Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
4. 3. Minangkabau
Pakaian adat Minangkabau
Makanan Suku MinangKabau
Upacara-upacara yang dipraktekkan dalam tradisi di Minangkabau adalah
1.Upacara kehamilan ;
2. Upacara Karek Pusek (Kerat pusat) :
Sebetulnya tidak memerlukan upacara yang khusus pada saat dilakukan pemotongan tali
pusat ini, karena merupakan upaya dari kalangan medis dalam memisahkan pusar bayi
dengan placenta ibunya. Belum diketemukan upacara khusus untuk melakukan hal ini.
3. Upacara Turun Mandi dan Kekah (Akekah) :
5. Sering upacara ini dilakukan dengan tradisi tertentu diantara para ipar – besan dan induk bako
dari pihak si Bayi. Induk Bako – si Bayi akan memberikan sesuatu kepada sang bayi
sebagai wujud kasih sayangnya atas kedatangan bayi itu dalam keluarga muda.Umumnya
Induk bako dan kerabatnya akan memberikan perhiasan berupa cincin bagi bayi laki-laki
atau gelang bagi bayi perempuan serta pemberian lainnya.
4. Upacara Sunat Rasul :
Apabila seorang anak laki-laki telah cukup umur dan berkat dorongan kedua orang tuanya,
maka
seorang anak akan menjalani khitanan yang di Ranah Minang disebut “ Sunat Rasul.Sunah
rasul
mengandung pengharapan dari kedua orang tuanya agar anak laki-lakinya itu menjadi anak
yang
dicita-citakan serta berbakti kepada kedua orang tua.Saat ini telah menjadi trend baru di
kalangan masyarakat, yang kemudian melahirkan tradisi baru dikalangan atas masyarakat
minangkabau – melalui pennyelenggaraan upacara tertentu seperti perhelatan. Anak laki-laki
yang sudah dikhitankan itu didudukkan di sebuah pelaminan seperti pengantin.Sebenarnya ini
bukanlah kebiasaan yang menjadi tradisi dalam masyarakat minangkabau namun keboleh
jadian
bahwa tradisi merupakan hasil asimilisai dari berbagai etnis yang hidup di Indonesia. Ssuatu
saat akan menjadi tradisi pula dikalangan masyarakat minangkabau.
5. Masa Mengaji di Surau dan upacara masa remaja laki-laki :
Surau mengandung tempat tinggal dan tempat pembelajaran bagi anak laki disaat ia remaja.
Setelah melalui upacara-upacara pada masa kehamilan dan sampai lahir dan seterusnya maka
dilanjutkan dengan acara-acara semasa remaja dan terutama sekali bagi anak laki-laki. Pada
masa remaja ada pula acara-acara yang dilakukan berkaitan dengan ilmu pengetahuan adat
dan agama. Upacara-upacara semasa remaja ini adalah sbb:
1. Manjalang guru (menemui guru) untuk belajar. Orang tua atau mamak menemui guru
tempat anak kemenakannya menuntut ilmu. Apakah guru dibidang agama atau adat. Anak
atau keponakannya diserahkan untuk dididik sampai memperoleh ilmu pengetahuan yang
diingini.
2. Balimau. Biasanya murid yang dididik mandi berlimau dibawah bimbingan gurunya.
Upacara ini sebagai perlambang bahwa anak didiknya dibersihkan lahirnya terlebih dahulu
kemudian diisi batinnya dengan ilmu pengetahuan.
3. Batutue (bertutur) atau bercerita. Anak didik mendapatkan pengetahuan dengan cara
gurunya bercerita. Di dalam cerita terdapat pengajaran adat dan agama.
4. Mengaji adat istiadat. Didalam pelajaran ini anak didik mendapat pengetahuan yang
berkaitan dengan Tambo Alam Minangkabau dan Tambo Adat.
5. Baraja tari sewa dan pancak silek (belajar tari sewa dan pencak silat). Untuk keterampilan
dan ilmu beladiri maka anak didik berguru yang sudah kenamaan.
6. Mangaji halal jo haram (mengaji halal dengan haram). Pengetahuan ini berkaitan dengan
pengajaran agama.Mengaji nan kuriek kundi nan merah sago, nan baiek budi nan indah
baso (mengaji yang kurik kundi nan merah sago, yang baik budi nan indah baso),
pengajaran yang berkaitan dengan adat istiadat dan moral.
6.Tamat Kaji :
Biasanya seseorang yang telah menamatkan kaji (khatam Qur’an), maka terlebih
dahuludilakukan pengujian terhadap kemampuan membaca itu dihadapan majelis Surau.
6. Seorang akan mendengar kemampuan tajwit dan makhraj untuk meyakini bahwa seorang
anak yang telah menamatkan AlQur’an itu, telah lulus didalam pengkhataman Al Qur’an
nya. Sebagai rasa syukur, maka para jemaah di Surau itu akan merayakan dalam bentuk
pemberian doa selamat kepada si murid. Umumnya beberapa kekeluarga di Minangkabau
secara kolektif dan bersama menyediakan penganan khas daerah setempat
B. KEMATIAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAANNYA
1. Sakik basilau, mati bajanguak (sakit dilihat, mati dijenguk)
2. Anta kapan dari bako (antar kafan dari bako)
3. Cabiek kapan, mandi maik (mencabik kafan dan memandikan mayat)
4. Kacang pali (mengantarkan jenazah kek kuburan)
5. Doa talakin panjang di kuburan.
6. Mengaji tiga hari dan memperingati dengan acara hari ketiga, ketujuh hari, keempat puluh
hari, seratus hari dan malahan yang keseribu hari.
Upacara kematian dalam masyarakat Minangkabau pelaksanaannya dilakukan dengan dua
cara, yaitu
upacara kematian secara religi
upacara kematian secara adat istiadat,
Pelaksanaan upacara kematian secara religi dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu
a) tahap memandikan, b) tahap mengafani, c) tahap menshalatkan, dan d) tahap
menguburkan.
Pelaksanaan upacara kematian secara adat istiadat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu
a) upacara kematian besar, b) upacara kematian menengah, dan c) upacara kematian kecil.