Dokumen tersebut membahas tentang tiga cara untuk membuat perbedaan dalam pelestarian lingkungan hidup, yaitu dengan kolaborasi antara inovator, investor, dan propagator. Inovator membuat produk ramah lingkungan, propagator mempromosikan isu lingkungan melalui bisnis mereka, dan investor berinvestasi pada pasar hijau. Kolaborasi ketiganya diperlukan untuk menciptakan dampak yang kuat terhadap pelestarian lingkungan.
1614212321_RESTRUKTURISASI USAHA KOPERASI DI BIDANG RITEL-REVISI.pptx
Marketing 3.0 (bag 3 aplikasi)
1. EDISI KHUSUS
Marketing 3.0
Dr. Sonny Subroto Maheri Laksono, M.Si.
No. HP. 08123443943
Email: sonnysubroto@gmail.com
BAGIAN III: Aplikasi
2.
3.
4. PEMASARAN KEPADA
PASAR POST-GROWTH
➢Sebuah kondisi pasar yg mapan akan selalu
memberikan tantangan bagi para pemasar
karena dlm pasar seperti itu hanya akan
terjadi sedikit pertumbuhan atau tidak ada
sama sekali.
➢Konsumenya sangat berwawasan dan
memandang produk sebagai komuditas.
➢Perusahaan yg kreatif akan melakukan
diferensiasi dg memberikan pelayanan yg
bagus dan pengalaman yg menarik.
5. ➢Semua itu dpt menambah laju pertumbuhan
perusahaan unt sementara waktu, tapi lama kelamaan
pelayanan dan pengalaman itu akan menjadi sutu
komoditas juga.
➢Pemasar perlu meningkatkan strateginya dan membuat
sebuah transformasi.
➢Transformasi memberikan dampak yg lebih kuat
terhadap kehidupan manusia sehingga akan bertahan
lebih lama, karena adanya dua faktor:
✓Kebutuhan akan pertumbuhan di masa yg akan datang;
✓Kebutuhan untuk memiliki diferensiasi yg kuat.
❖Salah satu kiatnya adalah melakukan trasformasi
terhadap gaya hidup konsumen dapat merangsang
pertumbuhan dan menciptakan diferensiasi yg kuat.
6. Dari Filantropi ke Transformasi
• Semakin banyak perusahaan yg mengani isu-isu
sosial melalui kegiatan filantropi (CSR). Perusahaan
menyubangkan sebagian sebagian pendapatannya
untuk kegiatan amal dan sosial tertentu.
• Cause Marketing adalah suatu kegiatan di mana
perusahaan mendukung satu isu sosial tertentu
melalui kegiatan pemasaran yg mereka lakukan.
Keterlibatan perusahaan tidak hanya dlm bentuk
dana, namun juga energi. Mereka menghubungkan
aktivitas sosial dengan produk mereka.
7. • Saat ini, filantropi dan cause marketing sedang
berjalan namun belum digunakan secara strategis.
• Sering kali keduanya hanya sebagai bagian dari
public relation atau setrategi komunikasi
pemasaran semata.
• Sedangkan menciptakan sebuah transformasi
adalah bentuk terbaik marketing dalam sebuah
pasar yang mapan.
• Dalam marketing 3.0 penanganan masalah sosia;
tidak bisa dilakukan hanya sbg bagian dari public
relation atau sbg suatu cara menghapuskan kritik
atas tindakan negatif yg dilakukan perusahaan.
8. • Perusahaan harus bertindak sbg corporate citizen
yg baik dan melibatkan masalah sosial dlm model
binis mereka.
• Transformasi sosiokultural memandang
konsumen sbg manusia yg harus diberdayakan
agar dpt bergerak ke atas dlm piramida
kebutuhan Maslow.
• Hal itu lebih relevan bagi perusahaan, tdk hanya
pd level produk, tapi juga pd level model bisnis.
• Dengan memanfaatkan kekuatan kolaborasi,
perusahaan dpt mengurangi biaya dan
menciptakan dampak yg lebih kuat.
10. TIGA TAHAP MENUJU TRANSFORMASI
Mengidentifikasi
Masalah
Sosiokultural
Memilih
Konstituem
Target
Menawarkan
Solusi yg Bersifat
Transformasi
➢ Mengidentifikasi
masalah saat ini
dan memprediksi
tantangan yg akan
datang;
➢ Masalah
mencakup
kesejahteraan
(nutrisi
kesehatan),
pendidikan, atau
keadilan sosial
➢ Agar berdampak
langsung: pilihkah
konstituen seperti
kelas menengah,
wanita, atau orang
lanjut usia;
➢ Dampak jangka
panjang: pilihlah
anak-nak dan
remaja.
➢ Memberikan nilai
yg mengubah
perilaku agar
menaiki piramida
Maslow;
➢ Membidik
transformasi yg
lebih kolaboratif,
kultural, dan
kreatif.
Tiga Tahap Menciptakan Transformasi Sosiokultural
11. MEMBANGUN TRANSFORMASI KE DALAM
KARAKTER PERUSAHAAN ANDA
❖Secara umum perusahaan didirikan dg
tujuan menghasilkan keuntungan melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasar.
❖Jika perusahaan telah berhasil dan
berkembang, biasanya perusahaan akan
diminta untuk memberikan kontribusi
terhadap masalah sosial.
❖Perusahaan dpt memenuhi permintaan itu
dg cara memberikan donasi atau membuat
kampanye couse marketing.
12. ❖Seiring berjalannya waktu, masyarakat akan
mengharapkan perusahaan supaya dpt berfungsi
sbg mesin pengembangan sosiokultural, rdk hanya
sbg mesin pembuat laba.
❖Semakin banyak konsumen yg akan menilai
perusahaan berdasarkan komitmen mereka
terhadap isu-isu sosial dan publik.
❖Beberapa perusahaan mungkin akan menjawab
tantangan sosial itu dg membangun masyarakat
hingga ke dlm karakter mereka. Mereka akan
mentranformasi masyarakat.
❖Pada saat itu, perusahaan tsb telah memasuki
Marketing 3.0.
13.
14. DARI PIRAMIDA KE BERLIAN, DARI BANTUAN KE
ENTREPRENERNEURSHIP
Kedamaian abadi tidak akan dapat
dicapai kecuali kelompok masyarakat
mencari jalan keluar dari kemiskinan.
Kredit mikro adalah salah satu cara
untuk itu. Pertumbuhan dari bawah
akan mendukung kemajuan demokrasi
dan hak asasi manusia,
Ole Danbold M.
15. • Pengentasan kemiskinan adalah tantangan
terbesar bagi umat manusia.
• Tantangannya adalah bagaimana mengubah
struktur distribusi kekayaan di masyarakat
dari bentuk piramida menjadi bentuk berlian.
• Bentuk piramida berarti hanya beberapa
orang yg memiliki daya beli sangat tinggi di
bagian atas piramida. Akan ada lebih banyak
konsumen di bagian tengah piramida, dan
sebagian besar konsumen berada di bawah
piramida.
16. • Piramida itu harus direka ulang menjadi bentuk
berlian. Sehingga orang- orang yg tadinya terletak
di bagian bawah piramida harusnya memiliki daya
beli yg lebih tinggi dan bisa bergerak ke tengah,
membuat bagian bawah piramida mengecil dan
bagian tengah membesar.
• Peran utama dlm solusi masalah ini bukanlah LSM
dan pemerintah. Perusahaan adalah pihak yg
menghasilkan sebagian besar pertumbuhan
ekonomi dan memiliki jaringan bisnis.
• Perusahaan harus membantu orang miskin.
• Perusahaan, pemerintah dan LSM harus bekerja
sama untuk mengatasi kemiskinan.
17.
18. TIGA KEKUATAN DAN EMPAT PERSYARATAN
Ada tiga kekuatan utama yang dapat memung-
kinkan tercapainya sebuah solusi:
➢Peningkatan akses kaum miskin terhadap informasi
dan infrastruktur serta tenologi komunikasi;
➢Perpaduan dari kelebihan penawaran,
underconsumption di pasar mapan, dan
hypercompetition di bagian atas dan tengah
piramida;
➢Kebijakan pemerintah yang dapat mencegah
penduduk untuk bermigrasi ke daerah uraban akan
lebih membebani infrastruktur.
19.
20. Kesimpulan dari sinergi dari ketiga keuatan
utama tsb adalah: “doing well by doing good
disruptively,” memiliki pertumbuhan bisnis yg bagus
dg mengentaskan kemiskinan-dapat dicapai dg
melakukan investasi di emerging market (pasar yg
sedang berkembang) atau dibagian terbawah
sebuah pasar yg sudah ada.
Hal ini yg disebut oleh Stuart Hart dan Clyton
Chistensen sbg sebuah “great leap downward” ke
bagian paling bawah piramida ekonomi, dimana
inovasi yg terus-menerus diperlukan untuk
menjawab masalah sosial yg disebabkan oleh
ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi.
21. Inovasi yg tanpa henti biasanya akan
membawa produk yg murah, sederhana, dan lebih
nyaman yg pada awalnya ditujukan bagi konsumen
dari kelas miskin.
Menurut Michael Chu, untuk memastikan
bahwa inovasi tanpa henti ini akan mengurangi
kemiskinan, ada empat persyaratan yg hrs dipenuhi:
✓Skala inovasi ini hrs sangat besar, sehingga bisa
meraih banyak orang dikalangan miskin;
✓Solusi yg diberikan hrs abadi dan dan bertahan
sampai beberapa generasi;
✓Solusi yg diberikan hrs benar2 efektif dan dpt
membuat suatu perbedaan; dan
✓Semua hal tsb hrs dilaksanakan dg efisien.
22. ARTI SOCIAL BUSINESS ENTERPRISE
• Social business enterprise (SBE) adalah
sebuah istilah yg diciptakan oleh
Muhammad Yunus untuk
menggambarkan sebuah perusahaan yg
dlm aktivitasnya mencari laba, juga
mempengaruhi masyarakat di sekitarnya.
• Sebuah SBE didirikan dg memiliki tujuan
sosial dari awal yg tercermin keputusan2
bisnis yg dilakukan.
23. Kesuksesan SBE tergantung dari
beberapa prinsip berikut ini:
✓Market Education. SBE harus terus-menerus
memberikan edukasi pada segmen pasar
underserved.
✓Linkage with Local Communities and the
Informal Leader. SBE hrs membangun sebuah
tautan dengan komunitas lokal dan pemimpin
informal seperti dokter, guru, kepala desa, dan
pemuka agama/masyarakat.
✓Parnership whit the Government and NGOs. SBE
hrs bekerja sama dg pemerintah dan LSM.
24. PEMASARAN UNTUK MENGENTASKAN KEMISKINAN
Model Marketing dari sebuah SBE
No Elemen-2 Marketing Model Bisnis SBE
1. Segmentation Bagian bawah Piramida
2. Targeting Komunitas yang High Volume
3. Positioning Social Business Enterprises
4. Differentiation Entrepreneurship sosial
5. Marketing Mix:
• Product
• Price
• Promotion
• Place
oSaat ini produk tdk dpt dijangkau oleh pelanggan
berpenghasilan rendah
oTerjangkau
oWord of Mouth (dari mulut ke mulut)
oDistribusi Komunitas
6. Selling Tenaga penjualan dari Entrepreneur Sosial
7. Brand Ikonik
8. Service Non Frills
9. Process Biaya murah
25. MENGENTASKAN KEMISKINAN DENGAN MENDORONG
TERBUKANYA ENTRENEURSHIP
• Kemiskinan adalah salah satu masalah penting yg
dihadapi umat manusia.
• Di sebagain masyarakat, distribusi pendapatan
kebanyakan berbentuk piramida, bukan
berbentuk berlian, dg banyak sekali orang miskin
di dasarnya.
• Untuk merubah menjadi berlian salah satunya dg
memberikan pinjaman mikro ke kelompok orang
miskin utamanya wanita karena lebih produktif
dan lebih taat dlm mengembalikan pinjaman.
26. • Solusi yg lebih luas lagi adalah dg cara mendorong
terbentuknya social business entreprice (SBE) di
antara entrepreneur, perusahaan, dan kaum
miskin.
• Tujuan utama SBE adalah tujuan sosial, namun juga
berusaha memperoleh laba di dalam proses
pencapaian tujuan itu.
• SBE menawarkan harapan untuk menyelamatkan
orang miskin dg memberikan mereka kesempatan
dan juga dg menggunakan bauran pemasaran yg
telah dimodifikasi sehingga produk dan jasa yg SBE
tawarkan menjadi mudah diakses dan dijangkau
masyarakat miskin.
27.
28. ▪ Salah satu cara untuk membuat perbedaan adalah
dengan memberikan solusi untuk salah satu isu
global terbesar: pelestarian lingkungan hidup.
▪ Banyak perusahaan yg blm berfikir serius utk
membuat proses produksi mereka lebih ramah
lingkungan.
▪ Beberapa perusahaan merasakan tekanan dan
desakan mengenai pelestarian lingkungan hidup
dan menyadari bahwa mereka hrs melakukan
sesuatu sebelum disorot dan dipermalukan secara
publik oleh para aktivis lingkungan.
▪ Di sisi lain, ada juga perusahaan yg mencoba meng-
ambil keuntungan dari isu tsb dan scr agresif mulai
mamasarkan produk dan jasa yg ramah lingkungan.
29. KOLABORATOR ANTARA INNOVATOR, INVESTOR
DAN PROPAGATOR
The Innovator, the Investor dan the Propagator
memiliki motivasi dan memainkan peran unik masing-
masing di dalam usaha penyelamatan lingkungan. Dalam
Green to Gold, disebutkan bahwa ada beberapa motivasi
perusahaan yg menuju tahap yang lebih hijau:
1) Ketergantungan terhadap peraturan;
2) Eksposur terhadap peraturan;
3) Meningkatnya potensi peraturan;
4) Pasar yang kompetitif untuk talent.
5) Kekuatan low market di dlm pasar dg persaingan yg tinggi;
6) Rekam jejak lingkungan yg baik;
7) Eksposur yg tinggi terhadap merek;
8) Dampak lingkungan yg besar.
30. Catatan :
• Alasan nomor 1 sampai 3 adalah alasan utama untuk inovator;
• Alasan nomor 4 sampai 6 adalah alasan utama untuk propagator; dan
• Alasan nomor 7 dan 8 adalah alasan utama untuk investor.
➢Investor dan propagator mempromosikan isu-
isu lingkungan hidup melalui proses bisnis
mereka.
➢Inovator membuat produk2 yg ramah
lingkungan.
➢Propogator bermain di ceruk pasar, dan
investor bermin di pasar yg lebih masal.
➢Untuk menciptakan dampak yg menguatkan,
ketiga tipe peran ini harus ada di dalam pasar.
31. ➢Buzz akan dimulai oleh propagator, yg
membangun keunggulan kompetitif
mereka dari kepedulian terhadap
lingkungan.
➢Buzz ini akan menciptakan opini publik
tentang isu lingkungan hidup.
➢Propogator juga membutuhkan
Innovator untuk menyediakan produk-
produk ramah lingkungan yang inovatif.
32. Motivasi dari Beberapa Pemain
InvestorPropagatorEnabler
• Ketergantungan pd
sumber daya alam.
• Eksposur terhadap
regulasi saat ini.
• Meningkatkan
potensi untuk
regulasi.
• Pasar yg kompetitif
unt talent.
• Kekuasaan pasar yg
sangat kompetitif.
• Rekam jejak yg baik
terhadap lingkungan.
• Eksposur merek
yang tinggi.
• Dampak yg besar
bagi lingkungan.
33. MENARGETKAN KOMUNITAS UNTUK GREEN MARKETING
• Sangatlah penting untuk mengenali bahwa
pasar yg ramah lingkungan ini tidak
homogen.
• Pasar untuk produk dan jasa yg ramah
lingkungan dpt digolongkan menjadi empat
segmen: trendsetters, value-seekers,
standard matchers, dan cautius bayer.
✓Trendsetters adalah pasar awal;
✓Value-seekers dan standard matchers adalah
pasar mainstream; dan
✓Coutius buyers adalah pasar yang lambat.
34. Kolaborasi dari Pemain-pemain yang Berbeda
Ceruk Massal
Melalui buzz produk
ramah lingkungan dg
menargetkan ceruk
pasar dari trendsetter
Menciptakan massa
kristis dg membuat
produk ramah
lingkungan sbg standar
baru dlm pasar
mainstream
Menciptakan produk
khusus bagi ceruk pasar
Menciptakan produk yg
sangat komersial untuk
pasar massal
35. Empat Segmen Pasar Ramah Lingkungan
Segmen Pelanggan
Trendsetter Value-seeker Standard matcher Cautious buyer
Profil
Segmen
• Pecinta atau
aktivis lingkungan
• Motivasi
emosional dan
spiritual dlm
menggunakan
produk ramah
lingkungan
• Mencari
keunggulan
kompetitif melalui
inovasi ramah
lingkungan
• Environmental
pragmatist
• Motivasi rasional
dlm mengguna-
kan produk ra-
mah lingkungan
• Menggunakan
produk ramah
lingkungan
untuk mening-
katkan efisiensi
dan menghemat
biaya
• Environmental
conservative
• Bersikap wait
and see hingga
produk ramah
lingkungan
digunakan
secara massal
• Menggunakan
produk ramah
lingkungan yg
telah menjadi
standar
• Enviromental
skeptict
• Tidak
mempercayai
produk yg
ramah
lingkungan
Positioning
untuk
Menarget
Segmen
Eco-advantage
Produk inovatif
untuk keunggulan
kompetitif
Eco-efficiency
Lebih banyak nilai-
nilai dg dampak
yang lebih kecil
Eco-standard
Produk dengan
penggunaan dan
penyesuaian
massal
Tidak bernilai
untuk dicapai
36. INOVASI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK SUSTAINABILITAS
• Perusahaan seyogyanya berbasis nilai komitmen
pada kelestarian lingkungan.
• Mafaat termasuk biaya yg lebih rendah, reputasi yg
lebih baik, dan karyawan yg lebih termotivasi.
• Perusahaan bisa berperan sbg inovator, investor
maupun sbg propagator. Ketika mereka beroperasi
dan berkolaborasi di pasar yg sama, pasar yg ramah
lingkungan akan lebih kuat.
• Perusahan harus pula membdedakan empat
segmen konsumen di pasar tsb: trendsetter, value-
seekers, standar matchers, dan cauious, serta
memperhatikan perbedaan perilaku mereka dan
kesiapan membeli produk yg ramah lingkungan.
37. Rantai Pengaruh Segmen Pasar
Penurunan kencenderungan membeli produk-
produk ramah lingkungan
38. Siklus Hidup Penciptaan Green Awareness dan Pembelian
Mendukung
Eco-advantage
Menggunakan
“ramah
lingkungan sbg
sumber utama
diferensiasi.
Mencari
persetujuan dari
trendsetter.
Menggunakan
word-of-mouth
marketing unt
mencapai taha-
pan pertumbuhan
Mendukung
Eco-
efficiency
Membangun
popularitas
dg menar-
getkan
value-
seekers.
Mengguna-
kan skala
ekonomis
untuk
meningkat-
kan
affordability
Mendukung
Eco-Efficiency
Sejalan dg
munculnya
kompetitor,
diferensiasi di
area lain pun
ningkat.
39.
40. 10 KREDO MARKETING 3.0
1. CINTAI PELANGGAN DAN HORMATI
PESAING (Perlakukan penggan anda dengan
cinta dan perlakukan pesaing anda dengan
hormat)
2. TANGGAPLAH TERHADAP PERUBAHAN,
DAN SIAPLAH UNTUK BERUBAH (Ketika
zaman berubah, kita harus ikut berubah)
3. JAGA REPUTASI KITA, PASTIKAN SIAPA DIRI
KITA SEBENARNYA (Pastikan nilai-nilai yang
kita miliki, dan jangan menyerah atas nilai-
nilai tersebut)
41. 4. PELANGGAN SANGAT BERAGAM;
SASARLAH PELANGGAN YANG
MENDAPATKAN MANFAAT PALING BANYAK
DARI KITA (Berfocus kepada konsumen yang
akan mendapatkan manfaat terbanyak)
5. SELALU TAWARKAN PAKET YANG BAGUS
DENGAN HARGA YANG WAJAR (Tetapkan
harga yang wajar sesuai dengan kualitas
produk)
6. PASTIKAN BAHWA KITA SELALU ADA
UNTUK PELANGGAN, SEBARKAN BERITA
BAIK (Bantulah calon pelanggan untuk
mengetahui bisnis anda)
42. 7.RAIH PELANGGAN, PERTAHANKAN.
DAN KEMBANGKAN MEREKA
(Pandanglah pelanggan sebagai
pelanggan seumur hidup)
8.APAPUN BISNISNYA, AKAN SELALU
MENJADI BISNIS PELAYANAN
(Setiap bisnis adalah bisnis jasa,
karena setiap produk memberikan
pelayanan kepada konsumen)
43. 9. SELALU SEMPURNAKAN QCD
(QUALITY, COST AND DELIVERY) DARI
PROSES BINNIS (Setiap hari, kita harus
meningkatkan berbagai segi dari
proses bisnis kita)
10.KUMPULKAN INFORMASI YANG
RELEVAN, TAPI GUNAKAN
KEBIJAKSANAAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN AKHIR
(Manajer yang bijak tidak hanya akan
mempertimbangkan dampak finansial
dari suatu keputusan)
44. SAATNYA UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN
• Perilaku dan nilai-milai dari sebuah perusahaan
semakin terbuka untuk dinspeksi oleh publik.
• Perkembangan jaringan sosial membuat orang
semakin mudah membicarakan kinerja perusahaan,
produk, dan merek, baik kinerja fungsional maupun
kinerja sosial.
• Generasi konsumen yg baru akan lebih
memperhatikan isu-isu dan masalah sosial.
• Perusahaan harus me-reka-ulang dirinya dan
berubah secepat mungkin, dari yang awalnya
melakukan Marketing 1.0, dan 2.0 yg berada dlm
zona aman, dan beralih ke dunia baru yaitu
Marketing 3.0.