engkau jaga dia sehingga dia menjadi
anak yang soleh.” Maka nabi Sulaiman memberikan bayi
tersebut kepada ibu yang menangis, karena tidak
mungkin seorang ibu kandung tega melihat anaknya
dibunuh. Sedangkan seorang ibu yang tersenyum
diberikan hukuman penjara.
5. Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra.
Setelah Rasulullah Saw wafat maka para sahabat
mengadakan Mu’tamar As-Saqifah lalu kaum anshar
(penduduk asli kota madinah) mengusulkan agar
menjadi pemimpin adalah Sa’ad Bin Ibadah Al-Ansharial
Kharuji. Karena kaum anshar beranggapan bahwa
orang-orang muhajirin (Para pendtang ke kota madinah)
agar pulang ke kota mekkah. Kemudian Abu Bakar AshShiddiq mengatakan
ﻧﺣن اﻷﻣراء و أﻧﺗم اﻟوزراء , أن رﺳول ﷲ ﺻﻌﻠم ﻗﺎل
: اﻷﺋﻣﺔ ﻣن ﻗرﯾش
Yang artinya “Kami adalah pemimpin sedangkan
kamu orang muhajirin sebagai para mentre.
Sesungguhnya Rasululllah Saw telah bersabda:
Kepemimpinan dari suku orang quraisy.” mendengarkan
ucapan ini Sa’ad Bin Ibadah membenarkan dan setuju
sambil mengatakan “apa yang telah engkau katakana
adalah benar, kami adalah mentri-mentri dan kamu para
muhajirin adalah sebagai pemimpin.”
ﻓﻘﺎل ﺳﻌد : ﺻدﻗت ﻧﺣن اﻟوزراء وأﻧﺗم اﻷﻣراء
Kemudian Abu Bakar Ash-Shiddiq menunjuk Umar
Bin Khattab dan Sa’ad Bin Ibadah untuk dipilih menjadi
pemimpin orang-orang muslim. Akhirnya Umar Bin
Khattab memilih Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai
pemimpin untuk orang-orang muslim. Inilah bukti
ketawadu’an Abu Bakar Ash-Shiddiq. Begitu juga Abu
Bakar sangat tegas dalam memutuskan bahwa orangorang yang murtad (keluar dari agama islam) dan orangorang yang enggan membayar zakat dihalalkan
darahnya. Akhirnya terbunuhlah Musailamah Al-Kazzab
yang dibunuh oleh Khalid Bin Walid. Singkatnya ketika
Abu Bakar sebelum meninggal ia memberikan wasiyat
kepada anaknya Aisyah Ra agar supaya
mengembalikan seluruh isi rumahnya kepada Negara.
6. Umar Bin Abdul Aziz
Beliau adalah seorang tabi’in yang memimpin pada
masa mu’awiyah. Didalam memimpin ia sangat
sederhana, karena seluruh kemewahan negara dan
istana ia tinggalkan dan memilih tinggal digubuk-
gubuk. Dan ia tidak pernah menggunakan pakaian
yang lebih mahal dari yang digunakan rakyat,
akhirnya ketika ia berjalan dengan ajudannya yang
dianggap sebagai raja adalah ajudannya bukan dia
(Umar Bin Abdul Aziz). Dll.
Begitulah pemimpin-pemimpin pada masa
zaman dahulu sebagai ibrah untuk kita sebagai
generasi penerus. Kita Harus mengikuti Al-Quran
dan Sunnah Rasulullah Saw. khususnya dalam
memimpin diri sendiri, rumah tangga, daerah desa,
kabupaten, provinsi sampai dengan negara. Karena
hakekat kepemimpinan adalah milik Allah Swt,
sebagaimana firman Allah Swt “Katakanlah: ”Wahai
Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan
kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki
dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu”. (QS. Ali 'Imran 26). Sehingga ketika kita
memimpin sesuai dengan kalamullah dan sunnah
nabi Muhammad saw maka kita akan meresakan
ketenangan dan kebahagian. Semoga kita sebagai
masyarakat Indonesia menemukan pemimpin yang
soleh dan menyayangi rakyat miskin serta siap
membangun bangsa dan negara menjadi negara
yang sejahtera dan berwibawa. Amin Ya Rabbal
‘Alamin.
Zakat Infaq Sadaqah Call Center
Hubungi 0765-595652, setiap hari kerja Senin s.d Sabtu
Call/SMS LAZNas (24 jam): 07657023090 - contact person Jufriadi (FLEXI)
Menerima permintaan penjemputan zakat langsung ke Muzakki (LAYANAN JEMPUT ZAKAT)
LEMBAGA
AMIL ZAKAT
NASIONAL
Chevron Indonesia
“Berkhidmat pada Muzakki dan Mustahik”
LAZNas Chevron Duri Salary Allotment
Silahkan hubungi Accounting Duri untuk mengikuti:
·Program Salary Allotment 2,5% gaji pokok, atau dapat juga dengan
·Pemotongan per bulan dengan jumlah tertentu ke Account Club 117973 (Bazismal Caltex Duri).
Setoran Zakat Infaq Sadaqah Wakaf
·Bank Mandiri AC No. 108-001-2210655 a.n. LAZNas Chevron Indonesia
·Bank Syariah Mandiri AC No.717.777.777.8 a.n LAZNas Chevron Indonesia