Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara menyusui yang benar, termasuk posisi menyusui, langkah-langkah menyusui yang benar, cara mengamati teknik menyusui yang benar, lama dan frekuensi menyusui, serta manfaat menyusui untuk ibu dan bayi.
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik yaitu kombinasi dan progestin. Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung estrogen dan progestin sedangkan progestin hanya mengandung progestin. Kedua jenis kontrasepsi suntik ini sangat efektif mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi dan menghalangi sperma.
Dokumen ini berisi laporan manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari. Laporan mencakup identifikasi data dasar bayi dan orang tuanya, pemeriksaan fisik dan antropometri bayi, diagnosa utama bayi baru lahir cukup bulan dan kondisi baik, identifikasi potensial masalah seperti hipotermi dan infeksi tali pusat, serta rencana asuhan untuk mencegah potensial masalah tersebut dan memastikan bay
1. Ny. N berusia 19 tahun mengunjungi bidan untuk manajemen kontrasepsi pil kombinasi.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan kondisi umum yang baik dan tanda-tanda vital normal.
3. Bidan memberikan edukasi dan dukungan untuk penggunaan pil kombinasi sebagai metode kontrasepsi.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama masa nifas agar tetap sehat. Nutrisi penting termasuk karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan cairan. Vitamin dan mineral khusus seperti besi dan vitamin A sangat diperlukan. Contoh menu seimbang untuk ibu menyusui juga dijelaskan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara menyusui yang benar, termasuk posisi menyusui, langkah-langkah menyusui yang benar, cara mengamati teknik menyusui yang benar, lama dan frekuensi menyusui, serta manfaat menyusui untuk ibu dan bayi.
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik yaitu kombinasi dan progestin. Kontrasepsi suntik kombinasi mengandung estrogen dan progestin sedangkan progestin hanya mengandung progestin. Kedua jenis kontrasepsi suntik ini sangat efektif mencegah kehamilan dengan cara menghambat ovulasi dan menghalangi sperma.
Dokumen ini berisi laporan manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari. Laporan mencakup identifikasi data dasar bayi dan orang tuanya, pemeriksaan fisik dan antropometri bayi, diagnosa utama bayi baru lahir cukup bulan dan kondisi baik, identifikasi potensial masalah seperti hipotermi dan infeksi tali pusat, serta rencana asuhan untuk mencegah potensial masalah tersebut dan memastikan bay
1. Ny. N berusia 19 tahun mengunjungi bidan untuk manajemen kontrasepsi pil kombinasi.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan kondisi umum yang baik dan tanda-tanda vital normal.
3. Bidan memberikan edukasi dan dukungan untuk penggunaan pil kombinasi sebagai metode kontrasepsi.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ibu selama masa nifas agar tetap sehat. Nutrisi penting termasuk karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan cairan. Vitamin dan mineral khusus seperti besi dan vitamin A sangat diperlukan. Contoh menu seimbang untuk ibu menyusui juga dijelaskan.
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
Modul ini membahas upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan balita yang menjangkau seluruh sasaran meliputi peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi, dan balita.
Bendungan ASI dapat terjadi karena produksi ASI melebihi kebutuhan bayi, seperti bayi tidak sering menyusu atau kurang aktif dalam menghisap. Gejala bendungan ASI adalah payudara bengkak, keras, panas dan nyeri. Upaya pencegahan dan pengobatan bendungan ASI meliputi menyusui sering tanpa jadwal, mengeluarkan ASI manual, kompres hangat/dingin, dan obat analgesik.
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar bendungan air susu (B'ASI) yang dijelaskan melalui pengertian, etiologi, gejala, pencegahan, dan penatalaksanaannya. Bendungan ASI adalah pembengkakan payudara akibat peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan rasa nyeri dan demam. Faktor penyebabnya adalah pengosongan payudara yang tidak sempurna, hisapan bayi tidak aktif
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya membina hubungan baik antara bidan dan klien untuk mendukung proses komunikasi dan pelayanan kesehatan yang berkualitas
2. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam membina hubungan baik antara bidan dan klien adalah kepribadian, pengetahuan, dan ketrampilan bidan serta sikap mendengarkan secara aktif dan bertanya secara efektif
3. Perilaku positif seperti member
Dokumen tersebut berisi ringkasan tentang profil Puskesmas, Pustu, dan Posyandu di Desa Sungai Kapas tahun 2017. Terdapat informasi tentang letak geografis, data demografi, sosial budaya, sarana dan prasarana, ketenagaan, serta hasil kinerja program kesehatan di desa tersebut."
Dokumen ini memberikan informasi tentang kohort ibu bersalin, yang merupakan proses pengamatan prospektif terhadap ibu hamil dan persalinannya. Dokumen ini menjelaskan cara pengisian kolom-kolom pada format kohort ibu bersalin, seperti data ibu dan bayi, proses persalinan, manajemen aktif kala III, pelayanan, integrasi program kesehatan, komplikasi, dan rujukan.
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Ny. E, umur 37 tahun, mengalami persalinan sungsang pada minggu ke-40 kehamilannya. Janin dalam posisi bokong dan dilahirkan dengan metode Bracht setelah pemberian oksitosin. Setelah kelahiran bayi, dilakukan penilaian dan pemberian asuhan kepada ibu dan bayi.
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi pengukuran antropometri, pemeriksaan kepala, wajah, mata, hidung, mulut, telinga, leher, tangan, dada, abdomen, genetalia, anus, tungkai, spinal dan kulit untuk memastikan kondisi normal dan mendeteksi penyimpangan. Prosedurnya harus dilakukan dengan hati-hati agar bayi tetap hangat dan nyaman.
Suku Pamona mendiami wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una di Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah petani, wiraswasta, dan pegawai negeri. Agama yang dianut adalah Kristen. Budaya mereka meliputi tarian Dero dan upacara Katiana selama kehamilan, serta tradisi mengubur mayat di Gua Latea.
Modul 2 kb 1 peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh ten...pjj_kemenkes
Modul ini membahas upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, dan balita yang menjangkau seluruh sasaran meliputi peningkatan pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, serta pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi, dan balita.
Bendungan ASI dapat terjadi karena produksi ASI melebihi kebutuhan bayi, seperti bayi tidak sering menyusu atau kurang aktif dalam menghisap. Gejala bendungan ASI adalah payudara bengkak, keras, panas dan nyeri. Upaya pencegahan dan pengobatan bendungan ASI meliputi menyusui sering tanpa jadwal, mengeluarkan ASI manual, kompres hangat/dingin, dan obat analgesik.
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar bendungan air susu (B'ASI) yang dijelaskan melalui pengertian, etiologi, gejala, pencegahan, dan penatalaksanaannya. Bendungan ASI adalah pembengkakan payudara akibat peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan rasa nyeri dan demam. Faktor penyebabnya adalah pengosongan payudara yang tidak sempurna, hisapan bayi tidak aktif
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya membina hubungan baik antara bidan dan klien untuk mendukung proses komunikasi dan pelayanan kesehatan yang berkualitas
2. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam membina hubungan baik antara bidan dan klien adalah kepribadian, pengetahuan, dan ketrampilan bidan serta sikap mendengarkan secara aktif dan bertanya secara efektif
3. Perilaku positif seperti member
Dokumen tersebut berisi ringkasan tentang profil Puskesmas, Pustu, dan Posyandu di Desa Sungai Kapas tahun 2017. Terdapat informasi tentang letak geografis, data demografi, sosial budaya, sarana dan prasarana, ketenagaan, serta hasil kinerja program kesehatan di desa tersebut."
Dokumen ini memberikan informasi tentang kohort ibu bersalin, yang merupakan proses pengamatan prospektif terhadap ibu hamil dan persalinannya. Dokumen ini menjelaskan cara pengisian kolom-kolom pada format kohort ibu bersalin, seperti data ibu dan bayi, proses persalinan, manajemen aktif kala III, pelayanan, integrasi program kesehatan, komplikasi, dan rujukan.
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Ny. E, umur 37 tahun, mengalami persalinan sungsang pada minggu ke-40 kehamilannya. Janin dalam posisi bokong dan dilahirkan dengan metode Bracht setelah pemberian oksitosin. Setelah kelahiran bayi, dilakukan penilaian dan pemberian asuhan kepada ibu dan bayi.
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
Modul ini membahas tentang monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA, meliputi pendataan, perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan hasil kegiatan. Evaluasi merupakan tahap akhir untuk melengkapi proses pelayanan dan memonitor kealpaan, dengan melihat laporan kegiatan bulanan dan menganalisis grafik hasil untuk mengetahui desa yang membutuhkan perhatian."
Pemeriksaan fisik bayi baru lahir meliputi pengukuran antropometri, pemeriksaan kepala, wajah, mata, hidung, mulut, telinga, leher, tangan, dada, abdomen, genetalia, anus, tungkai, spinal dan kulit untuk memastikan kondisi normal dan mendeteksi penyimpangan. Prosedurnya harus dilakukan dengan hati-hati agar bayi tetap hangat dan nyaman.
Suku Pamona mendiami wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una di Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah petani, wiraswasta, dan pegawai negeri. Agama yang dianut adalah Kristen. Budaya mereka meliputi tarian Dero dan upacara Katiana selama kehamilan, serta tradisi mengubur mayat di Gua Latea.
Suku Pamona mendiami wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una di Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah petani, wiraswasta, dan pegawai negeri. Agama yang dianut adalah Kristen. Budaya mereka meliputi tarian Dero dan upacara Katiana selama kehamilan, serta tradisi mengubur mayat di Gua Latea.
Makalah ini membahas budaya-budaya suku Muna yang masih dipertahankan, diantaranya upacara kasambu, kampua, kangkilo, katoba, karia, dan pernikahan sesuai tatanan adat. Beberapa budaya tersebut berkaitan dengan peristiwa penting seperti kelahiran, sunatan, dan pernikahan yang diatur oleh aturan adat dan masih dipertahankan hingga saat ini.
Upacara adat Tingkeban/Mitoni merupakan tradisi Jawa yang dilaksanakan pada usia kehamilan tujuh bulan untuk memohon keselamatan dan kesehatan bagi ibu dan janin. Upacara ini melibatkan berbagai ritual dan perlengkapan seperti mandi air kembang tujuh, pemotongan tumpeng tujuh, dan berdoa. Tradisi ini diyakini berasal dari kisah sepasang suami istri pada zaman dahulu yang anak-anak
Makalah ini membahas pengaruh aspek budaya Karo dalam proses pernikahan, kehamilan, persalinan dan nifas. Proses pernikahan pada suku Karo meliputi lima tahap yaitu melamar, memberitahukan tanggal pesta pernikahan, pendidikan calon suami istri, upacara adat pernikahan, dan masa penyesuaian. Aspek budaya juga mempengaruhi proses kehamilan dan persalinan seperti pelarangan makanan dan aktivitas tertentu bagi i
Dokumen tersebut membahas tentang budaya di Sumatera, termasuk budaya universal seperti adat istiadat pernikahan, budaya yang berlaku khusus seperti adat penguburan suku Batak, serta cara berbagai budaya di Sumatera dalam menangani konflik seperti kearifan lokal di Aceh."
Dokumen tersebut membahas tentang upacara adat kelahiran bayi bernama Muyen di Banyumas, Jawa Tengah. Muyen merupakan serangkaian upacara selamatan yang dilakukan sejak kehamilan hingga usia bayi satu tahun untuk menyambut kedatangan bayi baru dan memberikan berkah. Dokumen ini menjelaskan proses dan makanan khas yang disajikan pada setiap tahapan upacara Muyen.
Dokumen tersebut membahas tentang tradisi dan pola perkawinan masyarakat Baopana Flores bagian timur. Masyarakat Baopana masih memegang teguh tradisi dan budaya leluhurnya, dengan mata pencaharian berbasis pertanian secara tradisional. Masyarakatnya terdiri dari tujuh suku dengan peran masing-masing, dan memiliki berbagai upacara adat seperti makan malam suku dan gemohin/moit.
Similar to Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah (20)
Dokumen tersebut membahas tentang kosmetika tradisional di daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Ia menjelaskan karakteristik daerah Banjar, sejarah kosmetik tradisional, dan beberapa jenis kosmetik tradisional yang ditemukan di daerah tersebut seperti pupur bangka, jeruk purut, timung, boreh, rampe rambut, dan rumput fatimah.
Dokumen tersebut membahas sejarah kosmetika dan pengobatan tradisional China serta beberapa tanaman yang digunakan dalam kosmetika dan pengobatan tradisional tersebut. Beberapa tanaman yang dijelaskan meliputi ginseng, daun artemisia, ketepeng China (xia ho), dan daun ginkgo biloba beserta manfaat dan proses pengolahannya.
Makalah ini membahas kosmetika tradisional dari Yogyakarta seperti lulur, obat keputihan dari daun sirih, cem-ceman rambut, dan ratus rambut. Lulur dibuat dari tepung beras, kunyit, kencur, dan temulawak untuk membersihkan kulit dan menghilangkan sel kulit mati. Daun sirih merah memiliki khasiat untuk mengobati keputihan.
Makalah ini membahas tentang kosmetik tradisional Jawa yang terbuat dari bahan-bahan alami yang digunakan oleh keluarga kerajaan untuk merawat kecantikan. Terdapat berbagai jenis kosmetik tradisional seperti ratus dedes, mangir putih, dan masker wajah yang digunakan untuk merawat tubuh dan wajah. Bahan-bahan kosmetik tradisional antara lain mengandung rempah-rempah, buah-buahan, dan b
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengertian dan jenis-jenis sanggul modern serta langkah-langkah pembuatan berbagai pola sanggul seperti top style, front style, back mesh, dan pola simetris dengan memperhatikan analisis bentuk wajah dan menggunakan peralatan seperti sisir, jepit, dan bahan seperti hair spray.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tata upacara pernikahan adat di daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Tata upacara tersebut meliputi berbagai tahapan mulai dari lamaran, melamar, mengantar mahar, akad nikah, resepsi, hingga penyandingan pengantin. Dokumen juga menjelaskan tentang jenis-jenis busana adat pengantin Banjar beserta asal usul dan ciri k
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahNolis Marliati
Tata rias pengantin Kalimantan Tengah didasarkan pada tradisi dan budaya suku Dayak. Pakaian pengantin perempuan terdiri dari kemben beraneka warna dan rok span bermotif alam sekitar, sedangkan pengantin laki-laki mengenakan baju teluk belanga dan celana panjang. Kedua busana dihiasi corak alam dan melambangkan filsafat keindahan serta kesucian pernikahan.
Pernikahan adat Bali melibatkan berbagai upacara yang diwarnai oleh penghormatan kepada Tuhan dan roh leluhur. Upacara-upacara tersebut meliputi pengantar pengantin wanita ke rumah pengantin pria, pembersihan diri kedua mempelai, dan pengantar pengantin wanita pulang ke rumah orangtuanya setelah menikah. Semua tahapan tersebut memiliki makna dan simbolis tersendiri sesuai kepercayaan
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah-langkah pembuatan sanggul kreasikan mulai dari persiapan bahan, penataan rambut, penyasakan, hingga penyelesaian sanggul dengan pengharnetan dan penyemprotan hair spray agar sanggul kuat dan erat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
1. UPACARA KEHAMILAN MASYARAKAT SULAWESI TENGAH “KATIANA”
(SUKU PAMONA)
Upacara daur hidup dalam komunitas masyarakat Sulawesi Tengah merupakan
salah satu bentuk upacara adat yang masih lestari, sebagai wujud realisasi kompleks
kelakuan berpola, kompleks ide, dan hasil karya manusia. Sistem upacara daur hidup
juga berangkat dari sistem religi masyarakat Sulawesi Tengah.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin mengglobal, upacara daur
hidup mengalami perkembangan dan perubahan-perubahan baik dari sisi substansi
maupun fungsi. Hal ini disebabkan adanya kecenderungan pola pikir yang semakin
berorientasi praktis, perubahan pandangan, dan keyakinan, serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Upacara daur hidup pada masa sekarang ini cenderung mengalami
penyederhanaan-penyederhanaan baik sarana maupun prosesinya. Kebanyakan
masyarakat pada masa kini sudah tidak lagi mengetahui prosesi lengkap dan tata cara
serta sarana yang utuh dalam penyelenggaraan suatu upacara. Oleh karena itu, untuk
mengetahui sarana dan prosesi yang lengkap mengenai tata cara dan upacara seputar daur
hidup, diperlukan sumber informasi yang mantap.
Sulawesi Tengah bagi masyarakat secara keseluruhan, selalu ada upacara.
Misalnya dimulai sejak sebelum kelahiran, dalam upacara yang hamil, dan adat dan
upacara kelahiran, adat dan upacara sebelum dewasa, adat dan upacara perkawinan dan
upacara pemakaman. Dengan begitu banyak upacara ritual transisi dari masa kanak-
kanak sampai dewasa ini sangat unik.
Maksud utama dari pada penyelenggaraan upacara Katiana ini adalah
keselamatan baik untuk kesalamatan ibu, rumah tangga, dan khususnya tertuju kepada
keselamatan bayi di dalam kandungan. Artinya bahwa dengan upacara ini didoakan agar
bayi di dalam kandungan sang ibu dapat tumbuh dengan subur, sempurna, dan tidak
banyak mengganggu kesehatan sang ibu. Di balik upacara tersebut maka secara
psikologis, memberikan pegangan bagi sang ibu dan seluruh sanak kerabat yang dapat
dijadikan pegangan yang kuat selama dalam masa kehamilannya agar tetap tabah dan
kuat menghadapi hal-hal yang cukup kritis dalam kurun waktu 9 bulan itu. Hal ini berarti
suatu dorongan dan motivasi bagi sang ibu agar ketenangan tetap melekat dalam jiwanya
selama masa hamil.
1. Asal-Usul
2. Suku Pamona adalah salah satu suku yang berada di Sulawesi Tengah,
Indonesia. Suku Pamona, atau sering juga disebut suku Poso, mendiami hampir
seluruh wilayah kabupaten Poso, Kabupaten Tojo Una-Una, Morowali, bahkan
provinsi Sulawesi Selatan (Luwu Utara), sedangkan sebagian kecil hidup merantau di
berbagai daerah di Indonesia. Jika di suatu daerah terdapat suku Pamona, biasanya
selalu ada Rukun Poso, yaitu wadah perkumpulan orang-orang sesuku untuk
melakukan sesuatu kegiatan di daerah tersebut.
Agama yang dianut hampir seluruh anggota suku ini adalah Kristen. Agama
Kristen masuk daerah sekitar 100 tahun yang lalu dan sampai sekarang diterima
sebagai agama rakyat. Sekarang semua gereja-gereja yang sealiran dengan gereja ini
bernaung dibawah naungan organisasi Gereja Kristen Sulawesi tengah (GKST) yang
berpusat di Tentena, kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Sebagian besar masyarakat sehari-hari menggunakan bahasa Pamona (Bare'e)
dan bahasa Indonesia dengan gaya bahasa setempat. Mereka berprofesi sebagai
petani, pegawai negeri, pendeta, wiraswasta, dan lain-lain.
Sesungguhnya suku Pamona tidak identik dengan suku Poso, Karena pada
prinsipnya suku Poso tidak ada, yang ada adalah daerah yang bernama Poso, didiami
oleh suku Pamona. Kata "Poso" sendiri dalam bahasa Pamona berarti "pecah". Asal
nama Poso yang berarti pecah, konon dimulai dari terbentuknya Danau Poso. Konon,
danau Poso terbentuk dari sebuah lempengan tanah berbukit, dimana dibawah
lempengan bukit tersebut terdapat mata air. Disekeliling bukit merupakan dataran
rendah, sehingga aliran air dari pegunungan terkumpul di sekeliling bukit tersebut.
Genangan air tersebut menggerus tanah disekeliling bukit sehingga makin lama air
yang menyisip kedalam tanah, bertemu dengan air yang di dalam perut bumi.
Akibatnya terjadi abrasi yang menjadi penyebab labilnya struktur tanah yang memang
agak berpasir. Lambat laun pinggiran bukit tidak kuat lagi menahan beban bukit yang
di atasnya, sehingga mengakibatkan pecahnya bukit yang terbawah masuk, jatuh
kedalam kubangan mata air di bawah bukit, sehingga membentuk danau kecil. Bagi
masyarakat suku Pamona zaman tersebut kejadian tersebut dituturkan sebagai
pecahnya gunung yang membentuk danau tersebut, sehingga dinamai "Danau Poso"
Danau yang baru terbentuk tersebut, kian lama kian membesar, karena sumber mata
air di pegunungan sekelilingnya mengalir kearah danau baru tersebut. Akibatnya debit
air danau dari waktu ke waktu terus naik, sehingga luas permukaannya menjadi
demikian lebar. Sesuai dengan sifat air yang selalu mencari dataran rendah, maka
3. pada ketinggian permukaan tertentu, terbentuklah sebuah sungai yang mengarah ke
pantai laut akibat danau tidak mampu lagi menampung debit air. Karena sungai
tersebut berasal dari danau Poso, maka sungai baru tersebut, dinamai dengan nama
yang sama, yakni Poso (sungai Poso). Muara sungai baru yang terbentuk itu kemudian
didiami oleh sejumlah penduduk, karena di sungai baru tersebut ternyata terdapat
banyak ikan. Kumpulan penduduk pemukim baru itu kemudian menamai kampung
tersebut dengan sebutan yang sama, yakni Poso. Adapun beberapa suku yang
mendiami tanah poso adalah sebagai berikut : 1. Pamona 2. Mori 3. Bada 4. Napu 5.
Tojo Una-una.
Sebagaimana halnya suku-suku yang lain di Indonesia, suku Pamona
memandang penting lahirnya generasi penerus untuk terus melanjutkan eksistensi
mereka di atas muka bumi. Oleh karena itu, jika ada janin sedang dikandung oleh
salah satu warga Pamona, janin tersebut dijaga dari segala kemungkinan yang kurang
baik dengan mengadakan upacara. Upacara ini disebut "Katiana", yaitu upacara
selamatan pada masa kehamilan. Tujuan upacara ini adalah untuk memohonkan
keselamatan baik untuk keselamatan ibu yang sedang mengandung, rumah tangga,
dan bayi yang berada di dalam kandungan.
Bentuk-bentuk keselamatan yang hendak dicapai dalam upacara ini adalah:
bayi di dalam kandungan sang ibu dapat tumbuh dengan sehat, sempurna, dan tidak
banyak mengganggu kesehatan sang ibu. Di balik upacara tersebut maka secara
psikologis, memberikan pegangan bagi sang ibu dan seluruh sanak kerabat sehingga
tetap tabah dan kuat menghadapi hal-hal yang cukup kritis dalam kurun waktu 9 bulan
mengandung bayi. Hal ini juga berarti suatu dorongan dan motivasi bagi sang ibu
sehingga ketenangan senantiasa melekat dalam jiwanya selama masa kehamilan.
Pelaksanaan upacara Katiana oleh masyarakat suku Pamona merupakan
pengejewantahan dari keyakinan dan pengharapan. Keyakinan akan adanya Dzat yang
menguasai dirinya dan pengharapan agar Dzat yang diyakini tersebut mengabulkan
permohonannya. Sebagai sebuah bentuk ekspresi keyakinan, maka pelaksanaan
upacara yang dilakukan, biasanya merupakan penggabungan hal-hal yang bersifat
sakral dan sosial, walaupun kemudian hal yang bersifat sosial tersebut juga
disakralkan. Pemilihan hari, penggunaan bahan-bahan khusus, tahapan-tahapan
upacara yang diwariskan, dan adanya pantangan yang harus dihindari menunjukkan
pensakralan hal-hal yang bersifat profan. Bagaimana proses pensakralan terjadi dan
4. barang apa saja yang dijadikan sakral dalam upacara Katiana akan dijelaskan pada
pembahasan berikut ini.
2. Pelaksana dan Peralatan Upacara
a. Pelaksana
Agar upacara yang dilakukan mencapai hasil yang diinginkan, maka suami
dan istrinya yang sedang hamil menyerahkan sepenuhnya teknis pelaksanaan
kepada ahlinya, yaitu Topopanuju (dukun). Topopanuju biasanya adalah seorang
perempuan yang berumur lebih dari 50 tahun. Dalam menjalankan tugasnya,
Topopanuju didampingi oleh tetua kampung, perempuan yang sudah berkeluarga
dari sanak keluarga, dan tokoh adat setempat.
b. Peralatan
Peralatan yang diperlukan untuk mengadakan upacara Katiana diantaranya
adalah:
• Seperangkat sirih pinang (tembakau, sirih, kapur, dan gambir).
Gambar Seperangkat Sirih Pinang
• Seperangkat piring-piring adat.
Gambar Seperangkat Piring-Piring Adat
• Alu, alat tumbuk padi.
5. Gambar Alu
• Tikar (boru) yang terbuat dari daun pandan.
Gambar Boru
• Satu ruas bambu yang diisi dengan air jernih.
Gambar Satu Ruas Bambu
• Ruangan upacara yang lantainya terbuat dari bambu.
3. Tempat dan Waktu Upacara
a. Tempat
Tempat untuk melaksanakan upacara Katiana nampaknya dipengaruhi oleh
sistem kekerabatan suku Pamona. Menurut sistem kekerabatan suku Pamona,
ketika seorang laki-laki telah menikahi seorang perempuan, maka laki-laki tersebut
harus tinggal dan menetap di rumah orang tua istrinya. Berdasarkan aturan
tersebut, maka pelaksanaan upacara Katiana juga diselenggarakan di rumah orang
tua istrinya.
b. Waktu
Agar tujuan upacara ini tercapai, maka harus dicari waktu yang baik untuk
menyelenggarakannya. Kesalahan menentukan waktu tidak saja dapat
6. menyebabkan tujuan upacara tidak tercapai, tetapi juga dapat mengundang
bencana. Dalam menentukan hari baik, suami-istri yang hendak melaksanakan
upacara Katiana menanyakan kepada Topopanuju. Topopanuju dalam menentukan
hari baik berpedoman pada dua hal, yaitu: umur kandungan dan sinar rembulan.
Secara umum, upacara ini dilakukan ketika kandungan sudah berumur 6 atau 7
bulan, ketika perut sang ibu kelihatan membesar, dan bulan dalam keadaan terang,
yaitu malam tanggal 7 sampai malam tanggal 15 dalam siklus peredaran rembulan.
Pelaksanaan upacara pada saat bulan sedang penuh (bersinar terang) berkaitan
dengan keyakinan bahwa penyelenggaraan upacara pada saat bulan sedang terang
akan menyebabkan masa depan bayi yang akan lahir cerah, tetapi apabila bulan di
langit sudah berkurang (16 sampai dengan 30), maka waktu ini dianggap kurang
baik.
4. Tata Laksana
Salah satu keunikan upacara adat adalah adanya tata-aturan pelaksanaan
upacara yang diwariskan secara turun temurun dan harus dijalankan apa adanya.
Demikian juga dengan upacara ini. Untuk menjamin terlaksananya upacara ini sesuai
dengan tata-aturan yang baku, maka pelaksanaan upacara ini dipandu oleh seorang
Topopanuju. Adapun tata-cara pelaksanaanya adalah sebagai berikut:
a. Ibu yang mengandung (yang diupacarai) mengambil tempat di ruangan upacara,
yaitu di lantai yang terbuat dari anyaman bambu. Di dampingi oleh suami, seluruh
sanak keluarga (ibu-ibu) baik dari pihak suami maupun dari pihak istri. Dukun
tersebut harus berada di samping ibu yang diupacarai dengan didampingi oleh
tokoh adat setempat, sedangkan lainnya (para undangan) mengambil tempat di
sekitar ruangan upacara bahkan di sekitar rumah. Rumah suku Pamona adalah
rumah panggung.
b. Ibu yang diupacarai tidak diperkenankan memakai baju, rok, dan celana dalam
kecuali memakai sarung yang diikat pada bagian atas buah dada, sedangkan
topopanuju memakai pakaian adat demikian pula tokoh adat yang ada. Alat-alat
perlengkapan upacara seperti seperangkat sirih pinang, seperangkat piring adat,
alu, boru (tikar), ruas bambu yang berisi air jernih, lemon suanggi (sejenis sirih),
dan bunga pinang. Alat-alat perlengkapan tersebut diletakkan di depan sang ibu
yang diupacarai.
7. Gambar Ibu yang Diupacarai
c. Setelah segalanya sudah siap maka upacara Katiana dimulai. Topopanuju memulai
mengambil ruas bambu yang berisi air jernih sambil membaca mantra-mantra,
sedangkan seluruh alat-alat perlengkapan upacara lainnya harus ditempatkan di depan
ibu yang diupacarai. Setelah dukun membaca mantra-mantra, maka air yang ada di
dalam bambu itu disiramkan ke kepala sang ibu secara perlahan-lahan sebanyak 7
kali. Bagi yang menyaksikan upacara ini harus mengikutinya dengan khusyuk di
tempat masing-masing. Setelah dukun menyiram air di kepala sang ibu, maka tokoh
adat yang mendampinginya juga mengambil bagian untuk menyiram air di kepala
sang ibu, demikian pula ibu (orang tua yang diupacarai) serta ibu-ibu kerabat lainnya.
Setelah itu upacara puncak dianggap selesai.
Gambar Topopanuju Menyiram Air ke Kepala Sang Ibu
d. Setelah puncak upacara itu selesai, maka biasanya dilanjutkan dengan makan atau
minum-minum. Bagi keluarga bangsawan biasanya makanan yang disajikan cukup
besar karena memotong kerbau, tetapi hal ini tidak mengikat karena dapat saja cukup
dengan minum saja.
8. Gambar Pemotongan Kerbau
5. Pantangan-pantangan yang harus dihindari
Untuk menjaga nilai-nilai sakral, biasanya di dalam upacara-upacara adat
terdapat bermacam-macam pantangan. Pantangan adalah segala sesuatu yang harus
dihindari agar pelaksanaan upacara benar-benar memberikan manfaat bagi yang
melaksanakannya.
Dalam upacara Katiana ada dua jenis pantangan: pantangan bersifat khusus
dan pantangan bersifat umum. Pantangan bersifat khusus adalah pantangan yang tidak
boleh dilakukan oleh suami-istri yang sedang mengadakan upacara. Adapun
pantangan-pantangan tersebut diantaranya adalah: tidak boleh marah-marah (harus
selalu merasa gembira), tidak boleh memotong/menyembelih binatang apapun juga,
tidak boleh mengejek orang cacat, dan ibu yang diupacarai harus selalu membawa
lemon suanggi. Lemon suanggi adalah sejenis sirih diberikan oleh Topopanuju ketika
dilaksanakan upacara Katiana, dan dipercayai sebagai alat penolak bahaya, penolak
gangguan setan atau gangguan makhluk halus, dan gangguan-gangguan lainnya.
Sedangkan pantangan yang bersifat umum adalah pantangan-pantangan yang
tidak boleh dilakukan oleh keluarga dan peserta upacara. Di antara pantangan-
pantangan tersebut adalah: semua benda yang bergantung harus diturunkan; belanga
yang tertutup harus dibuka; tikba yang tertelungkup harus dibuka; peserta upacara
harus membuka cincin, gelang, dan rantai; dan semua yang mengikat dirinya harus
dilonggarkan.
Masyarakat suku Pamona meyakini bahwa apabila pantangan-pantangan
tersebut dilanggar, maka akan menimbulkan akibat-akibat bagi sang ibu yang
mengandung, bayi yang dikandung dan keluarganya. Hal buruk yang dapat terjadi jika
pantangan dilanggar, diantaranya adalah: susah melahirkan, lahir cacat, dan sang ibu
atau keluarganya mendapat musibah.
A. Makna yang terkandung dalam upacara Katiana
9. Dalam upacara Katiana, terdapat banyak nilai luhur yang sepatutnya kita
renungkan dan cermati sehingga kita dapat mengambil hikmahnya. Di antara nilai-nilai
tersebut adalah: nilai religius atau keyakinan, nilai budaya, dan nilai sosial. Nilai religius
dapat dilihat pada pelaksanaan upacara itu sendiri yang diadaptasi dari agama Kristen.
Upacara Katiana merupakan cara masyarakat suku Pamona untuk memohon kepada
Tuhan agar mereka dikaruniai anak yang baik, proses kelahirannya lancar, dan
keluarganya terhindar dari mara bahaya. Nilai-nilai religius dapat juga dilihat pada
pembacaan mantra-mantra dan doa-doa selama berlangsungnya upacara. Selain itu, nilai
ini juga dapat dilihat dalam kepatuhan untuk tidak melanggar pantangan-pantangan.
Nilai sosial dapat dilihat pada keterlibatan berbagai lapisan masyarakat dalam
upacara Katiana tanpa memandang status sosialnya. Keterlibatan Topopanuju, tokoh-
tokoh adat, sanak keluarga baik yang bertempat tinggal dekat maupun jauh, ibu-ibu
rumah tangga di desa setempat, dan para sesepuh desa merupakan ekspresi dari nilai-
nilai sosial yang dianut oleh masyarakat suku Pamona.
Nilai budaya dapat dilihat diantaranya pada: Sirih Pinang, alu, dan air. Sirih
pinang merupakan lambang kesucian, lambang pergaulan, lambang menjalin-hubungan
kekerabatan, dan mempererat tali silaturahmi. Lambang alu mengandung pesan bahwa
manusia harus bekerja, dan air yang digunakan dalam upacara ini merupakan harapan
agar dalam proses kelahiran akan lancar seperti air mengalir. Keberadaan pantangan-
pantangan dalam upacara Katiana, selain bernilai keyakinan, juga merupakan cara
masyarakat suku Pamona untuk mewariskan, melembagakan, dan mengekalkan
tradisinya.
10. Dalam upacara Katiana, terdapat banyak nilai luhur yang sepatutnya kita
renungkan dan cermati sehingga kita dapat mengambil hikmahnya. Di antara nilai-nilai
tersebut adalah: nilai religius atau keyakinan, nilai budaya, dan nilai sosial. Nilai religius
dapat dilihat pada pelaksanaan upacara itu sendiri yang diadaptasi dari agama Kristen.
Upacara Katiana merupakan cara masyarakat suku Pamona untuk memohon kepada
Tuhan agar mereka dikaruniai anak yang baik, proses kelahirannya lancar, dan
keluarganya terhindar dari mara bahaya. Nilai-nilai religius dapat juga dilihat pada
pembacaan mantra-mantra dan doa-doa selama berlangsungnya upacara. Selain itu, nilai
ini juga dapat dilihat dalam kepatuhan untuk tidak melanggar pantangan-pantangan.
Nilai sosial dapat dilihat pada keterlibatan berbagai lapisan masyarakat dalam
upacara Katiana tanpa memandang status sosialnya. Keterlibatan Topopanuju, tokoh-
tokoh adat, sanak keluarga baik yang bertempat tinggal dekat maupun jauh, ibu-ibu
rumah tangga di desa setempat, dan para sesepuh desa merupakan ekspresi dari nilai-
nilai sosial yang dianut oleh masyarakat suku Pamona.
Nilai budaya dapat dilihat diantaranya pada: Sirih Pinang, alu, dan air. Sirih
pinang merupakan lambang kesucian, lambang pergaulan, lambang menjalin-hubungan
kekerabatan, dan mempererat tali silaturahmi. Lambang alu mengandung pesan bahwa
manusia harus bekerja, dan air yang digunakan dalam upacara ini merupakan harapan
agar dalam proses kelahiran akan lancar seperti air mengalir. Keberadaan pantangan-
pantangan dalam upacara Katiana, selain bernilai keyakinan, juga merupakan cara
masyarakat suku Pamona untuk mewariskan, melembagakan, dan mengekalkan
tradisinya.