PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
PPT ini merupakan salah satu materi kuliah BIOTEKNOLOGI yang ditulis oleh Trianik Widyaningrum, M.Si. (dosen Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
Butuh lebih banyak materi biologi..???
http://belajar-di-rumah.blogspot.com/
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Materi biologi tentang virus
Sejarah penemuan virus
Ciri-ciri virus
Struktur virus
Bagian-bagian virus
Contoh virus
Penyakit yang disebabkan oleh virus
spektrofotometer serapan (SSA) adalah alat analisis logam yang paling diandalkan saat ini. spektrofotometer serapan atom terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
Know where customers fail to convert - Measure your wins using Custom FunnelsTatvic Analytics
If you want to understand your customers’ actual behaviors and remarket to the right audience, Custom Funnels – a Google Analytics 360 feature – are the solution. But are they really useful?
Through this webinar, you’ll find out:
- Why and Where users are failing to convert?
- Can historical data be analyzed using funnels?
- How to analyze custom funnels to discover several remarketing audience segments?
... plus, much more!
Jyot Patel, who leads a team of Google Analytics Consultants at Tatvic, explains in this free webinar, how to understand where potential customers drop-off using visual representations of customers’ journey.
Only 20% of the marketers understand their customers, make sure you’re in that segment!
Watch the webinar here - http://www.tatvic.com/webinar/google-analytics-custom-funnels/
Materi ini membahas tentang materi genetik makhluk hidup yang terdiri dari kromosom, gen, DNA, dan RNA. Materi ini disampaikan di Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung.
Teknologi kloning adalah suatu cara reproduksi yang menggunakan teknik tingkat tinggi di bidang rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa melalui perkawinan.
Teknologi kloning adalah suatu cara reproduksi yang menggunakan teknik tingkat tinggi di bidang rekayasa genetika untuk menciptakan makhluk hidup tanpa melalui perkawinan.
Ppt menyajikan informasi mengenai pertumban dan perkembangan sel pada tumbuhan. Selain itu, terdapat pula informasi mengenai transduksi sinyal pada sel tumbuhan.
2. VEKTOR
Molekul DNA untuk “transpor” sekuens DNA.
Syarat:
o Mampu bereplikasi mandiri
o Mengandung penanda/marker
o Berat molekul kecil
o Memiliki situs restriksi unik
o Memiliki beberapa kopi pada setiap sel
o Tidak berkonjugasi.
Contoh: plasmid, bakteriofag lambda, YAC, BAC, cosmid.
3. PLASMID as VEKTOR
Double-stranded, circular, self-replicating, extra-
chromosomal DNA molecules.
Dalam satu sel bisa terdapat beberapa plasmid
Ditemukan pada bakteri dan yeast
Mengandung:
o ORI
o Selektif marker
o Multiple cloning site
5. MARKER SELEKTIF
Diperlukan untuk maintenance plasmid di dalam sel.
Kehadirannya membuat plasmid jadi berguna untuk sel.
Di bawah kondisi selektif, hanya sel yang mengandung
plasmid dengan marker selektif yang dapat survive.
6. MULTIPLE CLONING SITE
Disebut juga polylinker, merupakan situs yang dikenali oleh
restriksi endonuklease
Bersifat spesifik
Tempat penyisipan gen
10. TIPE VEKTOR
Tiap tipe digunakan untuk tujuan eksperimen yang berbeda.
Dipilih berdasarkan :
o Ukuran fragmen
o Ukuran vektor
o Situs restriksi
o Jumlah kopi
o Efisiensi kloning
o Kemampuan utk
ditapiskan
o Tujuan eksperimen
12. PLASMID
Kloning DNA dengan ukuran >10kbp
Misal : pBR322, pUC18
Kelemahan:
o Tidak untuk fragmen DNA besar
o Ukuran 0-10 kb
Kelebihan:
o Berukuran kecil, mudah dihandle
o Cocok untuk kloning fragmen
kecil
o Transformasi efisien
14. BAKTERIOFAGA LAMBDA
Virus penginfeksi E.coli
Ukuran fragmen 5-25 kbp
dsDNA
Memiliki 5’ twelve-base-pair sticky end (cos site)
Replikasi di dalam inang
Harus membawa satu atau lebih marker selektif
Harus memiliki situs restriksi pada bagian dna nonesensial.
Contoh: λ gt 10 dan λZAP
16. VEKTOR BERKAPASITAS BESAR
Cosmid (<50kbp), PAC dan BAC (100-300kbp), YAC (20-
2000kbp)
Manfaat :
o Memperkecil jumlah klon pustaka DNA yang harus dibuat
o Memudahkan penyimpanan.
o Mempercepat proses seleksi transformant target
17. COSMID
Dikembangkan dari plasmid, dilengkapi dengan sekuens
cos dan gen ori
Ukuran fragmen yang diinsersi 35-57 kbp
Bersifat seperti plasmid dan faga
19. PAC
P1-derived Artificial
Chromosomes
sistem kloning untuk isolasi
DNA genomik berdasarkan F-
factor plasmid
mengandung beberapa elemen
dari klon bakteriofag P1
(recombination or packaging
site)
Dapat membawa sekuens
insersi hingga beratus kbp.
Perkembangbiakan di dlm sel
E.coli
20. BAC
Bacterial Artificial
Chromosomes
Sistem kloning utk isolasi
DNA berdasarkan F-faktor
plasmid dengan jumlah
kopian rendah
Dapat diklon seperti
plasmid dalam sel bakteri
dan dapat membawa
sekuens insersi beberapa
ratus kbp (300kbp)
lebih sedikit mengandung
khimera dan efisiensi
transformasi 100x
dibanding YAC
21. YAC
Tool untuk kloning pada sel eukaryotik
Hasil perkembangan plasmid pBR322 dengan komponen gen yeast: SUP4,
7RP1, HIS3, URA3
Yeast Artificial Chromosome mengandung:
o Yeast ORI/ARS
o Centromer
o Telomer pada tiap ujung
o Marker selektif
Ukuran fragmen yang dapat diinsersi 500-2000 kbp
Sering ditemukan khimaera (DNA yang disisipkan dalam vektor kloning berasal
dari 2 sumber/ area kromosom yang berbeda)
24. VEKTOR EKSPRESI
Plasmid atau virus yang didesain untuk ekspresi protein.
Digunakan misalnya untuk menghasilkan protein, misalnya
insulin.
Vektor ekspresi harus memiliki element ekspresi seperti:
o Promotor, RBS, terminator, start codon.
25. SISTEM EKSPRESI
Ekpresi dari vektor menyebabkan segmen DNA dapat
ditranslasikan di sel inang. Berikut tipe vektor dan inang
yang sesuai:
Bakteri: plasmid, faga.
Yeast: plasmid, YACs
Sel serangga: Baculovirus, plasmid
Mamalia:
o SV40
o Vaccinia virus
o Adenovirus
o Retrovirus
o CHO, HEK293
26. SISTEM EKSPRESI PROKARIOT
E. coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus carnosus,
Streptomyces lividans
Prokaryotic promoter—ribosome binding site—MCS—
transcription termination site
Prokaryotic selectable marker
27. BEBERAPA MASALAH YANG TIMBUL PADA
SISTEM EKSPRESI BAKTERIAL
Tingkat ekspresi rendah:
o Perubahan promoter
o Perubahan plasmid
o Perubahan tipe sel
Degradasi protein
Hilangnya post-translational modification
Misfold protein
Terbatasnya oksigen
Pembentukan biofilm
28. SISTEM EKSPRESI PADA EUKARIOT
• Yeast, Aspergillus niger, Baculovirus-Insect Cells,
Mammalian Cells (e.g. Chinese Hamster Ovary cells)
• Eukaryotic promoter-MCS-transcription termination site
• Eukaryotic selectable marker
Dapat dilakukan post
translational
modification.
- Glikosilasi
- Fosforilasi
- Hidroksilasi
29. APLIKASI VEKTOR EKSPRESI
Jurnal “Subkloning α-L- arabinofuranosidase (abfA) dalam
vektor ekspresi pYES2” (Wirajana dkk 2010: 149—157).
LATAR BELAKANG
Semakin melimpahnya limbah hemiselulosa dari
pertanian. Oleh karena itu diperlukan suatu teknik bioproses
yang ramah lingkungan guna mengubah limbah pertanian
berupa hemiselulosa tersebut menjadi produk yang
bermanfaat, misalnya etanol, xilitol, dan lain-lain.
30. APLIKASI
Hemiselulosa terdiri atas utamanya berupa xilan,
arabinan, arabinogalaktan. Penelitian menggunakan enzim α-
L-arabinofuranosidase yang gennya diperoleh dari Geobacillus
thermoleovoans IT-08 termofilik yang telah diklon ke plasmid
pTP510 dalam E.coli DH5α.
BAHAN: E.coli DHα pembawa plasmid pTP510, E.coli Top10,
plasmid ekspresi pYES2.
31. Cara kerja
Perbanyakan plasmid pTP510 dan
pYES2
Isolasi pTP510 dan pYES2
Analisis restriksi pTP510 dan pYES2
Desain primer pFSacI-Af dan pXohoI-Af
Amplikon dielektroforesis agarosa
32. Cara kerja
Pemotongan fragmen DNA dan plasmid pYES2
SacI dan XhoI
Elektroforesis hasil restriksi
Ligasi dengan T4ligase
Transformasi hasil ligasi ke E.coli Top10
Kultivasi , isolasi, dan purifikasi
Analisis restriksi