Dokumen tersebut membahas tentang Covid-19, virus penyebab pandemi global saat ini. Ia menjelaskan bahwa Covid-19 adalah infeksi virus baru yang menginfeksi lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia per Mei 2020. Virus ini berasal dari Wuhan, Cina dan menginfeksi saluran pernapasan. Diagnosis didasarkan pada gejala dan tes laboratorium dari sampel tenggorokan dan saluran napas. Dokumen ini juga menjelaskan str
Virus adalah parasit berukuran mikroskopis yang menginfeksi sel organisme biologis. Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring masih dapat menimbulkan penyakit mosaic pada tanaman tembakau, menyimpulkan penyakit tersebut disebabkan virus dan bukan bakteri.
Virus hewan dan tumbuhan memiliki struktur inti asam nukleat yang dikelilingi kapsid. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang dan menggunakan bahan dari sel untuk membentuk komponen baru. Virus memiliki siklus hidup yang meliputi pelekatan, penetrasi, replikasi, perakitan, dan pembebasan.
Dokumen tersebut membahas tentang Covid-19, virus penyebab pandemi global saat ini. Ia menjelaskan bahwa Covid-19 adalah infeksi virus baru yang menginfeksi lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia per Mei 2020. Virus ini berasal dari Wuhan, Cina dan menginfeksi saluran pernapasan. Diagnosis didasarkan pada gejala dan tes laboratorium dari sampel tenggorokan dan saluran napas. Dokumen ini juga menjelaskan str
Virus adalah parasit berukuran mikroskopis yang menginfeksi sel organisme biologis. Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring masih dapat menimbulkan penyakit mosaic pada tanaman tembakau, menyimpulkan penyakit tersebut disebabkan virus dan bukan bakteri.
Virus hewan dan tumbuhan memiliki struktur inti asam nukleat yang dikelilingi kapsid. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang dan menggunakan bahan dari sel untuk membentuk komponen baru. Virus memiliki siklus hidup yang meliputi pelekatan, penetrasi, replikasi, perakitan, dan pembebasan.
Virus merupakan organisme peralihan antara benda mati dan makhluk hidup yang hanya memiliki satu jenis asam nukleat dan tidak memiliki sel. Virus hanya dapat berkembang biak di dalam sel inang dan memiliki berbagai bentuk serta ukuran. Reproduksi virus melibatkan proses infeksi, replikasi asam nukleat, dan pembebasan virus baru. Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbu
Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, mulai dari ringan hingga fatal. Beberapa virus penyebab penyakit yang dijelaskan adalah virus influenza, virus campak, virus hepatitis, virus polio, virus HIV penyebab AIDS, virus Ebola, virus herpes, virus rabies, virus SARS, dan virus flu babi.
Apa yang dimaksud virus? Apakah mereka termasuk organisme hidup? Benda asing yang tampak pada gambar di bawah ini adalah virus. Tapi apakah virus termasuk prokariotik atau eukariotik? Atau tidak? Atau keduanya? Virus pada dasarnya adalah materi genetik yang dikelilingi oleh protein.
1. Dokumen tersebut membahas tentang beberapa penyakit tropis seperti demam berdarah dengue, demam tifoid, morbili, varisela, dan ekzantem subitum.
2. Demam berdarah dengue disebabkan oleh arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, gejalanya berupa demam tinggi dan perdarahan.
3. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi dan gejalanya berupa demam, sakit perut, dan konstipasi.
Dokumen ini membahas dua penyakit pada unggas dan ternak ruminansia yaitu Infectious Laryngotracheitis pada unggas dan Tuberkulosis pada sapi. Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri, menyerang sistem pernapasan, memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk, serta dapat menyebabkan kerugian besar pada peternakan.
Virus dapat berperan baik atau buruk terhadap hewan, tumbuhan, dan manusia. Peran baiknya meliputi membuat antitoksin, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin. Sedangkan peran buruknya berupa menyebabkan penyakit pada manusia seperti cacar air, hepatitis, dan poliomielitis, serta penyakit pada hewan dan tumbuhan. Pencegahan dan pengobatan infeksi virus dapat dilakukan dengan vaksinasi,
Tinjauan teoritis membahas konsep penyakit HIV/AIDS, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta manajemen mediknya. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan AIDS atau penurunan kekebalan dalam jangka panjang. Penularan HIV dapat terjadi melalui kontak darah atau cairan tubuh. Saat ini belum ada penyembuhan untuk
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis virus herpes yaitu herpes simpleks dan herpes zoster. Herpes simpleks memiliki dua tipe, yaitu tipe 1 yang menyebabkan herpes labialis dan tipe 2 yang menyebabkan herpes genitalis. Sedangkan herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster yang dapat menyebabkan varicella atau cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa. Dokumen ini membandingkan karakteristik, pat
Virus merupakan organisme peralihan antara benda mati dan makhluk hidup yang hanya memiliki satu jenis asam nukleat dan tidak memiliki sel. Virus hanya dapat berkembang biak di dalam sel inang dan memiliki berbagai bentuk serta ukuran. Reproduksi virus melibatkan proses infeksi, replikasi asam nukleat, dan pembebasan virus baru. Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbu
Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, mulai dari ringan hingga fatal. Beberapa virus penyebab penyakit yang dijelaskan adalah virus influenza, virus campak, virus hepatitis, virus polio, virus HIV penyebab AIDS, virus Ebola, virus herpes, virus rabies, virus SARS, dan virus flu babi.
Apa yang dimaksud virus? Apakah mereka termasuk organisme hidup? Benda asing yang tampak pada gambar di bawah ini adalah virus. Tapi apakah virus termasuk prokariotik atau eukariotik? Atau tidak? Atau keduanya? Virus pada dasarnya adalah materi genetik yang dikelilingi oleh protein.
1. Dokumen tersebut membahas tentang beberapa penyakit tropis seperti demam berdarah dengue, demam tifoid, morbili, varisela, dan ekzantem subitum.
2. Demam berdarah dengue disebabkan oleh arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, gejalanya berupa demam tinggi dan perdarahan.
3. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi dan gejalanya berupa demam, sakit perut, dan konstipasi.
Dokumen ini membahas dua penyakit pada unggas dan ternak ruminansia yaitu Infectious Laryngotracheitis pada unggas dan Tuberkulosis pada sapi. Kedua penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri, menyerang sistem pernapasan, memiliki gejala seperti sesak napas dan batuk, serta dapat menyebabkan kerugian besar pada peternakan.
Virus dapat berperan baik atau buruk terhadap hewan, tumbuhan, dan manusia. Peran baiknya meliputi membuat antitoksin, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin. Sedangkan peran buruknya berupa menyebabkan penyakit pada manusia seperti cacar air, hepatitis, dan poliomielitis, serta penyakit pada hewan dan tumbuhan. Pencegahan dan pengobatan infeksi virus dapat dilakukan dengan vaksinasi,
Tinjauan teoritis membahas konsep penyakit HIV/AIDS, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, serta manajemen mediknya. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan AIDS atau penurunan kekebalan dalam jangka panjang. Penularan HIV dapat terjadi melalui kontak darah atau cairan tubuh. Saat ini belum ada penyembuhan untuk
Dokumen tersebut membahas tentang dua jenis virus herpes yaitu herpes simpleks dan herpes zoster. Herpes simpleks memiliki dua tipe, yaitu tipe 1 yang menyebabkan herpes labialis dan tipe 2 yang menyebabkan herpes genitalis. Sedangkan herpes zoster disebabkan oleh virus varicella zoster yang dapat menyebabkan varicella atau cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa. Dokumen ini membandingkan karakteristik, pat
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Dokumen tersebut membahas pedoman teknis penanggulangan penyakit ikan budidaya laut. Ia menjelaskan berbagai jenis penyakit pada ikan budidaya laut seperti penyakit kulit, insang, dan organ dalam. Dokumen ini juga menjelaskan penyebab penyakit seperti faktor non-parasit dan parasit serta cara pengobatan untuk masing-masing jenis penyakit tersebut.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopis yang hanya dapat bereproduksi di dalam sel inang. Dokumen ini menjelaskan penemuan virus pertama oleh Dimitri Ivanowsky pada tahun 1892 dan struktur serta bagian-bagian virus seperti kapsid, isi tubuh, dan ekor. Juga dijelaskan siklus replikasi virus yang terbagi atas siklus litik dan lisogenik beserta contoh virus seperti influenza, SARS, HIV, hepatitis, polio, dan lainnya.
Dasar Dasar Penyakit Ikan penyakit infeksiMALFIFAIZUN
Jenis-jenis penelitian penyakit ikan serta cara pencegahan pengendalian pengobatan, penanganan dan penanggulangan ikan yang terinfeksi penyakit. Ikan dapat terjangkit penyakit infeksi dan non infeksi.
Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Dokumen ini membahas tentang sejarah penemuan virus, ciri-ciri dan struktur virus, serta cara replikasi virus di dalam sel inang melalui siklus litik atau lisogenik. Juga dibahas dampak virus yang dapat merugikan seperti menyebabkan penyakit influenza, campak, polio, hepatitis, AIDS pada manusia, serta penyakit pada tanaman dan hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang virus, mulai dari pengertian, sejarah penemuan, ciri-ciri, struktur, reproduksi, dan peranan virus bagi kehidupan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa virus adalah makhluk hidup aselular yang menginfeksi sel inang untuk bereproduksi, dan dapat berperan baik atau buruk terhadap kehidupan."
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
1. Viral Disease pada Ikan Tawar dan Laut
1. Viral Nervous Necrosis (VNN)
1.1. Biologi Viral Nervous Necrosis
VNN (Viral Nervous Necrosis) merupakan jenis virus dari keluarga Nodaviridae, dalam
keluarga Noraviridae terdapat dua jenis atau strain yaitu jenis Alphanodavirus dan
Betanodavirus, kedua jenis ini sangat ganas dalam menginfeksi ikan. Betanodaviruses
(family Nodarideae) adalah agen penyebab serangan viral nerveus necrosis (VNN) pada
budidaya ikan laut. Betanodaviruses adalah virus kecil, berbentuk bola, tidak punya kapsid
dengan genome yang terdiri atas dua ikatan tunggal. Nodaviruses adalah virus icosahedral
yang tidak dibungkus dengan suatu genome terdiri dari 2 RNAs13 ikatan tunggal. Piscine
nodaviruses (betanodaviruses) telah menunjukkan infeksi pada lebih dari 30 jenis ikan laut
terutama pada masa larva dan juvennil, dan infeksi yang umumnya mengakibatkan mortalitas
yang tinggi. Viral Nerveus Necrosis (VNN) adalah penyakit yang terdaftar oleh The Office
International des Epizooties (OIE), menjadi masalah utama didalam produksi perikanan laut
didunia. Identifikasi virus penyebab VNN ini adalah anggota family Nodaviridae diperoleh
dengan menyelidiki asam nukleat dan protein struktural dari larva virus Pseudocaranx
dentex.
1.2. Serangan VNN
Viral Nervous Necrosis (VNN) adalah jenis virus yang menyerang ikan kerapu pada stadia
benih. Penyakit Virus VNN ini dapat menyababkan kematian masal ikan kerapu pada stadia
larva dan benih dengan prefalensi 100%. Serangan VNN pertama kali dilaporkan terjadi di
wilayah Korea, gejala serangan VNN pertama kali dilaporkan menyerang budidaya ikan
grouper (kerapu) (Epinephelus septemfasciatus). Kematian massal pada ikan red drum
2. (Sciaenops ocellatus) yang dipelihara dip anti pembenihan berhubungan dengan
betanodavirus. Serangan VNN antar populasi pada budidaya ikan laut dapat terjadi dengan
transmisi secara vertikal atau secara horisontal.
1.3. Gejala Klinis serangan VNN
Gejala klinis umum VNN pada beberapa jenis ikan antara lain perilaku ikan terserang
berenang tak menentu, dan ikan mengapung dengan perut diatas disebabkan oleh
pembengkakan gelembung renang (swim bladder), warna tubuh terlihat lebih gelap dan selera
makan berkurang. Kematian (mortalitas) kumulatif mencapai 34% dan 56% selama 10
minggu. Ikan yang terkena infeksi VNN biasanya memperlihatkan keadaan gangguan saraf
yang berhubungan dengan vacuolisasi (kerusakan) kuat sistem nerves pusat dan retina. Tanda
klinis ikan yang terserang VNN yang lain adalah hilangnya selera makan, kelesuan, perilaku
renang abnormal (gerakan memutar dan menabrak kasar), pembesaran gelembung renang
pada beberapa jenis ikan, dan pewarnaan gelap. Secara histopatologi di laporkan serangan
VNN menyebabkan kerusakan sel berupa hipertrofi dan atrofi pada jaringan mata, sedangkan
pada jaringan otak ditemukan kerusakan sel berupa hipertrofi, kongesti, hemorrage, dan
vakuolasi.
Gambar 1. Serangan VNN
3. 2. Koi herpes virus (KHV)
2.1. Biologi KHV
Koi herpesvirus merupakan virus DNA utas ganda yang memiliki 31 polipeptida dan
delapan protein glikosilat dimana 12 polipeptidanya memiliki berat molekul yang sama
dengan CHV (cyprinid herpesvirus) dan 10 polipeptidanya sama dengan CCV 10 (channel
catfish virus). KHV memiliki kapsid simetri ikosahedral dengan diameter 100 - 110 nm,
sedangkan virion matang memiliki amplop yang longgar sehingga ukuran
diameternya
menjadi 170 - 230 nm. Selain itu juga terdapat benang - benang penyangga seperti struktur
tegument pada permukaan inti yang mirip dengan kelompok H erpesvirus (Pokorova et
al.2005).
Koi herpesvirus (KHV) adalah virus yang menginfeksi ikan mas dan koi dan
bersosiasi dengan kematian massal Virus ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 1998
sebagai penyebab kematian massal ikan koi baik stadia juvenil maupun dewasa yang
dibudidayakan di Israel, Amerika Serikat dan Jerman. Penyebaran virus ini sudah mencapai
Eropa, Jepang, Indonesia, Afrika Selatan, Thailand, Taiwan, Cina dan Malaysia Virus KHV
masuk ke Indonesia pada tahun 2002 melalui perdagangan ikan lintas negara. Penyakit akibat
virus yang sangat menular ini telah menyebabkan kerugian finansial pada industri budidaya
ikan mas dan koi. Sejak terjangkit pertama kali di Blitar, Jawa Timur, penyakit ini telah
menyebar ke hampir semua daerah di Indonesia.
2.2. Gejala Klinis KHV
Gejala klinis yang ditimbulkan oleh serangan KHV yaitu (1) produksi lendir (mucus) berlebih
sebagai respon fisiologis terhadap kehadiran patogen, selanjutnya produksi lendir menurun
drastis sehingga tubuh ikan terasa kasat; (2) insang berwarna pucat dan terdapat bercak putih
atau coklat yang sebenarnya adalah kematian sel-sel insang atau “gill necrosis”, selanjutnya
menjadi rusak, geripis pada ujung tepi insang dan akhirnya membusuk. Kerusakan ini akan
4. menggangu fungsi sel dan menyebabkan pendarahan (haemorage) sebagai akibat rusak dan
terputusnya saluran darah. Kerusakan sel secara terus menerus akan menyebabkan rusaknya
jaringan insang yang ditandai dengan insang memutih mencapai 80%. Untuk mengimbangi
suplai oksigen maka ikan akan meningkatkan frekwensi pergerakan operkulum. Kerusakan
dan kekurangan suplai oksigen akan menyebabkan kematian pada ikan yang terinfeksi; (3)
pendarahan (hemorrhage) di sekitar pangkal dan ujung sirip serta permukaan tubuh lainnya;
(4) sering pula ditemukan adanya kulit yang melepuh atau bahkan luka yang diikuti dengan
infeksi sekunder oleh bakteri, jamur dan parasit; (5) hati berwarna pucat, selanjutnya menjadi
rusak; (6) ginjal (anterior dan posterior) berwarna pucat.
Gambar 2. Pembusukan Pada Insang
Dari kajian histopatologi pada insang, tampak jelas bahwa virus ini mengakibatkan inflamasi
pada renal tubul ginjal dan mengakibatkan sel - sel yang terinfeksi mengalami pembentukan
badan inklusi pada inti selnya. Kajian histopatologi insang ikan yang sakit menunjukkan
bahwa terdapat sel - sel inflamasi di insang dan epitel insang mengalami hiperplasia. Kajian
dengan menggunakan indirect immunofluorescen microscopy terhadap insang, ginjal, otak
dan hati menunjukkan bahwa virus KHV terakumulasi pada insang dan ginjal
3. Iridovirus
3.1. Biologi Iridovirus
Iridovirus adalah virus hewan yang menginfeksi invertebrata dan vertebrata
poikilotermik, seperti ikan, insekta, amfibi, dan reptil (Williams, 1996). Iridovirus merupakan
5. virus DNA untai ganda berbentuk simetri ikosahedral, tidak semuanya beramplop, dan
mempunyai diameter 120-300 (Tidona et al., 1998). Virion iridovirus terdiri dari tiga domain
konsentris yaitu protein capsid di bagian luar, membran lipid yang mengandung subunit
protein di bagian tengah, dan core yang tersusun dari kompleks DNA-protein. Virus ini
memiliki 25-75 protein struktural dengan kisaran berat molekul 12.000-150.000 kDa. Secara
umum protein capsid iridovirus berukuran sekitar 50 kDa dan merupakan komponen
struktural utama yang jumlahnya mencapai 45% dari protein virion total. Ukuran genom
iridovirus bervariasi antara 105-212 kbp). Iridovirus mempunyai strategi replikasi yang
melibatkan stadium nuklear dan sitoplasmik, menghasilkan genom komplit dengan duplikasi
beberapa gen di ujungnya (terminal redundancy) dan ujung tersebut berbeda diantara partikel
virus yang dihasilkan (cyclic permutation). Gen penyandi protein capsid dari beberapa
iridovirus vertebrata dan invertebrata telah disekuensing dan coding region nya mempunyai
banyak kemiripan.
3.2. Gejala Klinis Infeksi Iridovirus
Ikan yang terinfeksi iridovirus nampak lemah, nafsu makan menurun, mengalami anemia
yang berat, bercak merah (ptechiae) pada insang, pembengkakan limpa, dan ginjal. Kerapu
malabar yang terinfeksi iridovirus menunjukkan gejala warna insang dan tubuh pucat,
hilangnya keseimbangan sehingga ikan diam di dasar jaring apung dan biasanya akan mati
dalam waktu satu hari setelah gejala muncul.
4. Lymphocytis Disease (LD)
4.1. Biologi Virus Lymphocytis
Lymphocytis Disease adalah salah satu penyakit yang disesbabkan oleh virus dan
telah diketahui menyerang ikan pada budidaya laut yang biasa disebut penyakit
Symphocystis. Penyakit Lymphocystis disebabkan oleh serangan virus yang termasuk famili
Iridovirus. Virus Lymphocytis berbentuk partikel berbidang banyak dengan sekitar 0,13 -
6. 0,26 mikron. Terdiri dari inti DNA yang dibungkus oleh lapisan protein.Infeksi pada ikan
yang terserang menyebabkan tumbuhnya sel jaringan. Sel yang dikenal menyebabkan
tumbuhnya sel jaringan. Sel yang dikenal dengan nama Lymphocystis menyerupai butiran
sagu. Kelompok dari sel tersebut membentuk tumor pada kulit dan sirip. Penularan penyakit
dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung misalnya melalui air yang tercemar virus,
melalui makanan dan melalui suntikan. Tetapi tempat penularan yang utama adalah
permukaan kulit luar, termasuk insang.
Ikan kakap putih merupakan ikan yang sangat rawan terhadap serangan virus ini.
Virus ini juga terbukti sangat mudah menular dengan menggunakan air sebagai media
penularannya. Oleh karena itu, ikan yang terserang harus segera dipindahkan dan dipisahkan
dari ikan yang sehat. Pada dasarnya, penyakit yang diakibatkan virus belum dapat
ditanggulangi secara pasti. Namun demikian pencegahan dapat dilakukan dengan jalan
vaksinasi dengan obat antibiotik. Masalahnya adalah hingga saat ini, obat/vaksinasi untuk
penyakit ini belum tersedia atau sulit didapatkan di pasaran.
Virus adalah patogen yang paling kecil. Ukurannya lebih kecil dari seperduapuluh
kali besarnya bakteri. Virus menyerang mahluk hidup, berkembangbiak di dalam organisme
inang dan pada saat itulah dia akan menyebabkan kerusakan ataupun penyakit pada
organisme inang. Virus sangat tahan terhadap segala jenis obat-obatan. Oleh karena itu,
pemberantasan penyakit yang disebabkan oleh virus lebih ditekankan kepada upaya
pencegahan dan membatasi penularannya.
4.2. Gejala Klinis
Tanda-tanda klinis/patologis serangan virus ini adalah terjadinya penebalan (hypertrophy)
dari sel-sel jaringan ikat yang menimbulkan tonjolan pada daerah kulit (nodul) pada daerah
sirip atau kulit;dapat terjadi secara satu-satu atau mengelompok. Secara histopatologis di
7. daerah fibrocytes/sel yang terinfeksi terlihat adanya hypertrophy yang jelas dengan capsul
hyaline dan basophilic intracytoplasmic inclusions.
Gambar 3. Serangan Lymphocytis Disease
5. Channel Catfish Virus Disease (CCVD)
Channel catfish virus diseases adalah infeksi yang akut dan haemorhagik oleh virus
Herpes. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian yang tinggi, kadang-kadang mencapai
hampir 100 % pada Ictalurus punctatus yang muda. Inang alamiah yang diserang adalah
Channel catfish (Ictalurus punctatus) biasanya yang berumur kurang dari 4 bulan. Hasil
infeksi secara eksperimen menunjukkan virus ini dapat menyerang white catfish (I. catus),
blue catfish (I. furcatus), dan walking catfish (Clarias batrachus).
5.1. Gejala Klinis
Tanda-tanda klinis/patologis serangan penyakit ini yang dapat diamati antara lain
hilangnya keseimbangan tubuh, bergerak berputar-putar dan tergantung vertikal, mata
menonjol (exophthalmus), perut mengembung atau distensi. Secara patologis/histopatologis
terlihat pula adanya petekiae (perdarahan) pada sirip dan di sekitar abdomen; perdarahan
pada ginjal, kulit dan organ dalam kulit dan organ dalam; insang terlihat pucat dan
haemorhagi; adanya kenaikan sel limfoid di dalam ginjal dan nekrosis di sekitar tubular
ginjal; nekrosis terdapat pula pada hati, limpa dan alat pencernaan; haemorhagi, edema dan
nekrosis mukosal dan pelepasan sel di dalam usus.
8. Gambar 4. Haemoragi pada Kulit
6. Spring Viraemia of Carp (SVC)
Spring Viraemia of Carp (SVC) merupakan penyakit/infeksi oleh virus yang bersifat
akut haemorhagis dan menular, yang menyerang golongan ikan Cyprinids dan lebih spesifik
pada Common carp, Cyprinus carpio. Penyakit ini biasanya timbul pada musim semi (Spring)
dan menyebabkan kematian pada semua umur. Common carp merupakan inang yang utama
dan virus dapat menyerang ikan dewasa dan muda. Dilaporkan pula bahwa virus pernah pula
diisolasi dari golongan Cyprinids yang lain. Silver carp, Bighead carp (Aristichthys nobilis),
dan Crucian 22 carp (Carassius auratus). Secara eksperimental Pike Fry (Esox lucius) dan
larvanya,fry dari carp, Grass carp (Ctenocephalon idella) dan Guppies (Lebistes reticulata).
6.1. Gejala Klinis
Tanda-tanda klinis dan patologis serangan SVC antara lain meliputi ikan berkumpul di bagian
outflow, warna ikan menjadi gelap, perdarahan/ petekiae haemorhagi, mata menonjol
(exophthalmus), abdominal dropsy, biasanya dijumpai pula peritonitis fibrinosa dan ctarrhal
atau enteritis yang nekrotik. Sedangkan Swimbladder Inflammation (SBI) yang virusnya
identik dengan virus SVC, dapat memperlihatkan gejala klinis/patologis yaitu kehilangan
berat badan dan keseimbangan, warna kulit menjadi gelap/berubah, degenerasi/perdarahan
pada dinding gelembung udara (swimbladder).
9. Gambar 6. Serangan SVC
7. Infectious Pancreatic Necrosis (IPN)
Infectious Pancreatic Necrosis (IPN) merupakan penyakit viral yang akut dan sangat
menular, terutama menyerang golongan ikan Salmonis. Terhadap ikan muda yang sembuh
(survivors) dapat tahan terhadap penyakit tetapi dapat menjadi pembawa infeksi (carrier)
seumur hidup. IPN telah dilaporkan sebagai penyakit endemik di daerah/lokasi perikanan
trout sekurang-kurangnya di sepuluh negara Eropa termasuk Skandinavia dan Inggris Raya,
demikian juga di Amerika Utara dan Jepang. IPN dapat menyerang macam-macam inang
yang cukup banyak baik asal air tawar atau air laut dan kemungkinan Shellfish laut.
Virus IPN pertama kali dilaporkan di Perancis tahun 1965. Demikian juga di
Denmark, virus IPN telah diidentifikasi secara virologik pada tahun 1968. Penyakit oleh IPN
pada spesies non Salmonid telah pula diketahui dan virusnya telah pula diisolasi dari
bermacam-macam spesies non Salmonid dan isolasi virusnya pertama kali dilaporkan oleh
Sonstegarddkk. pada tahun 1972 yang berasal dari ikan ”Yearling White Suckers”
(Catastomus comersoni) di Canada. Di Jerman virus diisolasi dari grayling (Thymallus
thymallus), barbel ( Barbus barbus), Pike (Esox lucius) dan Carp (Cyprinus carpio). Di
Irlandia Utara, virus IPN diisolasi dari Goldfish (Carassius auratus), Discuss Fish
(Symphysodon discus) dan Bream (Abramis brama). Di Inggris (England) diisolasi dari Carp
(Cyprinus carpio) dan Crucian carp (Carassius auratus). Demikian pula di Jepang isolasi
10. virus IPN diperoleh dari European eels (Anguilla anguilla) dan Japanese eels (Anguilla
japonica) dan dinamakan Eels Virus European (EVE).
7.1. Mekanisme Serangan IPN
Penularan IPN dapat terjadi secara vertikal, dengan virus berada dalam telur, atau horizontal,
melalui air, urine, faeces, sekresi sexual atau melalui ikan mati/sakit yang 23 dikonsumsi oleh
ikan lain. Umumnya ikan yang sembuh (survivors/carriers) dapat menjadi non-clinical
carriers atau pembawa penyakit, mungkin selama hidupnya dan carrires tersebut juga
bertindak sebagai reservoir virus untuk ikan-ikan lain yang sebelumnya belum terinfeksi.
Selain itu masa inkubasi IPN relatif pendek, antara 3 – 5 hari sebelum tanda klinis dan
kematian terjadi. Faktor-faktor seperti umur inang, suhu rendah dan spesies ikan dapat
memperpanjang masa inkubasi.
7.2. Gejala Klinis
Pada kasus/wabah, tanda-tanda pertama adanya kematian mendadak dan biasanya yang
terserang pertama kali adalah ikan yang masih muda. Tanda klinis dapat bervariasi antara lain
: warna ikan menjadi gelap, bergerak berputar-putar, exophthalmus (mata menonjol), perut
membesar dan terdapat cairan visceral, perdarahan di daerah bawah perut/ventral termasuk di
daerah sirip, hati dan limpa pucat dan membesar, tak terdapat makanan dalam perut dan usus
biasanya mengandung eksudat mucoid yang kekuningan atau keputihan.
11. Gambar 7. Pembengkakan Pada Hati dan Limpa
8. Penyakit Infectious Haematopoietic Necrosis (IHN)
Penyakit Infectious Haematopoietic Necrosis (IHN) merupakan suatu penyakit yang
bersifat akut dan sistemik. Penyakit ini menyerang Rainbow trout (Salmo gairdneri),
Chinook slmon (Oncorrhynchus tshawytscha), Sockeye salmon (O.nerka). Infectious
Haematopoietic Necrosis (IHN) merupakan penyakit virus yang menginfeksi stadia larva dan
juvenil ikan laut dan merupakan penyakit yang berbahaya bagi usaha pembenihan ikan.
Di Indonesia kasus serangan IHN pertama kali diidentifikasi pada hatchery kakap di
Jawa Timur pada tahun 1997. Kemudian pada tahun 1998 kasus kematian yang disebabkan
oleh VNN ditemukan pada budidaya ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) dengan
tingkat kematian mencapai 100 %. Virus ini umumnya menginfeksi stadia larva sampai
juvenil dan menyerang sistem organ syaraf mata dan otak yang ditandai dengan adanya
vakuolasi, dengan gejala yang cukup spesifik karena ikan menampakkan tingkah laku
berenang yang tidak normal dan umumnya ikan berdiam di dasar (Yuasa et al., 2001 dalam
Suratmi, 2004).
Gejala Klinis
Gejala yang tampak pada ikan yang terinfeksi IHN berbeda-beda sesuai dengan stadia
atau umur ikan. Umur ikan di bawah 20 hari bila terinfeksi tidak menunjukkan gejala klinis
kecuali nafsu makan yang menurun. Ikan umur 20 – 40 hari menunjukkan tingkah laku
berenang yang abnormal yaitu ikan berenang di dekat permukaan air dan banyak yang mati di
dasar bak. Untuk ikan yang berumur 2 – 4 bulan, saat penempatan pada jaring apung ikan
yang terinfeksi tampak diam/tidur di dasar jaring. Sedangkan ikan umur 4 bulan ke atas
terlihat berenang mengambang di atas permukaan air disertai adanya pembesaran gelembung
renang (Koesharyani et al., 2001 dalam Suratmi, 2004).
12. Target sel penyakit IHN ini terutama organ penghasil darah yakni ginjal muka dan
limpa. Tanda-tanda klinis penyakit ini antara lain ikan yang terinfeksi terlihat lethargik,
berkumpul di tepi kolam, berwarna lebih gelap, anemia, exophthalmia, scoliosis, lordosis,
pembengkakan abdomen, perdarahan pangkal sirip pektoral dan sirip pelvic, perdarahan
bawah kulit; ginjal, limpa dan hati terlihat pucat, rongga perut berisi cairan dan usus kosong,
perdarahan bintik pada jaringan adipose usus.
Gambar 8. Gejala Klinis Serangan IHN
13. Prof. Dr. Ir. Rudy C Tarumingkeng., Prof. Dr. Ir. Zahrial Coto, M.Sc., dan Dr. Ir. Hardjanto.
2005. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Dalam Pengendalian Penyakit Ikan.
Makalah Pribadi Falsafah Sains (PPS-702). Institut Pertanian Bogor.
Rizka, R. Putri, U. Yanuhar., dan A. M. Suryanto H. 2013. Perubahan Struktur Jaringan
Mata Dan Otak Pada Larva Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis) Yang Terinfeksi
Viral Nervous Necrosis (Vnn) Dengan Pemeriksaan Scanning Electron Microscope
(Sem) Mspi Student Journal, Vol. I No. 1 pp 1-10.