Dokumen ini membahas tentang pembelajaran bahasa Sunda dan seni, dengan dosen pengampu Ibu Lina Novita. Dokumen ini membahas tentang fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik dalam bahasa Sunda.
Fonologi adalah ilmu linguistik yang menyelidiki bunyi-bahasa menurut fungsinya dalam bahasa. Fonologi terdiri dari fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik auditori yang mempelajari alat ucap, akustik, dan persepsi bunyi bahasa. Sistem fonologi terdiri dari fonem dan struktur hubungan antar fonem dalam kata dan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang fonetik dan fonologi. Fonetik adalah kajian tentang bunyi bahasa secara fizikal, sedangkan fonologi adalah kajian tentang sistem bunyi bahasa. Fonetik dibagi menjadi tiga bidang yaitu fonetik artikulatori yang meneliti cara produksi bunyi, fonetik akustik yang meneliti sifat fisik bunyi, dan fonetik auditori yang meneliti proses persepsi bunyi. Fonologi berkaitan dengan
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuIPG Kampus Kota Bharu
Dokumen tersebut membahas tentang konsep fonetik, fonologi, dan fonem-fonem dalam bahasa Melayu. Secara ringkas, fonetik adalah kajian bunyi bahasa, fonologi adalah kajian pola bunyi bahasa, dan fonem adalah unit bunyi terkecil yang membedakan makna dalam bahasa tersebut.
Dokumen ini membahas tentang pembelajaran bahasa Sunda dan seni, dengan dosen pengampu Ibu Lina Novita. Dokumen ini membahas tentang fonetik, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik dalam bahasa Sunda.
Fonologi adalah ilmu linguistik yang menyelidiki bunyi-bahasa menurut fungsinya dalam bahasa. Fonologi terdiri dari fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik auditori yang mempelajari alat ucap, akustik, dan persepsi bunyi bahasa. Sistem fonologi terdiri dari fonem dan struktur hubungan antar fonem dalam kata dan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang fonetik dan fonologi. Fonetik adalah kajian tentang bunyi bahasa secara fizikal, sedangkan fonologi adalah kajian tentang sistem bunyi bahasa. Fonetik dibagi menjadi tiga bidang yaitu fonetik artikulatori yang meneliti cara produksi bunyi, fonetik akustik yang meneliti sifat fisik bunyi, dan fonetik auditori yang meneliti proses persepsi bunyi. Fonologi berkaitan dengan
Konsep Fonetik dan Fonologi dan Fonem-fonem Dalam Bahasa MelayuIPG Kampus Kota Bharu
Dokumen tersebut membahas tentang konsep fonetik, fonologi, dan fonem-fonem dalam bahasa Melayu. Secara ringkas, fonetik adalah kajian bunyi bahasa, fonologi adalah kajian pola bunyi bahasa, dan fonem adalah unit bunyi terkecil yang membedakan makna dalam bahasa tersebut.
Makalah ini membahas tentang kajian fonologi dalam bahasa Indonesia, termasuk definisi fonologi, kajian fonetik dan fonemik, pembentukan vokal, konsonan, dan gejala fonologi. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami konsep-konsep dasar dalam kajian fonologi bahasa Indonesia."
[1] Fonemik adalah sistem bunyi dasar bahasa dan prosedur menentukan bunyi dasar. Fonemik membahas fungsi bunyi dalam membedakan makna.
[2] Ada dua jenis bunyi dasar: suprasegmental (tekanan) dan segmental (vokal dan konsonan). Perubahan bunyi dapat terjadi karena asimilasi (penyamaan) dan desimilasi (pembedaan) bunyi.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan fonologi dalam linguistik, terutama mikrolinguistik. Secara garis besar membahas tentang pembagian bidang fonologi menjadi fonetik dan fonemik, serta klasifikasi bunyi bahasa meliputi vokal, konsonan, dan bunyi lain seperti semi vokal, diftong, kluster, serta bunyi suprasegmen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi bunyi bahasa Arab, meliputi vokal, konsonan, dan semivokal beserta penjelasan tentang tempat artikulasi, deskripsi bunyi, cara artikulasi, dan transkripsi huruf Arab. Dokumen ini sangat berguna untuk memahami sistem fonetik dan fonologi bahasa Arab.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan fonologi dalam linguistik mikrolinguistik dan makrolinguistik. Fonologi dibagi menjadi fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari pembentukan bunyi bahasa, sedangkan fonemik mempelajari bunyi sebagai pembeda arti. Fonetik sendiri dibagi lagi menjadi fonetik artikulatoris, akustis, dan auditoris.
Dokumen ini membahas tentang fonetik dan fonologi dalam tiga kalimat. Pertama, ia mendefinisikan fonetik sebagai kajian bunyi bahasa dari segi cara pengucapannya, daerah pengucapan, dan sifat fisikalnya. Kedua, fonologi dibahagi menjadi dua bagian yaitu fonetik dan fonemik. Ketiga, dokumen ini juga membahas tentang jenis-jenis bunyi konsonan dan vokal serta artikul
Makalah ini membahas struktur fonologi bahasa Indonesia. Fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa yang terdiri dari fonetik dan fonemik. Fonetik membahas produksi bunyi, sedangkan fonemik membahas perbedaan makna akibat perbedaan bunyi. Makalah ini menjelaskan fonem-fonem bahasa Indonesia yang terdiri dari 6 vokal, 3 diftong, dan 23 konsonan.
Dokumen ini membahas tentang diftong dan vokal berganding dalam bahasa Melayu. Diftong adalah gabungan dua bunyi vokal yang dilafazkan secara berterusan dalam satu hembusan nafas, seperti ai, au, dan oi. Vokal berganding terdengar seperti ditambahkan huruf tertentu di antara dua vokal meskipun sebenarnya tidak, seperti perkataan 'laut' diucapkan sebagai [la.wut].
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
Dokumen tersebut membahas tentang pengucapan dan artikulasi huruf dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan tentang bunyi bahasa, vokal, konsonan, diftong, gugus konsonan, fonem, grafem, suku kata, dan tata bahasa bunyi bahasa Indonesia.
Makalah ini membahas tentang fonem dan grafem dalam 3 kalimat. Pertama, menjelaskan jenis-jenis fonem yaitu fonem segmental dan suprasegmental. Kedua, mendefinisikan fonem vokal dan konsonan beserta contohnya. Ketiga, menjelaskan pengertian grafem dan penulisan grafem dalam sistem ejaan bahasa.
Makalah ini membahas tentang kajian fonologi dalam bahasa Indonesia, termasuk definisi fonologi, kajian fonetik dan fonemik, pembentukan vokal, konsonan, dan gejala fonologi. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami konsep-konsep dasar dalam kajian fonologi bahasa Indonesia."
[1] Fonemik adalah sistem bunyi dasar bahasa dan prosedur menentukan bunyi dasar. Fonemik membahas fungsi bunyi dalam membedakan makna.
[2] Ada dua jenis bunyi dasar: suprasegmental (tekanan) dan segmental (vokal dan konsonan). Perubahan bunyi dapat terjadi karena asimilasi (penyamaan) dan desimilasi (pembedaan) bunyi.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan fonologi dalam linguistik, terutama mikrolinguistik. Secara garis besar membahas tentang pembagian bidang fonologi menjadi fonetik dan fonemik, serta klasifikasi bunyi bahasa meliputi vokal, konsonan, dan bunyi lain seperti semi vokal, diftong, kluster, serta bunyi suprasegmen.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi bunyi bahasa Arab, meliputi vokal, konsonan, dan semivokal beserta penjelasan tentang tempat artikulasi, deskripsi bunyi, cara artikulasi, dan transkripsi huruf Arab. Dokumen ini sangat berguna untuk memahami sistem fonetik dan fonologi bahasa Arab.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan fonologi dalam linguistik mikrolinguistik dan makrolinguistik. Fonologi dibagi menjadi fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari pembentukan bunyi bahasa, sedangkan fonemik mempelajari bunyi sebagai pembeda arti. Fonetik sendiri dibagi lagi menjadi fonetik artikulatoris, akustis, dan auditoris.
Dokumen ini membahas tentang fonetik dan fonologi dalam tiga kalimat. Pertama, ia mendefinisikan fonetik sebagai kajian bunyi bahasa dari segi cara pengucapannya, daerah pengucapan, dan sifat fisikalnya. Kedua, fonologi dibahagi menjadi dua bagian yaitu fonetik dan fonemik. Ketiga, dokumen ini juga membahas tentang jenis-jenis bunyi konsonan dan vokal serta artikul
Makalah ini membahas struktur fonologi bahasa Indonesia. Fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa yang terdiri dari fonetik dan fonemik. Fonetik membahas produksi bunyi, sedangkan fonemik membahas perbedaan makna akibat perbedaan bunyi. Makalah ini menjelaskan fonem-fonem bahasa Indonesia yang terdiri dari 6 vokal, 3 diftong, dan 23 konsonan.
Dokumen ini membahas tentang diftong dan vokal berganding dalam bahasa Melayu. Diftong adalah gabungan dua bunyi vokal yang dilafazkan secara berterusan dalam satu hembusan nafas, seperti ai, au, dan oi. Vokal berganding terdengar seperti ditambahkan huruf tertentu di antara dua vokal meskipun sebenarnya tidak, seperti perkataan 'laut' diucapkan sebagai [la.wut].
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
Dokumen tersebut membahas tentang pengucapan dan artikulasi huruf dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan tentang bunyi bahasa, vokal, konsonan, diftong, gugus konsonan, fonem, grafem, suku kata, dan tata bahasa bunyi bahasa Indonesia.
Makalah ini membahas tentang fonem dan grafem dalam 3 kalimat. Pertama, menjelaskan jenis-jenis fonem yaitu fonem segmental dan suprasegmental. Kedua, mendefinisikan fonem vokal dan konsonan beserta contohnya. Ketiga, menjelaskan pengertian grafem dan penulisan grafem dalam sistem ejaan bahasa.
Makalah ini membahas tentang fonologi, fonetik, dan fonemik. Fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa, terdiri dari fonetik yang mempelajari produksi bunyi dan fonemik yang mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan makna. Fonetik dibagi menjadi tiga jenis yaitu fonetik artikulatoris, akustik, dan auditoris. Sedangkan alat ucap yang terlibat dalam produksi bunyi bahasa ant
Modul ini membahas tentang pelafalan dan penulisan bahasa Indonesia yang benar di SD, mencakup fonologi, morfologi, sintaksis, dan wacana. Terdapat 3 kegiatan belajar yaitu pelafalan bunyi bahasa, penulisan lambang bunyi, dan penggunaan tata bahasa yang tepat dalam membentuk kalimat dan wacana.
Dokumen tersebut membahasikan proses pemerolehan bunyi bahasa oleh bayi dan anak-anak, serta ilmu fonologi dan fonetik yang mengkaji penghasilan bunyi bahasa. Ia juga menjelaskan alat-alat artikulasi yang terlibat dalam penghasilan bunyi konsonan dan vokal dalam bahasa Melayu.
Dalam kajian fonemik bunyi bahasa diperhatikan statusnya sebagai pembeda makna. Sehingga, kajian fonemik ini masih terlibat dalam kajian morfologi.
Sebagai bentuk linguistik terkecil yang membedakan makna, wujud fonem tidak hanya berupa bunyi-bunyi segmental (baik vokal maupun konsonan), tetapi bisa juga berupa unsur-unsur suprasegmental (baik nada, tekanan, durasi, maupun jeda).
Berikut akan dibahas mengenai analisis dan perubahan fonem. Dasar-dasar analisis fonem adalah pokok-pokok pikiran yang dipakai sebagai pegangan untuk menganalisis fonem-fonem suatu bahasa.
Makalah Kebahasaan, Kesusastraan, Periodeisasi dan Keterampilan BerbahasaDewi Puspitasari
1. Materi kebahasaan membahas tentang huruf dan bunyi bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan tentang jenis-jenis huruf berdasarkan bentuk dan bunyinya serta penjelasan tentang vokal dan konsonan.
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfSalisAstutiN
Makalah ini membahas tentang struktur fonologi bahasa Indonesia. Terdapat pembahasan mengenai pengertian fonologi, ilmu-ilmu bahasa yang tercakup dalam fonologi seperti fonetik dan fonemik, serta identifikasi fonem-fonem bahasa Indonesia. Prinsip-prinsip pembelajaran fonologi juga dijelaskan.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah sastra dan jenis-jenis sastra. Sastra diklasifikasikan menjadi sastra umum, nasional, dan bandingan. Sastra terdiri dari berbagai bentuk seperti prosa, puisi, prosa liris, dan drama; serta jenis seperti epik, lirik, didaktik, dan dramatik. Jenis karya sastra meliputi puisi, pantun, roman, cerpen, dongeng, dan lain-lain.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian demokrasi dan prinsip-prinsip demokrasi universal serta aspek-aspek demokrasi di Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan tentang perkembangan terakhir pelaksanaan hak asasi manusia di Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 dan amandemen UUD 1945 pada Bab XA.
Dokumen tersebut membahas tentang demokrasi dan masyarakat madani. Terdapat penjelasan mengenai makna demokrasi, sejarah demokrasi, pilar-pilar demokrasi, macam-macam demokrasi, dan faktor yang memungkinkan terwujudnya masyarakat madani.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal dan penyelesaian dalam bidang fisika yang mencakup gelombang dan bunyi, cahaya dan optik, listrik statis, magnet, fluida, dan listrik dinamis. Contoh soal tersebut dijawab secara sistematis beserta penjelasan singkat.
Mempertahankan keutuhan Indonesia dengan menjaga wilayah dan kekayaan tanah air, saling menghormati perbedaan namun mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, serta taat pada peraturan.
Laporan ini membandingkan dua sekolah dasar di Bogor, SDN Lawanggintung 02 dan SDN Bondongan 02. Kedua sekolah memiliki tujuan pendidikan yang sama untuk mengembangkan potensi siswa. Namun, SDN Lawanggintung 02 lebih maju dalam pengembangan kurikulum dan sarana prasarannya dibanding SDN Bondongan 02.
This document discusses democracy and civil society. It contains sections on the meaning of democracy, the background and history of democracy, pillars of civil society, types of democracy based on ideological principles, and methods of expressing opinions. References are made to several authors who have written about democracy, including Zamroni, Jimly, Asshiddiqie, Alamudi, and Ahmad Sanusi. The meaning of democracy is defined as coming from Greek words meaning "people" and "to rule," and a quote from Abraham Lincoln describing democracy as government by, from, and for the people.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer yang meliputi siklus air, perairan darat seperti sungai, danau dan rawa, serta upaya penanggulangan banjir. Juga membahas tentang perairan laut seperti klasifikasi, morfologi dasar laut, dan sifat-sifat air laut.
3. FONOLO
GI
Istilah fonologi asalna
tina basa yunani phone
=’sora’, logos=’elmu’.
Fonologi teh bagian tina
elmu basa nu maluruh
sora, boh nu diucapkeun
boh nu aya dina pikiran
keneh.
4. Fonétik
Istilah Fonetik asalna tina basa
Inggris phonetics hartina elmu anu
nalungtik sora-sora tanpa nitenan
fungsina pikeun ngabedakeun harti .
5. Warna Fonetik
1. Fonetik Organis
Fonetik anu alat ucapna dina
awak manusa ngahasilkeun sora
basa.
2. Fonetik Akustis
Fonetik anu maluruh jeung medar
sora basa dumasar kana geteran
6. 3. Fonetik Auditoris
Cara mekanisme panguping
narima sora-sora basa salaku
geteran hawa.
Ngalajengkeun
12. Wewengkon
Artikulasi
a. Konsonan Bilabial
b. Konsonan Labiodéntal
c. Konsonan Déntal/Alvéolar
d. Konsonan Palatal
e. Konsonan Vélar
f. Konsonan Glotal
g. Konsonan Laringal
a. Konsonan Bilabial
b. Konsonan Labiodéntal
c. Konsonan Déntal/Alvéolar
d. Konsonan Palatal
e. Konsonan Vélar
f. Konsonan Glotal
g. Konsonan Laringal
13. Cara
Artikulasi
a. Konsonan mandeg ( stop ) [p, c, k, t, ?, b,
d, j, g].
b. Konsonan gésér ( frikatif ) [s, h, (f), (x),
(v), (z)].
c. Konsonan sisi ( lateral/likuida ) [l].
d. Konsonan getar ( trill ) /r/.
e. Konsonan nasal /m/, /n/, /n/, jeung /n/.
15. Pangaruh
Sora Basa
a. Proses Asimilasi, silih pangaruhan sora
basa tanpa ngarobah identitas fonem.
b. Proses Disimilasi, silih pangaruhan sora-
sora basa anu sarua jadi beda tanpa
ngabedakeun identitas fonem.
c. Proses Artikulasi Panyarta,
silihpangaruhan sora basa ku sora basa
sejenna dina lingkungan anu sarua.
16. Sora Supraségmental
a. Tekenan, tarik alonna sora waktu
nyarita.
b. Jangka panjang pondokna sora
diucapkeun
c. Wirahma, luhur handapna sora
omongan .
d. Randegan, ciri eureunna sora dina
basa.
17. Transkripsi jeung
Transliterasi
Transkripsi, nuliskeun ucapan atawa
ngarobah téks geusan méré saran: ucapan
sora, fonem, morfem, atawa tulisan luyu
jeung ejahan anu dipake dina basa
sasaran.
Transliterasi nyaeta ngaganti aksara tina
abjad nu hiji kana abjad sejenna, tanpa
nitenan ucapan sora kecapna.
19. fonemisasi
a. Fonem, sora basa pangleutikna
anu mibanda fungsi pikeun
ngabedakeun harti antara kecap
nu hiji jeung kecap anu lainna.
b. Pradika Maluruh Fonem
c. Prinsip Komutasi
20. fonotaktik, kaedah anu ngatur cara
ngaruntuykeun fonem anu aya dina
hiji basa.
Distribusi Fonem, sakumna posisi
anu dicicingan ku fonem dina
engang atawa kecap, kabagi dua
nyaeta:
a. Distribusi Vokal
b. Distribusi Konsonan
21. Gundukan Fonem
• Gundukan Vokal, runtuyan
datar dina dua vokal atawa
leuwih bari teu kaselapan ku
konsonan.
• Gundukan Konsonan,
runtuyan datar tina dua
konsonan atawa leuwih bari
teu kaselapan ku vokal
22. Proses robahna
fonem balukar
tepungna dua
morfem atawa
leuwih sarta ayana
dina wangun
katatabasaan nu
geus ngalaman
proses morfologis.
Proses
Morfonem
ik Basa
Sunda
23. Papasingan Proses
Morfonemik dina Basa
Sunda
1. Proses Gantina Fonem
2. Proses Leungitna
Fonem
3. Proses Tambahna
Fonem
4. Proses Pindahna
( Luncatna ) Fonem
5. Proses Aworna Fonem
24. MORFOLOGI
JEUNG SINTAKSIS
Istilah morfologi asalna tina basa
yunani, morpho hartina ‘wangun’
jeung logos hartina ‘elmu’. Jadi
morfologi nyaeta elmu ngeunaan
wangun.
Morfologi teh medar morfem jeung
kecap katut parobahanana.
Istilah morfologi asalna tina basa
yunani, morpho hartina ‘wangun’
jeung logos hartina ‘elmu’. Jadi
morfologi nyaeta elmu ngeunaan
wangun.
Morfologi teh medar morfem jeung
kecap katut parobahanana.
BBM 2
26. Proses Morfologis
Proses morfologis teh
nimbulkeun wangun anyar nu
disebut kecap rekaan atawa
kecap jembar, nyaeta kecap
anu geus diropea atawa hasil
tina proses morfologis,
mangrupa kombinasi tina
sababaraha morfem.
32. SINTAKSIS
Sintaksis ( tata kalimah ) nyaeta:
1.Ulikan ngeunaan pola-pola nyusun
kecap jadi kalimah.
2.Pedaran ngeunaan tanda-tanda basa
nu dipake pikeun ngebrehkeun tatali
harti antarkecap dina kalimah.
3.Bagiantina elmu basa nu medar
frasa, klausa, kalimah, jeung wacana.
Sintaksis ( tata kalimah ) nyaeta:
1.Ulikan ngeunaan pola-pola nyusun
kecap jadi kalimah.
2.Pedaran ngeunaan tanda-tanda basa
nu dipake pikeun ngebrehkeun tatali
harti antarkecap dina kalimah.
3.Bagiantina elmu basa nu medar
frasa, klausa, kalimah, jeung wacana.
33. Wanda Frasa
Frasa Endosentrik
Frasa Endosent rik
Koordinat if
Frasa Endosent rik
Aposit if
Frasa Endosent rik
Ast ribut if
Frasa Endosent rik
Frasa Eksosentrik
Fr asa
Eksosent rik
Pangant et
Fr asa
Eksosent rik
Panyambung
Fr asa
35. Klausa teh nyaeta wangunan
basa anu miboga ciri-ciri:
a.Mangrupa wangunan gramatik
anu ngeusian leunjeuran kalimah
, klausa salawasna aya dina
kalimah
b.Mangrupa wangunan gramatik
prediktif, nyaeta wangunan basa
nau ngandung tatali jejer jeung
caritaan.
36. c. Bisa ditambahan ku unsur
objek, panglengkep atawa
katerangan.
d. Unsur inti anu mangrupa
jejer bisa dileungitkeun tina
wangunan kalawan henteu
ngarobah harti sagemblengna.
37. SEMANTIK JEUNG
PRAGMATIK
Semantik (tata harti)
nyaeta bagian tina elmu
basa anu ngulik jeung
medar harti dina hiji basa,
asal-usul, selang surup,
parobahan, tur
kamekaran harti.
BBM 3
39. Nurutkeun struktur
Leksikalna, dina basa Sunda
aya sababaraha kecap,
nyaeta:
a.Kecap Saharti (sinonim)
b.Kecap Sabalikna (antonim)
c.Kecap Sangaran (homonim)
d.Kecap Sawangun
40. e. Kecap Sasora
(homofon)
f. Kecap Sawengku
(hiponim)
g. Kecap Anekaharti
(polisemi)
h. Kecap Wancahan
i. Kecap Sawanda (similasi)
41. PRAGMATIK
Anu disebut pragmatik
teh nyaeta prak-prakan
makena basa. Dina basa
Sunda, ieu hal teh raket
patalina jeung undak usuk
basa.
Undak usuk basa teh
sistem ngagunakeun variasi
basa Sunda lemes, sedeng,
42. Tingkatan Undak Usuk
Basa Sunda
Tingkatan undak usuk basa
Sunda dumasar kana hasil
Kongres Basa Sunda VII taun
2001, kabagi kana tilu rupa,
nyaeta:
oRagam hormat keur ka batur
oRagam hormat keur ka diri
sorangan
oJeung ragam loma.