3. INDIKATOR KEBERHASILAN
Mengetahui Teknologi Body Scanner
Mengetahui Standar Fitur dan
Keselamatan Radiasi Body Scanner
Mengetahui dan Mengerti Keselamatan
Radiasi pada Body Scanner
KESELAMATAN RADIASI PADA
PENGGUNAAN BODY SCANNER
3
4. Teknologi Body Scanner
Standar Fitur dan Keselamatan Radiasi
Body Scanner
Prinsip Dasar Proteksi Radiasi
KESELAMATAN RADIASI PADA
PENGGUNAAN BODY SCANNER
MATERI PEMBAHASAN:
4
5. TEKNOLOGI BODY SCANNER
1. Body Scanner Non Radiasi Pengion
2. Body Scanner Radiasi Pengion (Sinar-X)
5
6. TEKNOLOGI BODY SCANNER
Teknologi Body Scanner Tipe Energi dan Tingkat Paparan
Radiasi
Gelombang Milimeter Pasif (Passive
millimetre-wave)
Tidak ada pancaran radiasi
Gelombang Milimeter Aktif (Active
millimetre-wave)
Bukan radiasi pengion (24-30 GHz
range), 60 to 640 μW/m2
Radiasi Hambur Sinar-X (X-ray
backscatter)
Radiasi pengion dengan paparan radiasi
0.02 dan 0.1 μSv per screening
Citra Transmisi Sinar-X (X-ray
transmission imaging)
Radiasi pengion dengan paparan radiasi
sekitar 0.1 – 5 μSv per screening
Sumber: European Commission Scientific Committee on Emerging and Newly Identified
Health Risks (SCENIHR), 2012, Health effects of security scanners for passenger
screening (based on X-ray technology), European Union, Brussels
6
7. BODY SCANNER Sinar-X
1. Body Scanner Radiasi Hambur Sinar-X
7
8. BODY SCANNER Sinar-X
1. Body Scanner Transmisi Sinar-X
8
9. Fitur keselamatan untuk body scanner menurut European Commission
Scientific Committee on Emerging and Newly Identified Health Risks
(SCENIHR), yaitu:
1. Pengendalian kata sandi (password control)
Pemindai tubuh hanya dapat dioperasikan dari panel kontrol dan panel
kontrol dilindungi dengan kata sandi.
2. Lampu peringatan/sinyal (warning lights)
Pemindai tubuh memiliki lampu sinyal yang jelas sebagai indikasi
berkas sinar-X dalam posisi “ON” atau “OFF”. Lampu ini biasanya
terdiri dari lampu hijau yang diterangi saat power dinyalakan namun
tidak ada sinar-X yang dihasilkan (OFF), dan lampu merah menyala
saat sinar-X dihasilkan (ON).
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
9
10. 3. Tombol darurat (emergency stop buttons)
Tombol yang diposisikan dekat dengan posisi operator bisa
ditekan untuk segera mengakhiri berkas sinar-X.
4. Panel akses saling terkait (access panel interlocks)
Interlok berfungsi untuk memastikan bahwa pembangkitan
sinar-X dihentikan dan tidak dapat dimulai saat panel
dilepaskan. Ini berguna saat ada kegiatan perawatan ataupun
perbaikan.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
10
11. Gambar 4. Pemindai tubuh teknologi transmisi yang sisi panel perawatannya di lepas
Sumber: SCENIHR, Health effects of security scanners for passenger screening (based on X-
ray technology
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
11
12. 5. Interlok operasional (operational interlocks)
Ini akan menghentikan berkas sinar-X jika terjadi
serangkaian moda kesalahan, termasuk kerusakan perangkat
lunak, kegagalan lampu sinyal atau kegagalan mekanisme
konveyor pada pemindai transmisi.
6. Perisai lokal (local shielding)
Perisai timbal merupakan bagian dari pemindai tubuh untuk
memastikan bahwa tingkat dosis radiasi di sekitarnya sangat
rendah.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
12
13. Standar Dosis Radiasi Body Scanner
American National Standards Institute (ANSI) dan National
Council on Radiation Protection and Measurements (NCRP),
memberikan batasan nilai dosis efektif sebesar 0,25 mSv per
tahun
ANSI Standard N43.17-2009, menetapkan standar nilai dosis
efektif per pemindaian 0,25 µSv.
Semua teknologi pemindaian tubuh yang digunakan di Amerika
Serikat diatur untuk memastikan kepatuhan terhadap nilai
dosis efektif 0,25 µSv per pemindaian.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
13
14. Standar Dosis Radiasi Body Scanner
NCRP juga mengklasifikasikan sistem
pemindaian yang memanfaatkan radiasi pengion
untuk pemeriksaan keamanan ke dalam dua
kategori: sistem penggunaan umum (general-
use system) dan sistem penggunaan terbatas
(limited-use system)
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
14
15. Sistem penggunaan umum (general-use
system
Sistem penggunaan umum harus mematuhi dosis
efektif 0,1 μSv atau kurang per pemindaian.
Sistem penggunaan umum dapat digunakan tanpa
memperhatikan jumlah individu yang dipindai atau
jumlah pemindaian per individu dalam setahun
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
15
16. Sistem penggunaan terbatas (limited-use
system)
Sistem penggunaan terbatas mencakup semua sistem
pemindaian radiasi pengion yang memerlukan dosis
efektif per pemindaian > 0,1 μSv dan ≤ 10 μSv.
Sistem ini harus digunakan dengan kebijaksanaan
dalam hal jumlah individu yang dipindai dan jumlah
pemindaian per individu dalam setahun.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
16
17. Pendidikan dan Pelatihan
• Kebutuhan pelatihan keselamatan radiasi merupakan kebutuhan yang
mendesak bagi personil yang terlibat dalam penggunaan perangkat
pemindaian radiasi pengion untuk pemeriksaan keamanan.
• Operator perangkat pemindaian radiasi pengion harus menerima pelatihan
penyegaran keselamatan radiasi setiap tahun dan pemahaman tentang
pelatihan harus diverifikasi melalui pengujian.
• Kebutuhan pelatihan ulang tidak semaksimal pelatihan awal, namun harus
memadai untuk memverifikasi retensi informasi yang diperlukan untuk
pengoperasian unit yang membawa keselamatan
National Council on Radiation Protection and Measurements (NCRP), 2003, NCRP
Commentary No. 16, Screening of Humans for Security Purposes Using Ionizing Radiation
Scanning Systems, NCRP, Bethesda, Maryland
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
17
18. Pendidikan dan Pelatihan
• Semua personel yang mengelola, mengoperasikan, dan melayani
sistem pemeriksaan keamanan harus memiliki pelatihan dan
pengalaman yang sesuai.
• Tingkat minimum pelatihan yang diperlukan untuk mengoperasikan
sistem harus ditentukan.
• Sebelum menggunakan sistem, personel harus menerima pelatihan
operator dan pelatihan keselamatan radiasi.
• Operator menerima pelatihan dalam komunikasi risiko karena
mereka mungkin perlu memberikan informasi kepada anggota
masyarakat.
• Pelatihan penyegaran tahunan juga harus disediakan.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
Interagency Steering Committee on Radiation Standards (ISCORS), 2008, Guidance for
Security Screening of Humans Utilizing Ionizing Radiation, Technical Report, 2008-1, July
2008, ISCORS, Pennsylvania Avenue, Washington, DC 20002
19. Pendidikan dan Pelatihan
• Individu yang mungkin memerlukan pelatihan adalah personel
pendukung yang bekerja di dekatnya seperti penjaga keamanan, staf
administrasi, dan staf rumah tangga.
• Menyediakan individu-individu ini dengan pelatihan kesadaran
keselamatan radiasi dasar agar dapat mencegah kesalahpahaman dan
menghilangkan beberapa ketakutan yang mungkin mereka miliki
tentang bekerja di daerah tersebut.
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
Interagency Steering Committee on Radiation Standards (ISCORS), 2008, Guidance for
Security Screening of Humans Utilizing Ionizing Radiation, Technical Report, 2008-1, July
2008, ISCORS, Pennsylvania Avenue, Washington, DC 20002
19
20. Pendidikan dan Pelatihan
PP 29/2008, Pasal 14 ayat (1), huruf (g),
angka (1)
g. data kualifikasi personil, yang meliputi:
1. petugas proteksi radiasi dan personil lain
yang memiliki kompetensi;
BAPETEN, 2013, Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi
dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Jakarta
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
20
21. Pendidikan dan Pelatihan
Perka BAPETEN 4/2013 Pasal 8 huruf (c)
Pekerja radiasi mempunyai tanggung jawab
mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan dan pemahaman
dalam Proteksi dan Keselamatan Radiasi
BAPETEN, 2013, Peraturan Kepala BAPETEN No. 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi
dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir, Jakarta
STANDAR FITUR & KESELAMATAN
RADIASI BODY SCANNER
21
22. BODY SCANNER B-SCANTM
Gambar 6. Unit Pemindai tubuh Model B-Scan
Gambar 7. Unit Pemindai tubuh Model B-Scan
A. Generator (tabung sinar-X), B. Kolimator,
C. Detektor
Sumber Gambar 6 dan Gambar 7: Smiths Detection, Technical Manual 95595005,
B-SCANTM 16HR-LD100/LD250/FB Transmission X-Ray People Screening Technology
22
23. BODY SCANNER B-SCANTM
No. Standar Eropa B-ScanTM
1. Pengendalian kata sandi pengoperasian unit B-ScanTM
dikendalikan oleh sebuah panel
kontrol yang dapat diakses oleh
personil (operator) yang sudah
terdaftar di dalam sistem dan
masing – masing personil
dilengkapi dengan kata sandi
2. Lampu peringatan/sinyal B-Scan memiliki indikator sinar-
X pada keyboard dan juga
terdapat pada pintu masuk dan
keluar di lorong pemindai
tubuh.Indikator untuk ON lampu
berwarna merah dan lampu
berwarna hijau saat kondisi OFF.
23
24. BODY SCANNER B-SCANTM
No. Standar Eropa B-ScanTM
3. Tombol darurat B-Scan dilengkapi dengan
tombol darurat untuk
menghentikan eksposur jika
terjadi sesuatu masalah atau
kendala saat pemindaian.
Tombol darurat terdapat pada
keyboard dan pada pintu masuk
dan keluar di lorong pemindai
tubuh
4. Panel akses saling terkait Ada 2 unit interlok pada
kolimator untuk memastikan unit
tidak dapat beroperasi jika
dirakit dengan tidak benar.
24
25. BODY SCANNER B-SCANTM
No. Standar Eropa B-ScanTM
5. Interlok operasional Interlok juga terdapat pada
pergerakan konveyor untuk
memastikan bahwa konveyor
bergerak dengan kecepatan
yang benar, untuk menghindari
terjadinya paparan berlebih.
Ketika data modul detektor
menunjukkan tidak menerima
penyerapan berkas sinar-X,
maka secara otomatis sistem
akan mematikan generator
(tabung sinar-X)
6. Perisai lokal B-Scan dilengkapi dengan
perisai timbal pada dinding
lorong pemindai tubuh dan
setiap lubang baut ditutup
dengan timbal
25
26. BODY SCANNER B-SCANTM
No. Standar ANSI dan NCRP B-ScanTM
1. 0,25 µSv/screening 2 μSv/screening
2. Sistem penggunaan umum
(general-use system)
≤ 0,1 μSv/screening
Tidak termasuk penggunaan
umum
3. Sistem penggunaan terbatas
(limited-use system)
dosis efektif per pemindaian >
0,1 μSv dan ≤ 10 μSv
Termasuk penggunaan terbatas
Sistem ini harus digunakan dengan kebijaksanaan dalam
hal jumlah individu yang dipindai dan jumlah pemindaian
per individu dalam setahun
26
27. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Tidak semua lapas memiliki PPR dan operator tidak
mendapatkan pelatihan keselamatan radiasi. Hal ini
tidak memenuhi PP 29/2008, Pasal 14 ayat (1), huruf
(g), angka (1) dan Perka BAPETEN 4/2013 Pasal 8
huruf (c) serta tidak memenuhi standar ISCORS dan
NCRP.
27
29. Responsibility
for safety
Leadership
and
management
for safety
Optimization of
protection
Protection of
present and
future
generations
?
Role of
Government
Justification of
facilities and
activities
Limitation of
risks to
individuals
Prevention of
accidents
Emergency
preparedness
and response
1 3 5 7
2 4 6 8 9
Sunarya
PRINSIP DASAR
KESELAMATAN
RADIASI
Protective
actions to
reduce existing
or unregulated
radiation risks
10
IAEA Safety Standards Series No. GSR Part 3
30. P-1: Tanggung jawab untuk keselamatan. Tanggung jawab utama untuk keselamatan wajib
diberikan kepada orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas fasilitas dan aktivitas
yang menimbulkan risiko radiasi.
P-2: Peran pemerintah. Kerangka kerja hukum dan pemerintahan yang efektif untuk
keselamatan, termasuk badan pengawas independen, wajib ditetapkan dan dipertahankan.
P-3: Kepemimpinan dan manajemen untuk keselamatan. Kepemimpinan dan manajemen
yang efektif untuk keselamatan wajib ditetapkan dan dipertahankan dalam organisasi yang
terkait dengan, fasilitas dan kegiatan yang menimbulkan, risiko radiasi.
P-4: Justifikasi fasilitas dan kegiatan. Fasilitas dan kegiatan yang menimbulkan risiko radiasi
wajib memberikan keuntungan secara keseluruhan.
P-5: Optimisasi proteksi. Proteksi wajib dioptimalkan untuk memberikan tingkat keselamatan
tertinggi.
SAFETY FUNDAMENTALS
31. P-6: Limitasi (batasan) risiko terhadap individu. Upaya untuk mengendalikan risiko radiasi
wajib dapat memastikan bahwa tidak ada individu yang mendapatkan risiko berlebih.
P-7: Perlindungan generasi sekarang dan generasi mendatang. Orang dan lingkungan,
sekarang dan masa depan, wajib terlindungi dari risiko radiasi.
P-8: Pencegahan kecelakaan. Semua upaya praktis wajib dilakukan untuk mencegah
dan mengurangi dampak kecelakaan nuklir atau radiasi.
P-9: Kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Pengaturan kesiapsiagaan dan tanggap darurat
terhadap insiden nuklir atau radiasi wajib untuk dibuat .
P-10: Tindakan protektif untuk mengurangi risiko radiasi yang ada atau yang tidak diatur.
Tindakan protektif untuk mengurangi risiko radiasi yang ada atau tidak diatur wajib untuk
terjustifikasi dan dioptimalkan.
SAFETY FUNDAMENTALS
32. Justifikasi
3.19. Pencitraan manusia dengan
menggunakan radiasi untuk tujuan deteksi
pencurian tidak dibenarkan (not justified).
3.20. Pencitraan manusia menggunakan
radiasi untuk mendeteksi objek tersembunyi
untuk tujuan anti-penyelundupan tidak
dibenarkan (not justified).
IAEA, 2014, General Safety Requirements (GSR) Part 3 Radiation Protection and Safety
of Radiation Sources : International Basic Safety Standards, IAEA, Vienna
32
33. Justifikasi
Jika Pemerintah atau Badan Pengawas memutuskan bahwa
justifikasi pencitraan manusia tersebut harus dipertimbangkan,
maka persyaratan yang mesti diperhatikan (berlaku), adalah
sebagai berikut:
3.61. Justifikasi praktik yang diterapkan untuk semua jenis
prosedur pencitraan manusia selain keperluan medis atau
selain dari program penelitian biomedis, proses justifikasi harus
mencakup pertimbangan:
• Manfaat dan kerugian dari pelaksanaan jenis prosedur
pencitraan manusia;
• Manfaat dan kerugian dari tidak menerapkan jenis prosedur
pencitraan manusia;
IAEA, 2014, General Safety Requirements (GSR) Part 3 Radiation Protection and Safety
of Radiation Sources : International Basic Safety Standards, IAEA, Vienna 33
34. Justifikasi
• Masalah hukum atau etika yang terkait dengan
pengenalan jenis prosedur pencitraan manusia;
• Efektivitas dan kesesuaian jenis prosedur pencitraan
manusia, termasuk ketepatan peralatan radiasi untuk
tujuan penggunaan;
• Ketersediaan sumber daya yang cukup untuk melakukan
prosedur pencitraan manusia dengan aman selama
periode yang dimaksudkan praktek.
IAEA, 2014, General Safety Requirements (GSR) Part 3 Radiation Protection and Safety
of Radiation Sources : International Basic Safety Standards, IAEA, Vienna
34
35. Justifikasi
Sistem transmisi digunakan untuk
gambar objek yang telah dicerna,
tersembunyi di rongga tubuh, atau
ditanam di bawah kulit.
International Commission on Radiological Protection (ICRP), 2014, ICRP Publication 125:
Radiological Protection in Security Screening, SAGE Publications, California
35