SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
1 
BAB 1 
KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL 
1. Pengertian dan Pengaturan Transaksi Ekspor Impor untuk UKM 
Hubungan perdagangan luar negeri dalam hal ini ekspor impor sama halnya dengan 
perdagangan dalam negeri yaitu terdapat pembeli, penjual dan adanya transaksi jual beli. 
Dalam perdagangan luar negeri, kegiatanjualnya disebut ekspor dan kegiatan belinya 
disebut impor dan transaksinya adalah transaksi ekspor impor. Hanya saja wilayah atau 
domisili penjual dan pembeli melintas batas negara. Salah satu pelaku usaha yang memiliki 
eksistensi penting namun kadang dianggap “terlupakan” dalam percaturan kebijakan di 
negeri ini adalah Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM). Padahal jika kita mengenal 
lebih jauh dan dalam, peran UMKM bukanlah sekedar pendukung dalam kontribusi 
ekonomi nasional. Selama ini, secara keseluruhan, ekspor UKM mengalami pertumbuhan 
yang masih lamban. Sebenarnya peluang UKM untuk memasuki pasar ekspor masih 
memiliki prospek yang sangat besar. Hal ini terutama bila dilihat dari produk unggulan 
UKM yang selama ini dikenal sebagai produk ekspor non migas. Salah satu faktor 
penghambat UKM dalam melakukan ekspor adalah minimnya pengetahuan pelaku usaha 
dalam bidang informasi mengenai tata laksana ekspor dan impor. 
Pengertian ekspor dan impor bisa dilihat di bawah ini : 
Ekspor adalah : 
Perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah Pabean 
Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. 
Impor adalah : 
Perdagangan dengan cara memasukkan barang kedalam wilayah Pabean Indonesia sesuai 
dengan ketentuan yang berlaku. 
Daerah Pabean adalah: 
Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, 
dan ruang udara dialasnya serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan
Landas Kontinen yang didalamnya berlaku Undang - undang Nomor 10 Tahun 1995 
tentang 
Kepabeanan. 
Eksportir untuk melakukan kegiatan ekspor harus mendapatkan ijin dari pemerintah dalam 
bentuk Surat Pengakuan Eksportir dan diberi Angka Pengenal Ekspor (APE) dan 
diperkenankan melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam Surat Pengakuan 
tersebut. Skema perdagangan internasional untuk UKM dapat dilihat di bawah ini : 
2 
LUAR 
NEGERI 
KEPUTUSAN DIRJEN BEA DAN CUKAI 
NO : KEP- /BC/2003 
Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan Di 
Bidang Ekspor Yang Mendapat Kemudahan Ekspor 
Dokumen 
Perdagangan 
Pembayaran 
PE 
(perijinan/pengawasan, 
misal : karantina, dll.) 
Konfirmasi 
Bank Pembayaran 
Importir 
P E B 
Persetujuan 
Ekspor KPBC 
Terminal 
Peti 
Kemas 
Instansi terkait 
Bea & 
Eksportir Cukai 
Perusahaan Pelayaran / 
Penerbangan 
PDE 
EKSPOR 
Salinan 
Persetujua 
n Ekspor 
Persetujuan 
Ekspor 
Outward 
Manifest 
Secara umum persyaratan untuk ekspor adalah sebagai berikut: 
a. Memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), perusahaan dapat mengajukan 
permohonan melalui Departemen Perdagangan (Depdag), atau 
b. Memiliki Surat Ijin Usaha dari Departemen Teknis atau Lembaga 
Pemerintah non Teknis lainnya berdasarkan peraturan perundangundangan 
yang berlaku. 
Perdagangan ekspor impor termasuk kegiatan yang mengandung risiko tinggi, karena 
eksportir dan importir berjauhan secara geografis,berbeda bahasa, kebiasaan dan hukum
dalam transaksi ekspor impor. Salah satu risiko yang dihadapi oleh eksportir adalah apabila 
terjadi penyimpangan maupun pembatalan kontrak. Risiko tersebut dapat dihindari apabila 
setiap transaksi ekspor yang dilakukan, dituangkan dalam bentuk tertulis atau ke dalam 
bentuk kontrak dagang (sales contract). 
Pada pelaksanaan perjanjian ekspor impor tahapannya sebagai berikut: 
a) Pra kontraktual atau tahap awal perjanjian 
Dalam tahap ini terjadi penawaran produk yang diajukan oleh penjual (eksportir) 
biasanya disertai dengan harga barang, mutu barang, jumlah serta syarat - syarat lain 
yang biasanya disebut an inquiry for a quotation. Apabila penawaran tersebut disetujui 
oleh pembeli (importir), maka kedua belah pihak mengikatkan diri untuk melakukan 
“perjanjian jual beli”, dengan syarat-syarat yang telah disepakati. 
b) Kontraktual atau tahap terjadinya perjanjian 
Merupakan realisasi dari tahap awal perjanjian, yang kemudian 
dituangkan secara rinci dan tertulis tentang segala sesuatu yang 
dianggap penting dalam transaksi ekspor impor. 
c) Post kontraktual ; 
Merupakan realisasi dari perjanjian yaitu pelaksanaan kontrak . 
Perjanjian jual beli antar negara dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Jika 
dibuat secara tertulis, perjanjian itu disebut kontrak jual beli (sales contract). Disamping 
itu juga harus ada, kesepakatan tentang dokumen-dokumen ekspor impor yang diperlukan. 
Dokumen – dokumen tersebut adalah. 
a. Faktur atau "Invoice", yaitu dokumen dari penjual sebagai, lampiran B/L, yang berisi 
catatan barang-barang yang dikirim beserta harganya ditempat penjual. 
Ada dua macam "Invoice", yaitu: 
1) Commercial Invoice: Invoice yang dibuat oleh penjual, berisi perincian barang-barang 
yang dikirim beserta harganya. 
2) Consular invoice: invoice yang dibuat dan ditandatangani oleh Konsul Dagang dari 
negara pembeli yang berdomisili di Negara penjual. 
b. Polis Asuransi, yaitu tanda bukti bahwa barang-barang yang dikirimkan itu sudah 
diasuransikan. 
3
c. Certificate of Origin, yaitu surat keterangan asal barang, yang dibuat oleh Kamar Dagang 
di negara penjual dengan tujuan untuk menjamin keaslian barang-barang yang 
bersangkutan. Di dalam sertifikat itudijelaskan bahwa barang tersebut benar-benar hasil 
produksl darinegara penandatangan sertifikat tersebut, sehingga secara tidak langsung 
sertifikat itu merupakan suatu jaminan atas kualitas barang tersebut. 
d. Packing List, yaitu suatu daftar tentang koli-koli beserta isiny a, dibuat olehperusahaan 
yang mengepak barang-barang tersebut. 
e. Weight List (certificate of weight), yaitu daftar timbangan/beratnya barang-bararg di 
pelabuhan pemuatan. 
f. Konosemen (Bill of Lading, adalah surat bertanggal dalam mana pengangkut 
menerangkan bahwa ia telah menerima barang tertentu untuk diangkut ke suatu tempat 
tujuan yang ditunjuk dan disana menyerahkannya kepada orang yang ditunjuk 
(penerima) disertai dengan janji-janji apa penyerahan akan terjadi. 
4 
2. Pembayaran dalam transaksi ekspor impor 
Pembayaran dalam transaksi ekspor impor juga memegang peranan penting. Cara 
pembayaran yang digunakan ditentukan dan disepakati bersama dalam sales contract. 
Cara pembayaran ekspor impor dapat dilakukan dengan: 
a. Pembayaran di muka ( Advance Payment ) 
b. Sistem pembayaran ini dilakukan manakala pembeli (importir) membayar terlebih 
dahulu kepada penjual, (eksportir) sebelum merealisasi ekspor sesuai dengan 
kesepakatan para pihak. Kesepakatan tersebut tercantum dalam kontrak jual beli 
(sales contract). 
c. Wesel Inkaso 
d. Cara pembayaran dimana eksportir adalah sebagai penarik wesel (drawer) yang 
memerintahkan kepada importir sebagai si tertarik (drawee) untuk membayar 
sejumlah uang pada waktu yang ditentukan dalam wesel itu. 
e. Perhitungan kemudian (Open Account) 
f. Importir akan membayar barang setelah barang tiba di tempat importer berada. 
Eksportir menanggung segala risiko, sedang importir mendapat penangguhan
pembayaran. Transaksi ini merupakan transaksi yang langsung antara eksportir 
dengan importir. Eksportir setelah melakukan pengapalan barang, kemudian 
mengirimkan "invoice" atau "faktur" kepada importir yang mencantumkan tanggal 
atau waktu pembayaranharus diselesaikan. 
g. Konsinyasi (Consignment) 
h. Dalam pelaksanaan pembayaran konsinyasi importir tidak berfungsi sebagai 
pembeli, melainkan hanya sebagai penerima titipan dari supplier untuk 
menjualkan komiditi/barang tertentu yang dikirimkan. Pembayaran baru dilakukan 
setelah komoditi tersebut terjual, kemudian mentransfer valuta hasil penjualan 
kepada supplier melalui Bank atau pos. Dan importir mendapatkan komisi dari hasil 
penjualan. 
i. Letter of Credits (L/C) 
j. Pengertian secara umum Letter of Credit, merupakan suatu pernyataan dari bank 
atas permintaan importir yang merupakan nasabah dari bank tersebut, untuk 
menyediakan dana dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak 
ketiga (eksportir). 
k. Cara pembayaran lain yang biasa dilakukan dalam perdagangan internasional 
5 
diantaranya adalah barter dan konsinyasi. 
3. Pengertian Letter of Credit 
Letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan bank devisa atas permintaan 
importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir di luar negeri 
yang menjadi relasi dari importir tersebut. Isi surat itu menyatakan bahwa eksportir 
penerima L/C diberi hak oleh importir importir untuk menarik wesel (surat perintah untuk 
melunasi utang) atas Bank Pembuka untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu. 
Bank yang bersangkutan menjamin untuk mengakseptir wesel yang ditarik tersebut asal 
sesuai dan memenuhi syarat yang tercantum di dalam surat itu.
Keunggulan Letter of Credit 
L/C adalah suatu alat (instrumen) yang memudahkan transaksi dagang antara eksportir 
dengan importir yang belum saling mengenal, atau yang tidak mempunyai ikatan khusus 
tertentu. L/C dianggap instrumen yang paling penting dan paling aman didalam transaksi 
perdagangan internasional, terutama dilihat dari sudut sistem pembayaran. Peranan L/C 
dalam perdagangan internasional adalah 
a. Mempermudah lalu lintas pembayaran 
b. Mengamankan dana yang disediakan importir untuk melunasi kewajibannya 
c. Menjamin kelengkapan dokumen pengapalan. 
6
Keuntungan yang diperoleh eksportir dari L/C 
1. Kepastian pembayaran dan menghindari risiko .Sekalipun eksportir tidak mengenal 
importir, tetapi dengan adanya L/C sudah merupakan jaminan bagi eksportir bahwa 
tagihannya pasti dilunasi bank sesuai ketentuan. 
2. Penguangan dokumen dapat langsung dilakukan 
Bila barang sudah dikapalkan, maka dengan adanya L/C shipping documents dapat 
langsung diuangkan atau dinegosiasikan dengan Advising Bank dan tidak perlu lagi 
menunggu pembayaran atau kiriman uang dari importir. Advising Bank atau Negotiating 
Bank tidak ragu untuk melunasi dokumen pengapalan itu karena pembayarannya sudah 
dijamin oleh Opening Bank. 
3. Biaya yang dipungut bank untuk negosiasi dokumen relatif kecil bila ada L/C 
4.Terhindar dari risiko pembatasan transfer valuta . Di berbagai negara terdapat pembatasan 
transfer valuta asing dan diperlukan izin impor sebelum dilakukan pembukaan L/C. Oleh 
karena itu, pada setiap pembukaan L/C Opening Bank sudah menyediakan valuta asing 
untuk setiap tagihan yang didasarkan pada L/C tersebut. 
5. Kemungkinan memperoleh uang muka atau kredit tanpa bunga bila importir bersedia 
membuka L/C dengan syarat "Red Clause", maka eksportir dapat memperoleh uang 
muka dari L/C yang tersedia. untuk memulai produksi barang yang akan diekspor itu. 
Keuntungan L/C bagi importir: 
1. Pembukaan L/C dapat diartikan bahwa Opening Ba nkmeminjamkan nama baik dan 
reputasinya kepada importer sehingga dapat dipercayai oleh eksportir. Eksportir yakin 
bahwa barang yang akan dikirimkan pasti akan dibayar. 
2. L/C merupakan jaminan bagi importir, bahwa dokumen atas barang yang dipesan akan 
diterimanya dalam keadaan lengkap dan utuh, karena akan diteliti oleh bank yang sudah 
mempunyai keahlian dalam hal itu. 
3. Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamananyang pasti akan dipatuhi 
oleh eksportir agar dapat menarik uangdari L/C yang tersedia. 
7 
Perjanjian Dasar Pembukaan Letter of Credit 
Perjanjian pembukaan Letter of Credit yang diadakan bukan merupakan perjanjian 
yang berdiri sendiri, tetapi merupakan, perjanjian tambahan dari perjanjian pokoknya yang
berupa perjanjian jual beli yang tertuang dalam kontrak dagang (Sales Contract) antara 
eksportir dan importir. Proses pembukaan L/C dimulai dengan adanya kontrak jual beli 
antara penjual dan pembeli yang mensyaratkan pembukaan L/C sebagai pembayarannya, 
pembeli kemudian mengajukan aplikasi L/C kepada bank devisa di negaranya untuk 
manfaat pihak penjual. Jalannya pembukaan suatu L/C secara skematis dapat digambarkan 
sebagai berikut : 
1. Importir meminta kepada bank devisanya untuk membuka sebuahLetter of Credit (L/C) 
sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya kepada eksportir, sejumlah 
yang disepakati dalam sales contract dan sesuai dengan syarat-syarat pencairan. L/C 
yang dibuka adalah untuk dan atas nama eksportir atau orang atau badan usaha lain yang 
ditentukan eksportir, sesuai kesepakatan dalam sales contract. Bank devisa yang diminta 
eksportir membuka L/C itu disebut opening bank. Opening bank inilah yang 
bertanggung jawab melakukan pembayaran atas L/C itu kepada eksportir penerima L/C. 
Importir yang disebut pembukaan L/C disebut applicant. 
2. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir, melakukan 
pembukaan L/C melalui bank korespondennya di negara eksportir. Pembukaan L/C 
dilakukan dengan surat, kawat, teleks, faksimile, atau media elektronik lainnya yang 
sah. Penegasan pembukaan UC dalam bentuk tertulis itu disebut L/C confirmation yang 
diteruskan oleh opening bank kepada bank korespondennya untuk disampaikan kepada 
penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat itu. Bank koresponden yang diminta 
opening bank untuk menyampaikan amanat pembukaan L/C disebut Advising Bank. 
3. Advising Bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C yang diterimanya dari 
opening bank meneruskan amanat pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak 
menerima dengan surat pengantar dari Advising Bank. Surat pengantar itu disebut L/C 
advice, sedangkan eksportir penerima L/C disebut sebagai beneficiary dari L/C itu. Bila 
Advising Bank diminta dengan tertulis oleh opening bank untuk turut menjamin 
pembayaran atas L/C tersebut,maka Advising Bank juga disebut sebagai confirming 
bank. 
Isi pokok dari Letter of Credit antara lain: 
a. Nomor dan tanggal L/C 
b. Jenis dan sifat L/C yang dibuka. 
8
9 
c. Nama dan alamat eksportir (penerima L/C) yang lazim disebut sebagai "beneficiary". 
d. Jumlah dana yang tersedia. 
e. Uraian barang dan jumlahnya. 
f. Perincian dokumen pengapalan yang disyaratkan seperti: 
1. Bill of Lading 
2. Faktur perdagangan 
3. Daftar Pengepakan 
4. Daftar kubikasi 
5. Daftar timbangan 
6. Keterangan negara asal 
7. Sertifikat mutu 
8. Laporan Kebenaran Pemeriksaan 
9. Polis asuransi, dan lain-lain. 
g. Batas waktu pengapalan terakhir. 
h. Batas waktu berlakunya L/C. 
i. Syarat pengapalan seperti partial shipment, transshipment dan lain-lain. 
j. Ketentuan negosiasi dokumen pengapalan. 
Mekanisme pembayaran L/C dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: 
1. Tahap pembukaan 
Importir mengajukan permohonan pembukaan L/C kepada sebuah Bank yang dianggap 
bonafide. Untuk ini importir diminta mengisivformulir aplikasi (permohonan) 
pembukaan L/C yang mencantumkan semua syarat yang harus dipenuhi oleh eksportir di 
negara lain. 
2. Tahap penerusan kredit advis 
Apabila Issuing Bank menyetujui aplikasi pembukaan L/C, maka Issuing Bank 
menerbitkan "kredit advis" yang menyebutkan bahwa pembeli akan membayar sejumlah 
uang kepada penjual atas barang yang dibeli. Kredit advis ini dilengkapi dengan syarat-syarat 
yang tercantum daim formulir permohonan L/C yang ditujukan kepada Bank di 
tempat eksportir, sebagaimana disyaratkan dalam formulir aplikasi tersebut. Apabila 
nama dari Bank di negara eksportir tidak disyaratkan oleh importir, maka biasanya Bank
pembuka L/C akan memilih sendiri Advising Banknya yaitu Bank korespondennya yang 
setelah menerima advis kredit kemudian akan meneruskannya kepada eksportir.Advising 
Bank ditempat eksportir inilah yang akan melakukan pembayaran atau akseptasi atau 
negosiasi atas dokumen dokumen yang disyaratkan dan diserahkan oleh eksportir. 
Dalam tahap penerusan kredit advis ini, adakalanya terjadi suatu perubahan dari kondisi 
L/C yang harus dilakukan dan harusdisampalkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam 
L/C, sehingga L/C yang dibuka harus dimintakan amandements (perubahan-perubahan) 
terhadap syarat L/C, khususnya sebelum L/C jatuh tempo. Adanya perubahan Adanya 
perubahan terhadap syarat-syarat L/C harus dimintakan persetujuan dari pihak-pihak 
yang terlibat dalam L/C. Sekiranya sudah disetujui dan sudah cukup lengkap dan tepat, 
kemudian disampaikan oleh Advising Bank kepada eksportir dengan surat,kawat atau 
telex sesuai dengan permintaan importir. 
3. Tahap pengapalan barang 
Setelah eksportir menerima kredit advis dari Bank koresponden,maka eksportir 
mengajukan formulir Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) kepada Perusahaan 
Pelayaran untuk dapat mengirim barang yang akan diekspor. Dalam instruksi muat 
tercantum: jumlah dan kualitas, harga barang, pelabuhan tujuan, nama pembeli dan 
penerima barang di luar negeri, shipping mark, serta syarat pembayaran freight. 
Formulir PEB tersebut diajukan kepada kantor Bea dan Cukai untuk mendapatkan izin 
meat barang, yang menunjukkan bahwa barang dapat diekspor dan Maskapai Pelayaran 
melaksanakan pemuatan barang ke atas kapal dan mengeluarkan dokumen 
pengangkutan atau Bill of Lading (B/L). Dokumen pengangkutan yang asli dikirimkan 
kepada pembeli, sedang copy-nya diberikan kepada eksportir. 
4. Tahap pengumpulan dokumen 
Eksportir yang telah menerima dokumen pengangkutan selanjutnya mengumpulkan 
dokumen-dokumen yang disyaratkan, yaitu dokumen pengangkutan (Bill of Lading/ 
Airway Bill/ Railway Bill); Invoice (Profoma Invoice/ Comercial Invoice/ Consular 
Invoice); Dokumen asuransi (Insurance Policy/ Insurance Certificate/ Cover Note). 
Dokumen-dokumen utama tersebut masih harus ditambah dengan dokumen-dokumen 
lain sebagai pelengkap, yaitu 
10
dokumen yang diperlukan sesuai dengan jenis barang yang diperjanjikan. Misalnya 
certificate of analysis, certificate of origin dan sebagainya. 
5. Tahap penyelesaian pembayaran 
Setelah Bank pembayar meneliti kelengkapan dan kebenaran formal dokumen dari 
dokumen yang dipersyaratkan dan ternyata sudah sesuai dengan kredit advis, maka Bank 
pembayar sejumlah uang yang diperjanjikan kepada eksportir. Eksportir harus 
mempelajari dengan seksama semua keterangan yang tercantum di dalam L/C. Kalau 
semua ketentuan itu tidak dipenuhi secara cepat dan cermat, maka bank dari importir 
yang membuka L/C berhak penuh untuk menolak dokumen pengapalan yang diajukan 
dan menolak pembayaran atas beban L/C itu. 
Bentuk dan Jenis-jenis Letter of Credit. 
Letter of Credit dapat dibedakan menjadi dua bentuk: 
a. Revocable Letter of Credit; 
Letter of Credit dalam bentuk ini mempunyai risiko yang tinggi, karena kurang 
menjamin pembayaran. Pada Letter of Credit yang berbentuk revocable, importir setiap 
saat dapat memerintahkan banknya (Issuing Bank) untuk membatalkan L/C yang telah 
dibuka tanpa memberitahukan dan meminta persetujuan terlebih dahulu dari pihak 
eksportir. Pembatalan yang diperintahkan oleh importir di luar negeri tidak berlaku 
(tidak mempunyai kekuatan) bilaman eksportir telah mengapalkan dan wesel ekspor 
telah dinegoisir oleh Negotiating Bank pada saat pembatalan diterima. 
b. Irrevocable Letter of Credit. 
Letter of Credit dalam bentuk ini dapat dibatalkan hanya atas persetujuan ksportir dan 
importir. L/C dalam bentuk ini memberikan jaminan pembayaran yang lebih baik jika 
dibandingkan dengan Revocable L/C. Dilihat dari segi saat pembayaran, L/C dapat 
dibagi menjadi: 
1. Sight L/C 
L/C yang jika semua persyaratan dipenuhi, maka Negotiating Bank wajib membayar 
nominal L/C kepada eksportir paling lama dalam 7 hari kerja. 
2. Usance L/C 
11
L/C yang pembayarannya baru dapat dilunasi jika L/C tersebut sudah jatuh tempo yaitu 
sekian hari dari tanggal pengapalan (tanggal Bill of Lading). 
3. Red Clause L/C 
Yaitu L/C dimana bank pembuka L/C memberi kuasa kepada bank pembayar untuk 
membayar uang muka kepada beneficiary sebagian tertentu atau seluruh nilai L/C 
sebelum beneficiary menyerahkan dokumen. 
Syarat-syaratnya L/C dibagi menjadi: 
1. Open L/C 
L/C yang memberi hak kepada eksportir penerima L/C untuk menegoisasikan dokumen 
melalui bank mana saja yang diingininya. 
2. Restricted L/C 
negotiating bank dibatasi pada bank tertentu. 
3. Documentary L/C 
L/C yang mewajibkan eksportir penerima L/C untuk menyerahkan dokumen pengapalan 
yang membuktikan pemilikan barang serta dokumen pelengkap lainnya sebagai syarat 
untuk memperoleh pembayaran. 
4. Revolving L/C 
L/C di mana kredit yang, tersedia dapat dipakai ulang tanpa perlu mengadakan 
perubahan syarat baik dalam bentuk waktu maupun nilai uang. 
5. Back to back L/C 
L/C yang dapat dibuka lagi oleh eksportir penerima L/C pertama kepada eksportir kedua 
dengan menjaminkan L/C yang diterimanya. L/C ini biasa digunakan dalam 
perdagangan segitiga. 
Para Pihak yang terlibat dalam Letter of Credit. 
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembukaan L/C adalah: 
a. Opener atau Applicant 
Importir yang meminta bantuan bank devisanya untuk membuka L/C guna keperluan 
penjual atau eksportir. 
b. Opening bank atau Issuing Bank 
12
Bank devisa yang dimintai bantuannnya oleh importir untuk suatu L/C untuk keperluan 
eksportir. Bank devisa inilah yang memberikan jaminan kepada eksportir. Oleh karena 
itu, "nilai" L/C sangat bergantung pada nama baik dan reputasi dari bank devisa yang 
membuka L/C tersebut. 
c. Advising Bank 
Opening bank membuka L/C untuk eksportir melalui bank lain di negara eksportir yang 
menjadi koresponden dari Opening bank tersebut Bank korespondensi, ini berkewajiban 
untuk menyampaikan amanat yang terkandung dalam L/C kepadaeksportir yang berhak. 
Oleh karena itu bank korespondensi yang bersangkutan disebut Advising Bank atau 
Bank Penyampai Amanat. 
d. Beneficiary 
Eksportir yang menerima pembukaan L/C dan diberi hak untuk menarik uang dari dana 
L/C yang tersedia itu disebut sebagai penerima L/C atau beneficiary. 
e. Negotiating Bank 
Di dalam L/C biasanya disebutkan bahwa Beneficiary boleh menguangkan 
(menegosiasikan shipping document) melalui bank mana saja yang disukainya asalkan 
memenuhi syarat L/C. Bank yang membayar dokumen itu disebut sebagai Negotiating 
Bank. 
Dokumen-dokumen dalam Letter of Credit. 
Dokumen-dokumen yang harus disepakati dan diminta dalam L/C adalah 
1. Dokumen Induk 
a. Dokumen Pengangkutan: 
i. Bill of Lading 
Bill of Lading atau Marine Bill of Lading atau Konosemen merupakan dokumen 
pengapalan yang paling penting, karena mempunyai sifat jaminan atau pengamanan. Bill 
of Lading (Marine Bill of Lading/Konosemen) menunjukkan hal pemilikan atas barang-barang 
yang dikirim melalui laut ke sesuatu tujuan tertentu, dan selanjutnya barang-barang 
tersebut diserahkan kepada penerima. 
13 
ii. Airway Bill
Apabila Letter of Credit mensyaratkan barang-barang untuk diangkut dengan 
pengangkutan udara, maka digunakan Airway Bill. Airway Bill (AWB) ini merupakan 
tanda terima yang dikirim melalui udara untuk orang dan alamat tertentu. 
iii. Railway Consignment note 
Dalam pengiriman barang-barang ekspor denganpe ngangkutan kereta api dari satu 
negara ke Negara lainnya (misalnya di Eropa), eksportir memperoleh tanda terima yang 
dinamakan Consignment note (surat angkutan kereta api). Dokumen ini mencantumkan 
nama stasiun 
pemberangkatan, tujuan, nama eksportir dan alamat yang dituju, kemudian dicap dengan 
nama perusahaan kereta api yang bersangkutan. Barang-barang akan diserahkan pada 
Consignee setelah adanya permohonan yang bersangkutan dan dibuktikan oleh pejabat-pejabat 
14 
perusahaan kereta api di tempat tujuan. 
b. Invoice atau Faktur : 
Invoice atau faktur penjualan ini sangat penting karena merupakan dokumen resmi dari 
penjualan yang menguraikan barang-barang apa saja yang tercantum dalam 
Invoicetersebut yang sesuai dengan L/C yang bersangkutan. Invoice atau faktur dapat 
dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu: 
i. Profoma Invoice: 
Profoma Invoice ini menyatakan syarat-syarat jual beli dan bersangkutan menyetujui 
pesanan tersebut maka akan ada kontrak antara pembeli dengan penjual sesuai dengan 
yang ditetapkan dalam Proforma Invoice. 
ii. Commercial Invoice 
Nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual, dan harga dari barang-barang 
tersebut. Commercial Invoice dari penjual (eksportir) ini ditujukan kepada 
pembeli (importir) yang nama dan alamatnya sesuai dengan yang tercantum dalam L/C 
dan ditandatangani oleh pihak yang berhak menandatangani. 
iii. Consular Invoice 
Invoice yang dikeluarkan oleh instansi resmi, yakni kedutaan (konsulat), ditandatangani 
oleh Konsul Dagang dari Negara pembeli yang berdomisili di negara penjual.
c. Dokumen Asuransi: 
i. Insurance Policy: 
Polis Asuransi ini menyatakan bukti kontrak asuransi atas barang-barang yang akan 
diangkut dengan kapal dan si tertanggung yang membayar premi. 
ii. Insurance Certificate: 
Merupakan surat keterangan yang menjelaskan terhadap barang-barang tertentu telah 
dilakukan penutupan asuransinya dalam bentuk Open policy. Open policy ini diperlukan 
untuk pengapalan-pengapalan dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap kali yang 
bersangkutan mengapalkan barang, ia akan memberitahukan perusahaan asuransi dan 
membayar preminya. 
iii. Cover Note . 
Merupakan sebuah pemberitahuan yang digunakan sebagai “permulaan alai bukti" dari 
perusahaan asuransi yang menyatakan bahwa sebuah asuransi telah ditutup sementara 
menunggu polis atau sertifikat asuransi dikeluarkan. 
d. Draft (wesel) 
Fungsi wesel sama dengan dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan dalam 
perjanjian. Apabila suatu L/C, telah disyaratkan disertai dengan wesel, maka seorang 
penjual akan menerima pembayaran setelah menyerahkan dokumendokumen disertai 
dengan wesel 
15 
. 
2. Dokumen Tambahan atau dokumen yarg diperlukan: 
a. Certificate of Origin, yaitu Surat keterangan asal barang, yang dibuat oleh Kamar 
Dagang di negara penjual dengan tujuan untuk menjamin keaslian barang-barang yang 
bersangkutan. Didalam sertifikat itu dijelaskan bahwa barang tersebut benar benar hasil 
produksi dari negara penandatangan sertifikat tersebut, sehingga secara tidak langsung 
sertifikat itu merupakan suatu jaminan atas kualitas barang tersebut.
b. Packing List, yaitu suatu daftar tentang koli-koli beserta isinya, dibuat oleh perusahaan 
yang mengepak barang-barang tersebut. 
c. Weight List (certificate of weight), yaitu daftar timbangan/beratnya barang-barang di 
pelabuhan pemuatan. 
d. Dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan jenis barang ekspor yang 
dilakukan. 
16

More Related Content

What's hot

Sales Contract & Pembayaran International _ Materi Training "PERDAGANGAN INTE...
Sales Contract & Pembayaran International _ Materi Training "PERDAGANGAN INTE...Sales Contract & Pembayaran International _ Materi Training "PERDAGANGAN INTE...
Sales Contract & Pembayaran International _ Materi Training "PERDAGANGAN INTE...Kanaidi ken
 
Materi: Syarat Penyerahan Barang Impor
Materi: Syarat Penyerahan Barang ImporMateri: Syarat Penyerahan Barang Impor
Materi: Syarat Penyerahan Barang ImporKanaidi ken
 
Pembayaran Internasional Menggunakan L/C _ Materi Training "PERDAGANGAN INTER...
Pembayaran Internasional Menggunakan L/C _ Materi Training "PERDAGANGAN INTER...Pembayaran Internasional Menggunakan L/C _ Materi Training "PERDAGANGAN INTER...
Pembayaran Internasional Menggunakan L/C _ Materi Training "PERDAGANGAN INTER...Kanaidi ken
 
Pengertian & Jenis-Jenis L/C
Pengertian & Jenis-Jenis L/CPengertian & Jenis-Jenis L/C
Pengertian & Jenis-Jenis L/CKanaidi ken
 
All About Commercial Documents _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL &...
All About Commercial Documents _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL &...All About Commercial Documents _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL &...
All About Commercial Documents _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL &...Kanaidi ken
 
Metode Pembayaran Internasional
Metode Pembayaran InternasionalMetode Pembayaran Internasional
Metode Pembayaran InternasionalKanaidi ken
 
Jual beli perniagaan fix
Jual beli perniagaan fixJual beli perniagaan fix
Jual beli perniagaan fixLisa SYP
 
Contoh transaksi perdagangan luar negeri
Contoh transaksi perdagangan luar negeriContoh transaksi perdagangan luar negeri
Contoh transaksi perdagangan luar negeriArjuna Ahmadi
 
Pendanaan Ekspor dan Impor (shared using http://VisualBee.com).
Pendanaan Ekspor dan Impor (shared using http://VisualBee.com).Pendanaan Ekspor dan Impor (shared using http://VisualBee.com).
Pendanaan Ekspor dan Impor (shared using http://VisualBee.com).VisualBee.com
 
Surat berharga (1)
Surat berharga (1)Surat berharga (1)
Surat berharga (1)fuad1295
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAANFair Nurfachrizi
 
Cara lazim penyerahan barang www.sekolahbisnisindonesia.com
Cara lazim penyerahan barang  www.sekolahbisnisindonesia.comCara lazim penyerahan barang  www.sekolahbisnisindonesia.com
Cara lazim penyerahan barang www.sekolahbisnisindonesia.comSEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Kanaidi ken
 
PRESENTATION SALES CONTRACT
PRESENTATION SALES CONTRACTPRESENTATION SALES CONTRACT
PRESENTATION SALES CONTRACTBAMBANG8
 
Power point mengelola bukti transaksi
Power point mengelola bukti transaksiPower point mengelola bukti transaksi
Power point mengelola bukti transaksiachmadkhoir
 
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)Vanniieccha Audi
 

What's hot (20)

Sales Contract & Pembayaran International _ Materi Training "PERDAGANGAN INTE...
Sales Contract & Pembayaran International _ Materi Training "PERDAGANGAN INTE...Sales Contract & Pembayaran International _ Materi Training "PERDAGANGAN INTE...
Sales Contract & Pembayaran International _ Materi Training "PERDAGANGAN INTE...
 
Materi: Syarat Penyerahan Barang Impor
Materi: Syarat Penyerahan Barang ImporMateri: Syarat Penyerahan Barang Impor
Materi: Syarat Penyerahan Barang Impor
 
Pembayaran Internasional Menggunakan L/C _ Materi Training "PERDAGANGAN INTER...
Pembayaran Internasional Menggunakan L/C _ Materi Training "PERDAGANGAN INTER...Pembayaran Internasional Menggunakan L/C _ Materi Training "PERDAGANGAN INTER...
Pembayaran Internasional Menggunakan L/C _ Materi Training "PERDAGANGAN INTER...
 
Pengertian & Jenis-Jenis L/C
Pengertian & Jenis-Jenis L/CPengertian & Jenis-Jenis L/C
Pengertian & Jenis-Jenis L/C
 
All About Commercial Documents _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL &...
All About Commercial Documents _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL &...All About Commercial Documents _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL &...
All About Commercial Documents _ Materi Training "PERDAGANGAN INTERNASIONAL &...
 
LC dan SKBDN
LC dan SKBDN LC dan SKBDN
LC dan SKBDN
 
Metode Pembayaran Internasional
Metode Pembayaran InternasionalMetode Pembayaran Internasional
Metode Pembayaran Internasional
 
Jual beli perniagaan fix
Jual beli perniagaan fixJual beli perniagaan fix
Jual beli perniagaan fix
 
Contoh transaksi perdagangan luar negeri
Contoh transaksi perdagangan luar negeriContoh transaksi perdagangan luar negeri
Contoh transaksi perdagangan luar negeri
 
Pendanaan Ekspor dan Impor (shared using http://VisualBee.com).
Pendanaan Ekspor dan Impor (shared using http://VisualBee.com).Pendanaan Ekspor dan Impor (shared using http://VisualBee.com).
Pendanaan Ekspor dan Impor (shared using http://VisualBee.com).
 
Surat berharga (1)
Surat berharga (1)Surat berharga (1)
Surat berharga (1)
 
Bukti bukti transaksi
Bukti bukti transaksiBukti bukti transaksi
Bukti bukti transaksi
 
mekanisme perdagangan internasional
mekanisme perdagangan internasionalmekanisme perdagangan internasional
mekanisme perdagangan internasional
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
 
Cara lazim penyerahan barang www.sekolahbisnisindonesia.com
Cara lazim penyerahan barang  www.sekolahbisnisindonesia.comCara lazim penyerahan barang  www.sekolahbisnisindonesia.com
Cara lazim penyerahan barang www.sekolahbisnisindonesia.com
 
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
Dokumen Ekspor – Impor_Materi "EXPORT-IMPORT" Training (KANAIDI, SE., M.Si., ...
 
Incoterms
IncotermsIncoterms
Incoterms
 
PRESENTATION SALES CONTRACT
PRESENTATION SALES CONTRACTPRESENTATION SALES CONTRACT
PRESENTATION SALES CONTRACT
 
Power point mengelola bukti transaksi
Power point mengelola bukti transaksiPower point mengelola bukti transaksi
Power point mengelola bukti transaksi
 
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
Akuntansi salam (vanica, suci, robby)
 

Similar to Ekspor Impor UKM

BAB 8 - M Syahrul.pptx
BAB 8 - M Syahrul.pptxBAB 8 - M Syahrul.pptx
BAB 8 - M Syahrul.pptxSYAHRUL991715
 
BAB 8 - M Syahrul.pptx
BAB 8 - M Syahrul.pptxBAB 8 - M Syahrul.pptx
BAB 8 - M Syahrul.pptxSYAHRUL991715
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336HarryIvan
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336HarryIvan
 
Ahde sesi 5-6 corporate buying
Ahde   sesi 5-6 corporate buyingAhde   sesi 5-6 corporate buying
Ahde sesi 5-6 corporate buyingSentot Baskoro
 
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional _ Materi Training "...
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional  _ Materi Training "...Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional  _ Materi Training "...
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional _ Materi Training "...Kanaidi ken
 
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporProsedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporIerwhan Nurdiyanto
 
Letter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor SyariahLetter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor SyariahYusuf Darismah
 
Proses Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)
Proses Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)Proses Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)
Proses Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)Totok Priyo Husodo
 
DOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN DALAM PENGAPALAN.doc
DOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN DALAM PENGAPALAN.docDOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN DALAM PENGAPALAN.doc
DOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN DALAM PENGAPALAN.dociwanchoy16
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeriGindha Wayka
 
Materi Kuliah 5,6,7 Hukum Jual Beli Perusahaan.pptx
Materi Kuliah 5,6,7 Hukum Jual Beli Perusahaan.pptxMateri Kuliah 5,6,7 Hukum Jual Beli Perusahaan.pptx
Materi Kuliah 5,6,7 Hukum Jual Beli Perusahaan.pptxjeremiasebastian1
 
PPT-EPengantar Ekonomi Pembayaran Internasional 2022.pdf
PPT-EPengantar Ekonomi Pembayaran Internasional 2022.pdfPPT-EPengantar Ekonomi Pembayaran Internasional 2022.pdf
PPT-EPengantar Ekonomi Pembayaran Internasional 2022.pdfoktaviasesky
 
5. Letter of crediet.pptx
5. Letter of crediet.pptx5. Letter of crediet.pptx
5. Letter of crediet.pptxHeriSuheri10
 
5. Letter of crediet.pptx
5. Letter of crediet.pptx5. Letter of crediet.pptx
5. Letter of crediet.pptxHeriSuheri10
 

Similar to Ekspor Impor UKM (20)

BAB 8 - M Syahrul.pptx
BAB 8 - M Syahrul.pptxBAB 8 - M Syahrul.pptx
BAB 8 - M Syahrul.pptx
 
BAB 8 - M Syahrul.pptx
BAB 8 - M Syahrul.pptxBAB 8 - M Syahrul.pptx
BAB 8 - M Syahrul.pptx
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
 
Letter of Credit .pptx
Letter of Credit .pptxLetter of Credit .pptx
Letter of Credit .pptx
 
Ahde sesi 5-6 corporate buying
Ahde   sesi 5-6 corporate buyingAhde   sesi 5-6 corporate buying
Ahde sesi 5-6 corporate buying
 
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional _ Materi Training "...
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional  _ Materi Training "...Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional  _ Materi Training "...
Hukum Komersial & Risiko dalam Perdagangan Internasional _ Materi Training "...
 
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporProsedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
 
Letter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor SyariahLetter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor Syariah
 
Proses Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)
Proses Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)Proses Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)
Proses Pembayaran dengan Letter Of Credit (L/C)
 
DOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN DALAM PENGAPALAN.doc
DOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN DALAM PENGAPALAN.docDOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN DALAM PENGAPALAN.doc
DOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN DALAM PENGAPALAN.doc
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
 
NERACA PEMBAYARAN INT.pptx
NERACA PEMBAYARAN INT.pptxNERACA PEMBAYARAN INT.pptx
NERACA PEMBAYARAN INT.pptx
 
Letter of credit
Letter of creditLetter of credit
Letter of credit
 
Letter of Credit
Letter of CreditLetter of Credit
Letter of Credit
 
Materi Kuliah 5,6,7 Hukum Jual Beli Perusahaan.pptx
Materi Kuliah 5,6,7 Hukum Jual Beli Perusahaan.pptxMateri Kuliah 5,6,7 Hukum Jual Beli Perusahaan.pptx
Materi Kuliah 5,6,7 Hukum Jual Beli Perusahaan.pptx
 
PPT-EPengantar Ekonomi Pembayaran Internasional 2022.pdf
PPT-EPengantar Ekonomi Pembayaran Internasional 2022.pdfPPT-EPengantar Ekonomi Pembayaran Internasional 2022.pdf
PPT-EPengantar Ekonomi Pembayaran Internasional 2022.pdf
 
5. Letter of crediet.pptx
5. Letter of crediet.pptx5. Letter of crediet.pptx
5. Letter of crediet.pptx
 
5. Letter of crediet.pptx
5. Letter of crediet.pptx5. Letter of crediet.pptx
5. Letter of crediet.pptx
 

Recently uploaded

BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 

Ekspor Impor UKM

  • 1. 1 BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Pengertian dan Pengaturan Transaksi Ekspor Impor untuk UKM Hubungan perdagangan luar negeri dalam hal ini ekspor impor sama halnya dengan perdagangan dalam negeri yaitu terdapat pembeli, penjual dan adanya transaksi jual beli. Dalam perdagangan luar negeri, kegiatanjualnya disebut ekspor dan kegiatan belinya disebut impor dan transaksinya adalah transaksi ekspor impor. Hanya saja wilayah atau domisili penjual dan pembeli melintas batas negara. Salah satu pelaku usaha yang memiliki eksistensi penting namun kadang dianggap “terlupakan” dalam percaturan kebijakan di negeri ini adalah Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM). Padahal jika kita mengenal lebih jauh dan dalam, peran UMKM bukanlah sekedar pendukung dalam kontribusi ekonomi nasional. Selama ini, secara keseluruhan, ekspor UKM mengalami pertumbuhan yang masih lamban. Sebenarnya peluang UKM untuk memasuki pasar ekspor masih memiliki prospek yang sangat besar. Hal ini terutama bila dilihat dari produk unggulan UKM yang selama ini dikenal sebagai produk ekspor non migas. Salah satu faktor penghambat UKM dalam melakukan ekspor adalah minimnya pengetahuan pelaku usaha dalam bidang informasi mengenai tata laksana ekspor dan impor. Pengertian ekspor dan impor bisa dilihat di bawah ini : Ekspor adalah : Perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam keluar wilayah Pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Impor adalah : Perdagangan dengan cara memasukkan barang kedalam wilayah Pabean Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Daerah Pabean adalah: Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara dialasnya serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan
  • 2. Landas Kontinen yang didalamnya berlaku Undang - undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan. Eksportir untuk melakukan kegiatan ekspor harus mendapatkan ijin dari pemerintah dalam bentuk Surat Pengakuan Eksportir dan diberi Angka Pengenal Ekspor (APE) dan diperkenankan melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam Surat Pengakuan tersebut. Skema perdagangan internasional untuk UKM dapat dilihat di bawah ini : 2 LUAR NEGERI KEPUTUSAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NO : KEP- /BC/2003 Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan Di Bidang Ekspor Yang Mendapat Kemudahan Ekspor Dokumen Perdagangan Pembayaran PE (perijinan/pengawasan, misal : karantina, dll.) Konfirmasi Bank Pembayaran Importir P E B Persetujuan Ekspor KPBC Terminal Peti Kemas Instansi terkait Bea & Eksportir Cukai Perusahaan Pelayaran / Penerbangan PDE EKSPOR Salinan Persetujua n Ekspor Persetujuan Ekspor Outward Manifest Secara umum persyaratan untuk ekspor adalah sebagai berikut: a. Memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), perusahaan dapat mengajukan permohonan melalui Departemen Perdagangan (Depdag), atau b. Memiliki Surat Ijin Usaha dari Departemen Teknis atau Lembaga Pemerintah non Teknis lainnya berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Perdagangan ekspor impor termasuk kegiatan yang mengandung risiko tinggi, karena eksportir dan importir berjauhan secara geografis,berbeda bahasa, kebiasaan dan hukum
  • 3. dalam transaksi ekspor impor. Salah satu risiko yang dihadapi oleh eksportir adalah apabila terjadi penyimpangan maupun pembatalan kontrak. Risiko tersebut dapat dihindari apabila setiap transaksi ekspor yang dilakukan, dituangkan dalam bentuk tertulis atau ke dalam bentuk kontrak dagang (sales contract). Pada pelaksanaan perjanjian ekspor impor tahapannya sebagai berikut: a) Pra kontraktual atau tahap awal perjanjian Dalam tahap ini terjadi penawaran produk yang diajukan oleh penjual (eksportir) biasanya disertai dengan harga barang, mutu barang, jumlah serta syarat - syarat lain yang biasanya disebut an inquiry for a quotation. Apabila penawaran tersebut disetujui oleh pembeli (importir), maka kedua belah pihak mengikatkan diri untuk melakukan “perjanjian jual beli”, dengan syarat-syarat yang telah disepakati. b) Kontraktual atau tahap terjadinya perjanjian Merupakan realisasi dari tahap awal perjanjian, yang kemudian dituangkan secara rinci dan tertulis tentang segala sesuatu yang dianggap penting dalam transaksi ekspor impor. c) Post kontraktual ; Merupakan realisasi dari perjanjian yaitu pelaksanaan kontrak . Perjanjian jual beli antar negara dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Jika dibuat secara tertulis, perjanjian itu disebut kontrak jual beli (sales contract). Disamping itu juga harus ada, kesepakatan tentang dokumen-dokumen ekspor impor yang diperlukan. Dokumen – dokumen tersebut adalah. a. Faktur atau "Invoice", yaitu dokumen dari penjual sebagai, lampiran B/L, yang berisi catatan barang-barang yang dikirim beserta harganya ditempat penjual. Ada dua macam "Invoice", yaitu: 1) Commercial Invoice: Invoice yang dibuat oleh penjual, berisi perincian barang-barang yang dikirim beserta harganya. 2) Consular invoice: invoice yang dibuat dan ditandatangani oleh Konsul Dagang dari negara pembeli yang berdomisili di Negara penjual. b. Polis Asuransi, yaitu tanda bukti bahwa barang-barang yang dikirimkan itu sudah diasuransikan. 3
  • 4. c. Certificate of Origin, yaitu surat keterangan asal barang, yang dibuat oleh Kamar Dagang di negara penjual dengan tujuan untuk menjamin keaslian barang-barang yang bersangkutan. Di dalam sertifikat itudijelaskan bahwa barang tersebut benar-benar hasil produksl darinegara penandatangan sertifikat tersebut, sehingga secara tidak langsung sertifikat itu merupakan suatu jaminan atas kualitas barang tersebut. d. Packing List, yaitu suatu daftar tentang koli-koli beserta isiny a, dibuat olehperusahaan yang mengepak barang-barang tersebut. e. Weight List (certificate of weight), yaitu daftar timbangan/beratnya barang-bararg di pelabuhan pemuatan. f. Konosemen (Bill of Lading, adalah surat bertanggal dalam mana pengangkut menerangkan bahwa ia telah menerima barang tertentu untuk diangkut ke suatu tempat tujuan yang ditunjuk dan disana menyerahkannya kepada orang yang ditunjuk (penerima) disertai dengan janji-janji apa penyerahan akan terjadi. 4 2. Pembayaran dalam transaksi ekspor impor Pembayaran dalam transaksi ekspor impor juga memegang peranan penting. Cara pembayaran yang digunakan ditentukan dan disepakati bersama dalam sales contract. Cara pembayaran ekspor impor dapat dilakukan dengan: a. Pembayaran di muka ( Advance Payment ) b. Sistem pembayaran ini dilakukan manakala pembeli (importir) membayar terlebih dahulu kepada penjual, (eksportir) sebelum merealisasi ekspor sesuai dengan kesepakatan para pihak. Kesepakatan tersebut tercantum dalam kontrak jual beli (sales contract). c. Wesel Inkaso d. Cara pembayaran dimana eksportir adalah sebagai penarik wesel (drawer) yang memerintahkan kepada importir sebagai si tertarik (drawee) untuk membayar sejumlah uang pada waktu yang ditentukan dalam wesel itu. e. Perhitungan kemudian (Open Account) f. Importir akan membayar barang setelah barang tiba di tempat importer berada. Eksportir menanggung segala risiko, sedang importir mendapat penangguhan
  • 5. pembayaran. Transaksi ini merupakan transaksi yang langsung antara eksportir dengan importir. Eksportir setelah melakukan pengapalan barang, kemudian mengirimkan "invoice" atau "faktur" kepada importir yang mencantumkan tanggal atau waktu pembayaranharus diselesaikan. g. Konsinyasi (Consignment) h. Dalam pelaksanaan pembayaran konsinyasi importir tidak berfungsi sebagai pembeli, melainkan hanya sebagai penerima titipan dari supplier untuk menjualkan komiditi/barang tertentu yang dikirimkan. Pembayaran baru dilakukan setelah komoditi tersebut terjual, kemudian mentransfer valuta hasil penjualan kepada supplier melalui Bank atau pos. Dan importir mendapatkan komisi dari hasil penjualan. i. Letter of Credits (L/C) j. Pengertian secara umum Letter of Credit, merupakan suatu pernyataan dari bank atas permintaan importir yang merupakan nasabah dari bank tersebut, untuk menyediakan dana dan membayar sejumlah uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga (eksportir). k. Cara pembayaran lain yang biasa dilakukan dalam perdagangan internasional 5 diantaranya adalah barter dan konsinyasi. 3. Pengertian Letter of Credit Letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan bank devisa atas permintaan importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut. Isi surat itu menyatakan bahwa eksportir penerima L/C diberi hak oleh importir importir untuk menarik wesel (surat perintah untuk melunasi utang) atas Bank Pembuka untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat itu. Bank yang bersangkutan menjamin untuk mengakseptir wesel yang ditarik tersebut asal sesuai dan memenuhi syarat yang tercantum di dalam surat itu.
  • 6. Keunggulan Letter of Credit L/C adalah suatu alat (instrumen) yang memudahkan transaksi dagang antara eksportir dengan importir yang belum saling mengenal, atau yang tidak mempunyai ikatan khusus tertentu. L/C dianggap instrumen yang paling penting dan paling aman didalam transaksi perdagangan internasional, terutama dilihat dari sudut sistem pembayaran. Peranan L/C dalam perdagangan internasional adalah a. Mempermudah lalu lintas pembayaran b. Mengamankan dana yang disediakan importir untuk melunasi kewajibannya c. Menjamin kelengkapan dokumen pengapalan. 6
  • 7. Keuntungan yang diperoleh eksportir dari L/C 1. Kepastian pembayaran dan menghindari risiko .Sekalipun eksportir tidak mengenal importir, tetapi dengan adanya L/C sudah merupakan jaminan bagi eksportir bahwa tagihannya pasti dilunasi bank sesuai ketentuan. 2. Penguangan dokumen dapat langsung dilakukan Bila barang sudah dikapalkan, maka dengan adanya L/C shipping documents dapat langsung diuangkan atau dinegosiasikan dengan Advising Bank dan tidak perlu lagi menunggu pembayaran atau kiriman uang dari importir. Advising Bank atau Negotiating Bank tidak ragu untuk melunasi dokumen pengapalan itu karena pembayarannya sudah dijamin oleh Opening Bank. 3. Biaya yang dipungut bank untuk negosiasi dokumen relatif kecil bila ada L/C 4.Terhindar dari risiko pembatasan transfer valuta . Di berbagai negara terdapat pembatasan transfer valuta asing dan diperlukan izin impor sebelum dilakukan pembukaan L/C. Oleh karena itu, pada setiap pembukaan L/C Opening Bank sudah menyediakan valuta asing untuk setiap tagihan yang didasarkan pada L/C tersebut. 5. Kemungkinan memperoleh uang muka atau kredit tanpa bunga bila importir bersedia membuka L/C dengan syarat "Red Clause", maka eksportir dapat memperoleh uang muka dari L/C yang tersedia. untuk memulai produksi barang yang akan diekspor itu. Keuntungan L/C bagi importir: 1. Pembukaan L/C dapat diartikan bahwa Opening Ba nkmeminjamkan nama baik dan reputasinya kepada importer sehingga dapat dipercayai oleh eksportir. Eksportir yakin bahwa barang yang akan dikirimkan pasti akan dibayar. 2. L/C merupakan jaminan bagi importir, bahwa dokumen atas barang yang dipesan akan diterimanya dalam keadaan lengkap dan utuh, karena akan diteliti oleh bank yang sudah mempunyai keahlian dalam hal itu. 3. Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamananyang pasti akan dipatuhi oleh eksportir agar dapat menarik uangdari L/C yang tersedia. 7 Perjanjian Dasar Pembukaan Letter of Credit Perjanjian pembukaan Letter of Credit yang diadakan bukan merupakan perjanjian yang berdiri sendiri, tetapi merupakan, perjanjian tambahan dari perjanjian pokoknya yang
  • 8. berupa perjanjian jual beli yang tertuang dalam kontrak dagang (Sales Contract) antara eksportir dan importir. Proses pembukaan L/C dimulai dengan adanya kontrak jual beli antara penjual dan pembeli yang mensyaratkan pembukaan L/C sebagai pembayarannya, pembeli kemudian mengajukan aplikasi L/C kepada bank devisa di negaranya untuk manfaat pihak penjual. Jalannya pembukaan suatu L/C secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Importir meminta kepada bank devisanya untuk membuka sebuahLetter of Credit (L/C) sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya kepada eksportir, sejumlah yang disepakati dalam sales contract dan sesuai dengan syarat-syarat pencairan. L/C yang dibuka adalah untuk dan atas nama eksportir atau orang atau badan usaha lain yang ditentukan eksportir, sesuai kesepakatan dalam sales contract. Bank devisa yang diminta eksportir membuka L/C itu disebut opening bank. Opening bank inilah yang bertanggung jawab melakukan pembayaran atas L/C itu kepada eksportir penerima L/C. Importir yang disebut pembukaan L/C disebut applicant. 2. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank korespondennya di negara eksportir. Pembukaan L/C dilakukan dengan surat, kawat, teleks, faksimile, atau media elektronik lainnya yang sah. Penegasan pembukaan UC dalam bentuk tertulis itu disebut L/C confirmation yang diteruskan oleh opening bank kepada bank korespondennya untuk disampaikan kepada penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat itu. Bank koresponden yang diminta opening bank untuk menyampaikan amanat pembukaan L/C disebut Advising Bank. 3. Advising Bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C yang diterimanya dari opening bank meneruskan amanat pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari Advising Bank. Surat pengantar itu disebut L/C advice, sedangkan eksportir penerima L/C disebut sebagai beneficiary dari L/C itu. Bila Advising Bank diminta dengan tertulis oleh opening bank untuk turut menjamin pembayaran atas L/C tersebut,maka Advising Bank juga disebut sebagai confirming bank. Isi pokok dari Letter of Credit antara lain: a. Nomor dan tanggal L/C b. Jenis dan sifat L/C yang dibuka. 8
  • 9. 9 c. Nama dan alamat eksportir (penerima L/C) yang lazim disebut sebagai "beneficiary". d. Jumlah dana yang tersedia. e. Uraian barang dan jumlahnya. f. Perincian dokumen pengapalan yang disyaratkan seperti: 1. Bill of Lading 2. Faktur perdagangan 3. Daftar Pengepakan 4. Daftar kubikasi 5. Daftar timbangan 6. Keterangan negara asal 7. Sertifikat mutu 8. Laporan Kebenaran Pemeriksaan 9. Polis asuransi, dan lain-lain. g. Batas waktu pengapalan terakhir. h. Batas waktu berlakunya L/C. i. Syarat pengapalan seperti partial shipment, transshipment dan lain-lain. j. Ketentuan negosiasi dokumen pengapalan. Mekanisme pembayaran L/C dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Tahap pembukaan Importir mengajukan permohonan pembukaan L/C kepada sebuah Bank yang dianggap bonafide. Untuk ini importir diminta mengisivformulir aplikasi (permohonan) pembukaan L/C yang mencantumkan semua syarat yang harus dipenuhi oleh eksportir di negara lain. 2. Tahap penerusan kredit advis Apabila Issuing Bank menyetujui aplikasi pembukaan L/C, maka Issuing Bank menerbitkan "kredit advis" yang menyebutkan bahwa pembeli akan membayar sejumlah uang kepada penjual atas barang yang dibeli. Kredit advis ini dilengkapi dengan syarat-syarat yang tercantum daim formulir permohonan L/C yang ditujukan kepada Bank di tempat eksportir, sebagaimana disyaratkan dalam formulir aplikasi tersebut. Apabila nama dari Bank di negara eksportir tidak disyaratkan oleh importir, maka biasanya Bank
  • 10. pembuka L/C akan memilih sendiri Advising Banknya yaitu Bank korespondennya yang setelah menerima advis kredit kemudian akan meneruskannya kepada eksportir.Advising Bank ditempat eksportir inilah yang akan melakukan pembayaran atau akseptasi atau negosiasi atas dokumen dokumen yang disyaratkan dan diserahkan oleh eksportir. Dalam tahap penerusan kredit advis ini, adakalanya terjadi suatu perubahan dari kondisi L/C yang harus dilakukan dan harusdisampalkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam L/C, sehingga L/C yang dibuka harus dimintakan amandements (perubahan-perubahan) terhadap syarat L/C, khususnya sebelum L/C jatuh tempo. Adanya perubahan Adanya perubahan terhadap syarat-syarat L/C harus dimintakan persetujuan dari pihak-pihak yang terlibat dalam L/C. Sekiranya sudah disetujui dan sudah cukup lengkap dan tepat, kemudian disampaikan oleh Advising Bank kepada eksportir dengan surat,kawat atau telex sesuai dengan permintaan importir. 3. Tahap pengapalan barang Setelah eksportir menerima kredit advis dari Bank koresponden,maka eksportir mengajukan formulir Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) kepada Perusahaan Pelayaran untuk dapat mengirim barang yang akan diekspor. Dalam instruksi muat tercantum: jumlah dan kualitas, harga barang, pelabuhan tujuan, nama pembeli dan penerima barang di luar negeri, shipping mark, serta syarat pembayaran freight. Formulir PEB tersebut diajukan kepada kantor Bea dan Cukai untuk mendapatkan izin meat barang, yang menunjukkan bahwa barang dapat diekspor dan Maskapai Pelayaran melaksanakan pemuatan barang ke atas kapal dan mengeluarkan dokumen pengangkutan atau Bill of Lading (B/L). Dokumen pengangkutan yang asli dikirimkan kepada pembeli, sedang copy-nya diberikan kepada eksportir. 4. Tahap pengumpulan dokumen Eksportir yang telah menerima dokumen pengangkutan selanjutnya mengumpulkan dokumen-dokumen yang disyaratkan, yaitu dokumen pengangkutan (Bill of Lading/ Airway Bill/ Railway Bill); Invoice (Profoma Invoice/ Comercial Invoice/ Consular Invoice); Dokumen asuransi (Insurance Policy/ Insurance Certificate/ Cover Note). Dokumen-dokumen utama tersebut masih harus ditambah dengan dokumen-dokumen lain sebagai pelengkap, yaitu 10
  • 11. dokumen yang diperlukan sesuai dengan jenis barang yang diperjanjikan. Misalnya certificate of analysis, certificate of origin dan sebagainya. 5. Tahap penyelesaian pembayaran Setelah Bank pembayar meneliti kelengkapan dan kebenaran formal dokumen dari dokumen yang dipersyaratkan dan ternyata sudah sesuai dengan kredit advis, maka Bank pembayar sejumlah uang yang diperjanjikan kepada eksportir. Eksportir harus mempelajari dengan seksama semua keterangan yang tercantum di dalam L/C. Kalau semua ketentuan itu tidak dipenuhi secara cepat dan cermat, maka bank dari importir yang membuka L/C berhak penuh untuk menolak dokumen pengapalan yang diajukan dan menolak pembayaran atas beban L/C itu. Bentuk dan Jenis-jenis Letter of Credit. Letter of Credit dapat dibedakan menjadi dua bentuk: a. Revocable Letter of Credit; Letter of Credit dalam bentuk ini mempunyai risiko yang tinggi, karena kurang menjamin pembayaran. Pada Letter of Credit yang berbentuk revocable, importir setiap saat dapat memerintahkan banknya (Issuing Bank) untuk membatalkan L/C yang telah dibuka tanpa memberitahukan dan meminta persetujuan terlebih dahulu dari pihak eksportir. Pembatalan yang diperintahkan oleh importir di luar negeri tidak berlaku (tidak mempunyai kekuatan) bilaman eksportir telah mengapalkan dan wesel ekspor telah dinegoisir oleh Negotiating Bank pada saat pembatalan diterima. b. Irrevocable Letter of Credit. Letter of Credit dalam bentuk ini dapat dibatalkan hanya atas persetujuan ksportir dan importir. L/C dalam bentuk ini memberikan jaminan pembayaran yang lebih baik jika dibandingkan dengan Revocable L/C. Dilihat dari segi saat pembayaran, L/C dapat dibagi menjadi: 1. Sight L/C L/C yang jika semua persyaratan dipenuhi, maka Negotiating Bank wajib membayar nominal L/C kepada eksportir paling lama dalam 7 hari kerja. 2. Usance L/C 11
  • 12. L/C yang pembayarannya baru dapat dilunasi jika L/C tersebut sudah jatuh tempo yaitu sekian hari dari tanggal pengapalan (tanggal Bill of Lading). 3. Red Clause L/C Yaitu L/C dimana bank pembuka L/C memberi kuasa kepada bank pembayar untuk membayar uang muka kepada beneficiary sebagian tertentu atau seluruh nilai L/C sebelum beneficiary menyerahkan dokumen. Syarat-syaratnya L/C dibagi menjadi: 1. Open L/C L/C yang memberi hak kepada eksportir penerima L/C untuk menegoisasikan dokumen melalui bank mana saja yang diingininya. 2. Restricted L/C negotiating bank dibatasi pada bank tertentu. 3. Documentary L/C L/C yang mewajibkan eksportir penerima L/C untuk menyerahkan dokumen pengapalan yang membuktikan pemilikan barang serta dokumen pelengkap lainnya sebagai syarat untuk memperoleh pembayaran. 4. Revolving L/C L/C di mana kredit yang, tersedia dapat dipakai ulang tanpa perlu mengadakan perubahan syarat baik dalam bentuk waktu maupun nilai uang. 5. Back to back L/C L/C yang dapat dibuka lagi oleh eksportir penerima L/C pertama kepada eksportir kedua dengan menjaminkan L/C yang diterimanya. L/C ini biasa digunakan dalam perdagangan segitiga. Para Pihak yang terlibat dalam Letter of Credit. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembukaan L/C adalah: a. Opener atau Applicant Importir yang meminta bantuan bank devisanya untuk membuka L/C guna keperluan penjual atau eksportir. b. Opening bank atau Issuing Bank 12
  • 13. Bank devisa yang dimintai bantuannnya oleh importir untuk suatu L/C untuk keperluan eksportir. Bank devisa inilah yang memberikan jaminan kepada eksportir. Oleh karena itu, "nilai" L/C sangat bergantung pada nama baik dan reputasi dari bank devisa yang membuka L/C tersebut. c. Advising Bank Opening bank membuka L/C untuk eksportir melalui bank lain di negara eksportir yang menjadi koresponden dari Opening bank tersebut Bank korespondensi, ini berkewajiban untuk menyampaikan amanat yang terkandung dalam L/C kepadaeksportir yang berhak. Oleh karena itu bank korespondensi yang bersangkutan disebut Advising Bank atau Bank Penyampai Amanat. d. Beneficiary Eksportir yang menerima pembukaan L/C dan diberi hak untuk menarik uang dari dana L/C yang tersedia itu disebut sebagai penerima L/C atau beneficiary. e. Negotiating Bank Di dalam L/C biasanya disebutkan bahwa Beneficiary boleh menguangkan (menegosiasikan shipping document) melalui bank mana saja yang disukainya asalkan memenuhi syarat L/C. Bank yang membayar dokumen itu disebut sebagai Negotiating Bank. Dokumen-dokumen dalam Letter of Credit. Dokumen-dokumen yang harus disepakati dan diminta dalam L/C adalah 1. Dokumen Induk a. Dokumen Pengangkutan: i. Bill of Lading Bill of Lading atau Marine Bill of Lading atau Konosemen merupakan dokumen pengapalan yang paling penting, karena mempunyai sifat jaminan atau pengamanan. Bill of Lading (Marine Bill of Lading/Konosemen) menunjukkan hal pemilikan atas barang-barang yang dikirim melalui laut ke sesuatu tujuan tertentu, dan selanjutnya barang-barang tersebut diserahkan kepada penerima. 13 ii. Airway Bill
  • 14. Apabila Letter of Credit mensyaratkan barang-barang untuk diangkut dengan pengangkutan udara, maka digunakan Airway Bill. Airway Bill (AWB) ini merupakan tanda terima yang dikirim melalui udara untuk orang dan alamat tertentu. iii. Railway Consignment note Dalam pengiriman barang-barang ekspor denganpe ngangkutan kereta api dari satu negara ke Negara lainnya (misalnya di Eropa), eksportir memperoleh tanda terima yang dinamakan Consignment note (surat angkutan kereta api). Dokumen ini mencantumkan nama stasiun pemberangkatan, tujuan, nama eksportir dan alamat yang dituju, kemudian dicap dengan nama perusahaan kereta api yang bersangkutan. Barang-barang akan diserahkan pada Consignee setelah adanya permohonan yang bersangkutan dan dibuktikan oleh pejabat-pejabat 14 perusahaan kereta api di tempat tujuan. b. Invoice atau Faktur : Invoice atau faktur penjualan ini sangat penting karena merupakan dokumen resmi dari penjualan yang menguraikan barang-barang apa saja yang tercantum dalam Invoicetersebut yang sesuai dengan L/C yang bersangkutan. Invoice atau faktur dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu: i. Profoma Invoice: Profoma Invoice ini menyatakan syarat-syarat jual beli dan bersangkutan menyetujui pesanan tersebut maka akan ada kontrak antara pembeli dengan penjual sesuai dengan yang ditetapkan dalam Proforma Invoice. ii. Commercial Invoice Nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual, dan harga dari barang-barang tersebut. Commercial Invoice dari penjual (eksportir) ini ditujukan kepada pembeli (importir) yang nama dan alamatnya sesuai dengan yang tercantum dalam L/C dan ditandatangani oleh pihak yang berhak menandatangani. iii. Consular Invoice Invoice yang dikeluarkan oleh instansi resmi, yakni kedutaan (konsulat), ditandatangani oleh Konsul Dagang dari Negara pembeli yang berdomisili di negara penjual.
  • 15. c. Dokumen Asuransi: i. Insurance Policy: Polis Asuransi ini menyatakan bukti kontrak asuransi atas barang-barang yang akan diangkut dengan kapal dan si tertanggung yang membayar premi. ii. Insurance Certificate: Merupakan surat keterangan yang menjelaskan terhadap barang-barang tertentu telah dilakukan penutupan asuransinya dalam bentuk Open policy. Open policy ini diperlukan untuk pengapalan-pengapalan dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap kali yang bersangkutan mengapalkan barang, ia akan memberitahukan perusahaan asuransi dan membayar preminya. iii. Cover Note . Merupakan sebuah pemberitahuan yang digunakan sebagai “permulaan alai bukti" dari perusahaan asuransi yang menyatakan bahwa sebuah asuransi telah ditutup sementara menunggu polis atau sertifikat asuransi dikeluarkan. d. Draft (wesel) Fungsi wesel sama dengan dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan dalam perjanjian. Apabila suatu L/C, telah disyaratkan disertai dengan wesel, maka seorang penjual akan menerima pembayaran setelah menyerahkan dokumendokumen disertai dengan wesel 15 . 2. Dokumen Tambahan atau dokumen yarg diperlukan: a. Certificate of Origin, yaitu Surat keterangan asal barang, yang dibuat oleh Kamar Dagang di negara penjual dengan tujuan untuk menjamin keaslian barang-barang yang bersangkutan. Didalam sertifikat itu dijelaskan bahwa barang tersebut benar benar hasil produksi dari negara penandatangan sertifikat tersebut, sehingga secara tidak langsung sertifikat itu merupakan suatu jaminan atas kualitas barang tersebut.
  • 16. b. Packing List, yaitu suatu daftar tentang koli-koli beserta isinya, dibuat oleh perusahaan yang mengepak barang-barang tersebut. c. Weight List (certificate of weight), yaitu daftar timbangan/beratnya barang-barang di pelabuhan pemuatan. d. Dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan jenis barang ekspor yang dilakukan. 16