SlideShare a Scribd company logo
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982
       UNDANG-
                TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

                DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

                        Presiden Republik Indonesia,

Menimbang:

  a.    bahwa kemajuan dan peningkatan pembangunan nasional pada umumnya
        dan perkembangan kegiatan ekonomi pada khususnya yang
        menyebabkan pula berkembangnya dunia usaha dan perusahaan,
        memerlukan adanya Daftar Perusahaan yang merupakan sumber
        informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai
        identitas dan hal-hal yang menyangkut dunia usaha dan perusahaan yang
        didirikan, bekerja serta berkedudukan di wilayah Negara Republik
        Indonesia,
  b.    bahwa adanya Daftar Perusahaan itu penting untuk Pemerintah guna
        melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan dan menciptakan iklim
        dunia usaha yang sehat karena Daftar Perusahaan mencatat bahan-bahan
        keterangan yang dibuat seeara benar dari setiap kegiatan usaha sehingga
        dapat lebih menjamin perkembangan kepastian berusaha bagi dunia
        usaha;
  c.    bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas perlu adanya Undang-
        undang tentang Wajib Daftar Perusahaan;

Mengingat:

  1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;
  2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
     IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara;
  3. Kitab Undang-undang Hukum Dagang (Staatsblad Tahun 1847 Nomor 23)
     sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan
     Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 (Lembaga Negara Tahun 1971 Nornor
     20, Tambahan Lembaga Negara Nomor 2959);
  4. Hinder Ordonnantie (Staatsblad Tahun 1926 Nomor 226) sebagaimana telah
     beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Staatsblad Tahun
     1940 Nomor 450;
  5. Indische Bedrijvenwet (Staatsblad Tahun 1927 Nomor 419) sebagaimana
     telah diubah dan ditambah; terakhir dengan Undang-undang Nomor 12
     Tahun 1955 (Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 49);
  6. Bedrijfsreglementerings Ordonnantie 1934 (Staatsblad Tahun 1938 Nomor
     86);
  7. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penindakan dan
     Peradilan Tindak Pidana Ekonomi (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor
     27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 801) sebagaimana beberapa kali
     diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 1964 (Lembaran
     Negara Tahun 1964 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2692);
  8. Undang-undang Nomor 19 Prp. Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
       Nomor 1989);
   9. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
       (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor: 10, Tambahan Lembaran Negara
       Nomor 2387);
   10. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing
       (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor l, Tambahan Lembaran Negara
       Nomor 2818) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11
       Tahun 1970 (Lembaran Negara Tahun 1970 Nomor 46, Tambahan Lembaran
       Negara Nomor 2943);
   11. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian
       (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
       Nomor 2832);
   12. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam
       Negeri (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 33, Tambahan Lembaran
       Negara Nomor 2853) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
       Nomor 12 Tahun 1970 (Lembaran Negara Tahun 1970 Nomor 47, Tambahan
       Lembaran Negara Nomor 2944);
   13. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan
       Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 (Lembaran
       Negara Tahun 1969 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor ,2890)
       tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang-undang (Lembaran
       Negara Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904);
   14. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan
       Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38; Tambahan Lembaran
       Negara Nornor 3037);

                            Dengan persetujuan

                      DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
                         REPUBLIK INDONESIA

                              MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG WAJIB DAFTAR RUSAHAAN.
            UNDANG-

                                 BAB I
                            KETENTUAN UMUM

                                   Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

   a. Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau
      berdasarkan ketentuan Undang-undang ini dan atau peraturan-peraturan
      pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap
      perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor
      pendaftaran perusahaan;
   b. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan yang didirikan, bekerja
      serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk
      tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba;
   c. Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan
      hukum yang menjalankan sesuatu jenis perusahaan;
   d. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam
      bidang perekonomian, yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan
      memperoleh keuntungan dan atau laba;
   e. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam             bidang
      perdagangan.

                                  BAB II
                             TUJUAN DAN SIFAT

                                    Pasal 2

Daftar Perusahaan bertujuan mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat
secara benar dari suatu perusahaan dan merupakan sumber informasi resmi untuk
semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas, data, serta keterangan
lainnya tentang perusahaan yang tercantum dalam Daftar Perusahaan dalam
rangka menjamin kepastian berusaha.

                                    Pasal 3

Daftar Perusahaan bersifat terbuka untuk semua pihak.

                                    Pasal 4

   (1) Setiap pihak yang berkepentingan, setelah memenuhi biaya administrasi
       yang ditetapkan oleh Menteri, berhak memperoleh keterangan yang
       diperlukan dengan cara mendapatkan salinan atau petikan resmi dari
       keterangan yang tercantum dalam Daftar Perusahaan yang disahkan oleh
       pejabat yang berwenangv untuk itu dari kantor pendaftaran perusahan.
   (2) Setiap salinan atau petikan yang diberikan ketentuan ayat (1) pasal ini
       merupakan alat sempurna.

                                 BAB III
                         KEWAJIBAN PENDAFTARAN

                                    Pasal 5

   (1) Setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan.
   (2) Pendaftaran wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang
       bersangkutan atau dapat diwakil kepada orang lain dengan memberikan
       surat kuasa yang sah.
   (3) Apabila perusahaan dimiliki oleh beberapa orang, pemilik berkewajiban
       untuk melakukan pendaftaran. Apabila salah seorang daripada mereka
       telah memenuhi kewajibannya, yang lain dibebaskan daripada kewajiban
tersebut.
   (4) Apabila pemilik dan atau pengurus dari suatu perusahaan yang
       berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia tidak bertempat
       tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia, pengurus atau kuasa yang
       ditugaskan memegang pimpinan perusahaan berkewajiban untuk
       mendaftarkan.

                                     Pasal 6

   (1) Dikecualikan dari wajib daftar ialah:
         a. Setiap Perusahaan Negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan
            (PERJAN) seperti diatur dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969,
            (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40) jo. Indisc Bedrijvenwek
            (Staatsblad Tahun 1927 Nomor 419) sebagaimana telah diubah dan
            ditambah.
         b. Setiap Perusahaan Kecil Perorangan yang dijalankan oleh pribadi
            pengusahanya sendiri atau dengan mempekerjakan hanya anggota
            keluarganya sendiri yang terdekat serta tidak memerlukan izin usaha
            dan tidak merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan.
   (2) Perusahaan Kecil Perorangan yang dimaksud dalam huruf b ayat (1) pasal
       ini selanjutnya diatur oleh Menteri dengan memperhatikan peraturan
       perundang-undangan yang berlaku.

                                     Pasal 7

Perusahaan yang wajib didaftar dalam Daftar Perusahaan adalah setiap
perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah Negara
Republik Indonesia menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk di dalamnya kantor cabang, kantor pembantu, anak
perusahaan serta agen dan perwakilan dari perusahaan itu yang mempunyai
wewenang untuk mengadakan perjanjian.

                                     Pasal 8

Perusahaan sebagaimana dimaksud daiam Pasal 7 Undang-undang ini berbentuk:

   a.   Badan Hukum, termasuk di dalamnya Koperasi;
   b.   Persekutuan;
   c.   Perorangan
   d.   Perusahaan lainnya di luar yang tersebut pada hurufhuruf a, b, dan c pasal
        ini.

                               BAB IV
              CARA DAN TEMPAT SERTA WAKTU PENDAFTARAN

                                     Pasal 9

   (1) Pendaftaran dilakukan dengan cara mengisi formulir pendaftaran yang
ditetapkan oleh Menteri pada kantor tempat pendaftaran perusahaan.
  (2) Penyerahan formulir pendaftaran dilakukan pada kantor pendaftaran
      perusahaan yaitu:
          a. di tempat kedudukan kantor perusahaan;
          b. di tempat kedudukan setiap kantor cabang, kantor pembantu
             perusahaan atau kantor anak perusahaan;
          c. di tempat kedudukan setiap kantor agen dan perwakilan
             perusahaan yang mempunyai wewenang untuk mengadakan
             perjanjian.
  (3) Dalam hal suatu perusahaan tidak dapat didaftarkan sebagaimana
      dimaksud dalam      ayat (2) pasal ini, pendaftaran dilakukan pada kantor
      pendaftaran perusahaan di Ibukota Propinsi tempat kedudukannya.

                                   Pasal 10

Pendaftaran wajib dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah
perusahaan mulai menjalankan usahanya.

                               BAB V
                   HAL-HAL YANG WAJIB DIDAFTARKAN
                   HAL-

                                   Pasal 11

  (1) Apabila perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas, selain memenuhi
      ketentuan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas, hal-hal yang
      wajib didaftarkan adalah:
       a. 1.   nama perseroan;
          2.   merek perusahaan;
       b. 1.   tanggal pendirian perseroan;
          2.   jangka waktu berdirinya perseroan;
       c. 1.    kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha perseroan;
          2.    izin-izin usaha yang dimiliki;
       d. alamat perusahaan pada waktu perseroan didirikan dan setiap
          perubahannya; alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu dan agen
          serta perwakilan perseroan;
       e. berkenaan dengan setiap pengurus dan komisaris:
          1. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya; setiap namanya dahulu apabila
             berlainan dengan huruf e angka 1;
         2. nomor dan tanggal tanda bukti diri;
         3. alamat tempat tinggal yang tetap;
         4. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak
            bertempat tinggal tetap di wilayah Negara Republik Indonesia;
         5. tempat dan tanggal lahir;
         6. negara tempat lahir apabila dilahirkan di luar wilayah Negara
            Republik Indonesia
         7. kewarganegaraan pada saat pendaftaran;
         8. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf e
            angka 8;
9. tanda tangan;
       10. tanggal rnulai menduduki jabatan;
    f. lain-lain kegiatan usaha dari setiap pengurus dan komisaris;
    g. 1.    modal dasar;
       2.    banyaknya dan nilai nominal masing-masing saham;
       3.    besarnya modal yang ditempatkan;
       4.    besarnya modal yang disetor;
    h. 1.    tanggal dimulainya kegiatan usaha;
       2.    tanggal dan nomor pengesahan badan hukum;
       3.    tanggal pengajuan permintaan pendaftaran

(2) Apabila telah diterbitkan saham atas nama yang maupun belum disetor
    secara penuh, di samping hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
    pasal ini, wajib didaftarkan hal-hal mengenai setiap pemilik pemegang
    saham-saham itu yaitu:
     1. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya;
     2. setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan ayat (2) angka 1;
     3. nomor dan tanggal tanda bukti diri;
     4. alamat tempat tinggal yang tetap;
     5. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak bertempat
         tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia;
     6. tempat dan tanggal lahir;
     7. negara tempat lahir apabila dilahirkan diluar wilayah Negara
         Republik Indonesia;
     8. kewarganegaraan;
     9. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan ayat (2)
         angka 8,
     10. jumlah saham yang dimiliki,
     11. jumlah uang yang disetorkan atas tiap saham.
(3) Pada waktu mendaftarkan wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian.
(4) Hal-hal yang wajib didaftarkan, khusus bagi Perseroan Terbatas yang
    menjual sahamnya kepada masyarakat dengan perantaraan pasar modal,
    diatur lebih lanjut oleh Menteri.

                                Pasal 12

(1) Apabila perusahaan berbentuk Koperasi, hal-hal yang wajib didaftarkan
    adalah:
     a. 1.   nama koperasi;
        2.   nama perusahaan apabila berlainan dengan huruf a angka 1;
        3.   merek perusahaan.
     b. tanggal pendirian;
     c. kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha;
     d. alamat perusahaan berdasarkan akta pendirian; berkenaan dengan
        setiap pengurus, dan anggota badan pemeriksa:
        1.    nama lengkap dan setiap alias- aliasnya;
        2.    setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka 1;
        3.    nomor dan tanggal tanda bukti diri;
        4.    alamat tempat tinggal yang tetap;
5.    tanda tangan;
        6.    tanggal mulai menduduki jabatan;
     e. lain-lain kegiatan usaha dari setiap pengurus dan anggota badan
        pemeriksa;
     f. 1.    tanggal dimulainya kegiatan usaha;
        2. tanggal pengajuaan permintaan pendaftaran.
(2) Pada waktu pendaftaran juga wajib diserahkan salinan resmi akta
    pendirian koperasi yang disahkan serta salinan surat pengesahan dari
    pejabat yang berwenang untuk itu.

                               Pasal 13

(1) Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Komanditer, hal-hal yang
    wajib didaftarkan adalah:

      a. tanggal pendirian dan jangka waktu berdirinya persekutuan;
      b. 1. nama persekutuan dan atau nama perusahaan ;2. merek
         perusahaan;
      c. 1. kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha persekutuan;
         2. izin-izin usaha yang dimiliki;
      d. 1. alamat kedudukan persekutuan dan atau alamat perusahaan;
         2. alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu, dan agen serta
               perwakilan persekutuan;
      e. jumlah sekutu yang diperinci dalam jumlal sekutu aktip dan jumlah
         sekutu pasip;
      f. berkenaan dengan setiap sekutu aktip dan pasip;
         1. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya;
         2. setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan f angka 1;
         3. nomor dan tanggal tanda bukti diri;
         4. alamat tempat tinggal yang tetap;
         5. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak
             bertempat tinggal tetap di Negara Republik Indonesia;
         6. tempat dan tanggal lahir;
         7. negara tempat lahir apabila dilahirkan diluar wilayah Negara
             Republik Indonesia;
         8. kewarganegaraan pada saat pendaftaran;
         9. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf
             f angka 8;
      g. lain-lain kegiatan usaha dari setiap sekutu aktip dan pasip;
      h. besar modal dan atau.nilai barang yang disetorkan oleh setiap
         sekutu aktip dan pasip;
      i. 1. tanggal dimulainya kegiatan persekutuan;
         2. tanggal masuknya setiap sekutu aktip dan pasip yang baru bila
             terjadi setelah didirikan persekutuan;
         3. tanggal pengajuan permintaan pendaftaran.
      j. tanda tangan dari setiap sekutu aktip yang berwenang
         menandatangani untuk keperluan persekutuan;

(2) Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Komanditer atas saham, selain
hal-hal sebagaimana dirriaksud dalam ayat (1) pasal ini, juga wajib
    didaftarkan hal-hal mengenai modal yaitu:
       a. besarnya modal komanditer;
       b. banyaknya saham dan besarnya masing-masing saham;
       c. besarnya modal yang ditempatkan;
       d. besarnya modal yang disetor.
(3) Pada waktu mendaftarkan wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian
    yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.

                                Pasal 14

(1) Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Firma, hal-hal yang wajib
    didaftarkan adalah:

       a. 1. tanggal pendirian persekutuan;
          2. jangka waktu berdirinya persekutuan apabila ada;
       b. l. nama persekutuan atau nama perusahaan;
          2. merek perusahaan apabila ada;
       c. 1. kegiatan pokok dari lain-lain kegiatan usaha persekutuan;
          2. izin-izin usaha yang dimiliki;
       d. 1. alamat kedudukan persekutuan;
          2. alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu dan agen serta
             perwakilan persekutuan;
       e. berkenaan dengan setiap sekutu:
          2. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya;setiap namanya dahulu
             apabila berlainan dengan huruf e angka l;
          3. nomor dan tanggal tanda bukti diri;
          4. alamat tempat tinggal yang tetap;
          5. alamat dan negara tempat tinggal yang apabila tidak tinggal
             tetap di wilayah Negara Republik Indonesta;
          6. tempat dan tanggal lahir;
          7. negara tempat lahir apabila dilahirkan, diluar wilayah Negara
             Republik lndonesia;
          8. kewarganegaraan pada saat pendaftaran;
          9. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf
             e angka 8.
       f. lain-lain kegiatan usaha dari setiap sekutu:
       g. jumlah modal (tetap) persekutuan,
       h. 1.    tanggal dimulaiya kegiatan persekutuan;
          2.    tanggal masuknya setiap sekutu yang baru yang terjadi setelah
                didirikan persekutuan;
          3.    tanggal pengajuan permintaan pendaftaran.
       i. tanda tangan dari setiap sekutu (yang berwewenang
           menandatangani untuk keperluan persekutuan).
(2) Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Firma memiliki akta pendirian,
    pada waktu mendaftar wajib diserahkan salinan-salinan resmi akta
    pendirian yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
Pasal 15

(1) Apabila perusahaan berbentuk perorangan hal-hal wajib didaftarkan
    adalah :

    a. 1.   nama lengkap pemilik atau pengusaha dan setiap alias-aliasnya;
       2.   setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf a angka 1;
       3.   namor dan tanggal tanda bukti diri,
    b. 1.   alamat tempat tinggal yang tetap,
       2.   alamat dan negara tempat tinggal yang tetap, apabila tidak
            bertempat tinggal tetap di wilayah Negara Republik Indonesia;
    c.   1. tempat dan tanggal lahir pemilik atau pengusaha;
         2. negara tempat lahir apabila dilahirkan di luar wilayah Negara
            Republik Indonesia,
    d.   1. kewarganegaraan pemilik atau pengusaha pada saat pendaftaran;
         2. setiap kewarganegaraan pemilik atau pengusaha dahulu apabila
            berlainan. dengan huruf d angka l;
    e.   nama perusahaan dan merek perusahaan apabila ada;
    f.   1. kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha;
         2. izin-izin usaha. yang dimiliki;
    g.   1. alamat kedudukan perusahaa;
         2. alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu, dan agen serta
            perwakilan perusahaan apabila ada,
    h.   jumlah modal tetap perusahaan apabila ada;
    i.   l. tanggal dimulai kegiatan perusahaan;
         2. tanggal pengajuan permintaan pendaftaran.

(2) Apabila perusahaan berbentuk usaha perorangan memiliki akta pendirian
    pada waktu mendaftarkan wajib menyerahkan salinan-salinan resmi akta
    pendirian yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.

                                 Pasal 16

(1) Apabila perusahaan berbentuk usaha lainnya di luar dari pada
    sebagaimana dimaksud, dalam Pasal-pasal 11, 12, 13, 14 dan 15 Undang-
    undang ini, hal-hal yang wajib didaftarkan adalah:

         a. nama dan merek perusahaan;
         b. tanggal pendirian perusahaan;
         c. 1.    kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha perusahaan;
            2.    izin-izin usaha yang dimiliki;
         d. l.    alamat perusahaan berdasarkan akta pendirian;
            2.    alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu dan agen serta
                  perwakilan perusahaan;
         e. berkenaan dengan setiap pengurus dan komisari atau pengawas:
            1. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya;
            2. setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka
               l;
            3. nomor dan tanggal tanda bukti diri;
4. alamat tempat tinggal yang tetap;
             5. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap, apabila tidak
                 bertempat tinggal tetap di wilayah Negara Republik Indonesia;
             6. tempat dan tanggal lahir;
             7. negara tempat lahir apabila dilahirkan diluar wilayah Negara
                 Republik Indonesia;
             8. kewarganegaraan pada saat pendaftaran; .
             9. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf
                 c angka 8;
             10. tanda tangan;
             11. tanggal mulai menduduki jabatan;
          f. lain-lain kegiatan usaha dari setiap pengurus dan komisaris atau
             pengawas;
          g. 1.    modal dasar;
             2.    besarnya modal yang ditempatkan;
             3.    besarnya modal yang disetorkan;
          h. 1.    tanggal dimulainya kegiatan perusahaan;
             2. tanggal pengajuan permintaan pendaftaran;
   (2) Pada waktu mendaftarkan wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian
       dan lain-lain surat pernyataan pengesahan dari pejabat yang berwenang
       untuk itu.

                                   Pasal 17

Hal-hal lain wajib didaftarkan sepanjang belum diatur dalam Pasal-pasal 11, 12,
13, 14, 15, dan 16 Undang-undang ini diatur lebih lanjut oleh Menteri.

                             BAB VI
                PENYELENGGARAAN DAFTAR PERUSAHAAN

                                   Pasal 18

Menteri bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Daftar Perusahaan.

                                   Pasal 19

Menteri menetapkan tempat-tempat kedudukan dan susunan kantor-kantor
pendaftaran perusahaan serta tata cara penyelenggaraan Daftar Perusahaan.

                                   Pasal 20

Dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah menerima formulir pendaftaran yang
telah diisi, pejabat yang berwenang dari Kantor pendaftaran perusahaan
menetapkan pengesahan atau penolakan.

                                   Pasal 21

   (1) Apabila pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan
mengetahui bahwa pendaftaran oleh pengusaha yang bersangkutan telah
       dilakukan secara tidak sah atau secara tidak lengkap atau secara tidak
       benar atau bertentangan dengan ketertiban umum atau dengan kesusilaan,
       pejabat tersebut dapat menolak pendaftaran dengan menyebutkan alasan-
       alasannya dan memberikan kesempatan kepada pengusaha yang
       bersangkutan untuk mengadakan pembetulan atau pendaftaran ulang.
   (2) Pihak yang ditolak pendaftarannya dapat mengajukan keberatannya
       kepada Manteri.

                                  Pasal 22

Kepada Perusahaan yang telah disahkan pendaftarannya dalam Daftar
Perusahaan. diberikan Tanda Daftar Perusahaan yang berlaku untuk jangka waktu
5 (lima) tahun tanggal dikeluarkannya dan yang wajib diperbaharui sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berlakunya berakhir.

                                  Pasal 23

Apabila Tanda Daftar Perusahaan hilang, pengusaha berkewajiban untuk
mengajukan permintaan tertulis kepada kantor pendaftaran perusahaan untuk
memperoleh penggantinya dalam akta selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah
kehilangan itu.

                                  Pasal 24

Ketentuan-ketentuan lebih lanjut mengenai hal-hal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal-pasal 20, 21, dan 22 Undang-undang ini ditetapkan oleh Menteri.

                               BAB VII
                      PERUBAHAN DAN EN HAPUSAN

                                  Pasal 25

   (1) Setiap perubahan atas hal hal yang didaftarkan sebagaimana diatur dalam
       Bab V Undang undang ini wajib dilaporkan pada kantor tempat
       peridaftaran perusahaan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang
       bersangkutan dengan menyebutkan alasan perubahan disertai tanggal
       perubahan dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah terjadi perubahan itu.
   (2) Apabila terjadi pengalihan pemilikan atau pengurusan atas perusahaan
       atau kantor cabang, kantor pembantu, agen dan perwakilannya, pemilik
       atau pengurus baru maupun pemilik atau pengurus lama berkewajiban
       untuk melaporkannya.
   (3) Apabila terjadi pembubaran perusahaan atau kantor cabang, kantor
       pembantu atau perwakilannya, pemilik atau pengurus maupun likwidatur
       berkewajiban untuk melaporkannya.
   (4) Apabila terjadi pencabutan kembali kuasa kepada seorang agen, pemilik
       atau pengurus perusahaan berkewajiban untuk melaporkannya.
   (5) Pada waktu melaporkan wajib diserahkan salinan akta perubahan atau
surat pernyataan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.

                                Pasal 26

(1) Daftar Perusahaan hapus apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
     a. perusahaan yang bersangkutan menghentikan segala kegiatan
         usahanya;
     b. perusahaan yang bersangkutan berhenti pada waktu akta
         pendiriannya kadaluwarsa;
     c. perusahaan yang bersangkutan dihentikan segala kegiatan usahanya
         berdasarkan suatu putusan Pengadilan Negeri yang telah memperoleh
         kekuatan hukum yang tetap.
(2) Hal-hal menyebabkan hapusnya Daftar Perusahaan wajib dilaporkan oleh
    pemilik atau pengurus perusahaan dengan cara sesuai dengan ketentuan-
    ketentuan dalam Bab IV Undang-undang ini dan dengan menyerahkan
    salinan dokumen-dokumen yang bersangkutan yang disahkan oleh pejabat
    yang berwenang untuk itu.
(3) Kantor tempat pendaftaran perusahaan melakukan pengumuman atas
    hapusnya Daftar Perusahaan.
(4) Cara-cara pengumuman ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri.

                             BAB VIII
                 PERSELISIHAN DAN PENYELESAIAN

                                Pasal 27

(1) Setiap pihak ketiga yang berkepentingan dapat mengajukan keberatan
    secara tertulis kepada Menteri atas hal-hal yang didaftarkan dalam Daftar
    Perusahaan dengan menyebutkan alasan-alasannya.
(2) Pengajuan keberatan oleh setiap pihak ketiga yang berkepentingan
    sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) pasal ini diberitahukan kepada
    pengusaha yang bersangkutan dan kantor pendaftaran perusahaan.

                                Pasal 28

(1) Dalam hal perusahaan yang telah terdaftar ternyata menjalankan kegiatan
    usaha yang tidak sesuai dengan izin usahanya, pejabat kantor pendaftaran
    perusahaan setelah memberikan peringatannya dapat membatalkan
    pendaftarannya dan mewajibkan, pengusaha tersebut untuk melakukan
    pendaftaran ulang.
(2) Pengusaha yang tidak puas dengan pembatalan sebagaimana dimaksud
    dalam ayat (1) pasal ini dapat mengajukan keberatannya kepada Menteri
    dengan menyebutkan alasan-alasannya.

                                Pasal 29

(1) Menteri dalam hal-hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal-pasal 21, 27 dan
    28 Undang-undang ini memberikan putusan setelah menugaskan pejabat
yang berwenang melakukan pemanggilan dan mendengar para pihak
       yang bersangkutan.
   (2) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini oleh
       pejabat yang berwenang tersebut diberitahukan kepada perusahaan
       secara tertulis.
   (3) Terhadap keputusam Menteri Sebagaimana tersebut dalam ayat (2) pasal
       ini pengusaha dapat mengajukan keberatannya kepada Pengadilan
       Negeri.
   (4) Putusan Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini
       apabila telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap terhadap pihak yang
       mengajukan keberatan, oleh Panitera Pengadilan Negeri, putusan tersebut
       diberitahukan kepada kantor pendaftaran perusahaan secara tertulis.

                                   BAB IX

                                BIAYA-BIAYA
                                BIAYA-

                                   Pasal 30

Setiap perusahaan yang didaftarkan dikenakan biaya administrasi yang besarnya
ditetapkan oleh Menteri.

                                   Pasal 31

Besarnya biaya administrasi untuk memperoleh salinan atau petikan resmi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Undang-undang ini ditetapkan oleh
Menteri.

                                  BAB X
                                  BAB
                            KETENTUAN PIDANA

                                   Pasal 32

   (1) Barang siapa yang menurut Undang-undang ini dan atau peraturan
       pelaksanaannya diwajibkan mendaftarka perusahaannya dalam Daftar
       Perusahaan yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak
       memenuhi kewajibannya diancam dengan pidana penjara selama-lamanya
       3 (tiga) bulan atau pidana setinggi-tingginya Rp. 3:000.000,- (tiga juta
       rupiah).
   (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini merupakan
       kejahatan.

                                   Pasal 33

   (1) Barang siapa melakukan atau menyuruh melakukan pendaftaran secara
       keliru atau tidak lengkap dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana
       kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau pidana denda setinggi-
       tingginya Rp. 1.500.000’- (satu juta lima ratus rupiah).
(2) Tindak pidana tersebut dalam ayat (1) pasal ini              merupakan
    pelanggaran.

                                Pasal 34

(1) Barang siapa tidak memenuhi kewajibannya menurut Undang-undang ini
    dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya untuk menghadap atau
    menolak untuk menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan dan
    atau keterangan lain untuk keperluan pendaftaran dalam Daftar Perusahaan
    diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 2 (dua) bulan atau
    pidana denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000; (satu juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini merupakan
    pelanggaran.

                                Pasal 35

(1) Apabila tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal-pasal 32, 33
    dan 34 Undang-undang ini dilakukan oleh suatu badan hukum, penuntutan
    pidana dikenakan dan pidana dijatuhkan terhadap pengurus atau pe-
    megang kuasa dari badan hukum itu.
(2) Ketentuan ayat (1) pasal ini diperlakukan sama terhadap badan hukum
    yang bertindak sebagai atau pemegang kuasa dari suatu badan hukum
    lain.

                           BAB XI
                  PENGAWASAN DAN PENYIDIKAN

                                Pasal 36

(1) Selain dari pegawai penyidik umum, kepada pegawai Instansi Pemerintah
    yang ditugasi untuk melakukan pengawasan atas Wajib Daftar Perusahaan
    diberi juga wewenang untuk melakukan penyidikan atas pelanggaran
    terhadap ketentuan dalam Undang-undang ini dan peraturan ,
    pelaksanaannya.
(2) Penyidikan dilakukan menurut tata cara yang ditentukan oleh peraturan
    perundang-undangan yang berlaku.

                              BAB XII
                         ATURAN PERALIHAN

                                Pasal 37

(1) Perusahaan-perusahaan yang telah memihki izin usaha berberdasarkan
    ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebelum diundangkannya
    Undang-undang ini, wajib didaftarkan pada kantor-kantor pendaftaran
    perusahaan menurut ketentuan Undang-undang ini dalam jangka waktu
    satu tahun setelah Undang-undang diundangkan.
(2) Semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai atau
bertentangan dengan Undang-undang ini dicabut dan dinyatakan tidak
      berlaku.

                                BAB XII
                          KETENTUAN PENUTUP

                                  Pasal 38

Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Undang-undang ini diatur
lebih lanjut oleh Menteri.

                                  Pasal 39

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal undangkan.

Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

                             Disahkan di Jakarta

                        Pada tanggal 1 Pebruari 1982

                      PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

                                SOEHARTO

                           Diundangkan di Jakarta

                        Pada tanggal 1 Pebruari 1982

                           MENTERI/SEKRETARIS

                                  NEGARA

                           REPUBLIK INDONESIA

                            SUDHARMONO, S.H.
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
                       UNDANG-
                       NOMOR 3 TAHUN 1982
               TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

UMUM

Selama ini Indonesia belum memiliki suatu Undang-undang yang mengatur
Daftar Perusahaan sebagai suatu sumber informasi resmi mengenai identitas dan
hal-hal tentang dunia usaha dan perusahaan. Sesuai dengan Undang-Undang
Dasar 1945 pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam Garis-garis
Besar Haluan Negara dengan perkembangan kegiatan bidang ekonomi nasional
khususnya yang dewasa ini sudah semakin meningkat, maka Undang-undang
tentang Wajib Daftar Perusahaan sudah dirasakan sangat perlu.

Perlindungan kepada perusahaan-perusahaan yang menjalankan usahanya secara
jujur dan terbuka merupakan salah satu tujuan utama dari Undang-undang
tentang Wajib Daftar Perusahaan.

Undang-undang tentang Wajib Daftar Perusahaan adalah sebagai upaya dalam
mewujudkan pemberian perlindungan tersebut, serta juga pembinaan kepada
dunia usaha    perusahaan, khususnya golongan ekonomi lemah. Dalam
penyusunanya diperhatikan pula kebiasaan-kebiasaan yang benar-benar hidup
dalam masyarakat pada umumnya dan dunia usaha pada khususnya.

Bagi Pemerintah, adanya Daftar Perusahaan sangat penting karena akan
memudahkan untuk sewaktu-waktu dapat mengikuti secara seksama keadaan dan
perkembangan sebenarnya dari dunia usaha di Wilayah Negara Republik
Indonesia secara menyeluruh, termasuk tentang perusahaan asing. Dengan
demikian Pemerintah dapat memperoleh informasi secara seksama mengenai
keadaan dan perkembangan yang sebenarnya tentang dunia usaha wilayah
Negara Republik Indonesia yang sangat berguna untuk menyusun dan
menetapkan kebijaksanaan dalam rangka memberikan bimbingan, pembinaan,
dan pengawasan atas dunia usaha, serta dalam menciptakan iklim usaha yang
sehat dan tertib. Disamping untuk kepentingan tersebut.di atas Daftar Perusahaan
sekaligus dapat dipergunakan sebagai pengaman pendapatan Negara, karena
dengan wajib daftar perusahaan itu dapat diarahkan dan diusahakan terciptanya
iklim usaha yang sehat dan tertib. Bagi dunia usaha, Daftar Perusahaan adalah
penting mencegah dan menghindari praktek-praktek usaha tidak jujur
(persaingan curang, penyelundupan dan lain sebagainya). Sebagaimana telah
disampaikan di muka, salah satu tujuan utama Daftar Perusahaan adalah untuk
melindungi perusahaan yang dijalankan secara jujur (quot;the goeder trouwquot;). Daftar
perusahaan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi untuk kepentingan
usahanya. Demikian pula untuk pihak ketiga yang berkepentingan akan informasi
semacam itu.

Karena Daftar Perusahaan merupakan sumber informasi resmi mengenai identitas
dan hal-hal yang menyangkut dunia usaha dan perusahaan yang didirikan,
bekerja dan berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia, maka kepada
semua pihak yang berkepentingan diberikan kesempatan agar dengan secara
mudah dapat mengetahui dan meminta keterangan-keterangan yang diperlukan
mengenai hal-hal yang sebenarnya tentang suatu perusahaan. Jadi dengan adanya
Daftar Perusahaan dapat dicegah atau dihindarkan timbulnya perusahaan-
perusahaan dan badan-badan usaha yang tidak bertanggung jawab serta dapat
merugikan masyarakat. Suatu hal yang penting pula adalah bahwa kewajiban
pendaftaran perusahaan mempunyai sifat mendidik pengusaha-pengusaha supaya
dalam segala tindakan menjalankan usahanya bersikap jujur dan terbuka karena
keterangan-keterangan yang diberikan adalah sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya sehingga perusahaan yang mendaftarkan itu sendiri dapat
memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Selain untuk masyarakat pada,
umumnya dan para pengusaha khususnya, karena Daftar Perusahaan bertujuan
mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari setiap kegiatan
usaha yang dijalankan secara benar, maka Daftar Perusahaan dapat merupakan
alat pembuktian yang sempurna terhadap setiap pihak ketiga sepanjang tidak
dibuktikan sebaliknya.

Pengaturan penyelenggaraan dan pelaksanaan Wajib Daftar Perusahaan menurut
Undang-undang ini dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini Departemen yang
bertanggung jawab dalam bidang perdagangan. Karena pada dasarnya setiap
kegiatan perusahaan apapun yang dilakukan dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba berusaha mencapai tujuannya dengan cara
memperdagangkan barang dan atau jasa yang hanya dapat dilaksanakan
berdasarkan izin usaha dagang.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

   Huruf a

     Daftar catatan resmi terdiri dari formulir-formulir yang memuat catatan
     lengkap mengenai hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan.

   Huruf b

     Termasuk juga perusahaan-perusahaan yang memiliki atau bernaung di
     bawah lembaga-lembaga sosial, misalnyaYayasan.

   Huruf c

     Dalam hal pengusaha perorangan, pemilik perusahaan adalah pengusaha
     yang bersangkutan.

   Huruf d

      Cukup Jelas
Huruf e

      Cukup jelas

Pasal 2

   Cukup Jelas

Pasal 3

   Yang dimaksud dengan sifat terbuka adalah bahwa Daftar Perusahaan itu dapat
   dipergunakan oleh pihak ketiga sebagai sumber informasi.

pasal 4

   Ayat (1)

      Cukup jelas

   Ayat (2)

      Pembuktian sempurna adalah pembuktian yang otentik.

Pasal 5

   Cukup jelas

Pasal 6

   Ayat (l)

      Yang dikecualikan dari kewajiban pendaftaran adalah perusahaan-
      perusahaan yang tidak bertujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

      Huruf a

          Cukup jelas

      Huruf b

          Perusahaan kecil perorangan yang melakukan kegiatan dan atau
          memperoleh keuntungan dan atau laba yang benar-benar hanya
          sekedar untuk memenuhi keperluan nafkah sehari-hari. Anggota
          keluarga sendiri yang terdekat adalah keluarga dalam hubungan
          sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun menurut garis
          ke samping termasuk menantu dan ipar.
Ayat (2)

      Cukup jelas

Pasal 7

   Dalam pengertian perusahaan termasuk perusahaan asing yang berkedudukan
   dan menjalankan usaha wilayah Negara Republik Indonesia menuruti
   ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agen dan perwakilan
   perusahaan diperlakukan sama dengan perusahaan.

Pasal 8

   Huruf a, b dan c

      Cukup jelas

   Huruf d

      Yang dimaksud dengan perusahaan lainnya adalah bentuk-bentuk
      perusahaan baru yang sesuai dengan perkembangan perekonomian yang
      belum digolongkan dalam huruf a, b dan c.

Pasal 9

   Cukup jelas

Pasal 10

   Sesuatu perusahaan dianggap mulai menjalankan usahanya pada saat
   menerima izin usaha dari instansi teknis yang berwenang.

Pasal 11

   Ayat (1)

      Huruf a, b, c, d, e, f, dan g

           Cukup jelas

      Huruf h

           Perseroan terbatas yang belum memperoleh pengesahan sebagai
           badan hukum tetapi melakukan kegiatan usaha tetap wajib
           mendaftarkan perusahaannya.

Pasal l2
Cukup jelas

Pasal 13

   Cukup jelas

Pasal 14

   Cukup jelas

Pasal 15

   Cukup jelas

Pasal 16

   Ayat(l)

      Yang dimaksud dengan bentuk usaha lainnya adalah misalnya Perusahaan
      Negara, bentuk-bentuk usaha negara seperti Perusahaan Perseroan dan
      Perusahaan Umum, Perusahaan Daerah sebagaimana diatur oleh peraturan
      perundang-undangan yang berlaku dan lain sebagainya.

   Ayat (2)

      Cukup jelas

Pasal 17

   Cukup jelas

Pasal 18

   Cukup jelas

Pasal 19

   Cukup jelas

Pasal 20

   Cukup jelas

Pasal 21
Ayat (1)

      Perusahaan yang ditolak pendaftarannya dianggap belum melakukan wajib
      daftar tetapi tidak mengurangi kesempatan dalam usaha atau kegiatanya
      selama tenggang waktu kewajiban pendaftaran sejak penolakan
      pendaftarannya.

   Ayat (2)

      Cukup jelas

Pasal 22

   Cukup jelas

Pasal 23

   Cukup jelas

Pasal 24

   Cukup jelas

Pasal 25

   Cukup jelas

Pasal 26

   Cukup jelas

Pasal 27

   Cukup jelas

Pasal 28

   Cukup jelas

Pasal 29

   Ayat (1)

      Karena keberatan yang diajukan oleh para pihak yang berkepentingan
      kepada Menteri sebagaimana dimaksud Pasal 21, 27 dan 28 Undang-
      undang ini dapat berakibat dihapuskannya perusahaan yang bersangkutan
dari Daftar perusahaan, maka untuk memperoleh kebenarannya para pihak
      dipanggil untuk didengar keterangannya.

   Ayat (2)

      Cukup jelas

   Ayat (3)

      Cukup jelas

   Ayat (4)

      Cukup jelas

Pasal 30

   Cukup jelas

Pasal 31

   Cukup jelas

Pasal 32

   Cukup jelas

Pasal 33

   Cukup jelas

Pasal 34

   Cukup jelas

Pasal 35

   Cukup jelas

Pasal 36

   Cukup jelas

Pasal 37

   Cukup jelas
Pasal 38

   Cukup jelas

Pasal 39

   Cukup jelas

More Related Content

What's hot

Legal register
Legal registerLegal register
Legal register
Fadli Bachmid
 
Uu 08 1997
Uu 08 1997Uu 08 1997
Uu 08 1997
People Power
 
Mendirikan perseroan terbatas
Mendirikan perseroan terbatasMendirikan perseroan terbatas
Mendirikan perseroan terbatas
Dua Dunia
 
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buanaHbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana
fahrunrz
 
Microsoft power point legalitas usaha
Microsoft power point   legalitas usahaMicrosoft power point   legalitas usaha
Microsoft power point legalitas usaha
Ndut Sitopijerami
 
Tugas terstruktur 1
Tugas terstruktur 1Tugas terstruktur 1
Tugas terstruktur 1
Fitry Yuliani
 
Aspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas PerusahaanAspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas Perusahaan
Pekerja lepas
 
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunyaBadan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
arifanmr
 
UU RI NO 19 TAHUN 2003 TENTANG BUMN
UU RI NO 19 TAHUN 2003 TENTANG BUMNUU RI NO 19 TAHUN 2003 TENTANG BUMN
UU RI NO 19 TAHUN 2003 TENTANG BUMNcsr-semenindonesia
 
Powerpoint 5
Powerpoint 5Powerpoint 5
Powerpoint 5
江滨 邓
 
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
SINDINALURITA1
 
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Anas Ferdian
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cv
sastri hasnur
 
Perseroan perorangan
Perseroan peroranganPerseroan perorangan
Perseroan perorangan
henra saragih
 
Kepailitan dan PKPU pada Koperasi
Kepailitan dan PKPU pada KoperasiKepailitan dan PKPU pada Koperasi
Kepailitan dan PKPU pada Koperasi
henra saragih
 
Pengatar bisnis informatika task3
Pengatar bisnis informatika task3Pengatar bisnis informatika task3
Pengatar bisnis informatika task3
ilham bacht
 
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1Auliana Riztianti
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Manunggal Amethyst
 
Tugas wulan sari
Tugas wulan sariTugas wulan sari
Tugas wulan sari
Randi Saputra
 

What's hot (19)

Legal register
Legal registerLegal register
Legal register
 
Uu 08 1997
Uu 08 1997Uu 08 1997
Uu 08 1997
 
Mendirikan perseroan terbatas
Mendirikan perseroan terbatasMendirikan perseroan terbatas
Mendirikan perseroan terbatas
 
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buanaHbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana
Hbl, fahrun rizaldi, hapzi ali, hukum badan usaha, universitas mercu buana
 
Microsoft power point legalitas usaha
Microsoft power point   legalitas usahaMicrosoft power point   legalitas usaha
Microsoft power point legalitas usaha
 
Tugas terstruktur 1
Tugas terstruktur 1Tugas terstruktur 1
Tugas terstruktur 1
 
Aspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas PerusahaanAspek Legalitas Perusahaan
Aspek Legalitas Perusahaan
 
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunyaBadan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
 
UU RI NO 19 TAHUN 2003 TENTANG BUMN
UU RI NO 19 TAHUN 2003 TENTANG BUMNUU RI NO 19 TAHUN 2003 TENTANG BUMN
UU RI NO 19 TAHUN 2003 TENTANG BUMN
 
Powerpoint 5
Powerpoint 5Powerpoint 5
Powerpoint 5
 
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
11, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan asing, p...
 
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
Pengelola Kawasan Industri Sebagai Regulator, Mungkinkah?
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cv
 
Perseroan perorangan
Perseroan peroranganPerseroan perorangan
Perseroan perorangan
 
Kepailitan dan PKPU pada Koperasi
Kepailitan dan PKPU pada KoperasiKepailitan dan PKPU pada Koperasi
Kepailitan dan PKPU pada Koperasi
 
Pengatar bisnis informatika task3
Pengatar bisnis informatika task3Pengatar bisnis informatika task3
Pengatar bisnis informatika task3
 
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
Langkah – langkah Meresmikan Agen Perjalanan Wisata chapter1
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
 
Tugas wulan sari
Tugas wulan sariTugas wulan sari
Tugas wulan sari
 

Viewers also liked

Perpu 01 2000
Perpu 01 2000Perpu 01 2000
Perpu 01 2000
People Power
 
Uu 06 2003
Uu 06 2003Uu 06 2003
Uu 06 2003
People Power
 
Siak Summary
Siak SummarySiak Summary
Siak Summary
People Power
 
Uu 01 1979
Uu 01 1979Uu 01 1979
Uu 01 1979
People Power
 
Uu 13 2004
Uu 13 2004Uu 13 2004
Uu 13 2004
People Power
 

Viewers also liked (8)

Perpu 01 2000
Perpu 01 2000Perpu 01 2000
Perpu 01 2000
 
Uu 05 1990
Uu 05 1990Uu 05 1990
Uu 05 1990
 
Uu 06 2003
Uu 06 2003Uu 06 2003
Uu 06 2003
 
Uu 15 1992
Uu 15 1992Uu 15 1992
Uu 15 1992
 
Siak Summary
Siak SummarySiak Summary
Siak Summary
 
Uu 01 1979
Uu 01 1979Uu 01 1979
Uu 01 1979
 
Uu 13 2004
Uu 13 2004Uu 13 2004
Uu 13 2004
 
Uu 09 1976
Uu 09 1976Uu 09 1976
Uu 09 1976
 

Similar to Uu 03 1982+Penj

Angka pengenal impor
Angka pengenal imporAngka pengenal impor
Angka pengenal impor
indrakarmaka
 
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
Izam17
 
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuhUU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
Chairudin NR
 
Uu 36-2008
Uu 36-2008Uu 36-2008
Uu 36-2008
Aulia Essad
 
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
widigdya
 
UU Nomor 36 Tahun 2008
UU Nomor 36 Tahun 2008UU Nomor 36 Tahun 2008
UU Nomor 36 Tahun 2008
Badan Kebijakan Fiskal
 
Peraturan bupati-no.-31-ttg-surat-izin-usaha-perdagangan
Peraturan bupati-no.-31-ttg-surat-izin-usaha-perdaganganPeraturan bupati-no.-31-ttg-surat-izin-usaha-perdagangan
Peraturan bupati-no.-31-ttg-surat-izin-usaha-perdaganganppbkab
 
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDFUU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
Imam Prastio
 
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siupPerda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Arifuddin Ali.
 
1. salinan pp nomor 8 tahun 2021
1. salinan pp nomor 8 tahun 20211. salinan pp nomor 8 tahun 2021
1. salinan pp nomor 8 tahun 2021
Legal Akses
 
PP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdfPP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdf
naililfiza2
 
UU 36-2008-1
UU 36-2008-1UU 36-2008-1
UU 36-2008-1
Edwin Irwanto
 
Uu No 36 tahun 2008 PPH
Uu No 36 tahun 2008 PPHUu No 36 tahun 2008 PPH
Uu No 36 tahun 2008 PPH
Yesica Adicondro
 
WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
WAJIB DAFTAR PERUSAHAANWAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
IrmaLaurasiregar
 
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasiPermen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Shanti Dewi Mulyaraharjani
 
Peraturan bupati-no.-32-ttg-wajib-daftar-perusahaan
Peraturan bupati-no.-32-ttg-wajib-daftar-perusahaanPeraturan bupati-no.-32-ttg-wajib-daftar-perusahaan
Peraturan bupati-no.-32-ttg-wajib-daftar-perusahaan
ppbkab
 

Similar to Uu 03 1982+Penj (20)

Angka pengenal impor
Angka pengenal imporAngka pengenal impor
Angka pengenal impor
 
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
 
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuhUU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
UU th 2008 No 36 Pajak Penghasilan - Batang tubuh
 
Uu 36-2008
Uu 36-2008Uu 36-2008
Uu 36-2008
 
Uu 36-2008
Uu 36-2008Uu 36-2008
Uu 36-2008
 
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
UU Nomor 36 Tahun 2008 perubahan keempat atas undang undang nomor 7 tahun 198...
 
Dasar hukum pt
Dasar hukum ptDasar hukum pt
Dasar hukum pt
 
UU Nomor 36 Tahun 2008
UU Nomor 36 Tahun 2008UU Nomor 36 Tahun 2008
UU Nomor 36 Tahun 2008
 
Peraturan bupati-no.-31-ttg-surat-izin-usaha-perdagangan
Peraturan bupati-no.-31-ttg-surat-izin-usaha-perdaganganPeraturan bupati-no.-31-ttg-surat-izin-usaha-perdagangan
Peraturan bupati-no.-31-ttg-surat-izin-usaha-perdagangan
 
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDFUU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
 
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siupPerda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
 
1. salinan pp nomor 8 tahun 2021
1. salinan pp nomor 8 tahun 20211. salinan pp nomor 8 tahun 2021
1. salinan pp nomor 8 tahun 2021
 
PP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdfPP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdf
 
UU 36-2008-1
UU 36-2008-1UU 36-2008-1
UU 36-2008-1
 
Uu No 36 tahun 2008 PPH
Uu No 36 tahun 2008 PPHUu No 36 tahun 2008 PPH
Uu No 36 tahun 2008 PPH
 
WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
WAJIB DAFTAR PERUSAHAANWAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN
 
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasiPermen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
 
Peraturan bupati-no.-32-ttg-wajib-daftar-perusahaan
Peraturan bupati-no.-32-ttg-wajib-daftar-perusahaanPeraturan bupati-no.-32-ttg-wajib-daftar-perusahaan
Peraturan bupati-no.-32-ttg-wajib-daftar-perusahaan
 
Uu 17 2000
Uu 17 2000Uu 17 2000
Uu 17 2000
 
Uu no 16_th_2001 yayasan
Uu no 16_th_2001 yayasanUu no 16_th_2001 yayasan
Uu no 16_th_2001 yayasan
 

More from People Power

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
People Power
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
People Power
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
People Power
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
People Power
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
People Power
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
People Power
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninPeople Power
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
People Power
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
People Power
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
People Power
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013People Power
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...People Power
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012People Power
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
People Power
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
People Power
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
People Power
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
People Power
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASIPeople Power
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
People Power
 

More from People Power (20)

Strategi advokasi
Strategi advokasiStrategi advokasi
Strategi advokasi
 
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
Kebijakan program perhutanan sosial 2015 2019
 
sahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tyasahabat walhi riau by Tya
sahabat walhi riau by Tya
 
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kamparKronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
Kronologis kejadian dugaan kriminalisasi petani di polres kampar
 
Kronologis 1
Kronologis 1Kronologis 1
Kronologis 1
 
Kronologis 2
Kronologis 2Kronologis 2
Kronologis 2
 
Kronologis 4
Kronologis 4Kronologis 4
Kronologis 4
 
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam seninKronologis penolakan - di jakarta malam senin
Kronologis penolakan - di jakarta malam senin
 
Kronologis 3
Kronologis 3Kronologis 3
Kronologis 3
 
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadiLangkah langkah pemetaan pengingat pribadi
Langkah langkah pemetaan pengingat pribadi
 
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
Daftar penerima dana hibah dan bansos 2013
 
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
Kronologi aksi Front Komunikasi Masyarakat Berdaulat Pulau Padang 8_januari_2013
 
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
Kesepakatan Antara Buruh dan tani tanggal 20 Des 2012 yang telah dilanggar Ol...
 
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
Bubarkan bp migas putusan sidang 36 puu 2012 migas - telah baca 13 nov 2012
 
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
Pendapat Hukum (Legal Opinion) Tim Pendukung Penyelamat Semenanjung Kampar (T...
 
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...090112 konflik pulau padang  potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
090112 konflik pulau padang potret buram tata ruang dan tata kelola hutan di...
 
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau PadangPengelolaan Lansekap di Pulau Padang
Pengelolaan Lansekap di Pulau Padang
 
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
Masyarakat PULAU PADANG Akan Lakukan ‘’AKSI BAKAR DIRI’’ Di Istana Negara.
 
Surat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASISurat STR menolak TIM MEDIASI
Surat STR menolak TIM MEDIASI
 
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASISurat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
Surat kementri tentang penolakan tim MEDIASI
 

Recently uploaded

Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
12Halimatussadiah
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
unikbetslotbankmaybank
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
inekesarupy62
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptxCOMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
RezvaniDanumihardja2
 
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptxPENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
dyanamaniz78
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
unikbetslotbankmaybank
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
MuhammadRijalulamin
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
Redis Manik
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
forlifeyouu
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
mayamonfori
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
phbawaslujambi
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
jhanchoek885
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
classroomastitiani
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
ssuser437b77
 

Recently uploaded (17)

Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...
 
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docxATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
ATP & CP PPKn KELAS 5 (WEBSITEEDUKASI.COM) (1).docx
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptxCOMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
COMPANY PROFILE PT. WELLMAN DENYO DEVELOPMENT.pptx
 
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptxPENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
PENYUSUNAN POHON KINERJA ORGANISASI.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdfCOMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
COMPANY PROFILE PT. BOGOR SERVICIA INTEGRA.pdf
 
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025
 
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       pptPASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1).       ppt
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (1). ppt
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMURPAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
PAPARAN JATIM CM SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
 
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdfPertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
Pertemuan 7_Penetapan Produk Unggul dan Manajemen Inovasi.pdf
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
 

Uu 03 1982+Penj

  • 1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1982 UNDANG- TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang: a. bahwa kemajuan dan peningkatan pembangunan nasional pada umumnya dan perkembangan kegiatan ekonomi pada khususnya yang menyebabkan pula berkembangnya dunia usaha dan perusahaan, memerlukan adanya Daftar Perusahaan yang merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas dan hal-hal yang menyangkut dunia usaha dan perusahaan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia, b. bahwa adanya Daftar Perusahaan itu penting untuk Pemerintah guna melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan dan menciptakan iklim dunia usaha yang sehat karena Daftar Perusahaan mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat seeara benar dari setiap kegiatan usaha sehingga dapat lebih menjamin perkembangan kepastian berusaha bagi dunia usaha; c. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas perlu adanya Undang- undang tentang Wajib Daftar Perusahaan; Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara; 3. Kitab Undang-undang Hukum Dagang (Staatsblad Tahun 1847 Nomor 23) sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1971 (Lembaga Negara Tahun 1971 Nornor 20, Tambahan Lembaga Negara Nomor 2959); 4. Hinder Ordonnantie (Staatsblad Tahun 1926 Nomor 226) sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Staatsblad Tahun 1940 Nomor 450; 5. Indische Bedrijvenwet (Staatsblad Tahun 1927 Nomor 419) sebagaimana telah diubah dan ditambah; terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1955 (Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 49); 6. Bedrijfsreglementerings Ordonnantie 1934 (Staatsblad Tahun 1938 Nomor 86); 7. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penindakan dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 801) sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 1964 (Lembaran Negara Tahun 1964 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2692); 8. Undang-undang Nomor 19 Prp. Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara
  • 2. (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1989); 9. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor: 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2387); 10. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor l, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2818) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1970 (Lembaran Negara Tahun 1970 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2943); 11. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2832); 12. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2853) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970 (Lembaran Negara Tahun 1970 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2944); 13. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1969 (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor ,2890) tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2904); 14. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38; Tambahan Lembaran Negara Nornor 3037); Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG WAJIB DAFTAR RUSAHAAN. UNDANG- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: a. Daftar Perusahaan adalah daftar catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan Undang-undang ini dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan; b. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis
  • 3. usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba; c. Pengusaha adalah setiap orang perseorangan atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan sesuatu jenis perusahaan; d. Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian, yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba; e. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang perdagangan. BAB II TUJUAN DAN SIFAT Pasal 2 Daftar Perusahaan bertujuan mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari suatu perusahaan dan merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas, data, serta keterangan lainnya tentang perusahaan yang tercantum dalam Daftar Perusahaan dalam rangka menjamin kepastian berusaha. Pasal 3 Daftar Perusahaan bersifat terbuka untuk semua pihak. Pasal 4 (1) Setiap pihak yang berkepentingan, setelah memenuhi biaya administrasi yang ditetapkan oleh Menteri, berhak memperoleh keterangan yang diperlukan dengan cara mendapatkan salinan atau petikan resmi dari keterangan yang tercantum dalam Daftar Perusahaan yang disahkan oleh pejabat yang berwenangv untuk itu dari kantor pendaftaran perusahan. (2) Setiap salinan atau petikan yang diberikan ketentuan ayat (1) pasal ini merupakan alat sempurna. BAB III KEWAJIBAN PENDAFTARAN Pasal 5 (1) Setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan. (2) Pendaftaran wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang bersangkutan atau dapat diwakil kepada orang lain dengan memberikan surat kuasa yang sah. (3) Apabila perusahaan dimiliki oleh beberapa orang, pemilik berkewajiban untuk melakukan pendaftaran. Apabila salah seorang daripada mereka telah memenuhi kewajibannya, yang lain dibebaskan daripada kewajiban
  • 4. tersebut. (4) Apabila pemilik dan atau pengurus dari suatu perusahaan yang berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia tidak bertempat tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia, pengurus atau kuasa yang ditugaskan memegang pimpinan perusahaan berkewajiban untuk mendaftarkan. Pasal 6 (1) Dikecualikan dari wajib daftar ialah: a. Setiap Perusahaan Negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan (PERJAN) seperti diatur dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969, (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 40) jo. Indisc Bedrijvenwek (Staatsblad Tahun 1927 Nomor 419) sebagaimana telah diubah dan ditambah. b. Setiap Perusahaan Kecil Perorangan yang dijalankan oleh pribadi pengusahanya sendiri atau dengan mempekerjakan hanya anggota keluarganya sendiri yang terdekat serta tidak memerlukan izin usaha dan tidak merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan. (2) Perusahaan Kecil Perorangan yang dimaksud dalam huruf b ayat (1) pasal ini selanjutnya diatur oleh Menteri dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 7 Perusahaan yang wajib didaftar dalam Daftar Perusahaan adalah setiap perusahaan yang berkedudukan dan menjalankan usahanya di wilayah Negara Republik Indonesia menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk di dalamnya kantor cabang, kantor pembantu, anak perusahaan serta agen dan perwakilan dari perusahaan itu yang mempunyai wewenang untuk mengadakan perjanjian. Pasal 8 Perusahaan sebagaimana dimaksud daiam Pasal 7 Undang-undang ini berbentuk: a. Badan Hukum, termasuk di dalamnya Koperasi; b. Persekutuan; c. Perorangan d. Perusahaan lainnya di luar yang tersebut pada hurufhuruf a, b, dan c pasal ini. BAB IV CARA DAN TEMPAT SERTA WAKTU PENDAFTARAN Pasal 9 (1) Pendaftaran dilakukan dengan cara mengisi formulir pendaftaran yang
  • 5. ditetapkan oleh Menteri pada kantor tempat pendaftaran perusahaan. (2) Penyerahan formulir pendaftaran dilakukan pada kantor pendaftaran perusahaan yaitu: a. di tempat kedudukan kantor perusahaan; b. di tempat kedudukan setiap kantor cabang, kantor pembantu perusahaan atau kantor anak perusahaan; c. di tempat kedudukan setiap kantor agen dan perwakilan perusahaan yang mempunyai wewenang untuk mengadakan perjanjian. (3) Dalam hal suatu perusahaan tidak dapat didaftarkan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, pendaftaran dilakukan pada kantor pendaftaran perusahaan di Ibukota Propinsi tempat kedudukannya. Pasal 10 Pendaftaran wajib dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah perusahaan mulai menjalankan usahanya. BAB V HAL-HAL YANG WAJIB DIDAFTARKAN HAL- Pasal 11 (1) Apabila perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas, selain memenuhi ketentuan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas, hal-hal yang wajib didaftarkan adalah: a. 1. nama perseroan; 2. merek perusahaan; b. 1. tanggal pendirian perseroan; 2. jangka waktu berdirinya perseroan; c. 1. kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha perseroan; 2. izin-izin usaha yang dimiliki; d. alamat perusahaan pada waktu perseroan didirikan dan setiap perubahannya; alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu dan agen serta perwakilan perseroan; e. berkenaan dengan setiap pengurus dan komisaris: 1. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya; setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka 1; 2. nomor dan tanggal tanda bukti diri; 3. alamat tempat tinggal yang tetap; 4. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak bertempat tinggal tetap di wilayah Negara Republik Indonesia; 5. tempat dan tanggal lahir; 6. negara tempat lahir apabila dilahirkan di luar wilayah Negara Republik Indonesia 7. kewarganegaraan pada saat pendaftaran; 8. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka 8;
  • 6. 9. tanda tangan; 10. tanggal rnulai menduduki jabatan; f. lain-lain kegiatan usaha dari setiap pengurus dan komisaris; g. 1. modal dasar; 2. banyaknya dan nilai nominal masing-masing saham; 3. besarnya modal yang ditempatkan; 4. besarnya modal yang disetor; h. 1. tanggal dimulainya kegiatan usaha; 2. tanggal dan nomor pengesahan badan hukum; 3. tanggal pengajuan permintaan pendaftaran (2) Apabila telah diterbitkan saham atas nama yang maupun belum disetor secara penuh, di samping hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, wajib didaftarkan hal-hal mengenai setiap pemilik pemegang saham-saham itu yaitu: 1. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya; 2. setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan ayat (2) angka 1; 3. nomor dan tanggal tanda bukti diri; 4. alamat tempat tinggal yang tetap; 5. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak bertempat tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia; 6. tempat dan tanggal lahir; 7. negara tempat lahir apabila dilahirkan diluar wilayah Negara Republik Indonesia; 8. kewarganegaraan; 9. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan ayat (2) angka 8, 10. jumlah saham yang dimiliki, 11. jumlah uang yang disetorkan atas tiap saham. (3) Pada waktu mendaftarkan wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian. (4) Hal-hal yang wajib didaftarkan, khusus bagi Perseroan Terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat dengan perantaraan pasar modal, diatur lebih lanjut oleh Menteri. Pasal 12 (1) Apabila perusahaan berbentuk Koperasi, hal-hal yang wajib didaftarkan adalah: a. 1. nama koperasi; 2. nama perusahaan apabila berlainan dengan huruf a angka 1; 3. merek perusahaan. b. tanggal pendirian; c. kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha; d. alamat perusahaan berdasarkan akta pendirian; berkenaan dengan setiap pengurus, dan anggota badan pemeriksa: 1. nama lengkap dan setiap alias- aliasnya; 2. setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka 1; 3. nomor dan tanggal tanda bukti diri; 4. alamat tempat tinggal yang tetap;
  • 7. 5. tanda tangan; 6. tanggal mulai menduduki jabatan; e. lain-lain kegiatan usaha dari setiap pengurus dan anggota badan pemeriksa; f. 1. tanggal dimulainya kegiatan usaha; 2. tanggal pengajuaan permintaan pendaftaran. (2) Pada waktu pendaftaran juga wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian koperasi yang disahkan serta salinan surat pengesahan dari pejabat yang berwenang untuk itu. Pasal 13 (1) Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Komanditer, hal-hal yang wajib didaftarkan adalah: a. tanggal pendirian dan jangka waktu berdirinya persekutuan; b. 1. nama persekutuan dan atau nama perusahaan ;2. merek perusahaan; c. 1. kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha persekutuan; 2. izin-izin usaha yang dimiliki; d. 1. alamat kedudukan persekutuan dan atau alamat perusahaan; 2. alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu, dan agen serta perwakilan persekutuan; e. jumlah sekutu yang diperinci dalam jumlal sekutu aktip dan jumlah sekutu pasip; f. berkenaan dengan setiap sekutu aktip dan pasip; 1. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya; 2. setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan f angka 1; 3. nomor dan tanggal tanda bukti diri; 4. alamat tempat tinggal yang tetap; 5. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap apabila tidak bertempat tinggal tetap di Negara Republik Indonesia; 6. tempat dan tanggal lahir; 7. negara tempat lahir apabila dilahirkan diluar wilayah Negara Republik Indonesia; 8. kewarganegaraan pada saat pendaftaran; 9. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf f angka 8; g. lain-lain kegiatan usaha dari setiap sekutu aktip dan pasip; h. besar modal dan atau.nilai barang yang disetorkan oleh setiap sekutu aktip dan pasip; i. 1. tanggal dimulainya kegiatan persekutuan; 2. tanggal masuknya setiap sekutu aktip dan pasip yang baru bila terjadi setelah didirikan persekutuan; 3. tanggal pengajuan permintaan pendaftaran. j. tanda tangan dari setiap sekutu aktip yang berwenang menandatangani untuk keperluan persekutuan; (2) Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Komanditer atas saham, selain
  • 8. hal-hal sebagaimana dirriaksud dalam ayat (1) pasal ini, juga wajib didaftarkan hal-hal mengenai modal yaitu: a. besarnya modal komanditer; b. banyaknya saham dan besarnya masing-masing saham; c. besarnya modal yang ditempatkan; d. besarnya modal yang disetor. (3) Pada waktu mendaftarkan wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu. Pasal 14 (1) Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Firma, hal-hal yang wajib didaftarkan adalah: a. 1. tanggal pendirian persekutuan; 2. jangka waktu berdirinya persekutuan apabila ada; b. l. nama persekutuan atau nama perusahaan; 2. merek perusahaan apabila ada; c. 1. kegiatan pokok dari lain-lain kegiatan usaha persekutuan; 2. izin-izin usaha yang dimiliki; d. 1. alamat kedudukan persekutuan; 2. alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu dan agen serta perwakilan persekutuan; e. berkenaan dengan setiap sekutu: 2. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya;setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka l; 3. nomor dan tanggal tanda bukti diri; 4. alamat tempat tinggal yang tetap; 5. alamat dan negara tempat tinggal yang apabila tidak tinggal tetap di wilayah Negara Republik Indonesta; 6. tempat dan tanggal lahir; 7. negara tempat lahir apabila dilahirkan, diluar wilayah Negara Republik lndonesia; 8. kewarganegaraan pada saat pendaftaran; 9. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka 8. f. lain-lain kegiatan usaha dari setiap sekutu: g. jumlah modal (tetap) persekutuan, h. 1. tanggal dimulaiya kegiatan persekutuan; 2. tanggal masuknya setiap sekutu yang baru yang terjadi setelah didirikan persekutuan; 3. tanggal pengajuan permintaan pendaftaran. i. tanda tangan dari setiap sekutu (yang berwewenang menandatangani untuk keperluan persekutuan). (2) Apabila perusahaan berbentuk Persekutuan Firma memiliki akta pendirian, pada waktu mendaftar wajib diserahkan salinan-salinan resmi akta pendirian yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu.
  • 9. Pasal 15 (1) Apabila perusahaan berbentuk perorangan hal-hal wajib didaftarkan adalah : a. 1. nama lengkap pemilik atau pengusaha dan setiap alias-aliasnya; 2. setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf a angka 1; 3. namor dan tanggal tanda bukti diri, b. 1. alamat tempat tinggal yang tetap, 2. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap, apabila tidak bertempat tinggal tetap di wilayah Negara Republik Indonesia; c. 1. tempat dan tanggal lahir pemilik atau pengusaha; 2. negara tempat lahir apabila dilahirkan di luar wilayah Negara Republik Indonesia, d. 1. kewarganegaraan pemilik atau pengusaha pada saat pendaftaran; 2. setiap kewarganegaraan pemilik atau pengusaha dahulu apabila berlainan. dengan huruf d angka l; e. nama perusahaan dan merek perusahaan apabila ada; f. 1. kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha; 2. izin-izin usaha. yang dimiliki; g. 1. alamat kedudukan perusahaa; 2. alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu, dan agen serta perwakilan perusahaan apabila ada, h. jumlah modal tetap perusahaan apabila ada; i. l. tanggal dimulai kegiatan perusahaan; 2. tanggal pengajuan permintaan pendaftaran. (2) Apabila perusahaan berbentuk usaha perorangan memiliki akta pendirian pada waktu mendaftarkan wajib menyerahkan salinan-salinan resmi akta pendirian yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu. Pasal 16 (1) Apabila perusahaan berbentuk usaha lainnya di luar dari pada sebagaimana dimaksud, dalam Pasal-pasal 11, 12, 13, 14 dan 15 Undang- undang ini, hal-hal yang wajib didaftarkan adalah: a. nama dan merek perusahaan; b. tanggal pendirian perusahaan; c. 1. kegiatan pokok dan lain-lain kegiatan usaha perusahaan; 2. izin-izin usaha yang dimiliki; d. l. alamat perusahaan berdasarkan akta pendirian; 2. alamat setiap kantor cabang, kantor pembantu dan agen serta perwakilan perusahaan; e. berkenaan dengan setiap pengurus dan komisari atau pengawas: 1. nama lengkap dan setiap alias-aliasnya; 2. setiap namanya dahulu apabila berlainan dengan huruf e angka l; 3. nomor dan tanggal tanda bukti diri;
  • 10. 4. alamat tempat tinggal yang tetap; 5. alamat dan negara tempat tinggal yang tetap, apabila tidak bertempat tinggal tetap di wilayah Negara Republik Indonesia; 6. tempat dan tanggal lahir; 7. negara tempat lahir apabila dilahirkan diluar wilayah Negara Republik Indonesia; 8. kewarganegaraan pada saat pendaftaran; . 9. setiap kewarganegaraan dahulu apabila berlainan dengan huruf c angka 8; 10. tanda tangan; 11. tanggal mulai menduduki jabatan; f. lain-lain kegiatan usaha dari setiap pengurus dan komisaris atau pengawas; g. 1. modal dasar; 2. besarnya modal yang ditempatkan; 3. besarnya modal yang disetorkan; h. 1. tanggal dimulainya kegiatan perusahaan; 2. tanggal pengajuan permintaan pendaftaran; (2) Pada waktu mendaftarkan wajib diserahkan salinan resmi akta pendirian dan lain-lain surat pernyataan pengesahan dari pejabat yang berwenang untuk itu. Pasal 17 Hal-hal lain wajib didaftarkan sepanjang belum diatur dalam Pasal-pasal 11, 12, 13, 14, 15, dan 16 Undang-undang ini diatur lebih lanjut oleh Menteri. BAB VI PENYELENGGARAAN DAFTAR PERUSAHAAN Pasal 18 Menteri bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Daftar Perusahaan. Pasal 19 Menteri menetapkan tempat-tempat kedudukan dan susunan kantor-kantor pendaftaran perusahaan serta tata cara penyelenggaraan Daftar Perusahaan. Pasal 20 Dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah menerima formulir pendaftaran yang telah diisi, pejabat yang berwenang dari Kantor pendaftaran perusahaan menetapkan pengesahan atau penolakan. Pasal 21 (1) Apabila pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan
  • 11. mengetahui bahwa pendaftaran oleh pengusaha yang bersangkutan telah dilakukan secara tidak sah atau secara tidak lengkap atau secara tidak benar atau bertentangan dengan ketertiban umum atau dengan kesusilaan, pejabat tersebut dapat menolak pendaftaran dengan menyebutkan alasan- alasannya dan memberikan kesempatan kepada pengusaha yang bersangkutan untuk mengadakan pembetulan atau pendaftaran ulang. (2) Pihak yang ditolak pendaftarannya dapat mengajukan keberatannya kepada Manteri. Pasal 22 Kepada Perusahaan yang telah disahkan pendaftarannya dalam Daftar Perusahaan. diberikan Tanda Daftar Perusahaan yang berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun tanggal dikeluarkannya dan yang wajib diperbaharui sekurang- kurangnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berlakunya berakhir. Pasal 23 Apabila Tanda Daftar Perusahaan hilang, pengusaha berkewajiban untuk mengajukan permintaan tertulis kepada kantor pendaftaran perusahaan untuk memperoleh penggantinya dalam akta selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah kehilangan itu. Pasal 24 Ketentuan-ketentuan lebih lanjut mengenai hal-hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal-pasal 20, 21, dan 22 Undang-undang ini ditetapkan oleh Menteri. BAB VII PERUBAHAN DAN EN HAPUSAN Pasal 25 (1) Setiap perubahan atas hal hal yang didaftarkan sebagaimana diatur dalam Bab V Undang undang ini wajib dilaporkan pada kantor tempat peridaftaran perusahaan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang bersangkutan dengan menyebutkan alasan perubahan disertai tanggal perubahan dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah terjadi perubahan itu. (2) Apabila terjadi pengalihan pemilikan atau pengurusan atas perusahaan atau kantor cabang, kantor pembantu, agen dan perwakilannya, pemilik atau pengurus baru maupun pemilik atau pengurus lama berkewajiban untuk melaporkannya. (3) Apabila terjadi pembubaran perusahaan atau kantor cabang, kantor pembantu atau perwakilannya, pemilik atau pengurus maupun likwidatur berkewajiban untuk melaporkannya. (4) Apabila terjadi pencabutan kembali kuasa kepada seorang agen, pemilik atau pengurus perusahaan berkewajiban untuk melaporkannya. (5) Pada waktu melaporkan wajib diserahkan salinan akta perubahan atau
  • 12. surat pernyataan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu. Pasal 26 (1) Daftar Perusahaan hapus apabila terjadi hal-hal sebagai berikut: a. perusahaan yang bersangkutan menghentikan segala kegiatan usahanya; b. perusahaan yang bersangkutan berhenti pada waktu akta pendiriannya kadaluwarsa; c. perusahaan yang bersangkutan dihentikan segala kegiatan usahanya berdasarkan suatu putusan Pengadilan Negeri yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap. (2) Hal-hal menyebabkan hapusnya Daftar Perusahaan wajib dilaporkan oleh pemilik atau pengurus perusahaan dengan cara sesuai dengan ketentuan- ketentuan dalam Bab IV Undang-undang ini dan dengan menyerahkan salinan dokumen-dokumen yang bersangkutan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu. (3) Kantor tempat pendaftaran perusahaan melakukan pengumuman atas hapusnya Daftar Perusahaan. (4) Cara-cara pengumuman ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri. BAB VIII PERSELISIHAN DAN PENYELESAIAN Pasal 27 (1) Setiap pihak ketiga yang berkepentingan dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Menteri atas hal-hal yang didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan menyebutkan alasan-alasannya. (2) Pengajuan keberatan oleh setiap pihak ketiga yang berkepentingan sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) pasal ini diberitahukan kepada pengusaha yang bersangkutan dan kantor pendaftaran perusahaan. Pasal 28 (1) Dalam hal perusahaan yang telah terdaftar ternyata menjalankan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan izin usahanya, pejabat kantor pendaftaran perusahaan setelah memberikan peringatannya dapat membatalkan pendaftarannya dan mewajibkan, pengusaha tersebut untuk melakukan pendaftaran ulang. (2) Pengusaha yang tidak puas dengan pembatalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dapat mengajukan keberatannya kepada Menteri dengan menyebutkan alasan-alasannya. Pasal 29 (1) Menteri dalam hal-hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal-pasal 21, 27 dan 28 Undang-undang ini memberikan putusan setelah menugaskan pejabat
  • 13. yang berwenang melakukan pemanggilan dan mendengar para pihak yang bersangkutan. (2) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini oleh pejabat yang berwenang tersebut diberitahukan kepada perusahaan secara tertulis. (3) Terhadap keputusam Menteri Sebagaimana tersebut dalam ayat (2) pasal ini pengusaha dapat mengajukan keberatannya kepada Pengadilan Negeri. (4) Putusan Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini apabila telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap terhadap pihak yang mengajukan keberatan, oleh Panitera Pengadilan Negeri, putusan tersebut diberitahukan kepada kantor pendaftaran perusahaan secara tertulis. BAB IX BIAYA-BIAYA BIAYA- Pasal 30 Setiap perusahaan yang didaftarkan dikenakan biaya administrasi yang besarnya ditetapkan oleh Menteri. Pasal 31 Besarnya biaya administrasi untuk memperoleh salinan atau petikan resmi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Undang-undang ini ditetapkan oleh Menteri. BAB X BAB KETENTUAN PIDANA Pasal 32 (1) Barang siapa yang menurut Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya diwajibkan mendaftarka perusahaannya dalam Daftar Perusahaan yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya tidak memenuhi kewajibannya diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau pidana setinggi-tingginya Rp. 3:000.000,- (tiga juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini merupakan kejahatan. Pasal 33 (1) Barang siapa melakukan atau menyuruh melakukan pendaftaran secara keliru atau tidak lengkap dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau pidana denda setinggi- tingginya Rp. 1.500.000’- (satu juta lima ratus rupiah).
  • 14. (2) Tindak pidana tersebut dalam ayat (1) pasal ini merupakan pelanggaran. Pasal 34 (1) Barang siapa tidak memenuhi kewajibannya menurut Undang-undang ini dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya untuk menghadap atau menolak untuk menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan dan atau keterangan lain untuk keperluan pendaftaran dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 2 (dua) bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000; (satu juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini merupakan pelanggaran. Pasal 35 (1) Apabila tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal-pasal 32, 33 dan 34 Undang-undang ini dilakukan oleh suatu badan hukum, penuntutan pidana dikenakan dan pidana dijatuhkan terhadap pengurus atau pe- megang kuasa dari badan hukum itu. (2) Ketentuan ayat (1) pasal ini diperlakukan sama terhadap badan hukum yang bertindak sebagai atau pemegang kuasa dari suatu badan hukum lain. BAB XI PENGAWASAN DAN PENYIDIKAN Pasal 36 (1) Selain dari pegawai penyidik umum, kepada pegawai Instansi Pemerintah yang ditugasi untuk melakukan pengawasan atas Wajib Daftar Perusahaan diberi juga wewenang untuk melakukan penyidikan atas pelanggaran terhadap ketentuan dalam Undang-undang ini dan peraturan , pelaksanaannya. (2) Penyidikan dilakukan menurut tata cara yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XII ATURAN PERALIHAN Pasal 37 (1) Perusahaan-perusahaan yang telah memihki izin usaha berberdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebelum diundangkannya Undang-undang ini, wajib didaftarkan pada kantor-kantor pendaftaran perusahaan menurut ketentuan Undang-undang ini dalam jangka waktu satu tahun setelah Undang-undang diundangkan. (2) Semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang tidak sesuai atau
  • 15. bertentangan dengan Undang-undang ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Undang-undang ini diatur lebih lanjut oleh Menteri. Pasal 39 Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal undangkan. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di Jakarta Pada tanggal 1 Pebruari 1982 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SOEHARTO Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 1 Pebruari 1982 MENTERI/SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA SUDHARMONO, S.H.
  • 16. PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG- NOMOR 3 TAHUN 1982 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN UMUM Selama ini Indonesia belum memiliki suatu Undang-undang yang mengatur Daftar Perusahaan sebagai suatu sumber informasi resmi mengenai identitas dan hal-hal tentang dunia usaha dan perusahaan. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dengan perkembangan kegiatan bidang ekonomi nasional khususnya yang dewasa ini sudah semakin meningkat, maka Undang-undang tentang Wajib Daftar Perusahaan sudah dirasakan sangat perlu. Perlindungan kepada perusahaan-perusahaan yang menjalankan usahanya secara jujur dan terbuka merupakan salah satu tujuan utama dari Undang-undang tentang Wajib Daftar Perusahaan. Undang-undang tentang Wajib Daftar Perusahaan adalah sebagai upaya dalam mewujudkan pemberian perlindungan tersebut, serta juga pembinaan kepada dunia usaha perusahaan, khususnya golongan ekonomi lemah. Dalam penyusunanya diperhatikan pula kebiasaan-kebiasaan yang benar-benar hidup dalam masyarakat pada umumnya dan dunia usaha pada khususnya. Bagi Pemerintah, adanya Daftar Perusahaan sangat penting karena akan memudahkan untuk sewaktu-waktu dapat mengikuti secara seksama keadaan dan perkembangan sebenarnya dari dunia usaha di Wilayah Negara Republik Indonesia secara menyeluruh, termasuk tentang perusahaan asing. Dengan demikian Pemerintah dapat memperoleh informasi secara seksama mengenai keadaan dan perkembangan yang sebenarnya tentang dunia usaha wilayah Negara Republik Indonesia yang sangat berguna untuk menyusun dan menetapkan kebijaksanaan dalam rangka memberikan bimbingan, pembinaan, dan pengawasan atas dunia usaha, serta dalam menciptakan iklim usaha yang sehat dan tertib. Disamping untuk kepentingan tersebut.di atas Daftar Perusahaan sekaligus dapat dipergunakan sebagai pengaman pendapatan Negara, karena dengan wajib daftar perusahaan itu dapat diarahkan dan diusahakan terciptanya iklim usaha yang sehat dan tertib. Bagi dunia usaha, Daftar Perusahaan adalah penting mencegah dan menghindari praktek-praktek usaha tidak jujur (persaingan curang, penyelundupan dan lain sebagainya). Sebagaimana telah disampaikan di muka, salah satu tujuan utama Daftar Perusahaan adalah untuk melindungi perusahaan yang dijalankan secara jujur (quot;the goeder trouwquot;). Daftar perusahaan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi untuk kepentingan usahanya. Demikian pula untuk pihak ketiga yang berkepentingan akan informasi semacam itu. Karena Daftar Perusahaan merupakan sumber informasi resmi mengenai identitas dan hal-hal yang menyangkut dunia usaha dan perusahaan yang didirikan, bekerja dan berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia, maka kepada semua pihak yang berkepentingan diberikan kesempatan agar dengan secara
  • 17. mudah dapat mengetahui dan meminta keterangan-keterangan yang diperlukan mengenai hal-hal yang sebenarnya tentang suatu perusahaan. Jadi dengan adanya Daftar Perusahaan dapat dicegah atau dihindarkan timbulnya perusahaan- perusahaan dan badan-badan usaha yang tidak bertanggung jawab serta dapat merugikan masyarakat. Suatu hal yang penting pula adalah bahwa kewajiban pendaftaran perusahaan mempunyai sifat mendidik pengusaha-pengusaha supaya dalam segala tindakan menjalankan usahanya bersikap jujur dan terbuka karena keterangan-keterangan yang diberikan adalah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga perusahaan yang mendaftarkan itu sendiri dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Selain untuk masyarakat pada, umumnya dan para pengusaha khususnya, karena Daftar Perusahaan bertujuan mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari setiap kegiatan usaha yang dijalankan secara benar, maka Daftar Perusahaan dapat merupakan alat pembuktian yang sempurna terhadap setiap pihak ketiga sepanjang tidak dibuktikan sebaliknya. Pengaturan penyelenggaraan dan pelaksanaan Wajib Daftar Perusahaan menurut Undang-undang ini dilakukan oleh Pemerintah dalam hal ini Departemen yang bertanggung jawab dalam bidang perdagangan. Karena pada dasarnya setiap kegiatan perusahaan apapun yang dilakukan dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba berusaha mencapai tujuannya dengan cara memperdagangkan barang dan atau jasa yang hanya dapat dilaksanakan berdasarkan izin usaha dagang. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Huruf a Daftar catatan resmi terdiri dari formulir-formulir yang memuat catatan lengkap mengenai hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap perusahaan. Huruf b Termasuk juga perusahaan-perusahaan yang memiliki atau bernaung di bawah lembaga-lembaga sosial, misalnyaYayasan. Huruf c Dalam hal pengusaha perorangan, pemilik perusahaan adalah pengusaha yang bersangkutan. Huruf d Cukup Jelas
  • 18. Huruf e Cukup jelas Pasal 2 Cukup Jelas Pasal 3 Yang dimaksud dengan sifat terbuka adalah bahwa Daftar Perusahaan itu dapat dipergunakan oleh pihak ketiga sebagai sumber informasi. pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Pembuktian sempurna adalah pembuktian yang otentik. Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Ayat (l) Yang dikecualikan dari kewajiban pendaftaran adalah perusahaan- perusahaan yang tidak bertujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Huruf a Cukup jelas Huruf b Perusahaan kecil perorangan yang melakukan kegiatan dan atau memperoleh keuntungan dan atau laba yang benar-benar hanya sekedar untuk memenuhi keperluan nafkah sehari-hari. Anggota keluarga sendiri yang terdekat adalah keluarga dalam hubungan sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun menurut garis ke samping termasuk menantu dan ipar.
  • 19. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 7 Dalam pengertian perusahaan termasuk perusahaan asing yang berkedudukan dan menjalankan usaha wilayah Negara Republik Indonesia menuruti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Agen dan perwakilan perusahaan diperlakukan sama dengan perusahaan. Pasal 8 Huruf a, b dan c Cukup jelas Huruf d Yang dimaksud dengan perusahaan lainnya adalah bentuk-bentuk perusahaan baru yang sesuai dengan perkembangan perekonomian yang belum digolongkan dalam huruf a, b dan c. Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Sesuatu perusahaan dianggap mulai menjalankan usahanya pada saat menerima izin usaha dari instansi teknis yang berwenang. Pasal 11 Ayat (1) Huruf a, b, c, d, e, f, dan g Cukup jelas Huruf h Perseroan terbatas yang belum memperoleh pengesahan sebagai badan hukum tetapi melakukan kegiatan usaha tetap wajib mendaftarkan perusahaannya. Pasal l2
  • 20. Cukup jelas Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Cukup jelas Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Ayat(l) Yang dimaksud dengan bentuk usaha lainnya adalah misalnya Perusahaan Negara, bentuk-bentuk usaha negara seperti Perusahaan Perseroan dan Perusahaan Umum, Perusahaan Daerah sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan lain sebagainya. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 17 Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas Pasal 20 Cukup jelas Pasal 21
  • 21. Ayat (1) Perusahaan yang ditolak pendaftarannya dianggap belum melakukan wajib daftar tetapi tidak mengurangi kesempatan dalam usaha atau kegiatanya selama tenggang waktu kewajiban pendaftaran sejak penolakan pendaftarannya. Ayat (2) Cukup jelas Pasal 22 Cukup jelas Pasal 23 Cukup jelas Pasal 24 Cukup jelas Pasal 25 Cukup jelas Pasal 26 Cukup jelas Pasal 27 Cukup jelas Pasal 28 Cukup jelas Pasal 29 Ayat (1) Karena keberatan yang diajukan oleh para pihak yang berkepentingan kepada Menteri sebagaimana dimaksud Pasal 21, 27 dan 28 Undang- undang ini dapat berakibat dihapuskannya perusahaan yang bersangkutan
  • 22. dari Daftar perusahaan, maka untuk memperoleh kebenarannya para pihak dipanggil untuk didengar keterangannya. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 30 Cukup jelas Pasal 31 Cukup jelas Pasal 32 Cukup jelas Pasal 33 Cukup jelas Pasal 34 Cukup jelas Pasal 35 Cukup jelas Pasal 36 Cukup jelas Pasal 37 Cukup jelas
  • 23. Pasal 38 Cukup jelas Pasal 39 Cukup jelas