2. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi
emosi secara garis besar yaitu:
faktor internal
Faktor ekternal
3. 1. Faktor internal
umumnya emosi seseorang akan muncul
berkaitan erat dengan apa yang dirasakan
seseorang secara individu, seperti; mereka
merasa tidak puas, benci terhadap diri
sendiri ataupun tidak bahagia. Dan adapula
beberapa emosi yang mereka alami antara
lain adalah :
4. a. Merasa tidak terpenuhi kebutuhan pisik
mereka secara layak sehingga tibul ketidak
puasan, kecemasan dan kebencian terhadap
apa yang mereka alami.
b. Merasa dibenci, disia –siakan, dan tidak
diterima oleh siapapun termasuk orang tua
mereka.
c. Merasa lebih banyak dirintangi, serta
dipatahkan dari pada disokong.
5. d. Merasa tidak mampu atau bodoh. Mereka
merasa bodoh mungkin karena tidak
mengenal potensi atau karena khayalan
mereka semata. Dan keadaan seperti ini yang
menyebabkan mereka benci diri sendiri dan
di proyeksikan dengan membenci orang lain.
e. Merasa tidak menyenangi kehidupan
keluarga mereka yang tidak harmonis seperti
sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet
atau bercerai. Oleh karena itu hilanglah
perasaan nyaman, aman dan bahagia.
6. f. Merasa menderita karena iri
terhadap saudara karena di sikapi
dan dibedakan secara tidak adil.
7. 2. Faktor ekternal
menurut Hurlock (1980) dan Luella Cole (1963)
faktor yang mempengaruhi emosi negatif
adalah:
a. orang tua atau guru yang memperlakukan
mereka seperti anak kecil yang membuat harga
diri mereka di lecehkan.
Misalnya orang tua yang mengatakan
kepada anaknya; “ tahu apa kamu, kamu kan
masih anak kemaren”, atau siapa yang akan
menjagamu jika kamu ikut kemping
sekolah”, dan ucapan seperti ini sangat
menyingung harga diri mereka karena meras
tidak dihargai dan di angap tidak mampu.
8.
9. c. Terlalu banyak di rintangi dari pada di
sokong.
misalnya: mereka lebih banyak di
salahkan, di kritik oleh orang tua atau
guru, perlakuan seperti ini akan cenderung
membuat remaja menjadi marah dan akan
mengekpresikan dengan cara menentang
keinginan orang tua, mencaci maki guru, atau
masuk geng dan bertindak merusak
(destruktif).
10. d. Di sikapi secara tidak adil oleh
orang tua.
misalnya: dengan cara
membandingkan saudara nya
yang lebih ber prestasi ata anak
tetanga, famili dan sebagainya.
11. e. Merasa kebutuhan tidak di penuhi oleh
orang tua padahal orang tua mampu.
misalnya: orang tua yang mengabaikan anak
nya karna kurang harmonis nya hubungan
mereka atau orang tua yang lebih
memprioritas hal-hal lain.
12. f. Merasa di sikapi secara otoriter.
misalnya: seperti di tuntut
patuh, dicela dan di hukum.