SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BUSINESS PLAN
‘LESEHAN MANDALIKA
SEDERHANA’
“ Bakso belut unik rasa enak… ”
Oleh :
SIHABBUDIN (C1M012169)
SINARDI (C1M012170)
SITI SOLATIAH (C1M012172)
SOLIHAH (C1M012174)
SONI SUTRADI (C1M012176)
Executive Summary
RINGKASAN
Program ini bertujuan untuk menciptakan variasi baru dalam dunia kuliner terutama
dalam pembuatan bakso tanpa pengawet, dan menemukan strategi dalam pemasaran yang harus
diterapkan dalam usaha pembuatan bakso belut untuk menarik pelanggan dengan harga yang
lebih merakyat di semua kalangan, serta mengetahui dampak ekonomis yang timbul dari adanya
usaha pembuatan bakso belut yang bernilai gizi tinggi.
Tujuan yang ingin dicapai diharapkan produk yang akan dibuat dapat menjadi contoh
inovasi makanan yang sehat dan murah, serta dapat memberikan contoh bagi para pedagang
bakso untuk mengkreasikan baksonya. Di sisi lain dengan adanya inovasi kuliner yang baru
diharapkan bertambahnya lapangan pekerjaan yang baru serta meningkatkan kreativitas
masyarakat. Melihat perkembangan yang ada di masyarakat, kami melihat adanya peluang usaha
untuk pengembangan kuliner bakso dengan inovasi yang lain.
Kewirausahaan ini, dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu Tahap Persiapan Awal, Tahap
Pelaksanaan, Tahap Evaluasi, serta Laporan akhir dan persentasi.
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah
sampai masyarakat menengah ke atas. Karena segmen masyarakat menengah ke bawah maupun
ke atas sangat banyak meminati pada usaha seperti ini sangat sedikit terutama di kota-kota besar
maupun di Pedesaan sehingga pesaingnya lebih sedikit.
Daftar Isi
Executive Summary.....................................................................................................................................2
1.Overview of The Business.........................................................................................................................4
1.1.Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2.Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................................4
1.3.Ruang Lingkup Bisnis..........................................................................................................................5
2
1.4.StakeHolder, Lokasi, Pendekatan Modal Usaha, Manajemen Bisnis..................................................6
2.Marketing Plan.........................................................................................................................................7
2.1.Deskripsi Sektor Industri....................................................................................................................7
2.2.Analisis Potensi Pasar dan Konsumen ...............................................................................................8
2.3.Program Marketing Fix......................................................................................................................9
2.3.1.Produk ........................................................................................................................................9
2.3.2.Harga ..........................................................................................................................................9
2.3.3.Promosi.......................................................................................................................................9
2.3.4.Tempat ......................................................................................................................................9
3.Operation Plan........................................................................................................................................10
3.1.Kapasitas Produk dan Lokasi............................................................................................................10
3.2.Teknologi dan Proses Produksi........................................................................................................10
3.2.1.Teknologi .................................................................................................................................10
3.2.2. Proses Produksi .......................................................................................................................10
3.3.Peralatan dan Bahan Baku...............................................................................................................11
3.4.Organisasi dan Manajemen.............................................................................................................12
3.5.Jadwal Implementasi ......................................................................................................................12
4.Analisis keuangan...................................................................................................................................13
5.Kesimpulan.............................................................................................................................................15
3
1. Overview of The Business
1.1. Latar Belakang
Belut merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di air tawar. Sebagai bahan pangan, ikan
khususnya belut mengandung bahan protein, mineral, lemak dan vitamin yang sangat baik
bagi kesehatan. Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan (1971), belut mengandung
energi sebesar 303 kkal, protein 14 g, karbohidrat 0 g, lemak 27 g, kalsium 20 mg, fosfor 200
mg dan zat besi 1 mg. Belut juga mengandung vitamin A sebanyak 1600 IU, vitamin B1 0,1
mg dan vitamin C 2 mg. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan penelitian terhadap 100 g belut,
dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Selain memiliki banyak kandungan,
pada belut juga terdapat banyak manfaat seperti mencegah anemia gizi dengan kandungan zat
besinya, memperkuat dan memperkokoh tulang dari osteoporosis, membantu membentuk
protein, hormon dan sel darah merah serta kandungan vitamin A yang berperan dalam
pertumbuhan, penglihatan dan reproduksi.
Banyaknya kandungan serta manfaat belut menjadikannya termasuk salah satu makanan yang
digemari masyarakat. Akan tetapi, olahan makanan dari belut ini masih kurang beragam.
Belut lebih sering diolah menjadi belut goreng, sambel belut dan sop belut. Untuk itu perlu
dibuat olahan lain dari belut seperti bakso belut. Seperti yang diketahui, bakso merupakan
salah satu makanan yang banyak digemari masyakat baik anak-anak, remaja bahkan dewasa.
Hal ini sebanding dengan banyaknya usaha bakso yang ada, baik di pinggir jalan, warung
atau rumah makan. Terdapat beragam variasi bakso antara lain bakso urat, bakso tenis, bakso
bakar, bakso keju, bakso kerikil, bakso balungan, bakso Solo dan bakso Malang. Akan tetapi,
kebanyakan bakso yang dijual saat ini hanya berbahan dasar daging atau telur, belum ada
jenis bakso berbahan dasar belut yang dijual khususnya di daerah Narmada, Lombok Barat.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan usaha “Lesehan Mandalika” yaitu:
4
1. Menyajikan menu makanan dengan variasi yang berbeda.
2. Menyajikan makanan yang sehat dan bergizi.
3. Meningkatkan minat masyarakat terhadap olahan makanan dari belut.
4. Menarik minat pelanggan untuk mengonsumsi bakso belut.
Manfaat usaha “Lesehan Mandalika” yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama akan protein hewani.
2. Sebagai alternative pilihan makanan diantara bakso yang lain.
3. Mengonsumsi bakso dengan citarasa yang berbeda.
1.3. Ruang Lingkup Bisnis
Lesehan Mandalika merupakan suatu tempat makan yang didesain dengan nuansa alami dan
kekeluargaan. Lesehan Mandalika memiliki 6 buah brugak, masing-masing brugak berisi 2
buah meja. Dibagian bawah brugak terdapat kolam yang berisi belut, sehingga pelanggan
dapat melihat belut sambil menikmati hidangan yang disajikan. Lesehan Mandalika ini
menjual bakso belut dengan 3 tipe yakni tipe raja, panglima dan prajurit sebagai menu
utamanya, sedangkan menu pelengkapnya berupa keripik belut, lontong dan kacang asin.
Untuk minuman, Lesehan Mandalika menyediakan es kelapa muda, es jeruk dan es teh.
Setiap hidangan disajikan dengan tata cara yang sopan dan menarik, mulai dari tempat makan
berupa mangkuk, sendok, garpu, gelas dan pernak pernik penghias makanan lainnya. Selain
itu, kebersihan dari hidangan yang disajikan harus terjaga agar rasa dan kualitasnya tidak
berubah bahkan menurun. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan bakso
terutama belut juga harus terjaga kualitasnya, seperti masih segar dan tidak mengandung zat-
zat kimia yang berlebihan ataupun berbahaya, begitupula dengan bahan untuk pembuatan
minumannya.
Aktivitas yang dilakukan dalam usaha ini meliputi proses mencari bahan-bahan untuk
membuat bakso, proses memasak atau mengolah bakso dan proses menyajikan. Belut
diperoleh langsung dari pengusaha yang membudidayakan belut. Untuk menjaga agar
kebutuhan belut tetap terpenuhi setiap harinya, dilakukan kegiatan kerjasama dengan
5
pengusaha belut tersebut. Selain itu harga yang didapat juga lebih rendah. Sedangkan untuk
bahan-bahan lainnya seperti tepung, mie, saos, kecap dan bumbu lainnya diperoleh dipasar
tradisional. Proses membuat bakso dilakukan secara bertahap, yakni tahap mencampurkan
belut, tepung dan bumbu, kemudian dibentuk bulat dengan ukuran besar dan sedang. Untuk
tahap memasak dilakukan saat pemesanan. Proses penyajian bakso dilakukan dengan
menarik, yakni bakso dibuat berbagai bentuk dan ditambahkan hiasan berupa bawang
goreng, seledri, potongan paprika warna kuning, merah serta hijau.
1.4. StakeHolder, Lokasi, Pendekatan Modal Usaha, Manajemen Bisnis
Usaha Lesehan Mandalika dimiliki oleh 5 orang secara bersama. Setiap orang memiliki tugas
masing-masing yang disepakati secara bersama. 2 orang bertugas mencari bahan-bahan untuk
membuat bakso, memasak dan menyajikan. 2 orang lainnya bertugas melayani pelanggan,
menjadi kasir dan membantu menyajikan hidangan. Satu orang lainnya bertugas mengatur
biaya pengeluaran, mencatat pemasukan, membersihkan peralatan memasak dan membantu
mencari bahan-bahan untuk pembuatan bakso. Sedangkan untuk membersihkan lesehan
dilakukan secara bersama.
Usaha Lesehan Mandalika berlokasi di daerah Narmada Lombok barat, tepatnya di sekitar
area wisata taman narmada. Lokasi ini dipilih berdasarkan beberapa criteria, diantaranya
taman Narmada selalu ramai dikunjungi terutama saat hari libur oleh wisatawan baik local
maupun asing. Selain itu, disekitar lokasi tersebut juga terdapat pasar Narmada yang terdiri
dari banyak toko dengan pengunjung yang juga tetap ramai setiap harinya. Lokasi ini juga
sangat strategis karena berada tepat dipinggir jalan. Keberadaan Lesehan Mandalika yang
menyajikan bakso dengan bahan dasar belut akan menarik minat pengunjung, karena bahan
pokok yang digunakan berbeda dari bakso lainnya, yakni menggunakan belut.
Segmen pemasaran yang dipilih dalam usaha ini adalah kalangan wisatawan, pelajar,
mahasiswa, pegawai dan masyarakat umum. Lokasi yang dipilih dalam usaha lesehan
mandalika ini berada di pinggir jalan raya, dimana jalan ini termasuk jalan utama yang setiap
harinya tidak akan pernah sepi. Karena di daerah ini terdapat pasar yang akan tetap
dikunjungi setiap harinya oleh pembeli baik pegawai atau masyarakat umum. Selain itu juga
6
terdapat area wisata berupa taman Narmada yang ramai dikunjungi wisatawan, sehingga
lokasi ini cukup ramai dikunjungi setiap hari baik hari biasa maupun hari libur.
2. Marketing Plan
2.1. Deskripsi Sektor Industri
Sector industry usaha “Lesehan Mandalika” merupakan usaha industry kecil dengan pegawai
5 orang. Lesehan ini menyajikan bakso belut sebagai menu utamanya. Seperti yang kita
ketahui bakso merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang banyak digemari
masyarakat, baik anak-anak, remaja sampai dewasa. Selain rasa yang enak dan khas, bakso
digemari karena harganya yang murah dan dapat dijangkau semua kalangan. Usaha bakso di
Lombok merupakan usaha yang cukup menjanjikan, karena dengan modal yang tidak terlalu
tinggi dapat menghasilkan pendapatan besar setiap harinya. Bakso biasanya memiliki bahan
utama dari daging, telur, urat dan lain-lain.
Untuk membuat usaha bakso kami berbeda dengan usaha bakso lainnya, digunakan bahan
pokok berupa belut sebagai pengganti daging atau telur. Belut memiliki kandungan energi
sebesar 303 kkal, protein 14 g, karbohidrat 0 g, lemak 27 g, kalsium 20 mg, fosfor 200 mg
dan zat besi 1 mg. Belut juga mengandung vitamin A sebanyak 1600 IU, vitamin B1 0,1 mg
dan vitamin C 2 mg. Selain memiliki banyak kandungan, bakso ini memiliki kekhasan yang
berasal dari belut itu sendiri.
Perkembangan usaha bakso di daerah Lombok cukup maju. Hampir di setiap pinggir jalan
raya terdapat banyak warung ataupun rumah makan yang menyajikan bakso sebagai menu
utamanya. Setiap warung menawarkan bakso dengan variasi dan rasa yang beraneka ragam,
mulai dari bakso dengan rasa keju, bakso bakar maupun bakso tenis. Kesamaan dari usaha
bakso ini adalah penggunaan bahan pokok berupa daging. Untuk membuat usaha bakso yang
berbeda digunakan bahan pokok berupa belut. Oleh karena itu, dengan melihat latar belakang
tersebut dan belum adanya usaha lain seperti usaha ini di Lombok barat, khususnya di
Narmada sehingga usaha ini memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan.
7
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu :
a. Munculnya kompetitor baru diusaha bakso yang sama karena usaha ini merupakan usaha
baru dan relatif mudah untuk ditiru.
b. Tempat usaha dapat menjadi faktor yang bisa menyebabkan usaha ini berkembang atau
tidak
c. Promosi perlu dilakukan sebanyak mungkin, karena usaha ini termasuk baru.
d. Pelayanan terbaik harus dilakukan untuk membuat pelanggan merasa nyaman dan tetap
berkunjung.
2.2. Analisis Potensi Pasar dan Konsumen
Usaha “Lesehan Mandalika” dengan menu utama yang disajikan yakni bakso belut cukup
berpotensi untuk di usahakan di Lombok terutama di Narmada, karena belum ada yang
mengusahakan bakso dengan berbahan pokok belut, sehingga ini merupakan trobosan baru.
Pada umumnya sebagian besar usaha bakso di Lombok lebih banyak menggunakan daging
atau telur sebagai bahan utamanya.
Target konsumen yang dipilih dalam usaha ini adalah wisatawan, pelajar, mahasiswa,
pegawai dan masyarakat umum. Setiap hari daerah ini cukup ramai disebabkan banyaknya
masyarakat yang berbelanja di pasar Narmada, wisatawan yang berkunjung ke taman wisata
Narmada dan pelajar maupun pegawai lainnya yang tetap melewati daerah ini setiap hari.
Sehingga lokasi ini cukup berpotensi dijadikan tempat usaha bakso belut.
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah. Untuk
menyesuaikan dengan target pasarnya, bakso belut ini dijual dengan harga terjangkau dan
tidak jauh berbeda dengan harga bakso lainnya. Competitive advantage dalam usaha ini
adalah differentiation maksudnya yaitu usaha ini merupakan usaha yang berbeda dari jenis
usaha bakso lainnya karena menggunakan bahan pokok yang berbeda sehingga pesaing
dalam usaha ini masih sedikit atau belum ada.
8
2.3. Program Marketing Fix
2.3.1. Produk
Lesehan mandalika ini menyajikan bakso belut sebagai menu utamanya. Selain itu juga
terdapat makanan seperti keripik belut, lontong dan kacang asin sebagai pelengkap bakso.
Minuman yang disajikan yakni es kelapa muda, es jeruk dan es teh. Dalam pembuatan
makanan dan minuman ini digunakan bahan-bahan segar dan bebas dari campuran bahan
kimia. Bakso ini juga dapat dipesan untuk dibawa pulang.
2.3.2. Harga
Secara garis besar “Lesehan Mandalika” terbagi menjadi tiga, yaitu :
a. Bakso tipe spesial memiliki harga berkisar Rp 14.000
b. Bakso tipe lengkap memiliki harga Rp 12.000
c. Bakso tipe biasa memiliki harga berkisar Rp 10.000
2.3.3. Promosi
Beberapa strategi promosi yang dilakukan pada pemasaran produk ‘Lesehan Mandalika,
yaitu :
a. Penyebaran brosur di sekolah-sekolah, kampus dan jalan raya.
b. Pemasangan papan nama dengan tulisan unik “Lesehan Mandalika”
c. Promosi dilakukan melalui social media.
d. Pemasangan penerangan yang cukup mencolok pada malam hari
2.3.4. Tempat
Lokasi yang dipilih sebagai tempat usaha memiliki kriteria dekat jalan raya, tempat
wisata dan pasar. Lokasi yang cukup memenuhi criteria tersebut yaitu di daerah
narmada, dekat taman wisata Narmada.
9
3. Operation Plan
3.1. Kapasitas Produk dan Lokasi
Lesehan Mandalika menjual bakso belut dengan 3 tipe yakni tipe biasa, komplit dan spesial.
Menu pendukungnya seperti lontong, keripik belut dan kacang asin. Sedangkan minuman yang
dijual es kelapa muda, es teh, jus. Tata cara penyajian diperhatikan mulai dari tempat makan
seperti mangkuk, sendok, garpu, sumpit, gelas,
Lesehan Mandalika menjual minuman dan makanan yang berbahan dasar belut. Makanan
dan minuman disajikan dengan tata cara penyajian yang menarik. Tata cara penyajian
diperhatikan mulai dari tempat makan seperti piring, gelas, sendok, garpu, tray, pernak
pernik penghias makanan. Hal ini semuanya berguna untuk mendukung penyajian makanan
dan minuman agar menarik untuk dimakan seperti susunan makanan, Namun juga dengan
tidak melupakan rasa dan kualitas makanan dan minuman yang disediakan.
Daerah yang dipilih sebagai tempat usaha yaitu memiliki kriteria dekat dengan keramaian
seperti pasar, tempat wisata, dan wisatawan domestik ataupun asing yang ke lombok barat
(dengan tujuan biasanya untuk berwisata dan tentu saja tertarik untuk membeli makanan khas
ini) dan masyarakat sekitar. Daerah yang cukup memenuhi empat kriteria tersebut adalah
daerah taman Narmada.. Kriteria tersebut dipilih berdasarkan analisis kecenderungan
konsumen dalam membeli suatu produk.
3.2. Teknologi dan Proses Produksi
3.2.1. Teknologi
Teknologi yang digunakan cukup sederhana yaitu hanya berupa peralatan memasak
biasa.
3.2.2. Proses Produksi
Aktivitas yang dilakukan meliputi proses mencari pedagang belut serta bahan makanan
dan minuman lainnya, proses memasak, dan proses penyajian. belut didapat dari petani
yang budidaya belu. Petani seperti ini terdapat di lombok barat. Sehubungan tempat
penjualan adalah di Taman Narmada, sehingga tempat penghasil bahan utama tidak
begitu jauh dari tempat penjualan. Proses memasak makanan dilakukan dengan dua cara
10
yaitu makanan dimasak terlebih dahulu dan makanan baru dimasak saat dipesan.
Terakhir, proses penyajian adalah menyajikan hasil masakan berupa makanan atau
minuman dengan hiasan kepada pelanggan.
3.3. Peralatan dan Bahan Baku
Peralatan Utama yang digunakan, yaitu :
a. 1 set peralatan masak
b. 1 unit lemari pendingin
c. 100 set peralatan makan terdiri dari mangkuk, gelas, sendok dan garpu
d. 12 buah meja
Peralatan Pendukung yang digunakan, yaitu peralatan penyajian seperti tisu, sedotan,
tusuk gigi, sumpit dan lain-lain.
Bahan baku ‘Lesehan Mandalika’ adalah belut dan tepung. Bahan-bahan yang digunakan
dalam produksi adalah bahan-bahan berkualitas dan bergizi serta tidak menggunakan
campuran bahan kimia seperti pengawet, pengenyal dan lain-lain. Belut yang digunakan
diperoleh melalui hasil budidaya yang baik dan terawat, sehingga terjamin kualitasnya.
Dalam penyediaan belut ini dilakukan kerjasama dengan pengusaha yang langsung
membudidayakan belut. Lokasi budidaya ini letaknya tidak jauh dari tempat usaha, sehingga
mudah dalam pengambilan belut. Sedangkan bahan pendukung seperti bumbu-bumbu,
lontong, keripik belut, kacang asin dan jenis minuman lainnya seperti kelapa muda, jeruk dan
lain-lainnya diperoleh dari pedagang local.
Keberlanjutan suplai dijaga dengan menjalin kerja sama dengan pengusaha belut. Oleh
karena itu, dengan adanya kerja sama diharapkan pengusaha tetap mensuplai belut kepada
lesehan ‘Lesehan Mandalika’.
11
3.4. Organisasi dan Manajemen
Usaha lesehan Lesehan Mandalika’ dimiliki secara berkelompok dengan modal berasal dari
patungan setiap anggota. Masing-masing anggota mengeluarkan modal sebesar Rp
15.000.000 sehingga diperoleh Rp 75.000.0000. setiap keputusan yang diambil dalam
penentuan proses produksi dilakukan secara bersama oleh semua anggota. Salah satu anggota
beperan mengatur tugas masing-masing dari anggota. Aggota yang lain bertugas mencari
belut dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bakso serta bahan-bahan pelengkap
lainnya. Angggota yang lain bertugas dalam proses memasak, melayani pelanggan,
menyajikan dan mengatur kegiatan usaha yang meliputi pengaturan modal, biaya belanja
bahan makanan dan minuman, pembagian laba, pengaturan menu dan lainnya. Bentuk badan
usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi
3.5. Jadwal Implementasi
Uraikan kegiatan yang akan dilakukan dari start sampai running operation?Bagamana jadwal
rencana implementasinya?
Adapun kegiatan yang akan dilakukan yaitu :
Fase Tanggal Kegiatan
Perencanaan 1 Februari 2008 Survey pasar
7 Februari 2008
s/d 13 Maret 2008
Penentuan jenis usaha
1 Maret 2008 Pencarian lokasi usaha
10 Maret 2008 Penyewaan tempat usaha
13 Maret 2008 Pembelian peralatan usaha
promosi
Pelaksanaan 17 Maret 2008 Pembukaan Perdana ‘Warung Sehat’
17 Maret 2008 s/d
17 April 2008
Promosi
Kontrol 17 April 2008 s/d Monitoring kegiatan penjualan, menu dan
12
seterusnya promosi
4. Analisis keuangan
Investasi awal yang diperlukan:
Tabel 1. Investasi awal
Material Jumlah (Rp)
Kompor gas+tabung Rp 350.000
Kulkas Rp 1.500.000
2 buah baskom Rp 20.000
1 set alat masak Rp 500.000
100 set perlengkapan
makan Rp 2.500.000
Total Rp 4.870.000
1. Biaya Operasional
Material Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Belut 25 kg 60.000 1.500.000
Terigu 5 kg 10.000 50.000
Kanji 2 kg 6.000 12.000
Telur 30 butir 1.250 75.000
Bumbu 30.000 30.000
13
Minyak goring 5 liter 12.500 62.500
Gas 2 tabung 20.000 40.000
Plastic 1 pack 25.000 25.000
Beban Transportasi Rp 50.000,00 x 5 Rp 250.000
TOTAL Rp 2.044.000
Analisis Pendapatan dan Keuangan
Produksi 1 bulan = 1350 mangkuk
Harga pokok per mangkuk dalam sebulan
Tipe biasa= 10.000x450= Rp 4.500.000
Tipe lengkap= Rp 12.000x450= Rp 5.400.000
Tipe komplit= Rp 14.000x450=Rp 6.300.000
Total harga jual/bulan= Rp 16.200.000
Total Biaya/bulan = biaya variable + Biaya tetap
= (biaya tenaga kerja + material) + ( tranportasi + bahan)
= (3.000.000 + 2.044.000) +(250.000 + 1.845.000)
=Rp.5.044.000+2.095.000
= Rp 7.139.000
Keuntungan 1 produksi/bulan= total harga jual– Total Biaya
= Rp 16.200.000 - Rp 7.139.000
=Rp 9.061.000
BEP (Break Even Point) = Biaya tetap/(Harga-biaya variabe`l per unit)
= 2.095.000 / (16.200.000-6.300.000)
= 0.21 unit
14
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penghitungan penjualan dan biaya yang dikeluarkan, usaha ‘Warung
Sehat’ layak untuk didirikan. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang berkaitan dengan
biaya pembuatan makanan dan minuman
b. Peninjauan lokasi yang sesuai dengan target
c. Penanganan biaya asset sekecil mungkin
d. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan
e. Peningkatan pelayanan
15

More Related Content

What's hot

Proposal keripik-kentang-ok-
Proposal keripik-kentang-ok-Proposal keripik-kentang-ok-
Proposal keripik-kentang-ok-Aprias Untung
 
Proposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak miniProposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak minirissa nabilla hakiki
 
Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!Hikmah Siti Nazwah
 
Proposal usaha kewirausahaan
Proposal usaha kewirausahaanProposal usaha kewirausahaan
Proposal usaha kewirausahaanKuntoro Guest
 
Proposal usaha makanan & minuman MAKJOSi
Proposal usaha makanan & minuman MAKJOSiProposal usaha makanan & minuman MAKJOSi
Proposal usaha makanan & minuman MAKJOSiAmalia Tri Kusuma Dewi
 
planning usaha Kripik sehat jamur tiram
planning usaha Kripik sehat jamur tiramplanning usaha Kripik sehat jamur tiram
planning usaha Kripik sehat jamur tiramMalang
 
Martabak manis
Martabak manisMartabak manis
Martabak manisagungtok
 
Business plan - kue hewir
Business plan - kue hewirBusiness plan - kue hewir
Business plan - kue hewirmira arbiyana
 
03 bisnis plan dried fruit
03 bisnis plan dried fruit03 bisnis plan dried fruit
03 bisnis plan dried fruitstiemberau2
 
Proposal usaha dorayaki jawa ( bsi )
Proposal usaha dorayaki jawa ( bsi )Proposal usaha dorayaki jawa ( bsi )
Proposal usaha dorayaki jawa ( bsi )Amalia Puspita Sari
 
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas. Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas. Monalisa Unik
 
Proposal usaha 3
Proposal usaha 3Proposal usaha 3
Proposal usaha 3Ira Rosy
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanAyu Setyani
 
Presentasi business plan (popeye crispy)
Presentasi business plan (popeye crispy)Presentasi business plan (popeye crispy)
Presentasi business plan (popeye crispy)Ria Vinola
 
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Satria
 
Proposal keripik nusantara
Proposal keripik nusantaraProposal keripik nusantara
Proposal keripik nusantaraDina Juniarti
 

What's hot (20)

Proposal usaha
Proposal usahaProposal usaha
Proposal usaha
 
Proposal keripik-kentang-ok-
Proposal keripik-kentang-ok-Proposal keripik-kentang-ok-
Proposal keripik-kentang-ok-
 
Proposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak miniProposal usaha kecil martabak mini
Proposal usaha kecil martabak mini
 
Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!
 
Proposal usaha kewirausahaan
Proposal usaha kewirausahaanProposal usaha kewirausahaan
Proposal usaha kewirausahaan
 
Proposal usaha makanan & minuman MAKJOSi
Proposal usaha makanan & minuman MAKJOSiProposal usaha makanan & minuman MAKJOSi
Proposal usaha makanan & minuman MAKJOSi
 
Businnes plan kripik singkong...
Businnes plan kripik singkong...Businnes plan kripik singkong...
Businnes plan kripik singkong...
 
planning usaha Kripik sehat jamur tiram
planning usaha Kripik sehat jamur tiramplanning usaha Kripik sehat jamur tiram
planning usaha Kripik sehat jamur tiram
 
Martabak manis
Martabak manisMartabak manis
Martabak manis
 
Usaha Burger
Usaha BurgerUsaha Burger
Usaha Burger
 
Business plan - kue hewir
Business plan - kue hewirBusiness plan - kue hewir
Business plan - kue hewir
 
03 bisnis plan dried fruit
03 bisnis plan dried fruit03 bisnis plan dried fruit
03 bisnis plan dried fruit
 
Proposal usaha dorayaki jawa ( bsi )
Proposal usaha dorayaki jawa ( bsi )Proposal usaha dorayaki jawa ( bsi )
Proposal usaha dorayaki jawa ( bsi )
 
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas. Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
Bisnis plan bodini menjadikan tiwul makanan yang berkelas.
 
Proposal usaha 3
Proposal usaha 3Proposal usaha 3
Proposal usaha 3
 
Proposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaanProposal kewirausahaan
Proposal kewirausahaan
 
Presentasi business plan (popeye crispy)
Presentasi business plan (popeye crispy)Presentasi business plan (popeye crispy)
Presentasi business plan (popeye crispy)
 
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
Proposal Usaha Nasi Goreng - Satria Dipa Nusantara - Tugas Kewirausahaan - SM...
 
Proposal siomay
Proposal siomayProposal siomay
Proposal siomay
 
Proposal keripik nusantara
Proposal keripik nusantaraProposal keripik nusantara
Proposal keripik nusantara
 

Similar to Businnes plan (20)

Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swot
 
Bensar
BensarBensar
Bensar
 
Bensar
BensarBensar
Bensar
 
PPT KELOMPOK 9.pptx
PPT KELOMPOK 9.pptxPPT KELOMPOK 9.pptx
PPT KELOMPOK 9.pptx
 
Minggu ke 7 - kuliah umum atau studi kasus
Minggu  ke 7 - kuliah umum atau studi kasusMinggu  ke 7 - kuliah umum atau studi kasus
Minggu ke 7 - kuliah umum atau studi kasus
 
Kewirausahaan klmpok (1)
Kewirausahaan klmpok (1)Kewirausahaan klmpok (1)
Kewirausahaan klmpok (1)
 
210050096 rancangan produk manajemen bisnis.pdf
210050096 rancangan produk manajemen bisnis.pdf210050096 rancangan produk manajemen bisnis.pdf
210050096 rancangan produk manajemen bisnis.pdf
 
Enterprenuer
EnterprenuerEnterprenuer
Enterprenuer
 
PPT KEWIRAUSAHAAN BUSSINES PLAN UMKM BERJUDUL CHIKEN POPCORN
PPT KEWIRAUSAHAAN BUSSINES PLAN UMKM BERJUDUL CHIKEN POPCORNPPT KEWIRAUSAHAAN BUSSINES PLAN UMKM BERJUDUL CHIKEN POPCORN
PPT KEWIRAUSAHAAN BUSSINES PLAN UMKM BERJUDUL CHIKEN POPCORN
 
Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)
Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)
Presentation1(Perencanaan Manajemen Bisnis)
 
Bensar
BensarBensar
Bensar
 
Bussines Plan
Bussines PlanBussines Plan
Bussines Plan
 
Pmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu baksoPmw produksi tahu bakso
Pmw produksi tahu bakso
 
214956363 business-plan-bisnis-keripik-singkong
214956363 business-plan-bisnis-keripik-singkong214956363 business-plan-bisnis-keripik-singkong
214956363 business-plan-bisnis-keripik-singkong
 
214956363 business-plan-bisnis-keripik-singkong
214956363 business-plan-bisnis-keripik-singkong214956363 business-plan-bisnis-keripik-singkong
214956363 business-plan-bisnis-keripik-singkong
 
Bensar
BensarBensar
Bensar
 
Bensar
BensarBensar
Bensar
 
Usaha keripik pisang
Usaha keripik pisangUsaha keripik pisang
Usaha keripik pisang
 
BAPER
BAPERBAPER
BAPER
 
Tugas uts sdm
Tugas uts sdmTugas uts sdm
Tugas uts sdm
 

Businnes plan

  • 1. BUSINESS PLAN ‘LESEHAN MANDALIKA SEDERHANA’ “ Bakso belut unik rasa enak… ” Oleh : SIHABBUDIN (C1M012169) SINARDI (C1M012170) SITI SOLATIAH (C1M012172) SOLIHAH (C1M012174) SONI SUTRADI (C1M012176)
  • 2. Executive Summary RINGKASAN Program ini bertujuan untuk menciptakan variasi baru dalam dunia kuliner terutama dalam pembuatan bakso tanpa pengawet, dan menemukan strategi dalam pemasaran yang harus diterapkan dalam usaha pembuatan bakso belut untuk menarik pelanggan dengan harga yang lebih merakyat di semua kalangan, serta mengetahui dampak ekonomis yang timbul dari adanya usaha pembuatan bakso belut yang bernilai gizi tinggi. Tujuan yang ingin dicapai diharapkan produk yang akan dibuat dapat menjadi contoh inovasi makanan yang sehat dan murah, serta dapat memberikan contoh bagi para pedagang bakso untuk mengkreasikan baksonya. Di sisi lain dengan adanya inovasi kuliner yang baru diharapkan bertambahnya lapangan pekerjaan yang baru serta meningkatkan kreativitas masyarakat. Melihat perkembangan yang ada di masyarakat, kami melihat adanya peluang usaha untuk pengembangan kuliner bakso dengan inovasi yang lain. Kewirausahaan ini, dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu Tahap Persiapan Awal, Tahap Pelaksanaan, Tahap Evaluasi, serta Laporan akhir dan persentasi. Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah sampai masyarakat menengah ke atas. Karena segmen masyarakat menengah ke bawah maupun ke atas sangat banyak meminati pada usaha seperti ini sangat sedikit terutama di kota-kota besar maupun di Pedesaan sehingga pesaingnya lebih sedikit. Daftar Isi Executive Summary.....................................................................................................................................2 1.Overview of The Business.........................................................................................................................4 1.1.Latar Belakang...................................................................................................................................4 1.2.Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................................4 1.3.Ruang Lingkup Bisnis..........................................................................................................................5 2
  • 3. 1.4.StakeHolder, Lokasi, Pendekatan Modal Usaha, Manajemen Bisnis..................................................6 2.Marketing Plan.........................................................................................................................................7 2.1.Deskripsi Sektor Industri....................................................................................................................7 2.2.Analisis Potensi Pasar dan Konsumen ...............................................................................................8 2.3.Program Marketing Fix......................................................................................................................9 2.3.1.Produk ........................................................................................................................................9 2.3.2.Harga ..........................................................................................................................................9 2.3.3.Promosi.......................................................................................................................................9 2.3.4.Tempat ......................................................................................................................................9 3.Operation Plan........................................................................................................................................10 3.1.Kapasitas Produk dan Lokasi............................................................................................................10 3.2.Teknologi dan Proses Produksi........................................................................................................10 3.2.1.Teknologi .................................................................................................................................10 3.2.2. Proses Produksi .......................................................................................................................10 3.3.Peralatan dan Bahan Baku...............................................................................................................11 3.4.Organisasi dan Manajemen.............................................................................................................12 3.5.Jadwal Implementasi ......................................................................................................................12 4.Analisis keuangan...................................................................................................................................13 5.Kesimpulan.............................................................................................................................................15 3
  • 4. 1. Overview of The Business 1.1. Latar Belakang Belut merupakan salah satu jenis ikan yang hidup di air tawar. Sebagai bahan pangan, ikan khususnya belut mengandung bahan protein, mineral, lemak dan vitamin yang sangat baik bagi kesehatan. Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan (1971), belut mengandung energi sebesar 303 kkal, protein 14 g, karbohidrat 0 g, lemak 27 g, kalsium 20 mg, fosfor 200 mg dan zat besi 1 mg. Belut juga mengandung vitamin A sebanyak 1600 IU, vitamin B1 0,1 mg dan vitamin C 2 mg. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan penelitian terhadap 100 g belut, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Selain memiliki banyak kandungan, pada belut juga terdapat banyak manfaat seperti mencegah anemia gizi dengan kandungan zat besinya, memperkuat dan memperkokoh tulang dari osteoporosis, membantu membentuk protein, hormon dan sel darah merah serta kandungan vitamin A yang berperan dalam pertumbuhan, penglihatan dan reproduksi. Banyaknya kandungan serta manfaat belut menjadikannya termasuk salah satu makanan yang digemari masyarakat. Akan tetapi, olahan makanan dari belut ini masih kurang beragam. Belut lebih sering diolah menjadi belut goreng, sambel belut dan sop belut. Untuk itu perlu dibuat olahan lain dari belut seperti bakso belut. Seperti yang diketahui, bakso merupakan salah satu makanan yang banyak digemari masyakat baik anak-anak, remaja bahkan dewasa. Hal ini sebanding dengan banyaknya usaha bakso yang ada, baik di pinggir jalan, warung atau rumah makan. Terdapat beragam variasi bakso antara lain bakso urat, bakso tenis, bakso bakar, bakso keju, bakso kerikil, bakso balungan, bakso Solo dan bakso Malang. Akan tetapi, kebanyakan bakso yang dijual saat ini hanya berbahan dasar daging atau telur, belum ada jenis bakso berbahan dasar belut yang dijual khususnya di daerah Narmada, Lombok Barat. 1.2. Tujuan dan Manfaat Tujuan usaha “Lesehan Mandalika” yaitu: 4
  • 5. 1. Menyajikan menu makanan dengan variasi yang berbeda. 2. Menyajikan makanan yang sehat dan bergizi. 3. Meningkatkan minat masyarakat terhadap olahan makanan dari belut. 4. Menarik minat pelanggan untuk mengonsumsi bakso belut. Manfaat usaha “Lesehan Mandalika” yaitu: 1. Memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama akan protein hewani. 2. Sebagai alternative pilihan makanan diantara bakso yang lain. 3. Mengonsumsi bakso dengan citarasa yang berbeda. 1.3. Ruang Lingkup Bisnis Lesehan Mandalika merupakan suatu tempat makan yang didesain dengan nuansa alami dan kekeluargaan. Lesehan Mandalika memiliki 6 buah brugak, masing-masing brugak berisi 2 buah meja. Dibagian bawah brugak terdapat kolam yang berisi belut, sehingga pelanggan dapat melihat belut sambil menikmati hidangan yang disajikan. Lesehan Mandalika ini menjual bakso belut dengan 3 tipe yakni tipe raja, panglima dan prajurit sebagai menu utamanya, sedangkan menu pelengkapnya berupa keripik belut, lontong dan kacang asin. Untuk minuman, Lesehan Mandalika menyediakan es kelapa muda, es jeruk dan es teh. Setiap hidangan disajikan dengan tata cara yang sopan dan menarik, mulai dari tempat makan berupa mangkuk, sendok, garpu, gelas dan pernak pernik penghias makanan lainnya. Selain itu, kebersihan dari hidangan yang disajikan harus terjaga agar rasa dan kualitasnya tidak berubah bahkan menurun. Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan bakso terutama belut juga harus terjaga kualitasnya, seperti masih segar dan tidak mengandung zat- zat kimia yang berlebihan ataupun berbahaya, begitupula dengan bahan untuk pembuatan minumannya. Aktivitas yang dilakukan dalam usaha ini meliputi proses mencari bahan-bahan untuk membuat bakso, proses memasak atau mengolah bakso dan proses menyajikan. Belut diperoleh langsung dari pengusaha yang membudidayakan belut. Untuk menjaga agar kebutuhan belut tetap terpenuhi setiap harinya, dilakukan kegiatan kerjasama dengan 5
  • 6. pengusaha belut tersebut. Selain itu harga yang didapat juga lebih rendah. Sedangkan untuk bahan-bahan lainnya seperti tepung, mie, saos, kecap dan bumbu lainnya diperoleh dipasar tradisional. Proses membuat bakso dilakukan secara bertahap, yakni tahap mencampurkan belut, tepung dan bumbu, kemudian dibentuk bulat dengan ukuran besar dan sedang. Untuk tahap memasak dilakukan saat pemesanan. Proses penyajian bakso dilakukan dengan menarik, yakni bakso dibuat berbagai bentuk dan ditambahkan hiasan berupa bawang goreng, seledri, potongan paprika warna kuning, merah serta hijau. 1.4. StakeHolder, Lokasi, Pendekatan Modal Usaha, Manajemen Bisnis Usaha Lesehan Mandalika dimiliki oleh 5 orang secara bersama. Setiap orang memiliki tugas masing-masing yang disepakati secara bersama. 2 orang bertugas mencari bahan-bahan untuk membuat bakso, memasak dan menyajikan. 2 orang lainnya bertugas melayani pelanggan, menjadi kasir dan membantu menyajikan hidangan. Satu orang lainnya bertugas mengatur biaya pengeluaran, mencatat pemasukan, membersihkan peralatan memasak dan membantu mencari bahan-bahan untuk pembuatan bakso. Sedangkan untuk membersihkan lesehan dilakukan secara bersama. Usaha Lesehan Mandalika berlokasi di daerah Narmada Lombok barat, tepatnya di sekitar area wisata taman narmada. Lokasi ini dipilih berdasarkan beberapa criteria, diantaranya taman Narmada selalu ramai dikunjungi terutama saat hari libur oleh wisatawan baik local maupun asing. Selain itu, disekitar lokasi tersebut juga terdapat pasar Narmada yang terdiri dari banyak toko dengan pengunjung yang juga tetap ramai setiap harinya. Lokasi ini juga sangat strategis karena berada tepat dipinggir jalan. Keberadaan Lesehan Mandalika yang menyajikan bakso dengan bahan dasar belut akan menarik minat pengunjung, karena bahan pokok yang digunakan berbeda dari bakso lainnya, yakni menggunakan belut. Segmen pemasaran yang dipilih dalam usaha ini adalah kalangan wisatawan, pelajar, mahasiswa, pegawai dan masyarakat umum. Lokasi yang dipilih dalam usaha lesehan mandalika ini berada di pinggir jalan raya, dimana jalan ini termasuk jalan utama yang setiap harinya tidak akan pernah sepi. Karena di daerah ini terdapat pasar yang akan tetap dikunjungi setiap harinya oleh pembeli baik pegawai atau masyarakat umum. Selain itu juga 6
  • 7. terdapat area wisata berupa taman Narmada yang ramai dikunjungi wisatawan, sehingga lokasi ini cukup ramai dikunjungi setiap hari baik hari biasa maupun hari libur. 2. Marketing Plan 2.1. Deskripsi Sektor Industri Sector industry usaha “Lesehan Mandalika” merupakan usaha industry kecil dengan pegawai 5 orang. Lesehan ini menyajikan bakso belut sebagai menu utamanya. Seperti yang kita ketahui bakso merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang banyak digemari masyarakat, baik anak-anak, remaja sampai dewasa. Selain rasa yang enak dan khas, bakso digemari karena harganya yang murah dan dapat dijangkau semua kalangan. Usaha bakso di Lombok merupakan usaha yang cukup menjanjikan, karena dengan modal yang tidak terlalu tinggi dapat menghasilkan pendapatan besar setiap harinya. Bakso biasanya memiliki bahan utama dari daging, telur, urat dan lain-lain. Untuk membuat usaha bakso kami berbeda dengan usaha bakso lainnya, digunakan bahan pokok berupa belut sebagai pengganti daging atau telur. Belut memiliki kandungan energi sebesar 303 kkal, protein 14 g, karbohidrat 0 g, lemak 27 g, kalsium 20 mg, fosfor 200 mg dan zat besi 1 mg. Belut juga mengandung vitamin A sebanyak 1600 IU, vitamin B1 0,1 mg dan vitamin C 2 mg. Selain memiliki banyak kandungan, bakso ini memiliki kekhasan yang berasal dari belut itu sendiri. Perkembangan usaha bakso di daerah Lombok cukup maju. Hampir di setiap pinggir jalan raya terdapat banyak warung ataupun rumah makan yang menyajikan bakso sebagai menu utamanya. Setiap warung menawarkan bakso dengan variasi dan rasa yang beraneka ragam, mulai dari bakso dengan rasa keju, bakso bakar maupun bakso tenis. Kesamaan dari usaha bakso ini adalah penggunaan bahan pokok berupa daging. Untuk membuat usaha bakso yang berbeda digunakan bahan pokok berupa belut. Oleh karena itu, dengan melihat latar belakang tersebut dan belum adanya usaha lain seperti usaha ini di Lombok barat, khususnya di Narmada sehingga usaha ini memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan. 7
  • 8. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu : a. Munculnya kompetitor baru diusaha bakso yang sama karena usaha ini merupakan usaha baru dan relatif mudah untuk ditiru. b. Tempat usaha dapat menjadi faktor yang bisa menyebabkan usaha ini berkembang atau tidak c. Promosi perlu dilakukan sebanyak mungkin, karena usaha ini termasuk baru. d. Pelayanan terbaik harus dilakukan untuk membuat pelanggan merasa nyaman dan tetap berkunjung. 2.2. Analisis Potensi Pasar dan Konsumen Usaha “Lesehan Mandalika” dengan menu utama yang disajikan yakni bakso belut cukup berpotensi untuk di usahakan di Lombok terutama di Narmada, karena belum ada yang mengusahakan bakso dengan berbahan pokok belut, sehingga ini merupakan trobosan baru. Pada umumnya sebagian besar usaha bakso di Lombok lebih banyak menggunakan daging atau telur sebagai bahan utamanya. Target konsumen yang dipilih dalam usaha ini adalah wisatawan, pelajar, mahasiswa, pegawai dan masyarakat umum. Setiap hari daerah ini cukup ramai disebabkan banyaknya masyarakat yang berbelanja di pasar Narmada, wisatawan yang berkunjung ke taman wisata Narmada dan pelajar maupun pegawai lainnya yang tetap melewati daerah ini setiap hari. Sehingga lokasi ini cukup berpotensi dijadikan tempat usaha bakso belut. Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah. Untuk menyesuaikan dengan target pasarnya, bakso belut ini dijual dengan harga terjangkau dan tidak jauh berbeda dengan harga bakso lainnya. Competitive advantage dalam usaha ini adalah differentiation maksudnya yaitu usaha ini merupakan usaha yang berbeda dari jenis usaha bakso lainnya karena menggunakan bahan pokok yang berbeda sehingga pesaing dalam usaha ini masih sedikit atau belum ada. 8
  • 9. 2.3. Program Marketing Fix 2.3.1. Produk Lesehan mandalika ini menyajikan bakso belut sebagai menu utamanya. Selain itu juga terdapat makanan seperti keripik belut, lontong dan kacang asin sebagai pelengkap bakso. Minuman yang disajikan yakni es kelapa muda, es jeruk dan es teh. Dalam pembuatan makanan dan minuman ini digunakan bahan-bahan segar dan bebas dari campuran bahan kimia. Bakso ini juga dapat dipesan untuk dibawa pulang. 2.3.2. Harga Secara garis besar “Lesehan Mandalika” terbagi menjadi tiga, yaitu : a. Bakso tipe spesial memiliki harga berkisar Rp 14.000 b. Bakso tipe lengkap memiliki harga Rp 12.000 c. Bakso tipe biasa memiliki harga berkisar Rp 10.000 2.3.3. Promosi Beberapa strategi promosi yang dilakukan pada pemasaran produk ‘Lesehan Mandalika, yaitu : a. Penyebaran brosur di sekolah-sekolah, kampus dan jalan raya. b. Pemasangan papan nama dengan tulisan unik “Lesehan Mandalika” c. Promosi dilakukan melalui social media. d. Pemasangan penerangan yang cukup mencolok pada malam hari 2.3.4. Tempat Lokasi yang dipilih sebagai tempat usaha memiliki kriteria dekat jalan raya, tempat wisata dan pasar. Lokasi yang cukup memenuhi criteria tersebut yaitu di daerah narmada, dekat taman wisata Narmada. 9
  • 10. 3. Operation Plan 3.1. Kapasitas Produk dan Lokasi Lesehan Mandalika menjual bakso belut dengan 3 tipe yakni tipe biasa, komplit dan spesial. Menu pendukungnya seperti lontong, keripik belut dan kacang asin. Sedangkan minuman yang dijual es kelapa muda, es teh, jus. Tata cara penyajian diperhatikan mulai dari tempat makan seperti mangkuk, sendok, garpu, sumpit, gelas, Lesehan Mandalika menjual minuman dan makanan yang berbahan dasar belut. Makanan dan minuman disajikan dengan tata cara penyajian yang menarik. Tata cara penyajian diperhatikan mulai dari tempat makan seperti piring, gelas, sendok, garpu, tray, pernak pernik penghias makanan. Hal ini semuanya berguna untuk mendukung penyajian makanan dan minuman agar menarik untuk dimakan seperti susunan makanan, Namun juga dengan tidak melupakan rasa dan kualitas makanan dan minuman yang disediakan. Daerah yang dipilih sebagai tempat usaha yaitu memiliki kriteria dekat dengan keramaian seperti pasar, tempat wisata, dan wisatawan domestik ataupun asing yang ke lombok barat (dengan tujuan biasanya untuk berwisata dan tentu saja tertarik untuk membeli makanan khas ini) dan masyarakat sekitar. Daerah yang cukup memenuhi empat kriteria tersebut adalah daerah taman Narmada.. Kriteria tersebut dipilih berdasarkan analisis kecenderungan konsumen dalam membeli suatu produk. 3.2. Teknologi dan Proses Produksi 3.2.1. Teknologi Teknologi yang digunakan cukup sederhana yaitu hanya berupa peralatan memasak biasa. 3.2.2. Proses Produksi Aktivitas yang dilakukan meliputi proses mencari pedagang belut serta bahan makanan dan minuman lainnya, proses memasak, dan proses penyajian. belut didapat dari petani yang budidaya belu. Petani seperti ini terdapat di lombok barat. Sehubungan tempat penjualan adalah di Taman Narmada, sehingga tempat penghasil bahan utama tidak begitu jauh dari tempat penjualan. Proses memasak makanan dilakukan dengan dua cara 10
  • 11. yaitu makanan dimasak terlebih dahulu dan makanan baru dimasak saat dipesan. Terakhir, proses penyajian adalah menyajikan hasil masakan berupa makanan atau minuman dengan hiasan kepada pelanggan. 3.3. Peralatan dan Bahan Baku Peralatan Utama yang digunakan, yaitu : a. 1 set peralatan masak b. 1 unit lemari pendingin c. 100 set peralatan makan terdiri dari mangkuk, gelas, sendok dan garpu d. 12 buah meja Peralatan Pendukung yang digunakan, yaitu peralatan penyajian seperti tisu, sedotan, tusuk gigi, sumpit dan lain-lain. Bahan baku ‘Lesehan Mandalika’ adalah belut dan tepung. Bahan-bahan yang digunakan dalam produksi adalah bahan-bahan berkualitas dan bergizi serta tidak menggunakan campuran bahan kimia seperti pengawet, pengenyal dan lain-lain. Belut yang digunakan diperoleh melalui hasil budidaya yang baik dan terawat, sehingga terjamin kualitasnya. Dalam penyediaan belut ini dilakukan kerjasama dengan pengusaha yang langsung membudidayakan belut. Lokasi budidaya ini letaknya tidak jauh dari tempat usaha, sehingga mudah dalam pengambilan belut. Sedangkan bahan pendukung seperti bumbu-bumbu, lontong, keripik belut, kacang asin dan jenis minuman lainnya seperti kelapa muda, jeruk dan lain-lainnya diperoleh dari pedagang local. Keberlanjutan suplai dijaga dengan menjalin kerja sama dengan pengusaha belut. Oleh karena itu, dengan adanya kerja sama diharapkan pengusaha tetap mensuplai belut kepada lesehan ‘Lesehan Mandalika’. 11
  • 12. 3.4. Organisasi dan Manajemen Usaha lesehan Lesehan Mandalika’ dimiliki secara berkelompok dengan modal berasal dari patungan setiap anggota. Masing-masing anggota mengeluarkan modal sebesar Rp 15.000.000 sehingga diperoleh Rp 75.000.0000. setiap keputusan yang diambil dalam penentuan proses produksi dilakukan secara bersama oleh semua anggota. Salah satu anggota beperan mengatur tugas masing-masing dari anggota. Aggota yang lain bertugas mencari belut dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat bakso serta bahan-bahan pelengkap lainnya. Angggota yang lain bertugas dalam proses memasak, melayani pelanggan, menyajikan dan mengatur kegiatan usaha yang meliputi pengaturan modal, biaya belanja bahan makanan dan minuman, pembagian laba, pengaturan menu dan lainnya. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi 3.5. Jadwal Implementasi Uraikan kegiatan yang akan dilakukan dari start sampai running operation?Bagamana jadwal rencana implementasinya? Adapun kegiatan yang akan dilakukan yaitu : Fase Tanggal Kegiatan Perencanaan 1 Februari 2008 Survey pasar 7 Februari 2008 s/d 13 Maret 2008 Penentuan jenis usaha 1 Maret 2008 Pencarian lokasi usaha 10 Maret 2008 Penyewaan tempat usaha 13 Maret 2008 Pembelian peralatan usaha promosi Pelaksanaan 17 Maret 2008 Pembukaan Perdana ‘Warung Sehat’ 17 Maret 2008 s/d 17 April 2008 Promosi Kontrol 17 April 2008 s/d Monitoring kegiatan penjualan, menu dan 12
  • 13. seterusnya promosi 4. Analisis keuangan Investasi awal yang diperlukan: Tabel 1. Investasi awal Material Jumlah (Rp) Kompor gas+tabung Rp 350.000 Kulkas Rp 1.500.000 2 buah baskom Rp 20.000 1 set alat masak Rp 500.000 100 set perlengkapan makan Rp 2.500.000 Total Rp 4.870.000 1. Biaya Operasional Material Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Belut 25 kg 60.000 1.500.000 Terigu 5 kg 10.000 50.000 Kanji 2 kg 6.000 12.000 Telur 30 butir 1.250 75.000 Bumbu 30.000 30.000 13
  • 14. Minyak goring 5 liter 12.500 62.500 Gas 2 tabung 20.000 40.000 Plastic 1 pack 25.000 25.000 Beban Transportasi Rp 50.000,00 x 5 Rp 250.000 TOTAL Rp 2.044.000 Analisis Pendapatan dan Keuangan Produksi 1 bulan = 1350 mangkuk Harga pokok per mangkuk dalam sebulan Tipe biasa= 10.000x450= Rp 4.500.000 Tipe lengkap= Rp 12.000x450= Rp 5.400.000 Tipe komplit= Rp 14.000x450=Rp 6.300.000 Total harga jual/bulan= Rp 16.200.000 Total Biaya/bulan = biaya variable + Biaya tetap = (biaya tenaga kerja + material) + ( tranportasi + bahan) = (3.000.000 + 2.044.000) +(250.000 + 1.845.000) =Rp.5.044.000+2.095.000 = Rp 7.139.000 Keuntungan 1 produksi/bulan= total harga jual– Total Biaya = Rp 16.200.000 - Rp 7.139.000 =Rp 9.061.000 BEP (Break Even Point) = Biaya tetap/(Harga-biaya variabe`l per unit) = 2.095.000 / (16.200.000-6.300.000) = 0.21 unit 14
  • 15. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penghitungan penjualan dan biaya yang dikeluarkan, usaha ‘Warung Sehat’ layak untuk didirikan. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : a. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang berkaitan dengan biaya pembuatan makanan dan minuman b. Peninjauan lokasi yang sesuai dengan target c. Penanganan biaya asset sekecil mungkin d. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan e. Peningkatan pelayanan 15