Tiga kalimat ringkasan dokumen:
PT Toyota mengalami masalah kualitas pada sistem rem dan pedal gas mobilnya yang diproduksi untuk pasar Amerika dan Eropa akibat perbedaan budaya kerja, sehingga perusahaan melakukan recall mobil dan memperbaiki sistem manajemennya.
2. BAB I
PENDAHULUAN
PENGERTIAN MANAJEMEN
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
FUNGSI MANAJEMEN
1. Fungsi Perencanaan / Planning
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading / Actuating
4. Fungsi Pengendalian / Controling
3. Just In Time
Sistem pemanufakturan tradisional mengatur skedul produksinya berdasarkan pada
peramalan kebutuhan di masa yang akan dating. Ide dasar Just In Time sangat
sederhana, yaitu berproduksi hanya apabila ada permintaan (full system) atau dengan
kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta, pada saat diminta, dan hanya
sebesar kuantitas yang diminta.
Gambaran Umum perusahaan
Toyota merupakan perusahaan jepang yang menerapkan strategi produksi JIT. Pada saat
ini menduduki peringkat atas dalam 200 perusahaan terbesar di Jepang.
4. BAB II
MASALAH YANG TIMBUL PADA TOYOTA
Di bulan Februari 2010, Toyota melakukan kesalahan produksi pada pedal gas dan
sistem rem. Tentunya ini mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi
perusahaan ini. Penarikan mobil dari seluruh dunia menjadi jalan keluar yang
diambil oleh Toyota demi mempertahankan kepercayaan pelanggan kepada
produk mereka. Setelah didiskusikan, ternyata ada beberapa hal yang mendasari
kejadian ini.
5. Perusahaan Toyota yang ingin mendominasi pasar mobil dunia, mencoba inisiasi ke
wilayah Eropa dan Amerika. Runtuhnya United Motors menjadi salah satu gerbang
masuk yang paling ampuh untuk mengambil alih pasar perusahaan otomotif
nomor satu di dunia tersebut. Demi suksesnya produk mobil di wilayah Amerika
dan Eropa, Toyota mengganti namanya menjadi Lexus dengan menyesuaikan
design dan karakteristik mobil-mobil yang diminati masyarakat Amerika dan Eropa.
6. Rencana inisiasi ke dua benua yang sangat berpengauh di dunia tersebut ternyata
tidak semulus apa yang dibayangkan. Banyak tuntutan yang harus dipenuhi oleh
perusahaan Toyota termasuk harus membangun pabrik di wilayah Amerika.
Tentunya pembangunan pabrik ini mengalami kendala di mana-mana. Kendala
yang paling mendominasi adalah masalah budaya kerja. Budaya kerja Toyota yang
sangat disiplin dan ketat dalam kualitas ternyata tidak dapat dengan mudah
diterapkan di dataran Amerika dan Eropa. Perbedaan budaya kerja ini ternyata
menjadi mata pisau tajam bagi perusahaan yang sewaktu-waktu dapat menjadi
masalah besar. Ini terbukti dengan adanya masalah pada pedal gas dan sistem rem
yang terjadi di bulan Februuari 2010 tersebut.
7. kualitas dan kinerja dijadikan satu-satunya alasan yang mendasari masalah ini.
Ternyata bila dilihat secara mendalam, budaya kerja yang tidak sesuai yang
menjadi penyebab utamanya. Ketidaknyamanan para pegawai menjadi salah satu
penyebab penurunan kontrol kualitas yang terjadi di dalam perusahaan. Terlebih
lagi bagi pasar Amerika dan Eropa kualitas produk menjadi nomor satu.
8. Cara Penyelesaian Masalah
Toyota me-recall sebanyak lebih dari 8 juta unit mobil yang sudah berada ditangan
pelanggannya. Mereka gentle mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara
terbuka di depan publik. Presiden Direktur Toyota rela membungkukkan badannya
dan meminta maaf kepada dunia mengenai kesalahan produksi yang telah
dilakukan perusahaannya. Toyota melakukan hansei (critical self reflection) dan
memperbaiki organisasinya untuk kembali ke filosofi dasar yang telah dimilikinya
kemudian bergerak cepat merebut kembali posisinya di pasar global.