1. Name : Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM
Education :
- GP : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1983
- Internist : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1994
- Consultant in Allergy-Immunology : Faculty of Medicine,
Universitas Indonesia, 2000
- PhD : Bogor Agricultural Institute, 2009
Working Experiences :
- Professor : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 2019
- Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Central Jakarta, 1998-now
Organization :
- Treasurer of PB. PAPDI (Indonesian Society of Internal Medicine)
- President of PP. PERALMUNI / ISAI (Indonesian Society of Allergy and Clinical
Immunology)
- Board Member of APAAACI (Asia Pacific Association of Allergy, Asthma and
Clinical Immunology)
Curriculum Vitae
2. The Link Between Vitamin D and
Immunity Related to COVID-19
Prof. DR. Dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI
Divisi Alergi Imunologi Klinik
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI/RSCM
3. Vitamin D
• Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang
berperan dalam banyak fungsi tubuh yang penting.
Bentuk Vitamin D:
Vitamin D3 = Cholecalciferol
Vitamin D = Ergocalciferol
25(OH)D = Calcidiol (bentuk dalam sirkulasi)
1,25(OH)2D = Calcitriol (dalam bentuk hormon, bentuk aktif)
4. Fungsi vitamin D yang paling
dikenal adalah dalam regulasi
pembentukan &
mempertahankan tulang yang
kuat.
Vitamin D juga mempunyai
peran dalam regulasi proliferasi
dan diferensiasi sel, mengatur
sistem kekebalan tubuh dan
membantu dalam pencegahan
kanker.
Reseptor vitamin D (VDR)
dapat ditemukan di saluran
pencernaan, tulang, otak,
payudara, prostat, sel
imunitas, plasenta, pankreas
dan beberapa organ lainnya.
Aranow C et al. J Investig Med. 2011 August
Vitamin D
5. Fungsi Vitamin D
Cegah osteopenia,osteoporosis, osteomalasia,
rickets, fraktur
Cegah kanker tertentu (prostat,
pankreas, payudara,ovarium,
& kolon) , cegah infeksi,infeksi
saluran pernapasanatas, asma
dan wheezing disorders, cegah
penyakitautoimun
Cegah penyakitjantung
Cegah penyakitasma
Cegah periodontitis&
tanggalnyagigi
Cegah stroke, depresi,
schizophrenia, alzheimer
& demensia
Cegah gangguan
afektif musiman, PMS,
gangguan tidur, dan
meningkatkan sense of
well-being
Jika statusvit D cukup,
mengurangi risiko
caesar, dan
cegah BBLR
Cegah DM
6. Sumber Vitamin D
https://www.medscape.com/viewarticle/ 731722_print; https://mssociety.ca/library/document/38cuveX9sSrF0QEZ1DfOMUaBilKTyRJk/original.pdf ;
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/?print=1
Sintesis vit D3 di kulit dengan bantuan
UVB (290-315 nm)
Makanan & Suplemen
7. https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/?print=1; Hossein-Nezhad A, et al.Mayo Clin
Dipengaruhi oleh durasi dan
waktu paparan radiasi UVB,
musim, awan, kabut,
kandunganmelanin (pigmen
kulit), & tabir surya.
Warning!
UVB → karsinogenik
& penuaan kulit
Efek UVB pada
Sintesis Vitamin D
Sinar ultraviolet B (UVB) mengkonversi provitamin-D3 (7-dehydrocholesterol)
di kulit menjadi pre-vitamin D3 yang kemudian menjadi vitamin D3.
Tidak dianjurkan berjemur
saat intensitas UVB tinggi
tanpa pelindung
8. Metabolisme Vitamin D
Vitamin D3 yang disintesis di kulit
maupun yang diabsorpsi dari
makanan atau suplemen
diubah di liver dan sel lainnya
menjadi 25-hydroxyvitamin D3
(calcidiol)
Calcidiol dimetabolisme di ginjal
menjadi 1,25-dihydroxyvitamin
D3 (calcitriol) yang merupakan
metabolit aktif
AlmatsierS.PrinsipDasarIlmuGizi.Edisi ke VII;2002.p.151-73; https://www.medscape.com/viewarticle/731722_print.
Berikatan dengan reseptor (VDR)
di target organ
9. Reseptor Vitamin D
(VDR)
Sistem Jaringan
Kardiovaskular Sel otot polos vaskuler, sel endotel, kardiomiosit
Saraf pusat Sel saraf otak
Jaringan ikat Fibroblas, stroma
Endokrin Paratiroid,, sel beta pankreas, sel tiroid
Eksokrin Kelenjar parotis, kelenjar sebasea
Epidermis/appendage Kulit, folikel rambut, payudara
Gastrointestinal Esofagus, lambung, usus halus, usus besar
Hepatik Sel parenkim hati
Imun Timus, sumsum tulang, makrofag, sel B, sel T
Muskuloskeletal Osteoblas, osteosit, kondrosit, otot lurik
Ginjal Tubulus proksimal & distal, duktus koletivus
Reproduksi Testis, spermatosit, ovarium, plasenta, uterus,
endometrium, yolk sac
Respirasi Sel alveolus paru
Cozzolino M, et al. Seminars in Nephrology, 2012;32(1):63-9
10. Kebutuhan Harian
Vitamin D
Pemberian vitamin
D minimal 600
IU/hari pada
dewasa usia 19-50
tahun untuk
memaksimalkan
kesehatan tulang
dan fungsi otot.
(An Endocrine
Society Clinical
Practice Guideline)
Pemberian vitamin
D disarankan tidak
melebihi 4000
IU/hari.
(European Food and
Safety Authority)
"7 Dietary Intake Assessment." Institute of Medicine. 2011. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D.
Washington, DC: The National Academies Press. doi: 10.17226/13050
11. Status Vitamin D
Status Vitamin
D
Vitamin D 25-OH Total
ng/mL nmol/L
Defisiensi <20 <50
Insufisiensi 20 - <30 50 - <75
Sufisiensi 30 - 100 75 - 250
Toksisitas >100 >250
Package Insert LIASON® 25-OH Vitamin D Total Assay; Clin chem 2015;61(3):462-465
1 ng/mL ~ 2,5 nmol/L
1 IU~ 25 mcg (0.025 μg) atau 65 pmol
400 IU~ 10 μg atau 26 nmol
12. Prevalensi Defisiensi
Vitamin D
Defisiensi/insufisiensi vitamin D juga banyak ditemukan di negara
tropis termasuk Indonesia
Asia Pac JClin Nutr. 2018;27(6):1286-1293.doi:10.6133/apjcn.201811_27(6).0016;British Journal of Nutrition (2013),110, S11–S20;Food and Nutrition Bulletin
2013;34(2):S81-89; Acta Med Indones.2010 Jul;42(3):123-9
13. ▪ Terbatasnya paparan sinar matahari → bekerja
dalam ruangan, penggunaan tabir surya,
penggunaan pakaian tertutup/hijab, pasien penyakit
autoimun tertentu (misal: SLE)
▪ Berkulit gelap
▪ Kurang asupan vitamin D3
▪ Gangguan absorpsi makanan dari usus
▪ Obesitas
▪ Usia lanjut
Faktor Risiko Defisiensi
Vitamin D
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/?print=1;Gani LU,eta l. Singapore MedJ 2015;56(8):433-7
14. Gejala Kekurangan
Vitamin D
Gejalanya TIDAK KHAS:
Nyeri punggung bawah
Kelemahan otot
Mialgia
Artralgia
Mudah sakit
Sulit tidur
Mudah lelah
Gangguan mood
Keringat berlebih
Rambut rontok
Disfungsi ereksi
Gani LU, et al.Singapore MedJ2015;56(8):433-7; KhanQJ, etal.J Oncol Pract. 2010; 6(2):97-101
15. Kapan Dilakukan
Pemeriksaan Vitamin D?
➢ Indikator terbaik dari status vitamin D adalah kadar
25(OH)D dalam darah atau serum karena waktu
paruhnya panjang (15 hari).
➢ Idealnya pemeriksaan vitamin D dilakukan
sepanjang musim.
➢ Tidak ada aturan baku yang menganjurkan frekuensi
pemeriksaan konsentrasi vitamin D.
➢ Direkomendasikan 3-6 bulan sekali.
https://www.medscape.com/viewarticle/731722_print;
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminD-HealthProfessional/?print=1
16. Terapi Defisiensi
Vitamin D
❑ Dosis secara umum vitamin D3 pada dewasa:
• Insufisiensi (20-<30 ng/mL) : 1000 - 2000 IU/hari
• Defisiensi ringan (12-<20 ng/mL) : 2000 IU/hari
• Defisiensi sedang-berat (<12 ng/mL) : 3000 - 5000 IU/hari
(min. 6 - 12 minggu)
❑ Dosis defisiensi pada anak:
• Bayi (0-9 tahun): 2000 IU/hari, 6 minggu
• Anak (>9 tahun): 4000 IU/hari, 6 minggu
• Dosis pemeliharaan jika kadar 25 (OH)D sudah normal: 400 - 1600 IU/hari
• Pada pasien obesitas, gangguan malabsorpsi, dengan terapi
kortikosteroidatau antikonvulsan perlu dosis lebih tinggi
• Perlu monitoring rutin dalam pemberiannya
• Aman hingga 4.000 IU/hari tanpa monitoring
• Aman hingga 10.000 IU/hari dengan monitoring
Gani LU, et al.Singapore MedJ2015;56(8):433-7; QJ, etal. J Oncol Pract 2010; 6(2):97-101; PanduanPraktikklinisIDAI2018
https://www.medscape.com/viewarticle/731722_print;
17. Keamanan Vitamin D
➢ Efek toksik vit D adalah hiperkalsemia → kalsifikasi
pembuluh darah dan jaringan → kerusakan jantung,
pembuluh darah, & ginjal.
➢ EFSA (European Food Safety Authority) 2012 dan
Institute of Medicine 2010 menetapkan batas atas
konsumsi vitamin D adalah 4000 IU/hari.
➢ NOAEL (No-Observed-Adverse-Effect Level) untuk
vitamin D3 adalah 10.000 IU/hari.
➢ Kadar 25(OH)D darah >100 ng/mL bisa berisiko
menyebabkan efek samping atau toksisitas.
Institute of Medicine,FoodandNutritionBoard;Hathcock JN,etal.AmJ ClinNutr2007;85:6 -18; Nutrient2013 Sep;5(9): 3605-16;
SA OrthopaedicJournal 2011 ;10 (2):36-43
19. Vitamin D & Peran Genetik
Vitamin D berdampak pada hampir 200 gen via
VDR.
• VDR banyak berperan pada gen yang
berhubungan dengan kanker dan penyakit
autoimun.
Ramagopalan SV, et al. Genome research 2010;20(10):1352-60
20. Vitamin D & Sistem Imun
➢ Vitamin D merupakan
imunomodulator kuat.
➢ Mempengaruhi imunitas
bawaan (innate) dengan
meningkatkan respons
kemotaktik & fagositotik,
serta memproduksi
protein antimikroba.
➢ Mempengaruhi imunitas
adaptif dengan
memodulasi fungsi sel T
dan sel dendritik.
https://shodhganga.inflibnet.ac.in/bitstream/10603/173802/4/chapter%201.pdf
21. Vitamin D & Sel Imun
VDR-RXR akan bekerja pada regio promoter, dan merupakan
faktor transkripsi, berdampak dalam meningkatkan atau
mengurangi ekspresi gen pada sel imun.
Yang CY, etal. ClinRev AllergyImmunol. 2013; 45(2): 217-26
22. Efek Imunomodulasi
Vitamin D
• Memicu diferensiasi sel imun
• Antiproliferatif - efek antiproliferatif pada sel T,
khususnya sel T helper, dan menekan produksi
antibodi sel B secara langsung maupun tidak langsung
• Imunosupresif - salah satu efek modulasi yang paling
penting adalah efeknya pada sel Treg yang mencegah
aktivasi sel T autoreaktif perifer
• Memicu kontrol infeksi-dapat meningkatkan aktivitas
fagositik makrofag & meningkatkan aktivitas sel
natural killer
Adams JS, et al. Nat Clin Pract Endocrinol Metab. 2008 ; 4(2): 80-90;Mosaad et al.,
Vitam Miner 2017;6:1; Szodoray P, et al. Scandinavian Journal of Immunology 68, 261–269
23. Efek Antiinflamasi dari
Calcitriol pada Sel Imunitas
Dankers W et al. Front Immunol. 2016.
➢ Calcitriol menurunkan
diferensiasi sel Th1 &
Th17 & sitokin pro-
inflamasi (IFN, IL-17, IL-
22)
➢ Calcitriol menurunkan
maturasi sel dendritik &
sitokin pro-inflamasi (IL-
12, TNF)
➢ Calcitriol meningkatkan
diferensiasi Th2 dan Treg
& sitokin anti-inflamasi
(IL-4 & IL-10)
25. GrantWB, et al. Nutrients 2020, 12, 988; doi:10.3390/nu12040988
Vitamin D dapat menurunkan risiko infeksi virus dengan mekanisme:
➢ Memperkuat barier fisik dengan mempertahankan integritas junction antar
sel
➢ Meningkatkanimunitas seluler bawaan dengan:
▪ Induksi peptida antimikroba (cathelicidin & defensin) yang dapat
menurunkan tingkat replikasi virus
▪ Menurunkan konsentrasi sitokin pro-inflamasi dari sel dendritik (IL-6,
TNF) & meningkatkan konsentrasi sitokin anti-inflamasi, sehingga
menurunkan badai sitokin yang dapat menyebabkan pneumonia
➢ Modulasi imunitas adaptif dengan:
▪ Menekan respons sel Th1 dengan menekan produksi sitokin pro-
inflamasi (IL-2, IFN)
▪ Memicu produksi sitokin oleh sel Th2 → membantu menekan sel Th1
▪ Memicu induksi sel Treg → menghambat proses inflamasi
Mekanisme Vitamin D dalam
Menurunkan Risiko Infeksi Virus
26. Hasil:
• Vitamin D meningkatkan kemungkinan
bebas infeksi saluran napas selama
studi (RR 0,64, 95 % CI 0,43–0,94).
• Jumlah total infeksi menurun pada
kelompok vit D vs plasebo (86 vs 120,
p = 0,05).
• Waktu untuk mengalami infeksi
pertama lebih panjang pada kelompok
vit D (HR 1,68, 95 % CI 1,03–2,68, p =
0,0376).
Vitamin D &
Infeksi Saluran Napas
Post hoc analysis dari RCT tersamar ganda pada 124 pasien yang rentan infeksi
saluran napas yang diberi vit. D3 4000 IU/hari vs plasebo selama 1 tahun
Kesimpulan:
Status vitamin D sebaiknya dimonitor pada pasien dewasa yang sering
infeksi saluran napas & diberi suplementasi vit D pada yang defisiensi
vitamin D.
Bergman et al. BMC Res Notes 2015;8:391
27. Terdapat hubungan terbalik antara kadar 25(OH)D dengan
jumlah kasus & kematian pada COVID-19.
Kaitan Status Vitamin D dengan Kasus
& Kematian Akibat COVID-19
llie PC, et al. Aging Clinical and Experimental Research 2020 May 6
29. Take Home Message
➢ Vitamin D dalam bentuk aktifnya 1,25(OH)2D atau calcitriol
mempunyai berbagai manfaat termasuk pada sistem imun.
➢ Vitamin D mempunyai efek imunomodulator yang berperan dalam
mencegah infeksi.
➢ Penelitian telah menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D
dikaitkan dengan peningkatan risiko dan keparahan infeksi.
➢ Suplementasi vitamin D bermanfaat pada pasien yang rentan
infeksi.