SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR
PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM
PADA KOPERASI AGRONIAGA
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Program Diploma Tiga Program Studi Bisnis Administrasi
POLITEKNIK INFORMATIKA NASIONAL
PROPOSAL
PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR
PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM
FOB ( FREE ON BOARD )
PADA KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Program Diploma Tiga Program Studi Bisnis Administrasi
Oleh :
SYAMSUDDIIN
NIM : 201211127
POLITEKNIK INFORMATIKA NASIONAL
2014
PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR
PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM
MAKASSAR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
Program Diploma Tiga Program Studi Bisnis Administrasi
POLITEKNIK INFORMATIKA NASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir ini pertumbuhan ekonomi dunia
meningkat tinggi, hal tersebut tentunya berpengaruh besar terhadap kegiatan
ekspor-impor. Dimana jumlah dan jenis barang yang diekspor maupun yang
diimpor semakin banyak dan bervariasi seiring perkembangan zaman. Sehingga
hal tersebut mendatangkan problema tersendiri bagi kegiatan ekspor-impor yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan besar dan
menengah, dimana kegiatan tersebut tidak dapat lagi dilakukan oleh perusahaan
itu sendiri tanpa adanya pihak ketiga yang berperan sebagai
“transporter”.Transporter merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang
pengangkutan barang ekspor atau impor, dimana perusahaan tersebut memiliki
system tersendiri yang harus dijalankan oleh perusahaan-perusahaan yang
menggunakan jasanya. Dalam perdagangan internasional, perusahaan
transporter lebih dikenal dengan sebutan “ Freight Forwarding”.
Perusahaan freight forwarding melakukan kegiatan pengangkutan
(pengiriman) barang ekspor atau impor melalui darat, laut, dan udara
(MultimodalTransport). Dengan adanya system pengangkutan multimodal
transport tersebut, badan perdagangan internasoinal yang sering disebut Kamar
Dagang Internsaional (international Chamber of Commerce) membuat
keseragaman peraturan pengiriman barang. Dimana peturan tersebut dikenal
dengan nama Incoterm 2010 yang sebelumnya dikenal dengan nama incoterm
2000 sebelum dilakukan pembaruan.Incoterm 2010 mulai diberlakukan secara
efektif pada 1 januari 2011dan incoterm 2010 terdiri dari 11 term yang mengatur
proses pengiriman barang dengan multimodal transport. Adapun jalur laut /
sungai memiliki 4 term (Incoterm 2010) dalam pengiriman barang, antara lain :
Free Along Ship (FAS),Free On Board (FOB), Cost and Freight (CFR), Cost
Insurance and Freight(CIF), dari sekian term tersebut, yang tidak kalah popular
adalah term FOB.
Freight on board (FOB),Eksportir menyerahkan barang di tempat yang
ditentukan (di atas kapal). Biaya yang dibayarkan eksportir meliputi pemuatan
dan pengikatan, termasuk mengamankan kargo agar tidak terguncang di gudang
kapal, sehingga melindungi kargo dari lantai kapal untuk mencegah terjadinya
gelinciran, dan perlindungan terhadap kerusakan akibat kondensasi. Dari sinilah
peran freight forwarding berasal, dimana freight forwarding membantu dalam
proses pengiriman barang tersebut.
Dalam beberapa kegiatan pengiriman barang, term inilah salah satu term
yang paling sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai negara,
terutama perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Term ini memberikan
kemudahan bagi perusahaan yang mengekspor maupun mengimpor barang.
Dari sisi eksportir, term ini memberikan kemudahan bagi mereka untuk
mengontrol barang hanya sampai barang di muatdi atas kapal dan tidak
bertanggung jawab atas resiko yang terjadi pada saat di perjalanan menuju
pelabuhan muat .Dari sisi importir (consignee), term ini memberikan kemudahan
dimana importir dapat mengontrol barang hingga kepelabuahan muat , apapun
yang terjadi dalam proses pengapalan, baik itu biaya , serta risikonya.
Adapun eksportir dan importir hendaknya memahami benar apa yang
dimaksud dengan pengiriman barang menggunakan term FOB, serta mengetahui
segala proses yang harus dijalankan pada saat menggunakan term FOB
tersebut. Sehingga hal tersebut dapat meminimalisir kesalahan karena miss
understanding antara eksportir dan importir. Oleh karena itu, dalam proposal ini
penulis mengangkat judul PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN
TERM FOB ( FREE ON BOARD ) PADA KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR,
dimana penulis berusaha memaparkan pengertian term FOB beserta hal-hal
penting lain yang terkait berdasarkan penyusunan Tugas Akhir yang dilakukan
pada KOPERASI AGRONIAGA, serta melakukan studi pustaka.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan pedoman bagi penulis dalam melakukan
penyusunan Tugas Akhir secara tepat dan cermat. Di sisi lain, dengan
perumusan masalah, penyusunan Tugas Akhir dapat dilakukan secara terarah
dan sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Rumusan masalah juga
digunakan sebagai acuan dalam pembahasan masalah.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengangkat beberapa
masalah yang terkait dengan objek yang diteliti. Rumusan masalah tersebut
antara lain :
1. Bagaimana proses pengiriman barang dengan term FOB pada
KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR ?
2. Dokumen apa saja yang diperlukan dalam term FOB, serta bagaimana
kepengurusan dokumen-dokumen tersebut?
3. Bagaimana analisis perhitungan biaya pengiriman barang term FOB yang
dilakukan oleh KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR?
C. Pembantasan Masalah
Dengan adanya rumusan masalah di atas maka dalam penyusunan
Tugas Akhir ini penulis membatasi masalah dalam pelaksanaan peneliatian
PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB ( FREE ON
BOARD ) PADA KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR ,dalam hali ini peneliti
hanya akan membahas terms FOB serta Dokumen- dokumen yang harus dipenui
dalam sayarat pelaksaan term FOB.
D. Tujuan Peneltian
Dengan adanya rumusan masalah, serta pembatasan masalah ,Tujuan
penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang terkait dengan rumusan
masalah,serta pembatasan masalah tersebut. Dari tujuan tersebut, Penelitian ini
memberikan manfaat yang dikehendaki.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pengiriman barang dengan term FOB pada
Koperasi Agroniaga.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dokumen yang diperlukan dalam term FOB,
serta kepengurusan dokumen-dokumen tersebut.
3. Untuk mengetahui analisis perhitungan biaya pengiriman barang dengan
term FOB yang dilakukan oleh Koperasi Agroniaga.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat. Beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Melalui penyusunan Tugas Akhir ini, perusahaan memperoleh masukan
tentang proses pengiriman barang ekspor dan aktivitas lainnya yang
terkait. Di sisi lain, penyusunan Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai
bahan evaluasi dalam mengembangkan usahanya dan dalam mengambil
kebijakan untuk meningkatkan kinerja usaha tersebut .
2. Bagi pemerintah
Pemerintah dapat mengetahui arus keluar masuknya barang ekspor
maupun barang impor (jumlah dan komoditi barang), sehingga
pemerintah dapat menetapkan kebijakan-kebijakan terkait kegiatan
ekspor-impor.
Dimana dari kegiatan ekspor-impor tersebut dapat mendatangkan devisa
bagi negara.
3. Bagi akademisi
Memberikan informasi mengenai proses pengiriman barang ekspor
kepada para akademisi, khususnya kepada mahasiswa Program Studi
Diploma 3 Administrasi Bisnis dalam penerapan ilmu ekonomi mengenai
pengiriman barang ekspor yang diperoleh pada masa kuliah dalam
prakteknya atau keadaan yang ada di lapangan.
4. Bagi masyarakat / pembaca
Masyarakat dapat mengetahui alur proses pengiriman barang ekspor-
impor yang cukup panjang dan kompleks. Dimana hal tersebut sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya nilai suatu barang ekspor maupun impor.
Sehingga hal tersebut dapat memberikan pengetahuian lebih kepada
masyarakat mengenai kegiatan ekspor-impor. Serta dapat membangun
dan membawa masyarakat ekonomi kepada ekonomi global yang
memiliki standart produk yang tinggi dan memenuhi kualitas ekspor.
F. Desain Penelitian
Dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami objek yang diteliti
maka dalam menyusun tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa cara,
antara lain :
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diterbitkan langsung oleh orang
yang mengumpulkan data tersebut. Data ini diperoleh dengan cara
wawancara langsung pada staff / karyawan Koperasi Agroniaga
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang dipublikasikan oleh orang yang
bukan mengumpulkan data tersebut. Data ini penulis peroleh dari
buku maupun sumber bacaan lain yaitu data tentang sejarah
perusahaan serta struktur organisasi dan rangkaian kegiatannya.
2. Teknik Pengupulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
langsung pada obyek atau lokasi penelitian.
b. Wawancara
Mengadakan wawancara secara langsung pada pihak-pihak
perusahaan.
c. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dengan cara mempelajari catatan- catatan atau
dokumen dari perusahaan yang berkenaan dengan masalah yang
diteliti.
d. Studi Pustaka
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara memperlajari
buku atau refernsi yang berkaitan dengan masalah yang di teliti.
3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini
diperoleh dengan wawancara langsung pada staff / karyawan
Koperasi Agroniaga
b. Sumber Data Sekunder
Merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang
berkaitan dengan penyusunan Tugas Akhir. Data ini diperoleh dari
buku maupun sumber bacaan lain yaitu Buku Petunjuk Ekspor
Indonesia serta data tentang sejarah perusahaan serta struktur
organisasi dan rangkaian kegiatannya.
4. Lokasi Dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Makassar tepatnya Jalan Manaunggal 31 No.
93 Di Kantor Ekspidisi Koperasi Agroniaga.
b. Waktu penelitian
Penilitian dimulai sejak 15 September sampai 1 Desember 2014
5. Teknik analisa data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode deskriptif Kualitatif, menurut Miles dan Huberman
(1992) bahwa analisis deskriptif melalui tiga alur, yaitu :
a. Data reduction
b. Data display
c. Conclusion drawing/verification
Sesuai data yang diperoleh di Koperasi Agroniaga Makassar.
Maka peneliti ini menggunakan teknik analisis data kualitatif diskriptif
yang berpedoman pada berfikir induksi dan deduksi. Menurut sanapiah
penelitian kualitatif dapat melakukan analisis data sejak pengumpulan
data sampai data terkumpul seluruhnya. Sebelum data dianalisis oleh
peneliti terlebih dahulu diolah ( data proccesing ) kemudian dilakukan
proses editing yaitu data diperiksa terlebih dahulu oleh penelliti secara
seksama kemudian dilanjutkan dengan pemberian kode agar
mempermudah dalam analisis data. Dalam menganalisis data, penelitian
menggunakan model analisis interaktif (interactive model) yang
mengandung empat komponen yang saling berkaitan yaitu (
pengumpulan data, penyederhanaan data, pemaparan data dan
penarikan dan pengajuan simpulan ).
6. Sistematika Penulisan
Adapun sistematikan penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan akan dibahas latar belakan pengambian
masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian,
sertadesain penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab kedua ini akan dikemukakan berbagai referensi atau
tinjauan pustaka yang mendukung kajian atau analisis yang penulis
sampaikan seperti pengertian ekspor, sejarah ekspor, dan incoterms
2010.
BAB III OBJEK PENELITIAN
Dalam bab tiga ini akan dibahas mengenai gambaran umum
Koperasi Agroniaga yang meliputi sejarah berdirinya perusahaan, visi dan
misi perusahaan, bidang usaha atau ruang gerak, Struktur organisasi
Koperasi Agroniaga
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab empat, akan dijelaskan mengenai hasil dari analisis
proses pengiriman barang ekspor dengan term FOB yang dilakukan oleh
Koperasi Agroniaga.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berguna bagi
perusahaan agar dapat dijadikan masukan dalam pengambilan
keputusan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. pengerian Ekspor
Dari berbagai sumber,ekspor memiliki pengertian yang bermacam-
macam, yaitu diantaranya:
Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki
kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran
dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan memakai bahasa asing
(Amir MS,2004:1)
Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari
dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang
berlaku (Roselyne Hutabarat 1996 : 306)
Dalam Wikipedia Indonesia, ekspor adalah proses transportasi barang
atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Kemudian kegi ini dibagi
menjadi 2, yaitu :
1. Ekspor Langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara
/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor.
Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan
perusahaan
2. Ekspor Tidak Langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui
perantara / eksportir negera asal kemudian dijual oleh perantara tersebut.
Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management
companies) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies).
Pengertian ekspor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan
mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri
dari barang dari dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (luar
daerah pabean), barang bekas atau baru.
Berdasarkan dari beberapa pengertian ekspor di atas, penulis
menyimpulkan bahwa ekspor adalah suatu kegiatan perdagangan internasional
yakni menjual barang / komoditi dari satu negara ke negara lain dengan cara
mengeluarkan barang dari wilayah pabean dengan memenuhi Ketentuan Yang
Berlaku.
B. Dokumen-Dokumen Yang Terkait Dalam Kegiatan Ekspor
Secara teori dokumen yang diperlukan freight forwarding dalam aktivitas
ekspor adalah :
1. Shipping Instruction (SI)
Merupakan dokumen yang dibuat oleh eksportir mengenai pemesanan
ruang kapal berikut container yang dapat pula menjadi dasar pembuatan
bill of lading. Shipping Instruction antara lain memuat tentang : shipper,
consignee, notify party, final destination, volume, delivery term, L/C No,
date of stuffing, closing time, vessel.
2. Bill of lading (B/L)
Bill of lading merupakan dokumen pengapalan yang paling penting
karena mempunyai sifat jaminan. Fungsi bill of lading adalah sebagai
tanda terima (kuitansi) barang-barang, sebagai bukti kepemilikam barang,
serta sebagai bukti adanya perjanjian pengangkutan laut.
3. Packing list
Dokumen ini adalah dokumen ekspor yang memuat informasi mengenai
barang yang akan diekspor. Informasi tersebut berupa tulisan packing list
beserta nomor packing list, tanggal dibuatnya packing list, data lengkap
nama eksportir dan alamatnya, data lengkap nama importir dan
alamatnya, data lain jika disyaratkan dalam L/C, misalnya nomor
purchase order, nomor L/C, description of goods (deskripsi barang),
quantity (jumlah barang), gross weight dan nett weight (berat kotor dan
berat bersih), dan measurement (ukuran dimensi dalam volume meter
atau cubic meters / cbm)
4. Invoice
Invoice merupakan dokumen ekspor yang memuat data dan informasi
barang yang akan diekspor serta nilai barangnya dalam mata uang asing.
Invoice berisi tentang tulisan invoice beserta nomor invoice, tanggal
dibuatnya invoice, data lengkap nama eksportir dan alamatnya, data
lengkap nama importir dan alamatnya, data lain jika disyaratkan dalam
L/C, misalnya description of goods (deskripsi barang), quantity, unit price,
total amount.
5. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Dokumen yang dibuat eksportir dan harus mendapat persetujuan petugas
bea cukai sebelum dilakuan pemuatan ke atas kapal. PEB menyebutkan
jenis barang ekspor (umum, terkena pajak ekspor, mendapat fasilitas
pembebasan dan pengembalian bea masuk, dan barang ekspor lainnya),
nama importir, NPWP, izin khusus, berat barang, negara tujuan, provinsi
asal barang, cara penyerahan barang, merk kemasan dan lain
sebagainya.
6. Certificate of Origin (COO) / Surat Keterangan Asal (SKA)
Merupakan COO dikeluarkan oleh Disperindag yang mewakili pemerintah
yang menyatakan bahwa barang yang diekspor benar-benar diproduksi di
Indonesia. Surat ini menjelaskan keterangan-keterangan barang, pada
transaksi dimana baranag-barang tersebut dikaitkan , keterangan asal
barang dan bahwa barang-barang tersebut benar hasil atau produksi dari
negara eksportir.
7. Dokumen Asuransi
Merupakan dokumen yang berpungsi melindungi pengiriman barang ke
luar negeri. Dalam transaksi ekspor impor, dokumen asuransi juga tidak
kalah penting karena membuktikan bahwa barang-barang yang disebut di
dalamnya telah diasuransikan. Apabila terdapat kerusakan atau
kehilangan dalam perjalanan, pihak asuransi akan mengganti kerugian
tersebut sesuai syarat yang telah diperjanjikan.
8. Dokumen Fumigasi
Dokumen yang menunjukkan bahwa barang yang diekspor yang ada di
dalam container aman, bebas dari hama dan jamur karena telah
difumigasi.
9. Equipment Interchange Receipt (EIR)
EIR adalah surat bukti telah mengambil container kosong di tempat
prnumpukan / depo.
10. Warkat Dana
Merupakan perincian perhitungan pembayaran jaminan jasa TPKS untuk
biaya penumpukan container.
11. Berita Acara Penyegelan (BAP)
BAP adalah surat bukti bahwa container telah diperikasa dan disegel oleh
petugas bea cukai.
C. Incoterms 2010
1. Pengertian .
Incoterms adalah kodefikasi dari peraturan internasional untuk
keseragaman interpretasi pasal-pasal kontrak dalam perdagangan
internasional. (Capt. R.P. Suyono, 2003:351)
Incoterms merupakan perjanjian antara seller dan buyer, dan
bukan persoalan dari nahkoda maupun pemilik kapal ( owner).
Peraturan, standart, dan variasi perjanjian tersebut dimuat dalam
incoterms ( international commercial terms), yang pertama kali dibuat oleh
Kamar Dagang Internasional ( International Chamber of Commerce
disingkat ICC) tahun 1936 dan terakhir Incoterms 2010 yang sebelumnya
incoterms 2000 sebelum dilakukan pembaharuan.
Biasanya terms (istilah) dan abbreviations (singkatan) dari
incoterms tersebut dimasukkan dalam sale contract. Istilah dan singkatan
ini menunjukkan obligasi atau kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak-
pihak yang mengadakan kontrak.
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Incoterms
Tujuan incoterms adalah menyediakan seperangkat peraturan
internasional untuk memberikan penafsiran atas sejumlah istilah
perdagangan yang biasa dipakai dalam perdagangan luar negeri. Jadi
ketidakpastian dari aneka penafsiran istilah perdagangan di berbagai
negara dapat dihindari atau setidaknya dapat dikurangi secara berarti.
Ruang lingkup incoterms terbatas hanya pada pihak-pihak terkait
dalam kontrak jual-beli (sales contract) dari barang yang diperdagangkan.
Incoterms hanya menegaskan hubungan antara seller dan buyer
dalam hal angkutan barang, dan tidak menyangkut hubungan dengan
pelayaran ( carrier), baik secara langsung maupun tidak langsung.
Incoterms berkaitan dengan sejumlah kewajiban, seperti
kewajiban penjual untuk menempatkan barang-barangnya dalam
kewenangan pembeli atau menyerahkan ketempat tujuan. Juga
berhubungan dengan pembagian risiko antara pihak-pihak terkait dalam
kasus ini.
3. Struktur incoterms 2010
Dalam incoterms 2010 untuk memudahkan pengertian, syarat –
syarat dikelompokan dalam 4 katergori, ,ulai dari syarat E (EXW), F (FCA,
FAS, dan FOB), C (CFR,CIF, CTP, dan CIP), sampai D (DAT, DAP, dan
DDP). Dalam incoterms 2010 skemanya adalah sebagai berikut:
Group E pemberangkatan :
EXW Ex Works (disebut nama tempat)
Group F Angkutan uatama belum dibayar :
FCA Free Carrier (disebut nama tempat)
FAS Free alongside Ship (disebut pelabuhan)
FOB Free On Board (disebut pelabuhan pengapalan)
Group C Angkutan Utama Dibayar
CFR Cost and Freight (disebut pelabuhan tujuan)
CIF Cost, Insurance and Freight (disebut pelabuhan
tujuan)
CPT Carriage Paid to (disebut tempat tujuan)
CIP Carrier and Insurance Paid to (disebut tempat tujuan)
Group D Sampai Tujuan
DAT Dilevered at terminal (disebut pelabuhan tujuan)
DAP Delivered At place (disebut tempat)
DDP Delivered Duty Paid (disebut tempat tujuan)
4. Syarat Perdagangan
Tujuan pokok memilih syarat perdagangan dalam perdagangan
internasional adalah untuk menentukan titik atau tempat dimana penjual
harus memenuhi kewajiban melakukan penyerahan barang secara fisik
atau yuridis kepada pembeli.
Titik atau tempat penyerahan juga merupakan titik batas dimana
risiko atas barang dari penjual berakhir. Mulai titk ini maka pembeli mulai
memikul risiko atas barangnya.
Gambaran secara lengkap mengenai masing-masing syarat
perdagangan adalah sebagai berikut:
EXW : Ex Works (disebut nama tempat)
“Ex Works” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang,
bila dia menempatkan barang-barang itu untuk pembeli di tempat
kediaman penjual atau tempat lain yang ditentukan (yakni tempat kerja,
pabrik, gudang dan lain-lain), belum diurus formalitas ekspornya dan juga
tidak dimuat ke atas kendaraan pengangkut manapun.
Syarat ini merupakan kewajiban yang paling ringan bagi penjual,
dan pembeli wajib memikul semua biaya dan risiko yang terkait dengan
kewajiban untuk mengambil barang-barang tersebut dari tempat penjual.
FCA : Free Carrier (disebut nama tempat)
“Free Carrier” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan
barang-barang, yang sudah mendapat ijin ekspor, kepada pengangkut
yang ditunjuk pembeli di tempat yang disebut. Harus dicatat bahwa
pemilihan tempat penyerahan mempunyai dampak pada kewajiban muat
bongkar barang-barang di tempat tersebut. Jika penyerahan terjadi di
tempat penjual, maka penjual bertanggung jawab untuk memuat. Jika
penyerahan terjadi ditempat lain, penjual tidak bertanggung jawab untuk
membongkar.
Syarat ini dapat dipergunakan tanpa memandang jenis alat
angkut, termasuk alat angkut aneka wahana.
Pengangkut berarti setiap orang dalam kontrak angkutan, yang
berjanggung jawab untuk mengangkut atau menjamin untuk mengangkut
dengan kereta api, jalan raya, udara, laut, sungai atau dengan kombinasi
dari alat angkut tersebut.
Jika pembeli menunjuk orang selain dari pengangkut untuk
menerima barang-barang tersebut, maka penjual dianggap telah
memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan barang bila barang tersebut
telah diserahkannya kepada orang tersebut.
FAS : Free Alongside Ship (disebut nama pelabuhan pengapalan)
“Free Alongside Ship” berarti bahwa penjual melakukan
penyerahan barang-barang, bila barang-barang tersebut ditempatkan di
samping kapal di pelabuhan pengapalan yang disebut. Hal ini berarti
bahwa pembeli wajib memikul semua biaya dan semua risiko kehilangan
atau kerusakan atas barng-barang mulai saat itu.
Syarat FAS menuntut penjual mengurus formalitas ekspor. Syarat
ini berlawanan dengan versi incoterms sebelumnya yang menuntut
pembeli untuk mengurus formalitas ekspor. Syarat FAS hanya dapat
dipakai untuk angkutan laut dan sungai saja.
FOB : Free On Board (disebut nama pelabuhan pengapalan)
“Free On Board” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan
barang-barang, bila barang-barang melewati pagar kapal di pelabuhan
pengapalan yang disebut. Hal ini berarti bahwa pembeli wajib memikul
semua biaya dan risiko atas kehilangan atau kerusakan barang mulai dari
titik itu. Syarat FOB menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor.
Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai
saja. Jika pihak-pihak bersangkutan tidak bermaksud untuk menyerahkan
barang melewati pagar kapal, maka syarat FCA yang harus dipakai.
CFR : Cost and Freight (disebut nama pelabuhan tujuan)
“Cost and Freight” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan
barang-barang, bila barang-barang melewati pagar kapal di pelabuhan
pengapalan. Penjual wajib membayar biaya-biaya dan ongkos angkut
yang perlu untuk mengangkut barang-barang tersebut sampai ke
pelabuhan tujuan yang disebut.
Tetapi risiko hilang atau kerusakan atas barang-barang, termasuk
setiap biaya tambahan sehubungan dengan peristiwa yang terjadi setelah
waktu penyerahan itu berpindah dari penjual kepada pembeli.
Syarat CFR menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor.
Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai. Jika
pihak-pihak terkait tidak bermaksud melakukan penyerahan barang
melewati pagar kapal, maka sebaiknya memakai syarat CPT.
CIF : Cost, Insurance, and Freight (disebut nama pelabuhan tujuan)
“Cost, Insurance, and Freight” berarti bahwa penjual melakukan
penyerahan barang-barang, bila barang-barang tersebut melewati pagar
kapal di pelabuhan pengapalan. Penjual wajib membayar semua biaya
dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang-barang tersebut
sampai ke pelabuhan tujuan yang disebut. Tetapi risiko kehilangan atau
kerusakan atas barang-barang, termasuk setiap biaya tambahan
sehubungan dengan peristiwa yang terjadi setelah waktu penyerahan itu
berpindah dari penjual kepada pembeli. Namun dalam syarat CIF, penjual
wajib pula menutup asuransi angkutan laut terhadap risiko rugi atau
kerusakan atas barng-barang yang mungkin diderita pembeli selama
barang dalam perjalanan.
Berkenaan dengan itu, penjual wajib menutup asuransi dan
membayar premi. Pembeli perlu mencatat bahwa dengan syarat CIF,
penjual wajib pula menutup asuransi hanya dengan syarat pertanggungan
minimum.
Sekiranya pembeli menginginkan perlindungan yang lebih besar,
maka pembeli perlu mengadakan persetujuan dengan penjual secara
tegas, atau pembeli sendiri harus mengurus asuransi tambahan itu.
Syarat CIF menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor.
Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai. Jika
pihak-pihak bersangkutan tidak bermaksud untuk menyerahkan barang
melewati pagar kapal, maka syarat CIP yang harus dipakai.
CPT : Carriage Paid To (disebut nama pelabuhan tujuan)
“Carriage Paid To ” berarti bahwa penjual menyerahkan barang-
barang kepada pengangkut yang ditunjuknya sendiri, tetapi penjual wajib
pula membayar ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang-
barang tersebut sampi ke tempat tujuan yang disebut. Hal ini berarti
bahwapembeli memikul semua risiko dan membayar setiap ongkos yang
timbul setelah barang-barang yang diserahkan secara demikian.
“Carrier” berarti setiap orang dalam kontrak angkutan, yang
berjanggung jawab untuk mengangkut atau menjamin untuk mengangkut
dengan kereta api, jalan raya, udara, laut, sungai atau dengan kombinasi
dari alat angkut itu.
Sekiranya dipakai pengangkut-pengangkut pengganti untuk
meneruskan pengangkutan sampai ke tempat tujuan yang dijanjikan,
maka risiko (penjual) berakhir bila barang-barang telah diserahkan
kepada pengangkut pertama.
Syarat CPT mewajibkan penjual mengurus formalitas ekspor.
Syarat ini boleh dipakai untuk alat angkut apa saja, termasuk alat angkut
aneka wahana ( multimodal transport).
CIP : Carriage and Insurance Paid To (disebut nama pelabuhan
tujuan)
“Carriage and Insurance Paid To” berarti bahwa penjual
menyerahkan barang-barang kepada pengangkut yang ditunjuknya
sendiri, tetapi penjual wajib pula membayar ongkos angkut yang perlu
untuk mengangkut barang-barang tersebut sampi ke tempat tujuan yang
disebut.
Hal ini berarti bahwa pembeli memikul semua risiko dan
membayar setiap ongkos yang timbul setelah barang-barang yang
diserahkan secara demikian. Namun dalam hal CIP, penjual juga wajib
menutup asuransi terhadap risiko rugi dan kerusakan atas barang yang
menimpa pembeli selama barang dalam perjalanan.
Pembeli perlu mencatat bahwa dengan syarat CIP, penjual
dituntut untuk menutup asuransi hanya dengan syarat minimum.
Sekiranya pembeli menginginkan perlindungan yang lebih besar, maka
pembeli perlu mengadakan persetujuan dengan penjual secara tegas,
atau pembeli sendiri harus mengurus asuransi tambahan itu.
DAT: Dilevered at terminal (disebut pelabuhan tujuan)
“Dilevered at terminal” berarti bahawa syarat penyerahan barang
dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli ketika barang
sudah dibongkar dari sarana pengangkut yang telah tiba diterminal yang
ditunjuk pembeli pada pelabuhan bongkar atau tempat tujuan. Terminal
adalah termasuk setiap tempat, apakah tertutup atau tidak, seperti
dermaga(quay), gudang (warehouse), lapangan peti kemas (CY) , atau
terminal cargo : angkutan darat, kereta api atau udara (road, rail or air
cargo terminal).
Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang
kepada pembeli pada saat barang telah dibongkar dari sarana
pengangkut di terminal tujuan atas pengaturan dari si pembeli. Penjual
bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang, namun tidak
memiliki kewajiban dalam menyelesaikan perizinan impor barang,
membayar bea masuk dan melaksanakan pengeluaran barang impor
(prosedur kepabeanan impor).
DAP: Delivered At place (disebut tempat)
“Delivered At place” bererti bahwa syarat penyerahan barang
dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada sarana
pengangkut yang telah telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan atas
pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba ditempat
tujuan yang disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak
barang dibawa dari tempat penjual hingga diantar ke tempat yang
ditentukan oleh pembeli.
Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang
kepada pembeli pada saat sarana pengangkut telah tiba ditempat tujuan
yang disebutkan oleh pembeli. Penjual bertanggungjawab dalam
mengurus izin ekspor barang, namun tidak memiliki kewajiban dalam
menyelesaikan perizinan impor barang, membayar bea masuk dan tidak
bertanggungjawab dalam melaksanakan pengeluaran barang impor
(prosedur kepabeanan impor). Penjual hanya mengurus pengangkutan
menuju ke tempat yang disebutkan oleh pembeli saja.
DDP: Delivered Duty Paid (disebut tempat tujuan)
“Delivered Duty Paid” berarti bahwa syarat penyerahan barang
dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada sarana
pengangkut yang telah telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan atas
pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba ditempat
tujuan yang disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak
barang dibawa dari tempat penjual hingga diantar ke tempat yang
ditentukan oleh pembeli. Istilah yang sering dikenal adalah
istilah pengiriman door to door.
Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang
kepada pembeli pada saat sarana pengangkut telah tiba ditempat tujuan
yang disebutkan oleh pembeli. Penjual bertanggungjawab dalam
mengurus izin ekspor barang maupun izin impor, membayar bea masuk ,
pajak dalam rangka impor (PPN dan PPH) dan serta bertanggungjawab
dalam melaksanakan pengeluaran barang impor (prosedur kepabeanan
impor). Penjual mengurus pengangkutan menuju ke tempat yang
disebutkan oleh pembeli saja. DDP adalah tanggungjawab maksimal dari
sisi penjual (seller). Penjual harus mempertimbangkan segala resiko dari
sejak barang dimuat hingga barang sampai ke tempat tujuan yang
ditunjuk oleh si pembeli.
D. Pengertian Freight Forwarder
Freight forwarder adalah badan usaha yang bertujuan untuk memberikan
jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi
terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan
menggunakan multimodal transport baik melalui darat, laut maupun udara.
Freight forwarder juga menyelesaikan biaya-biaya yang timbul sebagai
akibat dari kegiatan-kegiatan transportasi, penanganan muatan di pelabuhan
atau gudang, pengurusan dokumentasi dan juga mencakup insurance yang
umumnya diperlukan oleh pemilik barang.(Capt. R.P. Suyono, 2003 : 155-156)
E. Aktivitas Freight Forwarding
Freight forwarding memiliki aktivitas utama yaitu sebagai transporter.
Akan tetapi freight forwarding memiliki peran yang berbeda, bergantung pada
lingkup pekerjaan ( scope of work) yang tercantum dalam kontrak kerja yang
telah disetujui antara kedua belah pihak yaitu antara freight forwarding dan
pemberi order kerja. Dimana freight forwarding dapat berperan sebagai
consignor / eksportir atau berperan sebagai consignee / importir dan atau
berperan sebagai eksportir dan importir. Oleh sebab itu ada perbedaan aktivitas
apa saja yang dilakukan oleh freight forwarding berdasarkan peranannya
tersebut.
Dalam bukunya, Capt. R.P. Suyono menjelaskan aktivitas-aktivitas freight
forwarding secara keseluruhan. Aktivitas-aktivitas tersebut berupa :
1. Memilih rute perjalanan barang, moda transportasi dan pengangkutan
yang sesuai, kemudian memesan ruang kapal.
2. Melaksanakan penerimaan barang, menyortir, mengepak menimbang
berat, mengukur dimensi kemudian menyimpan barang ke dalam gudang.
3. Mempelajari Letter of Credit barang, peraturan negara tujuan ekspor,
negara transit, negara impor kemudian mempersiapkan dokumen-
dokumen lain yang diperlukan.
4. Melaksanakan transportasi barang ke pelabuhan laut / udara, mengurus
izin Bea dan Cukai, kemudian menyerahkan barang kepada pihak
pengangkut.
5. Membayar biaya-biaya handling serta membayarkan freight.
6. Mendapatkan B/L dan atau AWB dari pengangkutan.
7. Mengurus asuransi transportasi barang dan membantu mengajukan klaim
kepada pihak asuransi bila terjadi kehilangan atau kerusakan atas
barang.
8. Memonitor perjalanan barang sampai ke pihak penerima, berdasarkan
info dari pihak pengangkut dan agen forwarder di negara transit / tujuan.
9. Melaksanakan penerimaan barang dari pihak pengangkut.
10. Mengurus izin masuk pada Bea dan Cukai serta menyelesaikan bea
masuk dan biaya-biaya yang timbul di pelabuhan transit / tujuan.
11. Melaksanakan transportasi barang dari pelabuhan ke tempat
penyimpanan barang di gudang.
12. Melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consignee, dan
melaksanakan pendistribusian barang bila diminta.
13. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh freight forwarding kemudian akan
dibayar kembali oleh pemberi order ditambah dengan biaya jasa
pelayanan.
F. Alur Ekspor Yang Ditangani Freight Forwarding
Dalam kegiatan ekspor, terdapat berbagai tahapan-tahapan dalam
prosedur pengiriman barang ekspor. Berikut adalah tahapan pengiriman barang
ekspor yang ditangani oleh Freight forwarding dimana bertindak sebagai
EMKL(Ekspedisi Muatan Kapal Laut) :
1. Setelah eksportir menerima LC dari bank, mengirim SI ke EMKL.
2. EMKL menyerahkan SI kepada perusahaan pelayaran yang ditunjuk
untuk persetujuannya, dan apabila booking itu diterima maka perusahaan
pelayaran menerbitkan Delivery Order (DO) untuk mengambil container
kosong sesuai yang dibutuhkan beserta seal-nya.
3. EMKL mengirimkan container kosong ke gudang eksportir untuk
pelaksanaan stuffing. Setelah selesai maka pintu container ditutup,
diadakan penyemprotan bebas hama (fumigasi) bila perlu, barulah
kemudian pintu container disegel. Dengan demikian container tersebut
sudah dapat diangkut menuju ke pelabuhan untuk ditimbun di lapangan
penimbunan atau Container Yard (CY).
4. Berdasarkan hasil stuffing maka eksportir menerbitkan invoice, packing
list dan shipping instruction definitive sebagai ganti proforma dokumen
yang telah diserahkan terlebih dahulu.
5. Merekam data-data barang yang akan diekspor dan keterangan lainnya
sesuai dengan yang tercantum dalam invoice, packing list, shipping
instruction, dsb pada program aplikasi PEB EDI. Pengisian PEB harus
dilakukan secara lengkap dan benar untuk bisa mendapatkan respon dari
bea cukai. Memasukkan full container di CY dan penyelesaian PEB di
kantor bea cukai tidak boleh melewati batas waktu ( closing time) yaitu 6
jam sebelum kedatangan kapal.
6. Dengan terpenuhinya prosedur pengurusan penyelesaian dokumen
maka barang ekspor telah siap dimuat ke kapal ( stevedoring) untuk
diangkut ke pelabuhan tujuan, barang yang akan diangkut dapat diterima
oleh maskapai pelayaran melalui dua cara, yaitu :
a. Barang diserahkan alongside (di samping kapal), maka mualim
kapal mengeluarkan tanda terima yang disebut mate’s receipt /
resi mualim.
b. Barang diserahkan di gudang perusahaan pelayaran yang berada
di kawasan pelabuhan, maka kepala gudang memberikan tanda
terima yang lazim disebut deck’s receipt /wharfinger’s receipt .
7. Setelah kapal berangkat, B/L (konosemen) diterbitkan oleh perusahaan
pelayaran, kemudian B/L tersebut diserahkan kepada EMKL, setelah
membayar THC ( Terminal Handling Charges), Doc Fee, dll. Original B/L
digunakan untuk melakukan negosiasi wesel di bank untuk memperoleh
pembayaran.
G. Peran Menggunakan Jasa Freight Forwarding
Peranan freight forwarding dibagi menjadi :
1. Peran freight forwarding dalam konsolidasi muatan
Konsolidasi muatan ( cargo consolidation) atau juga disebut
groupage, adalah pengumpulan beberapa kiriman barang dari beberapa
eksportir / shipper di tempat asal yang akan dikirimkan untuk beberapa
consignee di tempat tujuan, yang dikemas dalam satu unit paket muatan,
lalu muatan terkonsolidasi tersebut dikapalkan dan ditujukan ke agen
konsolidator di tempat tujuan. Agen kemudian melaksanakan penyerahan
barang kepada pihak consignee masing-masing.
Sebagai contoh : pengapalan petikemas terkonsolidasi
Muatan dari beberapa shipper dikonsolidasi oleh freight forwarding
dalam petikemas LCL ( Less Container Load) dan dikapalkan ke negara
tujuan sebagai muatan petikemas FCL ( Full Container Load) yang
ditujukan kepada agen konsolidator. Oleh agen konsolidator petikemas
tersebut statusnya dijadikan sebagai petikemas LCL kembali kemudian
muatan diserahkan kepada masing-masing consignee.
Freight forwarding sebagai konsolidator pada umumnya
menggunakan namanya sendiri dan menerbitkan House Bill of lading.
Organisasi FIATA menghimbau agar freight forwarding lebih baik
menerbitkan FIATA multimodal transport Bill of lading.
Dengan konsolidasi muatan, keuntungan didapat oleh semua
pihak, baik eksportir / shipper (mendapat keuntungan karena membayar
freight rate lebih rendah), pengangkut (mendapat keuntungan karena
tidak perlu menangani masing-masing kiriman yang hanya memakan
waktu dan tenaga), maupun freight forwarding (mendapat keuntungan
dari biaya dan freight rate sebagai muatan terkonsolidasi menjadi lebih
murah dibandingkan apabila mengapalkan masing-masing kiriman).
Konsolidasi muatan memberikan door-to-door service yang tidak dapat
diberikan oleh perusahaan pelayaran.
2. Peran freight forwarding sebagai pengangkut
Banyak freight forwarding yang bertindak sebagai operator dan
bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan pengangkutan meskipun
tidak memiliki kapal sendiri. Selain itu, freight forwarding juga bertindak
sebagai :
a. Vessel-Operating Multimodal Transport Operator secara penuh
yang melaksanakan berbagai jenis pengangkutan dengan cara
door-to-door dengan satu dokumen intermodal yang biasanya
berbentuk FBL.
b. Non-Vessel Operator yaitu operator muatan yang mengurus
pengangkutan lewat laut dari pelabuan ke pelabuhan dengan
menggunakan satu House Bill of lading (HBL) atau Ocean Bill of
lading yang juga dapat mencakup transport darat dan berfungsi
sebagai non-vessel operating multimodal transport
c. Non-Vessel-Operating Common Carrier (NVOCC) yang
mempunyai jadwal pelayaran yang tetap dan melaksanakan
konsolidasi muatan atau melayani multimodal transport dengan
HBL atau Bill of lading dari FIATA
H. Ruang Lingkup Freight Forwarding
Freight forwarding sering disebut dengan Usaha Jasa Transportasi,
dimana jasa usaha transportasi tersebut adalah usaha yang ditunjukkan untuk
mewakili kepentingan pengirim / penerima barang ( shipper & consignee) antar
negara dalam mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya
pengiriman barang sebagian atau seluruhnya melalui laut, darat dan udara
dengan ruang lingkup kegiatan meliputi (Amir MS., 2000:67):
1. Menerima
2. Menyerahkan barang
3. Menyimpan
4. Menyiapkan
5. Menyelesaikan biaya / tagihan biaya asuransi, biaya angkutan darat / laut,
claim dan lain-lain kegiatan berkenaan dengan pengiriman barang ekspor
/ impor.
6. Sortasi
7. Mengepak
8. Mengukur
9. Menyelesaikan dokumen
10. Mengapalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Amir, MS, 2004 Strategi Memasuki Pasar Ekspor. Jakarta : PPM.
Amir, MS. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar NegeriI. PM.
Jakarta
Hutabarat, Roslyne, 1996, Transaksi Ekspor Impor, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Milles,M.B. and Humberman, M.A.1992 Qualitative Data Analysis. Landon :
sage Publication.
Capt. R.P. Suyono, (2001), “ Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor-
Impor melalui laut”, PPM, Jakarta
Internet
Antara, 2014, Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Kementrian
Keuangan , di akses dari:
http://www.bppk.depkeu.go.id/publikasi/artikel/148-artikel-bea-dan-
cukai/19743-menjadi-eksportir-konsep-ekspor-dan-pemahaman-barang-
ekspor
Antara, 2014, incoterms 2010, di akses dari:
http://books.google.co.id/books?id=VnZOkvrM4A0C&pg=PA3&dq=incoter
ms+2010&hl=id&sa=X&ei=L6RuVK6sJqb2iQLwwoHgAg&sqi=2&ved=0C
BoQ6AEwAA#v=onepage&q=incoterms%202010&f=false
Rumah ekspor impor, 2014, Dat - Incoterms 2010, di akses dari:
http://rumaheksporimpor.blogspot.com/2013/08/dat-incoterms-2010.html

More Related Content

What's hot

Metode Pembayaran Internasional_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Metode Pembayaran Internasional_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingMetode Pembayaran Internasional_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Metode Pembayaran Internasional_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutangkaromah95
 
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Kanaidi ken
 
Contoh Siklus
Contoh SiklusContoh Siklus
Contoh Siklusiraf50
 
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ssContoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ssFergieta Prahasdhika
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Produk dan Jasa Bank
Produk dan Jasa BankProduk dan Jasa Bank
Produk dan Jasa Bankdea merisa
 
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasKantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasIcha Widya
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointMuhalida Zia
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)budi Yulian
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
BUKU MYOB V 18
BUKU MYOB V 18BUKU MYOB V 18
BUKU MYOB V 18vitalfrans
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangHan Ahsan
 
Proyeksi neraca
Proyeksi neracaProyeksi neraca
Proyeksi neracabudieto
 

What's hot (20)

Metode Pembayaran Internasional_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Metode Pembayaran Internasional_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingMetode Pembayaran Internasional_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Metode Pembayaran Internasional_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
 
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
 
Contoh Siklus
Contoh SiklusContoh Siklus
Contoh Siklus
 
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ssContoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Produk dan Jasa Bank
Produk dan Jasa BankProduk dan Jasa Bank
Produk dan Jasa Bank
 
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan KasKantor Pusat, Cabang, dan Kas
Kantor Pusat, Cabang, dan Kas
 
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpointSejarah Bank di Indonesa powerpoint
Sejarah Bank di Indonesa powerpoint
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)
 
Bea cukai
Bea cukaiBea cukai
Bea cukai
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
BUKU MYOB V 18
BUKU MYOB V 18BUKU MYOB V 18
BUKU MYOB V 18
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
 
Aktiva tetap 1
Aktiva tetap 1Aktiva tetap 1
Aktiva tetap 1
 
Soal jurnal penyesuaian
Soal jurnal penyesuaianSoal jurnal penyesuaian
Soal jurnal penyesuaian
 
Proyeksi neraca
Proyeksi neracaProyeksi neraca
Proyeksi neraca
 

Viewers also liked

PROPOSAL PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB PADA KOPERASI AGRONI...
PROPOSAL PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB PADA KOPERASI AGRONI...PROPOSAL PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB PADA KOPERASI AGRONI...
PROPOSAL PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB PADA KOPERASI AGRONI...Syamsuddin Syamsuddin
 
Bab1 konsepperdaganganinternasional
Bab1 konsepperdaganganinternasionalBab1 konsepperdaganganinternasional
Bab1 konsepperdaganganinternasionalFanny Arumsari
 
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.comPpt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.comSEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Organisasi dan Tata Kerja
Organisasi dan Tata KerjaOrganisasi dan Tata Kerja
Organisasi dan Tata KerjaRahma Anggraeni
 
E commerce (mpr)
E commerce (mpr)E commerce (mpr)
E commerce (mpr)pycnat
 
Hasil olahan minyak bumi lpg
Hasil olahan minyak bumi lpgHasil olahan minyak bumi lpg
Hasil olahan minyak bumi lpgranjana putri
 
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesiaKebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesiaindrisukma
 
Negara India
Negara IndiaNegara India
Negara IndiaEni_Cahya
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasionalNevily Lahagu
 
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan InternasionalQuestion & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan InternasionalDede Firmansah
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAANFair Nurfachrizi
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)Putri Sanuria
 
INCOTERMS
INCOTERMSINCOTERMS
INCOTERMSaleobz
 
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat KeluarContoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat KeluarOcky Sulistianingsih
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
 
Presentacion incoterms 2010
Presentacion incoterms 2010Presentacion incoterms 2010
Presentacion incoterms 2010samanthale
 

Viewers also liked (20)

PROPOSAL PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB PADA KOPERASI AGRONI...
PROPOSAL PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB PADA KOPERASI AGRONI...PROPOSAL PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB PADA KOPERASI AGRONI...
PROPOSAL PROSES PENGIRIMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB PADA KOPERASI AGRONI...
 
Bab1 konsepperdaganganinternasional
Bab1 konsepperdaganganinternasionalBab1 konsepperdaganganinternasional
Bab1 konsepperdaganganinternasional
 
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.comPpt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
Ppt perdagangan internasional www.sekolahbisnisindonesia.com
 
Organisasi dan Tata Kerja
Organisasi dan Tata KerjaOrganisasi dan Tata Kerja
Organisasi dan Tata Kerja
 
E commerce (mpr)
E commerce (mpr)E commerce (mpr)
E commerce (mpr)
 
Hasil olahan minyak bumi lpg
Hasil olahan minyak bumi lpgHasil olahan minyak bumi lpg
Hasil olahan minyak bumi lpg
 
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesiaKebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
 
Negara India
Negara IndiaNegara India
Negara India
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan InternasionalQuestion & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
Question & Answer Materi Kuliah Teknik Perdagangan Internasional
 
Peranan 4 tokoh
Peranan 4 tokohPeranan 4 tokoh
Peranan 4 tokoh
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
 
Inco Terms PPT
Inco Terms PPTInco Terms PPT
Inco Terms PPT
 
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
MAKALAH EKSPOR IMPOR (PENGENALAN)
 
INCOTERMS
INCOTERMSINCOTERMS
INCOTERMS
 
Incoterms 2010
Incoterms 2010Incoterms 2010
Incoterms 2010
 
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat KeluarContoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
Presentacion incoterms 2010
Presentacion incoterms 2010Presentacion incoterms 2010
Presentacion incoterms 2010
 
Incoterms
IncotermsIncoterms
Incoterms
 

Similar to Proses Pengiriman Barang Ekspor dengan Term FOB Koperasi Agroniaga

(2021). Silabus Training "Perdagangan Internasional, Export - Import & Kepabe...
(2021). Silabus Training "Perdagangan Internasional, Export - Import & Kepabe...(2021). Silabus Training "Perdagangan Internasional, Export - Import & Kepabe...
(2021). Silabus Training "Perdagangan Internasional, Export - Import & Kepabe...Kanaidi ken
 
Silabus Training _"EXPORT-IMPORT (Perdagangan Internasional) & Kepabeanan".
Silabus Training _"EXPORT-IMPORT (Perdagangan Internasional) & Kepabeanan".Silabus Training _"EXPORT-IMPORT (Perdagangan Internasional) & Kepabeanan".
Silabus Training _"EXPORT-IMPORT (Perdagangan Internasional) & Kepabeanan".Kanaidi ken
 
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganBuku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganLianasari Zakaria
 
DASAR PENYUSUNAN TOR
DASAR PENYUSUNAN TORDASAR PENYUSUNAN TOR
DASAR PENYUSUNAN TORFre Marhaban
 
Silabus Training "Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) + BMP"
Silabus Training "Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) + BMP"Silabus Training "Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) + BMP"
Silabus Training "Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) + BMP"Kanaidi ken
 
Laporan Final Project MPPL WorkIts
Laporan Final Project MPPL WorkItsLaporan Final Project MPPL WorkIts
Laporan Final Project MPPL WorkItsZidan Lutfi
 
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)eddy sanusi silitonga
 
Studi Sertifikasi Ban Pesawat
Studi Sertifikasi Ban Pesawat Studi Sertifikasi Ban Pesawat
Studi Sertifikasi Ban Pesawat MardiahHayati2
 
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012Ida Bagus Arsana
 
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019Zufar Dhiyaulhaq
 
laporan keuangan akademik penelitian pai
laporan keuangan akademik penelitian pailaporan keuangan akademik penelitian pai
laporan keuangan akademik penelitian paiAnis Masykhur
 
Tinjauan atas implementasi siklus pembelian dan pembayaran barang pt.fnc
Tinjauan atas implementasi siklus pembelian dan pembayaran barang pt.fncTinjauan atas implementasi siklus pembelian dan pembayaran barang pt.fnc
Tinjauan atas implementasi siklus pembelian dan pembayaran barang pt.fncDesy A. Setiawan
 
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012Irman Gapur
 
Buku kkl & pkl akhir 2
Buku kkl & pkl akhir 2Buku kkl & pkl akhir 2
Buku kkl & pkl akhir 2Bagas Fajar R
 
Lampiran perka no. 14 tahun 2012
Lampiran perka no. 14 tahun 2012Lampiran perka no. 14 tahun 2012
Lampiran perka no. 14 tahun 2012Irman Gapur
 
Lampiran perka no. 14 tahun 2012
Lampiran perka no. 14 tahun 2012Lampiran perka no. 14 tahun 2012
Lampiran perka no. 14 tahun 2012Irman Gapur
 
Perka lkpp no 14 2012 tentang petunjuk tenis perpres 70
Perka lkpp no 14 2012 tentang petunjuk tenis perpres 70Perka lkpp no 14 2012 tentang petunjuk tenis perpres 70
Perka lkpp no 14 2012 tentang petunjuk tenis perpres 70Agam Patra
 
Bahan_Presentasi_SOP.ppt
Bahan_Presentasi_SOP.pptBahan_Presentasi_SOP.ppt
Bahan_Presentasi_SOP.pptRoroPramita
 
Modul praktikum-akuntansi-biaya
Modul praktikum-akuntansi-biayaModul praktikum-akuntansi-biaya
Modul praktikum-akuntansi-biayaaninabil08
 

Similar to Proses Pengiriman Barang Ekspor dengan Term FOB Koperasi Agroniaga (20)

(2021). Silabus Training "Perdagangan Internasional, Export - Import & Kepabe...
(2021). Silabus Training "Perdagangan Internasional, Export - Import & Kepabe...(2021). Silabus Training "Perdagangan Internasional, Export - Import & Kepabe...
(2021). Silabus Training "Perdagangan Internasional, Export - Import & Kepabe...
 
Silabus Training _"EXPORT-IMPORT (Perdagangan Internasional) & Kepabeanan".
Silabus Training _"EXPORT-IMPORT (Perdagangan Internasional) & Kepabeanan".Silabus Training _"EXPORT-IMPORT (Perdagangan Internasional) & Kepabeanan".
Silabus Training _"EXPORT-IMPORT (Perdagangan Internasional) & Kepabeanan".
 
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganBuku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
 
DASAR PENYUSUNAN TOR
DASAR PENYUSUNAN TORDASAR PENYUSUNAN TOR
DASAR PENYUSUNAN TOR
 
Silabus Training "Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) + BMP"
Silabus Training "Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) + BMP"Silabus Training "Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) + BMP"
Silabus Training "Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) + BMP"
 
3 PARAGRAF.pdf
3 PARAGRAF.pdf3 PARAGRAF.pdf
3 PARAGRAF.pdf
 
Laporan Final Project MPPL WorkIts
Laporan Final Project MPPL WorkItsLaporan Final Project MPPL WorkIts
Laporan Final Project MPPL WorkIts
 
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
Tugas Rangkuman UAS Riset Operasi (Operation Research)
 
Studi Sertifikasi Ban Pesawat
Studi Sertifikasi Ban Pesawat Studi Sertifikasi Ban Pesawat
Studi Sertifikasi Ban Pesawat
 
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
 
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
Laporan Kerja Praktik Telkom University 2019
 
laporan keuangan akademik penelitian pai
laporan keuangan akademik penelitian pailaporan keuangan akademik penelitian pai
laporan keuangan akademik penelitian pai
 
Tinjauan atas implementasi siklus pembelian dan pembayaran barang pt.fnc
Tinjauan atas implementasi siklus pembelian dan pembayaran barang pt.fncTinjauan atas implementasi siklus pembelian dan pembayaran barang pt.fnc
Tinjauan atas implementasi siklus pembelian dan pembayaran barang pt.fnc
 
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
 
Buku kkl & pkl akhir 2
Buku kkl & pkl akhir 2Buku kkl & pkl akhir 2
Buku kkl & pkl akhir 2
 
Lampiran perka no. 14 tahun 2012
Lampiran perka no. 14 tahun 2012Lampiran perka no. 14 tahun 2012
Lampiran perka no. 14 tahun 2012
 
Lampiran perka no. 14 tahun 2012
Lampiran perka no. 14 tahun 2012Lampiran perka no. 14 tahun 2012
Lampiran perka no. 14 tahun 2012
 
Perka lkpp no 14 2012 tentang petunjuk tenis perpres 70
Perka lkpp no 14 2012 tentang petunjuk tenis perpres 70Perka lkpp no 14 2012 tentang petunjuk tenis perpres 70
Perka lkpp no 14 2012 tentang petunjuk tenis perpres 70
 
Bahan_Presentasi_SOP.ppt
Bahan_Presentasi_SOP.pptBahan_Presentasi_SOP.ppt
Bahan_Presentasi_SOP.ppt
 
Modul praktikum-akuntansi-biaya
Modul praktikum-akuntansi-biayaModul praktikum-akuntansi-biaya
Modul praktikum-akuntansi-biaya
 

Recently uploaded

TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 

Recently uploaded (20)

TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 

Proses Pengiriman Barang Ekspor dengan Term FOB Koperasi Agroniaga

  • 1. PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM PADA KOPERASI AGRONIAGA Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga Program Studi Bisnis Administrasi POLITEKNIK INFORMATIKA NASIONAL PROPOSAL PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB ( FREE ON BOARD ) PADA KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga Program Studi Bisnis Administrasi Oleh : SYAMSUDDIIN NIM : 201211127 POLITEKNIK INFORMATIKA NASIONAL 2014 PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM MAKASSAR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga Program Studi Bisnis Administrasi POLITEKNIK INFORMATIKA NASIONAL
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir ini pertumbuhan ekonomi dunia meningkat tinggi, hal tersebut tentunya berpengaruh besar terhadap kegiatan ekspor-impor. Dimana jumlah dan jenis barang yang diekspor maupun yang diimpor semakin banyak dan bervariasi seiring perkembangan zaman. Sehingga hal tersebut mendatangkan problema tersendiri bagi kegiatan ekspor-impor yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan besar dan menengah, dimana kegiatan tersebut tidak dapat lagi dilakukan oleh perusahaan itu sendiri tanpa adanya pihak ketiga yang berperan sebagai “transporter”.Transporter merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan barang ekspor atau impor, dimana perusahaan tersebut memiliki system tersendiri yang harus dijalankan oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasanya. Dalam perdagangan internasional, perusahaan transporter lebih dikenal dengan sebutan “ Freight Forwarding”. Perusahaan freight forwarding melakukan kegiatan pengangkutan (pengiriman) barang ekspor atau impor melalui darat, laut, dan udara (MultimodalTransport). Dengan adanya system pengangkutan multimodal transport tersebut, badan perdagangan internasoinal yang sering disebut Kamar Dagang Internsaional (international Chamber of Commerce) membuat keseragaman peraturan pengiriman barang. Dimana peturan tersebut dikenal dengan nama Incoterm 2010 yang sebelumnya dikenal dengan nama incoterm 2000 sebelum dilakukan pembaruan.Incoterm 2010 mulai diberlakukan secara
  • 3. efektif pada 1 januari 2011dan incoterm 2010 terdiri dari 11 term yang mengatur proses pengiriman barang dengan multimodal transport. Adapun jalur laut / sungai memiliki 4 term (Incoterm 2010) dalam pengiriman barang, antara lain : Free Along Ship (FAS),Free On Board (FOB), Cost and Freight (CFR), Cost Insurance and Freight(CIF), dari sekian term tersebut, yang tidak kalah popular adalah term FOB. Freight on board (FOB),Eksportir menyerahkan barang di tempat yang ditentukan (di atas kapal). Biaya yang dibayarkan eksportir meliputi pemuatan dan pengikatan, termasuk mengamankan kargo agar tidak terguncang di gudang kapal, sehingga melindungi kargo dari lantai kapal untuk mencegah terjadinya gelinciran, dan perlindungan terhadap kerusakan akibat kondensasi. Dari sinilah peran freight forwarding berasal, dimana freight forwarding membantu dalam proses pengiriman barang tersebut. Dalam beberapa kegiatan pengiriman barang, term inilah salah satu term yang paling sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai negara, terutama perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Term ini memberikan kemudahan bagi perusahaan yang mengekspor maupun mengimpor barang. Dari sisi eksportir, term ini memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengontrol barang hanya sampai barang di muatdi atas kapal dan tidak bertanggung jawab atas resiko yang terjadi pada saat di perjalanan menuju pelabuhan muat .Dari sisi importir (consignee), term ini memberikan kemudahan dimana importir dapat mengontrol barang hingga kepelabuahan muat , apapun yang terjadi dalam proses pengapalan, baik itu biaya , serta risikonya.
  • 4. Adapun eksportir dan importir hendaknya memahami benar apa yang dimaksud dengan pengiriman barang menggunakan term FOB, serta mengetahui segala proses yang harus dijalankan pada saat menggunakan term FOB tersebut. Sehingga hal tersebut dapat meminimalisir kesalahan karena miss understanding antara eksportir dan importir. Oleh karena itu, dalam proposal ini penulis mengangkat judul PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB ( FREE ON BOARD ) PADA KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR, dimana penulis berusaha memaparkan pengertian term FOB beserta hal-hal penting lain yang terkait berdasarkan penyusunan Tugas Akhir yang dilakukan pada KOPERASI AGRONIAGA, serta melakukan studi pustaka. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan pedoman bagi penulis dalam melakukan penyusunan Tugas Akhir secara tepat dan cermat. Di sisi lain, dengan perumusan masalah, penyusunan Tugas Akhir dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Rumusan masalah juga digunakan sebagai acuan dalam pembahasan masalah. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengangkat beberapa masalah yang terkait dengan objek yang diteliti. Rumusan masalah tersebut antara lain : 1. Bagaimana proses pengiriman barang dengan term FOB pada KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR ? 2. Dokumen apa saja yang diperlukan dalam term FOB, serta bagaimana kepengurusan dokumen-dokumen tersebut?
  • 5. 3. Bagaimana analisis perhitungan biaya pengiriman barang term FOB yang dilakukan oleh KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR? C. Pembantasan Masalah Dengan adanya rumusan masalah di atas maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis membatasi masalah dalam pelaksanaan peneliatian PROSES PENGIRMAN BARANG EKSPOR DENGAN TERM FOB ( FREE ON BOARD ) PADA KOPERASI AGRONIAGA MAKASSAR ,dalam hali ini peneliti hanya akan membahas terms FOB serta Dokumen- dokumen yang harus dipenui dalam sayarat pelaksaan term FOB. D. Tujuan Peneltian Dengan adanya rumusan masalah, serta pembatasan masalah ,Tujuan penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang terkait dengan rumusan masalah,serta pembatasan masalah tersebut. Dari tujuan tersebut, Penelitian ini memberikan manfaat yang dikehendaki. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui proses pengiriman barang dengan term FOB pada Koperasi Agroniaga. 2. Untuk mengetahui jenis-jenis dokumen yang diperlukan dalam term FOB, serta kepengurusan dokumen-dokumen tersebut. 3. Untuk mengetahui analisis perhitungan biaya pengiriman barang dengan term FOB yang dilakukan oleh Koperasi Agroniaga.
  • 6. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa manfaat. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan Melalui penyusunan Tugas Akhir ini, perusahaan memperoleh masukan tentang proses pengiriman barang ekspor dan aktivitas lainnya yang terkait. Di sisi lain, penyusunan Tugas Akhir ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam mengembangkan usahanya dan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan kinerja usaha tersebut . 2. Bagi pemerintah Pemerintah dapat mengetahui arus keluar masuknya barang ekspor maupun barang impor (jumlah dan komoditi barang), sehingga pemerintah dapat menetapkan kebijakan-kebijakan terkait kegiatan ekspor-impor. Dimana dari kegiatan ekspor-impor tersebut dapat mendatangkan devisa bagi negara. 3. Bagi akademisi Memberikan informasi mengenai proses pengiriman barang ekspor kepada para akademisi, khususnya kepada mahasiswa Program Studi Diploma 3 Administrasi Bisnis dalam penerapan ilmu ekonomi mengenai pengiriman barang ekspor yang diperoleh pada masa kuliah dalam prakteknya atau keadaan yang ada di lapangan. 4. Bagi masyarakat / pembaca Masyarakat dapat mengetahui alur proses pengiriman barang ekspor- impor yang cukup panjang dan kompleks. Dimana hal tersebut sangat
  • 7. mempengaruhi tinggi rendahnya nilai suatu barang ekspor maupun impor. Sehingga hal tersebut dapat memberikan pengetahuian lebih kepada masyarakat mengenai kegiatan ekspor-impor. Serta dapat membangun dan membawa masyarakat ekonomi kepada ekonomi global yang memiliki standart produk yang tinggi dan memenuhi kualitas ekspor. F. Desain Penelitian Dalam upaya memperkaya data dan lebih memahami objek yang diteliti maka dalam menyusun tugas akhir ini penulis menggunakan beberapa cara, antara lain : 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif a. Data Primer Data primer merupakan data yang diterbitkan langsung oleh orang yang mengumpulkan data tersebut. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada staff / karyawan Koperasi Agroniaga b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang dipublikasikan oleh orang yang bukan mengumpulkan data tersebut. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain yaitu data tentang sejarah perusahaan serta struktur organisasi dan rangkaian kegiatannya. 2. Teknik Pengupulan Data a. Observasi Observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek atau lokasi penelitian.
  • 8. b. Wawancara Mengadakan wawancara secara langsung pada pihak-pihak perusahaan. c. Dokumentasi Teknik ini dilakukan dengan cara mempelajari catatan- catatan atau dokumen dari perusahaan yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. d. Studi Pustaka Merupakan metode pengumpulan data dengan cara memperlajari buku atau refernsi yang berkaitan dengan masalah yang di teliti. 3. Sumber Data a. Sumber Data Primer Merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan wawancara langsung pada staff / karyawan Koperasi Agroniaga b. Sumber Data Sekunder Merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan Tugas Akhir. Data ini diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lain yaitu Buku Petunjuk Ekspor Indonesia serta data tentang sejarah perusahaan serta struktur organisasi dan rangkaian kegiatannya. 4. Lokasi Dan Waktu Penelitian a. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di Makassar tepatnya Jalan Manaunggal 31 No. 93 Di Kantor Ekspidisi Koperasi Agroniaga.
  • 9. b. Waktu penelitian Penilitian dimulai sejak 15 September sampai 1 Desember 2014 5. Teknik analisa data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif Kualitatif, menurut Miles dan Huberman (1992) bahwa analisis deskriptif melalui tiga alur, yaitu : a. Data reduction b. Data display c. Conclusion drawing/verification Sesuai data yang diperoleh di Koperasi Agroniaga Makassar. Maka peneliti ini menggunakan teknik analisis data kualitatif diskriptif yang berpedoman pada berfikir induksi dan deduksi. Menurut sanapiah penelitian kualitatif dapat melakukan analisis data sejak pengumpulan data sampai data terkumpul seluruhnya. Sebelum data dianalisis oleh peneliti terlebih dahulu diolah ( data proccesing ) kemudian dilakukan proses editing yaitu data diperiksa terlebih dahulu oleh penelliti secara seksama kemudian dilanjutkan dengan pemberian kode agar mempermudah dalam analisis data. Dalam menganalisis data, penelitian menggunakan model analisis interaktif (interactive model) yang mengandung empat komponen yang saling berkaitan yaitu ( pengumpulan data, penyederhanaan data, pemaparan data dan penarikan dan pengajuan simpulan ). 6. Sistematika Penulisan Adapun sistematikan penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut:
  • 10. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan akan dibahas latar belakan pengambian masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, sertadesain penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab kedua ini akan dikemukakan berbagai referensi atau tinjauan pustaka yang mendukung kajian atau analisis yang penulis sampaikan seperti pengertian ekspor, sejarah ekspor, dan incoterms 2010. BAB III OBJEK PENELITIAN Dalam bab tiga ini akan dibahas mengenai gambaran umum Koperasi Agroniaga yang meliputi sejarah berdirinya perusahaan, visi dan misi perusahaan, bidang usaha atau ruang gerak, Struktur organisasi Koperasi Agroniaga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab empat, akan dijelaskan mengenai hasil dari analisis proses pengiriman barang ekspor dengan term FOB yang dilakukan oleh Koperasi Agroniaga. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berguna bagi perusahaan agar dapat dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan.
  • 11. BAB II LANDASAN TEORI A. pengerian Ekspor Dari berbagai sumber,ekspor memiliki pengertian yang bermacam- macam, yaitu diantaranya: Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan memakai bahasa asing (Amir MS,2004:1) Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku (Roselyne Hutabarat 1996 : 306) Dalam Wikipedia Indonesia, ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Kemudian kegi ini dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Ekspor Langsung Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara / eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan 2. Ekspor Tidak Langsung
  • 12. Ekspor tidak langsung adalah teknik dimana barang dijual melalui perantara / eksportir negera asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management companies) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies). Pengertian ekspor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (luar daerah pabean), barang bekas atau baru. Berdasarkan dari beberapa pengertian ekspor di atas, penulis menyimpulkan bahwa ekspor adalah suatu kegiatan perdagangan internasional yakni menjual barang / komoditi dari satu negara ke negara lain dengan cara mengeluarkan barang dari wilayah pabean dengan memenuhi Ketentuan Yang Berlaku. B. Dokumen-Dokumen Yang Terkait Dalam Kegiatan Ekspor Secara teori dokumen yang diperlukan freight forwarding dalam aktivitas ekspor adalah : 1. Shipping Instruction (SI) Merupakan dokumen yang dibuat oleh eksportir mengenai pemesanan ruang kapal berikut container yang dapat pula menjadi dasar pembuatan bill of lading. Shipping Instruction antara lain memuat tentang : shipper, consignee, notify party, final destination, volume, delivery term, L/C No, date of stuffing, closing time, vessel. 2. Bill of lading (B/L)
  • 13. Bill of lading merupakan dokumen pengapalan yang paling penting karena mempunyai sifat jaminan. Fungsi bill of lading adalah sebagai tanda terima (kuitansi) barang-barang, sebagai bukti kepemilikam barang, serta sebagai bukti adanya perjanjian pengangkutan laut. 3. Packing list Dokumen ini adalah dokumen ekspor yang memuat informasi mengenai barang yang akan diekspor. Informasi tersebut berupa tulisan packing list beserta nomor packing list, tanggal dibuatnya packing list, data lengkap nama eksportir dan alamatnya, data lengkap nama importir dan alamatnya, data lain jika disyaratkan dalam L/C, misalnya nomor purchase order, nomor L/C, description of goods (deskripsi barang), quantity (jumlah barang), gross weight dan nett weight (berat kotor dan berat bersih), dan measurement (ukuran dimensi dalam volume meter atau cubic meters / cbm) 4. Invoice Invoice merupakan dokumen ekspor yang memuat data dan informasi barang yang akan diekspor serta nilai barangnya dalam mata uang asing. Invoice berisi tentang tulisan invoice beserta nomor invoice, tanggal dibuatnya invoice, data lengkap nama eksportir dan alamatnya, data lengkap nama importir dan alamatnya, data lain jika disyaratkan dalam L/C, misalnya description of goods (deskripsi barang), quantity, unit price, total amount. 5. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) Dokumen yang dibuat eksportir dan harus mendapat persetujuan petugas bea cukai sebelum dilakuan pemuatan ke atas kapal. PEB menyebutkan
  • 14. jenis barang ekspor (umum, terkena pajak ekspor, mendapat fasilitas pembebasan dan pengembalian bea masuk, dan barang ekspor lainnya), nama importir, NPWP, izin khusus, berat barang, negara tujuan, provinsi asal barang, cara penyerahan barang, merk kemasan dan lain sebagainya. 6. Certificate of Origin (COO) / Surat Keterangan Asal (SKA) Merupakan COO dikeluarkan oleh Disperindag yang mewakili pemerintah yang menyatakan bahwa barang yang diekspor benar-benar diproduksi di Indonesia. Surat ini menjelaskan keterangan-keterangan barang, pada transaksi dimana baranag-barang tersebut dikaitkan , keterangan asal barang dan bahwa barang-barang tersebut benar hasil atau produksi dari negara eksportir. 7. Dokumen Asuransi Merupakan dokumen yang berpungsi melindungi pengiriman barang ke luar negeri. Dalam transaksi ekspor impor, dokumen asuransi juga tidak kalah penting karena membuktikan bahwa barang-barang yang disebut di dalamnya telah diasuransikan. Apabila terdapat kerusakan atau kehilangan dalam perjalanan, pihak asuransi akan mengganti kerugian tersebut sesuai syarat yang telah diperjanjikan. 8. Dokumen Fumigasi Dokumen yang menunjukkan bahwa barang yang diekspor yang ada di dalam container aman, bebas dari hama dan jamur karena telah difumigasi. 9. Equipment Interchange Receipt (EIR)
  • 15. EIR adalah surat bukti telah mengambil container kosong di tempat prnumpukan / depo. 10. Warkat Dana Merupakan perincian perhitungan pembayaran jaminan jasa TPKS untuk biaya penumpukan container. 11. Berita Acara Penyegelan (BAP) BAP adalah surat bukti bahwa container telah diperikasa dan disegel oleh petugas bea cukai. C. Incoterms 2010 1. Pengertian . Incoterms adalah kodefikasi dari peraturan internasional untuk keseragaman interpretasi pasal-pasal kontrak dalam perdagangan internasional. (Capt. R.P. Suyono, 2003:351) Incoterms merupakan perjanjian antara seller dan buyer, dan bukan persoalan dari nahkoda maupun pemilik kapal ( owner). Peraturan, standart, dan variasi perjanjian tersebut dimuat dalam incoterms ( international commercial terms), yang pertama kali dibuat oleh Kamar Dagang Internasional ( International Chamber of Commerce disingkat ICC) tahun 1936 dan terakhir Incoterms 2010 yang sebelumnya incoterms 2000 sebelum dilakukan pembaharuan. Biasanya terms (istilah) dan abbreviations (singkatan) dari incoterms tersebut dimasukkan dalam sale contract. Istilah dan singkatan ini menunjukkan obligasi atau kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak- pihak yang mengadakan kontrak.
  • 16. 2. Tujuan dan Ruang Lingkup Incoterms Tujuan incoterms adalah menyediakan seperangkat peraturan internasional untuk memberikan penafsiran atas sejumlah istilah perdagangan yang biasa dipakai dalam perdagangan luar negeri. Jadi ketidakpastian dari aneka penafsiran istilah perdagangan di berbagai negara dapat dihindari atau setidaknya dapat dikurangi secara berarti. Ruang lingkup incoterms terbatas hanya pada pihak-pihak terkait dalam kontrak jual-beli (sales contract) dari barang yang diperdagangkan. Incoterms hanya menegaskan hubungan antara seller dan buyer dalam hal angkutan barang, dan tidak menyangkut hubungan dengan pelayaran ( carrier), baik secara langsung maupun tidak langsung. Incoterms berkaitan dengan sejumlah kewajiban, seperti kewajiban penjual untuk menempatkan barang-barangnya dalam kewenangan pembeli atau menyerahkan ketempat tujuan. Juga berhubungan dengan pembagian risiko antara pihak-pihak terkait dalam kasus ini. 3. Struktur incoterms 2010 Dalam incoterms 2010 untuk memudahkan pengertian, syarat – syarat dikelompokan dalam 4 katergori, ,ulai dari syarat E (EXW), F (FCA, FAS, dan FOB), C (CFR,CIF, CTP, dan CIP), sampai D (DAT, DAP, dan DDP). Dalam incoterms 2010 skemanya adalah sebagai berikut:
  • 17. Group E pemberangkatan : EXW Ex Works (disebut nama tempat) Group F Angkutan uatama belum dibayar : FCA Free Carrier (disebut nama tempat) FAS Free alongside Ship (disebut pelabuhan) FOB Free On Board (disebut pelabuhan pengapalan) Group C Angkutan Utama Dibayar CFR Cost and Freight (disebut pelabuhan tujuan) CIF Cost, Insurance and Freight (disebut pelabuhan tujuan) CPT Carriage Paid to (disebut tempat tujuan) CIP Carrier and Insurance Paid to (disebut tempat tujuan) Group D Sampai Tujuan DAT Dilevered at terminal (disebut pelabuhan tujuan) DAP Delivered At place (disebut tempat) DDP Delivered Duty Paid (disebut tempat tujuan) 4. Syarat Perdagangan Tujuan pokok memilih syarat perdagangan dalam perdagangan internasional adalah untuk menentukan titik atau tempat dimana penjual
  • 18. harus memenuhi kewajiban melakukan penyerahan barang secara fisik atau yuridis kepada pembeli. Titik atau tempat penyerahan juga merupakan titik batas dimana risiko atas barang dari penjual berakhir. Mulai titk ini maka pembeli mulai memikul risiko atas barangnya. Gambaran secara lengkap mengenai masing-masing syarat perdagangan adalah sebagai berikut: EXW : Ex Works (disebut nama tempat) “Ex Works” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang, bila dia menempatkan barang-barang itu untuk pembeli di tempat kediaman penjual atau tempat lain yang ditentukan (yakni tempat kerja, pabrik, gudang dan lain-lain), belum diurus formalitas ekspornya dan juga tidak dimuat ke atas kendaraan pengangkut manapun. Syarat ini merupakan kewajiban yang paling ringan bagi penjual, dan pembeli wajib memikul semua biaya dan risiko yang terkait dengan kewajiban untuk mengambil barang-barang tersebut dari tempat penjual. FCA : Free Carrier (disebut nama tempat) “Free Carrier” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang, yang sudah mendapat ijin ekspor, kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli di tempat yang disebut. Harus dicatat bahwa pemilihan tempat penyerahan mempunyai dampak pada kewajiban muat bongkar barang-barang di tempat tersebut. Jika penyerahan terjadi di tempat penjual, maka penjual bertanggung jawab untuk memuat. Jika
  • 19. penyerahan terjadi ditempat lain, penjual tidak bertanggung jawab untuk membongkar. Syarat ini dapat dipergunakan tanpa memandang jenis alat angkut, termasuk alat angkut aneka wahana. Pengangkut berarti setiap orang dalam kontrak angkutan, yang berjanggung jawab untuk mengangkut atau menjamin untuk mengangkut dengan kereta api, jalan raya, udara, laut, sungai atau dengan kombinasi dari alat angkut tersebut. Jika pembeli menunjuk orang selain dari pengangkut untuk menerima barang-barang tersebut, maka penjual dianggap telah memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan barang bila barang tersebut telah diserahkannya kepada orang tersebut. FAS : Free Alongside Ship (disebut nama pelabuhan pengapalan) “Free Alongside Ship” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang, bila barang-barang tersebut ditempatkan di samping kapal di pelabuhan pengapalan yang disebut. Hal ini berarti bahwa pembeli wajib memikul semua biaya dan semua risiko kehilangan atau kerusakan atas barng-barang mulai saat itu. Syarat FAS menuntut penjual mengurus formalitas ekspor. Syarat ini berlawanan dengan versi incoterms sebelumnya yang menuntut pembeli untuk mengurus formalitas ekspor. Syarat FAS hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai saja.
  • 20. FOB : Free On Board (disebut nama pelabuhan pengapalan) “Free On Board” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang, bila barang-barang melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan yang disebut. Hal ini berarti bahwa pembeli wajib memikul semua biaya dan risiko atas kehilangan atau kerusakan barang mulai dari titik itu. Syarat FOB menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai saja. Jika pihak-pihak bersangkutan tidak bermaksud untuk menyerahkan barang melewati pagar kapal, maka syarat FCA yang harus dipakai. CFR : Cost and Freight (disebut nama pelabuhan tujuan) “Cost and Freight” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang, bila barang-barang melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan. Penjual wajib membayar biaya-biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang-barang tersebut sampai ke pelabuhan tujuan yang disebut. Tetapi risiko hilang atau kerusakan atas barang-barang, termasuk setiap biaya tambahan sehubungan dengan peristiwa yang terjadi setelah waktu penyerahan itu berpindah dari penjual kepada pembeli. Syarat CFR menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai. Jika pihak-pihak terkait tidak bermaksud melakukan penyerahan barang melewati pagar kapal, maka sebaiknya memakai syarat CPT.
  • 21. CIF : Cost, Insurance, and Freight (disebut nama pelabuhan tujuan) “Cost, Insurance, and Freight” berarti bahwa penjual melakukan penyerahan barang-barang, bila barang-barang tersebut melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan. Penjual wajib membayar semua biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang-barang tersebut sampai ke pelabuhan tujuan yang disebut. Tetapi risiko kehilangan atau kerusakan atas barang-barang, termasuk setiap biaya tambahan sehubungan dengan peristiwa yang terjadi setelah waktu penyerahan itu berpindah dari penjual kepada pembeli. Namun dalam syarat CIF, penjual wajib pula menutup asuransi angkutan laut terhadap risiko rugi atau kerusakan atas barng-barang yang mungkin diderita pembeli selama barang dalam perjalanan. Berkenaan dengan itu, penjual wajib menutup asuransi dan membayar premi. Pembeli perlu mencatat bahwa dengan syarat CIF, penjual wajib pula menutup asuransi hanya dengan syarat pertanggungan minimum. Sekiranya pembeli menginginkan perlindungan yang lebih besar, maka pembeli perlu mengadakan persetujuan dengan penjual secara tegas, atau pembeli sendiri harus mengurus asuransi tambahan itu. Syarat CIF menuntut penjual untuk mengurus formalitas ekspor. Syarat ini hanya dapat dipakai untuk angkutan laut dan sungai. Jika pihak-pihak bersangkutan tidak bermaksud untuk menyerahkan barang melewati pagar kapal, maka syarat CIP yang harus dipakai.
  • 22. CPT : Carriage Paid To (disebut nama pelabuhan tujuan) “Carriage Paid To ” berarti bahwa penjual menyerahkan barang- barang kepada pengangkut yang ditunjuknya sendiri, tetapi penjual wajib pula membayar ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang- barang tersebut sampi ke tempat tujuan yang disebut. Hal ini berarti bahwapembeli memikul semua risiko dan membayar setiap ongkos yang timbul setelah barang-barang yang diserahkan secara demikian. “Carrier” berarti setiap orang dalam kontrak angkutan, yang berjanggung jawab untuk mengangkut atau menjamin untuk mengangkut dengan kereta api, jalan raya, udara, laut, sungai atau dengan kombinasi dari alat angkut itu. Sekiranya dipakai pengangkut-pengangkut pengganti untuk meneruskan pengangkutan sampai ke tempat tujuan yang dijanjikan, maka risiko (penjual) berakhir bila barang-barang telah diserahkan kepada pengangkut pertama. Syarat CPT mewajibkan penjual mengurus formalitas ekspor. Syarat ini boleh dipakai untuk alat angkut apa saja, termasuk alat angkut aneka wahana ( multimodal transport). CIP : Carriage and Insurance Paid To (disebut nama pelabuhan tujuan) “Carriage and Insurance Paid To” berarti bahwa penjual menyerahkan barang-barang kepada pengangkut yang ditunjuknya sendiri, tetapi penjual wajib pula membayar ongkos angkut yang perlu
  • 23. untuk mengangkut barang-barang tersebut sampi ke tempat tujuan yang disebut. Hal ini berarti bahwa pembeli memikul semua risiko dan membayar setiap ongkos yang timbul setelah barang-barang yang diserahkan secara demikian. Namun dalam hal CIP, penjual juga wajib menutup asuransi terhadap risiko rugi dan kerusakan atas barang yang menimpa pembeli selama barang dalam perjalanan. Pembeli perlu mencatat bahwa dengan syarat CIP, penjual dituntut untuk menutup asuransi hanya dengan syarat minimum. Sekiranya pembeli menginginkan perlindungan yang lebih besar, maka pembeli perlu mengadakan persetujuan dengan penjual secara tegas, atau pembeli sendiri harus mengurus asuransi tambahan itu. DAT: Dilevered at terminal (disebut pelabuhan tujuan) “Dilevered at terminal” berarti bahawa syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli ketika barang sudah dibongkar dari sarana pengangkut yang telah tiba diterminal yang ditunjuk pembeli pada pelabuhan bongkar atau tempat tujuan. Terminal adalah termasuk setiap tempat, apakah tertutup atau tidak, seperti dermaga(quay), gudang (warehouse), lapangan peti kemas (CY) , atau terminal cargo : angkutan darat, kereta api atau udara (road, rail or air cargo terminal). Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat barang telah dibongkar dari sarana
  • 24. pengangkut di terminal tujuan atas pengaturan dari si pembeli. Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang, namun tidak memiliki kewajiban dalam menyelesaikan perizinan impor barang, membayar bea masuk dan melaksanakan pengeluaran barang impor (prosedur kepabeanan impor). DAP: Delivered At place (disebut tempat) “Delivered At place” bererti bahwa syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada sarana pengangkut yang telah telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan atas pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba ditempat tujuan yang disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat penjual hingga diantar ke tempat yang ditentukan oleh pembeli. Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat sarana pengangkut telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan oleh pembeli. Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang, namun tidak memiliki kewajiban dalam menyelesaikan perizinan impor barang, membayar bea masuk dan tidak bertanggungjawab dalam melaksanakan pengeluaran barang impor (prosedur kepabeanan impor). Penjual hanya mengurus pengangkutan menuju ke tempat yang disebutkan oleh pembeli saja.
  • 25. DDP: Delivered Duty Paid (disebut tempat tujuan) “Delivered Duty Paid” berarti bahwa syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli pada sarana pengangkut yang telah telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan atas pengaturan dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba ditempat tujuan yang disebutkan. Penjual akan menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat penjual hingga diantar ke tempat yang ditentukan oleh pembeli. Istilah yang sering dikenal adalah istilah pengiriman door to door. Penjual telah memenuhi kewajibannya untuk mengantar barang kepada pembeli pada saat sarana pengangkut telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan oleh pembeli. Penjual bertanggungjawab dalam mengurus izin ekspor barang maupun izin impor, membayar bea masuk , pajak dalam rangka impor (PPN dan PPH) dan serta bertanggungjawab dalam melaksanakan pengeluaran barang impor (prosedur kepabeanan impor). Penjual mengurus pengangkutan menuju ke tempat yang disebutkan oleh pembeli saja. DDP adalah tanggungjawab maksimal dari sisi penjual (seller). Penjual harus mempertimbangkan segala resiko dari sejak barang dimuat hingga barang sampai ke tempat tujuan yang ditunjuk oleh si pembeli. D. Pengertian Freight Forwarder Freight forwarder adalah badan usaha yang bertujuan untuk memberikan jasa pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi
  • 26. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan menggunakan multimodal transport baik melalui darat, laut maupun udara. Freight forwarder juga menyelesaikan biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan transportasi, penanganan muatan di pelabuhan atau gudang, pengurusan dokumentasi dan juga mencakup insurance yang umumnya diperlukan oleh pemilik barang.(Capt. R.P. Suyono, 2003 : 155-156) E. Aktivitas Freight Forwarding Freight forwarding memiliki aktivitas utama yaitu sebagai transporter. Akan tetapi freight forwarding memiliki peran yang berbeda, bergantung pada lingkup pekerjaan ( scope of work) yang tercantum dalam kontrak kerja yang telah disetujui antara kedua belah pihak yaitu antara freight forwarding dan pemberi order kerja. Dimana freight forwarding dapat berperan sebagai consignor / eksportir atau berperan sebagai consignee / importir dan atau berperan sebagai eksportir dan importir. Oleh sebab itu ada perbedaan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh freight forwarding berdasarkan peranannya tersebut. Dalam bukunya, Capt. R.P. Suyono menjelaskan aktivitas-aktivitas freight forwarding secara keseluruhan. Aktivitas-aktivitas tersebut berupa : 1. Memilih rute perjalanan barang, moda transportasi dan pengangkutan yang sesuai, kemudian memesan ruang kapal. 2. Melaksanakan penerimaan barang, menyortir, mengepak menimbang berat, mengukur dimensi kemudian menyimpan barang ke dalam gudang.
  • 27. 3. Mempelajari Letter of Credit barang, peraturan negara tujuan ekspor, negara transit, negara impor kemudian mempersiapkan dokumen- dokumen lain yang diperlukan. 4. Melaksanakan transportasi barang ke pelabuhan laut / udara, mengurus izin Bea dan Cukai, kemudian menyerahkan barang kepada pihak pengangkut. 5. Membayar biaya-biaya handling serta membayarkan freight. 6. Mendapatkan B/L dan atau AWB dari pengangkutan. 7. Mengurus asuransi transportasi barang dan membantu mengajukan klaim kepada pihak asuransi bila terjadi kehilangan atau kerusakan atas barang. 8. Memonitor perjalanan barang sampai ke pihak penerima, berdasarkan info dari pihak pengangkut dan agen forwarder di negara transit / tujuan. 9. Melaksanakan penerimaan barang dari pihak pengangkut. 10. Mengurus izin masuk pada Bea dan Cukai serta menyelesaikan bea masuk dan biaya-biaya yang timbul di pelabuhan transit / tujuan. 11. Melaksanakan transportasi barang dari pelabuhan ke tempat penyimpanan barang di gudang. 12. Melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consignee, dan melaksanakan pendistribusian barang bila diminta. 13. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh freight forwarding kemudian akan dibayar kembali oleh pemberi order ditambah dengan biaya jasa pelayanan.
  • 28. F. Alur Ekspor Yang Ditangani Freight Forwarding Dalam kegiatan ekspor, terdapat berbagai tahapan-tahapan dalam prosedur pengiriman barang ekspor. Berikut adalah tahapan pengiriman barang ekspor yang ditangani oleh Freight forwarding dimana bertindak sebagai EMKL(Ekspedisi Muatan Kapal Laut) : 1. Setelah eksportir menerima LC dari bank, mengirim SI ke EMKL. 2. EMKL menyerahkan SI kepada perusahaan pelayaran yang ditunjuk untuk persetujuannya, dan apabila booking itu diterima maka perusahaan pelayaran menerbitkan Delivery Order (DO) untuk mengambil container kosong sesuai yang dibutuhkan beserta seal-nya. 3. EMKL mengirimkan container kosong ke gudang eksportir untuk pelaksanaan stuffing. Setelah selesai maka pintu container ditutup, diadakan penyemprotan bebas hama (fumigasi) bila perlu, barulah kemudian pintu container disegel. Dengan demikian container tersebut sudah dapat diangkut menuju ke pelabuhan untuk ditimbun di lapangan penimbunan atau Container Yard (CY). 4. Berdasarkan hasil stuffing maka eksportir menerbitkan invoice, packing list dan shipping instruction definitive sebagai ganti proforma dokumen yang telah diserahkan terlebih dahulu. 5. Merekam data-data barang yang akan diekspor dan keterangan lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam invoice, packing list, shipping instruction, dsb pada program aplikasi PEB EDI. Pengisian PEB harus dilakukan secara lengkap dan benar untuk bisa mendapatkan respon dari bea cukai. Memasukkan full container di CY dan penyelesaian PEB di
  • 29. kantor bea cukai tidak boleh melewati batas waktu ( closing time) yaitu 6 jam sebelum kedatangan kapal. 6. Dengan terpenuhinya prosedur pengurusan penyelesaian dokumen maka barang ekspor telah siap dimuat ke kapal ( stevedoring) untuk diangkut ke pelabuhan tujuan, barang yang akan diangkut dapat diterima oleh maskapai pelayaran melalui dua cara, yaitu : a. Barang diserahkan alongside (di samping kapal), maka mualim kapal mengeluarkan tanda terima yang disebut mate’s receipt / resi mualim. b. Barang diserahkan di gudang perusahaan pelayaran yang berada di kawasan pelabuhan, maka kepala gudang memberikan tanda terima yang lazim disebut deck’s receipt /wharfinger’s receipt . 7. Setelah kapal berangkat, B/L (konosemen) diterbitkan oleh perusahaan pelayaran, kemudian B/L tersebut diserahkan kepada EMKL, setelah membayar THC ( Terminal Handling Charges), Doc Fee, dll. Original B/L digunakan untuk melakukan negosiasi wesel di bank untuk memperoleh pembayaran. G. Peran Menggunakan Jasa Freight Forwarding Peranan freight forwarding dibagi menjadi : 1. Peran freight forwarding dalam konsolidasi muatan Konsolidasi muatan ( cargo consolidation) atau juga disebut groupage, adalah pengumpulan beberapa kiriman barang dari beberapa eksportir / shipper di tempat asal yang akan dikirimkan untuk beberapa consignee di tempat tujuan, yang dikemas dalam satu unit paket muatan,
  • 30. lalu muatan terkonsolidasi tersebut dikapalkan dan ditujukan ke agen konsolidator di tempat tujuan. Agen kemudian melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consignee masing-masing. Sebagai contoh : pengapalan petikemas terkonsolidasi Muatan dari beberapa shipper dikonsolidasi oleh freight forwarding dalam petikemas LCL ( Less Container Load) dan dikapalkan ke negara tujuan sebagai muatan petikemas FCL ( Full Container Load) yang ditujukan kepada agen konsolidator. Oleh agen konsolidator petikemas tersebut statusnya dijadikan sebagai petikemas LCL kembali kemudian muatan diserahkan kepada masing-masing consignee. Freight forwarding sebagai konsolidator pada umumnya menggunakan namanya sendiri dan menerbitkan House Bill of lading. Organisasi FIATA menghimbau agar freight forwarding lebih baik menerbitkan FIATA multimodal transport Bill of lading. Dengan konsolidasi muatan, keuntungan didapat oleh semua pihak, baik eksportir / shipper (mendapat keuntungan karena membayar freight rate lebih rendah), pengangkut (mendapat keuntungan karena tidak perlu menangani masing-masing kiriman yang hanya memakan waktu dan tenaga), maupun freight forwarding (mendapat keuntungan dari biaya dan freight rate sebagai muatan terkonsolidasi menjadi lebih murah dibandingkan apabila mengapalkan masing-masing kiriman). Konsolidasi muatan memberikan door-to-door service yang tidak dapat diberikan oleh perusahaan pelayaran.
  • 31. 2. Peran freight forwarding sebagai pengangkut Banyak freight forwarding yang bertindak sebagai operator dan bertanggungjawab penuh dalam melaksanakan pengangkutan meskipun tidak memiliki kapal sendiri. Selain itu, freight forwarding juga bertindak sebagai : a. Vessel-Operating Multimodal Transport Operator secara penuh yang melaksanakan berbagai jenis pengangkutan dengan cara door-to-door dengan satu dokumen intermodal yang biasanya berbentuk FBL. b. Non-Vessel Operator yaitu operator muatan yang mengurus pengangkutan lewat laut dari pelabuan ke pelabuhan dengan menggunakan satu House Bill of lading (HBL) atau Ocean Bill of lading yang juga dapat mencakup transport darat dan berfungsi sebagai non-vessel operating multimodal transport c. Non-Vessel-Operating Common Carrier (NVOCC) yang mempunyai jadwal pelayaran yang tetap dan melaksanakan konsolidasi muatan atau melayani multimodal transport dengan HBL atau Bill of lading dari FIATA H. Ruang Lingkup Freight Forwarding Freight forwarding sering disebut dengan Usaha Jasa Transportasi, dimana jasa usaha transportasi tersebut adalah usaha yang ditunjukkan untuk mewakili kepentingan pengirim / penerima barang ( shipper & consignee) antar negara dalam mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya
  • 32. pengiriman barang sebagian atau seluruhnya melalui laut, darat dan udara dengan ruang lingkup kegiatan meliputi (Amir MS., 2000:67): 1. Menerima 2. Menyerahkan barang 3. Menyimpan 4. Menyiapkan 5. Menyelesaikan biaya / tagihan biaya asuransi, biaya angkutan darat / laut, claim dan lain-lain kegiatan berkenaan dengan pengiriman barang ekspor / impor. 6. Sortasi 7. Mengepak 8. Mengukur 9. Menyelesaikan dokumen 10. Mengapalkan.
  • 33. DAFTAR PUSTAKA Buku Amir, MS, 2004 Strategi Memasuki Pasar Ekspor. Jakarta : PPM. Amir, MS. 2000. Seluk Beluk dan Teknik Perdagangan Luar NegeriI. PM. Jakarta Hutabarat, Roslyne, 1996, Transaksi Ekspor Impor, Penerbit Erlangga, Jakarta. Milles,M.B. and Humberman, M.A.1992 Qualitative Data Analysis. Landon : sage Publication. Capt. R.P. Suyono, (2001), “ Shipping Pengangkutan Intermodal Ekspor- Impor melalui laut”, PPM, Jakarta Internet Antara, 2014, Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Kementrian Keuangan , di akses dari: http://www.bppk.depkeu.go.id/publikasi/artikel/148-artikel-bea-dan- cukai/19743-menjadi-eksportir-konsep-ekspor-dan-pemahaman-barang- ekspor Antara, 2014, incoterms 2010, di akses dari: http://books.google.co.id/books?id=VnZOkvrM4A0C&pg=PA3&dq=incoter ms+2010&hl=id&sa=X&ei=L6RuVK6sJqb2iQLwwoHgAg&sqi=2&ved=0C BoQ6AEwAA#v=onepage&q=incoterms%202010&f=false Rumah ekspor impor, 2014, Dat - Incoterms 2010, di akses dari: http://rumaheksporimpor.blogspot.com/2013/08/dat-incoterms-2010.html