SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669
[Author] 71
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINS SISWA PADA TOPIK
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
Rahmadyah Kusuma Putri
1*
1
Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan
email: rahmadyahkusumaputri@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen tes literasi sains yang valid dan reliabel pada
topik keanekaragaman makhluk hidup. Model pengembangan instrumen tes menggunakan model
ADDIE (Analyze, Development, Design, Implementation dan Evaluation). Instrument tes diuji validitas
dan realibilitasnya. Validitas instrumen yang dilakukan adalah validitas butir soal, yaitu
membandingkan nilai r pada tiap butir soal dengan r product moment. Realibilitas yang dilakukan
menggunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR-20). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18 butir
soal dari instrumen tes terbukti valid, rhitung > rtabel (0.278) (α) 5%, (db= n-2). Instrumen tes juga
memiliki realibilitas dalam kategori tinggi (r11= 0.859).
Kata kunci: instrumen tes, keanekaragaman makhluk hidup, literasi sains, model ADDIE
Abstract
This study aims to produce valid and reliable scientific literacy test instruments on the topic of
diversity of living things. The test instrument development model uses the ADDIE model (Analyze,
Development, Design, Implementation and Evaluation). The test instrument was tested for validity
and reliability. The validity of the instrument is the validity of the items, comparing the value of r on
each item with r product moment. Reliability was carried out using the Kuder Richardson 20 formula
(KR-20). The results showed that 18 items from the test instruments proved valid, rcount> rtable (0.278)
(α) 5%, (db = n-2). Test instruments also have high reliability (r11= 0.859).
Keywords: ADDIE model, diversity of living things, scientific literacy, test instruments
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669
[Author] 72
PENDAHULUAN
Konsep merdeka belajar
mengusung kemampuan literasi menjadi
salah satu komponen penilaian. Akar kata
literasi berasal dari bahasa latin litera
(huruf). Secara sederhana, literasi
diartikan sebagai kemampuan seseorang
untuk membaca dan menulis. Literasi
melibatkan serangkaian kemampuan
kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan
lisan, pengetahuan tentang genre dan
kebudayaan (Kern, 2000). Literasi tidak
hanya berupa tulisan, namun juga
berbentuk visual, maupun audiovisual
(Iriantara, 2017).
Terdapat beberapa jenis
kemampuan literasi yang dikembangkan
di ranah pendidikan abad 21, salah
satunya yaitu literasi sains. Literasi sains
adalah kemampuan menggunakan
pengetahuan sains, mengidentifikasi
masalah, dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti-bukti ilmiah, untuk
memahami dan menarik kesimpulan
tentang alam dan perubahannya sebagai
akibat aktivitas manusia(Lokan dkk, 2008).
Lima aspek literasi sains terdiri atas peran
sains, berpikir dan bekerja secara ilmiah,
sains dan masyarakat, matematika dalam
sains, serta motivasi dan kepercayaan
terhadap sains (Fives dkk, 2014).
Literasi sains erat kaitannya
dengan kemampuan siswa dalam
memahami lingkungan hidup dan masalah
pada masyarakat modern yang sangat
tergantung dengan teknologi serta
perkembangan ilmu pengetahuan atau
sains (Bybee, 2011). Penilaian literasi sains
secara Internasional dilakukan oleh
Organisation for Economic Co-operation
and Development (OECD) dalam bentuk
Programe for International Students (PISA)
terhadap 65 negara, terdiri dari negara
maju dan negara berkembang. Penilaian
PISA diadakan setiap 3 tahun sekali sejak
tahun 2000. PISA menguji akademis siswa
yang berusia 15 tahun, mencakup
kemampuan kognitif, keahlian siswa di
bidang Reading, Matematika dan Scientific
Literacy. PISA mendefinisikan literasi sains
sebagai kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan sains dalam isu-isu yang
berkembang di masyarakat, menjelaskan
fenomena ilmiah, mengevaluasi dan
merancang penyelidikan ilmiah dan
mengambil kesimpulan berdasarkan bukti-
bukti dalam rangka memahami serta
membuat keputusan berkenaan dengan
alam dan perubahannya akibat aktivitas
manusia sehingga menjadi masyarakat
yang reflektif (OECD, 2012). PISA
menetapkan komponen proses sains
dalam penilaian literasi sains, yaitu:
1) Mengidentifikasi isu ilmiah, yaitu
mengenal isu yang mungkin diselidiki
secara ilmiah, mengidentifikasi kata-kata
kunci untuk informasi ilmiah, mengenal
ciri khas penyelidikan ilmiah.
2) Menjelaskan fenomena ilmiah, yaitu
mengaplikasikan pengetahuan sains
dalam situasi yang diberikan,
mendeskripsikan atau menafsirkan
fenomena dan memprediksi perubahan,
mengidentifikasi deskripsi, eksplanasi, dan
prediksi yang sesuai.
3) Menggunakan bukti ilmiah, yaitu
menafsirkan bukti ilmiah dan menarik
kesimpulan, memberikan alasan untuk
mendukung atau menolak kesimpulan dan
mengidentifikasikan asumsi-asumsi yang
dibuat dalam mencapai kesimpulan,
mengomunikasikan kesimpulan terkait
bukti dan penalaran dibalik kesimpulan
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669
[Author] 73
dan membuat refleksi berdasarkan
implikasi sosial dari kesimpulan ilmiah.
Literasi sains dapat ditingkatkan di
sekolah melalui pembelajaran saintifik
(Asyhari, 2015), pembelajaran
menggunakan bahan ajar berbasis inkuiri
(Asyhari & Clara, 2017; Komalasari dkk,
2019) pembelajaran menggunakan bahan
ajar berbasis socio-scientific issue (Nazilah
dkk., 2019), maupun kegiatan
pembelajaran field trip (Dinata dkk, 2018).
Guru, sebagai perancang pembelajaran
memiliki kompetensi dalam menyusun
instrumen penilaian untuk keterampilan
tertentu. Hasana dkk (2017) dalam
penelitiannya mengembangkan instrumen
tes literasi sains untuk topik sistem
ekskresi dan koordinasi, instrumen tes
tersebut dapat digunakan untuk
mengukur tingkat literasi siswa pada topik
spesifik serta meningkatkan kemampuan
literasi siswa. Guru dalam hal ini dapat
mengembangkan instrumen tes literasi
sains yang sesuai dengan topik yang
sedang dipelajari siswa. Topik
keanekaragaman makhluk hidup
merupakan topik dasar dalam pelajaran
biologi di tingkat sekolah menengah.
Topik keanekaragaman makhluk hidup
mencakup pengetahuan tentang jenis –
jenis makhluk hidup serta perannya di
ekosistem.
Terdapat muatan literasi sains
dalam topik ini, salah satunya yaitu
menganalisis peran makhluk hidup
terhadap permasalahan lingkungan,
namun belum ada instrumen literasi sains
yang berkaitan dengan topik
keanekaragaman makhluk hidup. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan instrumen literasi sains
untuk topik keanekaragaman makhluk
hidup.
METODE
Pengembangan instrumen tes
literasi sains pada penelitian ini
menggunakan model pengembangan
ADDIE (Branch, 2009). Tahapan ADDIE
terdiri dari: 1) Analyze (Analisis), 2) Design
(Perancangan), 3) Development
(Pengembangan), 4) Implementation
(Penerapan) dan 5) Evaluation (Evaluasi).
Tahap Analyze (Analisis) yang dilakukan
meliputi analisis kompetensi inti, analisis
kompetensi dasar dan menetapkan
indikator literasi sains terkait topik
keanekaragaman makhluk hidup. Tahap
Design (Perancangan) yang dilakukan
adalah merancang kisi – kisi instrumen
tes. Tahap Development (Pengembangan)
yang dilakukan adalah mengembangkan
instrumen tes dengan berpedoman pada
kisi–kisi dan penyusunan rubrik penilaian.
Tahap Implementation (Penerapan) yang
dilakukan adalah menguji cobakan
instrumen tes kepada siswa SMP
Shafiyyatul Amaliyyah Medan kelas VII
Tahun Ajaran 2018/2019 sebanyak 50
orang. Tahap Evaluation (Evaluasi) yang
dilakukan adalah menilai kesesuaian dan
ketepatan tahap Analyze, Design,
Development dan Implementation serta
menghitung validitas dan realibilitas
instrumen tes.
Validitas instrumen yang dilakukan
adalah validitas item butir soal, yaitu
membandingkan nilai r pada tiap butir
soal dengan r product moment.
Realibilitas yang dilakukan menggunakan
rumus Kuder Richardson 20 (KR-20).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669
[Author] 74
1) Tahap Analyze (Analisis)
Berdasarkan analisis kompetensi
inti aspek kognitif (KI 3) dirumuskan
sejumlah kompetensi yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa, yaitu memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
Selanjutnya dilakukan analisis kompetensi
dasar. Kompetensi dasar terkait topik
keanekaragaman makhluk hidup (KD 3.2),
yaitu mengklasifikasikan makhluk hidup
dan benda berdasarkan karakteristik yang
diamati. Indikator literasi sains yang
diharapkan dapat dicapai siswa adalah: 1)
mengidentifikasi kata-kata kunci untuk
informasi ilmiah pada topik
keanekaragaman makhluk, 2) menafsirkan
bukti ilmiah dan menarik kesimpulan dari
data yang ditampilkan dan 3) memprediksi
perubahan dari fenomena ilmiah yang
terjadi.
2) Tahap Design (Perancangan)
Topik keanekaragaman makhluk
dijabarkan menjadi lima subtopik, yaitu : 1)
karakteristik kingdom monera, 2)
karakteristik kingdom protista, 3)
karakteristik kingdom fungi, 4) karakteristik
kingdom plantae dan 5) karakteristik
kingdom animalia. Karakteristik termasuk ciri
– ciri morfologi, fisiologi, siklus hidup dan
peran dari anggota kingdom tersebut.
3) Tahap Development (Pengembangan)
Instrumen tes dikembangkan
menjadi 30 butir soal pilihan berganda,
dengan rincian sebagai berikut: 1) lima butir
soal subtopik karakteristik kingdom monera,
2) delapan butir soal subtopik karakteristik
kingdom protista, 3) empat butir soal
subtopik karakteristik kingdom fungi, 4)
sepuluh butir soal subtopik karakteristik
kingdom plantae dan 5) tiga butir soal
subtopik karakteristik kingdom animalia.
Terdapat empat pilihan jawaban pada tiap –
tiap butir soal. Instrumen tes mencakup
domain kognitif C1 sampai C5, yaitu
pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi
(C3), analisis (C4) dan evaluasi (C5).
Instrumen tes juga mencantumkan teks dan
data yang diambil dari sumber primer. Skor
untuk jawaban yang benar pada setiap butir
soal adalah satu dan skor untuk jawaban
yang salah adalah nol.
4) Tahap Implementation (Penerapan)
Instrumen tes diuji cobakan
kepada siswa SMP Shafiyyatul Amaliyyah
Medan kelas VII Tahun Ajaran 2018/2019
sebanyak 50 orang. Siswa tersebut telah
mempelajari topik keanekaragaman
makhluk hidup selama 8 JP (8 x 40 menit)
dalam satu semester.
5) Tahap Evaluation (Evaluasi)
Pengembangan instrumen tes
literasi sains untuk topik karakteristik
makhluk hidup dievaluasi pada setiap
tahap. Tahap analyze yang dilakukan telah
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Instrumen tes yang disusun pada tahap
development sesuai dengan kisi – kisi yang
dirumuskan pada tahap design. Tahap
implementation yang dilakukan berjalan
secara kondusif. Hasil evaluasi terhadap
tahap implementation, diperoleh bahwa
terdapat delapan belas butir soal yang
valid rhitung > rtabel (0.278) (α) 5%, (db= n-2)
(Tabel 1).
Tabel 1. Validitas Butir Soal
Nomor
soal
subtopik rhitung rtabel Ket.
1
Karakteristik
Kingdom Monera
0.401
0.278
Valid
2 0.341 Valid
3 0.343 Valid
5 0.334 Valid
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669
[Author] 75
….Bakteri yang merugikan
mengganggu aktivitas bakteri yang
menguntungkan dengan cara menghasilkan
senyawa berbahaya yang mempengaruhi
kesehatan kita. Ketidak seimbangan pola
makan, stress, kurang tidur dan jarang
berolah raga dapat memicu bakteri yang
merugikan untuk membelah diri dengan
cepat, akibatnya dapat mengganggu sistem
pencernaan dan menurunkan daya tahan
tubuh.
Probiotik Lactobacilus casei dapat
meningkatkan jumlah bakteri yang
menguntungkan di dalam sistem pencernaan
dan mencegah bakteri yang merugikan
untuk mengambil alih…
1. Apa efek mengonsumsi Lactobacilus
casei?
a. Menyehatkan sistem pencernaan
dan meningkatkan kekebalan
tubuh
b. Mengganggu sistem pencernaan,
tapi meningkatkan kekebalan
tubuh
6
Karakteristik
Kingdom Protista
0.368
0.278
Valid
8 0.561 Valid
10 0.351 Valid
12 Karakteristik
Kingdom Fungi
0.472
0.278
Valid
18
Karakteristik
Kingdom Animalia
0.353
0.278
Valid
19 0.400 Valid
20 0.573 Valid
23
Karakteristik
Kingdom Plantae
0.283
0.278
Valid
24 0.465 Valid
26 0.307 Valid
27 0.432 Valid
28 0.289 Valid
29 0.323 Valid
30 0.546 Valid
Reliabilitas soal dihitung
menggunakan rumus KR-20 dengan
kriteria sebagai berikut: r11 ≥ 0.70
(reliabilitas tinggi) dan r11 ≤0.70 (reliabilitas
rendah). Hasil hitung koefisien reliabilitas
instrument tes adalah r11 = 0.859. Ini
membuktikan bahwa instrumen tes
memiliki reliabilitas tinggi.
Instrumen tes literasi sains yang
dikembangkan disusun berdasarkan
indikator penilaian literasi sains PISA,
yaitu: 1) mengidentifikasi kata-kata kunci
untuk informasi ilmiah, 2) menafsirkan
bukti ilmiah dan menarik kesimpulan dari
data yang ditampilkan dan 3) memprediksi
perubahan dari fenomena ilmiah yang
terjadi. Bentuk butir soal pada instrumen
tes literasi yang dikembangkan bervariasi.
Butir soal nomor 1 berkaitan dengan
karakteristik kingdom monera, dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Cuplikan Butir Soal Nomor 1 Instrumen
Tes Literasi Sains untuk Indikator
Literasi Sains 1
Butir soal nomor 1 diawali dengan
teks mengenai peran probiotik bagi tubuh.
Teks ini membantu siswa untuk
memunculkan kemampuan kognitif C2
(Pemahaman). Indikator literasi sains yang
diujikan pada soal ini adalah indikator 1,
yaitu siswa dapat mengidentifikasi kata-
kata kunci untuk informasi ilmiah. Kata
kunci tersebut adalah probiotik.
Pemahaman siswa tentang kata kunci ini
akan membantunya dalam menjawab
soal. Selain teks, kemampuan literasi sains
juga dapat digali menggunakan bagan alir
yang dapat dilihat pada Gambar 2.
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669
[Author] 76
Gambar 2. Cuplikan Butir Soal Nomor 10
Instrumen Tes Literasi Sains untuk
Indikator Literasi Sains 3
Butir soal nomor 10 menggali
keterampilan siswa dalam membaca
bagan alir, ini juga berkaitan dengan
kemampuan kognitif siswa C4 (Analisis).
Kemampuan literasi sains yang dituntut
dari soal ini adalah memprediksi
perubahan dari fenomena ilmiah yang
terjadi, yaitu memprediksi pengaruh dari
menurunnya populasi alga. Siswa dapat
menganalisis peran alga dengan
menghubungkan simbol–simbol yang
terdapat pada bagan alir. Pengetahuan
dasar yang dibutuhkan siswa adalah
prinsip dasar fotosintesis yang
disimbolkan dengan adanya sinar
matahari pigmen hijau pada alga.
Selanjutnya, bentuk soal yang
dikembangkan berupa ilustrasi, seperti
yang ditunjukkan pada butir soal nomor
12, yaitu berkaitan dengan karakteristik
kingdom fungi dapat dilihat pada Gambar
3.
Gambar 3. Cuplikan Butir Soal Nomor 12
Instrumen Tes Literasi Sains untuk
Indikator Literasi Sains 1
Butir soal nomor 12 menggali
keterampilan siswa dalam membaca
ilustrasi, ini juga berkaitan dengan
kemampuan kognitif siswa C2
(Pemahaman). Kemampuan literasi sains
yang dituntut dari soal ini adalah dapat
mengidentifikasi kata-kata kunci untuk
informasi ilmiah, yaitu istilah basidiocarp.
Bentuk soal literasi sains juga juga dapat
berupa bagan informasi. Seperti yang
ditunjukkan pada butir soal nomor 28,
yaitu berkaitan dengan karakteristik
kingdom plantae, dapat dilihat pada
Gambar 4.
10. Apa yang akan terjadi bila populasi alga
menurun?
a. pasokan nutrisi inorganik akan
menurun
b. pasokan karbon dioksida akan menurun
c. pasokan oksigen akan menurun
d. tidak terjadi efek apapun
Siswa YPSA mengidentifikasi fungi. Karakteristik
fungi tersebut: 1) memiliki struktur seperti
payung, 2) melekat pada kayu, 3) warnanya
putih keabu abuan, 4) tidak dapat
berfotosintesis.
12. Basidiocarp ditunjukkan pada label..
a. A
b. B
c. C
d. D
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669
[Author] 77
Gambar 4. Cuplikan Butir Soal Nomor 28
Instrumen Tes Literasi Sains untuk
Indikator Literasi Sains 2
Butir soal nomor 28 menggali
keterampilan siswa dalam membaca
bagan informasi, ini juga berkaitan dengan
kemampuan kognitif siswa C3 (Aplikasi).
Kemampuan literasi sains yang dituntut
dari soal ini adalah menafsirkan bukti
ilmiah dan menarik kesimpulan dari data
yang ditampilkan. Data yang ditampilkan
menunjukkan hubungan antara
karakteristik anggota kingdom plantae.
Pengembangan Instrumen tes literasi
sains ini memiliki kelebihan dan
kelemahan. Kelebihan instrumen tes
literasi sains yang dikembangkan adalah
spesifik dan sesuai dengan topik yang
dipelajari siswa. Instrumen tes ini mampu
menggali kemampuan berpikir kognitif
yang digunakan untuk memunculkan
kemampuan literasi sains. Rahayuni
(2016) menyatakan bahwa kemampuan
berpikir tingkat tinggi siswa berkorelasi
kuat dengan kemampuan literasi sains.
Siswa yang memiliki kemampuan berpikir
tingkat tinggi, cenderung memiliki
kemampuan literasi sains yang tinggi pula
(Cahyana dkk, 2017). Sehingga, dalam
menjawab soal pada instrumen ini
diperlukan dua kemampuan sekaligus,
yaitu kognitif dan literasi sains.
Penilaian literasi sains yang
dijadikan indikator pengembangan
instrumen tes bersumber dari PISA.
Sehingga diharapkan instrumen ini dapat
menjadi latihan bagi siswa dalam
mengerjakan tes serupa. Kelemahan
instrumen tes literasi sains yang
dikembangkan adalah belum diuji
kepraktisan dan keterbacaan oleh siswa
dan validator ahli.
PENUTUP
Kesimpulan
Produk instrumen tes literasi sains yang
dikembangkan sudah valid dan reliabel,
sehingga dapat dimanfaatkan oleh guru
untuk mengetahui kemampuan literasi
siswa, khususnya pada topik
keanekaragaman makhluk hidup. Namun
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
terkait kepraktisan dan keterbacaan
instrumen tes kepada siswa dan validator
ahli.
DAFTAR PUSTAKA
Asyhari, A. (2015). Profil Peningkatan
Kemampuan Literasi Sains Siswa
Melalui Pembelajaran Saintifik. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni,
4(2), 179.
Asyhari, A., & Clara, G. P. (2017).
Pengaruh Pembelajaran Levels of
28. Manakah pernyataan di bawah ini yang
salah tentang pinus?
a. Pinus memiliki vascular bundle (xylem
dan phloem)
b. Pinus memiliki bunga
c. Pinus tidak memiliki vascular bundle
(xylem dan phloem)
d. Pinus termasuk kedalam kingdom
plantae
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669
[Author] 78
Inquiry Terhadap Kemampuan
Literasi Sains Siswa. Scientiae
Educatia, 6(2), 87.
Bybee, R., & M. (2011). Scientific literacy
and student attitudes: perspectives
from PISA 2006 science. International
Journal of Science Education, 33(1),
7–26.
Cahyana, U., Kadir, A., & Gherardini, M.
(2017). Relasi Kemampuan Berpikir
Kritis Dalam Kemampuan Literasi
Sains Pada Siswa Kelas Iv Sekolah
Dasar. Sekolah Dasar: Kajian Teori
Dan Praktik Pendidikan, 26(1), 14–22.
Dinata, A. N., Adisendjaja, Y. H., &
Amprasto, A. (2018). Assimilation :
1(1), 8–13.
Fives, H., Huebner, W., Birnbaum, A.S. &
Nicolich, M. (2014). Developing A
Measure of Scientific Literacy For
Middle School Students. Science
Education, 98(4), 549–580.
Hasana, I., Saptasari, M., & Wulandari, N.
(2017). Pengembangan Instrumen
Penilaian Kemampuan Literasi Sains
Siswa Kelas XI Materi Sistem Ekskresi
dan Koordinasi di SMAN 9 Malang.
Jurnal Pendidikan Biologi, 8(2), 52–
56.
Iriantara, Y. (2017). Media Literasi dan
Pendidikan Karakter. Nusantara
Education Review, 5(1), 12.
Kern, R. (2000). Literacy and Language
Teaching. Oxford University.
Komalasari, B. S., Jufri, A. W., & Santoso,
D. (2019). Pengembangan Bahan Ajar
IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Literasi Sains. Jurnal
Penelitian Pendidikan IPA, 5(2), 219.
Lokan, J., Greenwood, L. & Cresswell, J.
(2008). The PISA 2000 Survey of
Students’ Reading, Mathematical and
Scientific Literacy Skills: 15-Up And
Counting, Reading, Writing,
Reasoning: How Literate are
Australia’s Students?
Nazilah, N., Muharrami, L. K., Rosidi, I.,
Yuniasti, A., & Wulandari, R. (2019).
Pengaruh Bahan Ajar Berbasis Socio-
Scientific Issues Pada Materi
Pemanasan Global Terhadap
Kemampuan Literasi. Natural Sceince
Education Reseach, 2(1), 8–16.
OECD. (2012). Item Submission Guidelines:
Scientific Literacy. OECD.
Rahayuni, G. (2016). Hubungan
Keterampilan Berpikir Kritis Dan
Literasi Sains Pada Pembelajaran Ipa
Terpadu Dengan Model Pbm Dan
Stm. Jurnal Penelitian Dan
Pembelajaran IPA, 2(2), 131.

More Related Content

What's hot

What's hot (11)

Silabus PSPT Kelas XII SMK
Silabus PSPT Kelas XII SMKSilabus PSPT Kelas XII SMK
Silabus PSPT Kelas XII SMK
 
Silabus fisika rekayasa (kimia)
Silabus fisika rekayasa (kimia)Silabus fisika rekayasa (kimia)
Silabus fisika rekayasa (kimia)
 
2006 taksonomi bloom-dan_alat_evaluasi
2006 taksonomi bloom-dan_alat_evaluasi2006 taksonomi bloom-dan_alat_evaluasi
2006 taksonomi bloom-dan_alat_evaluasi
 
Rambo ipa
Rambo ipaRambo ipa
Rambo ipa
 
Format penentuan kriteria ketuntasan minimal
Format penentuan kriteria ketuntasan minimalFormat penentuan kriteria ketuntasan minimal
Format penentuan kriteria ketuntasan minimal
 
3 fisika
3  fisika3  fisika
3 fisika
 
Lk 1 analisis ki kd
Lk 1  analisis ki kdLk 1  analisis ki kd
Lk 1 analisis ki kd
 
Fisika tik
Fisika tikFisika tik
Fisika tik
 
Silabus fisika kls 11
Silabus fisika kls 11Silabus fisika kls 11
Silabus fisika kls 11
 
Ki kd fisika
Ki kd fisikaKi kd fisika
Ki kd fisika
 
Fisika sma kelas x k13
Fisika sma kelas x k13Fisika sma kelas x k13
Fisika sma kelas x k13
 

Similar to 10843 26408-1-pb (1)

Literasi Sains SLIDE.pptx
Literasi Sains SLIDE.pptxLiterasi Sains SLIDE.pptx
Literasi Sains SLIDE.pptxRUZAPRATAMA
 
langkah-langkah ALUR TP IPASs smk .docx
langkah-langkah  ALUR TP IPASs smk .docxlangkah-langkah  ALUR TP IPASs smk .docx
langkah-langkah ALUR TP IPASs smk .docxAfandiRidwan3
 
ANALISIS PROBLEMATIKA LITERASI SAINS PESERTA DIDIK.pdf
ANALISIS PROBLEMATIKA LITERASI SAINS PESERTA DIDIK.pdfANALISIS PROBLEMATIKA LITERASI SAINS PESERTA DIDIK.pdf
ANALISIS PROBLEMATIKA LITERASI SAINS PESERTA DIDIK.pdfDewaGdeWira
 
ATP Projek IPAS.docx
ATP Projek IPAS.docxATP Projek IPAS.docx
ATP Projek IPAS.docxZairaUlfa2
 
Membuat Kesepakatan Bersama Kelas 10-IPAS.pptx
Membuat Kesepakatan Bersama Kelas 10-IPAS.pptxMembuat Kesepakatan Bersama Kelas 10-IPAS.pptx
Membuat Kesepakatan Bersama Kelas 10-IPAS.pptxAndreasEkaSuryanta1
 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaHerfen Suryati
 
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase DAlur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase DModul Guruku
 
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docxFINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docxArdiansyahArdiansyah78
 
kisi-kisi soal biologi pts.docx
kisi-kisi soal biologi pts.docxkisi-kisi soal biologi pts.docx
kisi-kisi soal biologi pts.docxfebi anti
 
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013, Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013, almansyahnis .
 
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)Putra Adam Hisham
 
3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm3842 8495-1-sm
3842 8495-1-smriko45
 
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitianHakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitianadisasmito93
 
Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas x (pristiadi utomo 05 07-13)
Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas x (pristiadi utomo 05 07-13)Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas x (pristiadi utomo 05 07-13)
Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas x (pristiadi utomo 05 07-13)Pristiadi Utomo
 
CP-IPA-FASE-D.pdf
CP-IPA-FASE-D.pdfCP-IPA-FASE-D.pdf
CP-IPA-FASE-D.pdfDewaGdeWira
 

Similar to 10843 26408-1-pb (1) (20)

Literasi Sains SLIDE.pptx
Literasi Sains SLIDE.pptxLiterasi Sains SLIDE.pptx
Literasi Sains SLIDE.pptx
 
langkah-langkah ALUR TP IPASs smk .docx
langkah-langkah  ALUR TP IPASs smk .docxlangkah-langkah  ALUR TP IPASs smk .docx
langkah-langkah ALUR TP IPASs smk .docx
 
Tesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisiTesis bab 3 revisi
Tesis bab 3 revisi
 
ANALISIS PROBLEMATIKA LITERASI SAINS PESERTA DIDIK.pdf
ANALISIS PROBLEMATIKA LITERASI SAINS PESERTA DIDIK.pdfANALISIS PROBLEMATIKA LITERASI SAINS PESERTA DIDIK.pdf
ANALISIS PROBLEMATIKA LITERASI SAINS PESERTA DIDIK.pdf
 
ATP Projek IPAS.docx
ATP Projek IPAS.docxATP Projek IPAS.docx
ATP Projek IPAS.docx
 
Jp kim ia312
Jp kim ia312Jp kim ia312
Jp kim ia312
 
Membuat Kesepakatan Bersama Kelas 10-IPAS.pptx
Membuat Kesepakatan Bersama Kelas 10-IPAS.pptxMembuat Kesepakatan Bersama Kelas 10-IPAS.pptx
Membuat Kesepakatan Bersama Kelas 10-IPAS.pptx
 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
 
FASE D IPA ATP.pdf
FASE D IPA ATP.pdfFASE D IPA ATP.pdf
FASE D IPA ATP.pdf
 
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase DAlur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) IPA Kelas 8 SMP Fase D
 
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docxFINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
FINAL ATP_IPA_ISABELLA NAPITUPULU_SMP_D (1).docx
 
kisi-kisi soal biologi pts.docx
kisi-kisi soal biologi pts.docxkisi-kisi soal biologi pts.docx
kisi-kisi soal biologi pts.docx
 
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013, Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
Silabus Biologi KELAS X / XI / XII Kurikulum 2013,
 
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
Modul sce3104 topik 1 5 ipg kpt 2012 (2)
 
Metode Penelitian Kependidikan
Metode Penelitian KependidikanMetode Penelitian Kependidikan
Metode Penelitian Kependidikan
 
3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm
 
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitianHakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
 
KI KDFisika X (16).docx
KI KDFisika X (16).docxKI KDFisika X (16).docx
KI KDFisika X (16).docx
 
Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas x (pristiadi utomo 05 07-13)
Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas x (pristiadi utomo 05 07-13)Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas x (pristiadi utomo 05 07-13)
Silabus fisika teknologi dan rekayasa smk kelas x (pristiadi utomo 05 07-13)
 
CP-IPA-FASE-D.pdf
CP-IPA-FASE-D.pdfCP-IPA-FASE-D.pdf
CP-IPA-FASE-D.pdf
 

Recently uploaded

PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 

10843 26408-1-pb (1)

  • 1. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669 [Author] 71 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINS SISWA PADA TOPIK KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP Rahmadyah Kusuma Putri 1* 1 Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah Medan email: rahmadyahkusumaputri@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen tes literasi sains yang valid dan reliabel pada topik keanekaragaman makhluk hidup. Model pengembangan instrumen tes menggunakan model ADDIE (Analyze, Development, Design, Implementation dan Evaluation). Instrument tes diuji validitas dan realibilitasnya. Validitas instrumen yang dilakukan adalah validitas butir soal, yaitu membandingkan nilai r pada tiap butir soal dengan r product moment. Realibilitas yang dilakukan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR-20). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 18 butir soal dari instrumen tes terbukti valid, rhitung > rtabel (0.278) (α) 5%, (db= n-2). Instrumen tes juga memiliki realibilitas dalam kategori tinggi (r11= 0.859). Kata kunci: instrumen tes, keanekaragaman makhluk hidup, literasi sains, model ADDIE Abstract This study aims to produce valid and reliable scientific literacy test instruments on the topic of diversity of living things. The test instrument development model uses the ADDIE model (Analyze, Development, Design, Implementation and Evaluation). The test instrument was tested for validity and reliability. The validity of the instrument is the validity of the items, comparing the value of r on each item with r product moment. Reliability was carried out using the Kuder Richardson 20 formula (KR-20). The results showed that 18 items from the test instruments proved valid, rcount> rtable (0.278) (α) 5%, (db = n-2). Test instruments also have high reliability (r11= 0.859). Keywords: ADDIE model, diversity of living things, scientific literacy, test instruments
  • 2. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669 [Author] 72 PENDAHULUAN Konsep merdeka belajar mengusung kemampuan literasi menjadi salah satu komponen penilaian. Akar kata literasi berasal dari bahasa latin litera (huruf). Secara sederhana, literasi diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk membaca dan menulis. Literasi melibatkan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan bahasa tulis dan lisan, pengetahuan tentang genre dan kebudayaan (Kern, 2000). Literasi tidak hanya berupa tulisan, namun juga berbentuk visual, maupun audiovisual (Iriantara, 2017). Terdapat beberapa jenis kemampuan literasi yang dikembangkan di ranah pendidikan abad 21, salah satunya yaitu literasi sains. Literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi masalah, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti ilmiah, untuk memahami dan menarik kesimpulan tentang alam dan perubahannya sebagai akibat aktivitas manusia(Lokan dkk, 2008). Lima aspek literasi sains terdiri atas peran sains, berpikir dan bekerja secara ilmiah, sains dan masyarakat, matematika dalam sains, serta motivasi dan kepercayaan terhadap sains (Fives dkk, 2014). Literasi sains erat kaitannya dengan kemampuan siswa dalam memahami lingkungan hidup dan masalah pada masyarakat modern yang sangat tergantung dengan teknologi serta perkembangan ilmu pengetahuan atau sains (Bybee, 2011). Penilaian literasi sains secara Internasional dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam bentuk Programe for International Students (PISA) terhadap 65 negara, terdiri dari negara maju dan negara berkembang. Penilaian PISA diadakan setiap 3 tahun sekali sejak tahun 2000. PISA menguji akademis siswa yang berusia 15 tahun, mencakup kemampuan kognitif, keahlian siswa di bidang Reading, Matematika dan Scientific Literacy. PISA mendefinisikan literasi sains sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan sains dalam isu-isu yang berkembang di masyarakat, menjelaskan fenomena ilmiah, mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah dan mengambil kesimpulan berdasarkan bukti- bukti dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahannya akibat aktivitas manusia sehingga menjadi masyarakat yang reflektif (OECD, 2012). PISA menetapkan komponen proses sains dalam penilaian literasi sains, yaitu: 1) Mengidentifikasi isu ilmiah, yaitu mengenal isu yang mungkin diselidiki secara ilmiah, mengidentifikasi kata-kata kunci untuk informasi ilmiah, mengenal ciri khas penyelidikan ilmiah. 2) Menjelaskan fenomena ilmiah, yaitu mengaplikasikan pengetahuan sains dalam situasi yang diberikan, mendeskripsikan atau menafsirkan fenomena dan memprediksi perubahan, mengidentifikasi deskripsi, eksplanasi, dan prediksi yang sesuai. 3) Menggunakan bukti ilmiah, yaitu menafsirkan bukti ilmiah dan menarik kesimpulan, memberikan alasan untuk mendukung atau menolak kesimpulan dan mengidentifikasikan asumsi-asumsi yang dibuat dalam mencapai kesimpulan, mengomunikasikan kesimpulan terkait bukti dan penalaran dibalik kesimpulan
  • 3. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669 [Author] 73 dan membuat refleksi berdasarkan implikasi sosial dari kesimpulan ilmiah. Literasi sains dapat ditingkatkan di sekolah melalui pembelajaran saintifik (Asyhari, 2015), pembelajaran menggunakan bahan ajar berbasis inkuiri (Asyhari & Clara, 2017; Komalasari dkk, 2019) pembelajaran menggunakan bahan ajar berbasis socio-scientific issue (Nazilah dkk., 2019), maupun kegiatan pembelajaran field trip (Dinata dkk, 2018). Guru, sebagai perancang pembelajaran memiliki kompetensi dalam menyusun instrumen penilaian untuk keterampilan tertentu. Hasana dkk (2017) dalam penelitiannya mengembangkan instrumen tes literasi sains untuk topik sistem ekskresi dan koordinasi, instrumen tes tersebut dapat digunakan untuk mengukur tingkat literasi siswa pada topik spesifik serta meningkatkan kemampuan literasi siswa. Guru dalam hal ini dapat mengembangkan instrumen tes literasi sains yang sesuai dengan topik yang sedang dipelajari siswa. Topik keanekaragaman makhluk hidup merupakan topik dasar dalam pelajaran biologi di tingkat sekolah menengah. Topik keanekaragaman makhluk hidup mencakup pengetahuan tentang jenis – jenis makhluk hidup serta perannya di ekosistem. Terdapat muatan literasi sains dalam topik ini, salah satunya yaitu menganalisis peran makhluk hidup terhadap permasalahan lingkungan, namun belum ada instrumen literasi sains yang berkaitan dengan topik keanekaragaman makhluk hidup. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen literasi sains untuk topik keanekaragaman makhluk hidup. METODE Pengembangan instrumen tes literasi sains pada penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Branch, 2009). Tahapan ADDIE terdiri dari: 1) Analyze (Analisis), 2) Design (Perancangan), 3) Development (Pengembangan), 4) Implementation (Penerapan) dan 5) Evaluation (Evaluasi). Tahap Analyze (Analisis) yang dilakukan meliputi analisis kompetensi inti, analisis kompetensi dasar dan menetapkan indikator literasi sains terkait topik keanekaragaman makhluk hidup. Tahap Design (Perancangan) yang dilakukan adalah merancang kisi – kisi instrumen tes. Tahap Development (Pengembangan) yang dilakukan adalah mengembangkan instrumen tes dengan berpedoman pada kisi–kisi dan penyusunan rubrik penilaian. Tahap Implementation (Penerapan) yang dilakukan adalah menguji cobakan instrumen tes kepada siswa SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan kelas VII Tahun Ajaran 2018/2019 sebanyak 50 orang. Tahap Evaluation (Evaluasi) yang dilakukan adalah menilai kesesuaian dan ketepatan tahap Analyze, Design, Development dan Implementation serta menghitung validitas dan realibilitas instrumen tes. Validitas instrumen yang dilakukan adalah validitas item butir soal, yaitu membandingkan nilai r pada tiap butir soal dengan r product moment. Realibilitas yang dilakukan menggunakan rumus Kuder Richardson 20 (KR-20). HASIL DAN PEMBAHASAN
  • 4. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669 [Author] 74 1) Tahap Analyze (Analisis) Berdasarkan analisis kompetensi inti aspek kognitif (KI 3) dirumuskan sejumlah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa, yaitu memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Selanjutnya dilakukan analisis kompetensi dasar. Kompetensi dasar terkait topik keanekaragaman makhluk hidup (KD 3.2), yaitu mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati. Indikator literasi sains yang diharapkan dapat dicapai siswa adalah: 1) mengidentifikasi kata-kata kunci untuk informasi ilmiah pada topik keanekaragaman makhluk, 2) menafsirkan bukti ilmiah dan menarik kesimpulan dari data yang ditampilkan dan 3) memprediksi perubahan dari fenomena ilmiah yang terjadi. 2) Tahap Design (Perancangan) Topik keanekaragaman makhluk dijabarkan menjadi lima subtopik, yaitu : 1) karakteristik kingdom monera, 2) karakteristik kingdom protista, 3) karakteristik kingdom fungi, 4) karakteristik kingdom plantae dan 5) karakteristik kingdom animalia. Karakteristik termasuk ciri – ciri morfologi, fisiologi, siklus hidup dan peran dari anggota kingdom tersebut. 3) Tahap Development (Pengembangan) Instrumen tes dikembangkan menjadi 30 butir soal pilihan berganda, dengan rincian sebagai berikut: 1) lima butir soal subtopik karakteristik kingdom monera, 2) delapan butir soal subtopik karakteristik kingdom protista, 3) empat butir soal subtopik karakteristik kingdom fungi, 4) sepuluh butir soal subtopik karakteristik kingdom plantae dan 5) tiga butir soal subtopik karakteristik kingdom animalia. Terdapat empat pilihan jawaban pada tiap – tiap butir soal. Instrumen tes mencakup domain kognitif C1 sampai C5, yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4) dan evaluasi (C5). Instrumen tes juga mencantumkan teks dan data yang diambil dari sumber primer. Skor untuk jawaban yang benar pada setiap butir soal adalah satu dan skor untuk jawaban yang salah adalah nol. 4) Tahap Implementation (Penerapan) Instrumen tes diuji cobakan kepada siswa SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan kelas VII Tahun Ajaran 2018/2019 sebanyak 50 orang. Siswa tersebut telah mempelajari topik keanekaragaman makhluk hidup selama 8 JP (8 x 40 menit) dalam satu semester. 5) Tahap Evaluation (Evaluasi) Pengembangan instrumen tes literasi sains untuk topik karakteristik makhluk hidup dievaluasi pada setiap tahap. Tahap analyze yang dilakukan telah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Instrumen tes yang disusun pada tahap development sesuai dengan kisi – kisi yang dirumuskan pada tahap design. Tahap implementation yang dilakukan berjalan secara kondusif. Hasil evaluasi terhadap tahap implementation, diperoleh bahwa terdapat delapan belas butir soal yang valid rhitung > rtabel (0.278) (α) 5%, (db= n-2) (Tabel 1). Tabel 1. Validitas Butir Soal Nomor soal subtopik rhitung rtabel Ket. 1 Karakteristik Kingdom Monera 0.401 0.278 Valid 2 0.341 Valid 3 0.343 Valid 5 0.334 Valid
  • 5. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669 [Author] 75 ….Bakteri yang merugikan mengganggu aktivitas bakteri yang menguntungkan dengan cara menghasilkan senyawa berbahaya yang mempengaruhi kesehatan kita. Ketidak seimbangan pola makan, stress, kurang tidur dan jarang berolah raga dapat memicu bakteri yang merugikan untuk membelah diri dengan cepat, akibatnya dapat mengganggu sistem pencernaan dan menurunkan daya tahan tubuh. Probiotik Lactobacilus casei dapat meningkatkan jumlah bakteri yang menguntungkan di dalam sistem pencernaan dan mencegah bakteri yang merugikan untuk mengambil alih… 1. Apa efek mengonsumsi Lactobacilus casei? a. Menyehatkan sistem pencernaan dan meningkatkan kekebalan tubuh b. Mengganggu sistem pencernaan, tapi meningkatkan kekebalan tubuh 6 Karakteristik Kingdom Protista 0.368 0.278 Valid 8 0.561 Valid 10 0.351 Valid 12 Karakteristik Kingdom Fungi 0.472 0.278 Valid 18 Karakteristik Kingdom Animalia 0.353 0.278 Valid 19 0.400 Valid 20 0.573 Valid 23 Karakteristik Kingdom Plantae 0.283 0.278 Valid 24 0.465 Valid 26 0.307 Valid 27 0.432 Valid 28 0.289 Valid 29 0.323 Valid 30 0.546 Valid Reliabilitas soal dihitung menggunakan rumus KR-20 dengan kriteria sebagai berikut: r11 ≥ 0.70 (reliabilitas tinggi) dan r11 ≤0.70 (reliabilitas rendah). Hasil hitung koefisien reliabilitas instrument tes adalah r11 = 0.859. Ini membuktikan bahwa instrumen tes memiliki reliabilitas tinggi. Instrumen tes literasi sains yang dikembangkan disusun berdasarkan indikator penilaian literasi sains PISA, yaitu: 1) mengidentifikasi kata-kata kunci untuk informasi ilmiah, 2) menafsirkan bukti ilmiah dan menarik kesimpulan dari data yang ditampilkan dan 3) memprediksi perubahan dari fenomena ilmiah yang terjadi. Bentuk butir soal pada instrumen tes literasi yang dikembangkan bervariasi. Butir soal nomor 1 berkaitan dengan karakteristik kingdom monera, dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Cuplikan Butir Soal Nomor 1 Instrumen Tes Literasi Sains untuk Indikator Literasi Sains 1 Butir soal nomor 1 diawali dengan teks mengenai peran probiotik bagi tubuh. Teks ini membantu siswa untuk memunculkan kemampuan kognitif C2 (Pemahaman). Indikator literasi sains yang diujikan pada soal ini adalah indikator 1, yaitu siswa dapat mengidentifikasi kata- kata kunci untuk informasi ilmiah. Kata kunci tersebut adalah probiotik. Pemahaman siswa tentang kata kunci ini akan membantunya dalam menjawab soal. Selain teks, kemampuan literasi sains juga dapat digali menggunakan bagan alir yang dapat dilihat pada Gambar 2.
  • 6. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669 [Author] 76 Gambar 2. Cuplikan Butir Soal Nomor 10 Instrumen Tes Literasi Sains untuk Indikator Literasi Sains 3 Butir soal nomor 10 menggali keterampilan siswa dalam membaca bagan alir, ini juga berkaitan dengan kemampuan kognitif siswa C4 (Analisis). Kemampuan literasi sains yang dituntut dari soal ini adalah memprediksi perubahan dari fenomena ilmiah yang terjadi, yaitu memprediksi pengaruh dari menurunnya populasi alga. Siswa dapat menganalisis peran alga dengan menghubungkan simbol–simbol yang terdapat pada bagan alir. Pengetahuan dasar yang dibutuhkan siswa adalah prinsip dasar fotosintesis yang disimbolkan dengan adanya sinar matahari pigmen hijau pada alga. Selanjutnya, bentuk soal yang dikembangkan berupa ilustrasi, seperti yang ditunjukkan pada butir soal nomor 12, yaitu berkaitan dengan karakteristik kingdom fungi dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Cuplikan Butir Soal Nomor 12 Instrumen Tes Literasi Sains untuk Indikator Literasi Sains 1 Butir soal nomor 12 menggali keterampilan siswa dalam membaca ilustrasi, ini juga berkaitan dengan kemampuan kognitif siswa C2 (Pemahaman). Kemampuan literasi sains yang dituntut dari soal ini adalah dapat mengidentifikasi kata-kata kunci untuk informasi ilmiah, yaitu istilah basidiocarp. Bentuk soal literasi sains juga juga dapat berupa bagan informasi. Seperti yang ditunjukkan pada butir soal nomor 28, yaitu berkaitan dengan karakteristik kingdom plantae, dapat dilihat pada Gambar 4. 10. Apa yang akan terjadi bila populasi alga menurun? a. pasokan nutrisi inorganik akan menurun b. pasokan karbon dioksida akan menurun c. pasokan oksigen akan menurun d. tidak terjadi efek apapun Siswa YPSA mengidentifikasi fungi. Karakteristik fungi tersebut: 1) memiliki struktur seperti payung, 2) melekat pada kayu, 3) warnanya putih keabu abuan, 4) tidak dapat berfotosintesis. 12. Basidiocarp ditunjukkan pada label.. a. A b. B c. C d. D
  • 7. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669 [Author] 77 Gambar 4. Cuplikan Butir Soal Nomor 28 Instrumen Tes Literasi Sains untuk Indikator Literasi Sains 2 Butir soal nomor 28 menggali keterampilan siswa dalam membaca bagan informasi, ini juga berkaitan dengan kemampuan kognitif siswa C3 (Aplikasi). Kemampuan literasi sains yang dituntut dari soal ini adalah menafsirkan bukti ilmiah dan menarik kesimpulan dari data yang ditampilkan. Data yang ditampilkan menunjukkan hubungan antara karakteristik anggota kingdom plantae. Pengembangan Instrumen tes literasi sains ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan instrumen tes literasi sains yang dikembangkan adalah spesifik dan sesuai dengan topik yang dipelajari siswa. Instrumen tes ini mampu menggali kemampuan berpikir kognitif yang digunakan untuk memunculkan kemampuan literasi sains. Rahayuni (2016) menyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa berkorelasi kuat dengan kemampuan literasi sains. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, cenderung memiliki kemampuan literasi sains yang tinggi pula (Cahyana dkk, 2017). Sehingga, dalam menjawab soal pada instrumen ini diperlukan dua kemampuan sekaligus, yaitu kognitif dan literasi sains. Penilaian literasi sains yang dijadikan indikator pengembangan instrumen tes bersumber dari PISA. Sehingga diharapkan instrumen ini dapat menjadi latihan bagi siswa dalam mengerjakan tes serupa. Kelemahan instrumen tes literasi sains yang dikembangkan adalah belum diuji kepraktisan dan keterbacaan oleh siswa dan validator ahli. PENUTUP Kesimpulan Produk instrumen tes literasi sains yang dikembangkan sudah valid dan reliabel, sehingga dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mengetahui kemampuan literasi siswa, khususnya pada topik keanekaragaman makhluk hidup. Namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kepraktisan dan keterbacaan instrumen tes kepada siswa dan validator ahli. DAFTAR PUSTAKA Asyhari, A. (2015). Profil Peningkatan Kemampuan Literasi Sains Siswa Melalui Pembelajaran Saintifik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 4(2), 179. Asyhari, A., & Clara, G. P. (2017). Pengaruh Pembelajaran Levels of 28. Manakah pernyataan di bawah ini yang salah tentang pinus? a. Pinus memiliki vascular bundle (xylem dan phloem) b. Pinus memiliki bunga c. Pinus tidak memiliki vascular bundle (xylem dan phloem) d. Pinus termasuk kedalam kingdom plantae
  • 8. Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 4 (1) : 71-78 (Mei 2020) e-ISSN 2598-9669 [Author] 78 Inquiry Terhadap Kemampuan Literasi Sains Siswa. Scientiae Educatia, 6(2), 87. Bybee, R., & M. (2011). Scientific literacy and student attitudes: perspectives from PISA 2006 science. International Journal of Science Education, 33(1), 7–26. Cahyana, U., Kadir, A., & Gherardini, M. (2017). Relasi Kemampuan Berpikir Kritis Dalam Kemampuan Literasi Sains Pada Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 26(1), 14–22. Dinata, A. N., Adisendjaja, Y. H., & Amprasto, A. (2018). Assimilation : 1(1), 8–13. Fives, H., Huebner, W., Birnbaum, A.S. & Nicolich, M. (2014). Developing A Measure of Scientific Literacy For Middle School Students. Science Education, 98(4), 549–580. Hasana, I., Saptasari, M., & Wulandari, N. (2017). Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Literasi Sains Siswa Kelas XI Materi Sistem Ekskresi dan Koordinasi di SMAN 9 Malang. Jurnal Pendidikan Biologi, 8(2), 52– 56. Iriantara, Y. (2017). Media Literasi dan Pendidikan Karakter. Nusantara Education Review, 5(1), 12. Kern, R. (2000). Literacy and Language Teaching. Oxford University. Komalasari, B. S., Jufri, A. W., & Santoso, D. (2019). Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Literasi Sains. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 5(2), 219. Lokan, J., Greenwood, L. & Cresswell, J. (2008). The PISA 2000 Survey of Students’ Reading, Mathematical and Scientific Literacy Skills: 15-Up And Counting, Reading, Writing, Reasoning: How Literate are Australia’s Students? Nazilah, N., Muharrami, L. K., Rosidi, I., Yuniasti, A., & Wulandari, R. (2019). Pengaruh Bahan Ajar Berbasis Socio- Scientific Issues Pada Materi Pemanasan Global Terhadap Kemampuan Literasi. Natural Sceince Education Reseach, 2(1), 8–16. OECD. (2012). Item Submission Guidelines: Scientific Literacy. OECD. Rahayuni, G. (2016). Hubungan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Literasi Sains Pada Pembelajaran Ipa Terpadu Dengan Model Pbm Dan Stm. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran IPA, 2(2), 131.