1. CHASIS 1
SMK YPC TASIKMALAYA
TEKNIK SEPEDA MOTOR HONDA
Created by Yuda Widia Rahman, S.Pd
2. STANDAR SAMPING
PERIKSA DAN MENGGANTI SIDE STAND
1. Standar samping digunakan untuk memparkir sepeda motor
2. Standar samping terletak disebelah kiri kendaraan
3. Berbeda dengan standar tengah, standar samping dapat
ditarik atau diturunkan kembali tanpa mengangkat kendaraan
3. Tipe – tipe standar samping
• Tipe Normal (Tipe yang
paling umum dipakai)
• Tipe dengan side stand
switch (Dilengkapi saklar
untuk mencegah
dijalankannya kendaraan
dengan standar samping
diturunkan)
4. Pengoperasian side stand switch
• Kendaraan dengan sistem V-Matic menggunakan
side stand switch sebagai stater inhibitor switches
• Sepeda motor tidak dapat dihidupkan sewaktu
standar samping diturunkan
• Jika sepeda motor dalam keadaan hidup, standar
samping diturunkan, maka sepeda motor akan
mati.
• *jika standar samping diturunkan pada saat
mesin hidup (KK ON) maka akan menyebabkan
muatan listrik baterai berkurang (terkuras)
5. Mekanisme side stand switch
• Side stand switch dihubungkan dengan
rangkaian listrik untuk start dan pengapian
6. Periksa dan penggantian side stand
• Turunkan standar tengah (utama) pada
kendaraan atau kendaraan ditopang apabila
tidak ada standar tengah
• Posisi kendaraan harus dalam posisi tegak
7. Pemeriksaan standar samping
• Pemeriksaan pengoperasian
1. Gerakan standar samping untuk memeriksa lancar dan tidaknya
2. Periksa ketegangan pegas dan kelonggaran part yang meluncur
3. Jika standar samping kembali dengan cepat keatas, maka pegas masih baik
4. Jika ada keausan pada part yg meluncur, gantilah standar samping
5. Pelumasan diperlukan
8. Pemeriksaan standar samping
• Periksa terhadap kebengkokan dan kerusakan
1. Tempat pemasangan standar samping tidak bengkok
2. Ujung dari plat dasar tidak bengkok atau rusak
Jika ada kebengkokan atau kerusakan, gantilah standar samping
9. Pemeriksaan dan pengoperasian side
stand switch
• Pemeriksaan pengapian
1. Hidupkan sepeda motor, standar samping tertarik
keatas
2. Turunkan standar samping, sepeda motor harus mati
• Pemeriksaan penghidupan starter motor
1. Mesin dalam keadaan mati, turunkan standar
samping
2. Tarik handle rem dan tekan tombol starter, pastikan
motor starter tidak menyala
3. Tarik standar samping keatas, tarik handle rem, tekan
tombol starter dan pastikan motor starter menyala.
10. Penggantian Standar Samping
• Untuk standar samping yang dilengkapi side stand
switch, lepaskan dahulu side stand switch sebelum
standar samping
1. Tarik standar samping keatas
2. Lepaskan baut side stand switch
3. Lepaskan side stand switch
12. Penggantian Standar Samping
2. Geser standar samping untuk melepas pegas
Perhatian: Jika anda mengganti pegas saja,
lepaskan standar samping dengan cara yang
sama kemudian ganti pegas
13. Penggantian Standar Samping
3. Hilangkan gemuk yang menempel dan ganti
dengan gemuk baru
4. Berikan gemuk pada bagian yang meluncur
dari pivot bolt dan kencangkan pivot bolt
sesuai torsi yang ditentukan
14. Penggantian Standar Samping
5. Sementara menahan pivot bolt dengan kunci
ring, kencangkan mur sesuai torsi
6. Pasang pegas standar samping dengan jig
16. Penggantian Standar Samping
• Model side stand switch :
Setelah memasang pegas, pasang side stand switch.
Pastikan pin side stand switc bertepatan dengan lubang
dari tempat pemasangan. Kencangkan sesuai torsi
7. Periksa standar samping bergerak dengan lancar
17. Periksa dan Ganti Ban
• Ban merupakan komponen penting sepeda
motor
PERIKSA DAN GANTI BAN
18. FUNGSI BAN
• Mendukung badan kendaraan
• Meneruskan tenaga mesin ke jalan, gaya gaya pengereman
dan pengendaraan kepada permukaan jalan
• Menyerap goncangan dari permukaan jalan
• Mengubah dan mempertahankan arah perjalanan
19. POLA TELAPAK BAN
Bermacam alur dan takik pada ban yang
mengontak jalan.
Alur dan takik ini disebut pola telapak ban
20. 1. Rib Type
• Mempunyai pola telapak lebih kecil, kemungkinan slip lebih kecil,
menghasilkan suara berdecit lebih kecil
• Pengoperasian dan stabilitas tinggi, cocok untuk pengendaraan
diatas aspal
• Cocok digunakan untuk ban depan
• Meredam kejutan dan minim getaran
• Gaya dorongnya sedikit maka tidak cocok untuk ban belakang
21. 2. Block Type
• Terdiri atas blok blok tersendiri
• Cocok untuk pengendaraan jalan yang tidak
rata dan jalan berpasir
22. 3. Rib-Block Type
• Kombinasi antara pola rib dan pola blok
• Karakteristik sesuai pola rib dan pola blok
• Dipakai pada sepeda motor ukuran menengah
dan besar
23. FUNGSI DAN STRUKTUR DARI BAN
Ada 2 Jenis ban:
• Ban dengan ban dalam (tube tires)
• Ban tanpa ban dalam (Tubless tires) :
1. Mempunyai inner liner (Lapisan dalam) pada dindingnya
untuk membentuk konstruksi satu bagian
2. Inner liner berfungsi sebagai pengganti ban dalam
3. Beads pada ban mencegah bocornya udara dari ban
24. 1. Treads
• Treads (Telapak ban) melindungi breakers dan carcass
• Mencegah keausan dan kerusakan pada bagian luar
ban
• Dapat membuang air pada permukaan ban dari jalan
yang basah
• Mencegah slip sepeda motor saat gaya pengendaraan
dan pengereman
25. 2. Breakers
• Terletak antara tread dan carcass
• Menyerap kejutan pada carcass
• Mencegah pemisahan antara tread dan
carcass
26. 3. Carcass
• Carcass dibentuk dengan membentuk dari
beberapa lapisan cord (carcass cord/tali carcass)
yang merupakan rangka dari sebuah ban
• Carcass mempunyai peran dalam menahan beban
dan kejutan yang diterapkan pada ban dan
tekanan angin ban
27. 4. Side Wall
• Side wall = dinding samping dari ban
• Berfungsi melindungi carcass dan tidak
bersentuhan dengan jalan
• Kerja lentur side wall lebih banyak dibandingkan
bagian ban yang lain
• Informasi ban tertera pada side wall
28. 5. Rim Line
• Rim line = garis pelek
• Dipakai untuk memeriksa bahwa bead telah
duduk diposisi yang benar pada saat ban di
pasang pada pelek
29. 6. Bead
• Bead mendukung kedua ujung dari carcass cord untuk
memasang ban dengan erat pada pelek
• Bead terdiri dari sebuntelan kawat baja/kawat piano
• Ada sedikiti jarak renggang antara pelek dan bead
sehingga bead dapat terpasang dengan erat pada pelek
sewaktu ban diisi udara dengan penuh
30. 7. Inner liner
• Inner liner merupakan lapisan karet dan
lapisan paling dalam dari ban tubeles
• Berfungsi sebagai pengganti ban dalam untuk
mempertahankan udara didalam ban
34. 2. Tanda Keseimbangan pada ban
• Tanda keseimbangan dipasang pada side wall sesuai
dengan proses pembuatan ban
• Tanda keseimbangan = tanda ringan artinya bagian paling
ringan
• Pada saat memasang, tanda ini harus sesuai dengan pentil
ban
35. 3. Panah penunjukan arah putaran
• Beberapa ban sudah disesuaikan pemasangan arah
putarannya sesuai alur telapak ban
• Tanda arah putaran tercantum pada side wall
• Pada saat pemasangan ban, arah pada tanda ini harus
sesuai arah putaran ban pada kendaraan (Rotation)
36. PENYIMPANAN BAN
• Lokasi Penyimpanan Ban
Kondisi karet ban akan memburuk akibat dari:
1. Terkena panas
2. Sinar UV
3. Kelmbamaman
Ban akan mengeras kondisinya bahkan retak-retak. Hindari
penyimpanan seperti di bawah ini:
37. Tindakan pencegahan untuk
penyimpanan ban
• Jangan menumpuk ban secara horizontal karena
ban akan berubah bentuk pada posisi ini
• Simpanlah pada posisi tegak dan masukan karton
atau pengganjal lain diantara beads ban
38. Part yang berhubungan
• Ban dalam (Tube)
Ukurannya harus disesuaikan dengan ban luar
• Pentil pelek (Rim Valve)
Pentil terdapat pada ban dalam kecuali tipe ban
tubeless yang pentilnya menempel pada pelek
40. 1. Pemeriksaan kedalaman alur ban
• Indikator keausan
Tanda pada side wall menunjukan keausan
ban
• Ukur kedalaman alur ban dengan depth gauge
atau alat pengukur lain. Sesuaikan dengan BPR
41. 2. Pemeriksaan secara visual
• Periksalah secara visual pastikan ban tidak aus
(Botak),sobek, retak, cacat, atau ada benda
asing terjepit pada ban
• Jika keadaannya sudah tidak layak pakai maka
gatilah ban tersebut
42. 3. Pemeriksaan Tekanan Udara Ban
• Sesuaikan tekanan udara ban depan dan
belakang sesuai spesifikasi pada BPR
• Gunakan air gauge
44. 1. Penggantian ban yang
menggunakan ban dalam
• Pelepasan ban
1. Lepaskan roda dari kendaraan
2. Lepaskan valve core (inti pentil) dengan sepesial tool
dan keluarkan udara dari dalam ban
3. Pastikan udara keluar semuanya, lepaskan mur pentil
dan dorong pentil sedikit ke dalam
45. Pelepasan Ban
4. Injaklah ban apabila diperlukan untuk mendorong side
wall terlepas dari pelek supaya bead terlepas dari
pelek
5. Masukan bead pada sisi yg bersebrangan dengan pentil
masuk kedalam sehingga ban miring ke satu sisi
6. Pasang rim protector pada sisi pentil untuk melindungi
rim (pelek)
46. Pelepasan Ban
7. Maukan tire lever (pengungkit ban) antara bead dan
rim protector
8. Periksa kembali bahwa bead pada sisi yang
bersebrangan dengan pentil berada di dalam bagian
tengah pelek yang masuk kedalam
9. Naikan tire lever yang dimasukan ke bead dengan titik
tumpu pada pelek supaya bead terlepas dari pelek
47. Pelepasan Ban
10. Masukan tire lever kedua pada bead dengan jarak
dekat dengan tire lever pertama
11. Ulangi langkah 10 sampai bead terlepas dari pelek
12. Setelah bead terlepas selurhnya dari pelek, tekan
pentil kedalam seluruhnya
13. Pegang pentil dan tarik keluar seluruh ban dalam
48. Pelepasan Ban
14. Masukan tire lever antara kaki bead yang masih
disebelah dalam dari rim dan rim protector
15. Naikan tire lever untuk menganggkat bead
paling dalam dan bertumpu pada pelek
16. Pegang bagian bead yang telah diangkat keluar
dan tarik sisa dari bead keluar dari pelek
49. Pemasangan Ban
1. Periksa ban yang akan dipasang dan berikan sabun nabati
pada ban yang akan dipasang
2. Berdirikan ban dengan posisi tegak. Dimulai dari sebrang
pelek, pasang bead dengan tangan sebanyak mungkin
pada pelek
3. Letakan roda dilantai, pasang rim protector pada pelek
50. Pemasangan Ban
4. Masukan kedua tire lever dan angkat secara bergantian
untuk memasukan bead yang belum masuk. Naikan tire
lever secara bersamaan untuk memasang bead terakhir
5. Tepatkan tanda keseimbangan ban pada side wall
dengan lubang pentil
6. Masukan pentil ban dalam ke pelek dan kencangkan
mur pentil untuk sementara
51. Pemasangan Ban
7. Masukan ban dalam dan pastikan ban dalam tidak
terpuntir
8. Setelah ban dalam dipastikan tidak terpuntir, isi ban
dalam denga sedikit udara supaya ban tida terjepit
antara bead dan pelek
9. Dimulai dari sebrang pentil, masukan bead ke dalam
pelek dengan tangan sebanyak mungkin dan tahan ban
dengan lutut
52. Pemasangan Ban
10. Pasang rim protector pada pelek
11. Masukan tire lever pada bead dan ungkit keatas bead
tersebut secara bergantian
12. Sisakan bead 100-150 mm tidak terpasang pada pelek
(rapat), naikan kedua tire lever secara bersamaan supaya
bead tersebut terpasang pada pelek
53. Pemasangan Ban
13. Isi ban dengan udara sampai tekanan yang standard
14. Periksa bahwa jarak antara rim (pelek) dan rim line
dari ban benar benar konstan (lingkaran konsentris)
15. Kencangkan mur pentil dan pasangkan ban pada
kendaraan
54. Penggantian Ban Tubles
Pelepasan ban
1. Lepaskan roda dari kendaraan
2. Lepaskan valve core (inti pentil) dengan
menggunakan kunci khusus untuk mengeluarkan
udara dari ban
3. Dengan menggunakan tire bead breaker atau
tool lain, lepaskan cengkraman bead pada pelek
55. Pelepasan Ban
4. Setelah melepaskan cengkraman bead pada pelek, dorong
bead di sebrang pentil ke dalam bagian tengah pelek yang
masuk ke dalam sehingga ban miring ke satu sisi
56. Pelepasan Ban
5. Pasang rim protector pada rim (pelek) pada sisi pentil
6. Masuka tire lever antara bead dan rim protector
7. Periksa kembali bead yang posisinya bersebrangan dengan
pentil berada dibawah/miring
8. Naikan tire lever dan bertumpu pada rim
9. Masukan tire lever yang lain pada bead yang berdekatan
dengan tire lever sebelumnya
10. Ulangi langkah 9 sampai bead terlepas dari rim
57. Pelepasan Ban
11. Masukan tire lever antara kaki bead yang masih di
sebelah dalam dari rim dan rim protector
12. Naikan tire lever yang dimasukan dengan rim sebagai
titik tumpu untuk melepas bid yang masih didalam
rim
13. Pegang bagian dari bead yang telah diangkat, lepas
dan tarik bead supaya keluar dari rim
58. Pemasangan Ban
1. Periksa ban yang akan dipasang dan berikan sabun nabati
pada ban
2. Tepatkan tanda keseimbangan pada side wall dengan
lubang valve (Pentil)
3. Pegang ban pada posisi tegak dan pasang ban dengan
tangan mulai dari sebrang lubang pentil (valve)
59. Pemasangan Ban
4. Rebahkan roda dan pasang rim protector
5. Masukan tire lever antara rim dengan bead yang dipasang
rim protector dan angkat secara bergantian tire lever
tersebut sehingga bead dapat masuk seluruhnya pada rim.
Yang terakhir angkat tire lever secara bersamaan.
6. Mulai dari sebrang pentil, masukan bead sebelahnya
dengan tangan dan tahan dengan lutut bagian bead yang
lain
60. Pemasangan Ban
7. Pasang rim protector pada rim
8. Pasang tire lever antara rim protector dan naikan tire
lever berulangkali untuk memasang bead pada rim
9. Sisakan bead yang tidak terpasang 100 -150 mm dan
angkat kedua tire lever secara bersamaan supaya bead
terpasang suluruhnya
61. Pemasangan Ban
10. Berikan air sabun nabati pada seluruh permukaan
bead. Pukul telapak ban dengan palu karet untuk
memastikan seluruh bead terpasang pada rim
11. Pastikan valve core tidak terpasang dan isi ban dengan
udara 1,5 kali dari standard tekanan udara ban
12. Pastikan rim line dengan rim membentuk lingkaran
konsentris
62. Pemasangan Ban
13. Pasang valve core (inti pentil) dan sesuaikan
tekanan udara dengan standard
14. Pasang roda pada kendaraan
63. Mengganti rim valve (Pentil)
1. Potong valve pada akarnya agar terlepas dari rim
2. Sewaktu memasang rim valve, berikan air sabun
nabati
3. Masukan valve pada rim dari sebelah dalam keluar
4. Tarik valve dari luar rim dengan menggunakan valve
stem puller tahan dengan balok kayu
65. SISTEM REM TROMOL (DRUM BRAKE)
• Rem tromol bekerja melalui sepasang brake shoe yang
menekan pada brake drum untuk membangkitkan gaya
pengereman
• Gaya pengoperasian diteruskan ke brake drum melalui
handle rem atau pedal rem
66. SISTEM REM TROMOL (DRUM BRAKE)
• Sepasang kanvas rem (brake lining) dipasang (ditempel)
pada brake shoe untuk menekan brake drum pada saat
pengereman
• Semakin lama semakin aus sehingga perlu adanya
penyetelan handle atau pedal dan penggantian kanvas
rem (Jarak main bebas)
67. Tipe pengoperasian sistem rem tromol
• Rem tromol yang dioperasikan dengan handle rem
diteruskan ke tromol melalui kabel rem
• Rem tromol yang dioperasikan oleh tangkai (Rod)
biasanya untuk rem belakang yang dioperasikan oleh
pedal rem melalui tangkai diteruskan ke roda belakang
68. Konfigurasi dan penggerakan sistem
rem tromol
Konfigurasi sistem rem tromol
a. Sepasang brake shoe menempel pada brake drum pada
saat rem dioperasikan
b. Brake shoe kembali ke posisi semula akibat dari tarikan
pegas pengembali
69. Jarak renggang antara brake shoe
dengan brake drum
• Apabila tidak ada jarak renggang, maka kendaraan
akan menyeret pada saat dijalankan sehingga tidak
normal
• Jarak renggang akan membesar/bertambah sesuai
keausang dari brake lining atau drum brake
70. Cara kerja sistem rem tromol
• Pada saat mengoperasikan handle rem/pedal rem
maka akan menarik kabel/rod dan akan menarik
brake arm sehingga brake cam akan bergerak ke
arah memutar
• Brake shoe akan terdorong ke sisi brake drum
dengan anchor pin sebagai penahannya
• Brake lining akan menempel pada brake drum
sehingga roda akan berhenti berputar
• Brake shoe akan kembali ke seperti semula oleh
tarikan pegas pengembali pada saat handle/pedal
dilepaskan
72. Keausan pada leading dan trailing shoe
• Leading shoe = sepatu rem yang ditempatkan di bagian
depan
• Trailing shoe = sepatu rem yang ditempatkan di bagian
belakang
• Gaya pengereman leading shoe lebih besar
dibandingkan trailing shoe
73. leading shoe (Efek servo-sendiri)
a. Tipe Single leading shoe
1. Sebuah cam/nok untuk meggerakan dua buah brake shoe
2. Pada ujung lainnya dipasang pivot pin untuk tumpuan
b. Tipe Two leading shoe
1. Dua buah cam untuk menngerakan dua buah brake shoe
2. Terpasang Pivot pin pada setiap brake shoe
75. Hal penting mengenai leading dan
trailing
• Perbedaan gaya gesek pada leading shoe akan
mempercepat keausan brake liningnya dari
pada trailing shoe
76. Indicator Keausan kanvas rem tromol
• Pada rem tromol ada indicator keausan yang bergerak mengikuti
pergerakan berputar dari brake cam
• Teknisi dapat memeriksa keausan brake lining dan tromol tanpa
membongkar sistem rem
• Pemeriksaan dilakukan sambil menjalankan rem, tidak boleh
melebihi tanda ∆
77. Kabel Rem
• Kabel rem terdiri dari kawat/kabel bagian dalam untuk
menari brake lever dan selubung luar yang melindungi
kabel dan melancarkan gerak kabel
• Rubber boot (selubung karet) dipasang pada kedua ujung
kabel rem suapaya air dan kotoran tidak masuk
• Jika air/kotoran masuk ke dalam kabel maka kawat akan
berkarat dan putus.
78. 1. Ujung kabel
• Ujung kabel berfungsi sebagai penyambung yang
menghubungkan kabel sebelah dalam dengan handle rem
• Beberapa jenis kabel, ujungnya ditutup dengan bahan
damar untuk mencegah keausan kontak dan melancarkan
pergerakan
• Gantilah kabel rem jika ada gangguan pada ujungnya
79. 2. Selubung luar
• Selubung luar menyerap gaya reaksi yang
disebabkan penarikan kabel
• Melindungi kabel sebelah dalam dari karat
dan kerusakan
80. Pegas sepiral yang digulung
• Pegas sepiral ini bersifat lentur berfungsi untuk
menghindari kekaukan apabila melenturnya kabel
bag dalam digunakan (rem beroperasi)
• Jika kabel rem dibengkokan tajam maka pegas
sepiral bisa patah (berubah bentuk)
81. Liner
• Liner = lapisan sebelah dalam
• Fungsinya menghindari kontak langsung antara kabel
logam sebelah dalam dengan sepiral yang digulung
• Manfaatnya dapat mencegah keausan dan
melancarkan pergerakan kabel logam dalam
83. 3. Waterproof Boot (Penutup tahan
air)
Karakteristik a. Posisinya dekat dengan brake
arm
b. Bagian yang cukup panjang
dari kabel bagian dalam yang
terbuka yang ditutup oleh
rubber boot
c. Berdimensi memanjang dan
fleksibel untuk mencegah air
dan kotoran masuk kedalam
kawat rem
d. Pemeriksaan hanya dengan
cara visual terhadap kerusakan,
fleksibilitas dan kekuatan
85. Inspecting Pemeriksaan dan
penyetelan jarak main bebas handel
rem/pedal rem
Jarak main bebas
adalah jarak
pergerakan dari
handel rem atau
pedal rem antara
posisi bebas dan
posisi dimana
rem mulai
bekerja
89. Pemeriksaan Menyeretnya Rem
Setelah penyetelan
jarak main bebas
Harus ada
pemeriksaan rem
menyeret atau tidak
Rem tidak boleh menyeret,
sewaktu:
1. Brake arm didorong kedepan
sementara mur penyetel
ditarik ke belakang
2. Putarlah ban untuk
mterhadap putaranemastikan
adanya perlawanan
91. Pemeriksaan hidupnya lampu rem
belakang
Waktu hidupnya lampu
rem dapat berubah
setelah penyetelan jarak
main bebas pedal rem
Lampu harus
menyala saat
sebelum rem
mulai bekerja
92. Pemeriksaan untuk memastikan jarak
main bebas handle rem benar atau
tidak
Memastikan bahwa jarak
main bebas handle rem
tetap sama walaupun stang
kemudi digerakan ke kiri
atau ke kanan
Jarak main bebas tidak
tergantung sudut putaran
kemudi
93. Pemeriksaan seberapa baik rem
bekerja
Langkah-langkah:
1. Dorong kendaraan ke
arah depan untuk
memutarkan roda
2. Jalankan handle rem
dan pedal rem
3. Rasakan seberapa baik
rem tersebut bekerja
95. Prosedur pelepasan
Ikuti langkah –
langkah (1) dan (2)
1. Tarik keluar coter pin yang di
pasang pada stopper arm bolt
2. Longgarkan mur stopper arm
Catatan:
Jangan melepaskan mur stopper pada
langkah 1, jika tidak maka brake panel akan
ikut berputar dan membengkokan tangkai
rem
1
96. Ikuti langkah –
langkah (1) sampai
dengan (6)
2 1. Longgarkan mur pengunci dan
penyetel rantai pada ujung plat
penyetel (kedua-duanya)
2. Longgarkan mur poros belakang
3. Lepaskan mur penyetel dari tangkai
rem
4. Tekan pedal rem dan lepaskan
tangkai rem dari brake arm
5. Lepaskan baud stopper arm dan
lepaskan stopper arm
6. Lepaskan mur poros dan plat
penyetel rantai
97. Ikuti langkah –
langkah (1) sampai
dengan (2)
3
1. Tarik keluar poros roda belakang
2. Lepaskan plat penyetelan rantai roda
Lepaskan rantai
roda dari driven
sprocket
4
Dorong roda belakang ke depan untuk
mempermudah pekerjaan ini
99. Membersihkan brake shoe dan brake
drum
1. Bersihkan kotoran
dengan vacum
cleaner atau dengan
cara lain
2. Pembersihan tidak
boleh menebarkan
debu kemana-mana
100. Pemeriksaan Brake Lining
Periksa Brake linning
secara visual, Jika
kondisinya sangat aus
dibandingkan brake lining
baru, maka gantilah.
Jika pemeriksaan visual
tidak meyakinkan maka
periksa dan sesuaikan
dengan brake drum
(Pengukuran untuk
yamaha)
101. Pemeriksaan Brake Drum
Dengan menggunakan
inside vernier caliper,
ukur diameter dalam
brake drum
Jika melebihi batas
service, ganti wheel
hub, jika tidak, ganti
brake shoe
102. 3. Pembongkaran Brake Panel
Assembly
1. Lepaskan baud dan mur
brake arm (Lengan rem)
103. 2. Lepaskan brake shoe
Tarik salah satu brake shoe ke
arah pergerakan saat rem
diaktifkan (Posisi tegak) dan
lepaskan kemudian lepaskan
brake shoe yang satunya lagi
3. Lepaskan shoe spring
106. 4. Perakitan Brake Panel Assembly
1. Berikan sedikit grease
silicon pada permukaan
anchor pin dan
permukaan luncur dari
brake cam
2. Pasang brake cam
107. 3. Berikan sedikit
pelumas/oli pada
brake felt seal dan
pasang pada brake
cam
4. Pasang plate indicator
pada brake cam,
sesuaikan bagian
mendatar pada plate
indicator dengan
brake cam
108. 5. Sewaktu memasang
brake arm, tepatkan
tanda titik pada brake
arm dengan tanda titik
pada brake cam
6. Masukan baut arm
dari belakang dan
kencangkan mur
sesuai torsi standar
109. 7. Pasang shoe spring
pada brake shoe
8. Pasang brake shoe
pada brake panel.
Pasang satu brake
shoe dahulu kemudian
pasang brake shoe
yang lain dengan cara
meregangkan shoe
spring dengan hati-
hati agar tida lepas
110. Pemasangan Roda Belakang dan Brake
Panel Assembly
Pasang roda belakang dan
brake pedal assembly
sesuai BPR
111. 5. Referensi
Melepaskan drive
chain cover
Pada beberpa model sepeda motor, drive chain
cover perlu dilepaskan dahulu sebelum
melonggarkan mur poros roda belakang
113. PERIKSA DAN GANTI REM HIDRAULIK
1. Sistem Rem Cakram Hidraulik
Cara
kerja
1. Rem cakram hidraulik
membangkitkan tekanan hidraulik
melalui piston pada master silinder
sewaktu handle rem ditarik
2. Tekanan hidraulik diteruskan ke
piston-piston pada brake kaliper
melalui selang rem
3. Piston akan menggerakan kanvas
rem sehingga bergesekan dengan
piringan cakram
114. 2. Struktur dan Pengoperasian Sistem
Rem Cakram Hidraulik
Prinsip Pengoperasian
- Volume gas, seperti udara akan
berkurang sewaktu tekanan
meningkat
- Akan tetapi, volume zat cair
seperti air atau pun oli tidak
akan berubah walaupun tekanan
meningkat
- Sistem rem hidraulik ini
memanfaatkan sifat zat cair
untuk membangkitkan
pengereman
115. Proses Pembangkitan Gaya
Pengereman
1. Pengoperasian handle rem
mendorong piston di dalam
master silinder. Pergerakan
mekanis ini mengubah gaya yang
dibangkitkan sewaktu handel rem
dioperasikan menjadi tekanan
hidraulik
2. Tekanan hodraulik diteruskan ke
kaliper melalui selang rem
3. Tekanan hidraulik mendorong
piston di dalam caliper
(mengubah tekanan hidraulik
menjadi pergerakan mekanis)
4. Caliper piston mendorong brake
pad terhadap brake disc, dan
membangkitkan gaya
pengereman
116. Master Silinder
M.S Mengubah gaya yang
dibangkitkan sewaktu
handel rem dioperasikan ke
dalam tekanan hidraulik dan
meneruskan tekanan
hidraulik ke kaliper
M.S mempunyai piston dan
pegas pengembali
didalamnya.
M.S mempunyai reservoir
tank untuk menyimpan
minyak rem
118. Diapraghm
Reservoir tank memiliki diapraghma di bagian atasnya
Fungsinya : Mencegah
kebocoran dari minyak
rem dan menghindari
tersingkapnya minyak
rem terhadap udara
luar saat tinggi minyak
rem menurun
120. Brake pad mendorong kanvas rem (linning) terhadap
brake disc, dan terbuat dari bahan gesekan untuk
membangkitkan gaya pengereman. Oleh karena itu
brake linning mempunyai pengaruh besar terhadap
gaya pengereman
Brake Pads
Slang fleksibel (slang rem) harus
tahan terhadap tekanan dan
meneruskan tekanan hidraulik
dari master silinder ke caliper.
Slang terbuat dari karet akan
memburuk kondisinya sesuai
lama pemakaian oleh pengaruh
ultra violet dan ozone. Slang rem
perlu diperiksa secara periodik
Brake hose (Slang rem)
121. Dinding saluran dalam dari slang dapat bocor
karena tekanan hidraulik yang tinggi, maka
dipasang sealing washer agar merapatkan
sehingga mencegah kebocoran minyak rem
tersebut.
Sealing Washer
Baut dipakai untuk selang rem ke master
silinder dan caliper. Selain itu, baut oli
berfungsi sebagai jalan lintasan yang dilalui
minyak rem
Oil Bolt (Baud Oli)
122. Brake Fluide (Minyak Rem)
Sistem Rem
Cakram Hidraulik
Menggunakan minyak rem khusus
sebagai alat pengoperasiannya
Minyak rem meneruskan
pergerakan handle rem dan pedal
rem ke kaliper pada berbagai
kondisi dingin atau pun panas dan
memelihara fungsi rem itu sendiri
1. Titik didih tinggi
2. Tidak menimbulkan karat dan kerusakan pada part dari
logam dan karet
3. Viskositas yang cukup / stabil pada kondisi suhu panas
ataupun dingin
4. Mempunyai performa pelumasan yang memadai
Sifat-Sifat
minyak rem
123. Standar Minyak rem
DOT Standard mengklasifikasikan minyak rem menurut titik didih, yang dianggap
sebagai karakterisktik paling penting dari minyak rem
Standard minyak rem (titik didih)
TINGKAT DRY BOILING
POINT
TITIK DIDIH BASAH
(MINYAK
MENGANDUNG 3,5 %
AIR)
BAHAN
BAKU
UTAMA
DOT - 3 205⁰ C ATAU
LEBIH
104⁰ C ATAU LEBIH SERIE GLYCOL
ETHER
DOT - 4 230⁰ C ATAU
LEBIH
155⁰ C ATAU LEBIH SERIE GLYCOL
ETHER
Sepeda motor honda standardnya adalah DOT-4, maka tidak dianjurkan
memakai DOT-3 (memiliki titik didih rendah), akan mengakibatkan Vapor Lock.
Pencampuran minyak rem berbagai merk akan mengakibatkan reaksi kimia
karena bahan baku tiap merk berbeda
124. Adalah peristiwa yang terjadi ketika brake pads memanas secara tidak
normal akibat menyeretnya rem atau kondisi yang lainnya.
Vapor Lock
Cara
kerja
Vapor
Lock
1. Sewaktu brake pads memanas, badan utama dari kaliper ikut memanas
2. Panas ini menyebabkan minyak rem didalam silinder (pada kaliper) ikut
panas, mendidih dan menguap
3. Uap tersebut menjadi udara yang terjebak didalam sistem hidraulik
sehingga rem tidak efektif lagi
4. Dalam jangka waktu lama, minyak rem menyerap kelembaban dari
udara, sehingga titik didih menurun
Minyak rem harus diganti secara periodik *
125. Minyak rem tidak berubah warna saat menyerap kelembaban, tetapi minyak
rem akan berubah warna saat pemakaian bisa (Jangka waktu lama) dari
kuning tua ke coklat. (perlu penggantian)
Brake fluide deterioration
126. 1. Turunkan standard tengah dan angkat roda
depan
2. Putar roda untuk memeriksa menyeretnya
rem
3. Tarik dan lepaskan handle rem beberapa kali
4. Putar roda untuk memeriksa bahwa roda
berputar dengan lancar atau tidak
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk memastikan
baiknya kerja brake pads
6. Dorong kendaraan untuk memutar roda dan
memastikan rem bekerja dengan baik atau
tidak
Pemeriksaan Sistem Rem Cakram
1. Pemeriksaan efektivitas rem
127. 1. Tekan handel rem dan periksa terhadap
adanya udara palsu
2. Jika tidak ada gelembung udara di dalam
saluran hidraulik, terasa adanya perlawanan
kuat sewaktu handel rem dioperasikan
3. Jika ada gelembung udara di dalam saluran
hidraulik, terasa ada perlawanan yang kecil
saat handel rem dioperasikan walaupun
handel rem ditarik beberapa kali
2. Pemeriksaan terhadap adanya udara
Keluarkan udara (Air bleeding) dari sistem jika ada kehadiran udara di dalam saluran hidraulik
128. 1. Sesuaikan posisi garis LOWER LEVEL pada
reservoir tank sehingga garis pada posisi
horisontal
2. Lihat ke jendela pengintaian, periksa bahwa
tinggi permukaan minyak rem berada di atas
garis LOWER LEVEL
3. Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem
Jika tinggi minyak rem turun:
1. Terjadi keausan brake pad
(periksa dan ganti brake
pad)
2. Terjadi kebocoran minyak
rem pada sistem
(perbaiki)
3. Kekurangan minyak rem
pada saat minyak rem
diganti (Tambahkan)
129. 1. Operasikan handel rem untuk memberikan
tekanan pada saluran hidraulik
2. Periksa dan pastikan tidak ada kebocoran
pada sistem hidraulik
3. Pemakaian kembali sealing washer
memungkinan akan mengakibatkan
kebocoran minyak rem
4. Pemeriksaan sambungan minyak rem terhadap kebocoran
minyak rem
1. Lenturkan selang rem untuk memeriksa
keretakan dan kecacatan
2. Jika ada keretakan atau kecacatan, gantilah
selang rem
5. Pemeriksaan selang rem
130. 1. Periksa keausan pada brake pad dengan melihat indikator keausan pada
brake pad
2. Keausan brake pad dapat diperiksa secara visual dari luar tanpa
membongkar komponen /part yang lain
6. Pemeriksaan terhadap keausan brake pad
131. Penggantian Brake Pad
1. Pastikan kaliper bergeser pada
sliding pin
2. Longgarkan pad pin pada kaliper
3. Lepaskan kaliper dari front fork
4. Lepaskan pad pin dan buka brake
pad
1. Pelapasan brake pad
1. Pasang pad baru pada sisi piston
kaliper, pastikan duduk dengan
benar dan pasang sementara pin
pad
2. Pasang kaliper pada front fork
2. Pemasangan brake pad (pada sisi piston)
132. 1. Dorong kaliper kedalam sehingga
pad baru dapat masuk
2. Lepaskan pad pin dan pasang
brake pad pada sisi bersebrangan
piston
3. Pasang pad pin dan kencangkan
sesuai torsi standard
3. Pemasangan brake pad (pada sisi bersebrangan piston)
Tekan handel rem sampai ada
perlawanan kuat (Brake pad
mengontak brake disc)
4. Mendorong keluar kaliper piston
133. 1. Turunkan standar tengah dan
angkat roda depan sehingga
tidak bersentuhan dengan lantai
2. Putar roda depan untuk
memeriksa rem menyeret atau
tidak
3. Tekan dan lepaskan handel rem
beberapa kali
4. Putar roda depan, pastikan
putarannya lancar
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk
memastikan brake pads
beroprasi normal
6. Dorong kendaraan untuk
memutar roda dan pastikan
efektivitas pengereman baik
5. Pemeriksaan efetivitas pengereman
134. 3. Penggantian Minyak Rem
1. Persiapan
1. Putar stang stir sehingga posisi
reservoir tank pada posisi horisontal
2. Lindungi daerah sekitar resevoir dan
permukaan yang di cat dengan kain lap
dan siapkan minyak rem yang
direkomendasikan
3. Lepaskan cap, set plate dan
diapraghma
4. Lepaskan cap dari bleeder valve dan
tempatkan kunci ring 8-mm pada
bleeder valve
5. Pasang slang transparant pada bleeder
valve dan tempatkan ujung slang pada
botol penampung minyak rem
135. 2. Penambahan minyak rem baru
1. Pada saat mengucurkan minyak rem ke
reservoir, letakan kain lap pada botol
minyak rem supaya tidak menetes
2. Tambahkan minyak rem ke reservoir
sampai UPPER LEVEL
3. Longgarkan bleeding valve dan
operasikan handle rem agar minyak
rem keluar
4. Pastikan tidak udara dan kotoran
masuk
5. Ulangi langkah tersebut sampai warna
minyak rem berubah (coklat ke kuning
muda) terlihat pada slang bleeding
6. Kencangkan bleeder valve
136. 3. Pemeriksaan terhadap udara palsu
1. Operasikan handle rem dan tahan
dengan kuat, buka bleeder valve untuk
mengeluarkan udara palsu
2. Tutup/putar bleeder valve kemudian
lepaskan handle rem. Udara akan
masuk apabila handle rem dilepaskan
sebelum bleeder vavle ditutup
3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai
gelembung udara tidak terlihat di
selang
4. Tambahkan minyak rem dari reservoir
untuk mengganti minyak rem yang
keluar bersama udara
5. Pasang penutup unit reservoir dan
kencangkan bleeder valve
137. 4. Pemeriksaan efektivitas rem
1. Turunkan standar tengah dan angkat
ban depan lepas dari lantai
2. Putar roda depan untuk memeriksa
menyeretnya rem
3. Tekan dan lepaskan handle rem
beberapa kali
4. Putar roda untuk memastikan
putarannya lancar
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk
memeriksa pengoperasian brake pad
dengan normal
6. Dorong kendaraan untuk memeriksa
kerja rem sewaktu handle rem
dioperasikan
138. Petunjuk
mengeluarkan
minyak rem dengan
special tools
Minyak rem dapat dikeluarkan
dengan menggunakan SST
SST menggunakan tekanan negatif
untuk mengeluarkan minyak rem
dan udara palsu
Mengefektifkan waktu servis rem
hidraulik
Menggunakan kompressor udara
atau kompresor vakum (Mityvac)
139. CBS (Combined Brake System) (Sistem rem gabungan) adalah mekanisme
secara otomatis menerapkan gaya pengereman ke roda depan pada saat rem
belakang diopersikan (HANDLE REM KIRI DAN KANAN DIHUBUNGKAN KE RODA
DEPAN)
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CBS
Untuk menghentikan sepeda motor, pengendara harus menarik rem depan
lebih keras dibanding rem belakang. Akan tetapi banyak pengendara pemula
yang tidak terbiasa menggunakan rem belakang secara beriringan dengan rem
depan sehingga sering terjadi kecelakaan.
Latar Belakang CBS
Pengertian CBS
140.
141.
142. CBS terdiri dari sebuah knocker dan equalizer. CBS mempunyai kabel
penghubung yang dihubungkan dengan handel rem kiri. Piston pada master
silinder diopersikan dengan kabel ini
Fungsi dan Konfigurasi CBS
Konfigurasi