SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Revisi Rencana
Tata Ruang Wilayah
Kabupaten/Kota
Fungsi RTRW Kabupaten secara lebih rinci adalah:
sebagai:
❑ Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
❑ Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah di Kabupaten
❑ Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah di Kabupaten
untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah Kabupaten
❑ Acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten
❑ Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten
❑ Acuan dalam administrasi pertanahan
❑ Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/ pengembangan
wilayah kabupaten yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perizinan,
pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi
Substansi RTRW dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Alur Proses Penetapan RTRW Kabupaten/Kota
Pelaksanaan pemanfaatan ruang RTRW Kabupaten tersebut telah berjalan 5 tahun
sehingga perlu dilakukannya proses peninjauan kembali, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah nomor 15 tahun 2010 pasal 82 yang menyebutkan peninjauan kembali
rencana tata ruang dilakukan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Mengapa
RTRW Kab.
perlu di
Revisi ?
Terbitnya UU 11/2020 tentang Cipta Kerja dan
peraturan turunannya yang berdampak besar terhadap
kebijakan nasional khususnya dalam penataan ruang,
seperti integrasi tata ruang darat dan laut, KKPR,
hirarki produk RTR, regulasi bidang kehutanan dan
pertanahan, serta regulasi terkait informasi geospasial.
Terjadinya perubahan - untuk mengakomodir
perubahan-perubahan kebijakan nasional yang dapat
mempengaruhi penyelenggaraan penataan ruang di
daerah.
Perlu penyesuaian dengan dinamika pembangunan di
daerah seperti sistem perkotaan nasional, jalan tol,
bandar udara, pelabuhan, dan jalur kereta api dlsbgnya.
isu-isu perkembangan dan dinamika pembangunan
yang terjadi di Kabupaten
Perubahan pemanfatan yang terjadi yaitu adanya
berbagai pengembangan infrastruktur yang telah
direncanakan
Pengembangan berbagai infrastruktur tersebut tentunya
berpengaruh terhadap perubahan struktur ruang serta
pola ruang di kabupaten
Bagaimana
Tata Cara
Revisi RTRW
Kab.? PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11
TAHUN 2021 TENTANG
TATA CARA PENYUSUNAN, PENINJAUAN
KEMBALI, REVISI, DAN PENERBITAN
PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA
RUANG WILAYAH PROVINSI, KABUPATEN, KOTA,
DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
Ketentuan peninjauan kembali serta revisi rencana tata ruang dilakukan
1 kali dalam periode 5 tahun.
Peninjauan kembali terhadap dokumen RTR dapat dilakukan lebih dari
1 kali dalam periode 5 tahun apabila terjadi perubahan lingkungan
strategis berupa bencana alam skala besar, perubahan batas teritorial
negara, perubahan batas daerah, atau perubahan kebijakan nasional
yang bersifat strategis.
PERATURAN MENTERI
AGRARIA DAN TATA
RUANG/ KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2021
TENTANG
TATA CARA PENYUSUNAN,
PENINJAUAN KEMBALI,
REVISI, DAN PENERBITAN
PERSETUJUAN SUBSTANSI
RENCANA TATA RUANG
WILAYAH PROVINSI,
KABUPATEN, KOTA, DAN
RENCANA DETAIL TATA
RUANG
Permohonan Peninjauan kembali dan Revisi terhadap dokumen
rencana tata ruang dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :
❑ pengajuan permohonan peninjauan kembali oleh pemerintah daerah kepada
Menteri ATR atau
❑ pengajuan rekomendasi peninjauan kembali dan revisi rencana tata ruang
akibat ketidaksesuaian yang diajukan oleh Menko Perekonomian kepada
Menteri ATR.
Adapun Menko Perekonomian dapat menetapkan rekomendasi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan apabila terjadi ketidaksesuaian antara rencana
tata ruang dengan batas daerah, dengan kawasan hutan, atau ketidaksesuaian
RTRW Provinsi dengan RTRW Kabupaten/Kota.
Revisi rencana tata ruang yang dilakukan, dilaksanakan dengan tetap
menghormati hak kepemilikan yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
PERATURAN MENTERI
AGRARIA DAN TATA
RUANG/ KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2021
TENTANG
TATA CARA PENYUSUNAN,
PENINJAUAN KEMBALI,
REVISI, DAN PENERBITAN
PERSETUJUAN SUBSTANSI
RENCANA TATA RUANG
WILAYAH PROVINSI,
KABUPATEN, KOTA, DAN
RENCANA DETAIL TATA
RUANG
PERATURAN MENTERI
AGRARIA DAN TATA
RUANG/ KEPALA BADAN
PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2021
TENTANG
TATA CARA PENYUSUNAN,
PENINJAUAN KEMBALI,
REVISI, DAN PENERBITAN
PERSETUJUAN SUBSTANSI
RENCANA TATA RUANG
WILAYAH PROVINSI,
KABUPATEN, KOTA, DAN
RENCANA DETAIL TATA
RUANG
Alur Proses Peninjauan Kembali dan Revisi Dokumen RTR
Peninjauan kembali dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu
(i) penetapan pelaksanaan peninjauan kembali,
(ii) pelaksanaan peninjauan kembali dan
(iii) perumusan rekomendasi hasil pelaksanaan peninjauan
kembali.
Keputusan Pelaksanaan Peninjauan Kembali diterbitkan oleh (i) Menteri Agraria dan Tata Ruang
(“Menteri”) untuk peninjauan kembali RTRW Nasional, (ii) Gubernur untuk peninjauan kembali RTRW
Provinsi dan (iii) Bupati/Walikota untuk peninjauan kembali RTRW Kabupaten/Kota. Selain itu, Menteri,
Gubernur atau Bupati/Walikota juga menetapkan Tim Pelaksana untuk melakukan peninjauan kembali.
Anggota Tim Pelaksana berasal dari unsur pemerintahan di bidang tata ruang, akademisi dan lembaga
peneliti.
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA
RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11
TAHUN 2021 TENTANG
TATA CARA PENYUSUNAN, PENINJAUAN
KEMBALI, REVISI, DAN PENERBITAN
PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA
RUANG WILAYAH PROVINSI, KABUPATEN,
KOTA, DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
Pelaksanaan peninjauan kembali dilakukan melalui
(i) pengkajian,
(ii) (ii) evaluasi dan
(iii) (iii) penilaian.
Tim Pelaksana akan melakukan pengkajian melalui
(i) pengumpulan data dan informasi dan
(ii) penyusunan matriks kesesuaian.
(iii) Tim Pelaksana akan melihat kondisi aktual pembangunan sebagai pertimbangan sumber pengkajian.
Setelah Tim Pelaksana memperoleh hasil dalam tahap pengkajian, Tim Pelaksana akan melakukan evaluasi
untuk mengukur kemampuan RTRW sebagai acuan dalam pembangunan dengan
(i) kualitas RTRW,
(ii) kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan dan
(iii) pelaksanaan pemanfaatan ruang. Selanjutnya, hasil evaluasi akan digunakan dalam menentukan
rumusan rekomendasi hasil pelaksanaan yang dilakukan baik dengan metode kuantitatif maupun
metode kualitatif, untuk menghasilkan (i) tingkat kualitas RTRW, (ii) tingkat kesesuaian dengan peraturan
perundang-undangan dan (iii) tingkat kesesuaian pelaksanaan pemanfaatan ruang.
Perumusan rekomendasi hasil pelaksanaan ditetapkan dalam keputusan
Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota (“Keputusan Rekomendasi”) dan
berisikan hasil berupa
(i) tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW, jika hasil penilaian peninjauan
kembali dinyatakan baik, atau
(ii) (ii) perlu dilakukan revisi terhadap RTRW, jika hasil penilaian dinyatakan
buruk. Jika Keputusan Rekomendasi dinyatakan baik, maka RTRW tetap
berlaku sesuai dengan jangka waktunya, tetapi apabila Keputusan
Rekomendasi dinyatakan buruk, maka akan dimuat catatat untuk
keperluan revisi.

More Related Content

Similar to Uraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdf

2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018Ahmad Abdul Haq
 
Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013davidfirdha
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 Achmad Wahid
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxsrimuharrani2
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pdP mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pdMikhail Rasyid
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.docbambang480612
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...Fitri Indra Wardhono
 
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptxEKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptxssuser25ec9f1
 
Tata Cara Pelaksanaan MONEV
Tata Cara Pelaksanaan  MONEVTata Cara Pelaksanaan  MONEV
Tata Cara Pelaksanaan MONEVAditTong
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdfssuser1681ec
 
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)syukriyabdullah
 
PERMEN ATR NOMOR 6 TAHUN 2017 PENINJAUAN KEMBALI
PERMEN ATR NOMOR 6 TAHUN 2017 PENINJAUAN KEMBALIPERMEN ATR NOMOR 6 TAHUN 2017 PENINJAUAN KEMBALI
PERMEN ATR NOMOR 6 TAHUN 2017 PENINJAUAN KEMBALIAbhiKusuma2
 
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptxTelaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptxCiciDamayanti10
 
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
Peraturan Pemerintah Nomor  15 Tahun  2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...Peraturan Pemerintah Nomor  15 Tahun  2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...Oswar Mungkasa
 

Similar to Uraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdf (20)

2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 20182018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
2018-05-03 Kebijakan DAK Fisik 2018
 
Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013Permen no.72 th_2013
Permen no.72 th_2013
 
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 116 TAHUN 2017
 
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptxBahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
Bahan Ekspos Lapdal RDTR Kisaran_last.pptx
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pdP mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
P mendagri 9 2018 reviu rpjmd& renstra pd
 
Gersik1.doc
Gersik1.docGersik1.doc
Gersik1.doc
 
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
2016_ustek_MateksKRGMJ_1.doc
 
Mendagri 28 2008
Mendagri 28 2008Mendagri 28 2008
Mendagri 28 2008
 
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
KESERASIAN PENATAAN RUANG ANTAR WILAYAKESERASIAN WILAYAH DI KAWASAN JABODETAB...
 
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptxEKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
EKSPOSE LAPDAL STUDI RINCI BINJAI.pptx
 
Tata Cara Pelaksanaan MONEV
Tata Cara Pelaksanaan  MONEVTata Cara Pelaksanaan  MONEV
Tata Cara Pelaksanaan MONEV
 
Kerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerjaKerangka acuan kerja
Kerangka acuan kerja
 
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
01. Bahan Pembekalan UUCK_v14.pdf
 
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
Tahapan penyusunan rpjmd (19 7-17)
 
PERMEN ATR NOMOR 6 TAHUN 2017 PENINJAUAN KEMBALI
PERMEN ATR NOMOR 6 TAHUN 2017 PENINJAUAN KEMBALIPERMEN ATR NOMOR 6 TAHUN 2017 PENINJAUAN KEMBALI
PERMEN ATR NOMOR 6 TAHUN 2017 PENINJAUAN KEMBALI
 
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptxTelaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
Telaah Permen ATR BPN No 11 Tahun 2021.pptx
 
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
Peraturan Pemerintah Nomor  15 Tahun  2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...Peraturan Pemerintah Nomor  15 Tahun  2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan R...
 
Eksum
EksumEksum
Eksum
 
Mendagri2011 36 lamp1
Mendagri2011 36 lamp1Mendagri2011 36 lamp1
Mendagri2011 36 lamp1
 

Uraian Singkat_Revisi RTRW Kabupaten.pdf

  • 1. Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
  • 2. Fungsi RTRW Kabupaten secara lebih rinci adalah: sebagai: ❑ Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ❑ Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah di Kabupaten ❑ Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah di Kabupaten untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah Kabupaten ❑ Acuan lokasi investasi dalam wilayah kabupaten ❑ Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah kabupaten ❑ Acuan dalam administrasi pertanahan ❑ Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/ pengembangan wilayah kabupaten yang meliputi penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi
  • 3. Substansi RTRW dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
  • 4. Alur Proses Penetapan RTRW Kabupaten/Kota
  • 5. Pelaksanaan pemanfaatan ruang RTRW Kabupaten tersebut telah berjalan 5 tahun sehingga perlu dilakukannya proses peninjauan kembali, sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 2010 pasal 82 yang menyebutkan peninjauan kembali rencana tata ruang dilakukan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Mengapa RTRW Kab. perlu di Revisi ? Terbitnya UU 11/2020 tentang Cipta Kerja dan peraturan turunannya yang berdampak besar terhadap kebijakan nasional khususnya dalam penataan ruang, seperti integrasi tata ruang darat dan laut, KKPR, hirarki produk RTR, regulasi bidang kehutanan dan pertanahan, serta regulasi terkait informasi geospasial. Terjadinya perubahan - untuk mengakomodir perubahan-perubahan kebijakan nasional yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan penataan ruang di daerah. Perlu penyesuaian dengan dinamika pembangunan di daerah seperti sistem perkotaan nasional, jalan tol, bandar udara, pelabuhan, dan jalur kereta api dlsbgnya. isu-isu perkembangan dan dinamika pembangunan yang terjadi di Kabupaten Perubahan pemanfatan yang terjadi yaitu adanya berbagai pengembangan infrastruktur yang telah direncanakan Pengembangan berbagai infrastruktur tersebut tentunya berpengaruh terhadap perubahan struktur ruang serta pola ruang di kabupaten
  • 6. Bagaimana Tata Cara Revisi RTRW Kab.? PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2021 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENINJAUAN KEMBALI, REVISI, DAN PENERBITAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI, KABUPATEN, KOTA, DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
  • 7. Ketentuan peninjauan kembali serta revisi rencana tata ruang dilakukan 1 kali dalam periode 5 tahun. Peninjauan kembali terhadap dokumen RTR dapat dilakukan lebih dari 1 kali dalam periode 5 tahun apabila terjadi perubahan lingkungan strategis berupa bencana alam skala besar, perubahan batas teritorial negara, perubahan batas daerah, atau perubahan kebijakan nasional yang bersifat strategis. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2021 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENINJAUAN KEMBALI, REVISI, DAN PENERBITAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI, KABUPATEN, KOTA, DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
  • 8. Permohonan Peninjauan kembali dan Revisi terhadap dokumen rencana tata ruang dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni : ❑ pengajuan permohonan peninjauan kembali oleh pemerintah daerah kepada Menteri ATR atau ❑ pengajuan rekomendasi peninjauan kembali dan revisi rencana tata ruang akibat ketidaksesuaian yang diajukan oleh Menko Perekonomian kepada Menteri ATR. Adapun Menko Perekonomian dapat menetapkan rekomendasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan apabila terjadi ketidaksesuaian antara rencana tata ruang dengan batas daerah, dengan kawasan hutan, atau ketidaksesuaian RTRW Provinsi dengan RTRW Kabupaten/Kota. Revisi rencana tata ruang yang dilakukan, dilaksanakan dengan tetap menghormati hak kepemilikan yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2021 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENINJAUAN KEMBALI, REVISI, DAN PENERBITAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI, KABUPATEN, KOTA, DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
  • 9. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2021 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENINJAUAN KEMBALI, REVISI, DAN PENERBITAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI, KABUPATEN, KOTA, DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG Alur Proses Peninjauan Kembali dan Revisi Dokumen RTR
  • 10. Peninjauan kembali dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu (i) penetapan pelaksanaan peninjauan kembali, (ii) pelaksanaan peninjauan kembali dan (iii) perumusan rekomendasi hasil pelaksanaan peninjauan kembali. Keputusan Pelaksanaan Peninjauan Kembali diterbitkan oleh (i) Menteri Agraria dan Tata Ruang (“Menteri”) untuk peninjauan kembali RTRW Nasional, (ii) Gubernur untuk peninjauan kembali RTRW Provinsi dan (iii) Bupati/Walikota untuk peninjauan kembali RTRW Kabupaten/Kota. Selain itu, Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota juga menetapkan Tim Pelaksana untuk melakukan peninjauan kembali. Anggota Tim Pelaksana berasal dari unsur pemerintahan di bidang tata ruang, akademisi dan lembaga peneliti. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2021 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENINJAUAN KEMBALI, REVISI, DAN PENERBITAN PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI, KABUPATEN, KOTA, DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
  • 11. Pelaksanaan peninjauan kembali dilakukan melalui (i) pengkajian, (ii) (ii) evaluasi dan (iii) (iii) penilaian. Tim Pelaksana akan melakukan pengkajian melalui (i) pengumpulan data dan informasi dan (ii) penyusunan matriks kesesuaian. (iii) Tim Pelaksana akan melihat kondisi aktual pembangunan sebagai pertimbangan sumber pengkajian. Setelah Tim Pelaksana memperoleh hasil dalam tahap pengkajian, Tim Pelaksana akan melakukan evaluasi untuk mengukur kemampuan RTRW sebagai acuan dalam pembangunan dengan (i) kualitas RTRW, (ii) kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan dan (iii) pelaksanaan pemanfaatan ruang. Selanjutnya, hasil evaluasi akan digunakan dalam menentukan rumusan rekomendasi hasil pelaksanaan yang dilakukan baik dengan metode kuantitatif maupun metode kualitatif, untuk menghasilkan (i) tingkat kualitas RTRW, (ii) tingkat kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan dan (iii) tingkat kesesuaian pelaksanaan pemanfaatan ruang.
  • 12. Perumusan rekomendasi hasil pelaksanaan ditetapkan dalam keputusan Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota (“Keputusan Rekomendasi”) dan berisikan hasil berupa (i) tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW, jika hasil penilaian peninjauan kembali dinyatakan baik, atau (ii) (ii) perlu dilakukan revisi terhadap RTRW, jika hasil penilaian dinyatakan buruk. Jika Keputusan Rekomendasi dinyatakan baik, maka RTRW tetap berlaku sesuai dengan jangka waktunya, tetapi apabila Keputusan Rekomendasi dinyatakan buruk, maka akan dimuat catatat untuk keperluan revisi.