5. TUJUAN KONVENSI& UU
(a) melindungi warisan budaya
takbenda;
(b) memastikan rasa hormat terhadap
warisan budaya takbenda milik
berbagai komunitas, kelompok, dan
perseorangan yang bersangkutan;
(c) meningkatkan kesadaran, baik
pada tingkat lokal, nasional maupun
internasional mengenai pentingnya
warisan budaya takbenda, dan
memastikan untuk saling menghargai
warisan budaya tersebut;
(d) memberikan kerja sama dan
bantuan internasional
a. mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya bangsa;
b. memperkaya keberagaman budaya;
c. memperteguh jati diri bangsa;
d. memperteguh persatuan dan
kesatuan bangsa;
e. mencerdaskan kehidupan bangsa;
f. meningkatkan citra bangsa;
g. mewujudkan masyarakat madani;
h. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
i. melestarikan warisan budaya
bangsa; dan
j. mempengaruhi arah perkembangan
peradaban dunia, sehingga
Kebudayaan menjadi haluan
pembangunan nasional ·
6. 6
ISU PENTING
Peran Warisan Budaya Takbenda sebagai sumber tenaga
utama keanekaragaman budaya
Jaminan pembangunan berkelanjutan
Keterkaitan antara Warisan Budaya Takbenda dengan
Warisan Budaya Benda dan Warisan Alam (Perlindungan
Budaya dan Folklor 1989, Keragaman Budaya 2001, dna
Perjanjian di Istambul 2002)
Peran Warisan Budaya Takbenda sebagai faktor yang
membawa manusia saling mendekat satu sama lain dan ada
pertukaran pengetahuan
7. 7
TERANCAM PUNAH= HILANGNYA SEBUAH
PERADABAN
• Dalam dunia yang semakin homogen saat ini, dengan kekuatan
teknologi, media, hoax, kebebasan yang nyaris tanpa batas,
hilangnya sekat-sekat, kita kehilangan banyak suara bumi —
kebanyakan, khususnya suara dari masyarakat tradisi dan
komunitas lokal. Globalisasi yang tidak terhindarkan
• Transformasi sosial yang terjadi yang mengharuskan adanya
dialog
• Gejala tidak toleran dan cenderung sectarian
• Hilangnya tradisi, warisan budaya karena berbagai sebab
internal dan eksternal
• Kurangnya SDM pengelola, pelestari, pelaku budaya
• Alih-alih mencapai kesatuan yang hidup dalam keberagaman,
kita dengan cepat meluncur ke kesamaan /homogenisasi
8. 8
OBYEK PEMAJUAN KEBUDAYAAN (UU PEMAJUAN
KEBUDAYAAN NO. 5/2017)
Tradisi Lisan Manuskrip Adat Istiadat Ritus
Pengetahuan
Tradisional
Teknologi
Tradisional
Seni Bahasa
Permainan
Rakyat
Olah Raga
Tradisional
9. 9
MENGAPA WBTB PENTING?
• WBTB: tradisi atau ekspresi yang masih hidup yang diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya, sifatnya inklusif dan memperlihatkan
kearifan lokal (dalam memahami berbagai fenomena alam dan
kehidupan), pengetahuan tradisional termasuk keahlian dan kebiasan
sebuah komunitas dalam menjaga dan melangsungkan alam dan
kehidupan
• Karena itu penting arti transmisi/pewarisan/promosi/pengembangan
pengetahuan, keahlian dan makna tradisi. Proses tersebut jauh lebih
penting dari pada hasil ekspresi kreatifnya atau hasil produksinya (karya
kreatif tidak dalam kategori ini)
• WBTB bermakna sebagai sumber identitas, karakter bangsa dan
menghubungkan masa lalu ke masa kini untuk membangun masa depan.
10. 10
WBTB: PRAKTIK, REPRESENTASI, EKSPRESI,
PENGETAHUAN, KETERAMPILAN - SERTA
INSTRUMEN, OBJEK, ARTEFAK, DAN RUANG
BUDAYA YANG TERKAIT DENGANNYA - YANG
DIKENALI OLEH KOMUNITAS, KELOMPOK DAN,
DALAM BEBERAPA KASUS, INDIVIDU SEBAGAI
BAGIAN DARI WARISAN BUDAYA MEREKA;
DIWARISKAN DARI GENERASI KE GENERASI,
SECARA KONSTAN DICIPTAKAN KEMBALI OLEH
KOMUNITAS DAN KELOMPOK SEBAGAI
TANGGAPAN TERHADAP LINGKUNGAN MEREKA,
INTERAKSI MEREKA DENGAN ALAM DAN
SEJARAH MEREKA, DAN MEMBERI MEREKA RASA
IDENTITAS DAN KONTINUITAS, SEHINGGA
MEMPROMOSIKAN PENGHORMATAN TERHADAP
KEANEKARAGAMAN BUDAYA DAN KREATIVITAS
MANUSIA.
11. 11
DOMAIN WBTB
Tradisi lisan dan Ekspresinya termasuk bahasa
sebagai sarana pengungkapan
Seni pertunjukan
Adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-
perayaan
Pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam
dan semesta
Kemahiran kerajinan tradisional
12. 12
PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN PERILAKU MENGENAI
ALAM DAN SEMESTA
Add a Footer 12
• KEUNEUNONG Merupakan pengetahuan tentang musim yang biasa
dipakai oleh para nelayan dan petani untuk memulai atau melakukan
sesuatu, seperti menanam, membuka kebun, berlayar, mendirikan
rumah. Keuneunong adalah keadaan musim-musim yang ditentukan
menurut pertemuan bintang kala dan bulan dilangit.
13. 13
ADAT ISTIADAT RITUS DAN PERAYAAN
Add a Footer 13
Hombo Batu menjadi syarat ketujuh yang harus dipenuhi agar sebuah kampung dapat
ditetapkan sebagai banua yang umumnya dibangun diatas perbukitan. selain sebagai
ritus kedewasaan, hombo batu juga berfungsi sebagai ritus kebangsawanan, seleksi
prajurit perang, melatih kelincahan dan kecepatan, ukuran maskulinitas, serta hiburan
yang disuguhkan bagi bangsawan dalam pesta-pesta adat.
14. 14
HILANGNYA PELAKU TL =
HILANGNYA PERADABAN
• Ketergantungan seni tradisi pada pelaku atau pembawa tradisi mengakibatkan
matinya tradisi bila kaderisasi tidak berjalan sesuai harapan. Amatlah penting
untuk menyediakan program pewarisan yang disiapkan dengan metode
khusus atau program pewarisan secara akademik yang dikembangkan oleh
institusi pendidikan.
• Tradisi yang kebanyakan merupakan ritual tidak bisa dilepaskan dari dua hal;
pertama, konteks lingkungan di mana tradisi itu hidup dan berkembang karena
tradisi juga dapat dipandang sebagai bentuk sistem pedagogi masa lalu.
• Kedua, masyarakat di sekitar tradisi tersebut ada, baik yang aktif maupun yang
pasif. Karenanya tradisi dapat memperkuat simpul sosial masyarakat yang
menaunginya. Kedua hal ini tidak bisa dilepaskan dari sebuah tradisi yang ada
di banyak tempat di Indonesia, sebab ada kode-kode budaya dan bahasa yang
melekat dalam tradisi-tradisi tersebut.
15. 15
MODEL PELINDUNGAN DAN PELESTARIAN WBTB
Lembaga
Khusus dan
atau Kurikulum
Khusus
Melalui
Pelatihan,
Penelitian, dan
Workshop
Dokumentasi
Rekaman Film
Publikasi
Pewarisan
Formal
Belajar dengan
mengikuti
pentas atau live
in Bersama
pemilik WBTB
Magang
Pewarisan
Non
Formal
Secara Natural
Dengan
penunjukan
atau cara
khusus
Pewarisan
dalam
Keluarga
Diberi Akses
dan Fasilitas
Pendukung
Pasif dan Aktif
Pelibatan
Komunitas
dan NGO
16. 16
SIKLUS PELINDUNGAN WBTB DAN EKOSISTEM BUDAYA
•DOKUMENTASI
•REKAMAN
•PUBLIKASI
•REVITALISASI
•NILAI-NILAI
BUDAYA icl.
CULTURAL
DIVERSITY
•KONVENSI
UNESCO
•/PERPRES NO 78
•UU NO 5/2O17
PENDIDIKAN
WBTB
FORMAL ,
NONFORMAL,
DAN SEKOLAH
MASYARAKAT
BIODIVERSITY
NATURAL SPACE
LIVING MUSEUM
WBTB
INDIGENOUS
PLACES
COLLECTIVE
MEMORY
17. SEKOLAH / INSTITUSI PENDIDIKAN ANCAMAN WBTB DAN
PROSES PEWARISAN?
Sulit bagi kaum muda yang
bersekolah untuk belajar dari
orang “tua” pelaku tradisi, praktisi
dan pembawa pengetahuan dan
pengetahuan tradisional.
Untuk mengatasi hal itu, ada
inisiatif komunitas untuk
mendirikan 'sekolah' tradisional
tempat mereka mengajarkan nilai-
nilai tradisional dan keterampilan
serta pengetahuan budaya kepada
kaum muda, misalnya
pengetahuan yang berhubungan
dengan tradisi.
Ada sebuah penelitian yang
menemukan hubungan positif
antara mode magang formal dan
tingkat keberlangsungan WBTB.
18. 2OO3
TENTANG
KOMUNITAS DAN PELAKU
WBTB
PERAN PEMERINTAH
• Komunitas harus dilihat memiliki
karakter terbuka, tidak harus terkait
dengan wilayah tertentu.
• Pemerintah diharuskan untuk
mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk memastikan
pengamanan warisan budaya
takbenda yang ada di wilayah
mereka dan untuk memasukkan
komunitas, kelompok dan NGO
terakreditasi terkait dalam
identifikasi. dan definisi elemen
warisan takbenda tersebut.
• Mereka harus berusaha untuk
memastikan partisipasi seluas
mungkin
PERAN KOMUNITAS dan
NGO
• Mempresentasikan,
• Memelihara/Merawat
• Menyebarkan WBTB dalam kerangka
kegiatan pelindungan dan
pengelolaan
• Mewariskan WBTB
• Menyiapkan penerus Maestro
19. LANGKAH PELINDUNGAN
SESUAI KONVENSI
PEMBENTUKAN TIM
AHLI
KONSULTAN
NARA SUMBER
SEKRETARIAT /
KOMITE KONSULTASI,
PENELITIAN
PENGKAJIAN
INVENTARISASI
DOKUMENTASI
PUBLIKASI
PELESTARIAN
TRANSMISI
PEWARISAN
PENGUSULAN
PENGHAPUSAN
PELAPORAN