SlideShare a Scribd company logo
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDRAJ
2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP
HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH
KASUS).
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. NAHI MUNKAR (DALIL, KEUTAMAANNYA, CONTOH KASUSNYA)
5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA-
TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG BELUM
NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI, NABI ISA
A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan
Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Fatima Zahara
NIM : E1D020082
Prodi/Kelas : Pendidikan Bahasa Inggris/2C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
ii
Daftar Isi
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDRAJ ......... 1
2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP
HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH
KASUS)............................................................................................................................ 5
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll) ............................ 9
4. NAHI MUNKAR (DALIL, KEUTAMAANNYA, CONTOH KASUSNYA)....... 14
5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA-
TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG BELUM
NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI, NABI ISA A.S,
YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)....................................................................... 26
Daftar Pustaka................................................................................................................. 31
1
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDRAJ
a. Pengertian Istidraj
Ditinjau dari segi bahasa, istidraj diambil dari kata ‘daraja’ yang dalam bahasa
Arab berarti naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun secara istilah,
istidraj memiliki makna azab berwujud kenikmatan.
Mengutip dari jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al-
Qurthubi karya Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada
orang-orang yang membangkang terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah agar
orang tersebut terus terjerumus dalam kesesatan.
Ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun
hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, ini adalah tanda istidraj dari Allah SWT. Ia
terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal dia semakin lalai menunaikan ibadah serta
kewajiban lainnya.
Nikmat yang diberikan bukanlah bentuk kasih sayang Allah, melainkan murka
Allah terhadap mereka. Nikmat tersebut hanyalah alat untuk menghukum mereka, baik
di dunia maupun di akhirat kelak.
Banyak ayat Alquran yang menyebutkan istilah istidraj. Istilah tersebut
diterjemahkan oleh ahli tafsir dengan beberapa pengertian. Salah satunya Surat Al-A’raf
ayat 182.
َ‫لٱ‬َّ‫ذ‬َ‫ي‬‫ن‬ََ‫ك‬ َ
َّ َّ‫نو‬َ۟‫ب‬ ‫ن‬َٔ‫ا‬‫ي‬ ‫ت‬َّ‫ن‬َّ‫ا‬ ‫ا‬‫نس‬‫ن‬َ‫س‬‫ن‬‫ت‬َ‫د‬َ‫ر‬ ‫َج‬‫د‬‫ا‬‫س‬َ‫ك‬‫ج‬‫ن‬ْ‫ا‬‫ح‬ ‫ي‬ْ‫َّل‬‫ح‬‫َل‬‫ا‬َ‫ي‬ ََٔ‫ك‬‫ا‬‫ا‬‫َل‬‫و‬‫ن‬ ََ
Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan
menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang
tidak mereka ketahui.
Ayat ini ditafsirkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’ Li’ Ahkami
sebagai pesan tersirat bahwa Allah akan menghukum hamba-Nya yang durhaka dan
maksiat dengan cara istidraj.
Ia mengatakan bahwa saat orang melakukan kemaksiatan, seketika itu pula
Allah memberikan mereka nikmat sebagai hukuman. Allah SWT berfirman bahwa
orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya akan dibinasakan, yaitu dibinasakan dengan
cara istidraj.
2
b. Konsep Istidraj
Penafsiran ayat-ayat tentang istidraj dalam kitab-kitab tafsir masih secara umum,
sehingga pemahaman orang tentang konsep istidraj masih belum komprehensif dan
diperlukan adanya penafsiran dengan metode tematik perspektif tokoh mufassir, supaya
pemahaman tentang istidraj bisa dipahami secara jelas. Istidraj dalam al-Quran semakna
dengan beberapa kata lain seperti al-makr, al-khid’ah dan al-imla’. Dan istidraj menurut
Imam al-Qurthubi yaitu setiap kali seseorang hamba melakukan suatu kemaksiatan yang
baru, seketika itu pula Allah Swt menambahkan kepada mereka nikmat, sehingga
mereka larut di dalamnya dan tidak menyadari bahwa sebenarnya nikmat tersebut bukan
karena kasih sayang Allah, melainkan hanya sebagai alat untuk menghukum mereka,
kemudian pada akhirnya mereka diazab dengan azab yang pedih.
c. Dalil-dalil Tentang Istidraj
ِ‫حيم‬‫ه‬‫الر‬ ِ‫ن‬ ٰ‫حم‬‫ه‬‫الر‬ ِ ‫اَّلله‬ ِ‫سم‬ِ‫ب‬
1. QS AL ANAM:44
Artinya: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga
apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa
mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
2. QS AL ARAF:95
Artnya: Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan
harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang
kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas
mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.
3
3. QS AL ARAF:182
Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik
mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka
ketahui.
4. QS AL ARAF:183
Artinya: Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat
teguh.
5. QS AL ANFAL:48
Artinya: Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan
mengatakan: “Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari
ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu
telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya
berkata: “Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat
melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada
Allah“. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.
6. QS AN NAML:4
4
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami
jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka
bergelimang (dalam kesesatan).
7. QS AL ANKABUT:38
Artinya: Dan (juga) kaum ´Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu
(kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan
mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari
jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam,
8. QS ALI IMRAN:178: Peringatan untuk Orang Kafir.
Artinya: “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian
tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami
memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan
bagi mereka azab yang menghinakan.”
9. QS Al Mu’minun: 55-56: Harta dan Kesenangan Tidak Selalu Berarti Kebaikan.
Artinya: “Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan
kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan
kepada mereka tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.”
10. Al Qalam: 44: Allah Memberikan Kuasa pada Orang yang Mendustakan Al Quran,
untuk Kemudian Membinasakan Mereka.
Artinya: “Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang
mendustakan Perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan
berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,”
5
2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG
DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH
TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN,
SERTA CONTOH KASUS).
Artinya: “Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus),
rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang),
kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti, sampai pun duri yang menusuknya,
melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (Riwayat Bukhari no. 5641 dan Muslim no.
2573)
Makna Hadits
Hadits di atas sebagai pendorong bagi umat Muslim agar mengharapkan pahala,
ketika tertimpa musibah-musibah kecil seperti tertusuk duri, terkena sakit ringan (flu,
batuk), ataupun saat mereka lelah karena bekerja seharian.
Faktanya, kebanyakan manusia lalai ketika tertimpa musibah. Bukannya
mengharap pahala dari Allah, tetapi malah tak terima dengan apa yang dialaminya.
Padahal, dalam semua hal, setiap orang memiliki peluang memperoleh kebaikan. Bagi
orang beriman yang tertimpa musibah, sekecil apapun, maka Allah akan menghapuskan
kesalahan-kesalahannya.
Bahkan, apabila mereka mampu bersabar dan mengharapkan pahala dari
musibah itu, sesungguhnya akan mendapat tambahan kebaikan. Karenanya, setiap orang
beriman harus selalu menghadirkan niat serta mengharapkan pahala pada setiap
musibah yang dialami, baik kecil maupun besar.
6
Bentuk Kasih Sayang
Musibah dipahami oleh para ulama sebagai sesuatu yang menimpa atau
mengenai seseorang dengan bentuk bermacam-macam. Entah yang berkonotasi baik
atau buruk. Hal itu didasarkan pada firman Allah:
Artinya: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana
yang menimpamu, maka, dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi
Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS: An-Nisa[4]:
79).
Dari ayat ini diketahui, wujud musibah itu ada yang baik dan buruk. Hanya saja,
pengertian secara umum selalu dikonotasikan sesuatu yang tidak baik.
Para ulama menjelaskan, musibah merupakan ujian untuk meninggikan derajat
seorang hamba. Hal ini biasa terjadi pada para nabi maupun rasul. Mereka mendapat
musibah, dimaksudkan selain untuk meninggikan derajat, juga memperbesar pahala.
Selain itu, juga sebagai qudwah (teladan) bagi yang lainnya untuk bersabar. Dari
Mush’ab bin Sa’id—seorang tabi’in—dari ayahnya, ia berkata;
Artinya: “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau ‫ﷺ‬
menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi.” (Riwayat
Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ad Darimi).
Orang beriman harus yakin, musibah bisa menjadi sebab dihapuskannya dosa.
7
Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(QS: Asy Syura [42]: 30).
Selain itu, musibah merupakan hukuman yang disegerakan dalam rangka
membersihkan dosa seorang hamba. Dari Anas bin Malik, Nabi ‫ﷺ‬ bersabda;
Artinya: “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan
hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan
mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari
kiamat.” (Riwayat Tirmidzi).
Sebagian salaf berkata, “Andaikata bukan karena musibah-musibah dunia,
niscaya kita akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut”.
Dengan mengetahui hikmah musibah, seharusnya umat Islam lebih giat dan
berusaha keras untuk bersabar dan meraih pahala lewat musibah tersebut. Sebab,
musibah bukan karena Allah benci dan tidak suka kepada hamba-Nya. Akan tetapi,
semua itu hakikatnya adalah kasih sayang Allah kepada kaum Mukminin.*/Bahrul
Ulum.
Contoh Kasus
Pada hakikatnya ujian mencerminkan kasih sayang dan keadilan Allah SWT
pada hamba-hamba-Nya yang beriman. Allah SWT 'tidak rela' menimpakan azab yang
tidak terperi sakitnya di akhirat kelak, hingga Ia menggantinya dengan azab dunia yang
'sangat ringan'. Dalam perspektif seperti ini, musibah berfungsi sebagai penggugur
dosa-dosa.
Jadi, semakin Allah cinta pada seseorang, maka ujian yang diberikan padanya
bisa semakin berat. Karena ujian tersebut akan semakin menaikkan derajat dan
8
kemuliaannya di hadapan Allah. Orang yang paling dicintai Allah adalah para Nabi dan
Rasul. Mereka adalah orang yang paling berat menerima ujian semasa hidupnya.
Ujian mereka sangat berat melebihi ujian yang diberikan kepada manusia
lainnya. Contohnya Nabi Ayub AS. Allah SWT mengujinya dengan kemiskinan dan
penyakit yang sangat berat selama berpuluh-puluh tahun, tapi ia tetap sabar.
Suatu ketika seorang laki-laki bertemu dengan seorang wanita yang disangkanya
pelacur. Dengan usil, lelaki itu menggoda si wanita sampai-sampai tangannya
menyentuh tubuhnya. Atas perlakuan itu, si wanita pun marah. Lantaran terkejut, lelaki
itu menoleh ke belakang, hingga mukanya terbentur tembok dan ia pun terluka.
Pascakejadian, lelaki usil itu pergi menemui Rasulullah dan menceritakan pengalaman
yang baru saja dialaminya. Rasulullah SAW berkomentar, ''Engkau seorang yang masih
dikehendaki oleh Allah menjadi baik''. Setelah itu, Rasul mengucapkan hadis yang
diriwayatkan oleh Abdullah bin Mughaffal.
Dalam riwayat At Turmidzi, hadis itu disempurnakan dengan lafadz sebagai
berikut, ''Dan sesungguhnya Allah, jika Dia mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka.
Jika mereka ridha, maka Allah ridha kepadanya. Jika mereka benci, Allah
membencinya''. Kecintaan Allah kepada hamba-Nya di dunia tidak selalu diwujudkan
dalam bentuk pemberian materi atau kenikmatan lainnya. Kecintaan Allah bisa
berbentuk musibah.
Musibah yang ditimpakan Allah kepada manusia dapat dilihat dari empat
perspektif. Yang pertama, sebagai ujian dari Allah. Kedua, sebagai tadzkirah atau
peringatan dari Allah kepada manusia atas dasar sifat Rahman-Nya. Ketiga, sebagai
azab bagi orang-orang fasiqin, munafiqin, ataupun kafirin. Kalau ia menemui kematian
dalam musibah tersebut, maka ia mati dalam keadaan tidak diridhai Allah. Dalam
konteks hadis ini, musibah, biasanya sesuatu yang menyakitkan, dapat dilihat sebagai
ujian.
9
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM
KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
a. Taurat dan Injil
Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad,
Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW
kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal
demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang
berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil."
Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam
bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh
kaum Yahudi dan Nasrani.
Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Jadid dan
dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil
oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum
Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa
Nabi Isa AS.
Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama
terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku
tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari
Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh
Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916.
Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa
seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini
yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu
dengar."
Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi
Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama
10
Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh
orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru
terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa
hidupnya.
"Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya
itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi
itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22).
Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan
kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi
penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan
mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang
telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum
jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29).
Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan
diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal
demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran.
Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad
digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa
karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh
Nabi Isa kepada kaumnya.
Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas
dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa.
Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa
AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula
tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan
Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama
Masehi.
11
Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa
AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan
alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa
bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara
mereka.
"Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk
menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan
alam ini." (Barnabas, 72:10).
b. Kitab Suci Hindu
Kitab suci umat Hindu terbagi menjadi tiga, yaitu Vedas, Upanishads, and
Puranas. Ketiganya dibedakan berdasarkan umurnya, beberapa menyebutkan kitab
tersebut berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu. Baru-baru ini telah ditemukan bahwa
Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam kitab-kitab tersebut.
Dilansir Onislam.net, salah satu bukti yang mengejutkan adalah jazirah
Maharshi Vyasa yang merupakan tempat suci umat Hindu, merupakan tanah Arab yang
dirusak setan. Kemungkinan hal itu berasal dari pra-Islam pagan.
Selanjutnya, disebutkan Mahamad, yang diperkirakan maksudnya adalah
Muhammad, dimana dalam kitab tersebut digambarkan sebagai orang yang akan
menuntun orang-orang yang sesat.
Dalam kitab itu, disebutkan dia akan disunat, berjenggot, fasih, dia akan
membuat revolusi besar, dia akan mengumumkan panggilan untuk beribadah, dia akan
makan daging hewan halal yang bukan dari babi, dan dia akan melawan bangsa yang
tidak beragama. Kesemua itu mengarah pada ciri-ciri Rasulullah Muhammad SAW.
Bhavishya Purana yang merupakan salah satu Puranas terpenting, memberikan
bukti lain. Disebutkan bahwa di negeri asing akan ada seorang guru spiritual yang
bernama Muhammad. Dimana dia akan menjadi penghuni Arabia, dia akan
12
mengumpulkan kekuatan besar untuk melawan atau membunuh iblis dan Allah akan
melindunginya dari lawan-lawannya.
Kitab Upanishad, yang merupakan kitab tinggi dari Vedas, dan banyak
digunakan sebagai literatur pelajar Hindu menyebutkan nama nabi Muhammad. Karena
dalam kitab tersebut terdapat pengetahuan yang bersifat ketuhanan yang mengajarkan
bagaimana mendekatkan diri kepada sang Khaliq.
Selain itu juga, terdapat bukti penting yang disebutkan "tidak ada tuhan kecuali
Allah", dan itu disebutkan lebih dari sekali. Disebutkan pula deskripsi untuk Allah,
yaitu nama dewa adalah Allah, Dia adalah salah satu, Raja seluruh dunia, Dia adalah
yang Terbesar dari semua, Terbaik, Paling Sempurna, paling suci dari semua,
Memelihara dari seluruh dunia, yang merupakan pengejawantahan bumi dan ruang, dan
Tuhan dari semua ciptaan.
Dia menciptakan matahari, bulan, bintang-bintang, dan langit. Dia Memelihara
dari semua burung, binatang, hewan yang hidup di laut dan mereka yang tidak terlihat
oleh mata. Dia adalah Penghapus segala kejahatan dan bencana, dan Muhammad adalah
Rasul Allah.
Dalam Atharva Veda disebutkan 'yang patut dipuji' yang setiap orang harus
memujinya, dan disebutkan namanya Muhammad. Disebutkan pula Muhammad adalah
sosok penunggang unta. Menariknya, hal itu kontras karena nabi Indian dilarang untuk
menunggang unta. Dan nabi Isa disebutkan mengendarai keledai bukan unta. Sehingga
jelaslah yang dimaksud sang pengendara unta adalah Muhammad.
Pada mantra ketujuh menyebutkan ada orang yang akan menuntun semua
manusia, dan Muhammad selalu menegaskan tidak ada pengkhususan yang dituntun,
bukan hanya bangsa Israel ataupun bangsa Arab saja, melainkan seluruh umat.
Kemudian pada Mantra keenam berbicara tentang beberapa orang pemberani
yang kalah tanpa pertempuran dan jumlah lawan mereka adalah 10 ribu. Hal itu bisa
menjadi acuan untuk pertempuran sekutu atau parit yang berlangsung pada masa Nabi
Muhammad.
13
Jumlah orang-orang yang melakukan pengepungan di sekitar Madinah memang
10 ribu, dan mereka kalah tanpa pertempuran karena Allah mengirimkan badai yang
akhirnya setelah pengepungan panjang, memaksa mereka untuk meninggalkan lokasi.
Selanjutnya, dalam Rig Veda, yang berbicara tentang seseorang yang
digambarkan sebagai jujur dan dapat dipercaya, kuat dan murah hati yang akan menjadi
terkenal dengan 10 ribu. Semua ini adalah karakteristik dari Nabi Muhammad, dan
jumlah 10 ribu mungkin dimaksudkan untuk jumlah para sahabat Nabi Muhammad
yang masuk dalam pemenangan Makkah.
14
4. NAHI MUNKAR (DALIL, KEUTAMAANNYA, CONTOH KASUSNYA)
Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kekhususan dan keistimewaan umat
Islam yang akan mempengaruhi kemulian umat Islam. Sehingga Allah kedepankan
penyebutannya dari iman dalam firman-Nya,
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada
yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik“. [Ali Imron :110]
Demikian pula, Allah membedakan kaum mukminin dari kaum munafikin
dengan hal ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan orang-orang
yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong
sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang
mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan
Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana“.[At-Taubah:71]
Ketika membawakan kedua ayat diatas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
berkata,”Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan, umat Islam adalah
umat terbaik bagi segenap umat manusia. Umat yang paling memberi manfaat dan baik
kepada manusia. Karena mereka telah menyempurnakan seluruh urusan kebaikan dan
kemanfaatan dengan amar ma’ruf nahi mungkar. Mereka tegakkan hal itu dengan jihad
di jalan Allah dengan jiwa dan harta mereka. Inilah anugerah yang sempurna bagi
manusia. Umat lain tidak memerintahkan setiap orang kepada semua perkara yang
ma’ruf (kebaikan) dan melarang semua kemungkaran. Merekapun tidak berjihad untuk
itu. Bahkan sebagian mereka sama sekali tidak berjihad. Adapun yang berjihad -seperti
Bani Israil- kebanyakan jihad mereka untuk mengusir musuh dari negerinya.
Sebagaimana orang yang jahat dan dzalim berperang bukan karena menyeru kepada
petunjuk dan kebaikan, tidak pula untuk amar ma’ruf nahi mungkar. Hal ini
digambarkan dalam ucapan Nabi Musa Alaihissallam.
15
Artinya: Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah
bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena kamu takut kepada musuh), maka
kamu menjadi orang-orang yang merugi. Mereka berkata,”Hai Musa, sesungguhnya
dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa. Sesungguhnya kami sekali-kali
tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya. Jika mereka keluar
daripadanya, pasti kami akan memasukinya”. Berkatalah dua orang diantara orang-
orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas
keduanya,”Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu. Maka bila kamu
memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu
bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. Mereka berkata,”Hai Musa,
kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di
dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu, dan berperanglah kamu berdua,
sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”. [Al-Maidah : 21-24]
Demikian pula firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil (sesudah
Nabi Musa wafat) ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka, “Angkatlah
untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan
Allah”. Nabi mereka menjawab,”Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang,
kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab,”Mengapa kami tidak mau berperang di
jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan
dari anak-anak kami”. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun
berpaling, kecuali beberapa orang saja diantara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui
orang-orang yang dzalim“. [Al-Baqarah:246]
16
Mereka berperang lantaran diusir dari tanah air beserta anak-anak mereka.
Sudah demikian ini, mereka pun masih melanggar perintah. Sehingga tidak dihalalkan
begi mereka harta rampasan perang. Demikan juga tidak boleh mengambil budak-budak
tawanan perang.
Demikianlah anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada umat Islam. Dia
menjadikan amar ma’ruf nahi mungkar sebagai salah satu tugas penting Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan beliau diutus untuk itu, sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-
belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya,
memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan
kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung“. [Al- A’raaf : 157).
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan orang-orang yang selalu
mewarisi tugas utama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, bahkan
memerintahkan umat ini untuk menegakkannya, dalam firman-Nya.
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka
adalah orang-orang yang beruntung“. [Al-Imron:104]
Tugas penting ini sangat luas jangkauannya, baik zaman atau tempat. Meliputi
seluruh umat dan bangsa dan terus bergerak dengan jihad dan penyampaian ke seluruh
belahan dunia. Tugas ini telah diemban umat Islam sejak masa Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam sampai sekarang hingga hari kiamat nanti.
17
HUKUM AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kewajiban yang dibebankan Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada umat Islam sesuai kemampuannya. Ditegaskan oleh dalil
Al Qur’an dan As-Sunnah serta Ijma’ para Ulama.
Dalil Al Qur’an Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka
adalah orang-orang yang beruntung“.[Al-Imran:104].
Ibnu Katsir berkata dalam menafsirkan ayat ini,”Maksud dari ayat ini, hendaklah
ada sebagian umat ini yang menegakkan perkata ini”.
Dan firman-Nya.
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah“.
[Al-Imran :110].
Umar bin Khathab berkata ketika memahami ayat ini,”Wahai sekalian manusia,
barang siapa yang ingin termasuk umat tersebut, hendaklah menunaikan syarat Allah
darinya”.
Dalil Sunnah
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Artinya: “Barang siapa yang melihat satu kemungkaran, maka rubahlah dengan
tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak mampu maka dengan
hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman“. [HR Muslim].
Sedangkan Ijma’ kaum muslimin, telah dijelaskan oleh para ulama, diantaranya:
Ibnu Hazm Adz Dzahiriy, beliau berkata, “Seluruh umat telah bersepakat mengenai
kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar, tidak ada perselisihan diantara mereka
sedikitpun”. Abu Bakr al- Jashshash, beliau berkata,”Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
18
menegaskan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar melalui beberapa ayat dalam Al
Qur’an, lalu dijelaskan Rasulullah n dalam hadits yang mutawatir. Dan para salaf serta
ahli fiqih Islam telah berkonsensus atas kewajibannya”. An-Nawawi berkata,”telah
banyak dalil-dalil Al Qur’an dan Sunnah serta Ijma yang menunjukkan kewajiban amar
ma’ruf nahi mungkar” Asy-Syaukaniy berkata,”Amar ma’ruf nahi mungkar termasuk
kewajiban, pokok serta rukun syari’at terbesar dalam syariat. Dengannya sempurna
aturan Islam dan tegak kejayaannya”. Jelaslah kewajiban umat ini untuk beramar ma’ruf
nahi mungkar.
DERAJAT KEWAJIBAN AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR
Pendapat pertama memandang kewajiban tersebut adalah fardhu ‘Ain. Ini
merupakan pendapat sejumlah ulama, diantaranya Ibnu Katsir, Az Zujaaj, Ibnu Hazm
.Mereka berhujjah dengan dalil-dalil syar’i, diantaranya:
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka
adalah orang-orang yang beruntung“. [Ali Imran:104]
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada
yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik“. [Ali Imran :110]
Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan syarat bergabung
dengan umat Islam yang terbaik, yaitu dengan amar ma’ruf nahi mungkar dan iman.
Padahal bergabung kepada umat ini, hukumnya fardu ‘ain. Sebagaimana firman-Nya:
Artinya: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-
orang yang berserah diri.” [Fushilat :33]
19
Sehingga memiliki sifat-sifat tersebut menjadi fardhu ‘ain. Sebagaimana Umar
bin Al Khathab menganggapnya sebagai syarat Allah bagi orang yang bergabung ke
dalam barisan umat Islam. Beliau berkata setelah membaca surat Ali Imran:110,”Wahai
sekalian manusia, barang siapa yang ingin termasuk umat tersebut, hendaklah
menunaikan syarat Allah darinya”
Sedangkan pendapat kedua memandang amar ma’ruf nahi mungkar fardhu
kifayah. Ini merupakan pendapat jumhur ulama. Diantara mereka yang menyatakan
secara tegas adalah Abu Bakr Al-Jashash, Al-Mawardiy, Abu Ya’la Al-Hambaliy, Al
Ghozaliy, Ibnul Arabi, Al Qurthubiy, Ibnu Qudamah, An-Nawawiy, Ibnu Taimiyah,
Asy-Syathibiy dan Asy-Syaukaniy.
Mereka berhujjah dengan dalil-dalil berikut ini:
1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka
adalah orang-orang yang beruntung“. [Ali Imran:104]
2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke
medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka
itu dapat menjaga dirinya“. [At-Taubah : 122]
Hukum tafaquh fiddin (memperdalam ilmu agama) adalah fardhu kifayah.
Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan sekelompok kaum mukminin dan
tidak semuanya untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu orang yang belajar dan menuntut
ilmu tersebut yang bertanggung jawab memberi peringatan, bukan seluruh kaum
muslimin. Demikian juga jihad, hukumnya fardhu kifayah.
Syeikh Abdurrahman As Sa’diy menyatakan,”Sepatutnya kaum muslimin
mempersiapkan orang yang menegakkan setiap kemaslahatan umum mereka. Orang
yang meluangkan seluruh waktunya dan bersungguh-sungguh serta tidak bercabang,
20
untuk mewujudkan kemaslahatan dan kemanfatan mereka. Hendaklah arah dan tujuan
mereka semuanya satu, yaitu menegakkan kemaslahatan agama dan dunianya”
3. Tidak semua orang dapat menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Karena
orang yang menegakkannya harus memiliki syarat-syarat tertentu. Seperti mengetahui
hukum-hukum syari’at, tingkatan amar makruf nahi mungkar, cara menegakkannya,
kemampuan melaksanakannya. Demikian juga dikhawatirkan bagi orang yang beramar
ma’ruf nahi mungkar bila tanpa ilmu akan berbuat salah. Mereka memerintahkan
kemungkaran dan mencegah kema’rufan atau berbuat keras pada saat harus lembut dan
sebaliknya.
4. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
Artinya: “(yaitu)orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang
ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allahlah kembali
segala urusan“. [QS. 22:41]
Imam Al Qurthubiy berkata,”Tidak semua orang diteguhkan kedudukannya
dimuka bumi, sehingga hal tersebut diwajibkan secara kifayah kepada mereka yang
diberi kemampuan untuknya”
Oleh karena itu Syeikh Islam Ibnu Taimiyah menyatakan,”Demikian kewajiban
amar ma’ruf nahi mungkar. Hal ini tidak diwajibkan kepada setiap orang, akan tetapi
merupakan fardhu kifayah”
Akan tetapi hukum ini bukan berarti menunjukkan bolehnya seseorang untuk
tidak berdakwah, atau beramar makruf nahi mungkar. Karena terlaksananya fardhu
kifayah ini dengan terwujudnya pelaksanaan kewajiban tersebut. Sehingga apabila
kewajiban tersebut belum terwujud pelaksanaannya oleh sebagian orang, maka seluruh
kaum muslimin terbebani kewajiban tersebut.
Pelaku amar makruf nahi mungkar adalah orang yang menunaikan dan
melaksanakan fardhu kifayah. Mereka memiliki keistimewaan lebih dari orang yang
melaksanakan fardhu ‘ain. Karena pelaku fardhu ‘ain hanya menghilangkan dosa dari
dirinya sendiri, sedangkan pelaku fardhu kifayah menghilangkan dosa dari dirinya dan
kaum muslimin seluruhnya. Demikian juga fardhu ‘ain jika ditinggalkan, maka hanya
21
dia saja yang berdosa, sedangkan fardhu kifayah jika ditinggalkan akan berdosa
seluruhnya.
Pendapat ini Insya Allah pendapat yang rajih. Wallahu a’lam.
Amar makruf nahi mungkar dapat menjadi fardhu ‘ain, menurut kedua pendapat
diatas, apabila :
Pertama : Ditugaskan oleh pemerintah.
Al Mawardi menyatakan,”Sesungguhnya hukum amar makruf nahi mungkar fardhu ‘ain
dengan perintah penguasa”.
Kedua : Hanya dia yang mengetahui kema’rufan dan kemungkaran yang terjadi.
An Nawawiy berkata,”Sesungguhnya amar makruf nahi mungkar fardhu kifayah.
Kemudian menjadi fardhu ‘ain, jika dia berada ditempat yang tidak mengetahuinya
kecuali dia”.
Ketiga : Kemampuan amar makruf nahi mungkar hanya dimiliki orang tertentu. Jika
kemampuan menegakkan amar makruf nahi mungkar terbatas pada sejumlah orang
tertentu saja, maka amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain bagi mereka.
An Nawawi berkata,”Terkadang amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain, jika
berada di tempat yang tidak mungkin menghilangkannya kecuali dia. Seperti seorang
yang melihat istri atau anak atau budaknya berbuat kemungkaran atau tidak berbuat
kema’rufan”.
Keempat : Perubahan keadaan dan kondisi.
Syeikh Abdul Aziz bin Baaz memandang amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu
‘ain dengan sebab perubahan kondisi dan keadaan, ketika beliau berkata, “Ketika
sedikitnya para da’i. Banyaknya kemungkaran dan kebodohan yang merata, seperti
keadaan kita sekarang ini, maka dakwah menjadi fardhu ‘ain atas setiap orang sesuai
dengan kemampuannya”.
7 Keutamaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
a. Gugurnya Kewajiban
Jika seseorang telah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar maka gugurlah
kewajibannya, berhasil ataupun tidak berhasil. Karena tugasnya hanyalah menyeru
kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran semampunya, sedangkan hasilnya
22
Allahlah yang menentukannya. Sehingga ketika ia telah melaksanakan kewajiban, maka
di akhirat ia tidak akan dituntut lagi.
Dalam kisah ‘Ashhabussabt’ yaitu orang-orang dari bani Israel yang melanggar
perintah Allah untuk beribadah di hari Sabtu dan meninggalkan kegiatan duniawi,
orang-orang shaleh diantara mereka menasehati mereka walaupun mereka tahu bahwa
bani israel sangat sulit dianasehati, namun mereka ingin melepaskan tanggung jawab
dihadapan Allah ta’ala :
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu
menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka
dengan azab yang Amat keras?” mereka menjawab: “Agar Kami mempunyai alasan
(pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.” (QS. Al-
A’raf : 164)
b. Suatu Bentuk Syukur Sekaligus Mendapatkan Pahala Sedekah
Amar ma’ruf nahi munkar adalah bentuk syukur seorang hamba kepada Allah
subhanahu wata’ala atas segala nikmatnya khususnya nikmat sehat. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
Artinya: “Setiap persendian anggota tubuh salah seorang di antara kalian menanggung
kewajiban bersedekah setiap paginya; maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid
adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf
adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah.” (HR. muslim No.720)
Sedangkan orang yang senantiasa bersyukur Allah akan menambah nikmatnya,
Allah berfiman:
Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
23
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.” (QS. Ibrahim:
7)
c. Turunnya Rahmat Allah Ta’ala
Diantara sebab turunnya rahmat Allah subhanahu wata’ala adalah amar ma’ruf
nahi munkar. Karena dengannyalah masyarakat menjadi terkontrol, dengannyalah
mereka terdorong melakukan kebaikan walaupun sedikit, dan dengannyalah api
kemungkaran bisa padam. Sehingga dengan adanya amar ma’ruf nahu munkar
penduduk suatu negeri akan menjadi orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman :
Artinya: “Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah
Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
(QS. Al-A’raf :96)
d. Dihapusnya Dosa
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Artinya” “Fitnah seorang laki-laki di tengah keluarganya, hartanya, dirinya, anaknya
dan tetangganya, dapat dihapuskan dengan puasa, shalat, shadaqah dan amar ma’ruf
nahi mungkar” (HR. Bukhari)
e. Dikabulkannya Do’a
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Artinya: “Serulah kepada kebaikan, dan cegahlah kemungkaran sebelum kalian berdoa
sedang Allah tidak mengabulkannya.” (HR. Ibnu Majah)
f. Mendapat Kabar Gembira
Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji,
yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah
24
berbuat Munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-
orang mukmin itu.” (QS. At-Taubah : 112)
g. Termasuk Orang-orang yang Beruntung, Allah berfirman:
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)
Contoh Perbuatan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar ma’ruf nahi munkar dapat ditunjukkan dengan perbuatan dalam kehidupan
sehari-hari. Ma’ruf meliputi seluruh perbuatan baik, sedangkan munkar mencakup
seluruh perbuatan buruk.
Dalam ajaran Islam, contoh perbuatan ma'ruf diantaranya mengamalkan rukun
Islam, bersikap jujur, sabar, membantu orang yang membutuhkan, sedekah, silaturahmi,
menghormati orang tua, menuntut ilmu, menjaga hak sesama, menjaga aurat dan
perbuatan terpuji lainnya.
Sementara itu, kebalikan dari ma'ruf adalah munkar. Menurut Muhammad Ali
Ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya (1997:220) mengatakan, munkar adalah perbuatan
yang dilarang oleh syariat dan dianggap buruk oleh akal sehat.
Adapun contoh perbuatan munkar antara lain berbohong, iri dan dengki, takabur,
nifak, mengadu domba, berbuat zalim, menyuap, memukul, membunuh, dan perbuatan
yang tidak dibenarkan oleh Islam.
Dalam pandangan Islam, menyeru kepada kebenaran dan menegakkannya,
menafkahkan harta di jalan Allah SWT, dan berjuang melawan kezaliman merupakan
perbuatan penting yang ditekankan dalam nahi munkar.
Sehingga sudah menjadi kewajiban manusia untuk menghidupkan dan
memelihara perbuatan ma’ruf serta menghilangkan perbuatan munkar.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi:
25
Artinya : “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh
kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada
(mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.”(
Qs.Ali Imron(3) : 114)
Amr Ma'ruf (Mengajak Kebajikan) Contohnya :
1. Mengajak teman kita ke masjid untuk sholat
2. Mengajak teman kita mengaji ilmu agama.
3. Mengajak sahabat kita belajar alquran
4. Mengajak sahabat kita untuk berpuasa penuh di bulan ramadhan
5. Mengajak orang untuk besedekah di masjid
6. Mengajak Saudara untuk mengumpulkan dana bantuan fakir miskin
7. Mengajak teman kita belajar bersama agar tidak mencontoh saat ujian
8. Mengajak teman kita agar lebih sopan terhadap orang tua
9. Mengajak teman kita untuk berdzikir supaya tidak kebiasaan berkata kotor
10. Mengajak teman kita untuk saling tolong menolong dalam kebaikan.
Nahi Munkar (Mencegah Kemungkaran) Contohnya :
1. Mencegah teman kita yang hendak mencuri sandal ketika habis sholat berjamaah
2. Mencegah teman kita yang hendak mabuk-mabuk an
3. Mencegah teman kita yang hendak berkelahi
4. Mencegah teman kita yang hendak mencontoh saat ujian
5. Mencegah sahabat kita yang mau membunuh orang lain
6. Mencegah teman kita yang mau melakukan judi
7. Mencegah sahabat kita yang mau bunuh diri
8. Mencegah teman kita yang hendak membatalkan puasa ramadhannya
9. Mencegah teman kita yang mau mengganggu orang sholat di masjid
10. Mencegah teman kita yang mau mencelakahi orang lain di jalan raya (Membegal)
26
5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA,
TANDA-TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG
BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI,
NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)
Sejumlah tanda mengenai akhir zaman telah banyak dijabarkan dan ditemui
melalui hadits-hadits Nabi. Ciri-ciri akhir zaman pun ditandai dengan ciri kecil (sugra)
dan ciri besar (kubra). Salah satu tanda akhir zaman yakni tersebarnya fitnah dan
kejahatan yang semakin semarak.
Dilansir di Mawdoo, Jumat (18/12), terdapat sejumlah hadits Nabi yang
menunjukkan kondisi bangsa di akhir zaman.
Di antara hadits yang menunjukkan itu yakni penegasan manusia yang cenderung
mencintai dunia, pekerja yang malang, kurangnya ilmu, tersebarnya kejahatan, dan lain
sebagainya. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA:
Yang artinya: “Akan tiba masanya muncul orang-orang yang tidak peduli
mempertanyakan, dari mana kekayaan yang dihimpun bersumber? Apakah itu halal
ataukah haram.”
Di dalam hadits lain, Rasulullah juga mengingatkan tentang perkara akhir zaman
dan pertanda yang menyertainya. Ini sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah RA:
Yang artinya: “Akan datang tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa
manusia, pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, pengkhianatan terhadap amanah
yang diberi, orang yang jujur dikhianati, dan ruwaibidhah ikut berkomentar. Lalu
ditanya, apa itu ruwaibidhah? Beliau menjawab: orang-orang bodoh yang mengurusi
urusan perkara umum.”
Seperti kata Gus Baha, ”Ketika saya baca hadist di Bukhori dan Muslim,
termasuk alamatnya kiamat, banyak zina, dan ilmu itu hilang. Dunia akan mengalami
kebodohan massal.”
27
Dijelaskan di akhir zaman, hukum kalah dengan etika. Paling mudah, contohnya
hukum mengorder pelacur adalah haram. Namun etika di masyarakat mengatakan
bahwa si pemberi order itu disebut orang baik jika dia mau membayar.
Contoh lain, haram nonton konser yang mengumbar aurat. Namun, etika
masyarakat menyatakan siapapun yang menonton konser yang mengumbar aurat itu
adalah orang baik jika dia mau membayar tiket dan berlaku sopan selama pertunjukan.
Ini yang kita takutkan. Hukum tak ada lagi karena kalah oleh etika yang berlaku
di masyarakat meski etika itu salah. Yang paling kita takutkan adalah kebaikan dalam
keburukan. Orang berlaku buruk namun masyarakat mengatakan itu baik, sehingga
orang itu tidak pernah instropeksi bahwa sebenarnya perilakunya itu buruk.
Orang-orang di zaman dahulu berhasil menjaga iman dan ketaatannya kepada
Allah ketika diuji dengan kemiskinan. Namun gagal mempertahankan keimanan ketika
diuji dengan harta dan kekayaan seperti Tsa’labah dan Qarun.
Berbeda dengan kita. Sekarang kebanyakan dengan ujian kemiskinan saja gagal
menjaga iman dan taat pada Allah. Apalagi diuji kekayaan dan kedudukan. Tentu akan
membuat lebih gagal lagi dengan sifat-sifat kesombongan dan keangkuhan yang akan
timbul karena merasa hebat dengan sedikit kelebihan yang Allah berikan.
Tgk Umar Rafsanjani, ketua Umum Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi Kota
Banda Aceh sebagaimana dilansir serambinews.com, mengungkapkan, di akhir zaman,
fitnah dan ujian yang akan dialami oleh umat Islam tidak lagi bersifat pribadi dan
kelompok, tapi kolektif dan dirasakan oleh seluruh umat.
Fitnah ini sangat dahsyat, antara lain ketika kebohongan diyakini oleh
masyarakat banyak sebagai kebenaran dan kebenaran justru dinilai sebagai dusta atau
hoax.
Tanda- tanda Akhir Zaman Menurut Islam
Merupakan indikasi-indikasi kiamat yang mendahuluinya dan menunjukkan
kedekatan (waktunya) sementara kiamat sendiri dapat dipisahkan menjadi tiga yakni
pertama kiamat kecil adalah kematian manusia. Kemudian yang kedua, kiamat sedang
yaitu meninggalnya generasi satu abad tertentu. Ketiga, kiamat besar yaitu
kebangkitannya manusia dari kubur mereka untuk dihisab dan dibalas amalan-
amalannya di dunia.
28
Al-Qurthubi menyebutkan bahwa ada hadits lain yang menyebutkan tanda-tanda
kiamat besar tersebut akan terjadi secara berurutan, yakni hadits Muslim dari Hudzaifah
dalam riwayat yang berbeda, yang menyebutkan bahwa tanda yang pertama kali muncul
adalah tiga gerhana.
Namun, Al-Qurthubi menjelaskan bahwa kejadian ini sudah pernah terjadi di
masa Rasul SAW. Sedangkan tanda-tanda setelahnya masih banyak diperdebatkan
urutannya. Berdasarkan kepastian urutannya masih diperdebatkan.
Begitu juga waktu kejadiannya. Ada yang menyebut bahwa sebagian sudah
terjadi ada juga yang menyebutnya belum terjadi, bahkan perdebatan ini sudah terjadi
pada masa sahabat.
Apabila ada kejadian di masa sekarang yang sesuai dengan tanda-tanda kiamat
besar yang sudah terjadi seperti disebutkan dalam berbagai hadits tersebut, belum tentu
itu menjadi tanda yang pasti. Bisa saja kejadian yang sama akan terjadi di masa
mendatang karena Rasul sendiri tidak mengetahui kapan tanda-tanda tersebut terjadi.
Berikut ini informasi mengenai tanda-tanda akhir zaman menurut Islam
1. Turunnya Nabi Isa
Tanda akhir zaman menurut Islam yang pertama adalah turunnya Nabi Isa.
Dalam surat Ali Imran Ayat 55, mengatakan bahwa Nabi Isa tidaklah dibunuh oleh
orang-orang Yahudi, melainkan Allah mengangkat Nabi Isa ke langit. Saat hari kiamat
besar terjadi nantinya Nabi Isa diturunkan kembali ke bumi untuk membunuh Dajjal.
2. Munculnya Yajuj dan Majuj
Tanda akhir zaman berikutnya adalah munculnya Ya’juj dan Ma’juj.
Kedua suku tersebut akan muncul pada akhir zaman. Mereka dikisahkan memiliki
kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka Bumi. Mereka akan
berperang melawan Nabi Isa beserta pasukannya di Bukit Thursina.
3. Munculnya Api yang Mengumpulkan Manusia
Kiamat akan terjadi ketika api keluar dari Yaman. Nantinya api akan
menggiring manusia ke Syam. Hal ini telah dijelaskan dalam hadist yang berbunyi:
“Kiamat tidak akan terjadi sampai keluar api di tanah Hijaz, yang akan menerangi leher
onta daerah Bushra.” (HR. Bukhari 7118 & Muslim 2902)
4. Munculnya Binatang Besar
29
Pada ayat Al-Qur’an mengatakan akan ada binatang besar yang hadir di
Bumi untuk menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Tanda-tanda kiamat besar yang sudah
terjadi ini telah dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi:
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata
dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia tidak
yakin kepada ayat- ayat Kami” (Qs. An Naml ayat 82).
5. Munculnya Dajjal
Tanda akhir zaman berikutnya adalah munculnya Dajjal. Dajjal merupakan
sosok yang diceritakan hanya memiliki satu mata dengan mata sebelah kanan yang buta.
Diceritakan bahwa Dajjal akan membawa fitnah besar yang akan merenggut keimanan
sehingga banyak orang yang akan mendengar seruannya.
6. Munculnya Asap atau Kabut yang Mematikan
Tanda akhir zaman lainnya adalah munculnya asap. Dukhan atau asap
merupakan satu di antara tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan penyakit seperti
flu. Penyakit akibat flu ini muncul di kalangan orang-orang beriman dan akan
mematikan semua orang kafir.
7. Matahari Akan Terbit dari Barat
Terakhir, tanda akhir zaman selanjutnya adalah matahari akan muncul dari
arah matahari terbenam.
8. Kemunculan Imam Mahdi, Pemimpin Mulia di Akhir Zaman
Imam Mahdi adalah sosok pemimpin akhir zaman yang sangat mulia.
Konon, sosoknya akan memerintah selama 7 tahun dengan memberikan kenikmatan
kepada umatnya, nikmat yang belum pernah diberikan selain olehnya.
9. Kiamat Qubro
Diartikan sebagai kiamat besar yang menyebabkan kehancuran seluruh
alam semesta beserta isinya. Banyak diantara makhluk Allah SWT yang akan beriman
pada saat terjadinya kiamat kubro, akan tetapi semua perbuatan itu sudah tidak berguna
lagi. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan
Abu dawud berikut ini, artinya: "Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit
dari sebelah barat. Maka, apabila matahari terbit dari sebelah barat, lalu manusiapun
akan beriman seluruhnya. Akan tetapi, kelakuan yang demikian itu di saat tidak berguna
lagi keimanan seseorang yang belum pernah beriman sebelum beriman setelah kejadian
30
tersebut atau memang berbuat kebaikan dengan keimanan yang sudah dimilikinya itu."
(HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
31
Daftar Pustaka
Arthasalina, Dian Septi. 2020. “Kenikmatan Terkadang Merugikan, Ini Arti Istidraj dan
Ciri-cirinya”, https://jabar.idntimes.com/life/education/dian-
arthasalina/pengertian-istidraj-regional-jabar/3. Diakses pada tanggal 1 Juni
2021.
Berita, Hari Ini. 2021. “Pengertian Istidraj Lengkap dengan Ciri-cirinya”,
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-istidraj-lengkap-dengan-ciri-
cirinya-1vBe1EkNH6F/full. Diakses pada tanggal 1 Juni 2021.
Febriani, Dina Fitri., dan M. Zubir. 2020. “Istidraj dalam al-Quran Perspektif Imam al
Qurthubi”. Istinarah, 2, I, hlm. 76-90.
Hisyam, Ummar Projects. 2014. “ IMAN - Istidraj (memperdaya) (7 ayat)”,
https://sayahafiz.com/index/7/IMAN/5109/Istidraj%20(memperdaya).html.
Diakses pada tanggal 1 Juni 2021.
Maulana, Tommy. 2020. “Perhatikan Ayat Tentang Istidraj, Jangan Sampai Terbuai”,
https://umroh.com/blog/perhatikan-ayat-tentang-istidraj-jangan-sampai-terbuai/.
Diakses pada tanggal 1 Juni 2021.
Kamil, Insan. 2020. “Musibah, Bentuk Kasih Sayang Allah”,
https://www.hidayatullah.com/none/read/2020/04/03/181036/musibah-bentuk-
kasih-sayang-allah.html. Diakses pada tanggal 3 Juni 2021.
Nashrullah, Nashih. 2020. “Semakin Allah Cinta Hamba, Kian Berat Ujian Akan
Dihadapi”, https://republika.co.id/berita/q6z4tn320/semakin-allah-cinta-hamba-
kian-berat-ujian-akan-dihadapi. Diakses pada tanggal 3 Juni 2021.
Sakinah, Kiki., dan Nashih Nashrullah. 2019. “Ternyata Kehadiran Muhammad SAW
Disebut Taurat dan Injil”,
32
https://www.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-muhammad-
saw-disebut-taurat-dan-injil. Diakses pada tanggal 5 Juni 2021.
C35., dan Ilham. 2015. “Masya Allah, Nabi Muhammad Dijelaskan Kitab Suci Hindu”,
https://www.republika.co.id/berita/nshjjs361/emmasya-allahem-nabi-
muhammad-dijelaskan-kitab-suci-hindu. Diakses pada tanggal 5 Juni 2021.
Syamhudi, Ustadz Kholid. Unknown.”Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Menurut Hukum
Islam”, https://almanhaj.or.id/2708-amar-maruf-nahi-mungkar-menurut-hukum-
islam.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021.
Haq, Arinal. 2015. “7 Keutamaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar”,
https://www.hisbah.net/7-keutamaan-amar-maruf-nahi-munkar/. Diakses pada
tanggal 6 Juni 2021.
Brainly. 2015. “Contoh 10 amar ma'ruf dan nahi munkar ?”,
https://brainly.co.id/tugas/2536545. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021.
Berita, Hari Ini. 2021. “Contoh Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Perbuatan Sehari-
hari”, https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-amar-maruf-nahi-munkar-
dalam-perbuatan-sehari-hari-1v0Azt3SbAp/full. Diakses pada tanggal 6 Juni
2021.
Damayanti, Imas., dan Nashih Nashrullah. 2020. “Fenomena Akhir Zaman yang
Disebut Rasulullah SAW Terbukti?”,
https://www.republika.co.id/berita/qll4lm320/fenomena-akhir-zaman-yang-
disebut-rasulullah-saw-terbukti%C2%A0. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021.
Arifin. 2020. “Ini Fitnah Akhir Zaman yang Bikin Ulama Nangis”,
https://smol.id/2020/07/09/ini-fitnah-akhir-zaman-yang-bikin-ulama-nangis/.
Diakses pada tanggal 6 Juni 2021.
33
Astuti, Novi Fuji. 2021. “7 Tanda Akhir Zaman Menurut Islam, Berikut
Penjelasannya”, https://www.merdeka.com/jabar/7-tanda-akhir-zaman-menurut-
islam-berikut-penjelasannya-kln.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021.
Berita, Terkini. 2021. “Tanda Kemunculan Imam Mahdi, Pemimpin Mulia di Akhir
Zaman”, https://kumparan.com/berita-terkini/tanda-kemunculan-imam-mahdi-
pemimpin-mulia-di-akhir-zaman-1v5kDR4QhsY/full. Diakses pada tanggal 6
Juni 2021.
Tyas, Dini Arining. 2021. “10 Tanda-Tanda Kiamat Menurut Rasulullah SAW yang
Perlu Diketahui Otolovers Muslim”, https://www.otosia.com/berita/10-tanda-
tanda-kiamat-menurut-rasulullah-saw-yang-perlu-diketahui-otolovers-muslim-
kln.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021.

More Related Content

What's hot

Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
LalesekarIdamanperti
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
AMILIADAMAYANTIPURBA
 
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosRamdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
ManusiaAlternatif
 
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas paiMahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
MahendraAnandaPutra
 
PAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
PAI Kelas XII Oleh Dra. HamidahPAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
PAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
TeukuMahawira
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
muhammad furdaus
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Putrybq
 
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama IslamMuhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
MuhammadAgusRipai
 
Anjuran Bershodaqoh
Anjuran BershodaqohAnjuran Bershodaqoh
Anjuran Bershodaqoh
Jakarta, Indonesia
 
Musuh cita cita pengemban dakwah
Musuh cita cita pengemban dakwahMusuh cita cita pengemban dakwah
Musuh cita cita pengemban dakwahKhoiruz Zahra
 
UJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTERUJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTER
FakhriLabibAlIdrus
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
ShoofiAssaudah
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
AllifNasri
 
Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021
GatotTrionoSenoaji
 
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azabMasuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
Doddy Elzha Al Jambary
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
AllifNasri
 
Thoriq fi hidayatillah (jalan menuju petunjuk tuhan)
Thoriq fi hidayatillah (jalan menuju petunjuk tuhan)Thoriq fi hidayatillah (jalan menuju petunjuk tuhan)
Thoriq fi hidayatillah (jalan menuju petunjuk tuhan)
Nur Fuanto
 
Uts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyUts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqy
ShoofiAssaudah
 

What's hot (18)

Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uas_pai
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
 
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosRamdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas paiMahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
Mahendra ananda putra l1 c020053_uas pai
 
PAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
PAI Kelas XII Oleh Dra. HamidahPAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
PAI Kelas XII Oleh Dra. Hamidah
 
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putraTugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
Tugas makalah agama islam muhammad firdaus julianda putra
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
 
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama IslamMuhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
Muhammad Agus Ripai L1C020060 UAS Agama Islam
 
Anjuran Bershodaqoh
Anjuran BershodaqohAnjuran Bershodaqoh
Anjuran Bershodaqoh
 
Musuh cita cita pengemban dakwah
Musuh cita cita pengemban dakwahMusuh cita cita pengemban dakwah
Musuh cita cita pengemban dakwah
 
UJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTERUJIAN AKHIR SEMESTER
UJIAN AKHIR SEMESTER
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021Tugas uas agama islam 2021
Tugas uas agama islam 2021
 
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azabMasuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
 
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sosAllif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
Allif khairun nasri,agama islam,ilmu komunikasi,dr.taufiq ramdani,s.th.i.,m.sos
 
Thoriq fi hidayatillah (jalan menuju petunjuk tuhan)
Thoriq fi hidayatillah (jalan menuju petunjuk tuhan)Thoriq fi hidayatillah (jalan menuju petunjuk tuhan)
Thoriq fi hidayatillah (jalan menuju petunjuk tuhan)
 
Uts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqyUts agama shohibul sydqy
Uts agama shohibul sydqy
 

Similar to Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos

Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
MahendraAnandaPutra
 
Uas pai
Uas paiUas pai
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
dinda396631
 
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
NurinHandayani
 
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
personal person
 
Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021
GatotTrionoSenoaji
 
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
MYamin4
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
Muhsin Hariyanto
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Putrybq
 
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
MizanPujaisna1
 
24. Hakikat Sabar dan Syukur.pptx
24. Hakikat Sabar dan Syukur.pptx24. Hakikat Sabar dan Syukur.pptx
24. Hakikat Sabar dan Syukur.pptx
MuhammadIqbal52591
 
nasehat-memperbaiki-ru
nasehat-memperbaiki-runasehat-memperbaiki-ru
nasehat-memperbaiki-ru
Azuwaru Kuuru
 
40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga
40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga
40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga
Ardian DP
 
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
Sarah Alfarisy
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
LalesekarIdamanperti
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
SiKholis1
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
LaluSirdiZunistira
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
Muhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
Muhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
Muhsin Hariyanto
 

Similar to Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos (20)

Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
 
Uas pai
Uas paiUas pai
Uas pai
 
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
Dinda Restu Inantha, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th....
 
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
Nurin Handayani, Agama Islam, Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos.
 
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
Mochamad Iqbal Ramanda, Agama Islam, Teknik Elektro, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th...
 
Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021Tugas uts agama islam 2021
Tugas uts agama islam 2021
 
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
Tugas uas AGAMA ISLAM_ m.yamin_L1C020068
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
 
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
Mizan pujaisna, Agama Islam Sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani S.Th.I., M. Sos.
 
24. Hakikat Sabar dan Syukur.pptx
24. Hakikat Sabar dan Syukur.pptx24. Hakikat Sabar dan Syukur.pptx
24. Hakikat Sabar dan Syukur.pptx
 
nasehat-memperbaiki-ru
nasehat-memperbaiki-runasehat-memperbaiki-ru
nasehat-memperbaiki-ru
 
40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga
40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga
40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga
 
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga40 nasehat memperbaiki rumah tangga
40 nasehat memperbaiki rumah tangga
 
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_paiLale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
Lale sekar idaman pertiwi lib021046 uts_pai
 
Tugas pendidikan agama islam uas
Tugas pendidikan agama islam   uasTugas pendidikan agama islam   uas
Tugas pendidikan agama islam uas
 
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistiraAgama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
Agama uts teknik elektro a_lalu sirdi zunistira
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 

Fatima zahara, agama islam, pendidikan bahasa inggris, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos

  • 1. KUMPULAN ARTIKEL 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDRAJ 2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS). 3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll) 4. NAHI MUNKAR (DALIL, KEUTAMAANNYA, CONTOH KASUSNYA) 5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA- TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI, NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO) Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu: Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Fatima Zahara NIM : E1D020082 Prodi/Kelas : Pendidikan Bahasa Inggris/2C PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 2. ii Daftar Isi Daftar Isi........................................................................................................................... ii 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDRAJ ......... 1 2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS)............................................................................................................................ 5 3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll) ............................ 9 4. NAHI MUNKAR (DALIL, KEUTAMAANNYA, CONTOH KASUSNYA)....... 14 5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA- TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI, NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO)....................................................................... 26 Daftar Pustaka................................................................................................................. 31
  • 3. 1 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDRAJ a. Pengertian Istidraj Ditinjau dari segi bahasa, istidraj diambil dari kata ‘daraja’ yang dalam bahasa Arab berarti naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Namun secara istilah, istidraj memiliki makna azab berwujud kenikmatan. Mengutip dari jurnal berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al- Qurthubi karya Diana Fitri Febriani, Istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah kepada orang-orang yang membangkang terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah agar orang tersebut terus terjerumus dalam kesesatan. Ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan, ini adalah tanda istidraj dari Allah SWT. Ia terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal dia semakin lalai menunaikan ibadah serta kewajiban lainnya. Nikmat yang diberikan bukanlah bentuk kasih sayang Allah, melainkan murka Allah terhadap mereka. Nikmat tersebut hanyalah alat untuk menghukum mereka, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Banyak ayat Alquran yang menyebutkan istilah istidraj. Istilah tersebut diterjemahkan oleh ahli tafsir dengan beberapa pengertian. Salah satunya Surat Al-A’raf ayat 182. َ‫لٱ‬َّ‫ذ‬َ‫ي‬‫ن‬ََ‫ك‬ َ َّ َّ‫نو‬َ۟‫ب‬ ‫ن‬َٔ‫ا‬‫ي‬ ‫ت‬َّ‫ن‬َّ‫ا‬ ‫ا‬‫نس‬‫ن‬َ‫س‬‫ن‬‫ت‬َ‫د‬َ‫ر‬ ‫َج‬‫د‬‫ا‬‫س‬َ‫ك‬‫ج‬‫ن‬ْ‫ا‬‫ح‬ ‫ي‬ْ‫َّل‬‫ح‬‫َل‬‫ا‬َ‫ي‬ ََٔ‫ك‬‫ا‬‫ا‬‫َل‬‫و‬‫ن‬ ََ Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Ayat ini ditafsirkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam Tafsir Al-Jami’ Li’ Ahkami sebagai pesan tersirat bahwa Allah akan menghukum hamba-Nya yang durhaka dan maksiat dengan cara istidraj. Ia mengatakan bahwa saat orang melakukan kemaksiatan, seketika itu pula Allah memberikan mereka nikmat sebagai hukuman. Allah SWT berfirman bahwa orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya akan dibinasakan, yaitu dibinasakan dengan cara istidraj.
  • 4. 2 b. Konsep Istidraj Penafsiran ayat-ayat tentang istidraj dalam kitab-kitab tafsir masih secara umum, sehingga pemahaman orang tentang konsep istidraj masih belum komprehensif dan diperlukan adanya penafsiran dengan metode tematik perspektif tokoh mufassir, supaya pemahaman tentang istidraj bisa dipahami secara jelas. Istidraj dalam al-Quran semakna dengan beberapa kata lain seperti al-makr, al-khid’ah dan al-imla’. Dan istidraj menurut Imam al-Qurthubi yaitu setiap kali seseorang hamba melakukan suatu kemaksiatan yang baru, seketika itu pula Allah Swt menambahkan kepada mereka nikmat, sehingga mereka larut di dalamnya dan tidak menyadari bahwa sebenarnya nikmat tersebut bukan karena kasih sayang Allah, melainkan hanya sebagai alat untuk menghukum mereka, kemudian pada akhirnya mereka diazab dengan azab yang pedih. c. Dalil-dalil Tentang Istidraj ِ‫حيم‬‫ه‬‫الر‬ ِ‫ن‬ ٰ‫حم‬‫ه‬‫الر‬ ِ ‫اَّلله‬ ِ‫سم‬ِ‫ب‬ 1. QS AL ANAM:44 Artinya: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. 2. QS AL ARAF:95 Artnya: Kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: “Sesungguhnya nenek moyang kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan“, maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.
  • 5. 3 3. QS AL ARAF:182 Artinya: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. 4. QS AL ARAF:183 Artinya: Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh. 5. QS AL ANFAL:48 Artinya: Dan ketika syaitan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: “Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu“. Maka tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), syaitan itu balik ke belakang seraya berkata: “Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah“. Dan Allah sangat keras siksa-Nya. 6. QS AN NAML:4
  • 6. 4 Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan). 7. QS AL ANKABUT:38 Artinya: Dan (juga) kaum ´Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam, 8. QS ALI IMRAN:178: Peringatan untuk Orang Kafir. Artinya: “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” 9. QS Al Mu’minun: 55-56: Harta dan Kesenangan Tidak Selalu Berarti Kebaikan. Artinya: “Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.” 10. Al Qalam: 44: Allah Memberikan Kuasa pada Orang yang Mendustakan Al Quran, untuk Kemudian Membinasakan Mereka. Artinya: “Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan Perkataan ini (Al Quran). Nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui,”
  • 7. 5 2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS). Artinya: “Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih (karena sesuatu yang hilang), kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti, sampai pun duri yang menusuknya, melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (Riwayat Bukhari no. 5641 dan Muslim no. 2573) Makna Hadits Hadits di atas sebagai pendorong bagi umat Muslim agar mengharapkan pahala, ketika tertimpa musibah-musibah kecil seperti tertusuk duri, terkena sakit ringan (flu, batuk), ataupun saat mereka lelah karena bekerja seharian. Faktanya, kebanyakan manusia lalai ketika tertimpa musibah. Bukannya mengharap pahala dari Allah, tetapi malah tak terima dengan apa yang dialaminya. Padahal, dalam semua hal, setiap orang memiliki peluang memperoleh kebaikan. Bagi orang beriman yang tertimpa musibah, sekecil apapun, maka Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya. Bahkan, apabila mereka mampu bersabar dan mengharapkan pahala dari musibah itu, sesungguhnya akan mendapat tambahan kebaikan. Karenanya, setiap orang beriman harus selalu menghadirkan niat serta mengharapkan pahala pada setiap musibah yang dialami, baik kecil maupun besar.
  • 8. 6 Bentuk Kasih Sayang Musibah dipahami oleh para ulama sebagai sesuatu yang menimpa atau mengenai seseorang dengan bentuk bermacam-macam. Entah yang berkonotasi baik atau buruk. Hal itu didasarkan pada firman Allah: Artinya: “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka, dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (QS: An-Nisa[4]: 79). Dari ayat ini diketahui, wujud musibah itu ada yang baik dan buruk. Hanya saja, pengertian secara umum selalu dikonotasikan sesuatu yang tidak baik. Para ulama menjelaskan, musibah merupakan ujian untuk meninggikan derajat seorang hamba. Hal ini biasa terjadi pada para nabi maupun rasul. Mereka mendapat musibah, dimaksudkan selain untuk meninggikan derajat, juga memperbesar pahala. Selain itu, juga sebagai qudwah (teladan) bagi yang lainnya untuk bersabar. Dari Mush’ab bin Sa’id—seorang tabi’in—dari ayahnya, ia berkata; Artinya: “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau ‫ﷺ‬ menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi.” (Riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ad Darimi). Orang beriman harus yakin, musibah bisa menjadi sebab dihapuskannya dosa.
  • 9. 7 Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS: Asy Syura [42]: 30). Selain itu, musibah merupakan hukuman yang disegerakan dalam rangka membersihkan dosa seorang hamba. Dari Anas bin Malik, Nabi ‫ﷺ‬ bersabda; Artinya: “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat.” (Riwayat Tirmidzi). Sebagian salaf berkata, “Andaikata bukan karena musibah-musibah dunia, niscaya kita akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut”. Dengan mengetahui hikmah musibah, seharusnya umat Islam lebih giat dan berusaha keras untuk bersabar dan meraih pahala lewat musibah tersebut. Sebab, musibah bukan karena Allah benci dan tidak suka kepada hamba-Nya. Akan tetapi, semua itu hakikatnya adalah kasih sayang Allah kepada kaum Mukminin.*/Bahrul Ulum. Contoh Kasus Pada hakikatnya ujian mencerminkan kasih sayang dan keadilan Allah SWT pada hamba-hamba-Nya yang beriman. Allah SWT 'tidak rela' menimpakan azab yang tidak terperi sakitnya di akhirat kelak, hingga Ia menggantinya dengan azab dunia yang 'sangat ringan'. Dalam perspektif seperti ini, musibah berfungsi sebagai penggugur dosa-dosa. Jadi, semakin Allah cinta pada seseorang, maka ujian yang diberikan padanya bisa semakin berat. Karena ujian tersebut akan semakin menaikkan derajat dan
  • 10. 8 kemuliaannya di hadapan Allah. Orang yang paling dicintai Allah adalah para Nabi dan Rasul. Mereka adalah orang yang paling berat menerima ujian semasa hidupnya. Ujian mereka sangat berat melebihi ujian yang diberikan kepada manusia lainnya. Contohnya Nabi Ayub AS. Allah SWT mengujinya dengan kemiskinan dan penyakit yang sangat berat selama berpuluh-puluh tahun, tapi ia tetap sabar. Suatu ketika seorang laki-laki bertemu dengan seorang wanita yang disangkanya pelacur. Dengan usil, lelaki itu menggoda si wanita sampai-sampai tangannya menyentuh tubuhnya. Atas perlakuan itu, si wanita pun marah. Lantaran terkejut, lelaki itu menoleh ke belakang, hingga mukanya terbentur tembok dan ia pun terluka. Pascakejadian, lelaki usil itu pergi menemui Rasulullah dan menceritakan pengalaman yang baru saja dialaminya. Rasulullah SAW berkomentar, ''Engkau seorang yang masih dikehendaki oleh Allah menjadi baik''. Setelah itu, Rasul mengucapkan hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mughaffal. Dalam riwayat At Turmidzi, hadis itu disempurnakan dengan lafadz sebagai berikut, ''Dan sesungguhnya Allah, jika Dia mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka. Jika mereka ridha, maka Allah ridha kepadanya. Jika mereka benci, Allah membencinya''. Kecintaan Allah kepada hamba-Nya di dunia tidak selalu diwujudkan dalam bentuk pemberian materi atau kenikmatan lainnya. Kecintaan Allah bisa berbentuk musibah. Musibah yang ditimpakan Allah kepada manusia dapat dilihat dari empat perspektif. Yang pertama, sebagai ujian dari Allah. Kedua, sebagai tadzkirah atau peringatan dari Allah kepada manusia atas dasar sifat Rahman-Nya. Ketiga, sebagai azab bagi orang-orang fasiqin, munafiqin, ataupun kafirin. Kalau ia menemui kematian dalam musibah tersebut, maka ia mati dalam keadaan tidak diridhai Allah. Dalam konteks hadis ini, musibah, biasanya sesuatu yang menyakitkan, dapat dilihat sebagai ujian.
  • 11. 9 3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll) a. Taurat dan Injil Seperti dikutip dari buku berjudul "Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad, Volume 1" oleh Moenawar Khalil, disebutkan bahwa datangnya Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia telah disebutkan dan dinyatakan dalam kitab Taurat dan Injil. Hal demikian sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-A'raaf ayat 157 yang berbunyi, "(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil." Perjanjian Lama dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Qadim dan dalam bahasa Belanda disebut Ould Testament, atau yang dianggap sebagai kitab Taurat oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sedangkan Perjanjian Baru dalam bahasa Arab disebut al-‘Ahdu al-Jadid dan dalam bahasa Belanda disebut Niew Testament, dan itulah yang dianggap kitab Injil oleh kaum Nasrani. Perjanjian Lama berisi himpunan kitab suci dari nabi-nabi sebelum Nabi Isa AS, dan Perjanjian Baru adalah yang berisi himpunan kitab suci yang dibawa Nabi Isa AS. Di dalam buku tersebut disebutkan beberapa ayat dari kitab-kitab agama terdahulu, yang menjelaskan tentang akan datangnya Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut mengutip bunyi kalimat bahasa Indonesia dari ayat Bibel, yang disalin dari Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Nederlandsch Bibel Genootschap di Amsterdam pada 1916. Salah satunya disebutkan dalam kitab Ulangan, 18:15, yang berbunyi, "Bahwa seorang Nabi dari antara kamu dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allahmu bagi kamu maka dia haruslah kamu dengar." Di beberapa ayat dalam Kitab Ulangan itu disebutkan akan diutusnya Nabi Muhammad SAW dengan semua yang dikatakannya membawa atau menyebut Nama
  • 12. 10 Tuhan dan bukan nama dewa. Nabi Muhammad SAW juga wafat tidak karena dibunuh orang. Selain itu, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad tentu terjadi, meski baru terjadi pada masa beberapa abad sesudah wafatnya dan yang terjadi pada masa hidupnya. "Bahwa kalau Nabi itu berkata atas Nama Tuhan, lalu barang yang dikatakannya itu tak jadi atau tak datang, itulah perkataan yang bukan sabda Tuhan, melainkan Nabi itu berkata dengan angkaranya: jangan kamu takut akan dia." (Ulangan, 18:22). Kemudian dalam Injil Yahya juga disebutkan ayat yang mengarah pada akan kedatangan Nabi Muhammad. Seperti dalam Yahya, 14:26, yang berbunyi, "Tetapi penghibur, yaitu Ruhul Kudus, yang akan disuruh oleh Bapa sebab namaku, yaitu akan mengajarkan segala perkara itu kepadamu dan mengingatkan kamu segala perkara yang telah kukatakan kepadamu itu." "Maka sekarang sudah kukatakan kepadamu sebelum jadinya, supaya apabila ia jadi kelak, boleh kamu percaya" (Yahya, 14:29). Dari ayat itu dijelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW akan datang dan diperintah oleh Tuhan dan akan mengajarkan segala perkara kepada manusia. Hal demikian juga telah dinyatakan dalam Alquran. Kemudian dalam ayat lainnya di Kitab Injil Yahya, Nabi Muhammad digambarkan sebagai penghibur (Rahul Kudus) dan yang akan memuliakan Nabi Isa karena ia akan mengambil beberapa keterangan dari apa yang telah diterangkan oleh Nabi Isa kepada kaumnya. Di dalam Kitab Injil Barnabas, kedatangan Nabi Muhammad SAW lebih jelas dinyatakan. Barnabas sendiri adalah nama seorang sahabat atau pembela Nabi Isa. Karenanya, Injil Barnabas ditulisnya sendiri dari wasiat yang didengarnya dari Nabi Isa AS. Di dalam kitab itu memberitakan kedatangan Nabi SAW, bahkan dijelaskan pula tentang peristiwa disalibnya Nabi Isa, bukanlah Nabi Isa yang disalib, melainkan Yahuda. Injil Barnabas termasuk injil yang kuno, yang tertulis pada abad pertama Masehi.
  • 13. 11 Dalam ayat di kitab Injil Barnabas, misalnya, disebutkan bahwa saat Nabi Isa AS memberitahu para hawari (penolong) bahwa beliau akan berpaling meninggalkan alam. Saat itu, Isa berkata agar hati mereka tidak bergoncang dan tidak takut. Sebab, Isa bukanlah yang menjadikan mereka, tetapi Allah yang menjadikan dan memelihara mereka. "Adapun tentang ketentuan tugasku, sesungguhnya aku datang untuk menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang dengan membawa tugas kelepasan alam ini." (Barnabas, 72:10). b. Kitab Suci Hindu Kitab suci umat Hindu terbagi menjadi tiga, yaitu Vedas, Upanishads, and Puranas. Ketiganya dibedakan berdasarkan umurnya, beberapa menyebutkan kitab tersebut berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu. Baru-baru ini telah ditemukan bahwa Nabi Muhammad SAW disebutkan dalam kitab-kitab tersebut. Dilansir Onislam.net, salah satu bukti yang mengejutkan adalah jazirah Maharshi Vyasa yang merupakan tempat suci umat Hindu, merupakan tanah Arab yang dirusak setan. Kemungkinan hal itu berasal dari pra-Islam pagan. Selanjutnya, disebutkan Mahamad, yang diperkirakan maksudnya adalah Muhammad, dimana dalam kitab tersebut digambarkan sebagai orang yang akan menuntun orang-orang yang sesat. Dalam kitab itu, disebutkan dia akan disunat, berjenggot, fasih, dia akan membuat revolusi besar, dia akan mengumumkan panggilan untuk beribadah, dia akan makan daging hewan halal yang bukan dari babi, dan dia akan melawan bangsa yang tidak beragama. Kesemua itu mengarah pada ciri-ciri Rasulullah Muhammad SAW. Bhavishya Purana yang merupakan salah satu Puranas terpenting, memberikan bukti lain. Disebutkan bahwa di negeri asing akan ada seorang guru spiritual yang bernama Muhammad. Dimana dia akan menjadi penghuni Arabia, dia akan
  • 14. 12 mengumpulkan kekuatan besar untuk melawan atau membunuh iblis dan Allah akan melindunginya dari lawan-lawannya. Kitab Upanishad, yang merupakan kitab tinggi dari Vedas, dan banyak digunakan sebagai literatur pelajar Hindu menyebutkan nama nabi Muhammad. Karena dalam kitab tersebut terdapat pengetahuan yang bersifat ketuhanan yang mengajarkan bagaimana mendekatkan diri kepada sang Khaliq. Selain itu juga, terdapat bukti penting yang disebutkan "tidak ada tuhan kecuali Allah", dan itu disebutkan lebih dari sekali. Disebutkan pula deskripsi untuk Allah, yaitu nama dewa adalah Allah, Dia adalah salah satu, Raja seluruh dunia, Dia adalah yang Terbesar dari semua, Terbaik, Paling Sempurna, paling suci dari semua, Memelihara dari seluruh dunia, yang merupakan pengejawantahan bumi dan ruang, dan Tuhan dari semua ciptaan. Dia menciptakan matahari, bulan, bintang-bintang, dan langit. Dia Memelihara dari semua burung, binatang, hewan yang hidup di laut dan mereka yang tidak terlihat oleh mata. Dia adalah Penghapus segala kejahatan dan bencana, dan Muhammad adalah Rasul Allah. Dalam Atharva Veda disebutkan 'yang patut dipuji' yang setiap orang harus memujinya, dan disebutkan namanya Muhammad. Disebutkan pula Muhammad adalah sosok penunggang unta. Menariknya, hal itu kontras karena nabi Indian dilarang untuk menunggang unta. Dan nabi Isa disebutkan mengendarai keledai bukan unta. Sehingga jelaslah yang dimaksud sang pengendara unta adalah Muhammad. Pada mantra ketujuh menyebutkan ada orang yang akan menuntun semua manusia, dan Muhammad selalu menegaskan tidak ada pengkhususan yang dituntun, bukan hanya bangsa Israel ataupun bangsa Arab saja, melainkan seluruh umat. Kemudian pada Mantra keenam berbicara tentang beberapa orang pemberani yang kalah tanpa pertempuran dan jumlah lawan mereka adalah 10 ribu. Hal itu bisa menjadi acuan untuk pertempuran sekutu atau parit yang berlangsung pada masa Nabi Muhammad.
  • 15. 13 Jumlah orang-orang yang melakukan pengepungan di sekitar Madinah memang 10 ribu, dan mereka kalah tanpa pertempuran karena Allah mengirimkan badai yang akhirnya setelah pengepungan panjang, memaksa mereka untuk meninggalkan lokasi. Selanjutnya, dalam Rig Veda, yang berbicara tentang seseorang yang digambarkan sebagai jujur dan dapat dipercaya, kuat dan murah hati yang akan menjadi terkenal dengan 10 ribu. Semua ini adalah karakteristik dari Nabi Muhammad, dan jumlah 10 ribu mungkin dimaksudkan untuk jumlah para sahabat Nabi Muhammad yang masuk dalam pemenangan Makkah.
  • 16. 14 4. NAHI MUNKAR (DALIL, KEUTAMAANNYA, CONTOH KASUSNYA) Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kekhususan dan keistimewaan umat Islam yang akan mempengaruhi kemulian umat Islam. Sehingga Allah kedepankan penyebutannya dari iman dalam firman-Nya, Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik“. [Ali Imron :110] Demikian pula, Allah membedakan kaum mukminin dari kaum munafikin dengan hal ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana“.[At-Taubah:71] Ketika membawakan kedua ayat diatas, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,”Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan, umat Islam adalah umat terbaik bagi segenap umat manusia. Umat yang paling memberi manfaat dan baik kepada manusia. Karena mereka telah menyempurnakan seluruh urusan kebaikan dan kemanfaatan dengan amar ma’ruf nahi mungkar. Mereka tegakkan hal itu dengan jihad di jalan Allah dengan jiwa dan harta mereka. Inilah anugerah yang sempurna bagi manusia. Umat lain tidak memerintahkan setiap orang kepada semua perkara yang ma’ruf (kebaikan) dan melarang semua kemungkaran. Merekapun tidak berjihad untuk itu. Bahkan sebagian mereka sama sekali tidak berjihad. Adapun yang berjihad -seperti Bani Israil- kebanyakan jihad mereka untuk mengusir musuh dari negerinya. Sebagaimana orang yang jahat dan dzalim berperang bukan karena menyeru kepada petunjuk dan kebaikan, tidak pula untuk amar ma’ruf nahi mungkar. Hal ini digambarkan dalam ucapan Nabi Musa Alaihissallam.
  • 17. 15 Artinya: Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena kamu takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. Mereka berkata,”Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa. Sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya. Jika mereka keluar daripadanya, pasti kami akan memasukinya”. Berkatalah dua orang diantara orang- orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya,”Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu. Maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. Mereka berkata,”Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”. [Al-Maidah : 21-24] Demikian pula firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil (sesudah Nabi Musa wafat) ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka, “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah”. Nabi mereka menjawab,”Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Mereka menjawab,”Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak-anak kami”. Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja diantara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang dzalim“. [Al-Baqarah:246]
  • 18. 16 Mereka berperang lantaran diusir dari tanah air beserta anak-anak mereka. Sudah demikian ini, mereka pun masih melanggar perintah. Sehingga tidak dihalalkan begi mereka harta rampasan perang. Demikan juga tidak boleh mengambil budak-budak tawanan perang. Demikianlah anugerah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada umat Islam. Dia menjadikan amar ma’ruf nahi mungkar sebagai salah satu tugas penting Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan beliau diutus untuk itu, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu- belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung“. [Al- A’raaf : 157). Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan orang-orang yang selalu mewarisi tugas utama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, bahkan memerintahkan umat ini untuk menegakkannya, dalam firman-Nya. Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“. [Al-Imron:104] Tugas penting ini sangat luas jangkauannya, baik zaman atau tempat. Meliputi seluruh umat dan bangsa dan terus bergerak dengan jihad dan penyampaian ke seluruh belahan dunia. Tugas ini telah diemban umat Islam sejak masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai sekarang hingga hari kiamat nanti.
  • 19. 17 HUKUM AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR Amar ma’ruf nahi mungkar merupakan kewajiban yang dibebankan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada umat Islam sesuai kemampuannya. Ditegaskan oleh dalil Al Qur’an dan As-Sunnah serta Ijma’ para Ulama. Dalil Al Qur’an Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“.[Al-Imran:104]. Ibnu Katsir berkata dalam menafsirkan ayat ini,”Maksud dari ayat ini, hendaklah ada sebagian umat ini yang menegakkan perkata ini”. Dan firman-Nya. Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah“. [Al-Imran :110]. Umar bin Khathab berkata ketika memahami ayat ini,”Wahai sekalian manusia, barang siapa yang ingin termasuk umat tersebut, hendaklah menunaikan syarat Allah darinya”. Dalil Sunnah Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Artinya: “Barang siapa yang melihat satu kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman“. [HR Muslim]. Sedangkan Ijma’ kaum muslimin, telah dijelaskan oleh para ulama, diantaranya: Ibnu Hazm Adz Dzahiriy, beliau berkata, “Seluruh umat telah bersepakat mengenai kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar, tidak ada perselisihan diantara mereka sedikitpun”. Abu Bakr al- Jashshash, beliau berkata,”Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
  • 20. 18 menegaskan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar melalui beberapa ayat dalam Al Qur’an, lalu dijelaskan Rasulullah n dalam hadits yang mutawatir. Dan para salaf serta ahli fiqih Islam telah berkonsensus atas kewajibannya”. An-Nawawi berkata,”telah banyak dalil-dalil Al Qur’an dan Sunnah serta Ijma yang menunjukkan kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar” Asy-Syaukaniy berkata,”Amar ma’ruf nahi mungkar termasuk kewajiban, pokok serta rukun syari’at terbesar dalam syariat. Dengannya sempurna aturan Islam dan tegak kejayaannya”. Jelaslah kewajiban umat ini untuk beramar ma’ruf nahi mungkar. DERAJAT KEWAJIBAN AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR Pendapat pertama memandang kewajiban tersebut adalah fardhu ‘Ain. Ini merupakan pendapat sejumlah ulama, diantaranya Ibnu Katsir, Az Zujaaj, Ibnu Hazm .Mereka berhujjah dengan dalil-dalil syar’i, diantaranya: 1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“. [Ali Imran:104] 2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik“. [Ali Imran :110] Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan syarat bergabung dengan umat Islam yang terbaik, yaitu dengan amar ma’ruf nahi mungkar dan iman. Padahal bergabung kepada umat ini, hukumnya fardu ‘ain. Sebagaimana firman-Nya: Artinya: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang- orang yang berserah diri.” [Fushilat :33]
  • 21. 19 Sehingga memiliki sifat-sifat tersebut menjadi fardhu ‘ain. Sebagaimana Umar bin Al Khathab menganggapnya sebagai syarat Allah bagi orang yang bergabung ke dalam barisan umat Islam. Beliau berkata setelah membaca surat Ali Imran:110,”Wahai sekalian manusia, barang siapa yang ingin termasuk umat tersebut, hendaklah menunaikan syarat Allah darinya” Sedangkan pendapat kedua memandang amar ma’ruf nahi mungkar fardhu kifayah. Ini merupakan pendapat jumhur ulama. Diantara mereka yang menyatakan secara tegas adalah Abu Bakr Al-Jashash, Al-Mawardiy, Abu Ya’la Al-Hambaliy, Al Ghozaliy, Ibnul Arabi, Al Qurthubiy, Ibnu Qudamah, An-Nawawiy, Ibnu Taimiyah, Asy-Syathibiy dan Asy-Syaukaniy. Mereka berhujjah dengan dalil-dalil berikut ini: 1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung“. [Ali Imran:104] 2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. Artinya: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya“. [At-Taubah : 122] Hukum tafaquh fiddin (memperdalam ilmu agama) adalah fardhu kifayah. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan sekelompok kaum mukminin dan tidak semuanya untuk menuntut ilmu. Oleh karena itu orang yang belajar dan menuntut ilmu tersebut yang bertanggung jawab memberi peringatan, bukan seluruh kaum muslimin. Demikian juga jihad, hukumnya fardhu kifayah. Syeikh Abdurrahman As Sa’diy menyatakan,”Sepatutnya kaum muslimin mempersiapkan orang yang menegakkan setiap kemaslahatan umum mereka. Orang yang meluangkan seluruh waktunya dan bersungguh-sungguh serta tidak bercabang,
  • 22. 20 untuk mewujudkan kemaslahatan dan kemanfatan mereka. Hendaklah arah dan tujuan mereka semuanya satu, yaitu menegakkan kemaslahatan agama dan dunianya” 3. Tidak semua orang dapat menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Karena orang yang menegakkannya harus memiliki syarat-syarat tertentu. Seperti mengetahui hukum-hukum syari’at, tingkatan amar makruf nahi mungkar, cara menegakkannya, kemampuan melaksanakannya. Demikian juga dikhawatirkan bagi orang yang beramar ma’ruf nahi mungkar bila tanpa ilmu akan berbuat salah. Mereka memerintahkan kemungkaran dan mencegah kema’rufan atau berbuat keras pada saat harus lembut dan sebaliknya. 4. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala Artinya: “(yaitu)orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allahlah kembali segala urusan“. [QS. 22:41] Imam Al Qurthubiy berkata,”Tidak semua orang diteguhkan kedudukannya dimuka bumi, sehingga hal tersebut diwajibkan secara kifayah kepada mereka yang diberi kemampuan untuknya” Oleh karena itu Syeikh Islam Ibnu Taimiyah menyatakan,”Demikian kewajiban amar ma’ruf nahi mungkar. Hal ini tidak diwajibkan kepada setiap orang, akan tetapi merupakan fardhu kifayah” Akan tetapi hukum ini bukan berarti menunjukkan bolehnya seseorang untuk tidak berdakwah, atau beramar makruf nahi mungkar. Karena terlaksananya fardhu kifayah ini dengan terwujudnya pelaksanaan kewajiban tersebut. Sehingga apabila kewajiban tersebut belum terwujud pelaksanaannya oleh sebagian orang, maka seluruh kaum muslimin terbebani kewajiban tersebut. Pelaku amar makruf nahi mungkar adalah orang yang menunaikan dan melaksanakan fardhu kifayah. Mereka memiliki keistimewaan lebih dari orang yang melaksanakan fardhu ‘ain. Karena pelaku fardhu ‘ain hanya menghilangkan dosa dari dirinya sendiri, sedangkan pelaku fardhu kifayah menghilangkan dosa dari dirinya dan kaum muslimin seluruhnya. Demikian juga fardhu ‘ain jika ditinggalkan, maka hanya
  • 23. 21 dia saja yang berdosa, sedangkan fardhu kifayah jika ditinggalkan akan berdosa seluruhnya. Pendapat ini Insya Allah pendapat yang rajih. Wallahu a’lam. Amar makruf nahi mungkar dapat menjadi fardhu ‘ain, menurut kedua pendapat diatas, apabila : Pertama : Ditugaskan oleh pemerintah. Al Mawardi menyatakan,”Sesungguhnya hukum amar makruf nahi mungkar fardhu ‘ain dengan perintah penguasa”. Kedua : Hanya dia yang mengetahui kema’rufan dan kemungkaran yang terjadi. An Nawawiy berkata,”Sesungguhnya amar makruf nahi mungkar fardhu kifayah. Kemudian menjadi fardhu ‘ain, jika dia berada ditempat yang tidak mengetahuinya kecuali dia”. Ketiga : Kemampuan amar makruf nahi mungkar hanya dimiliki orang tertentu. Jika kemampuan menegakkan amar makruf nahi mungkar terbatas pada sejumlah orang tertentu saja, maka amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain bagi mereka. An Nawawi berkata,”Terkadang amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain, jika berada di tempat yang tidak mungkin menghilangkannya kecuali dia. Seperti seorang yang melihat istri atau anak atau budaknya berbuat kemungkaran atau tidak berbuat kema’rufan”. Keempat : Perubahan keadaan dan kondisi. Syeikh Abdul Aziz bin Baaz memandang amar makruf nahi mungkar menjadi fardhu ‘ain dengan sebab perubahan kondisi dan keadaan, ketika beliau berkata, “Ketika sedikitnya para da’i. Banyaknya kemungkaran dan kebodohan yang merata, seperti keadaan kita sekarang ini, maka dakwah menjadi fardhu ‘ain atas setiap orang sesuai dengan kemampuannya”. 7 Keutamaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar a. Gugurnya Kewajiban Jika seseorang telah melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar maka gugurlah kewajibannya, berhasil ataupun tidak berhasil. Karena tugasnya hanyalah menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran semampunya, sedangkan hasilnya
  • 24. 22 Allahlah yang menentukannya. Sehingga ketika ia telah melaksanakan kewajiban, maka di akhirat ia tidak akan dituntut lagi. Dalam kisah ‘Ashhabussabt’ yaitu orang-orang dari bani Israel yang melanggar perintah Allah untuk beribadah di hari Sabtu dan meninggalkan kegiatan duniawi, orang-orang shaleh diantara mereka menasehati mereka walaupun mereka tahu bahwa bani israel sangat sulit dianasehati, namun mereka ingin melepaskan tanggung jawab dihadapan Allah ta’ala : Artinya: “Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang Amat keras?” mereka menjawab: “Agar Kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.” (QS. Al- A’raf : 164) b. Suatu Bentuk Syukur Sekaligus Mendapatkan Pahala Sedekah Amar ma’ruf nahi munkar adalah bentuk syukur seorang hamba kepada Allah subhanahu wata’ala atas segala nikmatnya khususnya nikmat sehat. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Artinya: “Setiap persendian anggota tubuh salah seorang di antara kalian menanggung kewajiban bersedekah setiap paginya; maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah.” (HR. muslim No.720) Sedangkan orang yang senantiasa bersyukur Allah akan menambah nikmatnya, Allah berfiman: Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
  • 25. 23 mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.” (QS. Ibrahim: 7) c. Turunnya Rahmat Allah Ta’ala Diantara sebab turunnya rahmat Allah subhanahu wata’ala adalah amar ma’ruf nahi munkar. Karena dengannyalah masyarakat menjadi terkontrol, dengannyalah mereka terdorong melakukan kebaikan walaupun sedikit, dan dengannyalah api kemungkaran bisa padam. Sehingga dengan adanya amar ma’ruf nahu munkar penduduk suatu negeri akan menjadi orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman : Artinya: “Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf :96) d. Dihapusnya Dosa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Artinya” “Fitnah seorang laki-laki di tengah keluarganya, hartanya, dirinya, anaknya dan tetangganya, dapat dihapuskan dengan puasa, shalat, shadaqah dan amar ma’ruf nahi mungkar” (HR. Bukhari) e. Dikabulkannya Do’a Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Artinya: “Serulah kepada kebaikan, dan cegahlah kemungkaran sebelum kalian berdoa sedang Allah tidak mengabulkannya.” (HR. Ibnu Majah) f. Mendapat Kabar Gembira Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah
  • 26. 24 berbuat Munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang- orang mukmin itu.” (QS. At-Taubah : 112) g. Termasuk Orang-orang yang Beruntung, Allah berfirman: Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104) Contoh Perbuatan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Amar ma’ruf nahi munkar dapat ditunjukkan dengan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Ma’ruf meliputi seluruh perbuatan baik, sedangkan munkar mencakup seluruh perbuatan buruk. Dalam ajaran Islam, contoh perbuatan ma'ruf diantaranya mengamalkan rukun Islam, bersikap jujur, sabar, membantu orang yang membutuhkan, sedekah, silaturahmi, menghormati orang tua, menuntut ilmu, menjaga hak sesama, menjaga aurat dan perbuatan terpuji lainnya. Sementara itu, kebalikan dari ma'ruf adalah munkar. Menurut Muhammad Ali Ash-Shabuni dalam kitab tafsirnya (1997:220) mengatakan, munkar adalah perbuatan yang dilarang oleh syariat dan dianggap buruk oleh akal sehat. Adapun contoh perbuatan munkar antara lain berbohong, iri dan dengki, takabur, nifak, mengadu domba, berbuat zalim, menyuap, memukul, membunuh, dan perbuatan yang tidak dibenarkan oleh Islam. Dalam pandangan Islam, menyeru kepada kebenaran dan menegakkannya, menafkahkan harta di jalan Allah SWT, dan berjuang melawan kezaliman merupakan perbuatan penting yang ditekankan dalam nahi munkar. Sehingga sudah menjadi kewajiban manusia untuk menghidupkan dan memelihara perbuatan ma’ruf serta menghilangkan perbuatan munkar. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang berbunyi:
  • 27. 25 Artinya : “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan mereka menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.”( Qs.Ali Imron(3) : 114) Amr Ma'ruf (Mengajak Kebajikan) Contohnya : 1. Mengajak teman kita ke masjid untuk sholat 2. Mengajak teman kita mengaji ilmu agama. 3. Mengajak sahabat kita belajar alquran 4. Mengajak sahabat kita untuk berpuasa penuh di bulan ramadhan 5. Mengajak orang untuk besedekah di masjid 6. Mengajak Saudara untuk mengumpulkan dana bantuan fakir miskin 7. Mengajak teman kita belajar bersama agar tidak mencontoh saat ujian 8. Mengajak teman kita agar lebih sopan terhadap orang tua 9. Mengajak teman kita untuk berdzikir supaya tidak kebiasaan berkata kotor 10. Mengajak teman kita untuk saling tolong menolong dalam kebaikan. Nahi Munkar (Mencegah Kemungkaran) Contohnya : 1. Mencegah teman kita yang hendak mencuri sandal ketika habis sholat berjamaah 2. Mencegah teman kita yang hendak mabuk-mabuk an 3. Mencegah teman kita yang hendak berkelahi 4. Mencegah teman kita yang hendak mencontoh saat ujian 5. Mencegah sahabat kita yang mau membunuh orang lain 6. Mencegah teman kita yang mau melakukan judi 7. Mencegah sahabat kita yang mau bunuh diri 8. Mencegah teman kita yang hendak membatalkan puasa ramadhannya 9. Mencegah teman kita yang mau mengganggu orang sholat di masjid 10. Mencegah teman kita yang mau mencelakahi orang lain di jalan raya (Membegal)
  • 28. 26 5. FITNAH AKHIR ZAMAN (DALIL-DALILNYA, PENJELASANNYA, TANDA-TANDANYA: BAIK YANG SUDAH NAMPAK ATAUPUN YANG BELUM NAMPAK), KEMUNCULAN DUKHON, DAJJAL, IMAM MAHDI, NABI ISA A.S, YAKJUJ-MAKJUJ, KIAMAT QUBRO) Sejumlah tanda mengenai akhir zaman telah banyak dijabarkan dan ditemui melalui hadits-hadits Nabi. Ciri-ciri akhir zaman pun ditandai dengan ciri kecil (sugra) dan ciri besar (kubra). Salah satu tanda akhir zaman yakni tersebarnya fitnah dan kejahatan yang semakin semarak. Dilansir di Mawdoo, Jumat (18/12), terdapat sejumlah hadits Nabi yang menunjukkan kondisi bangsa di akhir zaman. Di antara hadits yang menunjukkan itu yakni penegasan manusia yang cenderung mencintai dunia, pekerja yang malang, kurangnya ilmu, tersebarnya kejahatan, dan lain sebagainya. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA: Yang artinya: “Akan tiba masanya muncul orang-orang yang tidak peduli mempertanyakan, dari mana kekayaan yang dihimpun bersumber? Apakah itu halal ataukah haram.” Di dalam hadits lain, Rasulullah juga mengingatkan tentang perkara akhir zaman dan pertanda yang menyertainya. Ini sebagaimana hadits riwayat Abu Hurairah RA: Yang artinya: “Akan datang tahun-tahun penuh kedustaan yang menimpa manusia, pendusta dipercaya, orang jujur didustakan, pengkhianatan terhadap amanah yang diberi, orang yang jujur dikhianati, dan ruwaibidhah ikut berkomentar. Lalu ditanya, apa itu ruwaibidhah? Beliau menjawab: orang-orang bodoh yang mengurusi urusan perkara umum.” Seperti kata Gus Baha, ”Ketika saya baca hadist di Bukhori dan Muslim, termasuk alamatnya kiamat, banyak zina, dan ilmu itu hilang. Dunia akan mengalami kebodohan massal.”
  • 29. 27 Dijelaskan di akhir zaman, hukum kalah dengan etika. Paling mudah, contohnya hukum mengorder pelacur adalah haram. Namun etika di masyarakat mengatakan bahwa si pemberi order itu disebut orang baik jika dia mau membayar. Contoh lain, haram nonton konser yang mengumbar aurat. Namun, etika masyarakat menyatakan siapapun yang menonton konser yang mengumbar aurat itu adalah orang baik jika dia mau membayar tiket dan berlaku sopan selama pertunjukan. Ini yang kita takutkan. Hukum tak ada lagi karena kalah oleh etika yang berlaku di masyarakat meski etika itu salah. Yang paling kita takutkan adalah kebaikan dalam keburukan. Orang berlaku buruk namun masyarakat mengatakan itu baik, sehingga orang itu tidak pernah instropeksi bahwa sebenarnya perilakunya itu buruk. Orang-orang di zaman dahulu berhasil menjaga iman dan ketaatannya kepada Allah ketika diuji dengan kemiskinan. Namun gagal mempertahankan keimanan ketika diuji dengan harta dan kekayaan seperti Tsa’labah dan Qarun. Berbeda dengan kita. Sekarang kebanyakan dengan ujian kemiskinan saja gagal menjaga iman dan taat pada Allah. Apalagi diuji kekayaan dan kedudukan. Tentu akan membuat lebih gagal lagi dengan sifat-sifat kesombongan dan keangkuhan yang akan timbul karena merasa hebat dengan sedikit kelebihan yang Allah berikan. Tgk Umar Rafsanjani, ketua Umum Majelis Pengajian dan Zikir Tastafi Kota Banda Aceh sebagaimana dilansir serambinews.com, mengungkapkan, di akhir zaman, fitnah dan ujian yang akan dialami oleh umat Islam tidak lagi bersifat pribadi dan kelompok, tapi kolektif dan dirasakan oleh seluruh umat. Fitnah ini sangat dahsyat, antara lain ketika kebohongan diyakini oleh masyarakat banyak sebagai kebenaran dan kebenaran justru dinilai sebagai dusta atau hoax. Tanda- tanda Akhir Zaman Menurut Islam Merupakan indikasi-indikasi kiamat yang mendahuluinya dan menunjukkan kedekatan (waktunya) sementara kiamat sendiri dapat dipisahkan menjadi tiga yakni pertama kiamat kecil adalah kematian manusia. Kemudian yang kedua, kiamat sedang yaitu meninggalnya generasi satu abad tertentu. Ketiga, kiamat besar yaitu kebangkitannya manusia dari kubur mereka untuk dihisab dan dibalas amalan- amalannya di dunia.
  • 30. 28 Al-Qurthubi menyebutkan bahwa ada hadits lain yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar tersebut akan terjadi secara berurutan, yakni hadits Muslim dari Hudzaifah dalam riwayat yang berbeda, yang menyebutkan bahwa tanda yang pertama kali muncul adalah tiga gerhana. Namun, Al-Qurthubi menjelaskan bahwa kejadian ini sudah pernah terjadi di masa Rasul SAW. Sedangkan tanda-tanda setelahnya masih banyak diperdebatkan urutannya. Berdasarkan kepastian urutannya masih diperdebatkan. Begitu juga waktu kejadiannya. Ada yang menyebut bahwa sebagian sudah terjadi ada juga yang menyebutnya belum terjadi, bahkan perdebatan ini sudah terjadi pada masa sahabat. Apabila ada kejadian di masa sekarang yang sesuai dengan tanda-tanda kiamat besar yang sudah terjadi seperti disebutkan dalam berbagai hadits tersebut, belum tentu itu menjadi tanda yang pasti. Bisa saja kejadian yang sama akan terjadi di masa mendatang karena Rasul sendiri tidak mengetahui kapan tanda-tanda tersebut terjadi. Berikut ini informasi mengenai tanda-tanda akhir zaman menurut Islam 1. Turunnya Nabi Isa Tanda akhir zaman menurut Islam yang pertama adalah turunnya Nabi Isa. Dalam surat Ali Imran Ayat 55, mengatakan bahwa Nabi Isa tidaklah dibunuh oleh orang-orang Yahudi, melainkan Allah mengangkat Nabi Isa ke langit. Saat hari kiamat besar terjadi nantinya Nabi Isa diturunkan kembali ke bumi untuk membunuh Dajjal. 2. Munculnya Yajuj dan Majuj Tanda akhir zaman berikutnya adalah munculnya Ya’juj dan Ma’juj. Kedua suku tersebut akan muncul pada akhir zaman. Mereka dikisahkan memiliki kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka Bumi. Mereka akan berperang melawan Nabi Isa beserta pasukannya di Bukit Thursina. 3. Munculnya Api yang Mengumpulkan Manusia Kiamat akan terjadi ketika api keluar dari Yaman. Nantinya api akan menggiring manusia ke Syam. Hal ini telah dijelaskan dalam hadist yang berbunyi: “Kiamat tidak akan terjadi sampai keluar api di tanah Hijaz, yang akan menerangi leher onta daerah Bushra.” (HR. Bukhari 7118 & Muslim 2902) 4. Munculnya Binatang Besar
  • 31. 29 Pada ayat Al-Qur’an mengatakan akan ada binatang besar yang hadir di Bumi untuk menunjukkan kekuasaan Allah SWT. Tanda-tanda kiamat besar yang sudah terjadi ini telah dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an yang berbunyi: “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia tidak yakin kepada ayat- ayat Kami” (Qs. An Naml ayat 82). 5. Munculnya Dajjal Tanda akhir zaman berikutnya adalah munculnya Dajjal. Dajjal merupakan sosok yang diceritakan hanya memiliki satu mata dengan mata sebelah kanan yang buta. Diceritakan bahwa Dajjal akan membawa fitnah besar yang akan merenggut keimanan sehingga banyak orang yang akan mendengar seruannya. 6. Munculnya Asap atau Kabut yang Mematikan Tanda akhir zaman lainnya adalah munculnya asap. Dukhan atau asap merupakan satu di antara tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan penyakit seperti flu. Penyakit akibat flu ini muncul di kalangan orang-orang beriman dan akan mematikan semua orang kafir. 7. Matahari Akan Terbit dari Barat Terakhir, tanda akhir zaman selanjutnya adalah matahari akan muncul dari arah matahari terbenam. 8. Kemunculan Imam Mahdi, Pemimpin Mulia di Akhir Zaman Imam Mahdi adalah sosok pemimpin akhir zaman yang sangat mulia. Konon, sosoknya akan memerintah selama 7 tahun dengan memberikan kenikmatan kepada umatnya, nikmat yang belum pernah diberikan selain olehnya. 9. Kiamat Qubro Diartikan sebagai kiamat besar yang menyebabkan kehancuran seluruh alam semesta beserta isinya. Banyak diantara makhluk Allah SWT yang akan beriman pada saat terjadinya kiamat kubro, akan tetapi semua perbuatan itu sudah tidak berguna lagi. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Abu dawud berikut ini, artinya: "Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga matahari terbit dari sebelah barat. Maka, apabila matahari terbit dari sebelah barat, lalu manusiapun akan beriman seluruhnya. Akan tetapi, kelakuan yang demikian itu di saat tidak berguna lagi keimanan seseorang yang belum pernah beriman sebelum beriman setelah kejadian
  • 32. 30 tersebut atau memang berbuat kebaikan dengan keimanan yang sudah dimilikinya itu." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
  • 33. 31 Daftar Pustaka Arthasalina, Dian Septi. 2020. “Kenikmatan Terkadang Merugikan, Ini Arti Istidraj dan Ciri-cirinya”, https://jabar.idntimes.com/life/education/dian- arthasalina/pengertian-istidraj-regional-jabar/3. Diakses pada tanggal 1 Juni 2021. Berita, Hari Ini. 2021. “Pengertian Istidraj Lengkap dengan Ciri-cirinya”, https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-istidraj-lengkap-dengan-ciri- cirinya-1vBe1EkNH6F/full. Diakses pada tanggal 1 Juni 2021. Febriani, Dina Fitri., dan M. Zubir. 2020. “Istidraj dalam al-Quran Perspektif Imam al Qurthubi”. Istinarah, 2, I, hlm. 76-90. Hisyam, Ummar Projects. 2014. “ IMAN - Istidraj (memperdaya) (7 ayat)”, https://sayahafiz.com/index/7/IMAN/5109/Istidraj%20(memperdaya).html. Diakses pada tanggal 1 Juni 2021. Maulana, Tommy. 2020. “Perhatikan Ayat Tentang Istidraj, Jangan Sampai Terbuai”, https://umroh.com/blog/perhatikan-ayat-tentang-istidraj-jangan-sampai-terbuai/. Diakses pada tanggal 1 Juni 2021. Kamil, Insan. 2020. “Musibah, Bentuk Kasih Sayang Allah”, https://www.hidayatullah.com/none/read/2020/04/03/181036/musibah-bentuk- kasih-sayang-allah.html. Diakses pada tanggal 3 Juni 2021. Nashrullah, Nashih. 2020. “Semakin Allah Cinta Hamba, Kian Berat Ujian Akan Dihadapi”, https://republika.co.id/berita/q6z4tn320/semakin-allah-cinta-hamba- kian-berat-ujian-akan-dihadapi. Diakses pada tanggal 3 Juni 2021. Sakinah, Kiki., dan Nashih Nashrullah. 2019. “Ternyata Kehadiran Muhammad SAW Disebut Taurat dan Injil”,
  • 34. 32 https://www.republika.co.id/berita/q0a6df320/ternyata-kehadiran-muhammad- saw-disebut-taurat-dan-injil. Diakses pada tanggal 5 Juni 2021. C35., dan Ilham. 2015. “Masya Allah, Nabi Muhammad Dijelaskan Kitab Suci Hindu”, https://www.republika.co.id/berita/nshjjs361/emmasya-allahem-nabi- muhammad-dijelaskan-kitab-suci-hindu. Diakses pada tanggal 5 Juni 2021. Syamhudi, Ustadz Kholid. Unknown.”Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Menurut Hukum Islam”, https://almanhaj.or.id/2708-amar-maruf-nahi-mungkar-menurut-hukum- islam.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021. Haq, Arinal. 2015. “7 Keutamaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar”, https://www.hisbah.net/7-keutamaan-amar-maruf-nahi-munkar/. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021. Brainly. 2015. “Contoh 10 amar ma'ruf dan nahi munkar ?”, https://brainly.co.id/tugas/2536545. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021. Berita, Hari Ini. 2021. “Contoh Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam Perbuatan Sehari- hari”, https://kumparan.com/berita-hari-ini/contoh-amar-maruf-nahi-munkar- dalam-perbuatan-sehari-hari-1v0Azt3SbAp/full. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021. Damayanti, Imas., dan Nashih Nashrullah. 2020. “Fenomena Akhir Zaman yang Disebut Rasulullah SAW Terbukti?”, https://www.republika.co.id/berita/qll4lm320/fenomena-akhir-zaman-yang- disebut-rasulullah-saw-terbukti%C2%A0. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021. Arifin. 2020. “Ini Fitnah Akhir Zaman yang Bikin Ulama Nangis”, https://smol.id/2020/07/09/ini-fitnah-akhir-zaman-yang-bikin-ulama-nangis/. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021.
  • 35. 33 Astuti, Novi Fuji. 2021. “7 Tanda Akhir Zaman Menurut Islam, Berikut Penjelasannya”, https://www.merdeka.com/jabar/7-tanda-akhir-zaman-menurut- islam-berikut-penjelasannya-kln.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021. Berita, Terkini. 2021. “Tanda Kemunculan Imam Mahdi, Pemimpin Mulia di Akhir Zaman”, https://kumparan.com/berita-terkini/tanda-kemunculan-imam-mahdi- pemimpin-mulia-di-akhir-zaman-1v5kDR4QhsY/full. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021. Tyas, Dini Arining. 2021. “10 Tanda-Tanda Kiamat Menurut Rasulullah SAW yang Perlu Diketahui Otolovers Muslim”, https://www.otosia.com/berita/10-tanda- tanda-kiamat-menurut-rasulullah-saw-yang-perlu-diketahui-otolovers-muslim- kln.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2021.