SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
PENDALAMAN MATERI
(Lembar Kerja Resume Modul)
A. Judul Modul : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
B. Kegiatan Belajar : PERKEMBANGAN MORAL DAN SPRITUAL PESERTA DIDIK (KB 4)
C. Refleksi
NO
BUTIR
REFLEKSI
RESPON/JAWABAN
1
Peta Konsep
(Beberapa
istilah dan
definisi) di
modul bidang
studi
PETA KONSEP
1. MORAL
Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam
tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut
amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya.
2. SPIRITUAL
Spiritual adalah pencarian untuk yang dikaitkan dengan "kudus," di mana "suci"
secara luas didefinisikan sebagai sesuatu yang diatur terpisah dari umumnya dan
pantas dihormati.
3. SEKOLAH
Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di bawah
pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang
umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
4. PERGAULAN
Pergaulan adalah merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan
orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling
mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses
interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya
5. MASYARAKAT
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu,
tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada
kehidupan kolektif. Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu
manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan
6. GENETIS
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat gen pada
organisme maupun suborganisme. Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa
genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
7. PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
8. TEKNOLOGI
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana.
2
Daftar materi
bidang studi
yang sulit
dipahami
pada modul
1. Karakteristik Perkembangan Moral Spiritual Peserta Didik
Berdasarkan penelitian empiris yang dilakukan Kohlberg, sekaligus menjadi disertasi
doktornya dengan judul the developmental of model of moral think and choice in the
5 years 10 to 16, seperti tertuang dalam buku tahap-tahap perkembangan moral,
tahaptahap perkembangan moral dapat dibagi sebagai berikut:
1. Tingkat prakonvensional Pada tingkat ini, anak belum menunjukkan internalisasi
nilai-nilai moral. Penalaran moral anak dikendalikan oleh faktor eksternal, yaitu
ganjaran dan hukuman yang bersifat fisik. Pertimbangan moral anak pada usia ini
didasarkan pada akibat-akibat yang bersifat fisik dan hedonistik. Sesuatu itu
dianggap benar atau baik oleh anak jika menghasilkan sesuatu yang secara fisik
menyenangkan atau menguntungkan dirinya. Sebaliknya, sesuatu itu dianggap
jelek atau salah kalau menyakitkan atau menimbulkan kerugian bagi dirinya.
Tingkatan ini dapat dibagi menjadi dua tahap:
a. Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan. Pada tahap ini penalaran moral snsk
semata-mata mengacu pada kepatuhan atau hukuman oleh figur-figur yang
berkuasa. Suatu tindakan dinilai benar atau salah tergantung dari akibat
hukuman yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Seorang anak akan
mengatakan bahwa bermain di kelas itu tidak baik, misalnya karena ibu guru
melarangnya dan akan marah kalau melakukannya. Begitu juga seorang dokter
bisa dianggap jahat oleh seorang anak kalau dokter itu dipersepsi sebagai orang
yang suka menyakiti (menyuntik).
b. Tahap orientasi relativis-instrumental. Pada tahap ini, acuan moral anak masih
pada peristiwa-peristiwa eksternal fisik. Akan tetapi, pada tahap ini, suatu
tindakan dinilai benar bila berkaitan dengan kejadian eksternal yang memuaskan
kebutuhan-kebutuhan dirinya atau memberikan keuntungan baginya. Jadi,
meskipun mencuri itu dianggap salah karena berasosiasi dengan hukuman,
penalaran pada tahap ini mengarah pada penilaian bahwa mencuri itu bisa benar
bila dilakukan saat ia sangat lapar. Dengan demikian, perkembangan penalaran
moral pada tahap kedua ini secara lambat laun mengarah pada suatu peralihan
perspektif, yaitu perspektif yang melibatkan orang lain.
2. Tingkat Konvensional Pada tingkat ini, anak hanya menuruti harapan keluarga,
kelompok atau bangsa. Ia memandang bahwa hal tersebut bernilai bagi dirinya
sendiri. Tingkatan ini memiliki 2 tahap:
a. Tahap orientasi kesepakatan antar pribadi atau orientasi laki-laki/gadis baik.
Perilaku yang bermoral adalah perilaku yang menyenangkan dan membantu
orang lain. Perilaku tersebut diterima dan disetujui orang lain. Penting bagi anak
ditahap ini untuk mendapatkan label “anak baik” atau “anak manis”.
b. Tahap orientasi aturan dan ketertiban. Perilaku yang bermoral diwujudkan
dengan melakukan kewajiban sendiri, menghormati otoritas dan menjaga
ketertiban sosial.
3. Tingkat pasca-konvensional (otonom/berlandaskan prinsip) Pada tingkat ini
terdapat usaha yang jelas bagi anak untuk menegakkan nilai-nilai dan prinsip
moral yang memiliki keabsahan. Perilaku tersebut terlepas dari identifikasi
individu sendiri dan otoritas kelompok. Anak mentaati aturan untuk menghindari
hukuman kata hati. Ada dua tahap pada tingkat ini, yaitu :
a. Tahap orientasi kontrak sosial legalitas. Pada tahap ini, ada semacam
perjanjian antar dirinya dan lingkungan sosial. Perbuatan dinilai baik apabila
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku atau telah disepakati oleh
seluruh masyarakat.
b. Tahap orientasi prinsip Etika universal. Pada tahap ini, kebenaran ditentukan
oleh kata hati, sesuai dengan prinsip-prinsip etika universal yang bersifat abstrak
dan penghormatan terhadap martabat manusia.
2. Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Moral dan Spritual Peserta Didik
Dalam kenyataannya perkembangan seseorang itu tidak terjadi begitu saja. Sebagai
contoh dalam hal berbicara, pada mulanya seorang bayi baru bisa mengoceh, lama
kelamaan bisa menyebutkan beberapa kata yang selanjutnya dapat berbicara lancar,
disini anak berkembang bicaranya tidak begitu saja, pasti ada hal-hal yang
mendorong dan mempengaruhinya. Faktor yang berpengaruh terhadap
perkembangan moral dan spiritual individu mencakup aspek psikologis, sosial,
budaya, dan fisik kebendaan, baik yang terdapat dalam lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat. Berbagai aspek perkembangan pada peserta didik
dipengaruhi oleh interaksi atau gabungan dari pengaruh internal dan faktor eksternal.
Begitu pula dengan perkembangan moral dan spiritual dari peserta didik. Meskipun
kedua aspek perkembangan tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal
yang hampir sama tetapi kadar atau bentk pengaruhnya berbeda
3
Daftar materi
yang sering
mengalami
miskonsepsi
dalam
pembelajaran
1. Definisi perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Moral merupakan tingkah laku manusia yang berdasarkan atas baik-buruk dengan
landasan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Seseorang dikatakan
memiliki perilaku tak bermoral apabila perilakunya tidak sesuai dengan harapan
sosial yang disebabkan dengan ketidaksetujuan dengan standar sosial atau kurang
adanya perasaan wajib menyesuaikan diri. Selain itu ada perilaku amoral atau
nonmoral yang merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial yang
lebih disebabkan karena ketidakacuhan terhadap harapan kelompok sosial dari pada
pelanggaran sengaja terhadap standar kelompok. Sementara itu, moral merupakan
suatu kebutuhan penting bagi peserta didik, terutama sebagai pedoman menemukan
identitas dirinya, mengembangkan hubungan personal yang harmonis, dan
menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam masa transisi. Meskipun
moral erat kaitannya dengan hubungan interpersonal, namun sejak lama ia telah
menjadi wilayah pembahasan dalam filsafat. Oleh sebab itu, Lawrence Kohlberg
menempatkan moral sebagai fenomena kognitif dalam kajian psikologi. Apa yang
disebut dengan moral menurut Kohlberg adalah bagian dari penalaran (reasoning),
sehingga ia pun menamakannya dengan penalaran moral (moral reasoning).
Penalaran atau pertimbangan tersebut berkenaan dengan keluasan wawasan
mengenai relasi antara diri dan orang lain, hak dan kewajiban. Relasi diri dengan
orang lain ini didasarkan atas prinsip equality, artinya orang lain sama derajatnya
dengan diri. Jadi, antara diri dan diri orang lain, antara hak dan kewajiban.
2. Implikasi perkembangan moral dan spiritual peserta didik dalam pembelajaran.
Untuk mengembangkan moral, pendidikan sekolah formal yang dituntut untuk
membantu peserta didik dalam mengembangkan moral mereka, sehingga mereka
dapat menjadi manusia yang moralis. Sejatinya, pendidikan tidak boleh
menghasilkan manusia bermental benalu dalam masyarakat, yakni lulusan
pendidikan formal yang hanya menggantungkan hidup pada pekerjaan formal
semata. Pendidikan selayaknya menanamkan kemandirian, kerja keras dan
kreatifitas yang dapat membekali manusianya agar bisa survive dan berguna dalam
masyarakat.
Al-Gazali (Arief, 2002) menasehati para pendidik agar memiliki sifat berikut:
1. Mempunyai rasa kasih sayang pada anak didik
2. Tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terima kasih, tetapi hendaklah
mengajar dengan maksud mencari keridhaan Allah swt, dan mendekatkan diri
padaNya
3. Mencegah anak didik dari akhlak yang tidak baik
4. Supaya memperhatikan tingkat akal pikiran anak didik dan berbicara sesuai
dengan tingkat akal pikirannya
5. Jangan memperlihatkan adanya kontradiksi antara perkataan dan perbuatan
6. Berikan nasehat pada anak didik setiap kesempatan
7. Jangan menimbulkan rasa benci pada anak didik mengenai suatu cabang ilmu.

More Related Content

What's hot

Modul PAI Kontemporer-KB 1 Islam Radikal
Modul PAI Kontemporer-KB 1 Islam RadikalModul PAI Kontemporer-KB 1 Islam Radikal
Modul PAI Kontemporer-KB 1 Islam RadikalIstna Zakia Iriana
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamIstna Zakia Iriana
 
proposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistproposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistWIDIYAH02ASTUTIK
 
Konsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islamKonsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islamyulis redmeblack
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan Kurikulum
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan KurikulumModul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan Kurikulum
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan KurikulumIstna Zakia Iriana
 
Modul PAI Kontemporer KB 3 - Gender Dan Permasalahanya
Modul PAI Kontemporer KB 3 - Gender Dan PermasalahanyaModul PAI Kontemporer KB 3 - Gender Dan Permasalahanya
Modul PAI Kontemporer KB 3 - Gender Dan PermasalahanyaIstna Zakia Iriana
 
RPP MA Akidah Akhlak Kelas X
RPP MA Akidah Akhlak Kelas XRPP MA Akidah Akhlak Kelas X
RPP MA Akidah Akhlak Kelas XDiva Pendidikan
 
RPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas XRPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas XDiva Pendidikan
 
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAIKB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAIIstna Zakia Iriana
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranIstna Zakia Iriana
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Istna Zakia Iriana
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikIstna Zakia Iriana
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Istna Zakia Iriana
 
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anKB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anIstna Zakia Iriana
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013Nurul Fadilah
 
RESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdfRESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdfkangifat
 
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdfMuhammad Iqbal
 

What's hot (20)

Modul PAI Kontemporer-KB 1 Islam Radikal
Modul PAI Kontemporer-KB 1 Islam RadikalModul PAI Kontemporer-KB 1 Islam Radikal
Modul PAI Kontemporer-KB 1 Islam Radikal
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama IslamModul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 3 - Paradigma Pendidikan Agama Islam
 
proposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadistproposal ptk qur'an hadist
proposal ptk qur'an hadist
 
Konsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islamKonsep tujuan pendidikan islam
Konsep tujuan pendidikan islam
 
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan Kurikulum
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan KurikulumModul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan Kurikulum
Modul Struktur Keilmuan PAI KB 4 Implementasi PAI Dan Kurikulum
 
Modul PAI Kontemporer KB 3 - Gender Dan Permasalahanya
Modul PAI Kontemporer KB 3 - Gender Dan PermasalahanyaModul PAI Kontemporer KB 3 - Gender Dan Permasalahanya
Modul PAI Kontemporer KB 3 - Gender Dan Permasalahanya
 
RPP MA Akidah Akhlak Kelas X
RPP MA Akidah Akhlak Kelas XRPP MA Akidah Akhlak Kelas X
RPP MA Akidah Akhlak Kelas X
 
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docxLK 5a 5b 5c LKPD.docx
LK 5a 5b 5c LKPD.docx
 
RPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas XRPP MA Quran Hadits Kelas X
RPP MA Quran Hadits Kelas X
 
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAIKB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
KB 4 Pengembangan Profesionalisme Guru PAI
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
 
KB 1 Evaluasi Pembelajaran
KB 1 Evaluasi PembelajaranKB 1 Evaluasi Pembelajaran
KB 1 Evaluasi Pembelajaran
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
 
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'anKB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
KB 2 Pendekatan dan Metode Penafsiran Al-Qur'an
 
KB 1 Konsep Dasar Profesi
KB 1 Konsep Dasar ProfesiKB 1 Konsep Dasar Profesi
KB 1 Konsep Dasar Profesi
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KURIKULUM 2013
 
RESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdfRESUME KB 1.pdf
RESUME KB 1.pdf
 
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
04 LKPD Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.pdf
 

Similar to Resume ppd kb 4

Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraRyan Putra
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7rayn mboeik
 
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Stephanie Unsil
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moralfara dillah
 
Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2Susi Novita
 
Upaya guru pendidikan agama islam dalam
Upaya guru pendidikan agama islam dalamUpaya guru pendidikan agama islam dalam
Upaya guru pendidikan agama islam dalamJihan Alive
 
Teori Perkembangan Peserta Didik_Puput Alfrianti.pdf
Teori Perkembangan Peserta Didik_Puput Alfrianti.pdfTeori Perkembangan Peserta Didik_Puput Alfrianti.pdf
Teori Perkembangan Peserta Didik_Puput Alfrianti.pdfPuputAlfrianti
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxkikiaisyah
 
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanakKK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanakamirah aisyah
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Nanang Galing
 
Perkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPerkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPoetra Chebhungsu
 
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didikPerkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didikbilqis123
 

Similar to Resume ppd kb 4 (20)

Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putraMakalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
Makalah perkembangan moral oleh ryan khaidar putra
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
 
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
Perkembangan Kanak-Kanak (EDU 3102)
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moral
 
Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2Perkembangan peserta didik2
Perkembangan peserta didik2
 
Upaya guru pendidikan agama islam dalam
Upaya guru pendidikan agama islam dalamUpaya guru pendidikan agama islam dalam
Upaya guru pendidikan agama islam dalam
 
Teori Perkembangan Peserta Didik_Puput Alfrianti.pdf
Teori Perkembangan Peserta Didik_Puput Alfrianti.pdfTeori Perkembangan Peserta Didik_Puput Alfrianti.pdf
Teori Perkembangan Peserta Didik_Puput Alfrianti.pdf
 
Tugasan p.moral
Tugasan p.moralTugasan p.moral
Tugasan p.moral
 
Artikel 1 & 2
Artikel 1 & 2Artikel 1 & 2
Artikel 1 & 2
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
 
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanakKK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
KK edup 3023 - Perkembangan kanak-kanak
 
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
Makalah perkembangan-nilai-moral-dan-sikap (1)
 
Modul 5 kb 4
Modul 5 kb 4Modul 5 kb 4
Modul 5 kb 4
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
Perkembangan afektif
Perkembangan afektifPerkembangan afektif
Perkembangan afektif
 
Perkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isiPerkembangan peserta didik isi
Perkembangan peserta didik isi
 
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didikPerkembangan moral dan spiritual peserta didik
Perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Modul a
Modul aModul a
Modul a
 
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
ANAK DIDIK DAN ASPEK-ASPEKNYA (ILMU PENDIDIKAN)
 

Recently uploaded

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Resume ppd kb 4

  • 1. PENDALAMAN MATERI (Lembar Kerja Resume Modul) A. Judul Modul : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK B. Kegiatan Belajar : PERKEMBANGAN MORAL DAN SPRITUAL PESERTA DIDIK (KB 4) C. Refleksi NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN 1 Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi PETA KONSEP
  • 2. 1. MORAL Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. 2. SPIRITUAL Spiritual adalah pencarian untuk yang dikaitkan dengan "kudus," di mana "suci" secara luas didefinisikan sebagai sesuatu yang diatur terpisah dari umumnya dan pantas dihormati. 3. SEKOLAH Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah. 4. PERGAULAN Pergaulan adalah merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya 5. MASYARAKAT Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif. Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan 6. GENETIS Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat gen pada organisme maupun suborganisme. Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. 7. PENALARAN Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. 8. TEKNOLOGI Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
  • 3. 2 Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul 1. Karakteristik Perkembangan Moral Spiritual Peserta Didik Berdasarkan penelitian empiris yang dilakukan Kohlberg, sekaligus menjadi disertasi doktornya dengan judul the developmental of model of moral think and choice in the 5 years 10 to 16, seperti tertuang dalam buku tahap-tahap perkembangan moral, tahaptahap perkembangan moral dapat dibagi sebagai berikut: 1. Tingkat prakonvensional Pada tingkat ini, anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai moral. Penalaran moral anak dikendalikan oleh faktor eksternal, yaitu ganjaran dan hukuman yang bersifat fisik. Pertimbangan moral anak pada usia ini didasarkan pada akibat-akibat yang bersifat fisik dan hedonistik. Sesuatu itu dianggap benar atau baik oleh anak jika menghasilkan sesuatu yang secara fisik menyenangkan atau menguntungkan dirinya. Sebaliknya, sesuatu itu dianggap jelek atau salah kalau menyakitkan atau menimbulkan kerugian bagi dirinya. Tingkatan ini dapat dibagi menjadi dua tahap: a. Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan. Pada tahap ini penalaran moral snsk semata-mata mengacu pada kepatuhan atau hukuman oleh figur-figur yang berkuasa. Suatu tindakan dinilai benar atau salah tergantung dari akibat hukuman yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Seorang anak akan mengatakan bahwa bermain di kelas itu tidak baik, misalnya karena ibu guru melarangnya dan akan marah kalau melakukannya. Begitu juga seorang dokter bisa dianggap jahat oleh seorang anak kalau dokter itu dipersepsi sebagai orang yang suka menyakiti (menyuntik). b. Tahap orientasi relativis-instrumental. Pada tahap ini, acuan moral anak masih pada peristiwa-peristiwa eksternal fisik. Akan tetapi, pada tahap ini, suatu tindakan dinilai benar bila berkaitan dengan kejadian eksternal yang memuaskan kebutuhan-kebutuhan dirinya atau memberikan keuntungan baginya. Jadi, meskipun mencuri itu dianggap salah karena berasosiasi dengan hukuman, penalaran pada tahap ini mengarah pada penilaian bahwa mencuri itu bisa benar bila dilakukan saat ia sangat lapar. Dengan demikian, perkembangan penalaran moral pada tahap kedua ini secara lambat laun mengarah pada suatu peralihan perspektif, yaitu perspektif yang melibatkan orang lain. 2. Tingkat Konvensional Pada tingkat ini, anak hanya menuruti harapan keluarga, kelompok atau bangsa. Ia memandang bahwa hal tersebut bernilai bagi dirinya sendiri. Tingkatan ini memiliki 2 tahap: a. Tahap orientasi kesepakatan antar pribadi atau orientasi laki-laki/gadis baik. Perilaku yang bermoral adalah perilaku yang menyenangkan dan membantu orang lain. Perilaku tersebut diterima dan disetujui orang lain. Penting bagi anak ditahap ini untuk mendapatkan label “anak baik” atau “anak manis”. b. Tahap orientasi aturan dan ketertiban. Perilaku yang bermoral diwujudkan dengan melakukan kewajiban sendiri, menghormati otoritas dan menjaga ketertiban sosial. 3. Tingkat pasca-konvensional (otonom/berlandaskan prinsip) Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas bagi anak untuk menegakkan nilai-nilai dan prinsip moral yang memiliki keabsahan. Perilaku tersebut terlepas dari identifikasi individu sendiri dan otoritas kelompok. Anak mentaati aturan untuk menghindari hukuman kata hati. Ada dua tahap pada tingkat ini, yaitu :
  • 4. a. Tahap orientasi kontrak sosial legalitas. Pada tahap ini, ada semacam perjanjian antar dirinya dan lingkungan sosial. Perbuatan dinilai baik apabila sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku atau telah disepakati oleh seluruh masyarakat. b. Tahap orientasi prinsip Etika universal. Pada tahap ini, kebenaran ditentukan oleh kata hati, sesuai dengan prinsip-prinsip etika universal yang bersifat abstrak dan penghormatan terhadap martabat manusia. 2. Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Moral dan Spritual Peserta Didik Dalam kenyataannya perkembangan seseorang itu tidak terjadi begitu saja. Sebagai contoh dalam hal berbicara, pada mulanya seorang bayi baru bisa mengoceh, lama kelamaan bisa menyebutkan beberapa kata yang selanjutnya dapat berbicara lancar, disini anak berkembang bicaranya tidak begitu saja, pasti ada hal-hal yang mendorong dan mempengaruhinya. Faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan moral dan spiritual individu mencakup aspek psikologis, sosial, budaya, dan fisik kebendaan, baik yang terdapat dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Berbagai aspek perkembangan pada peserta didik dipengaruhi oleh interaksi atau gabungan dari pengaruh internal dan faktor eksternal. Begitu pula dengan perkembangan moral dan spiritual dari peserta didik. Meskipun kedua aspek perkembangan tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal yang hampir sama tetapi kadar atau bentk pengaruhnya berbeda 3 Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran 1. Definisi perkembangan moral dan spiritual peserta didik Moral merupakan tingkah laku manusia yang berdasarkan atas baik-buruk dengan landasan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Seseorang dikatakan memiliki perilaku tak bermoral apabila perilakunya tidak sesuai dengan harapan sosial yang disebabkan dengan ketidaksetujuan dengan standar sosial atau kurang adanya perasaan wajib menyesuaikan diri. Selain itu ada perilaku amoral atau nonmoral yang merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan harapan sosial yang lebih disebabkan karena ketidakacuhan terhadap harapan kelompok sosial dari pada pelanggaran sengaja terhadap standar kelompok. Sementara itu, moral merupakan suatu kebutuhan penting bagi peserta didik, terutama sebagai pedoman menemukan identitas dirinya, mengembangkan hubungan personal yang harmonis, dan menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam masa transisi. Meskipun moral erat kaitannya dengan hubungan interpersonal, namun sejak lama ia telah menjadi wilayah pembahasan dalam filsafat. Oleh sebab itu, Lawrence Kohlberg menempatkan moral sebagai fenomena kognitif dalam kajian psikologi. Apa yang disebut dengan moral menurut Kohlberg adalah bagian dari penalaran (reasoning), sehingga ia pun menamakannya dengan penalaran moral (moral reasoning). Penalaran atau pertimbangan tersebut berkenaan dengan keluasan wawasan mengenai relasi antara diri dan orang lain, hak dan kewajiban. Relasi diri dengan orang lain ini didasarkan atas prinsip equality, artinya orang lain sama derajatnya dengan diri. Jadi, antara diri dan diri orang lain, antara hak dan kewajiban.
  • 5. 2. Implikasi perkembangan moral dan spiritual peserta didik dalam pembelajaran. Untuk mengembangkan moral, pendidikan sekolah formal yang dituntut untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan moral mereka, sehingga mereka dapat menjadi manusia yang moralis. Sejatinya, pendidikan tidak boleh menghasilkan manusia bermental benalu dalam masyarakat, yakni lulusan pendidikan formal yang hanya menggantungkan hidup pada pekerjaan formal semata. Pendidikan selayaknya menanamkan kemandirian, kerja keras dan kreatifitas yang dapat membekali manusianya agar bisa survive dan berguna dalam masyarakat. Al-Gazali (Arief, 2002) menasehati para pendidik agar memiliki sifat berikut: 1. Mempunyai rasa kasih sayang pada anak didik 2. Tidak mengharapkan balas jasa ataupun ucapan terima kasih, tetapi hendaklah mengajar dengan maksud mencari keridhaan Allah swt, dan mendekatkan diri padaNya 3. Mencegah anak didik dari akhlak yang tidak baik 4. Supaya memperhatikan tingkat akal pikiran anak didik dan berbicara sesuai dengan tingkat akal pikirannya 5. Jangan memperlihatkan adanya kontradiksi antara perkataan dan perbuatan 6. Berikan nasehat pada anak didik setiap kesempatan 7. Jangan menimbulkan rasa benci pada anak didik mengenai suatu cabang ilmu.