SlideShare a Scribd company logo
1 of 142
CHASIS 1
SMK YPC TASIKMALAYA
TEKNIK SEPEDA MOTOR HONDA
Created by Yuda Widia Rahman, S.Pd
STANDAR SAMPING
PERIKSA DAN MENGGANTI SIDE STAND
1. Standar samping digunakan untuk memparkir sepeda motor
2. Standar samping terletak disebelah kiri kendaraan
3. Berbeda dengan standar tengah, standar samping dapat
ditarik atau diturunkan kembali tanpa mengangkat kendaraan
Tipe – tipe standar samping
• Tipe Normal (Tipe yang
paling umum dipakai)
• Tipe dengan side stand
switch (Dilengkapi saklar
untuk mencegah
dijalankannya kendaraan
dengan standar samping
diturunkan)
Pengoperasian side stand switch
• Kendaraan dengan sistem V-Matic menggunakan
side stand switch sebagai stater inhibitor switches
• Sepeda motor tidak dapat dihidupkan sewaktu
standar samping diturunkan
• Jika sepeda motor dalam keadaan hidup, standar
samping diturunkan, maka sepeda motor akan
mati.
• *jika standar samping diturunkan pada saat
mesin hidup (KK ON) maka akan menyebabkan
muatan listrik baterai berkurang (terkuras)
Mekanisme side stand switch
• Side stand switch dihubungkan dengan
rangkaian listrik untuk start dan pengapian
Periksa dan penggantian side stand
• Turunkan standar tengah (utama) pada
kendaraan atau kendaraan ditopang apabila
tidak ada standar tengah
• Posisi kendaraan harus dalam posisi tegak
Pemeriksaan standar samping
• Pemeriksaan pengoperasian
1. Gerakan standar samping untuk memeriksa lancar dan tidaknya
2. Periksa ketegangan pegas dan kelonggaran part yang meluncur
3. Jika standar samping kembali dengan cepat keatas, maka pegas masih baik
4. Jika ada keausan pada part yg meluncur, gantilah standar samping
5. Pelumasan diperlukan
Pemeriksaan standar samping
• Periksa terhadap kebengkokan dan kerusakan
1. Tempat pemasangan standar samping tidak bengkok
2. Ujung dari plat dasar tidak bengkok atau rusak
Jika ada kebengkokan atau kerusakan, gantilah standar samping
Pemeriksaan dan pengoperasian side
stand switch
• Pemeriksaan pengapian
1. Hidupkan sepeda motor, standar samping tertarik
keatas
2. Turunkan standar samping, sepeda motor harus mati
• Pemeriksaan penghidupan starter motor
1. Mesin dalam keadaan mati, turunkan standar
samping
2. Tarik handle rem dan tekan tombol starter, pastikan
motor starter tidak menyala
3. Tarik standar samping keatas, tarik handle rem, tekan
tombol starter dan pastikan motor starter menyala.
Penggantian Standar Samping
• Untuk standar samping yang dilengkapi side stand
switch, lepaskan dahulu side stand switch sebelum
standar samping
1. Tarik standar samping keatas
2. Lepaskan baut side stand switch
3. Lepaskan side stand switch
Penggantian Standar Samping
1. Sementara menahan pivot bolt, dengan kunci
ring, longgarkan mur
Penggantian Standar Samping
2. Geser standar samping untuk melepas pegas
Perhatian: Jika anda mengganti pegas saja,
lepaskan standar samping dengan cara yang
sama kemudian ganti pegas
Penggantian Standar Samping
3. Hilangkan gemuk yang menempel dan ganti
dengan gemuk baru
4. Berikan gemuk pada bagian yang meluncur
dari pivot bolt dan kencangkan pivot bolt
sesuai torsi yang ditentukan
Penggantian Standar Samping
5. Sementara menahan pivot bolt dengan kunci
ring, kencangkan mur sesuai torsi
6. Pasang pegas standar samping dengan jig
Penggantian Standar Samping
Penggantian Standar Samping
• Model side stand switch :
Setelah memasang pegas, pasang side stand switch.
Pastikan pin side stand switc bertepatan dengan lubang
dari tempat pemasangan. Kencangkan sesuai torsi
7. Periksa standar samping bergerak dengan lancar
Periksa dan Ganti Ban
• Ban merupakan komponen penting sepeda
motor
PERIKSA DAN GANTI BAN
FUNGSI BAN
• Mendukung badan kendaraan
• Meneruskan tenaga mesin ke jalan, gaya gaya pengereman
dan pengendaraan kepada permukaan jalan
• Menyerap goncangan dari permukaan jalan
• Mengubah dan mempertahankan arah perjalanan
POLA TELAPAK BAN
Bermacam alur dan takik pada ban yang
mengontak jalan.
Alur dan takik ini disebut pola telapak ban
1. Rib Type
• Mempunyai pola telapak lebih kecil, kemungkinan slip lebih kecil,
menghasilkan suara berdecit lebih kecil
• Pengoperasian dan stabilitas tinggi, cocok untuk pengendaraan
diatas aspal
• Cocok digunakan untuk ban depan
• Meredam kejutan dan minim getaran
• Gaya dorongnya sedikit maka tidak cocok untuk ban belakang
2. Block Type
• Terdiri atas blok blok tersendiri
• Cocok untuk pengendaraan jalan yang tidak
rata dan jalan berpasir
3. Rib-Block Type
• Kombinasi antara pola rib dan pola blok
• Karakteristik sesuai pola rib dan pola blok
• Dipakai pada sepeda motor ukuran menengah
dan besar
FUNGSI DAN STRUKTUR DARI BAN
Ada 2 Jenis ban:
• Ban dengan ban dalam (tube tires)
• Ban tanpa ban dalam (Tubless tires) :
1. Mempunyai inner liner (Lapisan dalam) pada dindingnya
untuk membentuk konstruksi satu bagian
2. Inner liner berfungsi sebagai pengganti ban dalam
3. Beads pada ban mencegah bocornya udara dari ban
1. Treads
• Treads (Telapak ban) melindungi breakers dan carcass
• Mencegah keausan dan kerusakan pada bagian luar
ban
• Dapat membuang air pada permukaan ban dari jalan
yang basah
• Mencegah slip sepeda motor saat gaya pengendaraan
dan pengereman
2. Breakers
• Terletak antara tread dan carcass
• Menyerap kejutan pada carcass
• Mencegah pemisahan antara tread dan
carcass
3. Carcass
• Carcass dibentuk dengan membentuk dari
beberapa lapisan cord (carcass cord/tali carcass)
yang merupakan rangka dari sebuah ban
• Carcass mempunyai peran dalam menahan beban
dan kejutan yang diterapkan pada ban dan
tekanan angin ban
4. Side Wall
• Side wall = dinding samping dari ban
• Berfungsi melindungi carcass dan tidak
bersentuhan dengan jalan
• Kerja lentur side wall lebih banyak dibandingkan
bagian ban yang lain
• Informasi ban tertera pada side wall
5. Rim Line
• Rim line = garis pelek
• Dipakai untuk memeriksa bahwa bead telah
duduk diposisi yang benar pada saat ban di
pasang pada pelek
6. Bead
• Bead mendukung kedua ujung dari carcass cord untuk
memasang ban dengan erat pada pelek
• Bead terdiri dari sebuntelan kawat baja/kawat piano
• Ada sedikiti jarak renggang antara pelek dan bead
sehingga bead dapat terpasang dengan erat pada pelek
sewaktu ban diisi udara dengan penuh
7. Inner liner
• Inner liner merupakan lapisan karet dan
lapisan paling dalam dari ban tubeles
• Berfungsi sebagai pengganti ban dalam untuk
mempertahankan udara didalam ban
CARA MEMBACA INFORMASI BAN
1.Lambang kecepatan dan kecepatan
maksimum yang bersangkutan
Kode ban, kecepatan dan pembuatan
2. Tanda Keseimbangan pada ban
• Tanda keseimbangan dipasang pada side wall sesuai
dengan proses pembuatan ban
• Tanda keseimbangan = tanda ringan artinya bagian paling
ringan
• Pada saat memasang, tanda ini harus sesuai dengan pentil
ban
3. Panah penunjukan arah putaran
• Beberapa ban sudah disesuaikan pemasangan arah
putarannya sesuai alur telapak ban
• Tanda arah putaran tercantum pada side wall
• Pada saat pemasangan ban, arah pada tanda ini harus
sesuai arah putaran ban pada kendaraan (Rotation)
PENYIMPANAN BAN
• Lokasi Penyimpanan Ban
Kondisi karet ban akan memburuk akibat dari:
1. Terkena panas
2. Sinar UV
3. Kelmbamaman
Ban akan mengeras kondisinya bahkan retak-retak. Hindari
penyimpanan seperti di bawah ini:
Tindakan pencegahan untuk
penyimpanan ban
• Jangan menumpuk ban secara horizontal karena
ban akan berubah bentuk pada posisi ini
• Simpanlah pada posisi tegak dan masukan karton
atau pengganjal lain diantara beads ban
Part yang berhubungan
• Ban dalam (Tube)
Ukurannya harus disesuaikan dengan ban luar
• Pentil pelek (Rim Valve)
Pentil terdapat pada ban dalam kecuali tipe ban
tubeless yang pentilnya menempel pada pelek
PEMERIKSAAN BAN
• Pemeriksaan kedalaman alur ban
• Pemeriksaan secara visual
• Pemeriksaan tekanan udara
1. Pemeriksaan kedalaman alur ban
• Indikator keausan
Tanda pada side wall menunjukan keausan
ban
• Ukur kedalaman alur ban dengan depth gauge
atau alat pengukur lain. Sesuaikan dengan BPR
2. Pemeriksaan secara visual
• Periksalah secara visual pastikan ban tidak aus
(Botak),sobek, retak, cacat, atau ada benda
asing terjepit pada ban
• Jika keadaannya sudah tidak layak pakai maka
gatilah ban tersebut
3. Pemeriksaan Tekanan Udara Ban
• Sesuaikan tekanan udara ban depan dan
belakang sesuai spesifikasi pada BPR
• Gunakan air gauge
PENGGANTIAN BAN
• Penggantian ban yang meggunakan ban dalam
• Penggantian ban yang menggunakan ban
tubless
1. Penggantian ban yang
menggunakan ban dalam
• Pelepasan ban
1. Lepaskan roda dari kendaraan
2. Lepaskan valve core (inti pentil) dengan sepesial tool
dan keluarkan udara dari dalam ban
3. Pastikan udara keluar semuanya, lepaskan mur pentil
dan dorong pentil sedikit ke dalam
Pelepasan Ban
4. Injaklah ban apabila diperlukan untuk mendorong side
wall terlepas dari pelek supaya bead terlepas dari
pelek
5. Masukan bead pada sisi yg bersebrangan dengan pentil
masuk kedalam sehingga ban miring ke satu sisi
6. Pasang rim protector pada sisi pentil untuk melindungi
rim (pelek)
Pelepasan Ban
7. Maukan tire lever (pengungkit ban) antara bead dan
rim protector
8. Periksa kembali bahwa bead pada sisi yang
bersebrangan dengan pentil berada di dalam bagian
tengah pelek yang masuk kedalam
9. Naikan tire lever yang dimasukan ke bead dengan titik
tumpu pada pelek supaya bead terlepas dari pelek
Pelepasan Ban
10. Masukan tire lever kedua pada bead dengan jarak
dekat dengan tire lever pertama
11. Ulangi langkah 10 sampai bead terlepas dari pelek
12. Setelah bead terlepas selurhnya dari pelek, tekan
pentil kedalam seluruhnya
13. Pegang pentil dan tarik keluar seluruh ban dalam
Pelepasan Ban
14. Masukan tire lever antara kaki bead yang masih
disebelah dalam dari rim dan rim protector
15. Naikan tire lever untuk menganggkat bead
paling dalam dan bertumpu pada pelek
16. Pegang bagian bead yang telah diangkat keluar
dan tarik sisa dari bead keluar dari pelek
Pemasangan Ban
1. Periksa ban yang akan dipasang dan berikan sabun nabati
pada ban yang akan dipasang
2. Berdirikan ban dengan posisi tegak. Dimulai dari sebrang
pelek, pasang bead dengan tangan sebanyak mungkin
pada pelek
3. Letakan roda dilantai, pasang rim protector pada pelek
Pemasangan Ban
4. Masukan kedua tire lever dan angkat secara bergantian
untuk memasukan bead yang belum masuk. Naikan tire
lever secara bersamaan untuk memasang bead terakhir
5. Tepatkan tanda keseimbangan ban pada side wall
dengan lubang pentil
6. Masukan pentil ban dalam ke pelek dan kencangkan
mur pentil untuk sementara
Pemasangan Ban
7. Masukan ban dalam dan pastikan ban dalam tidak
terpuntir
8. Setelah ban dalam dipastikan tidak terpuntir, isi ban
dalam denga sedikit udara supaya ban tida terjepit
antara bead dan pelek
9. Dimulai dari sebrang pentil, masukan bead ke dalam
pelek dengan tangan sebanyak mungkin dan tahan ban
dengan lutut
Pemasangan Ban
10. Pasang rim protector pada pelek
11. Masukan tire lever pada bead dan ungkit keatas bead
tersebut secara bergantian
12. Sisakan bead 100-150 mm tidak terpasang pada pelek
(rapat), naikan kedua tire lever secara bersamaan supaya
bead tersebut terpasang pada pelek
Pemasangan Ban
13. Isi ban dengan udara sampai tekanan yang standard
14. Periksa bahwa jarak antara rim (pelek) dan rim line
dari ban benar benar konstan (lingkaran konsentris)
15. Kencangkan mur pentil dan pasangkan ban pada
kendaraan
Penggantian Ban Tubles
Pelepasan ban
1. Lepaskan roda dari kendaraan
2. Lepaskan valve core (inti pentil) dengan
menggunakan kunci khusus untuk mengeluarkan
udara dari ban
3. Dengan menggunakan tire bead breaker atau
tool lain, lepaskan cengkraman bead pada pelek
Pelepasan Ban
4. Setelah melepaskan cengkraman bead pada pelek, dorong
bead di sebrang pentil ke dalam bagian tengah pelek yang
masuk ke dalam sehingga ban miring ke satu sisi
Pelepasan Ban
5. Pasang rim protector pada rim (pelek) pada sisi pentil
6. Masuka tire lever antara bead dan rim protector
7. Periksa kembali bead yang posisinya bersebrangan dengan
pentil berada dibawah/miring
8. Naikan tire lever dan bertumpu pada rim
9. Masukan tire lever yang lain pada bead yang berdekatan
dengan tire lever sebelumnya
10. Ulangi langkah 9 sampai bead terlepas dari rim
Pelepasan Ban
11. Masukan tire lever antara kaki bead yang masih di
sebelah dalam dari rim dan rim protector
12. Naikan tire lever yang dimasukan dengan rim sebagai
titik tumpu untuk melepas bid yang masih didalam
rim
13. Pegang bagian dari bead yang telah diangkat, lepas
dan tarik bead supaya keluar dari rim
Pemasangan Ban
1. Periksa ban yang akan dipasang dan berikan sabun nabati
pada ban
2. Tepatkan tanda keseimbangan pada side wall dengan
lubang valve (Pentil)
3. Pegang ban pada posisi tegak dan pasang ban dengan
tangan mulai dari sebrang lubang pentil (valve)
Pemasangan Ban
4. Rebahkan roda dan pasang rim protector
5. Masukan tire lever antara rim dengan bead yang dipasang
rim protector dan angkat secara bergantian tire lever
tersebut sehingga bead dapat masuk seluruhnya pada rim.
Yang terakhir angkat tire lever secara bersamaan.
6. Mulai dari sebrang pentil, masukan bead sebelahnya
dengan tangan dan tahan dengan lutut bagian bead yang
lain
Pemasangan Ban
7. Pasang rim protector pada rim
8. Pasang tire lever antara rim protector dan naikan tire
lever berulangkali untuk memasang bead pada rim
9. Sisakan bead yang tidak terpasang 100 -150 mm dan
angkat kedua tire lever secara bersamaan supaya bead
terpasang suluruhnya
Pemasangan Ban
10. Berikan air sabun nabati pada seluruh permukaan
bead. Pukul telapak ban dengan palu karet untuk
memastikan seluruh bead terpasang pada rim
11. Pastikan valve core tidak terpasang dan isi ban dengan
udara 1,5 kali dari standard tekanan udara ban
12. Pastikan rim line dengan rim membentuk lingkaran
konsentris
Pemasangan Ban
13. Pasang valve core (inti pentil) dan sesuaikan
tekanan udara dengan standard
14. Pasang roda pada kendaraan
Mengganti rim valve (Pentil)
1. Potong valve pada akarnya agar terlepas dari rim
2. Sewaktu memasang rim valve, berikan air sabun
nabati
3. Masukan valve pada rim dari sebelah dalam keluar
4. Tarik valve dari luar rim dengan menggunakan valve
stem puller tahan dengan balok kayu
PERIKSA, STEL DAN GANTI KANVAS REM
SISTEM REM TROMOL (DRUM BRAKE)
• Rem tromol bekerja melalui sepasang brake shoe yang
menekan pada brake drum untuk membangkitkan gaya
pengereman
• Gaya pengoperasian diteruskan ke brake drum melalui
handle rem atau pedal rem
SISTEM REM TROMOL (DRUM BRAKE)
• Sepasang kanvas rem (brake lining) dipasang (ditempel)
pada brake shoe untuk menekan brake drum pada saat
pengereman
• Semakin lama semakin aus sehingga perlu adanya
penyetelan handle atau pedal dan penggantian kanvas
rem (Jarak main bebas)
Tipe pengoperasian sistem rem tromol
• Rem tromol yang dioperasikan dengan handle rem
diteruskan ke tromol melalui kabel rem
• Rem tromol yang dioperasikan oleh tangkai (Rod)
biasanya untuk rem belakang yang dioperasikan oleh
pedal rem melalui tangkai diteruskan ke roda belakang
Konfigurasi dan penggerakan sistem
rem tromol
Konfigurasi sistem rem tromol
a. Sepasang brake shoe menempel pada brake drum pada
saat rem dioperasikan
b. Brake shoe kembali ke posisi semula akibat dari tarikan
pegas pengembali
Jarak renggang antara brake shoe
dengan brake drum
• Apabila tidak ada jarak renggang, maka kendaraan
akan menyeret pada saat dijalankan sehingga tidak
normal
• Jarak renggang akan membesar/bertambah sesuai
keausang dari brake lining atau drum brake
Cara kerja sistem rem tromol
• Pada saat mengoperasikan handle rem/pedal rem
maka akan menarik kabel/rod dan akan menarik
brake arm sehingga brake cam akan bergerak ke
arah memutar
• Brake shoe akan terdorong ke sisi brake drum
dengan anchor pin sebagai penahannya
• Brake lining akan menempel pada brake drum
sehingga roda akan berhenti berputar
• Brake shoe akan kembali ke seperti semula oleh
tarikan pegas pengembali pada saat handle/pedal
dilepaskan
Cara kerja sistem rem tromol
Keausan pada leading dan trailing shoe
• Leading shoe = sepatu rem yang ditempatkan di bagian
depan
• Trailing shoe = sepatu rem yang ditempatkan di bagian
belakang
• Gaya pengereman leading shoe lebih besar
dibandingkan trailing shoe
leading shoe (Efek servo-sendiri)
a. Tipe Single leading shoe
1. Sebuah cam/nok untuk meggerakan dua buah brake shoe
2. Pada ujung lainnya dipasang pivot pin untuk tumpuan
b. Tipe Two leading shoe
1. Dua buah cam untuk menngerakan dua buah brake shoe
2. Terpasang Pivot pin pada setiap brake shoe
Trailing Shoe
Hal penting mengenai leading dan
trailing
• Perbedaan gaya gesek pada leading shoe akan
mempercepat keausan brake liningnya dari
pada trailing shoe
Indicator Keausan kanvas rem tromol
• Pada rem tromol ada indicator keausan yang bergerak mengikuti
pergerakan berputar dari brake cam
• Teknisi dapat memeriksa keausan brake lining dan tromol tanpa
membongkar sistem rem
• Pemeriksaan dilakukan sambil menjalankan rem, tidak boleh
melebihi tanda ∆
Kabel Rem
• Kabel rem terdiri dari kawat/kabel bagian dalam untuk
menari brake lever dan selubung luar yang melindungi
kabel dan melancarkan gerak kabel
• Rubber boot (selubung karet) dipasang pada kedua ujung
kabel rem suapaya air dan kotoran tidak masuk
• Jika air/kotoran masuk ke dalam kabel maka kawat akan
berkarat dan putus.
1. Ujung kabel
• Ujung kabel berfungsi sebagai penyambung yang
menghubungkan kabel sebelah dalam dengan handle rem
• Beberapa jenis kabel, ujungnya ditutup dengan bahan
damar untuk mencegah keausan kontak dan melancarkan
pergerakan
• Gantilah kabel rem jika ada gangguan pada ujungnya
2. Selubung luar
• Selubung luar menyerap gaya reaksi yang
disebabkan penarikan kabel
• Melindungi kabel sebelah dalam dari karat
dan kerusakan
Pegas sepiral yang digulung
• Pegas sepiral ini bersifat lentur berfungsi untuk
menghindari kekaukan apabila melenturnya kabel
bag dalam digunakan (rem beroperasi)
• Jika kabel rem dibengkokan tajam maka pegas
sepiral bisa patah (berubah bentuk)
Liner
• Liner = lapisan sebelah dalam
• Fungsinya menghindari kontak langsung antara kabel
logam sebelah dalam dengan sepiral yang digulung
• Manfaatnya dapat mencegah keausan dan
melancarkan pergerakan kabel logam dalam
Covering
Fungsi : Mencegah
masuknya air dan
debu ke dalam
kabel rem
Menyebabkan karat
yang menghambat
pergerakan kabel rem
3. Waterproof Boot (Penutup tahan
air)
Karakteristik a. Posisinya dekat dengan brake
arm
b. Bagian yang cukup panjang
dari kabel bagian dalam yang
terbuka yang ditutup oleh
rubber boot
c. Berdimensi memanjang dan
fleksibel untuk mencegah air
dan kotoran masuk kedalam
kawat rem
d. Pemeriksaan hanya dengan
cara visual terhadap kerusakan,
fleksibilitas dan kekuatan
4. Kabel sebelah dalam
Inspecting Pemeriksaan dan
penyetelan jarak main bebas handel
rem/pedal rem
Jarak main bebas
adalah jarak
pergerakan dari
handel rem atau
pedal rem antara
posisi bebas dan
posisi dimana
rem mulai
bekerja
1. Pemeriksaan
2. Penyetelan
Posisi mur penyetel
Pemeriksaan Menyeretnya Rem
Setelah penyetelan
jarak main bebas
Harus ada
pemeriksaan rem
menyeret atau tidak
Rem tidak boleh menyeret,
sewaktu:
1. Brake arm didorong kedepan
sementara mur penyetel
ditarik ke belakang
2. Putarlah ban untuk
mterhadap putaranemastikan
adanya perlawanan
Pemeriksaan menyeretnya rem dengan
memutar ban
Pemeriksaan hidupnya lampu rem
belakang
Waktu hidupnya lampu
rem dapat berubah
setelah penyetelan jarak
main bebas pedal rem
Lampu harus
menyala saat
sebelum rem
mulai bekerja
Pemeriksaan untuk memastikan jarak
main bebas handle rem benar atau
tidak
Memastikan bahwa jarak
main bebas handle rem
tetap sama walaupun stang
kemudi digerakan ke kiri
atau ke kanan
Jarak main bebas tidak
tergantung sudut putaran
kemudi
Pemeriksaan seberapa baik rem
bekerja
Langkah-langkah:
1. Dorong kendaraan ke
arah depan untuk
memutarkan roda
2. Jalankan handle rem
dan pedal rem
3. Rasakan seberapa baik
rem tersebut bekerja
Pelepasan roda belakang dan brake
panel assembly
Prosedur pelepasan
Ikuti langkah –
langkah (1) dan (2)
1. Tarik keluar coter pin yang di
pasang pada stopper arm bolt
2. Longgarkan mur stopper arm
Catatan:
Jangan melepaskan mur stopper pada
langkah 1, jika tidak maka brake panel akan
ikut berputar dan membengkokan tangkai
rem
1
Ikuti langkah –
langkah (1) sampai
dengan (6)
2 1. Longgarkan mur pengunci dan
penyetel rantai pada ujung plat
penyetel (kedua-duanya)
2. Longgarkan mur poros belakang
3. Lepaskan mur penyetel dari tangkai
rem
4. Tekan pedal rem dan lepaskan
tangkai rem dari brake arm
5. Lepaskan baud stopper arm dan
lepaskan stopper arm
6. Lepaskan mur poros dan plat
penyetel rantai
Ikuti langkah –
langkah (1) sampai
dengan (2)
3
1. Tarik keluar poros roda belakang
2. Lepaskan plat penyetelan rantai roda
Lepaskan rantai
roda dari driven
sprocket
4
Dorong roda belakang ke depan untuk
mempermudah pekerjaan ini
Lepaskan roda
belakang dari
kendaraan
5
Lepaskan brake
panel assembly dari
roda belakang
6
Membersihkan brake shoe dan brake
drum
1. Bersihkan kotoran
dengan vacum
cleaner atau dengan
cara lain
2. Pembersihan tidak
boleh menebarkan
debu kemana-mana
Pemeriksaan Brake Lining
Periksa Brake linning
secara visual, Jika
kondisinya sangat aus
dibandingkan brake lining
baru, maka gantilah.
Jika pemeriksaan visual
tidak meyakinkan maka
periksa dan sesuaikan
dengan brake drum
(Pengukuran untuk
yamaha)
Pemeriksaan Brake Drum
Dengan menggunakan
inside vernier caliper,
ukur diameter dalam
brake drum
Jika melebihi batas
service, ganti wheel
hub, jika tidak, ganti
brake shoe
3. Pembongkaran Brake Panel
Assembly
1. Lepaskan baud dan mur
brake arm (Lengan rem)
2. Lepaskan brake shoe
Tarik salah satu brake shoe ke
arah pergerakan saat rem
diaktifkan (Posisi tegak) dan
lepaskan kemudian lepaskan
brake shoe yang satunya lagi
3. Lepaskan shoe spring
4. Lepaskan komponen-
komponen berikut dari
brake panel
1. Brake arm
2. Wear indicator plate
3. Felt seal
4. Brake cam
Pembersihan Brake Panel
Pembersihan
menggunakan kain
lap
Menyeka bagian-bagian brake
panel terutama gemuk pada
anchor pin dan brake cam
4. Perakitan Brake Panel Assembly
1. Berikan sedikit grease
silicon pada permukaan
anchor pin dan
permukaan luncur dari
brake cam
2. Pasang brake cam
3. Berikan sedikit
pelumas/oli pada
brake felt seal dan
pasang pada brake
cam
4. Pasang plate indicator
pada brake cam,
sesuaikan bagian
mendatar pada plate
indicator dengan
brake cam
5. Sewaktu memasang
brake arm, tepatkan
tanda titik pada brake
arm dengan tanda titik
pada brake cam
6. Masukan baut arm
dari belakang dan
kencangkan mur
sesuai torsi standar
7. Pasang shoe spring
pada brake shoe
8. Pasang brake shoe
pada brake panel.
Pasang satu brake
shoe dahulu kemudian
pasang brake shoe
yang lain dengan cara
meregangkan shoe
spring dengan hati-
hati agar tida lepas
Pemasangan Roda Belakang dan Brake
Panel Assembly
Pasang roda belakang dan
brake pedal assembly
sesuai BPR
5. Referensi
Melepaskan drive
chain cover
Pada beberpa model sepeda motor, drive chain
cover perlu dilepaskan dahulu sebelum
melonggarkan mur poros roda belakang
Melepaskan
muffler/knalpot
Pada beberapa model/tipe, muffler/knalpot
harus dilepaskan terlebih dahulu sebelum
membongkar roda belakang
PERIKSA DAN GANTI REM HIDRAULIK
1. Sistem Rem Cakram Hidraulik
Cara
kerja
1. Rem cakram hidraulik
membangkitkan tekanan hidraulik
melalui piston pada master silinder
sewaktu handle rem ditarik
2. Tekanan hidraulik diteruskan ke
piston-piston pada brake kaliper
melalui selang rem
3. Piston akan menggerakan kanvas
rem sehingga bergesekan dengan
piringan cakram
2. Struktur dan Pengoperasian Sistem
Rem Cakram Hidraulik
Prinsip Pengoperasian
- Volume gas, seperti udara akan
berkurang sewaktu tekanan
meningkat
- Akan tetapi, volume zat cair
seperti air atau pun oli tidak
akan berubah walaupun tekanan
meningkat
- Sistem rem hidraulik ini
memanfaatkan sifat zat cair
untuk membangkitkan
pengereman
Proses Pembangkitan Gaya
Pengereman
1. Pengoperasian handle rem
mendorong piston di dalam
master silinder. Pergerakan
mekanis ini mengubah gaya yang
dibangkitkan sewaktu handel rem
dioperasikan menjadi tekanan
hidraulik
2. Tekanan hodraulik diteruskan ke
kaliper melalui selang rem
3. Tekanan hidraulik mendorong
piston di dalam caliper
(mengubah tekanan hidraulik
menjadi pergerakan mekanis)
4. Caliper piston mendorong brake
pad terhadap brake disc, dan
membangkitkan gaya
pengereman
Master Silinder
M.S Mengubah gaya yang
dibangkitkan sewaktu
handel rem dioperasikan ke
dalam tekanan hidraulik dan
meneruskan tekanan
hidraulik ke kaliper
M.S mempunyai piston dan
pegas pengembali
didalamnya.
M.S mempunyai reservoir
tank untuk menyimpan
minyak rem
Resevoir Tank
Jendela pengintaian Untuk memeriksa tinggi minyak rem
Diapraghm
Reservoir tank memiliki diapraghma di bagian atasnya
Fungsinya : Mencegah
kebocoran dari minyak
rem dan menghindari
tersingkapnya minyak
rem terhadap udara
luar saat tinggi minyak
rem menurun
Caliper
Caliper terdiri
dari:
Piston, Caliper
bracket, Brake
pads
Caliper dilengkapi
dengan bleeder valve
untuk mengeluarkan
udara atau
mengeluarkan minyak
rem dari saluran
minyak rem
Brake pad mendorong kanvas rem (linning) terhadap
brake disc, dan terbuat dari bahan gesekan untuk
membangkitkan gaya pengereman. Oleh karena itu
brake linning mempunyai pengaruh besar terhadap
gaya pengereman
Brake Pads
Slang fleksibel (slang rem) harus
tahan terhadap tekanan dan
meneruskan tekanan hidraulik
dari master silinder ke caliper.
Slang terbuat dari karet akan
memburuk kondisinya sesuai
lama pemakaian oleh pengaruh
ultra violet dan ozone. Slang rem
perlu diperiksa secara periodik
Brake hose (Slang rem)
Dinding saluran dalam dari slang dapat bocor
karena tekanan hidraulik yang tinggi, maka
dipasang sealing washer agar merapatkan
sehingga mencegah kebocoran minyak rem
tersebut.
Sealing Washer
Baut dipakai untuk selang rem ke master
silinder dan caliper. Selain itu, baut oli
berfungsi sebagai jalan lintasan yang dilalui
minyak rem
Oil Bolt (Baud Oli)
Brake Fluide (Minyak Rem)
Sistem Rem
Cakram Hidraulik
Menggunakan minyak rem khusus
sebagai alat pengoperasiannya
Minyak rem meneruskan
pergerakan handle rem dan pedal
rem ke kaliper pada berbagai
kondisi dingin atau pun panas dan
memelihara fungsi rem itu sendiri
1. Titik didih tinggi
2. Tidak menimbulkan karat dan kerusakan pada part dari
logam dan karet
3. Viskositas yang cukup / stabil pada kondisi suhu panas
ataupun dingin
4. Mempunyai performa pelumasan yang memadai
Sifat-Sifat
minyak rem
Standar Minyak rem
DOT Standard mengklasifikasikan minyak rem menurut titik didih, yang dianggap
sebagai karakterisktik paling penting dari minyak rem
Standard minyak rem (titik didih)
TINGKAT DRY BOILING
POINT
TITIK DIDIH BASAH
(MINYAK
MENGANDUNG 3,5 %
AIR)
BAHAN
BAKU
UTAMA
DOT - 3 205⁰ C ATAU
LEBIH
104⁰ C ATAU LEBIH SERIE GLYCOL
ETHER
DOT - 4 230⁰ C ATAU
LEBIH
155⁰ C ATAU LEBIH SERIE GLYCOL
ETHER
Sepeda motor honda standardnya adalah DOT-4, maka tidak dianjurkan
memakai DOT-3 (memiliki titik didih rendah), akan mengakibatkan Vapor Lock.
Pencampuran minyak rem berbagai merk akan mengakibatkan reaksi kimia
karena bahan baku tiap merk berbeda
Adalah peristiwa yang terjadi ketika brake pads memanas secara tidak
normal akibat menyeretnya rem atau kondisi yang lainnya.
Vapor Lock
Cara
kerja
Vapor
Lock
1. Sewaktu brake pads memanas, badan utama dari kaliper ikut memanas
2. Panas ini menyebabkan minyak rem didalam silinder (pada kaliper) ikut
panas, mendidih dan menguap
3. Uap tersebut menjadi udara yang terjebak didalam sistem hidraulik
sehingga rem tidak efektif lagi
4. Dalam jangka waktu lama, minyak rem menyerap kelembaban dari
udara, sehingga titik didih menurun
Minyak rem harus diganti secara periodik *
Minyak rem tidak berubah warna saat menyerap kelembaban, tetapi minyak
rem akan berubah warna saat pemakaian bisa (Jangka waktu lama) dari
kuning tua ke coklat. (perlu penggantian)
Brake fluide deterioration
1. Turunkan standard tengah dan angkat roda
depan
2. Putar roda untuk memeriksa menyeretnya
rem
3. Tarik dan lepaskan handle rem beberapa kali
4. Putar roda untuk memeriksa bahwa roda
berputar dengan lancar atau tidak
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk memastikan
baiknya kerja brake pads
6. Dorong kendaraan untuk memutar roda dan
memastikan rem bekerja dengan baik atau
tidak
Pemeriksaan Sistem Rem Cakram
1. Pemeriksaan efektivitas rem
1. Tekan handel rem dan periksa terhadap
adanya udara palsu
2. Jika tidak ada gelembung udara di dalam
saluran hidraulik, terasa adanya perlawanan
kuat sewaktu handel rem dioperasikan
3. Jika ada gelembung udara di dalam saluran
hidraulik, terasa ada perlawanan yang kecil
saat handel rem dioperasikan walaupun
handel rem ditarik beberapa kali
2. Pemeriksaan terhadap adanya udara
Keluarkan udara (Air bleeding) dari sistem jika ada kehadiran udara di dalam saluran hidraulik
1. Sesuaikan posisi garis LOWER LEVEL pada
reservoir tank sehingga garis pada posisi
horisontal
2. Lihat ke jendela pengintaian, periksa bahwa
tinggi permukaan minyak rem berada di atas
garis LOWER LEVEL
3. Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem
Jika tinggi minyak rem turun:
1. Terjadi keausan brake pad
(periksa dan ganti brake
pad)
2. Terjadi kebocoran minyak
rem pada sistem
(perbaiki)
3. Kekurangan minyak rem
pada saat minyak rem
diganti (Tambahkan)
1. Operasikan handel rem untuk memberikan
tekanan pada saluran hidraulik
2. Periksa dan pastikan tidak ada kebocoran
pada sistem hidraulik
3. Pemakaian kembali sealing washer
memungkinan akan mengakibatkan
kebocoran minyak rem
4. Pemeriksaan sambungan minyak rem terhadap kebocoran
minyak rem
1. Lenturkan selang rem untuk memeriksa
keretakan dan kecacatan
2. Jika ada keretakan atau kecacatan, gantilah
selang rem
5. Pemeriksaan selang rem
1. Periksa keausan pada brake pad dengan melihat indikator keausan pada
brake pad
2. Keausan brake pad dapat diperiksa secara visual dari luar tanpa
membongkar komponen /part yang lain
6. Pemeriksaan terhadap keausan brake pad
Penggantian Brake Pad
1. Pastikan kaliper bergeser pada
sliding pin
2. Longgarkan pad pin pada kaliper
3. Lepaskan kaliper dari front fork
4. Lepaskan pad pin dan buka brake
pad
1. Pelapasan brake pad
1. Pasang pad baru pada sisi piston
kaliper, pastikan duduk dengan
benar dan pasang sementara pin
pad
2. Pasang kaliper pada front fork
2. Pemasangan brake pad (pada sisi piston)
1. Dorong kaliper kedalam sehingga
pad baru dapat masuk
2. Lepaskan pad pin dan pasang
brake pad pada sisi bersebrangan
piston
3. Pasang pad pin dan kencangkan
sesuai torsi standard
3. Pemasangan brake pad (pada sisi bersebrangan piston)
Tekan handel rem sampai ada
perlawanan kuat (Brake pad
mengontak brake disc)
4. Mendorong keluar kaliper piston
1. Turunkan standar tengah dan
angkat roda depan sehingga
tidak bersentuhan dengan lantai
2. Putar roda depan untuk
memeriksa rem menyeret atau
tidak
3. Tekan dan lepaskan handel rem
beberapa kali
4. Putar roda depan, pastikan
putarannya lancar
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk
memastikan brake pads
beroprasi normal
6. Dorong kendaraan untuk
memutar roda dan pastikan
efektivitas pengereman baik
5. Pemeriksaan efetivitas pengereman
3. Penggantian Minyak Rem
1. Persiapan
1. Putar stang stir sehingga posisi
reservoir tank pada posisi horisontal
2. Lindungi daerah sekitar resevoir dan
permukaan yang di cat dengan kain lap
dan siapkan minyak rem yang
direkomendasikan
3. Lepaskan cap, set plate dan
diapraghma
4. Lepaskan cap dari bleeder valve dan
tempatkan kunci ring 8-mm pada
bleeder valve
5. Pasang slang transparant pada bleeder
valve dan tempatkan ujung slang pada
botol penampung minyak rem
2. Penambahan minyak rem baru
1. Pada saat mengucurkan minyak rem ke
reservoir, letakan kain lap pada botol
minyak rem supaya tidak menetes
2. Tambahkan minyak rem ke reservoir
sampai UPPER LEVEL
3. Longgarkan bleeding valve dan
operasikan handle rem agar minyak
rem keluar
4. Pastikan tidak udara dan kotoran
masuk
5. Ulangi langkah tersebut sampai warna
minyak rem berubah (coklat ke kuning
muda) terlihat pada slang bleeding
6. Kencangkan bleeder valve
3. Pemeriksaan terhadap udara palsu
1. Operasikan handle rem dan tahan
dengan kuat, buka bleeder valve untuk
mengeluarkan udara palsu
2. Tutup/putar bleeder valve kemudian
lepaskan handle rem. Udara akan
masuk apabila handle rem dilepaskan
sebelum bleeder vavle ditutup
3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai
gelembung udara tidak terlihat di
selang
4. Tambahkan minyak rem dari reservoir
untuk mengganti minyak rem yang
keluar bersama udara
5. Pasang penutup unit reservoir dan
kencangkan bleeder valve
4. Pemeriksaan efektivitas rem
1. Turunkan standar tengah dan angkat
ban depan lepas dari lantai
2. Putar roda depan untuk memeriksa
menyeretnya rem
3. Tekan dan lepaskan handle rem
beberapa kali
4. Putar roda untuk memastikan
putarannya lancar
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk
memeriksa pengoperasian brake pad
dengan normal
6. Dorong kendaraan untuk memeriksa
kerja rem sewaktu handle rem
dioperasikan
Petunjuk
mengeluarkan
minyak rem dengan
special tools
Minyak rem dapat dikeluarkan
dengan menggunakan SST
SST menggunakan tekanan negatif
untuk mengeluarkan minyak rem
dan udara palsu
Mengefektifkan waktu servis rem
hidraulik
Menggunakan kompressor udara
atau kompresor vakum (Mityvac)
CBS (Combined Brake System) (Sistem rem gabungan) adalah mekanisme
secara otomatis menerapkan gaya pengereman ke roda depan pada saat rem
belakang diopersikan (HANDLE REM KIRI DAN KANAN DIHUBUNGKAN KE RODA
DEPAN)
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CBS
Untuk menghentikan sepeda motor, pengendara harus menarik rem depan
lebih keras dibanding rem belakang. Akan tetapi banyak pengendara pemula
yang tidak terbiasa menggunakan rem belakang secara beriringan dengan rem
depan sehingga sering terjadi kecelakaan.
Latar Belakang CBS
Pengertian CBS
CBS terdiri dari sebuah knocker dan equalizer. CBS mempunyai kabel
penghubung yang dihubungkan dengan handel rem kiri. Piston pada master
silinder diopersikan dengan kabel ini
Fungsi dan Konfigurasi CBS
Konfigurasi

More Related Content

Similar to CHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptx

Karburator (otomotif)
Karburator (otomotif)Karburator (otomotif)
Karburator (otomotif)acil12
 
Sistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptSistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptHeruPrayoga3
 
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfsistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfDONNYDANOERAHARJO
 
Presentasi sistem kopling_bahan_ajar_das
Presentasi sistem kopling_bahan_ajar_dasPresentasi sistem kopling_bahan_ajar_das
Presentasi sistem kopling_bahan_ajar_dasMuhammad Suryaningrat
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiAduyarp Namor
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiaduyarpnamor
 
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinBab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinFatkur Rohman
 
Suspensi & as belakang bst daihatsu training center
Suspensi & as belakang bst daihatsu training centerSuspensi & as belakang bst daihatsu training center
Suspensi & as belakang bst daihatsu training centerEko Supriyadi
 
M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01Fahmy Jebat
 
Laporan overhoull kopling dan komponennya
Laporan overhoull kopling dan komponennyaLaporan overhoull kopling dan komponennya
Laporan overhoull kopling dan komponennyaAbu Bakar
 
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdfWayanSantosa1
 
4 perawatan & penyetelan
4 perawatan & penyetelan4 perawatan & penyetelan
4 perawatan & penyetelanBisrul Tambunan
 
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptxDONNYDANOERAHARJO
 

Similar to CHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptx (20)

Presentasi Kopling
Presentasi KoplingPresentasi Kopling
Presentasi Kopling
 
Karburator (otomotif)
Karburator (otomotif)Karburator (otomotif)
Karburator (otomotif)
 
Sistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.pptSistem Suspensi.ppt
Sistem Suspensi.ppt
 
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdfsistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
sistemsuspensi-230109234704-71e9dee9.pdf
 
modul tromol
modul tromolmodul tromol
modul tromol
 
Job sheet overhaul f300
Job sheet overhaul f300Job sheet overhaul f300
Job sheet overhaul f300
 
Kopling tiger
Kopling tigerKopling tiger
Kopling tiger
 
Presentasi sistem kopling_bahan_ajar_das
Presentasi sistem kopling_bahan_ajar_dasPresentasi sistem kopling_bahan_ajar_das
Presentasi sistem kopling_bahan_ajar_das
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual ii
 
New step 1 training manual ii
New step 1 training manual iiNew step 1 training manual ii
New step 1 training manual ii
 
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesinBab iii. modul i komponen pokok motor mesin
Bab iii. modul i komponen pokok motor mesin
 
Smk ii
Smk iiSmk ii
Smk ii
 
Smk ii
Smk iiSmk ii
Smk ii
 
Suspensi & as belakang bst daihatsu training center
Suspensi & as belakang bst daihatsu training centerSuspensi & as belakang bst daihatsu training center
Suspensi & as belakang bst daihatsu training center
 
M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01M05 07.01-is-kp01
M05 07.01-is-kp01
 
Gardan ppt
Gardan pptGardan ppt
Gardan ppt
 
Laporan overhoull kopling dan komponennya
Laporan overhoull kopling dan komponennyaLaporan overhoull kopling dan komponennya
Laporan overhoull kopling dan komponennya
 
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
4perawatan penyetelan sepeda motor.pdf
 
4 perawatan & penyetelan
4 perawatan & penyetelan4 perawatan & penyetelan
4 perawatan & penyetelan
 
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
 

CHASIS 1 TBSM KELAS XI dan XII.pptx

  • 1. CHASIS 1 SMK YPC TASIKMALAYA TEKNIK SEPEDA MOTOR HONDA Created by Yuda Widia Rahman, S.Pd
  • 2. STANDAR SAMPING PERIKSA DAN MENGGANTI SIDE STAND 1. Standar samping digunakan untuk memparkir sepeda motor 2. Standar samping terletak disebelah kiri kendaraan 3. Berbeda dengan standar tengah, standar samping dapat ditarik atau diturunkan kembali tanpa mengangkat kendaraan
  • 3. Tipe – tipe standar samping • Tipe Normal (Tipe yang paling umum dipakai) • Tipe dengan side stand switch (Dilengkapi saklar untuk mencegah dijalankannya kendaraan dengan standar samping diturunkan)
  • 4. Pengoperasian side stand switch • Kendaraan dengan sistem V-Matic menggunakan side stand switch sebagai stater inhibitor switches • Sepeda motor tidak dapat dihidupkan sewaktu standar samping diturunkan • Jika sepeda motor dalam keadaan hidup, standar samping diturunkan, maka sepeda motor akan mati. • *jika standar samping diturunkan pada saat mesin hidup (KK ON) maka akan menyebabkan muatan listrik baterai berkurang (terkuras)
  • 5. Mekanisme side stand switch • Side stand switch dihubungkan dengan rangkaian listrik untuk start dan pengapian
  • 6. Periksa dan penggantian side stand • Turunkan standar tengah (utama) pada kendaraan atau kendaraan ditopang apabila tidak ada standar tengah • Posisi kendaraan harus dalam posisi tegak
  • 7. Pemeriksaan standar samping • Pemeriksaan pengoperasian 1. Gerakan standar samping untuk memeriksa lancar dan tidaknya 2. Periksa ketegangan pegas dan kelonggaran part yang meluncur 3. Jika standar samping kembali dengan cepat keatas, maka pegas masih baik 4. Jika ada keausan pada part yg meluncur, gantilah standar samping 5. Pelumasan diperlukan
  • 8. Pemeriksaan standar samping • Periksa terhadap kebengkokan dan kerusakan 1. Tempat pemasangan standar samping tidak bengkok 2. Ujung dari plat dasar tidak bengkok atau rusak Jika ada kebengkokan atau kerusakan, gantilah standar samping
  • 9. Pemeriksaan dan pengoperasian side stand switch • Pemeriksaan pengapian 1. Hidupkan sepeda motor, standar samping tertarik keatas 2. Turunkan standar samping, sepeda motor harus mati • Pemeriksaan penghidupan starter motor 1. Mesin dalam keadaan mati, turunkan standar samping 2. Tarik handle rem dan tekan tombol starter, pastikan motor starter tidak menyala 3. Tarik standar samping keatas, tarik handle rem, tekan tombol starter dan pastikan motor starter menyala.
  • 10. Penggantian Standar Samping • Untuk standar samping yang dilengkapi side stand switch, lepaskan dahulu side stand switch sebelum standar samping 1. Tarik standar samping keatas 2. Lepaskan baut side stand switch 3. Lepaskan side stand switch
  • 11. Penggantian Standar Samping 1. Sementara menahan pivot bolt, dengan kunci ring, longgarkan mur
  • 12. Penggantian Standar Samping 2. Geser standar samping untuk melepas pegas Perhatian: Jika anda mengganti pegas saja, lepaskan standar samping dengan cara yang sama kemudian ganti pegas
  • 13. Penggantian Standar Samping 3. Hilangkan gemuk yang menempel dan ganti dengan gemuk baru 4. Berikan gemuk pada bagian yang meluncur dari pivot bolt dan kencangkan pivot bolt sesuai torsi yang ditentukan
  • 14. Penggantian Standar Samping 5. Sementara menahan pivot bolt dengan kunci ring, kencangkan mur sesuai torsi 6. Pasang pegas standar samping dengan jig
  • 16. Penggantian Standar Samping • Model side stand switch : Setelah memasang pegas, pasang side stand switch. Pastikan pin side stand switc bertepatan dengan lubang dari tempat pemasangan. Kencangkan sesuai torsi 7. Periksa standar samping bergerak dengan lancar
  • 17. Periksa dan Ganti Ban • Ban merupakan komponen penting sepeda motor PERIKSA DAN GANTI BAN
  • 18. FUNGSI BAN • Mendukung badan kendaraan • Meneruskan tenaga mesin ke jalan, gaya gaya pengereman dan pengendaraan kepada permukaan jalan • Menyerap goncangan dari permukaan jalan • Mengubah dan mempertahankan arah perjalanan
  • 19. POLA TELAPAK BAN Bermacam alur dan takik pada ban yang mengontak jalan. Alur dan takik ini disebut pola telapak ban
  • 20. 1. Rib Type • Mempunyai pola telapak lebih kecil, kemungkinan slip lebih kecil, menghasilkan suara berdecit lebih kecil • Pengoperasian dan stabilitas tinggi, cocok untuk pengendaraan diatas aspal • Cocok digunakan untuk ban depan • Meredam kejutan dan minim getaran • Gaya dorongnya sedikit maka tidak cocok untuk ban belakang
  • 21. 2. Block Type • Terdiri atas blok blok tersendiri • Cocok untuk pengendaraan jalan yang tidak rata dan jalan berpasir
  • 22. 3. Rib-Block Type • Kombinasi antara pola rib dan pola blok • Karakteristik sesuai pola rib dan pola blok • Dipakai pada sepeda motor ukuran menengah dan besar
  • 23. FUNGSI DAN STRUKTUR DARI BAN Ada 2 Jenis ban: • Ban dengan ban dalam (tube tires) • Ban tanpa ban dalam (Tubless tires) : 1. Mempunyai inner liner (Lapisan dalam) pada dindingnya untuk membentuk konstruksi satu bagian 2. Inner liner berfungsi sebagai pengganti ban dalam 3. Beads pada ban mencegah bocornya udara dari ban
  • 24. 1. Treads • Treads (Telapak ban) melindungi breakers dan carcass • Mencegah keausan dan kerusakan pada bagian luar ban • Dapat membuang air pada permukaan ban dari jalan yang basah • Mencegah slip sepeda motor saat gaya pengendaraan dan pengereman
  • 25. 2. Breakers • Terletak antara tread dan carcass • Menyerap kejutan pada carcass • Mencegah pemisahan antara tread dan carcass
  • 26. 3. Carcass • Carcass dibentuk dengan membentuk dari beberapa lapisan cord (carcass cord/tali carcass) yang merupakan rangka dari sebuah ban • Carcass mempunyai peran dalam menahan beban dan kejutan yang diterapkan pada ban dan tekanan angin ban
  • 27. 4. Side Wall • Side wall = dinding samping dari ban • Berfungsi melindungi carcass dan tidak bersentuhan dengan jalan • Kerja lentur side wall lebih banyak dibandingkan bagian ban yang lain • Informasi ban tertera pada side wall
  • 28. 5. Rim Line • Rim line = garis pelek • Dipakai untuk memeriksa bahwa bead telah duduk diposisi yang benar pada saat ban di pasang pada pelek
  • 29. 6. Bead • Bead mendukung kedua ujung dari carcass cord untuk memasang ban dengan erat pada pelek • Bead terdiri dari sebuntelan kawat baja/kawat piano • Ada sedikiti jarak renggang antara pelek dan bead sehingga bead dapat terpasang dengan erat pada pelek sewaktu ban diisi udara dengan penuh
  • 30. 7. Inner liner • Inner liner merupakan lapisan karet dan lapisan paling dalam dari ban tubeles • Berfungsi sebagai pengganti ban dalam untuk mempertahankan udara didalam ban
  • 32. 1.Lambang kecepatan dan kecepatan maksimum yang bersangkutan
  • 33. Kode ban, kecepatan dan pembuatan
  • 34. 2. Tanda Keseimbangan pada ban • Tanda keseimbangan dipasang pada side wall sesuai dengan proses pembuatan ban • Tanda keseimbangan = tanda ringan artinya bagian paling ringan • Pada saat memasang, tanda ini harus sesuai dengan pentil ban
  • 35. 3. Panah penunjukan arah putaran • Beberapa ban sudah disesuaikan pemasangan arah putarannya sesuai alur telapak ban • Tanda arah putaran tercantum pada side wall • Pada saat pemasangan ban, arah pada tanda ini harus sesuai arah putaran ban pada kendaraan (Rotation)
  • 36. PENYIMPANAN BAN • Lokasi Penyimpanan Ban Kondisi karet ban akan memburuk akibat dari: 1. Terkena panas 2. Sinar UV 3. Kelmbamaman Ban akan mengeras kondisinya bahkan retak-retak. Hindari penyimpanan seperti di bawah ini:
  • 37. Tindakan pencegahan untuk penyimpanan ban • Jangan menumpuk ban secara horizontal karena ban akan berubah bentuk pada posisi ini • Simpanlah pada posisi tegak dan masukan karton atau pengganjal lain diantara beads ban
  • 38. Part yang berhubungan • Ban dalam (Tube) Ukurannya harus disesuaikan dengan ban luar • Pentil pelek (Rim Valve) Pentil terdapat pada ban dalam kecuali tipe ban tubeless yang pentilnya menempel pada pelek
  • 39. PEMERIKSAAN BAN • Pemeriksaan kedalaman alur ban • Pemeriksaan secara visual • Pemeriksaan tekanan udara
  • 40. 1. Pemeriksaan kedalaman alur ban • Indikator keausan Tanda pada side wall menunjukan keausan ban • Ukur kedalaman alur ban dengan depth gauge atau alat pengukur lain. Sesuaikan dengan BPR
  • 41. 2. Pemeriksaan secara visual • Periksalah secara visual pastikan ban tidak aus (Botak),sobek, retak, cacat, atau ada benda asing terjepit pada ban • Jika keadaannya sudah tidak layak pakai maka gatilah ban tersebut
  • 42. 3. Pemeriksaan Tekanan Udara Ban • Sesuaikan tekanan udara ban depan dan belakang sesuai spesifikasi pada BPR • Gunakan air gauge
  • 43. PENGGANTIAN BAN • Penggantian ban yang meggunakan ban dalam • Penggantian ban yang menggunakan ban tubless
  • 44. 1. Penggantian ban yang menggunakan ban dalam • Pelepasan ban 1. Lepaskan roda dari kendaraan 2. Lepaskan valve core (inti pentil) dengan sepesial tool dan keluarkan udara dari dalam ban 3. Pastikan udara keluar semuanya, lepaskan mur pentil dan dorong pentil sedikit ke dalam
  • 45. Pelepasan Ban 4. Injaklah ban apabila diperlukan untuk mendorong side wall terlepas dari pelek supaya bead terlepas dari pelek 5. Masukan bead pada sisi yg bersebrangan dengan pentil masuk kedalam sehingga ban miring ke satu sisi 6. Pasang rim protector pada sisi pentil untuk melindungi rim (pelek)
  • 46. Pelepasan Ban 7. Maukan tire lever (pengungkit ban) antara bead dan rim protector 8. Periksa kembali bahwa bead pada sisi yang bersebrangan dengan pentil berada di dalam bagian tengah pelek yang masuk kedalam 9. Naikan tire lever yang dimasukan ke bead dengan titik tumpu pada pelek supaya bead terlepas dari pelek
  • 47. Pelepasan Ban 10. Masukan tire lever kedua pada bead dengan jarak dekat dengan tire lever pertama 11. Ulangi langkah 10 sampai bead terlepas dari pelek 12. Setelah bead terlepas selurhnya dari pelek, tekan pentil kedalam seluruhnya 13. Pegang pentil dan tarik keluar seluruh ban dalam
  • 48. Pelepasan Ban 14. Masukan tire lever antara kaki bead yang masih disebelah dalam dari rim dan rim protector 15. Naikan tire lever untuk menganggkat bead paling dalam dan bertumpu pada pelek 16. Pegang bagian bead yang telah diangkat keluar dan tarik sisa dari bead keluar dari pelek
  • 49. Pemasangan Ban 1. Periksa ban yang akan dipasang dan berikan sabun nabati pada ban yang akan dipasang 2. Berdirikan ban dengan posisi tegak. Dimulai dari sebrang pelek, pasang bead dengan tangan sebanyak mungkin pada pelek 3. Letakan roda dilantai, pasang rim protector pada pelek
  • 50. Pemasangan Ban 4. Masukan kedua tire lever dan angkat secara bergantian untuk memasukan bead yang belum masuk. Naikan tire lever secara bersamaan untuk memasang bead terakhir 5. Tepatkan tanda keseimbangan ban pada side wall dengan lubang pentil 6. Masukan pentil ban dalam ke pelek dan kencangkan mur pentil untuk sementara
  • 51. Pemasangan Ban 7. Masukan ban dalam dan pastikan ban dalam tidak terpuntir 8. Setelah ban dalam dipastikan tidak terpuntir, isi ban dalam denga sedikit udara supaya ban tida terjepit antara bead dan pelek 9. Dimulai dari sebrang pentil, masukan bead ke dalam pelek dengan tangan sebanyak mungkin dan tahan ban dengan lutut
  • 52. Pemasangan Ban 10. Pasang rim protector pada pelek 11. Masukan tire lever pada bead dan ungkit keatas bead tersebut secara bergantian 12. Sisakan bead 100-150 mm tidak terpasang pada pelek (rapat), naikan kedua tire lever secara bersamaan supaya bead tersebut terpasang pada pelek
  • 53. Pemasangan Ban 13. Isi ban dengan udara sampai tekanan yang standard 14. Periksa bahwa jarak antara rim (pelek) dan rim line dari ban benar benar konstan (lingkaran konsentris) 15. Kencangkan mur pentil dan pasangkan ban pada kendaraan
  • 54. Penggantian Ban Tubles Pelepasan ban 1. Lepaskan roda dari kendaraan 2. Lepaskan valve core (inti pentil) dengan menggunakan kunci khusus untuk mengeluarkan udara dari ban 3. Dengan menggunakan tire bead breaker atau tool lain, lepaskan cengkraman bead pada pelek
  • 55. Pelepasan Ban 4. Setelah melepaskan cengkraman bead pada pelek, dorong bead di sebrang pentil ke dalam bagian tengah pelek yang masuk ke dalam sehingga ban miring ke satu sisi
  • 56. Pelepasan Ban 5. Pasang rim protector pada rim (pelek) pada sisi pentil 6. Masuka tire lever antara bead dan rim protector 7. Periksa kembali bead yang posisinya bersebrangan dengan pentil berada dibawah/miring 8. Naikan tire lever dan bertumpu pada rim 9. Masukan tire lever yang lain pada bead yang berdekatan dengan tire lever sebelumnya 10. Ulangi langkah 9 sampai bead terlepas dari rim
  • 57. Pelepasan Ban 11. Masukan tire lever antara kaki bead yang masih di sebelah dalam dari rim dan rim protector 12. Naikan tire lever yang dimasukan dengan rim sebagai titik tumpu untuk melepas bid yang masih didalam rim 13. Pegang bagian dari bead yang telah diangkat, lepas dan tarik bead supaya keluar dari rim
  • 58. Pemasangan Ban 1. Periksa ban yang akan dipasang dan berikan sabun nabati pada ban 2. Tepatkan tanda keseimbangan pada side wall dengan lubang valve (Pentil) 3. Pegang ban pada posisi tegak dan pasang ban dengan tangan mulai dari sebrang lubang pentil (valve)
  • 59. Pemasangan Ban 4. Rebahkan roda dan pasang rim protector 5. Masukan tire lever antara rim dengan bead yang dipasang rim protector dan angkat secara bergantian tire lever tersebut sehingga bead dapat masuk seluruhnya pada rim. Yang terakhir angkat tire lever secara bersamaan. 6. Mulai dari sebrang pentil, masukan bead sebelahnya dengan tangan dan tahan dengan lutut bagian bead yang lain
  • 60. Pemasangan Ban 7. Pasang rim protector pada rim 8. Pasang tire lever antara rim protector dan naikan tire lever berulangkali untuk memasang bead pada rim 9. Sisakan bead yang tidak terpasang 100 -150 mm dan angkat kedua tire lever secara bersamaan supaya bead terpasang suluruhnya
  • 61. Pemasangan Ban 10. Berikan air sabun nabati pada seluruh permukaan bead. Pukul telapak ban dengan palu karet untuk memastikan seluruh bead terpasang pada rim 11. Pastikan valve core tidak terpasang dan isi ban dengan udara 1,5 kali dari standard tekanan udara ban 12. Pastikan rim line dengan rim membentuk lingkaran konsentris
  • 62. Pemasangan Ban 13. Pasang valve core (inti pentil) dan sesuaikan tekanan udara dengan standard 14. Pasang roda pada kendaraan
  • 63. Mengganti rim valve (Pentil) 1. Potong valve pada akarnya agar terlepas dari rim 2. Sewaktu memasang rim valve, berikan air sabun nabati 3. Masukan valve pada rim dari sebelah dalam keluar 4. Tarik valve dari luar rim dengan menggunakan valve stem puller tahan dengan balok kayu
  • 64. PERIKSA, STEL DAN GANTI KANVAS REM
  • 65. SISTEM REM TROMOL (DRUM BRAKE) • Rem tromol bekerja melalui sepasang brake shoe yang menekan pada brake drum untuk membangkitkan gaya pengereman • Gaya pengoperasian diteruskan ke brake drum melalui handle rem atau pedal rem
  • 66. SISTEM REM TROMOL (DRUM BRAKE) • Sepasang kanvas rem (brake lining) dipasang (ditempel) pada brake shoe untuk menekan brake drum pada saat pengereman • Semakin lama semakin aus sehingga perlu adanya penyetelan handle atau pedal dan penggantian kanvas rem (Jarak main bebas)
  • 67. Tipe pengoperasian sistem rem tromol • Rem tromol yang dioperasikan dengan handle rem diteruskan ke tromol melalui kabel rem • Rem tromol yang dioperasikan oleh tangkai (Rod) biasanya untuk rem belakang yang dioperasikan oleh pedal rem melalui tangkai diteruskan ke roda belakang
  • 68. Konfigurasi dan penggerakan sistem rem tromol Konfigurasi sistem rem tromol a. Sepasang brake shoe menempel pada brake drum pada saat rem dioperasikan b. Brake shoe kembali ke posisi semula akibat dari tarikan pegas pengembali
  • 69. Jarak renggang antara brake shoe dengan brake drum • Apabila tidak ada jarak renggang, maka kendaraan akan menyeret pada saat dijalankan sehingga tidak normal • Jarak renggang akan membesar/bertambah sesuai keausang dari brake lining atau drum brake
  • 70. Cara kerja sistem rem tromol • Pada saat mengoperasikan handle rem/pedal rem maka akan menarik kabel/rod dan akan menarik brake arm sehingga brake cam akan bergerak ke arah memutar • Brake shoe akan terdorong ke sisi brake drum dengan anchor pin sebagai penahannya • Brake lining akan menempel pada brake drum sehingga roda akan berhenti berputar • Brake shoe akan kembali ke seperti semula oleh tarikan pegas pengembali pada saat handle/pedal dilepaskan
  • 71. Cara kerja sistem rem tromol
  • 72. Keausan pada leading dan trailing shoe • Leading shoe = sepatu rem yang ditempatkan di bagian depan • Trailing shoe = sepatu rem yang ditempatkan di bagian belakang • Gaya pengereman leading shoe lebih besar dibandingkan trailing shoe
  • 73. leading shoe (Efek servo-sendiri) a. Tipe Single leading shoe 1. Sebuah cam/nok untuk meggerakan dua buah brake shoe 2. Pada ujung lainnya dipasang pivot pin untuk tumpuan b. Tipe Two leading shoe 1. Dua buah cam untuk menngerakan dua buah brake shoe 2. Terpasang Pivot pin pada setiap brake shoe
  • 75. Hal penting mengenai leading dan trailing • Perbedaan gaya gesek pada leading shoe akan mempercepat keausan brake liningnya dari pada trailing shoe
  • 76. Indicator Keausan kanvas rem tromol • Pada rem tromol ada indicator keausan yang bergerak mengikuti pergerakan berputar dari brake cam • Teknisi dapat memeriksa keausan brake lining dan tromol tanpa membongkar sistem rem • Pemeriksaan dilakukan sambil menjalankan rem, tidak boleh melebihi tanda ∆
  • 77. Kabel Rem • Kabel rem terdiri dari kawat/kabel bagian dalam untuk menari brake lever dan selubung luar yang melindungi kabel dan melancarkan gerak kabel • Rubber boot (selubung karet) dipasang pada kedua ujung kabel rem suapaya air dan kotoran tidak masuk • Jika air/kotoran masuk ke dalam kabel maka kawat akan berkarat dan putus.
  • 78. 1. Ujung kabel • Ujung kabel berfungsi sebagai penyambung yang menghubungkan kabel sebelah dalam dengan handle rem • Beberapa jenis kabel, ujungnya ditutup dengan bahan damar untuk mencegah keausan kontak dan melancarkan pergerakan • Gantilah kabel rem jika ada gangguan pada ujungnya
  • 79. 2. Selubung luar • Selubung luar menyerap gaya reaksi yang disebabkan penarikan kabel • Melindungi kabel sebelah dalam dari karat dan kerusakan
  • 80. Pegas sepiral yang digulung • Pegas sepiral ini bersifat lentur berfungsi untuk menghindari kekaukan apabila melenturnya kabel bag dalam digunakan (rem beroperasi) • Jika kabel rem dibengkokan tajam maka pegas sepiral bisa patah (berubah bentuk)
  • 81. Liner • Liner = lapisan sebelah dalam • Fungsinya menghindari kontak langsung antara kabel logam sebelah dalam dengan sepiral yang digulung • Manfaatnya dapat mencegah keausan dan melancarkan pergerakan kabel logam dalam
  • 82. Covering Fungsi : Mencegah masuknya air dan debu ke dalam kabel rem Menyebabkan karat yang menghambat pergerakan kabel rem
  • 83. 3. Waterproof Boot (Penutup tahan air) Karakteristik a. Posisinya dekat dengan brake arm b. Bagian yang cukup panjang dari kabel bagian dalam yang terbuka yang ditutup oleh rubber boot c. Berdimensi memanjang dan fleksibel untuk mencegah air dan kotoran masuk kedalam kawat rem d. Pemeriksaan hanya dengan cara visual terhadap kerusakan, fleksibilitas dan kekuatan
  • 85. Inspecting Pemeriksaan dan penyetelan jarak main bebas handel rem/pedal rem Jarak main bebas adalah jarak pergerakan dari handel rem atau pedal rem antara posisi bebas dan posisi dimana rem mulai bekerja
  • 89. Pemeriksaan Menyeretnya Rem Setelah penyetelan jarak main bebas Harus ada pemeriksaan rem menyeret atau tidak Rem tidak boleh menyeret, sewaktu: 1. Brake arm didorong kedepan sementara mur penyetel ditarik ke belakang 2. Putarlah ban untuk mterhadap putaranemastikan adanya perlawanan
  • 90. Pemeriksaan menyeretnya rem dengan memutar ban
  • 91. Pemeriksaan hidupnya lampu rem belakang Waktu hidupnya lampu rem dapat berubah setelah penyetelan jarak main bebas pedal rem Lampu harus menyala saat sebelum rem mulai bekerja
  • 92. Pemeriksaan untuk memastikan jarak main bebas handle rem benar atau tidak Memastikan bahwa jarak main bebas handle rem tetap sama walaupun stang kemudi digerakan ke kiri atau ke kanan Jarak main bebas tidak tergantung sudut putaran kemudi
  • 93. Pemeriksaan seberapa baik rem bekerja Langkah-langkah: 1. Dorong kendaraan ke arah depan untuk memutarkan roda 2. Jalankan handle rem dan pedal rem 3. Rasakan seberapa baik rem tersebut bekerja
  • 94. Pelepasan roda belakang dan brake panel assembly
  • 95. Prosedur pelepasan Ikuti langkah – langkah (1) dan (2) 1. Tarik keluar coter pin yang di pasang pada stopper arm bolt 2. Longgarkan mur stopper arm Catatan: Jangan melepaskan mur stopper pada langkah 1, jika tidak maka brake panel akan ikut berputar dan membengkokan tangkai rem 1
  • 96. Ikuti langkah – langkah (1) sampai dengan (6) 2 1. Longgarkan mur pengunci dan penyetel rantai pada ujung plat penyetel (kedua-duanya) 2. Longgarkan mur poros belakang 3. Lepaskan mur penyetel dari tangkai rem 4. Tekan pedal rem dan lepaskan tangkai rem dari brake arm 5. Lepaskan baud stopper arm dan lepaskan stopper arm 6. Lepaskan mur poros dan plat penyetel rantai
  • 97. Ikuti langkah – langkah (1) sampai dengan (2) 3 1. Tarik keluar poros roda belakang 2. Lepaskan plat penyetelan rantai roda Lepaskan rantai roda dari driven sprocket 4 Dorong roda belakang ke depan untuk mempermudah pekerjaan ini
  • 98. Lepaskan roda belakang dari kendaraan 5 Lepaskan brake panel assembly dari roda belakang 6
  • 99. Membersihkan brake shoe dan brake drum 1. Bersihkan kotoran dengan vacum cleaner atau dengan cara lain 2. Pembersihan tidak boleh menebarkan debu kemana-mana
  • 100. Pemeriksaan Brake Lining Periksa Brake linning secara visual, Jika kondisinya sangat aus dibandingkan brake lining baru, maka gantilah. Jika pemeriksaan visual tidak meyakinkan maka periksa dan sesuaikan dengan brake drum (Pengukuran untuk yamaha)
  • 101. Pemeriksaan Brake Drum Dengan menggunakan inside vernier caliper, ukur diameter dalam brake drum Jika melebihi batas service, ganti wheel hub, jika tidak, ganti brake shoe
  • 102. 3. Pembongkaran Brake Panel Assembly 1. Lepaskan baud dan mur brake arm (Lengan rem)
  • 103. 2. Lepaskan brake shoe Tarik salah satu brake shoe ke arah pergerakan saat rem diaktifkan (Posisi tegak) dan lepaskan kemudian lepaskan brake shoe yang satunya lagi 3. Lepaskan shoe spring
  • 104. 4. Lepaskan komponen- komponen berikut dari brake panel 1. Brake arm 2. Wear indicator plate 3. Felt seal 4. Brake cam
  • 105. Pembersihan Brake Panel Pembersihan menggunakan kain lap Menyeka bagian-bagian brake panel terutama gemuk pada anchor pin dan brake cam
  • 106. 4. Perakitan Brake Panel Assembly 1. Berikan sedikit grease silicon pada permukaan anchor pin dan permukaan luncur dari brake cam 2. Pasang brake cam
  • 107. 3. Berikan sedikit pelumas/oli pada brake felt seal dan pasang pada brake cam 4. Pasang plate indicator pada brake cam, sesuaikan bagian mendatar pada plate indicator dengan brake cam
  • 108. 5. Sewaktu memasang brake arm, tepatkan tanda titik pada brake arm dengan tanda titik pada brake cam 6. Masukan baut arm dari belakang dan kencangkan mur sesuai torsi standar
  • 109. 7. Pasang shoe spring pada brake shoe 8. Pasang brake shoe pada brake panel. Pasang satu brake shoe dahulu kemudian pasang brake shoe yang lain dengan cara meregangkan shoe spring dengan hati- hati agar tida lepas
  • 110. Pemasangan Roda Belakang dan Brake Panel Assembly Pasang roda belakang dan brake pedal assembly sesuai BPR
  • 111. 5. Referensi Melepaskan drive chain cover Pada beberpa model sepeda motor, drive chain cover perlu dilepaskan dahulu sebelum melonggarkan mur poros roda belakang
  • 112. Melepaskan muffler/knalpot Pada beberapa model/tipe, muffler/knalpot harus dilepaskan terlebih dahulu sebelum membongkar roda belakang
  • 113. PERIKSA DAN GANTI REM HIDRAULIK 1. Sistem Rem Cakram Hidraulik Cara kerja 1. Rem cakram hidraulik membangkitkan tekanan hidraulik melalui piston pada master silinder sewaktu handle rem ditarik 2. Tekanan hidraulik diteruskan ke piston-piston pada brake kaliper melalui selang rem 3. Piston akan menggerakan kanvas rem sehingga bergesekan dengan piringan cakram
  • 114. 2. Struktur dan Pengoperasian Sistem Rem Cakram Hidraulik Prinsip Pengoperasian - Volume gas, seperti udara akan berkurang sewaktu tekanan meningkat - Akan tetapi, volume zat cair seperti air atau pun oli tidak akan berubah walaupun tekanan meningkat - Sistem rem hidraulik ini memanfaatkan sifat zat cair untuk membangkitkan pengereman
  • 115. Proses Pembangkitan Gaya Pengereman 1. Pengoperasian handle rem mendorong piston di dalam master silinder. Pergerakan mekanis ini mengubah gaya yang dibangkitkan sewaktu handel rem dioperasikan menjadi tekanan hidraulik 2. Tekanan hodraulik diteruskan ke kaliper melalui selang rem 3. Tekanan hidraulik mendorong piston di dalam caliper (mengubah tekanan hidraulik menjadi pergerakan mekanis) 4. Caliper piston mendorong brake pad terhadap brake disc, dan membangkitkan gaya pengereman
  • 116. Master Silinder M.S Mengubah gaya yang dibangkitkan sewaktu handel rem dioperasikan ke dalam tekanan hidraulik dan meneruskan tekanan hidraulik ke kaliper M.S mempunyai piston dan pegas pengembali didalamnya. M.S mempunyai reservoir tank untuk menyimpan minyak rem
  • 117. Resevoir Tank Jendela pengintaian Untuk memeriksa tinggi minyak rem
  • 118. Diapraghm Reservoir tank memiliki diapraghma di bagian atasnya Fungsinya : Mencegah kebocoran dari minyak rem dan menghindari tersingkapnya minyak rem terhadap udara luar saat tinggi minyak rem menurun
  • 119. Caliper Caliper terdiri dari: Piston, Caliper bracket, Brake pads Caliper dilengkapi dengan bleeder valve untuk mengeluarkan udara atau mengeluarkan minyak rem dari saluran minyak rem
  • 120. Brake pad mendorong kanvas rem (linning) terhadap brake disc, dan terbuat dari bahan gesekan untuk membangkitkan gaya pengereman. Oleh karena itu brake linning mempunyai pengaruh besar terhadap gaya pengereman Brake Pads Slang fleksibel (slang rem) harus tahan terhadap tekanan dan meneruskan tekanan hidraulik dari master silinder ke caliper. Slang terbuat dari karet akan memburuk kondisinya sesuai lama pemakaian oleh pengaruh ultra violet dan ozone. Slang rem perlu diperiksa secara periodik Brake hose (Slang rem)
  • 121. Dinding saluran dalam dari slang dapat bocor karena tekanan hidraulik yang tinggi, maka dipasang sealing washer agar merapatkan sehingga mencegah kebocoran minyak rem tersebut. Sealing Washer Baut dipakai untuk selang rem ke master silinder dan caliper. Selain itu, baut oli berfungsi sebagai jalan lintasan yang dilalui minyak rem Oil Bolt (Baud Oli)
  • 122. Brake Fluide (Minyak Rem) Sistem Rem Cakram Hidraulik Menggunakan minyak rem khusus sebagai alat pengoperasiannya Minyak rem meneruskan pergerakan handle rem dan pedal rem ke kaliper pada berbagai kondisi dingin atau pun panas dan memelihara fungsi rem itu sendiri 1. Titik didih tinggi 2. Tidak menimbulkan karat dan kerusakan pada part dari logam dan karet 3. Viskositas yang cukup / stabil pada kondisi suhu panas ataupun dingin 4. Mempunyai performa pelumasan yang memadai Sifat-Sifat minyak rem
  • 123. Standar Minyak rem DOT Standard mengklasifikasikan minyak rem menurut titik didih, yang dianggap sebagai karakterisktik paling penting dari minyak rem Standard minyak rem (titik didih) TINGKAT DRY BOILING POINT TITIK DIDIH BASAH (MINYAK MENGANDUNG 3,5 % AIR) BAHAN BAKU UTAMA DOT - 3 205⁰ C ATAU LEBIH 104⁰ C ATAU LEBIH SERIE GLYCOL ETHER DOT - 4 230⁰ C ATAU LEBIH 155⁰ C ATAU LEBIH SERIE GLYCOL ETHER Sepeda motor honda standardnya adalah DOT-4, maka tidak dianjurkan memakai DOT-3 (memiliki titik didih rendah), akan mengakibatkan Vapor Lock. Pencampuran minyak rem berbagai merk akan mengakibatkan reaksi kimia karena bahan baku tiap merk berbeda
  • 124. Adalah peristiwa yang terjadi ketika brake pads memanas secara tidak normal akibat menyeretnya rem atau kondisi yang lainnya. Vapor Lock Cara kerja Vapor Lock 1. Sewaktu brake pads memanas, badan utama dari kaliper ikut memanas 2. Panas ini menyebabkan minyak rem didalam silinder (pada kaliper) ikut panas, mendidih dan menguap 3. Uap tersebut menjadi udara yang terjebak didalam sistem hidraulik sehingga rem tidak efektif lagi 4. Dalam jangka waktu lama, minyak rem menyerap kelembaban dari udara, sehingga titik didih menurun Minyak rem harus diganti secara periodik *
  • 125. Minyak rem tidak berubah warna saat menyerap kelembaban, tetapi minyak rem akan berubah warna saat pemakaian bisa (Jangka waktu lama) dari kuning tua ke coklat. (perlu penggantian) Brake fluide deterioration
  • 126. 1. Turunkan standard tengah dan angkat roda depan 2. Putar roda untuk memeriksa menyeretnya rem 3. Tarik dan lepaskan handle rem beberapa kali 4. Putar roda untuk memeriksa bahwa roda berputar dengan lancar atau tidak 5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk memastikan baiknya kerja brake pads 6. Dorong kendaraan untuk memutar roda dan memastikan rem bekerja dengan baik atau tidak Pemeriksaan Sistem Rem Cakram 1. Pemeriksaan efektivitas rem
  • 127. 1. Tekan handel rem dan periksa terhadap adanya udara palsu 2. Jika tidak ada gelembung udara di dalam saluran hidraulik, terasa adanya perlawanan kuat sewaktu handel rem dioperasikan 3. Jika ada gelembung udara di dalam saluran hidraulik, terasa ada perlawanan yang kecil saat handel rem dioperasikan walaupun handel rem ditarik beberapa kali 2. Pemeriksaan terhadap adanya udara Keluarkan udara (Air bleeding) dari sistem jika ada kehadiran udara di dalam saluran hidraulik
  • 128. 1. Sesuaikan posisi garis LOWER LEVEL pada reservoir tank sehingga garis pada posisi horisontal 2. Lihat ke jendela pengintaian, periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem berada di atas garis LOWER LEVEL 3. Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem Jika tinggi minyak rem turun: 1. Terjadi keausan brake pad (periksa dan ganti brake pad) 2. Terjadi kebocoran minyak rem pada sistem (perbaiki) 3. Kekurangan minyak rem pada saat minyak rem diganti (Tambahkan)
  • 129. 1. Operasikan handel rem untuk memberikan tekanan pada saluran hidraulik 2. Periksa dan pastikan tidak ada kebocoran pada sistem hidraulik 3. Pemakaian kembali sealing washer memungkinan akan mengakibatkan kebocoran minyak rem 4. Pemeriksaan sambungan minyak rem terhadap kebocoran minyak rem 1. Lenturkan selang rem untuk memeriksa keretakan dan kecacatan 2. Jika ada keretakan atau kecacatan, gantilah selang rem 5. Pemeriksaan selang rem
  • 130. 1. Periksa keausan pada brake pad dengan melihat indikator keausan pada brake pad 2. Keausan brake pad dapat diperiksa secara visual dari luar tanpa membongkar komponen /part yang lain 6. Pemeriksaan terhadap keausan brake pad
  • 131. Penggantian Brake Pad 1. Pastikan kaliper bergeser pada sliding pin 2. Longgarkan pad pin pada kaliper 3. Lepaskan kaliper dari front fork 4. Lepaskan pad pin dan buka brake pad 1. Pelapasan brake pad 1. Pasang pad baru pada sisi piston kaliper, pastikan duduk dengan benar dan pasang sementara pin pad 2. Pasang kaliper pada front fork 2. Pemasangan brake pad (pada sisi piston)
  • 132. 1. Dorong kaliper kedalam sehingga pad baru dapat masuk 2. Lepaskan pad pin dan pasang brake pad pada sisi bersebrangan piston 3. Pasang pad pin dan kencangkan sesuai torsi standard 3. Pemasangan brake pad (pada sisi bersebrangan piston) Tekan handel rem sampai ada perlawanan kuat (Brake pad mengontak brake disc) 4. Mendorong keluar kaliper piston
  • 133. 1. Turunkan standar tengah dan angkat roda depan sehingga tidak bersentuhan dengan lantai 2. Putar roda depan untuk memeriksa rem menyeret atau tidak 3. Tekan dan lepaskan handel rem beberapa kali 4. Putar roda depan, pastikan putarannya lancar 5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk memastikan brake pads beroprasi normal 6. Dorong kendaraan untuk memutar roda dan pastikan efektivitas pengereman baik 5. Pemeriksaan efetivitas pengereman
  • 134. 3. Penggantian Minyak Rem 1. Persiapan 1. Putar stang stir sehingga posisi reservoir tank pada posisi horisontal 2. Lindungi daerah sekitar resevoir dan permukaan yang di cat dengan kain lap dan siapkan minyak rem yang direkomendasikan 3. Lepaskan cap, set plate dan diapraghma 4. Lepaskan cap dari bleeder valve dan tempatkan kunci ring 8-mm pada bleeder valve 5. Pasang slang transparant pada bleeder valve dan tempatkan ujung slang pada botol penampung minyak rem
  • 135. 2. Penambahan minyak rem baru 1. Pada saat mengucurkan minyak rem ke reservoir, letakan kain lap pada botol minyak rem supaya tidak menetes 2. Tambahkan minyak rem ke reservoir sampai UPPER LEVEL 3. Longgarkan bleeding valve dan operasikan handle rem agar minyak rem keluar 4. Pastikan tidak udara dan kotoran masuk 5. Ulangi langkah tersebut sampai warna minyak rem berubah (coklat ke kuning muda) terlihat pada slang bleeding 6. Kencangkan bleeder valve
  • 136. 3. Pemeriksaan terhadap udara palsu 1. Operasikan handle rem dan tahan dengan kuat, buka bleeder valve untuk mengeluarkan udara palsu 2. Tutup/putar bleeder valve kemudian lepaskan handle rem. Udara akan masuk apabila handle rem dilepaskan sebelum bleeder vavle ditutup 3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai gelembung udara tidak terlihat di selang 4. Tambahkan minyak rem dari reservoir untuk mengganti minyak rem yang keluar bersama udara 5. Pasang penutup unit reservoir dan kencangkan bleeder valve
  • 137. 4. Pemeriksaan efektivitas rem 1. Turunkan standar tengah dan angkat ban depan lepas dari lantai 2. Putar roda depan untuk memeriksa menyeretnya rem 3. Tekan dan lepaskan handle rem beberapa kali 4. Putar roda untuk memastikan putarannya lancar 5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk memeriksa pengoperasian brake pad dengan normal 6. Dorong kendaraan untuk memeriksa kerja rem sewaktu handle rem dioperasikan
  • 138. Petunjuk mengeluarkan minyak rem dengan special tools Minyak rem dapat dikeluarkan dengan menggunakan SST SST menggunakan tekanan negatif untuk mengeluarkan minyak rem dan udara palsu Mengefektifkan waktu servis rem hidraulik Menggunakan kompressor udara atau kompresor vakum (Mityvac)
  • 139. CBS (Combined Brake System) (Sistem rem gabungan) adalah mekanisme secara otomatis menerapkan gaya pengereman ke roda depan pada saat rem belakang diopersikan (HANDLE REM KIRI DAN KANAN DIHUBUNGKAN KE RODA DEPAN) PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CBS Untuk menghentikan sepeda motor, pengendara harus menarik rem depan lebih keras dibanding rem belakang. Akan tetapi banyak pengendara pemula yang tidak terbiasa menggunakan rem belakang secara beriringan dengan rem depan sehingga sering terjadi kecelakaan. Latar Belakang CBS Pengertian CBS
  • 140.
  • 141.
  • 142. CBS terdiri dari sebuah knocker dan equalizer. CBS mempunyai kabel penghubung yang dihubungkan dengan handel rem kiri. Piston pada master silinder diopersikan dengan kabel ini Fungsi dan Konfigurasi CBS Konfigurasi