SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
C. Faktor yang Mempengaruhi Emosi
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
emosi secara garis besar yaitu:
 faktor internal
Faktor ekternal
1. Faktor internal
umumnya emosi seseorang akan muncul
berkaitan erat dengan apa yang dirasakan
seseorang secara individu, seperti; mereka
merasa tidak puas, benci terhadap diri
sendiri ataupun tidak bahagia. Dan adapula
beberapa emosi yang mereka alami antara
lain adalah :
a. Merasa tidak terpenuhi kebutuhan pisik
mereka secara layak sehingga tibul ketidak
puasan, kecemasan dan kebencian terhadap
apa yang mereka alami.
b. Merasa dibenci, disia –siakan, dan tidak
diterima oleh siapapun termasuk orang tua
mereka.
c. Merasa lebih banyak dirintangi, serta
dipatahkan dari pada disokong.
d. Merasa tidak mampu atau bodoh. Mereka
merasa bodoh mungkin karena tidak
mengenal potensi atau karena khayalan
mereka semata. Dan keadaan seperti ini yang
menyebabkan mereka benci diri sendiri dan
di proyeksikan dengan membenci orang lain.
e. Merasa tidak menyenangi kehidupan
keluarga mereka yang tidak harmonis seperti
sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet
atau bercerai. Oleh karena itu hilanglah
perasaan nyaman, aman dan bahagia.
f. Merasa menderita karena iri
terhadap saudara karena di sikapi
dan dibedakan secara tidak adil.
2. Faktor ekternal
menurut Hurlock (1980) dan Luella Cole (1963)
faktor yang mempengaruhi emosi negatif
adalah:
a. orang tua atau guru yang memperlakukan
mereka seperti anak kecil yang membuat harga
diri mereka di lecehkan.
Misalnya orang tua yang mengatakan
kepada anaknya; “ tahu apa kamu, kamu kan
masih anak kemaren”, atau siapa yang akan
menjagamu jika kamu ikut kemping
sekolah”, dan ucapan seperti ini sangat
menyingung harga diri mereka karena meras
tidak dihargai dan di angap tidak mampu.
c. Terlalu banyak di rintangi dari pada di
sokong.
misalnya: mereka lebih banyak di
salahkan, di kritik oleh orang tua atau
guru, perlakuan seperti ini akan cenderung
membuat remaja menjadi marah dan akan
mengekpresikan dengan cara menentang
keinginan orang tua, mencaci maki guru, atau
masuk geng dan bertindak merusak
(destruktif).
d. Di sikapi secara tidak adil oleh
orang tua.
misalnya: dengan cara
membandingkan saudara nya
yang lebih ber prestasi ata anak
tetanga, famili dan sebagainya.
e. Merasa kebutuhan tidak di penuhi oleh
orang tua padahal orang tua mampu.
misalnya: orang tua yang mengabaikan anak
nya karna kurang harmonis nya hubungan
mereka atau orang tua yang lebih
memprioritas hal-hal lain.
f. Merasa di sikapi secara otoriter.
misalnya: seperti di tuntut
patuh, dicela dan di hukum.

More Related Content

What's hot

metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia diniRiszki Alfiah Rahmah
 
Memahami masalah dan perkembangan emosi pada anak
Memahami masalah dan perkembangan emosi pada anakMemahami masalah dan perkembangan emosi pada anak
Memahami masalah dan perkembangan emosi pada anakNeni Sholihat
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Menjadi Ibu dari Anak Ibu
Menjadi Ibu dari Anak IbuMenjadi Ibu dari Anak Ibu
Menjadi Ibu dari Anak Ibu24hourparenting
 
Membimbing anak memilih teman hidup
Membimbing anak memilih teman hidupMembimbing anak memilih teman hidup
Membimbing anak memilih teman hidupRidho Hudayana
 
5 manajemen konflik dalam keluarga
5   manajemen konflik dalam keluarga5   manajemen konflik dalam keluarga
5 manajemen konflik dalam keluargaaudhie senas
 
Manejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluargaManejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluargaaudhie senas
 
(C). Status dan Peranan Indivdu dalam Interaksi Sosial
(C). Status dan Peranan Indivdu dalam Interaksi Sosial (C). Status dan Peranan Indivdu dalam Interaksi Sosial
(C). Status dan Peranan Indivdu dalam Interaksi Sosial Bagus Adhi Pratama
 

What's hot (15)

metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dinimetode pengembangan sosial emosi anak usia dini
metode pengembangan sosial emosi anak usia dini
 
Dampak kekerasan
Dampak kekerasanDampak kekerasan
Dampak kekerasan
 
krisis identitas
krisis identitaskrisis identitas
krisis identitas
 
Memahami masalah dan perkembangan emosi pada anak
Memahami masalah dan perkembangan emosi pada anakMemahami masalah dan perkembangan emosi pada anak
Memahami masalah dan perkembangan emosi pada anak
 
Permasalahan remaja
Permasalahan remajaPermasalahan remaja
Permasalahan remaja
 
Stop bullying
Stop bullyingStop bullying
Stop bullying
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Menjadi Ibu dari Anak Ibu
Menjadi Ibu dari Anak IbuMenjadi Ibu dari Anak Ibu
Menjadi Ibu dari Anak Ibu
 
Membimbing anak memilih teman hidup
Membimbing anak memilih teman hidupMembimbing anak memilih teman hidup
Membimbing anak memilih teman hidup
 
5 manajemen konflik dalam keluarga
5   manajemen konflik dalam keluarga5   manajemen konflik dalam keluarga
5 manajemen konflik dalam keluarga
 
Asuhan keperawatan child abuse
Asuhan keperawatan child abuseAsuhan keperawatan child abuse
Asuhan keperawatan child abuse
 
bullying
bullyingbullying
bullying
 
Manejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluargaManejemen konflik dalam keluarga
Manejemen konflik dalam keluarga
 
Stop bullying
Stop bullyingStop bullying
Stop bullying
 
(C). Status dan Peranan Indivdu dalam Interaksi Sosial
(C). Status dan Peranan Indivdu dalam Interaksi Sosial (C). Status dan Peranan Indivdu dalam Interaksi Sosial
(C). Status dan Peranan Indivdu dalam Interaksi Sosial
 

Similar to Bab 8

MATERI PERUNDUGAN PERTEMUAN 3 DAN 4.docx
MATERI PERUNDUGAN PERTEMUAN 3 DAN 4.docxMATERI PERUNDUGAN PERTEMUAN 3 DAN 4.docx
MATERI PERUNDUGAN PERTEMUAN 3 DAN 4.docxAgiastiMb
 
perkembangan peserta didik group Presentation1
 perkembangan peserta didik  group Presentation1 perkembangan peserta didik  group Presentation1
perkembangan peserta didik group Presentation1yurninadi
 
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxBULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxTubagusAbdulHannan
 
P5 _ Peduli Stunting - Anti Perundungan.pptx
P5 _ Peduli Stunting - Anti Perundungan.pptxP5 _ Peduli Stunting - Anti Perundungan.pptx
P5 _ Peduli Stunting - Anti Perundungan.pptxAdiBugman5
 
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan child abuse AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6anycacan
 
Kelompok 6 ppd
Kelompok 6 ppdKelompok 6 ppd
Kelompok 6 ppdonageol
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja Rizali Avenged
 
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNAAsuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
423489855-BULLYING-PADA-REMAJA-ppt.ppt
423489855-BULLYING-PADA-REMAJA-ppt.ppt423489855-BULLYING-PADA-REMAJA-ppt.ppt
423489855-BULLYING-PADA-REMAJA-ppt.pptGathutSatrioWinahyu2
 
Mengatasi Anak Kurang Gaul
Mengatasi Anak Kurang GaulMengatasi Anak Kurang Gaul
Mengatasi Anak Kurang GaulHendra Surya
 
Issue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di IndonesiaIssue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di IndonesiaTaufiqurrahmanAsni
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiIriani_kehi
 

Similar to Bab 8 (20)

Pp miss eldarni
Pp miss eldarniPp miss eldarni
Pp miss eldarni
 
MATERI PERUNDUGAN PERTEMUAN 3 DAN 4.docx
MATERI PERUNDUGAN PERTEMUAN 3 DAN 4.docxMATERI PERUNDUGAN PERTEMUAN 3 DAN 4.docx
MATERI PERUNDUGAN PERTEMUAN 3 DAN 4.docx
 
Laporan studi kasus
Laporan studi kasusLaporan studi kasus
Laporan studi kasus
 
perkembangan peserta didik group Presentation1
 perkembangan peserta didik  group Presentation1 perkembangan peserta didik  group Presentation1
perkembangan peserta didik group Presentation1
 
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptxBULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
BULLYING DAN CYBER BULLYING - KEJARI KAB. BOGOR.pptx
 
P5 _ Peduli Stunting - Anti Perundungan.pptx
P5 _ Peduli Stunting - Anti Perundungan.pptxP5 _ Peduli Stunting - Anti Perundungan.pptx
P5 _ Peduli Stunting - Anti Perundungan.pptx
 
BULLYING.pptx
BULLYING.pptxBULLYING.pptx
BULLYING.pptx
 
Tugas ppd
Tugas ppdTugas ppd
Tugas ppd
 
Stop Bullying.ppt
Stop Bullying.pptStop Bullying.ppt
Stop Bullying.ppt
 
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan child abuse AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PEMKAB MUNA
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Kelompok 6 ppd
Kelompok 6 ppdKelompok 6 ppd
Kelompok 6 ppd
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 
Psikologi perkembangan iii
Psikologi perkembangan iiiPsikologi perkembangan iii
Psikologi perkembangan iii
 
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNAAsuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
Asuhan keperawatan child abuse AKPER PENKAB MUNA
 
423489855-BULLYING-PADA-REMAJA-ppt.ppt
423489855-BULLYING-PADA-REMAJA-ppt.ppt423489855-BULLYING-PADA-REMAJA-ppt.ppt
423489855-BULLYING-PADA-REMAJA-ppt.ppt
 
Mengatasi Anak Kurang Gaul
Mengatasi Anak Kurang GaulMengatasi Anak Kurang Gaul
Mengatasi Anak Kurang Gaul
 
Issue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di IndonesiaIssue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
Issue terkini Pendidikan yang ada di Indonesia
 
Aspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosiAspek perkembangan emosi
Aspek perkembangan emosi
 
PPT BULLYING (1).pptx
PPT BULLYING (1).pptxPPT BULLYING (1).pptx
PPT BULLYING (1).pptx
 

More from fitthree

The communicati0 n prosess
The communicati0 n prosessThe communicati0 n prosess
The communicati0 n prosessfitthree
 
Manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaanManusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaanfitthree
 
Learning to take risks
Learning to take risksLearning to take risks
Learning to take risksfitthree
 
Clarifiying objectives
Clarifiying objectivesClarifiying objectives
Clarifiying objectivesfitthree
 
the comunicative act
the comunicative actthe comunicative act
the comunicative actfitthree
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speakingfitthree
 
Speech outline
Speech outlineSpeech outline
Speech outlinefitthree
 
Speech outline
Speech outlineSpeech outline
Speech outlinefitthree
 

More from fitthree (8)

The communicati0 n prosess
The communicati0 n prosessThe communicati0 n prosess
The communicati0 n prosess
 
Manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaanManusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
 
Learning to take risks
Learning to take risksLearning to take risks
Learning to take risks
 
Clarifiying objectives
Clarifiying objectivesClarifiying objectives
Clarifiying objectives
 
the comunicative act
the comunicative actthe comunicative act
the comunicative act
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 
Speech outline
Speech outlineSpeech outline
Speech outline
 
Speech outline
Speech outlineSpeech outline
Speech outline
 

Bab 8

  • 1. C. Faktor yang Mempengaruhi Emosi
  • 2. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi emosi secara garis besar yaitu:  faktor internal Faktor ekternal
  • 3. 1. Faktor internal umumnya emosi seseorang akan muncul berkaitan erat dengan apa yang dirasakan seseorang secara individu, seperti; mereka merasa tidak puas, benci terhadap diri sendiri ataupun tidak bahagia. Dan adapula beberapa emosi yang mereka alami antara lain adalah :
  • 4. a. Merasa tidak terpenuhi kebutuhan pisik mereka secara layak sehingga tibul ketidak puasan, kecemasan dan kebencian terhadap apa yang mereka alami. b. Merasa dibenci, disia –siakan, dan tidak diterima oleh siapapun termasuk orang tua mereka. c. Merasa lebih banyak dirintangi, serta dipatahkan dari pada disokong.
  • 5. d. Merasa tidak mampu atau bodoh. Mereka merasa bodoh mungkin karena tidak mengenal potensi atau karena khayalan mereka semata. Dan keadaan seperti ini yang menyebabkan mereka benci diri sendiri dan di proyeksikan dengan membenci orang lain. e. Merasa tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet atau bercerai. Oleh karena itu hilanglah perasaan nyaman, aman dan bahagia.
  • 6. f. Merasa menderita karena iri terhadap saudara karena di sikapi dan dibedakan secara tidak adil.
  • 7. 2. Faktor ekternal menurut Hurlock (1980) dan Luella Cole (1963) faktor yang mempengaruhi emosi negatif adalah: a. orang tua atau guru yang memperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri mereka di lecehkan. Misalnya orang tua yang mengatakan kepada anaknya; “ tahu apa kamu, kamu kan masih anak kemaren”, atau siapa yang akan menjagamu jika kamu ikut kemping sekolah”, dan ucapan seperti ini sangat menyingung harga diri mereka karena meras tidak dihargai dan di angap tidak mampu.
  • 8.
  • 9. c. Terlalu banyak di rintangi dari pada di sokong. misalnya: mereka lebih banyak di salahkan, di kritik oleh orang tua atau guru, perlakuan seperti ini akan cenderung membuat remaja menjadi marah dan akan mengekpresikan dengan cara menentang keinginan orang tua, mencaci maki guru, atau masuk geng dan bertindak merusak (destruktif).
  • 10. d. Di sikapi secara tidak adil oleh orang tua. misalnya: dengan cara membandingkan saudara nya yang lebih ber prestasi ata anak tetanga, famili dan sebagainya.
  • 11. e. Merasa kebutuhan tidak di penuhi oleh orang tua padahal orang tua mampu. misalnya: orang tua yang mengabaikan anak nya karna kurang harmonis nya hubungan mereka atau orang tua yang lebih memprioritas hal-hal lain.
  • 12. f. Merasa di sikapi secara otoriter. misalnya: seperti di tuntut patuh, dicela dan di hukum.