2. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mengerti fungsi Transmisi biasa pada
kendaraan.
• Memahami perbedaan-perbedaan Transmisi
biasa.
• Memahami cara kerja dari Transmisi biasa.
• Mengerti cara membongkar, memeriksa dan
merakit kembali Transmisi biasa.
• Mengerti cara memeriksa kerusakan pada
Transmisi biasa.
3. PENDAHULUAN
Fungsi Transmisi Manual
• Merubah dan mengatur Moment putar dan
putaran pada roda penggerak sesuai
dengan kebutuhan (posisi 1, 2, 3 … … … n)
• Memungkinkan kendaraan berhenti
meskipun mesin dalam keadaan hidup
(Posisi Netral)
• Memungkinkan kendaraan berjalan mundur
(posisi R /mundur)
5. B. Roda gigi
Pengaturan Moment putar dan putaran
didasarkan pada prinsip kerja pasangan
Roda gigi, seperti yang digambarkan
dibawah ini.
Pemindahan Putaran
Putar
Pemindahan Moment
7. • Dengan gigi tetap (Constan mesh)
PRIMER
SKUNDER
Pertautan gigi sekunder dengan
AS ditentukan oleh Kopling geser
8. • Dilihat dari jumlah poros
➢Transmisi Dua Poros
➢Transmisi Tiga Poros
• Dilihat dari penggunaan sinkromesh
➢Transmisi tanpa sinkromesh
➢Transmisi dengan sinkromesh
• Dilihat dari Roda yang digerakkan
➢Transmisi penggerak Roda depan
➢Transmisi penggerak Roda belakang
9. Bagian-bagian Utama Transmisi
1.Poros kopling/Poros input
2.Poros utama/Poros output
3.Poros bantu/Counter Gear
4. Garpu pemindah
5. Roda gigi balik (mundur) /
Reverse Gear
10. Transmisi Dua Poros
• Transmisi Dua Poros adalah Transmisi
yang hanya menggunakan dua buah
poros, (poros input dan poros output).
• Sistem Kerja
Roda gigi geser menghubungkan posisi
gigi 1, 2, 3 dan mundur
• Penggunaan
Pada sepeda motor dan kebanyakan
kendaraan dengan penggerak roda depan
11. Kedudukan Gigi
• Poros input
Roda-roda gigi tetap (Permanen)
• Poros output
Roda-roda gigi terhubung dan dapat di geser
12. T R A N S MI S I TIGA P O R O S
• Pengertian
Transmisi tiga poros adalah Transmisi yang
menggunakan Tiga buah poros yaitu poros input,
poros bantu dan poros output
• Sistem Kerja
Gigi geser pada poros output mengatur posisi 1, 2, 3
dan mundur.
•
• Penggunaan
Pada kendaraan-kendaraan dengan sistem
penggerak standart.
13. Kedudukan Gigi
• Poros input
Satu roda gigi tetap
sebagai penggerak
• Poros Bantu
Roda-roda gigi (tetap
permanen)
• Poros output
Roda-roda gigi
terhubung dapat digeser
14. Poros-poros pada transmisi 3
poros
• Poros input
1. Dudukan plat
kopling
2. Dudukan bantalan
3. Roda gigi
penggerak (input)
4. Gigi penghubung
tingkat tertinggi
(tingkat 4)
15. Poros bantu
1. Dudukan bantalan
2. Gigi Pembanding
utama
3. Gigi pembanding
Tingkat 3
4. Gigi pembanding
Tingkat 2
5. Gigi pembanding
Tingkat 1
16. Poros output
1. Dudukan bantalan
2. Dudukan kopling geser 2
3. Dudukan roda gigi
bebas tingkat 3
4. Dudukan roda gigi
bebas tingkat 2
5. Dudukan kopling geser 1
6. Dudukan roda gigi
bebas tingkat 1
17. Bantalan poros dan roda gigi
• Tuntutan/persyarata
n :
– Mampu menerima
gaya aksial
– Mampu menerima
gaya radial
• Pemakaian :
Pada poros-poros
transmisi
Bantalan bola dan rol
18. Bantalan jarum • Tuntutan/persyaratan
:
– Memperkecil gesekan
roda gigi terhadap
poros
– Mampu menerima
gaya radial
• Pemakaian :
Pada roda gigi bebas
transmisi dengan
dudukan bushing
19. Bantalan pilot
• Tuntutan/persyaratan :
– Mampu menerima beban
poros output
– Dapat menghubungkan
poros output dengan
poros input menjadi satu
sumbu
• Pemakaian :
Pada poros input
transmisi tiga poros
20. Contoh transmisi tiga poros
1. Poros input
2. Poros bantu
3. Bantalan output
4. Unit sinkromesh
5. Bantalan bola pada
poros
6. Bantalan pilot
7. Gigi speedometer
8. Gigi balik
21. Sinkromesh
3.1 Fungsi
• Mesinkronisasikan putaran antara roda gigi
tingkat dengan poros out put, sehingga
memungkinkan terhubungnya gigi transmisi
dengan mudah dan halus.
3.2 Macam-macam Sinkromesh
• Sinkromesh Borg Wagner
• Sinkromesh Servo
22. Sinkromesh Borg Wagner
4. Gigi Penghubung, Tempat
terhubung kopling geser
5. Konis Pengereman, Sebagai
bidang gesek pengerem
6. Cincin Sinkromesh,
Menyesuaikan putaran unit
sinkromesh dengan roda
tingkat
7. Pegas pengunci, Memegang
pengunci-pengunci dengan
roda gigi sinkromesh
8. Kopling Geser, Menghubungkan
roda gigi sinkromesh dengan
roda gigi tingkat
1. Roda gigi Sinkromesh, Meneruskan
tenaga putar dari kopling geser ke
poros Output
2. Pengunci Sinkromesh, Mencegah
penggantian gigi sebelum putaran
sama
3. Roda gigi tingkat kecepatan,
Meneruskan tenaga putar dari gigi
tingkat ke kopling geser
23. Prinsip Kerja Sinkromesh Posisi Netral
• Roda gigi sinkromesh
duduk dan
berhubungan dengan
poros out put
• Kedua roda gigi tingkat
bebas berputar pada
poros output
• Kopling geser
berhubungan dan dapat
bergerak sepanjang
alur gigi sinkromesh
24. Posisi mengerem
(Sinkronisasi)
• Kopling didorong ke kiri
• Cincin sinkromesh ikut
terdorong dan
berhubungan dengan
konis pengereman roda
gigi tingkat
• Terjadi pengereman
(sinkronisasi)
• Putaran unit
sinkromesh sama
dengan putaran roda
gigi tingkat
25. Posisi menghubung
• Kopling geser di
gerakkan lebih jauh
• Kopling geser
menghubungkan roda
gigi sinkromesh
dengan roda gigi
tingkat
• Roda gigi tingkat
berhubungan dengan
poros output
26. 1. Kopling geser
2. Roda gigi
sinkromesh
3. Cincin pengunci
4. Cincin sinkromesh
5. Segmen pengerem
6. Pasak pembawa
7. Pasak pengunci
8. Gigi penghubung
9.Roda gigi tingkat
10.Gigi kopling geser
Sinkromesh Servo
Bagian Sinkromesh
Servo
27. Cara kerja sinkromesh servo
Posisi Netral
• Roda gigi tingkat berputar
• Pasak, segmen pengereman dan cincin sinkromesh
ikut terbawa
• Kopling geser dan roda gigi sinkromesh diam
• Poros output juga diam
28. Posisi
pengerem/sinkromesh
• Kopling geser di dorong ke kanan
• Pasak pembawa berputar beberapa derajat
sehingga mendorong segmen pengerem, sedangkan
ujung yang lain tertahan pada pasak pengunci
• Segmen mengembang mendorong/mendesak cincin
sinkromesh sehingga terjadi pengereman
• Pada saat ini kopling geser tidak dapat digerakkan
lebih jauh karena diameter cincin lebih besar (akibat
desakan/dorongan)
29. Posisi
terhubung
• Putaran menjadi sama
• Gaya dorong terhadap pasak pembawa hilang dan
segmen pengereman mendorong pasak pembawa
kembali pada posisi semula (segmen bebas)
• Diameter cincin kembali mengecil, kopling geser
dapat didorong lebih jauh hingga gigi dalam kopling
geser berhubung dengan gigi penghubung roda gigi
tingkat
30. Perbedaan unit Sinkromesh Servo
Untuk gigi 1 dan 2
Pemikul beban lebih besar
Untuk gigi 3 dan 4
Pemikul beban lebih ringan
31. Perbedaan Sinkromesh Borg Wagner
dan Sinkromesh Servo
• Borg Wagner:Dengan gaya yang besar
dapat menghubungkan gigi pada saat
putaran belum sama
• Servo : Tidak dapat menghubungkan
gigi sebelum putaran sama
32. S I S T E M PE MI N D A H GIGI
Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan
peserta belajar dapat :
• Menyebutkan beberapa jenis sistem
pemindah gigi
• Menjelaskan fungsi dan perlunya
penguncian pemindah gigi
• Menerangkan akibat bila tanpa pengunci
pemindah gigi
33. Sistem Pemindah Gigi
Pemindah Langsung
1. Tuas pemindah
2. Batang
pendorong/penarik
3. lengan
pendorong/penarik
4. Tuas gigi mundur
5. Tuas gigi 1 dan 2
6. Tuas gigi 3 dan 4
7. Pemindah
8. Pegas
9. Bola pembatas
34. Pemindah Langsung
Penggunaan
• Pada kendaraan dengan pemindah
tenaga standar (penggerak roda
belakang)
• Kontruksi mudah dan murah
• Tidak memerlukan perawatan yang
berarti
35. Pemindah pada kolom kemudi (Gaya
Amerika)
1. Roda kemudi
2. Tuas pemindah
3. Pipa pengganti
4. Poros penggerak
5. Bola penghubung
6. Engsel
penghubung
7. Batang
pendorong/penarik
8. Lengan pemindah
9. Transmisi
36. Pemindah pada kolom kemudi
Penggunaan : Pada kendaraan dengan
transmisi terletak dibelakang sopir
• Catatan :
– Konstruksi sulit
– Diperlukan service berkala
– Memberi vet pada semua engsel yang
bergerak
• Pada jangka waktu tertentu perlu
perbaikan sambungan-sambungan
38. Pemindah gigi pada kendaraan
penggerak Roda depan Transmisi
melintang
Penggunaan : Pada kendaraan penggerak
roda depan motor melintang
➢Catatan : Perlu sedikit perawatan
– Melumas sambungan
– Penyetelan panjang kabel
39. Garpu dan Barang penarik/pendorong
1. Dudukan lengan
pendorong
2. Batang
pendorong/penarik
3. Garpu pemindah
4. Dudukan bola
pembatas
5. Bola pembatas
6. Pegas penekan
Cara kerja :
1. Lengan pemindah mendorong dan
menarik tuas.
2. Garpu menggerakkan kopling geser
pada posisi gigi yang diinginkan.
40. Pembatas dan pengepas posisi
kopling geser
• Gigi 1
Batang pendorong
di geser ke kiri
hingga dudukan
bola pembatas
• Gigi 2
Batang pendorong
digeser ke kanan
hingga bola
pembatas
42. Menggerakkan
tuas garpu 1
• Tuas garpu 2
kembali netral
• Tuas garpu 1
terdorong ke kiri
• Pasak pengunci
terdorong ke bawah
• Tuas garpu 2 dan 3
terkunci
43. Menggerakkan tuas garpu 2
• Tuas garpu 3 kembali netral
• Tuas garpu 2 didorong ke kiri
• Kedua pasak pengunci terdorong ke atas dan ke
bawah mengunci tuas garpu 1 dan 3
44. Menggerakkan tuas garpu 3
• Tuas garpu di dorong ke kiri
• Pasak pengunci terdorong ke atas
• Tuas garpu 1 dan 2 tidak dapat didorong/ditarik
(terkunci)
45. Catatan :
• Tanpa pengunci gigi dapat terjadi 2
posisi gigi masuk secara bersamaan.
Karena perbandingan 2 gigi tersebut
tidak sama maka akan menyebabkan
kemacetan dan kerusakan pada
transmisi tersebut.
46. MELEPAS D A N M E M A S A N G
TRANSMI SI PADA MOBIL
Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta
belajar dapat :
– Melepaskan Transmisi dari kendaraan
– Memasang Transmisi pada kendaraan
ALAT
– Alat pengangkat mobil (dongkrak)
– Alat pengisi oli
– Penyangga
– Kotak alat
– Lampu kerja
- Bak oli
47. • Keselamatan Kerja
– Hati-hati pada saat mengangangkat dan
menyangga kendaraan
– Jangan bekerja pada kendaraan yang tidak
disanggah dengan baik
– Hati-hati pada saat melepas Transmisi, jangan
sampai jatuh
– Hindarkan tumpahan oli pada lantai
• Informasi Tambahan
– Jaga kebersihan benda kerja dan tempat kerja
– Kendaraan praktek harus siap operasional
kembali setelah selesai dipakai praktik
48. Langkah Kerja
• Pembongkaran
– Lepaskan terminal negatif pada baterai
– Angkat mobil dengan dongkrak dan pasang
penyangga dengan baik (ingat keselamatan kerja)
– Lepas karet penutup tongkat pemindah gigi Transmisi
• Lepaskan tongkat pemindah gigi transmisi (kendorkan
baut pengikat dan angkat tongkat pemindah)
49. • Lepas motor starter
• Keluarkan oli transmisi melalui baut tap dan
tampung pada bak oli (hati-hati jangan
sampai tercecer di lantai)
• Lepaskan poros penggerak (lepaskan baut
pada Flens Defferensial dengan terlebih
dahulu memberi tanda pada dudukan)
50. • Lepaskan kabel speedometer dan kabel
lampu mundur pada transmisi
• Lepaskan kabel kopling pada tuas pembebas
• Lepaskan pegangan dan gantungan knalpot
yang berhubungan dengan Transmisi
•
•
Lepaskan Moonting/dudukan Transmisi
Kendorkan dan lepaskan baut-baut antara
rumah kopling dan motor
51. •Tarik transmisi kebelakang dengan posisi
datar, agar poros input transmisi tiga
mengait alur gigi plat kopling
Pemeriksaan
• Pada saat melakukan latihan pelepasan dan
pemasangan Transmisi pada kendaraan
sekaligus dilakukan langkah pemeriksaan
kebocoran oli pelumas.
52. Macam
pemeriksaan
• Kebocoran pelumas
pada sil poros input
Transmisi, bila
terdapat bocor
ganti sil baru
• Kebocoran pada sil
pelumas pada sil poros
Engkol (bila bocor ganti
sil)
53. Pemasangan
a
Hal yang perlu diperhatikan pada langkah
pemasangan adalah sebagai berikut :
• Pasang Transmisi pad
posisi datar atau
segaris dengan motor
• Dorong Transmisi
kedepan untuk
menghubungkan
Transmisi dengan
motor, hanya
menggunakan
kekuatan tangan.
54. • Pasang baut pengikat antara
rumah Transmisi dengan
motor bila lubang pengepas
sudah pas dan keras
• Masukkan kembali oli
Transmisi dengan alat pengisi
oli
• Pasang dudukan Transmisi
• Pasang poros penggerak
• Pasang kembali tuas
•
pemindah dan karet penutup
• Pasang kabel speedometer
dan kabel saklar mundur
• Pasang kabel kopling dan ste
•l
• Pasang motor stater
Kontrol kemampuan
pemindah gigi pada
posisi mesin masih
mati
Turunkan kendaraan
dan pasang terminal
55. P E M B O N G K A R A N
TRANSMISI
Tujuan Khusus Pembelajaran
• Setelah mempelajari dan mempraktikan
materi ini diharapkan peserta belajar dapat :
– Membongkar Transmisi jenis rumah memanjang
dengan benar
– Membedakan poros-poros yang ada pada
Transmisi jenis Rumah Memanjang
• ALAT
– Kotak alat
– Tang snap Ring
– Puller (Traker)
56. • Keselamatan Kerja
– Pada saat melepas roda gigi jangan dipukul
dengan palu besi
– Perhatikan pasak pengunci dan bola penahan,
jangan sampai hilang berserakan
– Melepas unit Sinkromesh harus bersama-sama
• Informasi Tambahan
– Masukkan semua komponen yang telah dibongkar
pada bak untuk menghindari hilangnya
komponen terutama bagian-bagian kecil.
57. Melepas Tutup Transmisi
• Melepas rumah kopling (1)
• Melepas roda gigi speedometer (2)
• Melepas rumah Belakang, Dudukan tuas pemindah
Transmisi (3)
• Melepas rumah Transmisi (Gear Box)
59. • Keluarkan poros input dan output
bersama-sama
•Melepas Garpu-
garpu • Lepaskan pegas dan bola
penahan
Tarik tuas garpu satu persatu,
mulai tuas garpu gigi mundur,
tuas garpu gigi 3 dan
kemudian terakhir tuas garpu
untuk gigi 1 dan 2
•
60. 1. Pegas dan peluru
pembatas
2. Tuas garpu gigi 3 dan 4
3. Pasak pengunci
4. Tuas garpu gigi mundur
5. Tuas garpu gigi 1 dan 2
6. Lubang alur pasak
pengunci
Melepas roda-roda gigi
Poros Input
1. Lepaskan snap ring
dalam
2. Keluarkan bantalan
pilot
62. • Bagian belakang
• Lepaskan roda gigi speedometer (2)
• Lepaskan mur (3), perhatikan pengunci mur
• Keluarkan unit sinkromesh dan roda gigi mundur
• Awas……….! Bola pengunci jangan sampai rusak atau
hilang
• Lepaskan bantalan dengan traker (dipres pada alat pres)
jangan bersama-sama dengan roda gigi (peluru akan
rusak)
• Kleuarkan roda gigi 1 dan unit sinkromesh juga roda gigi 2
• Bersihkan semua komponen transmisi
63. PEMERI K SAAN KOMPONEN
TRANSMISI
Tujuan Pembelajaran
• Setelah mempelajari dan mempraktikkan materi ini
diharapkan peserta belajar dapat :
– Memeriksa bagian-bagian transmisi dengan
prosedur dan alat yang benar dan tepat.
ALAT
– Fuller Gauge
– Dial Indikator
– Blok V
– Micrometer
64. • Keselamatan Kerja
– Hati-hati dengan alat-alat ukur, jangan sampai
rusak
– Perhatikan langkah-langkah pengukuran dan
toleransi yang diizinkan
• Informasi Tambahan
– Ukuran (spesifikasi) yang tepat untuk masing-
masing Transmisi dapat dilihat pada buku manual.
65. Pemeriksaan poros Input
input
2. Pemeriksaan dudukan
bantalan pilot
1. Pemeriksaan bantalan poros6. Dudukan bantalan poros
3. Permukaan gigi dudukan plat
kopling
4. Dudukan ring penjamin
(snap ring)
input
7. Permukaan gigi input dan
gigi penghubung unit
sinkromesh
8. Dudukan
9. Bantalan peluru/rol
66. Pemeriksaan Poros Utama
– Dudukan bantalan pilot poros input C
– Diameter dudukan roda gigi 2 dan 3 A
– Tebal pembatas B
67. Pemeriksaan kelurusan Poros
• Toleransi 0,03 mm
Pemeriksaan roda-roda Gigi
dan unit Sinkromesh
•
• Pemeriksaan roda gigi 1, 2, 3 dan R mundur
terhadap permukaan gigi, diameter dalam
(A) sisi gigi.
Pemeriksaan gigi cincin penyesuaian (B)
(gigi ini lebih cepat rusak dibanding dengan
gigi lainnya)
68. Roda gigi Sinkromesh
• Celah cincin sinkromesh
dengan gigi pada saat
pengereman 0,8 mm (dapat
diperiksa dengan filter
gauge)
• Pemeriksaan permukaan
pengereman dan gigi-gigi
penyesuai (sinkromesh)
• Pemeriksaan pengereman
cincin sinkromesh, bila slip
harus diganti dengan yang
baru
69. • Periksa celah garpu
dengan dudukannya (B)
lebih kecil dari 1 mm
• Periksa permukaan gigi
dalam kopling geser
sinkromesh
• Periksa gigi-gigi roda dan
dudukan bantalan poros
bantu
70. • Periksa gigi-gigi roda dan dudukan
bantalan poros bantu
• Periksa keausan/kerusakkan tuas garpu
peluru, pegas dan garpu pada tanda
panah gambar
71. PEMASANGAN /PERAKITAN
TRANSMISI
Tujuan Khusus Pembelajaran
• Setelah selesai mempelajari dan mempraktekkan
Materi ini diharapkan peserta belajar dapat :
– Merakit kembali Transmisi jenis rumah
memanjang dengan benar dan berfungsi
• ALAT
– Kotak alat
– Tang snap ring
– Alat pres
– Kunci moment
72. • Keselamatan Kerja
– Jangan memaksa roda gigi masuk pada poros
dengan cara memukul dengan palu besi
– Perhatikan letak roda gigi, pasak penahan dan
bantalan pengunci
– Lumasi semua bagian Transmisi sebelum
dipasang
• Informasi Tambahan
– Pemasangan hakekatnya adalah langkah
kebalikan dari pembongkaran, jadi jika pada saat
membongkar kita perhatikan, maka pada saat
pemasangan pasti tiada kesulitan yang berarti.
73. Pemasangan unit
Sinkromesh– Siapkan roda-roda gigi
sinkromesh
perhatikan posisinya
menghadap ke depan
– Pada bagian belakang
kopling geser
sinkromesh terdapat
coakan yang sama
• Catatan :
– Kopling geser
sinkromesh
– Pengunci dan 3 pegas
pengunci
77. Berikutnya Pemasangan Gigi Mundur (R)
10.Bola pengunci
11.Busing gigi mundur
12.Bantalan rol
13.Roda gigi mundur
14.Gigi dan kopling geser
Sinkromesh
15.Penahan (spacer) gigi
mundur
16.Busing penahan
17.Sim (ring)
18.Mur pengunci
78. Dari depan
Urutan Pemasangan :
• Roda gigi ketiga
• Cincin Sinkromesh
• Unit Sinkromesh
(kopling hub)
• Ring penjamin (snap
ring)
79. Pemasangan bagian poros input
1. Bantalan poros
2. Ring penjamin
(snap ring)
3. Ring penahan
– Pasang poros input
dan output
–Pemasangan poros bantu
(counter shaft)
4. Bantalan rol di dalam
gigi input (Pasang
dengan bantuan vet)
5. Ring penjamin dalam
81. Pemeriksaan roda-roda Gigi dan
unit Sinkromesh
• Pasang tuas no. 1
dan garpu (A) untuk
gigi 1 dan 2 pada
dudukan terbawah
• Masukan pasak
pengunci dari tanda
panah
• Pasang poros kedua dan garpu (B) untuk gigi 3 dan
4 pada dudukan kedua (di tengah)
Masukan pasak pengunci kedua
Pasang poros ketiga dan garpu ( C ) untuk gigi
mundur
•
•
82. Awas………..! perhatikan bola pengunci bantalan
poros bantu, jangan sampai tidak terpasang
• Pasang bola penahan dan
pegas tekan
• Pasang paking dan tutup
• Keraskan baut kunci tutup
• Pasang poros-poros pada
rumah transmisi mulai
dengan poros input dan
output berikut poros bantu
83. Pemasangan Gigi Mundur Pada Tutup
Rumah Transmisi
1. Baut pengunci
2. Poros roda gigi balik
3. Gigi balik
•
•
•
•
•
Pemasangan tutup transmisi dan baut-bautnya
Pasang kontak lampu dan mundur
Pasng rumah belakang
Pasang rumah kopling (depan)
Pasang roda gigi speedometer (1)
84. – Keraskan baut-baut dengan kunci moment 30 – 40
Nm (lihat manual)
– Awas….!
– Perhatikan pemasangan cincin penahan (3, 4 dan 5)
– Pengerasan baut harus merata