Makalah ini membahas tentang pentingnya pemberian suplemen vitamin A pada bayi, balita, dan ibu nifas. Vitamin A sangat penting untuk pertumbuhan dan kekebalan tubuh serta mencegah buta. Makalah ini menjelaskan cara dan waktu pemberian suplemen vitamin A secara optimal agar manfaatnya dapat dirasakan."
1. Tugas Makalah
(Komunikasi , Konsultasi Pelatihan Gizi )
(Tugas )
Dosen Pengampu : Donna Permata Sari, S.Tr.Gz., M.K.M
Disusun Oleh : DITAASSARI (Prodi Ilmu Gizi)
Semester : VII (Gaperta)
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUMATERA UTARA
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Allah SWT , karena atas berkat
rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah
yang berjudal “Penyuluhan mengenai pemtingnya pemberian kapsul Vit A pada bayi ,
balita dan ibu nifas ” ini dalam rangka penyuluhan kepada masyarakat .
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati
demi perbaikan naskah penelitian lebih lanjut.
Tulisan ini dapat penuhs selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan- rekan dosen
Jurusan Sastra Indonesia yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan
kelengkapan naskah tulisan ini. Akhimya, semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini
ada manfaatnya.
Medan, Oktober 2022
Penulis
3. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (esensial ) bagi manusia , karena zat gizi ini
tidak dapat dibuat oleh tubuh . Tubuh dapat memperoleh vit A dari bahan makanan
yaitu seperti Bayam , daun singkong , pepaya matang , hati , kuning telur dan juga ASI .
Vit A penting untuk mata dan pencegahan kebutaan dan lebih pemting untuk
meningkatkan daya tahan tubuh . Anak anak yang cukup vit A bila terkena Diare ,
campak , atau penyakit infeksi lain penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah .
Dengan adanya bukti bukti yang menunjukan peranan Vit A dalam menurunkan angka
kematian tyaitu sekitar 30-55% pemtingnya Vit A saat ini dikaitkan dengan pentingnya
kehidupan bagi anak kesehatan dan pertumbuhan anak .
4. Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah
ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara
lain:
Apa itu Vitamin A ?
Apa saja tanda tanda kekurangan VIT A?
Apa saja manfaat Vitamin A?
Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga
tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:
Untuk mengetahui apa itu Vit A
Untuk mengenali tanda tanda kekurangan Vit A
Untuk mengetahui Manfaat mengkonsumsi Vit A bagi tubuh
5. PEMBAHASAN
A.Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi adalah proses belajar untuk mengembangkan pengertian dan sikap
yang positif terhadap gizi agar yang brsangkutan dapat memiliki dan memberntuk
kebiasaan makan yang baik dalam kehidupan sehati hari .
Tujuan nya adalah untuk meningkatkan status gizi masyarakat khususnya golongan
tawan gizi dengan cara mengubah perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan
prinsip masyarakat .
Penyuluhan Mengenai Pentingnya Pemberian Kapsul Vutamin A pada Bayi ,
Balta dan ibu Nifas
Vitamin A adalah zat gizi yang paling esensial, hal itu dikarenakan konsumsi
makanan kita belum mencukupi dan masih rendah sehingga harus dipenuhi dari luar.
Kekurangan vitamin A (KVA) akan meningkatkan kesakitan dan kematian, mudah
terserang penyakit infeksi seperti diare, radang paru-paru, pneumonia, dan akhirnya
kematian. Akibat lain yang paling serius dari kekurangan vitamin A (KVA) adalah
rabun senja yaitu betuk lain dari xeropthalmia termasuk kerusakan kornea mata dan
kebutaan. Vitamin A bermanfaat untuk menurunkan angka kesakitan angka kematian,
karena vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi
seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) (Almatsier, 2009).
Kelompok umur yang terutama mudah mengalami kekurangan vitamin A adalah
kelompok bayi usia 6 – 11 bulan dan kelompok anak balita usia 12 – 59 bulan (1 – 5
tahun) (Pediatrik, 2006).
6. Pada balita vitamin A sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang
kuat, untuk penglihatan yang normal, membantu memelihara kulit yang sehat dan
mencegah lapisan mulut, hidung, paru-paru dan saluran kencing dari kuman penyakit.
Vitamin A yang diberikan pada balita juga berfungsi untuk mengatur sistem kekebalan
(immunesystem), dimana sistem kekebalan badan ini membantu mencegah atau
melawan penyakit dengan membuat sel darah putih yang menghapuskan bakteri dan
virus. Akibat lain yang lebih serius dari kekurangan vitamin A adalah buta senja dan
xeropthalmia karena terjadi kekeringan pada selaput lendir dan selaput bening kornea
mata. Upaya perbaikan status vitamin A harus dimulai pada balita terutama pada anak
yang menderita kekurangan vitamin A (Depkes RI, 2009)
Menurut UNICEF (2013), bahwa kekurangan vitamin A dalam makanan sehari-hari
menyebabkan setiap tahunnya sekitar satu juta anak balita diseluruh dunia menderita
penyakit mata tingkat berat (Xeropthalmia) seperempat diantaranya menjadi buta dan
60% dari yang buta ini akan meninggal dalam beberapa bulan. Kekurangan vitamin A
menyebabkan anak dalam resiko besar mengalami kesakitan, tumbuh kembang yang
buruk dan kematian dini. Terdapat perbedaan angka kematian sebesar 30% antara
anak-anak yang mengalami kekurangan vitamin A dengan rekan- rekannya yang tidak
kekurangan vitamin A (Mirnawati, 2010).
Angka kebutaan di Indonesia tertinggi dikawasan Asia Tenggara. Berdasarkan Survei
Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran tahun 2000-2013 menunjukan angka
kebutaan di Indonesia 20% dari jumlah penduduk atau setara dengan tiga juta orang.
Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan Bangladesh, Barbados, Paraguay (10,28%),
Tibet (18%), dan Beijing (13%) (Kemenkes, 2013).
Bukti menunjukan peranan vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar
30% - 54%, maka selain untuk mencegah kebutaan pentingnya vitamin A saat ini lebih
dikaitkan dengan kelangsungan dihidup, kesehatan, dan pertumbuhan anak (Depkes RI,
2012).
7. Upaya-upaya pencegahan kebutaan di Indonesia telah dilaksanakan pada tahun 1967
ketika kebutaan dinyatakan sebagai bencana Nasional sejak 1984 Upaya Kesehatan
Mata/Pencegahan Kebutaan (UKM/PK) sudah diintegrasikan ke dalam kegiatan pokok
Puskesmas. Sedangkan Program penanggulangan Kebutaan Katarak Paripurna (PKKP)
dimulai sejak 1987 baik Rumah Sakit (RS) maupun Balai Kesehatan Mata Masyarakat
(BKMM) (Kemenkes, 2013).
Indonesia cakupan pemberian vitamin A pada balita tahun 2014 sebesar 84,3%.
Provinsi dengan cakupan tertinggi masing-masing Jawa Tengah 98,6%, Yogjakarta
96,1%, dan Kalimatan Selatan 93,2%. Sedangkan Provinsi yang cukupannya terendah
masing-masing Papua Barat 29,1% dan Papua 43,5% (Kemenkes, 2014).
Kekurangan vitamin A untuk balita dan kurangnya informasi yang didapat oleh ibu
balita tentang manfaat pemberian kapsul vitamin A untuk balita. Adanya pengaruh
sosial budaya didalam masyarakat dapat juga mempengaruhi dalam pemberian kapsul
vitamin A kepada balita balita. Berdasarkan data yang diperoleh di atas dapat
disimpulkan bahwa anak balita yang mendapatkan kapsul vitamin A belum optimal
APA SAJA TANDA DAN GEJALA AWAL KEKURANGAN VITAMIN A?
Tanda dan Gejala awal kekurangan Vitamin A adalah :
1. Lemahnya penglihatan pada malam hari
2. Kulit kering
3. Meningkatnya resiko infeksi, dan metaplasia
4. Kekurangan Vitamin A yang parah dapat mengakibatkan kebutaan
5. Rabun senja
6. Katarak
B .Komunikasi Gizi
8. Komunikasi /komsultasi Gizi adalah proses pemberian dukungan pada pasien/klien
yang ditandai dengan adanya hubungan kerja sama antara konselor dengan klien/pasien
dalam menentukan prioritas makanan, gizi dan aktivitas fisik, tujuan/target, rancangan
kegiatan yang dapat diterima pasien
Tujuan nya adalah solusi bersama antara ahli gizi dan klien/pasien untuk
permasalahan gizi yang dialami klien/pasien sehingga diperoleh kesepakatan dalam
pengaturan makan untuk mendukung kesehatan atau kesembuhan klien/pasien.
Pemberian Suplemen Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita
1. Waktu pemberian suplementasi vitamin A untuk bayi (6-11 bulan) dan Anak Balita
(12-59 bulan)
Pemberian suplementasi vitamin A untuk bayi (6-11 bulan) dan Anak Balita (12-59 bulan)
dilakukan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus di Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) dan fasilitas pelayanan kesehatan yang lain. Jika Balita sasaran tidak datang,
perlu dilakukan sweeping melalui kunjungan rumah. Sweeping adalah salah satu upaya
untuk menjaring sasaran dalam meningkatkan pemberian kapsul vitamin A dan dilakukan
bila masih terdapat sasaran yang belum menerima kapsul vitamin A pada waktu pemberian
yang telah ditentukan.
2. Cara Pemberian
Sebelum dilakukan pemberian kapsul, tanyakan pada ibu Balita apakah pernah menerima
kapsul vitamin A pada 1 (satu) bulan terakhir.
Cara pemberian kapsul pada bayi dan Anak Balita:
9. ─ Petugas kesehatan atau kader mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
sebelum memberikan kapsul vitamin A.
─ Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk Anak
Balita.
─ Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih.
─ Pencet kapsul dan pastikan bayi dan Anak Balita menelan semua isi kapsul dan tidak
membuang sedikitpun isi kapsul.
Pada saat pemberian imunisasi pada bayi berumur lebih dari 6 bulan sekaligus dipastikan
Anak Balita tersebut telah mendapat vitamin A pada bulan Februari dan Agustus dan jika
belum mendapat, maka perlu diberikan satu kapsul vitamin A dengan dosis sesuai umur.
Pemberian vitamin A pada Anak Balita gizi buruk1:
─ Jika tidak pernah menderita campak dalam 3 bulan terakhir dan tidak ada gejala kelainan
pada mata (rabun senja, bercak bitot, kornea keruh, ulkus kornea dan xerophthalmia),
diberikan satu kapsul vitamin A dengan dosis sesuai usia pada hari pertama ditemukan.
─ Jika pernah menderita campak dalam 3 bulan terakhir dan ada salah satu gejala kelainan
mata (rabun senja, bercak bitot, kornea keruh, ulkus kornea dan xerophthalmia), maka
kapsul vitamin A diberikan dengan dosis sesuai usia pada hari pertama, hari ke-2 dan hari
ke-15.
Dalam rangka pengendalian kecacingan, pemberian obat cacing dilaksanakan minimal 1
kali tiap tahun. Anak Balita minum obat yang dibagikan bersamaan dengan pemberian
vitamin A di Posyandu pada bulan Agustus2. Berikan vitamin A dulu kemudian obat
cacing.
Seluruh Balita yang ditemukan menderita campak diberikan satu kapsul vitamin A warna
merah atau biru sesuai umur, hari berikutnya berikan lagi satu kapsul vitamin A warna
10. merah atau biru sesuai umur. Dua minggu berikutnya berikan lagi satu kapsul vitamin A
warna merah atau biru sesuai umur. Pemberian kapsul vitamin A tersebut dilakukan di
fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan tatalaksana kasus3.
Pada tatalaksana penanggulangan diare pada Anak Balita diberikan oralit dan tablet zink
selama 10 hari dan perlu juga untuk diberikan satu kapsul vitamin A. Dalam kondisi diare
pada Balita, dibutuhkan suplemen vitamin A yang membantu perbaikan dinding usus dan
meningkatkan daya tahan tubuh. Bila ada Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan infeksi
lain, maka suplementasi vitamin A diberikan pada:
─ Seluruh Balita yang ada di wilayah tersebut diberi 1 (satu) kapsul vitamin A dengan dosis
sesuai dengan umurnya.
─ Balita yang telah menerima kapsul vitamin A dalam jangka waktu kurang dari 30 hari
(sebulan) pada saat KLB, maka Balita tersebut tidak dianjurkan lagi untuk diberi kapsul.
3. Tempat Pemberian
─ Sarana fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas), puskesmas pembantu, polindes/Pos Kesehatan, Desa (Poskesdes), balai
pengobatan, praktek dokter/bidan swasta).
─ Posyandu
─ Sekolah Taman Kanak-Kanak, Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) termasuk kelompok bermain, tempat penitipan anak, dll.
Pemberian Suplemen Vitamin A pada Ibu Nifas
Ibu pasca melahirkan segera mendapatkan kapsul vitamin A.
1. Waktu pemberian
11. Kapsul vitamin A merah (200.000 SI) diberikan pada masa nifas sebanyak 2 kali yaitu:
─ 1 (satu) kapsul vitamin A diminum segera setelah saat persalinan
─ 1 (satu) kapsul vitamin A kedua diminum 24 jam sesudah pemberian kapsul pertama
2. Cara pemberian
Tenaga kesehatan yang menolong persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan memberikan
kapsul vitamin A kepada ibu pasca melahirkan.
Catatan:
─ Jika sampai 24 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapat vitamin A, maka kapsul
vitamin A dapat diberikan pada kunjungan pertama Ibu Nifas (KF 1).
─ Tenaga kesehatan yang memberikan suplementasi vitamin A untuk Ibu Nifas adalah
bidan, tenaga gizi, perawat dan dokter.
3. Tempat Pemberian
─ Fasilitas pelayanan Kesehatan (rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes,
balai pengobatan, klinik, praktek dokter, bidan praktek mandiri).
C.Pelatihan Gizi
Pelatihan Gizi adalah proses belajar mengajar yang terorganisir dan terus
menerus yang dirancang untuk mengkomunikasikan perpaduan
pengetahuan gizi, ketrampilan gizi dan pemahaman gizi yang bernilai untuk seluruh a
ktivitas hidup Tujuan nya adalah Agar tidak terjadi malnutrisi sehingga dalam
penyajian makanan untuk pasien tepat sesuai kebutuhan
•Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam penanganan individu yang memiliki
masalah gizi
12. •Mengembangkan keahlian, pengetahuan, dan sikap
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah
Apa saja manfaat Vit A?
Vitamin A adalah vitamin yang dapat dipecahkan lemak dengan empat fungsi utama
pada tubuh yaitu :
-Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti campak, diare.
-Membantu proses penglihatan adaptasi dari tempat yang terang ke tempat yang
gelap.
- Mencegah kelainan pada sel termasuk pada selaput lender mata.
- Mencegah terjadinya kekeringan pada mata disebut xerosis konjungtiva.
BAGAIMANA CARANYA MENDAPATKAN VITAMIN A?
Vitamin A dapat diperoleh dengan mengonsumsi makanan sumber Vitamin A yaitu
Hati, wortel, produk susu, ubi merah, labu, mangga, bayam, brokoli, kangkung, keju
cheddar, cabai, minyak ikan, tomat, pisang, papaya, apel.
D.Sasaran Gizi
Sasaran Gizi adalah Fokus Tenaga Gizi untuk Memberikan Pengarahan Dan
Pembelajaran Serta Memenuhi kurangnya Gizi Yang terjadi .
SASARAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A
13. 1. Bayi
Bayi umur 6-11 bulan diberikan kapsul Vitamin A 100.000 SI warna biru.
2. Anak balita
Umur 12-59 bulan diberikan kapsul Vitamin A
3. Ibu Nifas
Ibu Nifas (0-42 hari) setelah melahirkan diberikan 1 kapsul Vitamin A 200.000 SI
warna merah dan 1 kapsul lagi diberikan dengan selang waktu minimal 24 jam.
14. Penutup
Kesimpulan
Vit A penting bagi tumbuh kembang anak , Sehingga pemenuhan kebutuhan Vit A
harus di penuhi daru berbagai maacam sumber makanan atau suplementasi . Agar
tumbuh kembang tidak terhambat dan tidak termasuk KVA .
Saran
Pembuatan Isi makalah penyuluhan KVA pada bayi ,balita dan ibu nifas ini jauh dari
kata sempurna . Penyusun berharap adanya kritik dan saran yang disampaikan oleh
pembaca untuk pengembangan pola pikir penulis kedepannya .