Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana tsunami di kawasan pesisir dengan melakukan pelatihan dan simulasi secara rutin. Dokumen juga menyoroti perlunya regulasi penataan kawasan pesisir yang memperhatikan aspek keberlanjutan dan keamanan dari ancaman bencana. Langkah pemulihan pascabencana seperti rehabilitasi infrastruktur, ekonomi masyarakat, dan memenu
Manajemen bencana dan kedaruratan meliputi upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana. Kegiatan tanggap darurat mencakup manajemen dan koordinasi, perlindungan korban, logistik, penampungan, air bersih, sanitasi, kesehatan, dan pelayanan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan di Indonesia. Secara garis besar mencakup pengertian bencana alam dan buatan, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah penanggulangannya meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rekonstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan, meliputi pengertian bencana, jenis bencana alam dan ulah manusia, dampaknya terhadap kesehatan, serta kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan dan rekonstruksi."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Ini adalah materi kuliah saya untuk mahasiswa program khusus Akademi Keperawatan Panti Rapih, Jumat 11 Juli 2014. Dalam kuliah ini dibahas kepentingan perencanaan kebencanaan dalam konteks rumah sakit dan sistem triase yang dipakai dalam MCI / mass casualty incident atau bencana dengan korban massal.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penanggulangan bencana mulai dari dasar hukum, konsep, jenis bencana, komponen kesiapsiagaan, hingga perencanaan yang dibuat untuk penanggulangan bencana.
2. Ada empat jenis perencanaan yang dibuat yaitu rencana penanggulangan bencana, rencana siaga, rencana operasi tanggap darurat, dan rencana pemulihan.
3. Langkah-langk
Manajemen bencana dan kedaruratan meliputi upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana. Kegiatan tanggap darurat mencakup manajemen dan koordinasi, perlindungan korban, logistik, penampungan, air bersih, sanitasi, kesehatan, dan pelayanan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan di Indonesia. Secara garis besar mencakup pengertian bencana alam dan buatan, dampaknya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah penanggulangannya meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rekonstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bencana bidang kesehatan, meliputi pengertian bencana, jenis bencana alam dan ulah manusia, dampaknya terhadap kesehatan, serta kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan dan rekonstruksi."
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Ini adalah materi kuliah saya untuk mahasiswa program khusus Akademi Keperawatan Panti Rapih, Jumat 11 Juli 2014. Dalam kuliah ini dibahas kepentingan perencanaan kebencanaan dalam konteks rumah sakit dan sistem triase yang dipakai dalam MCI / mass casualty incident atau bencana dengan korban massal.
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penanggulangan bencana mulai dari dasar hukum, konsep, jenis bencana, komponen kesiapsiagaan, hingga perencanaan yang dibuat untuk penanggulangan bencana.
2. Ada empat jenis perencanaan yang dibuat yaitu rencana penanggulangan bencana, rencana siaga, rencana operasi tanggap darurat, dan rencana pemulihan.
3. Langkah-langk
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi. Termasuk di dalamnya adalah persiapan sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana serta prosedur kerja penanganan bantuan dan rehabilitasi korban bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana. Rumah sakit harus memiliki rencana tanggap darurat (disaster plan) dan melatih tenaga medisnya untuk penanganan korban bencana secara cepat dan tepat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang persiapan sarana prasarana medis, SDM, alur penanganan korban, sistem informasi, dan anggaran yang dibutuhkan rumah sak
Instansi/organisasi ini melakukan penilaian kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam kegiatan penyadaran publik pengurangan risiko bencana di Aceh. Penilaian ini bertujuan mengetahui kondisi saat ini, kebutuhan, dan merekomendasikan pilihan untuk meningkatkan kapasitas dalam penyadaran publik PRB.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengendalian daya rusak air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan (mitigasi). Upaya pencegahan mencakup peningkatan kesadaran lingkungan, pengembangan sistem saluran air, kedisiplinan membuang sampah, serta kerja sama antar pihak. Penanggulangan meliputi kegiatan mitigasi untuk mengurangi kerugian akibat bencana dengan melakukan kajian resiko secara berkelanj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan pedoman tanggap darurat bencana banjir di Paroki St. Arnoldus Jannsen, termasuk definisi, tujuan, dan tahapan tanggap darurat.
2. Ada 3 aksi utama tanggap darurat yaitu evakuasi, penyediaan pangan, dan penyediaan sandang bagi korban bencana.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur dan tugas berbagai tim tanggap darur
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana merupakan Kajian dari langkah Mitigasi, Sebelum bencana, Saat Bencana dan pada kondisi rehabilitasi dan Rekonstruksi
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencanaari saridjo
Peraturan Desa ini membahas tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana di Desa Kedungjaran, meliputi pembentukan tim siaga bencana desa, asas, prinsip dan tujuan penanggulangan bencana, serta pengertian terkait seperti bencana, korban bencana, pengungsi, dan dana penanggulangan bencana. Peraturan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari bencana dan menjamin penang
BENCANA alam adalah aktivitas alam yang luarbiasa yang menimbulkan kerugian bagi umat manusia. Respons terhadap akibat dari bencana itu harus dilakukan untuk meringankan penderitaan penyintas dan mengurangi jumlah korban. Secara umum, bantuan terbesar diberikan kepada manusia yang terdampak dari bencana tersebut, walaupun tidak menutup kemungkinan ada juga pihak yang memberi perhatian pada penyelamatan hewan, alam atau benda tertentu (misalnya cagar budaya).
Bahan ajar ini membahas tentang penanggulangan bencana meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan. Adapun tujuan penanggulangan bencana adalah melindungi masyarakat dari dampak bencana serta meminimalkan kerugian. Mitigasi bencana meliputi upaya struktural seperti pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir maupun non-struktural seperti kesadaran masyar
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi. Termasuk di dalamnya adalah persiapan sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana serta prosedur kerja penanganan bantuan dan rehabilitasi korban bencana.
Dokumen tersebut membahas tentang kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana. Rumah sakit harus memiliki rencana tanggap darurat (disaster plan) dan melatih tenaga medisnya untuk penanganan korban bencana secara cepat dan tepat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang persiapan sarana prasarana medis, SDM, alur penanganan korban, sistem informasi, dan anggaran yang dibutuhkan rumah sak
Instansi/organisasi ini melakukan penilaian kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan dalam kegiatan penyadaran publik pengurangan risiko bencana di Aceh. Penilaian ini bertujuan mengetahui kondisi saat ini, kebutuhan, dan merekomendasikan pilihan untuk meningkatkan kapasitas dalam penyadaran publik PRB.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengendalian daya rusak air melalui upaya pencegahan dan penanggulangan (mitigasi). Upaya pencegahan mencakup peningkatan kesadaran lingkungan, pengembangan sistem saluran air, kedisiplinan membuang sampah, serta kerja sama antar pihak. Penanggulangan meliputi kegiatan mitigasi untuk mengurangi kerugian akibat bencana dengan melakukan kajian resiko secara berkelanj
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan pedoman tanggap darurat bencana banjir di Paroki St. Arnoldus Jannsen, termasuk definisi, tujuan, dan tahapan tanggap darurat.
2. Ada 3 aksi utama tanggap darurat yaitu evakuasi, penyediaan pangan, dan penyediaan sandang bagi korban bencana.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur dan tugas berbagai tim tanggap darur
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana merupakan Kajian dari langkah Mitigasi, Sebelum bencana, Saat Bencana dan pada kondisi rehabilitasi dan Rekonstruksi
Perdes no. 16 th 2014 ttg desa siaga bencanaari saridjo
Peraturan Desa ini membahas tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana di Desa Kedungjaran, meliputi pembentukan tim siaga bencana desa, asas, prinsip dan tujuan penanggulangan bencana, serta pengertian terkait seperti bencana, korban bencana, pengungsi, dan dana penanggulangan bencana. Peraturan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari bencana dan menjamin penang
BENCANA alam adalah aktivitas alam yang luarbiasa yang menimbulkan kerugian bagi umat manusia. Respons terhadap akibat dari bencana itu harus dilakukan untuk meringankan penderitaan penyintas dan mengurangi jumlah korban. Secara umum, bantuan terbesar diberikan kepada manusia yang terdampak dari bencana tersebut, walaupun tidak menutup kemungkinan ada juga pihak yang memberi perhatian pada penyelamatan hewan, alam atau benda tertentu (misalnya cagar budaya).
Bahan ajar ini membahas tentang penanggulangan bencana meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan. Adapun tujuan penanggulangan bencana adalah melindungi masyarakat dari dampak bencana serta meminimalkan kerugian. Mitigasi bencana meliputi upaya struktural seperti pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir maupun non-struktural seperti kesadaran masyar
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan bencana alam yang mencakup definisi bencana, jenis-jenis bencana, peran perawat dalam penanganan bencana mulai dari fase pra-bencana, selama bencana, hingga pasca-bencana, serta upaya-upaya mitigasi dan adaptasi untuk mengurangi dampak bencana.
Manajemen bencana di Indonesia berfokus pada pencegahan dan mitigasi bencana melalui pemetaan daerah rawan bencana, peningkatan kesiapsiagaan masyarakat, serta pembangunan infrastruktur tangguh. Pendekatan ini bertujuan mengurangi dampak bencana bagi masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum konsep manajemen bencana mulai dari pencegahan, mitigasi, kesiapan, peringatan dini, tanggap darurat, bantuan darurat, pemulihan, rehabilitasi, hingga rekonstruksi. Siklus manajemen bencana meliputi tahap pra-bencana, selama bencana, hingga pasca-bencana.
Dokumen tersebut membahas konsep manajemen bencana yang meliputi tahapan pencegahan, kesiapan, tanggap darurat, pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Jenis-jenis kegiatan manajemen bencana dijelaskan seperti pencegahan, mitigasi, kesiapan, peringatan dini, tanggap darurat, bantuan darurat, pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Secara garis besar mencakup siklus manajemen bencana mulai dari mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan; serta unsur-unsur penanggulangan kesehatan yang meliputi pencegahan, penyiapan sumber daya, tanggap darurat, dan pemulihan.
Dokumen ini membahas rencana tindakan ringkas untuk mengurangi masalah kenaikan aras laut akibat pemanasan global di sebuah kota pantai. Rencana tersebut mencakupi empat poin utama: (1) mitigasi risiko bencana melalui pemantauan dan perencanaan bersama masyarakat, (2) adaptasi di sektor pertanian, ketersediaan air, dan kesehatan, (3) peningkatan infrastruktur untuk menyerap air hujan
Dokumen tersebut membahas definisi dan jenis-jenis bencana serta unsur-unsur penanggulangan bencana seperti ancaman, kerentanan, risiko, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan. Dokumen ini juga menjelaskan peraturan terkait penanggulangan bencana di Indonesia.
Manajemen bencana melibatkan serangkaian kegiatan baik sebelum, saat, maupun sesudah terjadi bencana untuk meminimalkan dampaknya. Kegiatan tersebut meliputi mitigasi, kesiapan, tanggap darurat, pemulihan, rehabilitasi, dan rekonstruksi dengan tujuan melindungi masyarakat dan memastikan penanganan yang terkoordinasi.
Teks tersebut membahas tiga topik utama yaitu etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dan manajemen risiko. Teks tersebut juga menjelaskan contoh implementasi CSR oleh PT Newmont melalui berbagai program seperti pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan lingkungan.
Dokumen ini membahas langkah-langkah penanggulangan bencana di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Kabupaten ini rawan terhadap bencana longsor dan gempa bumi karena topografi dan kemiringan lereng yang curam serta terletak di zona gempa. Pemerintah daerah telah membentuk tim SATLAK PBP dan mengalokasikan anggaran untuk penanggulangan bencana. Langkah-langkah mencakup pemantauan, sosial
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen penanggulangan bencana di Kabupaten Pasangkayu. Terdapat 9 potensi bencana di kabupaten tersebut, termasuk banjir, tanah longsor, dan gempabumi. BPBD Pasangkayu telah melakukan berbagai kegiatan seperti sosialisasi kesiapsiagaan bencana, simulasi, pelatihan, dan evakuasi untuk mengurangi dampak bencana.
The document discusses youth in society and skills for the future. It notes that there are currently 1.8 billion youth aged 10-24 worldwide, and their numbers are expected to grow significantly by 2030. Provided with the right opportunities, youth can drive development and contribute to peace. However, many future jobs may not exist due to automation, so youth need skills like analytical thinking, problem solving, and emotional intelligence to succeed. The document examines trends in the Indonesian context, where over half the population is under 30 and urbanizing rapidly.
The document summarizes key challenges for disaster policy and legislation in Indonesia in 2016 based on recent trends and frameworks. It notes that the number and impacts of disasters have increased greatly in recent decades. Several new frameworks like the Sendai Framework and Sustainable Development Goals set ambitious targets but will require significant resources, capacity building, and risk reduction efforts. Indonesia faces challenges in strengthening disaster governance, directing more resources to local levels, fostering partnerships, and reviewing key legislation to enhance effectiveness in building resilience as mandated by the country's vision. The 2015 fires highlighted gaps in preparedness, resource mobilization, and efforts to address health and other impacts.
2016 Indonesian Disaster Outlook: Policy and Legislation ChallengesDompet Dhuafa
This document summarizes key policy and legislative challenges related to disaster management in Indonesia in light of recent global agreements and frameworks. It notes that while Indonesia has made progress in developing disaster governance institutions and plans, underlying risk factors remain insufficiently addressed. Specifically, it calls for a review of the national disaster law to better align policy with goals of reducing risk and preventing new risk creation. Collaboration across stakeholders and innovative local governance solutions will be important to equitably manage disaster risks.
Berisi rangkuman komitmen-komitmen global di bidang pengurangan risiko bencana, perubahan iklim, dan pembangunan berkelanjutan beserta dengan tantangan-tantangan obyektif yang dihadapi.
Access to sanitation is one of the Millennium Development Goals that is furthest off track from being met by 2015 according to the UN Special Rapporteur. World Toilet Day was established in 2001 to raise awareness about the billions of people worldwide who lack access to basic sanitation. While some progress has been made in certain areas through programs that provide funding for basic toilets and sanitation infrastructure, a huge gap remains with over 1 billion people still practicing open defecation and many schools and communities lacking even basic sanitation facilities. Improving global sanitation and hygiene is critical for public health but has proven to be one of the most challenging development goals.
Busan 4th high level forum on aid effectivenessDompet Dhuafa
The document summarizes information about the 4th High Level Forum on Aid Effectiveness (HLF4) taking place in Busan, Korea from November 29th to December 1st, 2011. Over 2000 delegates from donor and developing countries, civil society, and the private sector will attend to assess global progress in improving aid effectiveness, share experiences in delivering results, and agree on commitments in the Busan Outcome Document. Key topics at HLF4 will include building blocks, lessons from prior HLFs in Rome, Paris, and Accra, the roles of developing country systems and civil society, and using evidence to monitor implementation and evaluate progress toward more effective development aid.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Wake up Call dari Selat Sunda
1. Wake Up Call dari Selat
Sunda
Syamsul Ardiansyah
Obrolan Mang Fajar| Harian Kabar Banten | Serang, 11 Januari 2019
2. 2
Kesiapsiagaan adalah Pengetahuan
dan kapasitas yang dikembangkan
oleh pemerintah, organisasi respons
dan pemulihan, masyarakat dan
individu untuk secara efektif
mengantisipasi, merespons, dan pulih
dari dampak dari kemungkinan
bencana, yang akan segera terjadi,
atau yang tengah terjadi.
Mitigasi adalah Mengurangi atau
meminimalkan dampak buruk dari suatu
peristiwa berbahaya.
Rehabilitasi adalah Pemulihan layanan dasar dan
fasilitas untuk berfungsinya suatu komunitas atau
masyarakat yang terkena dampak bencana.
Rekonstruksi adalah pembangunan kembali jangka
menengah dan panjang dan pemulihan
berkelanjutan infrastruktur kritis, layanan,
perumahan, fasilitas, dan mata pencaharian yang
diperlukan untuk berfungsinya sepenuhnya
komunitas atau masyarakat yang terkena dampak
bencana, selaras dengan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan dan “membangun
kembali” lebih baik ”, untuk menghindari atau
mengurangi risiko bencana di masa depan.
Mitigasi
Kesiap-siagaan
Tanggap
Darurat
Pemulihan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Memulihkan atau meningkatkan mata
pencaharian dan kesehatan, serta aset,
sistem dan aktivitas ekonomi, fisik,
sosial, budaya dan lingkungan, dari
komunitas atau masyarakat yang
terkena bencana, selaras dengan
prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan dan “membangun kembali
dengan lebih baik”, untuk menghindari
atau mengurangi risiko bencana di masa
depan.
Siklus Penanggulangan Bencana
Tanggap darurat bencana adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk
yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban,
harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan pengurusan
pengungsi, penyelamatan, serta
pemulihan ...
3. 3
• Perlu ada peningkatan
kesiapsiagaan masyarakat dengan
secara rutin melakukan pelatihan-
pelatihan dan simulasi
kesiapsiagaaan bencana.
• Perhatian khusus pada
kesiapsiagaan di satuan Pendidikan
dan tenaga serta fasilitas kesehatan
yang berada di garis depan.
• Perlu memastikan seluruh
stakeholder yang ada di Kawasan
pesisir pantai untuk memiliki piranti
lunak dan piranti keras penunjang
kesiapsiaan.
Perlu ada regulasi khusus mengenai
penataan fungsi Kawasan dengan
memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan
dan keamanan dari ancaman bencana.
Memastikan pembangunan kembali Kawasan wisata
dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat
(pasar, rumahsakit, pusat hiburan, perbelanjaan, dll)
yang rusak akibat tsunami memperhatikan aspek-
aspek keselamatan bagi wisatawan.
- Revisi tata-ruang dan tata-guna lahan.
Mitigasi
Kesiap-siagaan
Tanggap
Darurat
Pemulihan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Mendorong percepatan pemulihan,
khususnya di bidang ekonomi dengan
melakukan beberapa kegiatan,
diantaranya;
- Bantuan permodalan skala kecil
(microfinance).
- Bantuan pengembangan bisnis UKM
(Usaha makanan minuman, usaha
kerajinan dan souvenir, pengolahan
hasil laut, jasa sektor perikanan, dll).
- Bantuan penyediaan lapangan kerja
dan pelatihan kerja.
- Bantuan pengadaan alat usaha.
Siklus Penanggulangan Bencana
Menjamin terpenuhinya seluruh
kebutuhan dasar dalam keadaan
darurat, yakni;
- Pangan dan Nutrisi
- Air bersih, sanitasi, dan
hygiene.
- Hunian sementara
- Pelayanan Kesehatan
- Perlindungan terhadap
kelompok rentan
4. 4
• Perlu ada peningkatan
kesiapsiagaan masyarakat dengan
secara rutin melakukan pelatihan-
pelatihan dan simulasi
kesiapsiagaaan bencana.
• Perhatian khusus pada
kesiapsiagaan di satuan Pendidikan
dan tenaga serta fasilitas kesehatan
yang berada di garis depan.
• Perlu memastikan seluruh
stakeholder yang ada di Kawasan
pesisir pantai untuk memiliki piranti
lunak dan piranti keras penunjang
kesiapsiaan.
Perlu ada regulasi khusus mengenai
penataan fungsi Kawasan dengan
memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan
dan keamanan dari ancaman bencana.
Memastikan pembangunan kembali Kawasan wisata
dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat
(pasar, rumahsakit, pusat hiburan, perbelanjaan, dll)
yang rusak akibat tsunami memperhatikan aspek-
aspek keselamatan bagi wisatawan.
- Revisi tata-ruang dan tata-guna lahan.
Mitigasi
Kesiap-siagaan
Tanggap
Darurat
Pemulihan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Mendorong percepatan
pemulihan, khususnya di bidang
ekonomi dengan melakukan
beberapa kegiatan, diantaranya;
- Bantuan permodalan skala
kecil (microfinance).
- Bantuan pengembangan
bisnis UKM (Usaha makanan
minuman, usaha kerajinan
dan souvenir, pengolahan
hasil laut, jasa sektor
perikanan, dll).
- Bantuan penyediaan
lapangan kerja dan pelatihan
kerja.
- Bantuan pengadaan alat
usaha.
Siklus Penanggulangan Bencana
Menjamin terpenuhinya seluruh
kebutuhan dasar dalam keadaan darurat,
yakni;
- Pangan dan Nutrisi
- Air bersih, sanitasi, dan hygiene.
- Hunian sementara
- Pelayanan Kesehatan
- Perlindungan terhadap kelompok
rentan
5. 5
• Perlu ada peningkatan
kesiapsiagaan masyarakat dengan
secara rutin melakukan pelatihan-
pelatihan dan simulasi
kesiapsiagaaan bencana.
• Perhatian khusus pada
kesiapsiagaan di satuan Pendidikan
dan tenaga serta fasilitas kesehatan
yang berada di garis depan.
• Perlu memastikan seluruh
stakeholder yang ada di Kawasan
pesisir pantai untuk memiliki piranti
lunak dan piranti keras penunjang
kesiapsiaan.
Perlu ada regulasi khusus mengenai
penataan fungsi Kawasan dengan
memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan
dan keamanan dari ancaman bencana.
Memastikan pembangunan kembali
Kawasan wisata dan tempat-tempat
berkumpulnya masyarakat (pasar,
rumahsakit, pusat hiburan, perbelanjaan,
dll) yang rusak akibat tsunami
memperhatikan aspek-aspek
keselamatan bagi wisatawan.
- Revisi tata-ruang dan tata-guna lahan.
Mitigasi
Kesiap-siagaan
Tanggap
Darurat
Pemulihan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Mendorong percepatan pemulihan,
khususnya di bidang ekonomi dengan
melakukan beberapa kegiatan,
diantaranya;
- Bantuan permodalan skala kecil
(microfinance).
- Bantuan pengembangan bisnis UKM
(Usaha makanan minuman, usaha
kerajinan dan souvenir, pengolahan
hasil laut, jasa sektor perikanan, dll).
- Bantuan penyediaan lapangan kerja
dan pelatihan kerja.
- Bantuan pengadaan alat usaha.
Siklus Penanggulangan Bencana
Menjamin terpenuhinya seluruh
kebutuhan dasar dalam keadaan darurat,
yakni;
- Pangan dan Nutrisi
- Air bersih, sanitasi, dan hygiene.
- Hunian sementara
- Pelayanan Kesehatan
- Perlindungan terhadap kelompok
rentan
6. 6
• Perlu ada peningkatan
kesiapsiagaan masyarakat dengan
secara rutin melakukan pelatihan-
pelatihan dan simulasi
kesiapsiagaaan bencana.
• Perhatian khusus pada
kesiapsiagaan di satuan Pendidikan
dan tenaga serta fasilitas kesehatan
yang berada di garis depan.
• Perlu memastikan seluruh
stakeholder yang ada di Kawasan
pesisir pantai untuk memiliki piranti
lunak dan piranti keras penunjang
kesiapsiaan.
Perlu ada regulasi khusus
mengenai penataan fungsi
Kawasan dengan
memperhatikan aspek-aspek
keberlanjutan dan
keamanan dari ancaman
bencana.
Memastikan pembangunan kembali Kawasan wisata
dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat
(pasar, rumahsakit, pusat hiburan, perbelanjaan, dll)
yang rusak akibat tsunami memperhatikan aspek-
aspek keselamatan bagi wisatawan.
- Revisi tata-ruang dan tata-guna lahan.
Mitigasi
Kesiap-siagaan
Tanggap
Darurat
Pemulihan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Mendorong percepatan pemulihan,
khususnya di bidang ekonomi dengan
melakukan beberapa kegiatan,
diantaranya;
- Bantuan permodalan skala kecil
(microfinance).
- Bantuan pengembangan bisnis UKM
(Usaha makanan minuman, usaha
kerajinan dan souvenir, pengolahan
hasil laut, jasa sektor perikanan, dll).
- Bantuan penyediaan lapangan kerja
dan pelatihan kerja.
- Bantuan pengadaan alat usaha.
Siklus Penanggulangan Bencana
Menjamin terpenuhinya seluruh
kebutuhan dasar dalam keadaan darurat,
yakni;
- Pangan dan Nutrisi
- Air bersih, sanitasi, dan hygiene.
- Hunian sementara
- Pelayanan Kesehatan
- Perlindungan terhadap kelompok
rentan
7. Perlu ada regulasi khusus mengenai
penataan fungsi Kawasan dengan
memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan
dan keamanan dari ancaman bencana.
Menjamin terpenuhinya seluruh
kebutuhan dasar dalam keadaan darurat,
yakni;
- Pangan dan Nutrisi
- Air bersih, sanitasi, dan hygiene.
- Hunian sementara
- Pelayanan Kesehatan
- Perlindungan terhadap kelompok
rentan
7
• Perlu ada peningkatan
kesiapsiagaan masyarakat
dengan secara rutin
melakukan pelatihan-
pelatihan dan simulasi
kesiapsiagaaan bencana.
• Perhatian khusus pada
kesiapsiagaan di satuan
Pendidikan dan tenaga serta
fasilitas kesehatan yang
berada di garis depan.
• Perlu memastikan seluruh
stakeholder yang ada di
Kawasan pesisir pantai
untuk memiliki piranti lunak
dan piranti keras penunjang
kesiapsiaan.
Memastikan pembangunan kembali Kawasan wisata
dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat
(pasar, rumahsakit, pusat hiburan, perbelanjaan, dll)
yang rusak akibat tsunami memperhatikan aspek-
aspek keselamatan bagi wisatawan.
- Revisi tata-ruang dan tata-guna lahan.
Mitigasi
Kesiap-siagaan
Tanggap
Darurat
Pemulihan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Mendorong percepatan pemulihan,
khususnya di bidang ekonomi dengan
melakukan beberapa kegiatan,
diantaranya;
- Bantuan permodalan skala kecil
(microfinance).
- Bantuan pengembangan bisnis UKM
(Usaha makanan minuman, usaha
kerajinan dan souvenir, pengolahan
hasil laut, jasa sektor perikanan, dll).
- Bantuan penyediaan lapangan kerja
dan pelatihan kerja.
- Bantuan pengadaan alat usaha.
Siklus Penanggulangan Bencana
8. 8
• Perlu ada peningkatan
kesiapsiagaan masyarakat dengan
secara rutin melakukan pelatihan-
pelatihan dan simulasi
kesiapsiagaaan bencana.
• Perhatian khusus pada
kesiapsiagaan di satuan Pendidikan
dan tenaga serta fasilitas kesehatan
yang berada di garis depan.
• Perlu memastikan seluruh
stakeholder yang ada di Kawasan
pesisir pantai untuk memiliki piranti
lunak dan piranti keras penunjang
kesiapsiaan.
Perlu ada regulasi khusus mengenai
penataan fungsi Kawasan dengan
memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan
dan keamanan dari ancaman bencana.
Memastikan pembangunan kembali Kawasan wisata
dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat
(pasar, rumahsakit, pusat hiburan, perbelanjaan, dll)
yang rusak akibat tsunami memperhatikan aspek-
aspek keselamatan bagi wisatawan.
- Revisi tata-ruang dan tata-guna lahan.
Mitigasi
Kesiap-siagaan
Tanggap
Darurat
Pemulihan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Mendorong percepatan pemulihan,
khususnya di bidang ekonomi dengan
melakukan beberapa kegiatan,
diantaranya;
- Bantuan permodalan skala kecil
(microfinance).
- Bantuan pengembangan bisnis UKM
(Usaha makanan minuman, usaha
kerajinan dan souvenir, pengolahan
hasil laut, jasa sektor perikanan, dll).
- Bantuan penyediaan lapangan kerja
dan pelatihan kerja.
- Bantuan pengadaan alat usaha.
Siklus Penanggulangan Bencana
Menjamin terpenuhinya seluruh
kebutuhan dasar dalam keadaan darurat,
yakni;
- Pangan dan Nutrisi
- Air bersih, sanitasi, dan hygiene.
- Hunian sementara
- Pelayanan Kesehatan
- Perlindungan terhadap kelompok
rentan