bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Pelajaran nahwu 6
1. Pelajaran Nahwu 6 : Mubtada' dan Khobar (الخبر و المبتدأ )
Mubtada' ()المبتدأ
Definisi:
Mubtada' adalah isim marfu' yang terletak di awal kalimat.
Misal:
( )مسلم (الرجلAr-rojulu muslimun= )Orang itu muslim
( )مسلمان (الرجالنAr-rojulaani muslimaani= )Dua orang itu muslim
( )مسلمون (الرجالAr-rijaalu muslimuuna= )Mereka itu muslim
Keterangan:
Perhatikan bahwa kata pertama pada ketiga contoh kalimat di atas (yaitu : Ar-
rojulu,Ar-rojulaani, Ar-rijaalu) adalah mubtada'. Setiap mubtada' harus marfu'.
Umumnya mubtada' terletak di awal kalimat, namun terkadang tidak (pada kasus-
kasus tertentu). Secara umum juga, mubtada' itu ma'rifah (bukan nakirah), seperti
pada ketiga contoh di atas, mubtada'-mubtada'nya ma'rifah dengan tanda adanya
alif laam. Kecuali pada kasus-kasus tertentu mubtada' bisa nakirah.
Khobar Mubtada' (المبتدأ )خبر
Definisi:
Khobar adalah setiap kata atau kalimat yang menyempurnakan makna mubtada.
Misalnya seperti pada kalimat di atas, (yaitu muslimun,muslimaani, dan
muslimuuna), ketiga kata tersebut adalah khobar, yang menyempurnakan makna
mubtada'. Seandainya tidak ada khobar tersebut, maka kalimat di atas tidak akan
dipahami maksudnya.
Di dalam bahasa Indonesia, setiap kalimat minimal harus berpola S P (Subjek
Prediket), bisajuga S P O atau S P O K. Masih ingat pelajaran bahasa Indonesia
kan? :)
2. Nah, di dalam bahasa Arab, kalau ada mubtada' maka khobar harus ada, polanya M
K (Mubtada' Khobar),kalau tidak ada khobar maka belum menjadi kalimat yang
sempurna. Paham?
Kaedah Khobar:
1. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jumlah (mufrod, mutsanna,
ataujama'nya). Bingung? Kalau bingung, coba baca pelajaran sebelumnya
ya. Atau bisa tanya di bagian komentar. Lanjut? OK! Misalnya pada contoh
dii atas, jika mubtada'nya mufrod (seperti Ar-rojulu), maka khobarnya pun
harus mufrod, yaitu muslimun. Jika mubtada'nya mutsanna (seperti
muslimaani), maka khobarnya pun harus mutsanna, yaitu muslimaani. Jika
mubtada'nya jama' (sepertiAr-rijaalu), maka khobarnya pun harus jama',
yaitu muslimuuna. Sudah paham sekarang?
2. Khobar harus sesuai dengan mubtada' dalam hal jenis (mudzakkar atau
muannats nya).
Misalnya,
Jika mubtada'nya mudarrisah (pengajar wanita) pada kalimat (حاضرة )المدرسة
(Al-Mudarrisatu Hadiroh) = Pengajar wanita itu datang. Maka khobarnya
harus muannats juga yaitu (حاضرةHaadiroh, bukan Haadir).
Sudah aja ya.