SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
A. Penyesuaian dengan Lingkungan
Motif individu
a. Mendukung
Lingkungan
b. Memberi
tekanan sosial yang
menghalangi
Tercapai
Memenuhi kebutuhan
sendiri dengan
mempertimbangkan
kebutuhan dan keinginan
orang lain
(penyesuaian)
Tidak tercapai
:
(Frustrasi)
Penyesuaian diri disebut sehat jika :
1. Tercapai sikap membangun
2. Sehat
3. Mempertimbangkan faktor motif individu maupun
kepentingan lingkungan
B. Frustrasi
1. Sumber Frustrasi : dalam diri maupun lingkungan
2. Akibat Frutrasi :
a. anxietas, agresivitas
b. Penderitaan emosional danpsikosomatis
c. kebodohan dan kekakuan
3. Beberapa tingkahlaku penyesuaian terhadap frustrasi :
a. Pembentukan reaksi
b. Pengalihan
c. Rasonalisasi
d. Sublimasi
e. Kompensasi
f. Fantasi
g. Regresi
h. Merusak diri
C. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penyesuaian diri
1.Keadaan fisik : sistem syaraf, kesehatan dan
penyakit
2. Perkembangan dan kematangan : Kematangan
emosi, sosial dan kognitif
3. Faktor psikologis : pengalaman belajar, frustrasi
konflik
4. Keadaan lingkungan : rumah, keluarga, sekolah
5. Faktor kebudayaan : adat, agama dll
D. Bentuk-bentuk penyesuaian diri
1. Perilaku kompensatoris
usaha mengurangi ketegangan-ketegangan atau
kekurangan-kekurangan karena adanya kerusakan /
defek
Misal : kalah lomba menyanyi  tenggorokannya
sedang sakit saat lomba
 2. Menarik perhatian orang lain
Sifat dasar manusia adalah keinginan untuk
memperoleh perhatian
Jika perhatian tidak diperoleh ???
Lebih baik ditolak daripada diabaikan
Maka ia akan melakukan tindakan yang menghebohkan
untuk menarik perhatian orang terhadap dirinya
3. Memperkuat diri melalui kritik
Menyadari akan kurangnya kemampuan diri dalam
mengatasi tuntutan sosial akan membentuk sikap
kritis terhadap orang lain
Misal : gosip
( kritik yang baik bila diberikan kepada orangnya
langsung dan bukan dengan bergosip)
4. Identifikasi
Mengidentifikasi orang lain dan merasakan puas dengan
keberhasilan orang lain lebih mudah daripada
mencapainya sendiri
Misal : suporter bola
5. Proyeksi
Pada umumnya orang tidak mau disalahkan
Lebih mudah atau menyenangkan apabila kegagalan
ataupun sebabnya diproyeksikan kepada orang lain
atau objek lain
Misal : A membenci B
Mengatakan B yang membenci A
6. Rasionalisasi
Usaha untuk memaafkan tingkahlaku yang oleh si
pelaku diketahuisebagai perilaku yang tidak
diinginkan dengan menggunakan alasan yang dapat
ditangkap rasio
Misal : terlambat
alasannya macet
7. Sublimasi
Menyalurkan aktivitas dengan aktivitas pengganti yang
lebih bisa diterima
Misal : seorang ibu yang kesepian karena anak-anaknya
sudah dewasa dan tinggal di luar kota aktif di kegiatan
sosial di panti asuhan
8. Melamun dan mengkhayal
Apabila penyesuaian pemuasan tidak mungkin maka
yang dilakukan adalah penyesuaian melalui khayalan.
Jika masih memegang prinsip realita : wajar
Jika lepas dari realita maladjustment
9. Represi
Pada umumnya orang akan menghindari tempat/orang /
hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman yang
tidak menyenangkan
Pada represi orang itu hendak melupakan, walaupun ia
tidak menyadarinya dan hal ini malah menambah
ketegangan
E. Cara Penyesuaian yang wajar
1. Prinsip realita
2. Menerima kecemasan
3. Sedapat mungkin tidak memakai mekanisme
pertahanan
4. Mengerti motif-motif
F. Cara mengurangi konflik dan
Frustrasi
1. Menangguhkan pemuasan
2. Menerima Frustrasi
3. Perwujudan emosi
4. Melakukan pekerjaan yang bermanfaat

More Related Content

Similar to Empati dalam usaha memahami mekanisme penyesuaian diri

Memahami subjek didik secara holistik
Memahami subjek didik secara holistikMemahami subjek didik secara holistik
Memahami subjek didik secara holistik
Dedi Yulianto
 
Perkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta DidikPerkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta Didik
awarisusanti
 
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
rara wibowo
 

Similar to Empati dalam usaha memahami mekanisme penyesuaian diri (20)

Makalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatniMakalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatni
 
Makalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzulMakalah permasalahan anak nuzul
Makalah permasalahan anak nuzul
 
RPL Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru.docx
RPL Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru.docxRPL Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru.docx
RPL Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru.docx
 
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku KekerasanLaporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
Laporan Pendahuluan Jiwa - Perilaku Kekerasan
 
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasanLaporan pendahuluan perilaku_kekerasan
Laporan pendahuluan perilaku_kekerasan
 
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
 
2012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 22012 1-00567-ps bab 2
2012 1-00567-ps bab 2
 
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian DiriRpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
Rpl Bimbingan dan Konseling tentang Penyesuaian Diri
 
Makalah permasalahan anak sitti suriani
Makalah permasalahan anak  sitti surianiMakalah permasalahan anak  sitti suriani
Makalah permasalahan anak sitti suriani
 
Makalah permasalahan anak suriati
Makalah permasalahan anak  suriatiMakalah permasalahan anak  suriati
Makalah permasalahan anak suriati
 
P.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTXP.K - SIKAP.PPTX
P.K - SIKAP.PPTX
 
Konsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan KeputusanKonsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan Keputusan
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
 
KONSEP DASAR PRILAKU KEKERASAB
KONSEP DASAR PRILAKU KEKERASABKONSEP DASAR PRILAKU KEKERASAB
KONSEP DASAR PRILAKU KEKERASAB
 
Memahami subjek didik secara holistik
Memahami subjek didik secara holistikMemahami subjek didik secara holistik
Memahami subjek didik secara holistik
 
Nama
NamaNama
Nama
 
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individuMATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
MATERI PEMBELAJARAN PKN (KELAS 2 SD) /tugas individu
 
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....
Power point (tugas individu) Disiplin....... untuk kelas 2 sekolah dasar....
 
Perkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta DidikPerkembangan Resiliensi Peserta Didik
Perkembangan Resiliensi Peserta Didik
 
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
 

More from tarmizitaher

5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
tarmizitaher
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
tarmizitaher
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
tarmizitaher
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi
tarmizitaher
 
Pert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatanPert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatan
tarmizitaher
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
tarmizitaher
 
Pert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etikPert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etik
tarmizitaher
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
tarmizitaher
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
tarmizitaher
 
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
tarmizitaher
 
Metode instruksional
Metode instruksionalMetode instruksional
Metode instruksional
tarmizitaher
 
4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular
tarmizitaher
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
tarmizitaher
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
tarmizitaher
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
tarmizitaher
 
1. basic human physiology
1. basic human physiology1. basic human physiology
1. basic human physiology
tarmizitaher
 

More from tarmizitaher (20)

5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
5. antifungal, antiviral dan obat imunisasi
 
4. antibiotik
4. antibiotik4. antibiotik
4. antibiotik
 
3. oksitosik
3. oksitosik3. oksitosik
3. oksitosik
 
2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif2.2. hipnotik dan sedatif
2.2. hipnotik dan sedatif
 
2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal2.1. anestetik umum dan lokal
2.1. anestetik umum dan lokal
 
1. obat alergi
1. obat alergi1. obat alergi
1. obat alergi
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi
 
Pert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatanPert 13 standar praktek keperawatan
Pert 13 standar praktek keperawatan
 
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesiaPert 12 kode etik keperawatan indonesia
Pert 12 kode etik keperawatan indonesia
 
Pert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etikPert 10 prinsip etik
Pert 10 prinsip etik
 
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatanPert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
Pert 5c contoh permasalahan etika dlm praktik keperawatan
 
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
Pert 5b permasalahan etika keperawatan psik stikba smt 2
 
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
Pert 5a teori etik psik stik ba smt 2
 
Metode instruksional
Metode instruksionalMetode instruksional
Metode instruksional
 
4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular4. fisiologi kardiovaskular
4. fisiologi kardiovaskular
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
 
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal3. fisiologi sistem muskulo skeletal
3. fisiologi sistem muskulo skeletal
 
2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi2. fisiologi sistem respirasi
2. fisiologi sistem respirasi
 
1. basic human physiology
1. basic human physiology1. basic human physiology
1. basic human physiology
 
Karakter
KarakterKarakter
Karakter
 

Empati dalam usaha memahami mekanisme penyesuaian diri

  • 1.
  • 2. A. Penyesuaian dengan Lingkungan Motif individu a. Mendukung Lingkungan b. Memberi tekanan sosial yang menghalangi Tercapai Memenuhi kebutuhan sendiri dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan orang lain (penyesuaian) Tidak tercapai : (Frustrasi)
  • 3. Penyesuaian diri disebut sehat jika : 1. Tercapai sikap membangun 2. Sehat 3. Mempertimbangkan faktor motif individu maupun kepentingan lingkungan
  • 4. B. Frustrasi 1. Sumber Frustrasi : dalam diri maupun lingkungan 2. Akibat Frutrasi : a. anxietas, agresivitas b. Penderitaan emosional danpsikosomatis c. kebodohan dan kekakuan 3. Beberapa tingkahlaku penyesuaian terhadap frustrasi : a. Pembentukan reaksi b. Pengalihan c. Rasonalisasi d. Sublimasi e. Kompensasi f. Fantasi g. Regresi h. Merusak diri
  • 5. C. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri 1.Keadaan fisik : sistem syaraf, kesehatan dan penyakit 2. Perkembangan dan kematangan : Kematangan emosi, sosial dan kognitif 3. Faktor psikologis : pengalaman belajar, frustrasi konflik 4. Keadaan lingkungan : rumah, keluarga, sekolah 5. Faktor kebudayaan : adat, agama dll
  • 6. D. Bentuk-bentuk penyesuaian diri 1. Perilaku kompensatoris usaha mengurangi ketegangan-ketegangan atau kekurangan-kekurangan karena adanya kerusakan / defek Misal : kalah lomba menyanyi  tenggorokannya sedang sakit saat lomba
  • 7.  2. Menarik perhatian orang lain Sifat dasar manusia adalah keinginan untuk memperoleh perhatian Jika perhatian tidak diperoleh ??? Lebih baik ditolak daripada diabaikan Maka ia akan melakukan tindakan yang menghebohkan untuk menarik perhatian orang terhadap dirinya
  • 8. 3. Memperkuat diri melalui kritik Menyadari akan kurangnya kemampuan diri dalam mengatasi tuntutan sosial akan membentuk sikap kritis terhadap orang lain Misal : gosip ( kritik yang baik bila diberikan kepada orangnya langsung dan bukan dengan bergosip)
  • 9. 4. Identifikasi Mengidentifikasi orang lain dan merasakan puas dengan keberhasilan orang lain lebih mudah daripada mencapainya sendiri Misal : suporter bola
  • 10. 5. Proyeksi Pada umumnya orang tidak mau disalahkan Lebih mudah atau menyenangkan apabila kegagalan ataupun sebabnya diproyeksikan kepada orang lain atau objek lain Misal : A membenci B Mengatakan B yang membenci A
  • 11. 6. Rasionalisasi Usaha untuk memaafkan tingkahlaku yang oleh si pelaku diketahuisebagai perilaku yang tidak diinginkan dengan menggunakan alasan yang dapat ditangkap rasio Misal : terlambat alasannya macet
  • 12. 7. Sublimasi Menyalurkan aktivitas dengan aktivitas pengganti yang lebih bisa diterima Misal : seorang ibu yang kesepian karena anak-anaknya sudah dewasa dan tinggal di luar kota aktif di kegiatan sosial di panti asuhan
  • 13. 8. Melamun dan mengkhayal Apabila penyesuaian pemuasan tidak mungkin maka yang dilakukan adalah penyesuaian melalui khayalan. Jika masih memegang prinsip realita : wajar Jika lepas dari realita maladjustment
  • 14. 9. Represi Pada umumnya orang akan menghindari tempat/orang / hal-hal yang berhubungan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan Pada represi orang itu hendak melupakan, walaupun ia tidak menyadarinya dan hal ini malah menambah ketegangan
  • 15. E. Cara Penyesuaian yang wajar 1. Prinsip realita 2. Menerima kecemasan 3. Sedapat mungkin tidak memakai mekanisme pertahanan 4. Mengerti motif-motif
  • 16. F. Cara mengurangi konflik dan Frustrasi 1. Menangguhkan pemuasan 2. Menerima Frustrasi 3. Perwujudan emosi 4. Melakukan pekerjaan yang bermanfaat