Teknosains Journal Vol 1 no 13 juli 2016

Volume 1 Nomor 13, Juli 2016
Pengembangan Credit Card Corporate Settlement System dari
Manual menjadi Berbasis Online dengan Menggunakan
Metode Prototype Model pada PT. XYZ
Ucok Mulyo Sugeng dan Tahi Manurung
Usulan Penerapan TPM dalam Rangka Peningkatan Efektifitas
Mesin dengan OEE sebagai alat ukurdi PT. XYZ Jakarta
Suryanto
Rancang Bangun Sistem Pasang Iklan pada PT. Candra Awe Selaras
Jakarta Berbasis Visual Basic
Suwarni
Pengaruh Suhu 8000C terhadap Perubahan Struktur Mikro dan
Sifat Mekanik Baja Tahan Karat Tipe 304 Pipa Ketel Uap
Danhardjo dan Ucok Mulyo Sugeng

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan puji syukur kehadirat Allah swt. dan salawat serta salam kepada Jun-
jungan Nabi Besar Muhammad saw., terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terbitnya majalah edisi Volume 1 Nomor 13, Juli 2016.
Banyak kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan jurnal ilmiah edisi
ini akan tetapi dengan dukungan rekan dosen dan lembaga maka jurnal edisi
ini dapat terbit.
Pada edisi ini memuat 4 (empat) judul terdiri dari : Pengembangan Credit
Card Corporate Settlement System dari Manual menjadi Berbasis Online den-
gan Menggunakan Metode Prototype Model pada PT. XYZ; Usulan Penera-
pan TPM dalam Rangka Peningkatan Efektifitas Mesin dengan OEE sebagai
alat ukurdi PT. XYZ Jakarta; Rancang Bangun Sistem Pasang Iklan pada PT.
Candra Awe Selaras Jakarta Berbasis Visual Basic; Pengaruh Suhu 8000C ter-
hadap Perubahan Struktur Mikro dan Sifat Mekanik Baja Tahan Karat Tipe
304 Pipa Ketel Uap.
Harapan redaksi dengan terbitnya jurnal ilmiah ini akan memberikan nuansa
ilmiah di lingkungan STTM Cileungsi dan dapat ditingkatkan jumlah judul
dan kualitas jurnalnya.
Kami berharap kepada pembaca berkenan memberikan masukan kritik dan
saran untuk kemajuan jurnal ilmiah ini di masa mendatang. Semoga jurnal
ilmiah ini memberikan manfaat kepada kita semua amin.
Billahitau k walhidayah,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Redaksi
Diterbitkan Oleh :
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah - Cileungsi
Alamat Redaksi :
Jl.Anggrek I No 86 Perum PT.Semen Cibinong Cileungsi 16820
Telpon : 021-82495502 Fax : 021- 82495502
Website : www.sttmcileungsi.ac.id
e-mail : sttmcls.04@gmail.com
DAFTAR ISI
Pengembangan Credit Card Corporate Settlement System dari .......................................1
Manual menjadi Berbasis Online dengan Menggunakan
Metode Prototype Model pada PT. XYZ
Ucok Mulyo Sugeng dan Tahi Manurung
Usulan Penerapan TPM dalam Rangka Peningkatan Efektifitas .................................... 11
Mesin dengan OEE sebagai alat ukurdi PT. XYZ Jakarta
Suryanto
Rancang Bangun Sistem Pasang Iklan pada PT. Candra Awe Selaras Jakarta ...............25
Berbasis Visual Basic
Suwarni
Pengaruh Suhu 8000C terhadap Perubahan Struktur Mikro dan ....................................42
Sifat Mekanik Baja Tahan Karat Tipe 304 Pipa Ketel Uap
Danhardjo dan Ucok Mulyo Sugeng
Pembina & Pelindung•
Ketua STT
Muhammadiyah
•
Pemimpin Umum/•
Penanggung Jawab•
Ir. Awang Surya, M.M.
•
Dewan Penyunting•
Prof.Ir. Amiral Aziz, M.Sc (BPPT)
Dewan Redaksi•
Ir. Firmansyah Azharul
Ir. Suroso, MT
Pamuji Agustiar, ST
Kristanto Mulyono, ST
Djoko Nusanto, S.Pd., MT
Ashari Imamudin, S.Kom., M.Kom.
Miftahul Imtihan, S.T.
Pria Sukamto, S.Kom., M.Kom.
Aswin Domodite, S.T, M. Eng
Nafan Suwito, S.T.
Editor•
Hilman Solih, S.T.
M. Anas Sobarnas, ST
Suwaryo Nugroho, S.T., M.T
Sekretaris Redaksi•
Narwoko
Tata Letak (Layout)•
Drs. Slamet Abadi
•
Desain Grafis•
Agus Sofyan
DARI REDAKSI

Jurnal Ilmiah Teknosains 1 Volume 1 Nomor 13
PENGEMBANGAN CREDIT CARD CORPORATE
SETTLEMENT SYSTEM DARI MANUAL MENJADI
BERBASIS ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN
METODE PROTOTYPE MODEL PADA PT. XYZ
Ucok Mulyo Sugeng Dan Tahi Manurung
Program Studi Teknik Industri, Institut Sains dan Teknologi Nasional
Email : ucok_ms2009@yahoo.com
Abstrak:
PT. XYZ merupakan perusahaan nasional yang bergerak di sektor minyak
dan gas bumi (migas). Seiring berkembangnya PT. XYZ sebagai salah satu
perusahaan migas di dalam negeri, perusahaan semakin dinamis dalam
melaksanakan bisnisnya. Hal tersebut juga berdampak kepada semakin tingginya
aktivitas yang harus dilakukan karyawan untuk menunjang visi dan misi
perusahaan. Peningkatan aktivitas itu juga dibarengi dengan meningkatnya
penggunaan kartu kredit yang kemudian harus dibayarkan oleh perusahaan.
Sistem awal atau sistem settlement untuk credit card settlement saat ini dengan
cara manual, mulai dari pengumpulan resi pembayaran, pengisian data sampai
dengan proses matching dengan tagihan dari bank, karena dilakukan secara
manual sehingga menyebabkan rumitnya proses validasi tagihan kartu kredit yang
digunakan untuk kepentingan perusahaan, karena banyaknya tagihan dari
karyawan yang menggunakannya. Perusahaan pun harus lebih ketat melakukan
pemantauan terhadap tagihan yang diajukan karyawannya, agar tidak ada
penyalahgunaan penggunaan kartu kredit. Proses pengembangan sistem secara
garis besar terdiri dari tiga tahap, yaitu: analisis sistem, perancangan sistem dan
evaluasi sistem.
Kata kunci : pengembangan aplikasi credit card corporate berbasis web,
perancangan aplikasi berbasis web, credit card settlement system.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
PT. XYZ merupakan perusahaan nasional yang bergerak di sektor minyak
dan gas bumi (migas). Saat ini, PT. XYZ mengelola delapan lapangan migas di
Indonesia, dan satu blok migas di Amerika Serik.Seiring berkembangnya PT.
XYZ sebagai salah satu perusahaan migas di dalam negeri, perusahaan semakin
dinamis dalam melaksanakan bisnisnya. Hal tersebut juga berdampak kepada
semakin tingginya aktivitas yang harus dilakukan karyawan untuk menunjang visi
dan misi perusahaan. Peningkatan aktivitas itu juga dibarengi dengan

meningkatnya penggunaan kartu kredit yang kemudian harus dibayarkan oleh
perusahaan. Pasalnya, karyawan PT. XYZ harus banyak melakukan perjalanan
dinas, agar dapat memastikan proses bisnis di sembilan lapangan migas miliknya.
Sistem awal settlement untuk credit card settlement adalah dengan cara manual,
mulai dari pengumpulan resi pembayaran pengsian data sampai dengan proses
matching dengan tagihan dari bank.
Hal tersebut kemudian menyebabkan rumitnya proses validasi tagihan kartu kredit
yang digunakan untuk kepentingan perusahaan, karena banyaknya tagihan dari
karyawan yang menggunakannya. Perusahaan pun harus lebih ketat melakukan
pemantauan terhadap tagihan yang diajukan karyawannya, agar tidak ada
penyalahgunaan penggunaan kartu kredit.
Atas dasar tersebut, perusahaan menggunakan sistem pembayaran kartu kredit
perusahaan atau credit card settlement system berbasis online, agar dapat
menyederhanakan proses validasi dan pemantauan pembayaran tagihan yang
diajukan untuk kepentingan perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapatkan oleh penulis yaitu:
1. Bagaimana proses analisis sistem awal dan sistem usulan untuk pengembangan
aplikasi credit card settlement di PT. XYZ?
2. Bagaimana proses development untuk aplikasi credit card settlement di PT.
XYZ?
3. Bagaimana proses software quality assurance untuk aplikasi credit card
settlement di PT. XYZ?
4. Seberapa efektif penggunaan credit card settlement system berbasis online di
PT. XYZ?
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penulisan dan pembahasan skripsi ini tidak melebar dan dapat lebih
fokus pada permasalahan, maka penulis menentukan batasan-batasan masalah
sebagai berikut:
1. Proses analisis credit card settlement system yang digunakan PT. XYZ.
2. Proses development credit card settlement system yang digunakan PT. XYZ.
3. Proses software quality assurance credit card settlement system yang
digunakan PT. XYZ.
4. Efektivitas credit card settlement system dengan menggunakan aplikasi
berbasis online yang digunakan PT. XYZ.

1.4 Tujuan
Tujuan dilakukannya pengembangan sistem ini adalah untuk:
1. Menganalisis credit card settlement system berbasis web di PT. XYZ.
2. Megembangkan credit card settlement system yang awalnya manual menjadi
berabasiskan web di PT. XYZ.
3. Menjalankan software testing pada credit card settlement system PT. XYZ.
4. Mengetahui efektivitas credit card settlement system dengan menggunakan
aplikasi berbasis online yang digunakan PT. XYZ.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pengembangan sistem ini adalah:
Bagi Perusahaan:
1. Menjadi masukan bagi perusahaan terhadap penggunaan sistem yang selama ini
digunakan, untuk mendukung kegiatan perusahaan.
2. Mendukung efektivitas dalam sistem validasi dan pemantauan tagihan kartu
kredit yang diajukan karyawan untuk kepentingan perusahaan, sehingga tercipta
manajemen perusahaan yang lebih baik.
Bagi Mahasiswa:
1. Dapat mengaplikasikan langsung teori yang didapat dibangku kuliah dalam
dunia industri.
2. Melatih kemampuan analisa terhadap permasalahan yang dihadapi dalam
industri.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Deskripsi PT. XYZ
PT XYZ merupakan perusahaan nasional yang bergerak di sektor minyak
dan gas bumi (migas). PT.XYZ didirikan pada 27 Juni 2011 dengan tujuan
menjadi perusahaan pengelola lapangan migas yang dapat menghasilkan gas
untuk konsumsi dalam negeri.

2.2 Konsep Sistem Informasi
2.2.1 Definisi Sistem
Sistem adalah sekelompok komponen dan elemen yang digabungkan menjadi satu
untuk mencapai tujuan tertentu.
2.2.2 Definisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat
keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi
menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan) Informasi menjadi
penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui
kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan
data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara - cara tertentu.
2.2.3 Definisi Sistem Informasi
Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal
kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.
2.2.4 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi secara fungsional adalah seluruh komponen yang
berhubungan dengan tekhnik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman,
penyimpangan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen.
Komponen sistem informasi secara fisik merupakan keseluruhan perangkat dan
peralatan fisik yang dapat digunakan dan berfungsi untuk menjalankan sistem
informasi manajemen.
2.2.5 Konsep Basis Data (Database)
2.2.5.1 Definisi Basis Data
Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di
dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat
lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi

2.2.5.2 MongoDB
MongoDB adalah sebuah Database yang bersifat Open Source yang memiliki
High Performance. Konsep Database berorientasi dokumen berasal dari layaknya
sebuah dokumen yang secara umum, dokumen melakukan enkapsulasi dan
encoding data dalam beberapa format standar seperti XML, YAML, JSON,
BSON, atau bentuk biner seperi PDF, MS Word, Excel dll.
2.3 Konsep Bagan Alir
2.3.1 Definisi Bagan Alir
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan
simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu.
Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
2.4 Konsep Use Case Diagram
Use Case menurut Martin Fowler (2005 : 141) adalah teknik untuk merekam
persyaratan fungsional sebuah sistem. Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal
antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah
narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Use Case Diagram
menampilkan aktor mana yang menggunakan use case mana, uses case mana
yang memasukkan use case lain dan hubungan antara aktor dan use case.
2.5 Konsep Activity Diagram
Activity diagram menurut Martin Fowler (2005 : 163) adalah teknik untuk
menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa
hal, activity diagram memainkan peran mirip diagram alir, tetapi perbedaan
prinsip antara notasi diagram alir adalah activity diagram mendukung behavior
paralel. Node pada sebuah activity diagram disebut sebagai action, sehingga
diagram tersebut menampilkan sebuah activity yang tersusun dari action.
2.6 Konsep System Development Live Cycle (SDLC)
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem)
atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan
rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta
model dan metode yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga
merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak,
yang terdiri dari tahap-tahap: rencana (planning), analisis (analysis), desain

(design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan
(maintenance).
2.7 Konsep World Wide Web (WWW)
World Wide Web secara luas lebih dikenal dengan istilah Web. Web pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1992. Hal ini sebagai hasil usaha pengembangan yang
dilakukan CERN di Swiss. Internet dan web adalah dua hal yang berbeda. Internet
lebih merupakan perangkat keras, sedangkan web adalah perangkat lunak. Selain
itu, protokol yang dipakai oleh keduanya juga berbeda. Internet menggunakan
TCP/IP sebagai protokol operasionalnya, sedangkan web menggunakan HTTP
(Hyper Text Transfer Protocol).
2.8 Perangkat Lunak Untuk Membangun Aplikasi
Perangkat lunak untuk membangun aplikasi antara lain: Express.js V4.x,
Bootstrap V3.x, Jquery, MongoDB,
2.9 Arsitektur Sistem Informasi
Arsitektur informasi menggunakan arsitektur teknologi yang dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu tersentralisasi (centralized), desentralisasi
(decentralized) dan client/server (Tuban dkk, 2006).
2.10 Efektivitas Kerja
Efektivitas kerja merupakan suatu keadaan tercapainya tujuan yang diharapkan
atau dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan.
2.11 Konsep Kartu Kredit Korporate
Kartu Kredit Corporate adalah fasilitas kartu kredit untuk nasabah korporasi yang
dapat digunakan oleh staff yang telah ditunjuk oleh perusahaan sebagai media
pembayaran untuk kepentingan perusahaan dan seluruh tagihan pembayaran kartu
kredit tersebut merupakan tanggung jawab perusahaan.
2.12 Metode Prototype Model
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model
kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang
yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut
juga desain aplikasi cepat (rapid application design) karena menyederhanakan
dan mempercepat desain sistem (O'Brien, 2005).

3. Metode Penelitian
Desain penelitian yang yang digunakan dalam pengembangan credit card
settlement berbasis web pada PT. XYZ menggunakan metode prototype.
Penelitian yang dilakukan kali ini melalui beberapa langkah yang akan dijelaskan
dalam desain penelitian sebagai berikut:
Langkah awal:
1. Mempelajari Framework Express.js.
2. Mencari data hasil audit sebagai bahan testing software
3. Menganalisa kebutuhan sistem
4. Mengembangkan prototype dari hasil analisa sistem
Langkah berikutnya:
1. Merancang sistem pemodelan menggunakan UML
2. Development sistem
3. Melakukan testing parangkat lunak dengan metode balack box testing.
Tahap Awal Penelitian: 1. Menentukan kebutuhan data penelitian 2.
Mengumpulkan Data 3. Menyiapkan alat dan bahan penelitian Studi Literatur: 1.
Menentukan metode yang digunakan 2. Mempelajari metode yang digunakan
Wawancara: Wawancara dengan user tentang credit card settlement system
Indentifikasi Sistem Awal: 1. Gambaran Umum Sistem Awal 2. Proses Bisnis
Sistem Awal 3. Permasalahan Sistem Awal 4. Identifikasi Kebutuhan Sistem 1).
Output Sistem (Keluaran) 2). Input Sistem (Masukan) Perancangan Sistem
Usulan: 1. Rancangan Kerangka Kerja Sistem Usulan 2. Rancangan Proses Bisnis
Sistem Usulan 3. Rancangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Perancangan
Aplikasi: 1.Perancangan Antarmuka 2.Pembuatan antarmuka aplikasi (prototype)
3. Evaluasi Development: Menerjemahkan desain perangkat lunak ke dalam
bahasa pemrogramanTesting: Pengujian fungsi sistem terhadap hasil analisis
(blackbox) Implemetasi: Instalasi aplikasi untuk digunakan seluruh pegawai
Mulai Selesai
Gambar 3. 1 Bagan Metode Penelitian
�

4. Analisis Perancangan Sistem dan Efektivitas Credit Card Settlement
System
4.1 Perancangan Sistem
4.1.1 Identifikasi Sistem Awal
Proses identifikasi melalui serangkaian pengamatan langsung dan wawancara
terhadap pihak - pihak terkait dan diperoleh gambaran sistem awal, proses bisnis
sistem awal, permasalahan sistem awal, dan kebutuhan sistem baru.
4.1.2 Perancangan Sistem Usulan
Setelah diketahui penyebab - penyebab yang menimbulkan masalah dan konsep
sistem usulan yang akan dibangun. Maka langkah selanjutnya adalah melakukam
identifikasi kebutuhan sistem usulan. Kebutuhan sistem usulan penggambaran
kebutuhan sistem dengan use case diagram.
4.1.3 Perancangan Aplikasi
Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka dan pembuatan aplikasi untuk
halaman Training/Travel Request, Approval Travel/Training Request, Create
Travel Settlement, Approval Travel Settlement, Upload Billing File dari Bank
Mandiri, Submit Credit Card Settlement, Approval Credit Card Settlement.
4.1.4 Software Quality Assurance
Tahap ini dilakukan untuk menjamin bahwa proses-proses pengembangan
software dilakukan dengan benar. Dengan adanya aktivitas Software Quality
Assurance ini diharapkan kebutuhan dan target software yang dikembangkan
dapat tecapai.
4.2 Efektivitas Credit Card Settlement System
Dengan adanya credit card settlement system maka proses pembiayaan perjalanan
dinas maupun training berjalan lebih efektif diantaranya:
1. Semua proses pembiayaan perjalanan dinas maupun training dapat dilakukan
secara online, karena semua transaksi dapat di input dimanapun, dan untuk proses
persetujuan (approval) menjadi lebih mudah dikarenakan dapat di akses
dimanapun juga.
2. Mengoptimalkan keuangan perusahaan karena tidak menggunakan dana tunai,
proses pembayaran tagihan ke bank menjadi lebih mudah.

3. Mekanisme laporan yang lebih akurat, tepat dan cepat dikarenakan
menggunakan sistem online, menggunakan basis data sebagai
penyimpanan data, dan mempermudah input data ke SAP.
4. Mempermudah control pembiayaan perjalanan dinas dan training untuk para
pegawai.
4.3 Sistem Penagihan Kartu Kredit ke Pegawai
Penagihan melalui bank akan dilakukan pada bulan berikutnya setelah transaksi
credit card settlement di approve oleh kepala staff keuangan. Jika transaksi sesuai
dengan ketentuan dari perusahaan, maka tagihan akan dilakukan ke nomor kartu
kredit pegawai yang akan di bayarkan oleh perusahaan. Tetapi jika tidak sesuai
dengan ketetuan dari perusahaan maka akan dilakukan pemotongan gaji pegawai
oleh bagian keuangan perusahaan yang telah di informasikan kepada Human
Resource.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Proses awal dalam pengembangan aplikasi credit card settlement system adalah
analisis sistem awal guna mendapatkan solusi untuk pengembangan sistem.
2. Development dilakukan dengan metode prototype model yaitu dengan
membuat mockup terlebih dahulu untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dari
aplikasi. Jika sudah fixed semua maka sistem akan didevelop sesuai usulan sistem
secara menyeluruh dan detail.
3. Software quality assurance dilakukan dengan membuat test scenario terlebih
dahulu, dilanjutkan dengan unit testing, integrasi testing, system testing, dan
melakukan User Acceptance Test (UAT) untuk memastikan kelayakan aplikasi.
4. Dengan adanya apliaksi credit card settlement system berbasis online di PT.
XYZ membantu meningkatkan efektivitas kerja pegawai karena sistem
pengelolaan data yang dirancang dapat diakses oleh banyak user secara
bersamaan dimanapun karena melalui jaringan intranet. Dari data yang
didapatkan diketahui rata – rata waktu untuk per transaksi jika dilakukan secara
manual adalah 1263.5 detik per transaksi. Jika menggunakan system online maka
rata – rata waktu yang di butuhkan adalah 171.1 detik per transaksi.
�

DAFTAR PUSTAKA
Alatas, Husein. 2013. Responsive Web Design dengan PHP dan
Bootstrap.Yogyakarta: Lokomedia
Wahyono, Teguh. 2008. Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis Desain dan
Implementasi.Tangerang: Graha Ilmu
Komputer, Wahana. 2012. Belajar JavaScript Menggunakan JQuery. Yogyakarta:
Andi Publisher
Rutter, Jake. 2011. Smashing jQuery: Wiley
Utomo, Wahyu. 2013. Kamus Internet Cara Cepat dan Praktis Masuk Dunia
Cyber. Surabaya: Penerbit Liris
http://www.termasmedia.com/65-pengertian/69-pengertian-database.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/374/jbptunikompp-gdl-jujunjuhar-18655-3-
babiil-i.pdf
http://informatika.web.id/activity-diagram.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/SDLC
http://www.ngeposta.com/2012/08/konsep-dasar-world-wde-web-web.html
http://tambahilmu.com/2013/03/26/express-node-js-framework-pengenalan/
https://github.com/tianp/nodejs-faq
http://dul.web.id/bootstrap/3/tuts-tips/belajar-bootstrap-untuk-pemula.php
https://id.wikipedia.org/wiki/MongoDB
https://www.mandirikartukredit.com/product/corporate
http://eprints.ung.ac.id/2754/5/2012-2-87203-211408120-bab2-
28012013045903.pdf
httpttp://tambahilmu.com/2013/03/26/express-node-js-framework-pengenalan/

28012013045903.pdf
http://tambahilmu.com/2013/03/26/express-node-js-framework-pengenalan/
28012013045903.pdf

Jurnal Ilmiah Teknosains 12 Volume 1 Nomor 13�
�
��
��
��
�
��
��
��
�
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��

�
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��

�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��

�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
�
��
�
��
��
��
�
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��

�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
Equipment failure = x 100%
Total equipment failure
Loading Time
Set up & Adjustment = x 100%
Total set up & adjustment time
Loading Time
Idling and Minor Stoppages = x 100%
Non Productive Time
Operating Time

�
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��

�
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
��
�
��
��
��
��
��

�
�
��
�
��
��
��
��
��
�
��
��
��
� �

�
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
�
��
�
773.15
358.93
95.50
2.61 0.07 0.00
62.84%
92.02%
99.78% 99.99% 100.00% 100.00%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
-
100.00
200.00
300.00
400.00
500.00
600.00
700.00
800.00
900.00
1,000.00
1,100.00
1,200.00
Setup &
Adjustment
Losses
Reduced
Speed
Losses
Equipment
Failure
Losses
Rework &
Reject
Losses
Reduced
Yield Losses
Idle& Minor
Stoppages
Losses

�
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
�
�
��

�
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��

�
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��

�
��
��
��
��
�
�
��
��
��
��
��
��
��
��
�
� �

�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��

�
��
��
��
��
��
��
��
��
��
��
�

PENGARUH SUHU 800°C TERHADAP PERUBAHAN
STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA
TAHAN KARAT TIPE 304 PIPA KETEL UAP
Danhardjo/Ucok Mulyo Sugeng
Dosen Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri – Institut Sains Dan Teknologi Nasional
danhardjo@yahoo.co.id/ucok_ms2009@yahoo.com
ABSTRACT
Inside the boiler unit installed a number of pipe that serves as a vapor and fluid, in
general, the superheater and the evaporator is the part that experienced
temperatures and relatively high pressure during operation. Thus in the
superheater and evaporator using stainless steel materials , due to the nature of the
steel has resistance to high heat.
In this research, the heating process with a temperature of 800 ° C, then on hold
for 1 hour, 3 hours, 5 hours, up to seven hours, and then using the media in the
chill air. This research was conducted to determine the effect of temperature on
changes in the microstructure and mechanical properties which occurs in boiler
tubes.
From the heating process is then followed by testing of the micro structure and
hardness test on a sample vikers method, which is not in warm and the specimen
was heated with a temperature of 800°C held up to 7 hours. So we get the data
and results from these tests can then be concluded that the boiler tubes are
experiencing sentive AUSTENITE carbides form and cause intergranular
corrosion in boiler tubes.
Kata kunci : Stainless steel materials ,Boiler unit , heating process,
Austenite,Hardness test.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam industri saat ini baja merupakan material yang banyak digunakan dalam
bidang teknik. Baja merupakan satu-satunya material yang memenuhi persyaratan
teknis maupun ekonomis, namun di beberapa bidang lainnya material ini mulai
mendapat persaingan dari logam bukan besi dan bahan bukan logam. Namun baja
memiliki sifat yang tidak dapat dibandingkan dengan material yang lain seperti
sifat kekerasan, kekuatan, ketangguhan, dan keuletan yang baik. Dalam

Teknosains Journal Vol 1 no 13 juli 2016

Teknosains Journal Vol 1 no 13 juli 2016

Recommended

Recommended

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Similar to Teknosains Journal Vol 1 no 13 juli 2016

Similar to Teknosains Journal Vol 1 no 13 juli 2016 (20)

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

Teknosains Journal Vol 1 no 13 juli 2016