SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
KESELAMATAN RADIASI
PADA PENGGUNAAN BODY
SCANNER
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
SUNARYA
Direktorat Perijinan Fasilitas Radiasi dan
Zat Radioaktif
KOMPETENSI DASAR
Memahami Keselamatan Radiasi
pada Body Scanner
KESELAMATAN RADIASI PADA
PENGGUNAAN BODY SCANNER
2
INDIKATOR KEBERHASILAN
 Mengetahui Teknologi Body Scanner
 Mengetahui Standar Fitur dan
Keselamatan Radiasi Body Scanner
 Mengetahui dan Mengerti Keselamatan
Radiasi pada Body Scanner
KESELAMATAN RADIASI PADA
PENGGUNAAN BODY SCANNER
3
 Teknologi Body Scanner
 Standar Fitur dan Keselamatan Radiasi
Body Scanner
 Prinsip Dasar Proteksi Radiasi
KESELAMATAN RADIASI PADA
PENGGUNAAN BODY SCANNER
MATERI PEMBAHASAN:
4
TEKNOLOGI BODY SCANNER
1. Body Scanner  Non Radiasi Pengion
2. Body Scanner  Radiasi Pengion (Sinar-X)
5
TEKNOLOGI BODY SCANNER
Teknologi Body Scanner Tipe Energi dan Tingkat Paparan
Radiasi
Gelombang Milimeter Pasif (Passive
millimetre-wave)
Tidak ada pancaran radiasi
Gelombang Milimeter Aktif (Active
millimetre-wave)
Bukan radiasi pengion (24-30 GHz
range), 60 to 640 μW/m2
Radiasi Hambur Sinar-X (X-ray
backscatter)
Radiasi pengion dengan paparan radiasi
0.02 dan 0.1 μSv per screening
Citra Transmisi Sinar-X (X-ray
transmission imaging)
Radiasi pengion dengan paparan radiasi
sekitar 0.1 – 5 μSv per screening
Sumber: European Commission Scientific Committee on Emerging and Newly Identified
Health Risks (SCENIHR), 2012, Health effects of security scanners for passenger
screening (based on X-ray technology), European Union, Brussels
6
BODY SCANNER  Sinar-X
1. Body Scanner  Radiasi Hambur Sinar-X
7
BODY SCANNER  Sinar-X
1. Body Scanner  Transmisi Sinar-X
8
Fitur keselamatan untuk body scanner menurut European Commission
Scientific Committee on Emerging and Newly Identified Health Risks
(SCENIHR), yaitu:
1. Pengendalian kata sandi (password control)
Pemindai tubuh hanya dapat dioperasikan dari panel kontrol dan panel
kontrol dilindungi dengan kata sandi.
2. Lampu peringatan/sinyal (warning lights)
Pemindai tubuh memiliki lampu sinyal yang jelas sebagai indikasi
berkas sinar-X dalam posisi “ON” atau “OFF”. Lampu ini biasanya
terdiri dari lampu hijau yang diterangi saat power dinyalakan namun
tidak ada sinar-X yang dihasilkan (OFF), dan lampu merah menyala
saat sinar-X dihasilkan (ON).
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
9
3. Tombol darurat (emergency stop buttons)
Tombol yang diposisikan dekat dengan posisi operator bisa
ditekan untuk segera mengakhiri berkas sinar-X.
4. Panel akses saling terkait (access panel interlocks)
Interlok berfungsi untuk memastikan bahwa pembangkitan
sinar-X dihentikan dan tidak dapat dimulai saat panel
dilepaskan. Ini berguna saat ada kegiatan perawatan ataupun
perbaikan.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
10
Gambar 4. Pemindai tubuh teknologi transmisi yang sisi panel perawatannya di lepas
Sumber: SCENIHR, Health effects of security scanners for passenger screening (based on X-
ray technology
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
11
5. Interlok operasional (operational interlocks)
Ini akan menghentikan berkas sinar-X jika terjadi
serangkaian moda kesalahan, termasuk kerusakan perangkat
lunak, kegagalan lampu sinyal atau kegagalan mekanisme
konveyor pada pemindai transmisi.
6. Perisai lokal (local shielding)
Perisai timbal merupakan bagian dari pemindai tubuh untuk
memastikan bahwa tingkat dosis radiasi di sekitarnya sangat
rendah.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
12
Standar Dosis Radiasi Body Scanner
American National Standards Institute (ANSI) dan National
Council on Radiation Protection and Measurements (NCRP),
memberikan batasan nilai dosis efektif sebesar 0,25 mSv per
tahun
ANSI Standard N43.17-2009, menetapkan standar nilai dosis
efektif per pemindaian 0,25 µSv.
Semua teknologi pemindaian tubuh yang digunakan di Amerika
Serikat diatur untuk memastikan kepatuhan terhadap nilai
dosis efektif 0,25 µSv per pemindaian.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
13
Standar Dosis Radiasi Body Scanner
NCRP juga mengklasifikasikan sistem
pemindaian yang memanfaatkan radiasi pengion
untuk pemeriksaan keamanan ke dalam dua
kategori: sistem penggunaan umum (general-
use system) dan sistem penggunaan terbatas
(limited-use system)
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
14
Sistem penggunaan umum (general-use
system
Sistem penggunaan umum harus mematuhi dosis
efektif 0,1 μSv atau kurang per pemindaian.
Sistem penggunaan umum dapat digunakan tanpa
memperhatikan jumlah individu yang dipindai atau
jumlah pemindaian per individu dalam setahun
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
15
Sistem penggunaan terbatas (limited-use
system)
Sistem penggunaan terbatas mencakup semua sistem
pemindaian radiasi pengion yang memerlukan dosis
efektif per pemindaian > 0,1 μSv dan ≤ 10 μSv.
Sistem ini harus digunakan dengan kebijaksanaan
dalam hal jumlah individu yang dipindai dan jumlah
pemindaian per individu dalam setahun.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
16
Pendidikan dan Pelatihan
• Kebutuhan pelatihan keselamatan radiasi merupakan kebutuhan yang
mendesak bagi personil yang terlibat dalam penggunaan perangkat
pemindaian radiasi pengion untuk pemeriksaan keamanan.
• Operator perangkat pemindaian radiasi pengion harus menerima pelatihan
penyegaran keselamatan radiasi setiap tahun dan pemahaman tentang
pelatihan harus diverifikasi melalui pengujian.
• Kebutuhan pelatihan ulang tidak semaksimal pelatihan awal, namun harus
memadai untuk memverifikasi retensi informasi yang diperlukan untuk
pengoperasian unit yang membawa keselamatan
National Council on Radiation Protection and Measurements (NCRP), 2003, NCRP
Commentary No. 16, Screening of Humans for Security Purposes Using Ionizing Radiation
Scanning Systems, NCRP, Bethesda, Maryland
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
17
Pendidikan dan Pelatihan
• Semua personel yang mengelola, mengoperasikan, dan melayani
sistem pemeriksaan keamanan harus memiliki pelatihan dan
pengalaman yang sesuai.
• Tingkat minimum pelatihan yang diperlukan untuk mengoperasikan
sistem harus ditentukan.
• Sebelum menggunakan sistem, personel harus menerima pelatihan
operator dan pelatihan keselamatan radiasi.
• Operator menerima pelatihan dalam komunikasi risiko karena
mereka mungkin perlu memberikan informasi kepada anggota
masyarakat.
• Pelatihan penyegaran tahunan juga harus disediakan.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
Interagency Steering Committee on Radiation Standards (ISCORS), 2008, Guidance for
Security Screening of Humans Utilizing Ionizing Radiation, Technical Report, 2008-1, July
2008, ISCORS, Pennsylvania Avenue, Washington, DC 20002
Pendidikan dan Pelatihan
• Individu yang mungkin memerlukan pelatihan adalah personel
pendukung yang bekerja di dekatnya seperti penjaga keamanan, staf
administrasi, dan staf rumah tangga.
• Menyediakan individu-individu ini dengan pelatihan kesadaran
keselamatan radiasi dasar agar dapat mencegah kesalahpahaman dan
menghilangkan beberapa ketakutan yang mungkin mereka miliki
tentang bekerja di daerah tersebut.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
Interagency Steering Committee on Radiation Standards (ISCORS), 2008, Guidance for
Security Screening of Humans Utilizing Ionizing Radiation, Technical Report, 2008-1, July
2008, ISCORS, Pennsylvania Avenue, Washington, DC 20002
19
Pendidikan dan Pelatihan
PP 29/2008, Pasal 14 ayat (1), huruf (g),
angka (1)
g. data kualifikasi personil, yang meliputi:
1. petugas proteksi radiasi dan personil lain
yang memiliki kompetensi;
BAPETEN, 2013, Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi
dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Jakarta
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
20
Pendidikan dan Pelatihan
Perka BAPETEN 4/2013 Pasal 8 huruf (c)
Pekerja radiasi mempunyai tanggung jawab
mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan dan pemahaman
dalam Proteksi dan Keselamatan Radiasi
BAPETEN, 2013, Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi
dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Jakarta
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
21
BODY SCANNER B-SCANTM
Gambar 6. Unit Pemindai tubuh Model B-Scan
Gambar 7. Unit Pemindai tubuh Model B-Scan
A. Generator (tabung sinar-X), B. Kolimator,
C. Detektor
Sumber Gambar 6 dan Gambar 7: Smiths Detection, Technical Manual 95595005,
B-SCANTM 16HR-LD100/LD250/FB Transmission X-Ray People Screening Technology
22
BODY SCANNER B-SCANTM
No. Standar Eropa B-ScanTM
1. Pengendalian kata sandi pengoperasian unit B-ScanTM
dikendalikan oleh sebuah panel
kontrol yang dapat diakses oleh
personil (operator) yang sudah
terdaftar di dalam sistem dan
masing – masing personil
dilengkapi dengan kata sandi
2. Lampu peringatan/sinyal B-Scan memiliki indikator sinar-
X pada keyboard dan juga
terdapat pada pintu masuk dan
keluar di lorong pemindai
tubuh.Indikator untuk ON lampu
berwarna merah dan lampu
berwarna hijau saat kondisi OFF.
23
BODY SCANNER B-SCANTM
No. Standar Eropa B-ScanTM
3. Tombol darurat B-Scan dilengkapi dengan
tombol darurat untuk
menghentikan eksposur jika
terjadi sesuatu masalah atau
kendala saat pemindaian.
Tombol darurat terdapat pada
keyboard dan pada pintu masuk
dan keluar di lorong pemindai
tubuh
4. Panel akses saling terkait Ada 2 unit interlok pada
kolimator untuk memastikan unit
tidak dapat beroperasi jika
dirakit dengan tidak benar.
24
BODY SCANNER B-SCANTM
No. Standar Eropa B-ScanTM
5. Interlok operasional Interlok juga terdapat pada
pergerakan konveyor untuk
memastikan bahwa konveyor
bergerak dengan kecepatan
yang benar, untuk menghindari
terjadinya paparan berlebih.
Ketika data modul detektor
menunjukkan tidak menerima
penyerapan berkas sinar-X,
maka secara otomatis sistem
akan mematikan generator
(tabung sinar-X)
6. Perisai lokal B-Scan dilengkapi dengan
perisai timbal pada dinding
lorong pemindai tubuh dan
setiap lubang baut ditutup
dengan timbal
25
BODY SCANNER B-SCANTM
No. Standar ANSI dan NCRP B-ScanTM
1. 0,25 µSv/screening 2 μSv/screening
2. Sistem penggunaan umum
(general-use system)
≤ 0,1 μSv/screening
Tidak termasuk penggunaan
umum
3. Sistem penggunaan terbatas
(limited-use system)
dosis efektif per pemindaian >
0,1 μSv dan ≤ 10 μSv
Termasuk penggunaan terbatas
Sistem ini harus digunakan dengan kebijaksanaan dalam
hal jumlah individu yang dipindai dan jumlah pemindaian
per individu dalam setahun
26
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Tidak semua lapas memiliki PPR dan operator tidak
mendapatkan pelatihan keselamatan radiasi. Hal ini
tidak memenuhi PP 29/2008, Pasal 14 ayat (1), huruf
(g), angka (1) dan Perka BAPETEN 4/2013 Pasal 8
huruf (c) serta tidak memenuhi standar ISCORS dan
NCRP.
27
PRINSIP DASAR PROTEKSI RADIASI
• JUSTIFIKASI
• LIMITASI DOSIS
• OPTIMISASI
28
Responsibility
for safety
Leadership
and
management
for safety
Optimization of
protection
Protection of
present and
future
generations
?
Role of
Government
Justification of
facilities and
activities
Limitation of
risks to
individuals
Prevention of
accidents
Emergency
preparedness
and response
1 3 5 7
2 4 6 8 9
Sunarya
PRINSIP DASAR
KESELAMATAN
RADIASI
Protective
actions to
reduce existing
or unregulated
radiation risks
10
IAEA Safety Standards Series No. GSR Part 3
P-1: Tanggung jawab untuk keselamatan. Tanggung jawab utama untuk keselamatan wajib
diberikan kepada orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas fasilitas dan aktivitas
yang menimbulkan risiko radiasi.
P-2: Peran pemerintah. Kerangka kerja hukum dan pemerintahan yang efektif untuk
keselamatan, termasuk badan pengawas independen, wajib ditetapkan dan dipertahankan.
P-3: Kepemimpinan dan manajemen untuk keselamatan. Kepemimpinan dan manajemen
yang efektif untuk keselamatan wajib ditetapkan dan dipertahankan dalam organisasi yang
terkait dengan, fasilitas dan kegiatan yang menimbulkan, risiko radiasi.
P-4: Justifikasi fasilitas dan kegiatan. Fasilitas dan kegiatan yang menimbulkan risiko radiasi
wajib memberikan keuntungan secara keseluruhan.
P-5: Optimisasi proteksi. Proteksi wajib dioptimalkan untuk memberikan tingkat keselamatan
tertinggi.
SAFETY FUNDAMENTALS
P-6: Limitasi (batasan) risiko terhadap individu. Upaya untuk mengendalikan risiko radiasi
wajib dapat memastikan bahwa tidak ada individu yang mendapatkan risiko berlebih.
P-7: Perlindungan generasi sekarang dan generasi mendatang. Orang dan lingkungan,
sekarang dan masa depan, wajib terlindungi dari risiko radiasi.
P-8: Pencegahan kecelakaan. Semua upaya praktis wajib dilakukan untuk mencegah
dan mengurangi dampak kecelakaan nuklir atau radiasi.
P-9: Kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Pengaturan kesiapsiagaan dan tanggap darurat
terhadap insiden nuklir atau radiasi wajib untuk dibuat .
P-10: Tindakan protektif untuk mengurangi risiko radiasi yang ada atau yang tidak diatur.
Tindakan protektif untuk mengurangi risiko radiasi yang ada atau tidak diatur wajib untuk
terjustifikasi dan dioptimalkan.
SAFETY FUNDAMENTALS
Justifikasi
3.19. Pencitraan manusia dengan
menggunakan radiasi untuk tujuan deteksi
pencurian tidak dibenarkan (not justified).
3.20. Pencitraan manusia menggunakan
radiasi untuk mendeteksi objek tersembunyi
untuk tujuan anti-penyelundupan tidak
dibenarkan (not justified).
IAEA, 2014, General Safety Requirements (GSR) Part 3 Radiation Protection and Safety
of Radiation Sources : International Basic Safety Standards, IAEA, Vienna
32
Justifikasi
Jika Pemerintah atau Badan Pengawas memutuskan bahwa
justifikasi pencitraan manusia tersebut harus dipertimbangkan,
maka persyaratan yang mesti diperhatikan (berlaku), adalah
sebagai berikut:
3.61. Justifikasi praktik yang diterapkan untuk semua jenis
prosedur pencitraan manusia selain keperluan medis atau
selain dari program penelitian biomedis, proses justifikasi harus
mencakup pertimbangan:
• Manfaat dan kerugian dari pelaksanaan jenis prosedur
pencitraan manusia;
• Manfaat dan kerugian dari tidak menerapkan jenis prosedur
pencitraan manusia;
IAEA, 2014, General Safety Requirements (GSR) Part 3 Radiation Protection and Safety
of Radiation Sources : International Basic Safety Standards, IAEA, Vienna 33
Justifikasi
• Masalah hukum atau etika yang terkait dengan
pengenalan jenis prosedur pencitraan manusia;
• Efektivitas dan kesesuaian jenis prosedur pencitraan
manusia, termasuk ketepatan peralatan radiasi untuk
tujuan penggunaan;
• Ketersediaan sumber daya yang cukup untuk melakukan
prosedur pencitraan manusia dengan aman selama
periode yang dimaksudkan praktek.
IAEA, 2014, General Safety Requirements (GSR) Part 3 Radiation Protection and Safety
of Radiation Sources : International Basic Safety Standards, IAEA, Vienna
34
Justifikasi
Sistem transmisi digunakan untuk
gambar objek yang telah dicerna,
tersembunyi di rongga tubuh, atau
ditanam di bawah kulit.
International Commission on Radiological Protection (ICRP), 2014, ICRP Publication 125:
Radiological Protection in Security Screening, SAGE Publications, California
35
Terima Kasih
a.sunaya@bapeten.go.id
sunarya.afaf@gmail.com

More Related Content

What's hot

Already ever - never - just - yet
Already  ever - never - just - yetAlready  ever - never - just - yet
Already ever - never - just - yetMargaRenedo
 
Presentsimpleaffirmative...
Presentsimpleaffirmative...Presentsimpleaffirmative...
Presentsimpleaffirmative...Sonia
 
The Present Simple With The Simpsons
The Present Simple With The SimpsonsThe Present Simple With The Simpsons
The Present Simple With The SimpsonsPepa Mut
 
The Future Simple Tense
The Future Simple TenseThe Future Simple Tense
The Future Simple TenseRomanychch
 
7 1 Pronouns One Ones
7 1   Pronouns One   Ones7 1   Pronouns One   Ones
7 1 Pronouns One OnesDanielkleber
 
Present Continuous
Present ContinuousPresent Continuous
Present Continuoussusannapt
 
Español - Heterogenéricos, Gêneros, Singular, Plural e Antônimos
Español - Heterogenéricos, Gêneros, Singular, Plural e AntônimosEspañol - Heterogenéricos, Gêneros, Singular, Plural e Antônimos
Español - Heterogenéricos, Gêneros, Singular, Plural e Antônimosemnet0
 
Present perfect tense
Present perfect tensePresent perfect tense
Present perfect tenseMohammad Aun
 
Present perfect tense
Present perfect tensePresent perfect tense
Present perfect tenseYougi Oh
 
Verb to be: multiple choice
Verb to be: multiple choiceVerb to be: multiple choice
Verb to be: multiple choiceA. Simoes
 

What's hot (20)

Should must have to
Should must have toShould must have to
Should must have to
 
Wh- Questions
Wh- QuestionsWh- Questions
Wh- Questions
 
Review - Simple Present and Personal Pronouns
Review - Simple Present and Personal PronounsReview - Simple Present and Personal Pronouns
Review - Simple Present and Personal Pronouns
 
Le passe compose
Le passe composeLe passe compose
Le passe compose
 
Already ever - never - just - yet
Already  ever - never - just - yetAlready  ever - never - just - yet
Already ever - never - just - yet
 
Articles
ArticlesArticles
Articles
 
PAST CONTINUOUS VS PAST SIMPLE
PAST CONTINUOUS VS PAST SIMPLE PAST CONTINUOUS VS PAST SIMPLE
PAST CONTINUOUS VS PAST SIMPLE
 
Dialogos ingles
Dialogos inglesDialogos ingles
Dialogos ingles
 
Compound nouns travel
Compound nouns travelCompound nouns travel
Compound nouns travel
 
Describing people part 2
Describing people part 2Describing people part 2
Describing people part 2
 
Presentsimpleaffirmative...
Presentsimpleaffirmative...Presentsimpleaffirmative...
Presentsimpleaffirmative...
 
The Present Simple With The Simpsons
The Present Simple With The SimpsonsThe Present Simple With The Simpsons
The Present Simple With The Simpsons
 
The Future Simple Tense
The Future Simple TenseThe Future Simple Tense
The Future Simple Tense
 
7 1 Pronouns One Ones
7 1   Pronouns One   Ones7 1   Pronouns One   Ones
7 1 Pronouns One Ones
 
Present Continuous
Present ContinuousPresent Continuous
Present Continuous
 
Español - Heterogenéricos, Gêneros, Singular, Plural e Antônimos
Español - Heterogenéricos, Gêneros, Singular, Plural e AntônimosEspañol - Heterogenéricos, Gêneros, Singular, Plural e Antônimos
Español - Heterogenéricos, Gêneros, Singular, Plural e Antônimos
 
Present perfect tense
Present perfect tensePresent perfect tense
Present perfect tense
 
Free time activities
Free time activitiesFree time activities
Free time activities
 
Present perfect tense
Present perfect tensePresent perfect tense
Present perfect tense
 
Verb to be: multiple choice
Verb to be: multiple choiceVerb to be: multiple choice
Verb to be: multiple choice
 

Similar to Keselamatan radiasi pada body scanner

15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdfUunKhoirunnisa1
 
Peranan Elektromedis dalam Radiologi.pptx
Peranan Elektromedis dalam Radiologi.pptxPeranan Elektromedis dalam Radiologi.pptx
Peranan Elektromedis dalam Radiologi.pptxYusufRudiana1
 
Program proteksi baru rs. hafsah
Program proteksi baru rs. hafsahProgram proteksi baru rs. hafsah
Program proteksi baru rs. hafsahrshapsah
 
Kertas Penerangan (sensor)
Kertas Penerangan (sensor)Kertas Penerangan (sensor)
Kertas Penerangan (sensor)juan_fjfn
 
peraturan_asprof.pdf
peraturan_asprof.pdfperaturan_asprof.pdf
peraturan_asprof.pdfVandyIkra1
 
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptxK3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptxnabila488980
 
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWAREANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWAREyovist taufan
 
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptxPerkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptxRudiWijanarko2
 
Sil, sif, lopa, dan maintenance
Sil, sif, lopa, dan maintenanceSil, sif, lopa, dan maintenance
Sil, sif, lopa, dan maintenanceNaufalSaifullahKA
 
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptxPeraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptxRudiWijanarko2
 
Perka napeten 2013
Perka napeten 2013Perka napeten 2013
Perka napeten 2013Mohamad Arif
 
Automotive Radar in Indonesian
Automotive Radar in IndonesianAutomotive Radar in Indonesian
Automotive Radar in IndonesianMoh Ali Fauzi
 
MATERI ALKES.pptx
MATERI ALKES.pptxMATERI ALKES.pptx
MATERI ALKES.pptxsandyrubi4
 
Phased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control SystemPhased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control SystemDr.Joko Suryana
 

Similar to Keselamatan radiasi pada body scanner (20)

15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
15 2018_3 Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi PPR Ind-2-dikonversi.pdf
 
Peranan Elektromedis dalam Radiologi.pptx
Peranan Elektromedis dalam Radiologi.pptxPeranan Elektromedis dalam Radiologi.pptx
Peranan Elektromedis dalam Radiologi.pptx
 
Program proteksi baru rs. hafsah
Program proteksi baru rs. hafsahProgram proteksi baru rs. hafsah
Program proteksi baru rs. hafsah
 
Pasien pedoman dosis
Pasien pedoman dosisPasien pedoman dosis
Pasien pedoman dosis
 
Kertas Penerangan (sensor)
Kertas Penerangan (sensor)Kertas Penerangan (sensor)
Kertas Penerangan (sensor)
 
peraturan_asprof.pdf
peraturan_asprof.pdfperaturan_asprof.pdf
peraturan_asprof.pdf
 
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptxK3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
K3 DI BIDANG RADIOLOGI KONVENSIONAL - KELOMPOK 5 2B.pptx
 
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWAREANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
ANTI DRONE BERBASIS SOFTWARE
 
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptxPerkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
Perkembangan Proteksi online 2020 (industri 1).pptx
 
CSMS.pptx
CSMS.pptxCSMS.pptx
CSMS.pptx
 
Sil, sif, lopa, dan maintenance
Sil, sif, lopa, dan maintenanceSil, sif, lopa, dan maintenance
Sil, sif, lopa, dan maintenance
 
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptxPeraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
Peraturan pERUNDANGAN PPR_Industri1_MARET 2022.pptx
 
Risk manajemen
Risk manajemenRisk manajemen
Risk manajemen
 
Perka bapeten 3_2013
Perka bapeten 3_2013Perka bapeten 3_2013
Perka bapeten 3_2013
 
Makalah c arm
Makalah c armMakalah c arm
Makalah c arm
 
Perka napeten 2013
Perka napeten 2013Perka napeten 2013
Perka napeten 2013
 
Automotive Radar in Indonesian
Automotive Radar in IndonesianAutomotive Radar in Indonesian
Automotive Radar in Indonesian
 
Tpki 3
Tpki 3Tpki 3
Tpki 3
 
MATERI ALKES.pptx
MATERI ALKES.pptxMATERI ALKES.pptx
MATERI ALKES.pptx
 
Phased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control SystemPhased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control System
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Keselamatan radiasi pada body scanner

  • 1. KESELAMATAN RADIASI PADA PENGGUNAAN BODY SCANNER BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR SUNARYA Direktorat Perijinan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif
  • 2. KOMPETENSI DASAR Memahami Keselamatan Radiasi pada Body Scanner KESELAMATAN RADIASI PADA PENGGUNAAN BODY SCANNER 2
  • 3. INDIKATOR KEBERHASILAN  Mengetahui Teknologi Body Scanner  Mengetahui Standar Fitur dan Keselamatan Radiasi Body Scanner  Mengetahui dan Mengerti Keselamatan Radiasi pada Body Scanner KESELAMATAN RADIASI PADA PENGGUNAAN BODY SCANNER 3
  • 4.  Teknologi Body Scanner  Standar Fitur dan Keselamatan Radiasi Body Scanner  Prinsip Dasar Proteksi Radiasi KESELAMATAN RADIASI PADA PENGGUNAAN BODY SCANNER MATERI PEMBAHASAN: 4
  • 5. TEKNOLOGI BODY SCANNER 1. Body Scanner  Non Radiasi Pengion 2. Body Scanner  Radiasi Pengion (Sinar-X) 5
  • 6. TEKNOLOGI BODY SCANNER Teknologi Body Scanner Tipe Energi dan Tingkat Paparan Radiasi Gelombang Milimeter Pasif (Passive millimetre-wave) Tidak ada pancaran radiasi Gelombang Milimeter Aktif (Active millimetre-wave) Bukan radiasi pengion (24-30 GHz range), 60 to 640 μW/m2 Radiasi Hambur Sinar-X (X-ray backscatter) Radiasi pengion dengan paparan radiasi 0.02 dan 0.1 μSv per screening Citra Transmisi Sinar-X (X-ray transmission imaging) Radiasi pengion dengan paparan radiasi sekitar 0.1 – 5 μSv per screening Sumber: European Commission Scientific Committee on Emerging and Newly Identified Health Risks (SCENIHR), 2012, Health effects of security scanners for passenger screening (based on X-ray technology), European Union, Brussels 6
  • 7. BODY SCANNER  Sinar-X 1. Body Scanner  Radiasi Hambur Sinar-X 7
  • 8. BODY SCANNER  Sinar-X 1. Body Scanner  Transmisi Sinar-X 8
  • 9. Fitur keselamatan untuk body scanner menurut European Commission Scientific Committee on Emerging and Newly Identified Health Risks (SCENIHR), yaitu: 1. Pengendalian kata sandi (password control) Pemindai tubuh hanya dapat dioperasikan dari panel kontrol dan panel kontrol dilindungi dengan kata sandi. 2. Lampu peringatan/sinyal (warning lights) Pemindai tubuh memiliki lampu sinyal yang jelas sebagai indikasi berkas sinar-X dalam posisi “ON” atau “OFF”. Lampu ini biasanya terdiri dari lampu hijau yang diterangi saat power dinyalakan namun tidak ada sinar-X yang dihasilkan (OFF), dan lampu merah menyala saat sinar-X dihasilkan (ON). STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 9
  • 10. 3. Tombol darurat (emergency stop buttons) Tombol yang diposisikan dekat dengan posisi operator bisa ditekan untuk segera mengakhiri berkas sinar-X. 4. Panel akses saling terkait (access panel interlocks) Interlok berfungsi untuk memastikan bahwa pembangkitan sinar-X dihentikan dan tidak dapat dimulai saat panel dilepaskan. Ini berguna saat ada kegiatan perawatan ataupun perbaikan. STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 10
  • 11. Gambar 4. Pemindai tubuh teknologi transmisi yang sisi panel perawatannya di lepas Sumber: SCENIHR, Health effects of security scanners for passenger screening (based on X- ray technology STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 11
  • 12. 5. Interlok operasional (operational interlocks) Ini akan menghentikan berkas sinar-X jika terjadi serangkaian moda kesalahan, termasuk kerusakan perangkat lunak, kegagalan lampu sinyal atau kegagalan mekanisme konveyor pada pemindai transmisi. 6. Perisai lokal (local shielding) Perisai timbal merupakan bagian dari pemindai tubuh untuk memastikan bahwa tingkat dosis radiasi di sekitarnya sangat rendah. STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 12
  • 13. Standar Dosis Radiasi Body Scanner American National Standards Institute (ANSI) dan National Council on Radiation Protection and Measurements (NCRP), memberikan batasan nilai dosis efektif sebesar 0,25 mSv per tahun ANSI Standard N43.17-2009, menetapkan standar nilai dosis efektif per pemindaian 0,25 µSv. Semua teknologi pemindaian tubuh yang digunakan di Amerika Serikat diatur untuk memastikan kepatuhan terhadap nilai dosis efektif 0,25 µSv per pemindaian. STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 13
  • 14. Standar Dosis Radiasi Body Scanner NCRP juga mengklasifikasikan sistem pemindaian yang memanfaatkan radiasi pengion untuk pemeriksaan keamanan ke dalam dua kategori: sistem penggunaan umum (general- use system) dan sistem penggunaan terbatas (limited-use system) STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 14
  • 15. Sistem penggunaan umum (general-use system Sistem penggunaan umum harus mematuhi dosis efektif 0,1 μSv atau kurang per pemindaian. Sistem penggunaan umum dapat digunakan tanpa memperhatikan jumlah individu yang dipindai atau jumlah pemindaian per individu dalam setahun STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 15
  • 16. Sistem penggunaan terbatas (limited-use system) Sistem penggunaan terbatas mencakup semua sistem pemindaian radiasi pengion yang memerlukan dosis efektif per pemindaian > 0,1 μSv dan ≤ 10 μSv. Sistem ini harus digunakan dengan kebijaksanaan dalam hal jumlah individu yang dipindai dan jumlah pemindaian per individu dalam setahun. STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 16
  • 17. Pendidikan dan Pelatihan • Kebutuhan pelatihan keselamatan radiasi merupakan kebutuhan yang mendesak bagi personil yang terlibat dalam penggunaan perangkat pemindaian radiasi pengion untuk pemeriksaan keamanan. • Operator perangkat pemindaian radiasi pengion harus menerima pelatihan penyegaran keselamatan radiasi setiap tahun dan pemahaman tentang pelatihan harus diverifikasi melalui pengujian. • Kebutuhan pelatihan ulang tidak semaksimal pelatihan awal, namun harus memadai untuk memverifikasi retensi informasi yang diperlukan untuk pengoperasian unit yang membawa keselamatan National Council on Radiation Protection and Measurements (NCRP), 2003, NCRP Commentary No. 16, Screening of Humans for Security Purposes Using Ionizing Radiation Scanning Systems, NCRP, Bethesda, Maryland STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 17
  • 18. Pendidikan dan Pelatihan • Semua personel yang mengelola, mengoperasikan, dan melayani sistem pemeriksaan keamanan harus memiliki pelatihan dan pengalaman yang sesuai. • Tingkat minimum pelatihan yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem harus ditentukan. • Sebelum menggunakan sistem, personel harus menerima pelatihan operator dan pelatihan keselamatan radiasi. • Operator menerima pelatihan dalam komunikasi risiko karena mereka mungkin perlu memberikan informasi kepada anggota masyarakat. • Pelatihan penyegaran tahunan juga harus disediakan. STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER Interagency Steering Committee on Radiation Standards (ISCORS), 2008, Guidance for Security Screening of Humans Utilizing Ionizing Radiation, Technical Report, 2008-1, July 2008, ISCORS, Pennsylvania Avenue, Washington, DC 20002
  • 19. Pendidikan dan Pelatihan • Individu yang mungkin memerlukan pelatihan adalah personel pendukung yang bekerja di dekatnya seperti penjaga keamanan, staf administrasi, dan staf rumah tangga. • Menyediakan individu-individu ini dengan pelatihan kesadaran keselamatan radiasi dasar agar dapat mencegah kesalahpahaman dan menghilangkan beberapa ketakutan yang mungkin mereka miliki tentang bekerja di daerah tersebut. STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER Interagency Steering Committee on Radiation Standards (ISCORS), 2008, Guidance for Security Screening of Humans Utilizing Ionizing Radiation, Technical Report, 2008-1, July 2008, ISCORS, Pennsylvania Avenue, Washington, DC 20002 19
  • 20. Pendidikan dan Pelatihan PP 29/2008, Pasal 14 ayat (1), huruf (g), angka (1) g. data kualifikasi personil, yang meliputi: 1. petugas proteksi radiasi dan personil lain yang memiliki kompetensi; BAPETEN, 2013, Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Jakarta STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 20
  • 21. Pendidikan dan Pelatihan Perka BAPETEN 4/2013 Pasal 8 huruf (c) Pekerja radiasi mempunyai tanggung jawab mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam Proteksi dan Keselamatan Radiasi BAPETEN, 2013, Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Jakarta STANDAR FITUR & KESELAMATAN RADIASI BODY SCANNER 21
  • 22. BODY SCANNER B-SCANTM Gambar 6. Unit Pemindai tubuh Model B-Scan Gambar 7. Unit Pemindai tubuh Model B-Scan A. Generator (tabung sinar-X), B. Kolimator, C. Detektor Sumber Gambar 6 dan Gambar 7: Smiths Detection, Technical Manual 95595005, B-SCANTM 16HR-LD100/LD250/FB Transmission X-Ray People Screening Technology 22
  • 23. BODY SCANNER B-SCANTM No. Standar Eropa B-ScanTM 1. Pengendalian kata sandi pengoperasian unit B-ScanTM dikendalikan oleh sebuah panel kontrol yang dapat diakses oleh personil (operator) yang sudah terdaftar di dalam sistem dan masing – masing personil dilengkapi dengan kata sandi 2. Lampu peringatan/sinyal B-Scan memiliki indikator sinar- X pada keyboard dan juga terdapat pada pintu masuk dan keluar di lorong pemindai tubuh.Indikator untuk ON lampu berwarna merah dan lampu berwarna hijau saat kondisi OFF. 23
  • 24. BODY SCANNER B-SCANTM No. Standar Eropa B-ScanTM 3. Tombol darurat B-Scan dilengkapi dengan tombol darurat untuk menghentikan eksposur jika terjadi sesuatu masalah atau kendala saat pemindaian. Tombol darurat terdapat pada keyboard dan pada pintu masuk dan keluar di lorong pemindai tubuh 4. Panel akses saling terkait Ada 2 unit interlok pada kolimator untuk memastikan unit tidak dapat beroperasi jika dirakit dengan tidak benar. 24
  • 25. BODY SCANNER B-SCANTM No. Standar Eropa B-ScanTM 5. Interlok operasional Interlok juga terdapat pada pergerakan konveyor untuk memastikan bahwa konveyor bergerak dengan kecepatan yang benar, untuk menghindari terjadinya paparan berlebih. Ketika data modul detektor menunjukkan tidak menerima penyerapan berkas sinar-X, maka secara otomatis sistem akan mematikan generator (tabung sinar-X) 6. Perisai lokal B-Scan dilengkapi dengan perisai timbal pada dinding lorong pemindai tubuh dan setiap lubang baut ditutup dengan timbal 25
  • 26. BODY SCANNER B-SCANTM No. Standar ANSI dan NCRP B-ScanTM 1. 0,25 µSv/screening 2 μSv/screening 2. Sistem penggunaan umum (general-use system) ≤ 0,1 μSv/screening Tidak termasuk penggunaan umum 3. Sistem penggunaan terbatas (limited-use system) dosis efektif per pemindaian > 0,1 μSv dan ≤ 10 μSv Termasuk penggunaan terbatas Sistem ini harus digunakan dengan kebijaksanaan dalam hal jumlah individu yang dipindai dan jumlah pemindaian per individu dalam setahun 26
  • 27. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Tidak semua lapas memiliki PPR dan operator tidak mendapatkan pelatihan keselamatan radiasi. Hal ini tidak memenuhi PP 29/2008, Pasal 14 ayat (1), huruf (g), angka (1) dan Perka BAPETEN 4/2013 Pasal 8 huruf (c) serta tidak memenuhi standar ISCORS dan NCRP. 27
  • 28. PRINSIP DASAR PROTEKSI RADIASI • JUSTIFIKASI • LIMITASI DOSIS • OPTIMISASI 28
  • 29. Responsibility for safety Leadership and management for safety Optimization of protection Protection of present and future generations ? Role of Government Justification of facilities and activities Limitation of risks to individuals Prevention of accidents Emergency preparedness and response 1 3 5 7 2 4 6 8 9 Sunarya PRINSIP DASAR KESELAMATAN RADIASI Protective actions to reduce existing or unregulated radiation risks 10 IAEA Safety Standards Series No. GSR Part 3
  • 30. P-1: Tanggung jawab untuk keselamatan. Tanggung jawab utama untuk keselamatan wajib diberikan kepada orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas fasilitas dan aktivitas yang menimbulkan risiko radiasi. P-2: Peran pemerintah. Kerangka kerja hukum dan pemerintahan yang efektif untuk keselamatan, termasuk badan pengawas independen, wajib ditetapkan dan dipertahankan. P-3: Kepemimpinan dan manajemen untuk keselamatan. Kepemimpinan dan manajemen yang efektif untuk keselamatan wajib ditetapkan dan dipertahankan dalam organisasi yang terkait dengan, fasilitas dan kegiatan yang menimbulkan, risiko radiasi. P-4: Justifikasi fasilitas dan kegiatan. Fasilitas dan kegiatan yang menimbulkan risiko radiasi wajib memberikan keuntungan secara keseluruhan. P-5: Optimisasi proteksi. Proteksi wajib dioptimalkan untuk memberikan tingkat keselamatan tertinggi. SAFETY FUNDAMENTALS
  • 31. P-6: Limitasi (batasan) risiko terhadap individu. Upaya untuk mengendalikan risiko radiasi wajib dapat memastikan bahwa tidak ada individu yang mendapatkan risiko berlebih. P-7: Perlindungan generasi sekarang dan generasi mendatang. Orang dan lingkungan, sekarang dan masa depan, wajib terlindungi dari risiko radiasi. P-8: Pencegahan kecelakaan. Semua upaya praktis wajib dilakukan untuk mencegah dan mengurangi dampak kecelakaan nuklir atau radiasi. P-9: Kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Pengaturan kesiapsiagaan dan tanggap darurat terhadap insiden nuklir atau radiasi wajib untuk dibuat . P-10: Tindakan protektif untuk mengurangi risiko radiasi yang ada atau yang tidak diatur. Tindakan protektif untuk mengurangi risiko radiasi yang ada atau tidak diatur wajib untuk terjustifikasi dan dioptimalkan. SAFETY FUNDAMENTALS
  • 32. Justifikasi 3.19. Pencitraan manusia dengan menggunakan radiasi untuk tujuan deteksi pencurian tidak dibenarkan (not justified). 3.20. Pencitraan manusia menggunakan radiasi untuk mendeteksi objek tersembunyi untuk tujuan anti-penyelundupan tidak dibenarkan (not justified). IAEA, 2014, General Safety Requirements (GSR) Part 3 Radiation Protection and Safety of Radiation Sources : International Basic Safety Standards, IAEA, Vienna 32
  • 33. Justifikasi Jika Pemerintah atau Badan Pengawas memutuskan bahwa justifikasi pencitraan manusia tersebut harus dipertimbangkan, maka persyaratan yang mesti diperhatikan (berlaku), adalah sebagai berikut: 3.61. Justifikasi praktik yang diterapkan untuk semua jenis prosedur pencitraan manusia selain keperluan medis atau selain dari program penelitian biomedis, proses justifikasi harus mencakup pertimbangan: • Manfaat dan kerugian dari pelaksanaan jenis prosedur pencitraan manusia; • Manfaat dan kerugian dari tidak menerapkan jenis prosedur pencitraan manusia; IAEA, 2014, General Safety Requirements (GSR) Part 3 Radiation Protection and Safety of Radiation Sources : International Basic Safety Standards, IAEA, Vienna 33
  • 34. Justifikasi • Masalah hukum atau etika yang terkait dengan pengenalan jenis prosedur pencitraan manusia; • Efektivitas dan kesesuaian jenis prosedur pencitraan manusia, termasuk ketepatan peralatan radiasi untuk tujuan penggunaan; • Ketersediaan sumber daya yang cukup untuk melakukan prosedur pencitraan manusia dengan aman selama periode yang dimaksudkan praktek. IAEA, 2014, General Safety Requirements (GSR) Part 3 Radiation Protection and Safety of Radiation Sources : International Basic Safety Standards, IAEA, Vienna 34
  • 35. Justifikasi Sistem transmisi digunakan untuk gambar objek yang telah dicerna, tersembunyi di rongga tubuh, atau ditanam di bawah kulit. International Commission on Radiological Protection (ICRP), 2014, ICRP Publication 125: Radiological Protection in Security Screening, SAGE Publications, California 35