1. Tiga versi terjemahan drama Julius Caesar ke bahasa Indonesia mencerminkan perkembangan bahasa Indonesia dari waktu ke waktu dan orientasi ideologis penerjemahnya.
2. Versi-versi itu memperlihatkan bahwa menerjemahkan merupakan strategi untuk mengolah teks sumber menjadi teks yang relevan dengan konteks sosiopolitik masanya.
3. Masing-masing versi merefleksikan citra Indonesia yang diinginkan penerjemahny
Filosofi penerjemahan (Philosophical theories of translation) terkait dengan penjabaran dari beberapa ahli yaitu: 1) Hermeneutics (the theory of interpretation of meaning), linked to the German Romantics. 2) Steiner’s hermeneutic motion, the four moves of translation. 3) Pound: the energy of language, using archaism to overturn the literary poetics of the time, an early foreignization. 3) Benjamin: the ‘pure’language of interlinear translation. 4) Derrida: deconstruction and the undermining of basic premises of linguistic translation theory.
Slide yang memuat pemikiran Prof. Aminudin terhadap teori-teori kesantunan berbahasa. Beberapa hal yang disajikannya merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Shanghai, Cina.
Angkatan sastra mulai dari angkatan pujangga lama sampai angkatan 2000-an memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dalam setiap angkatan. setiap
Filosofi penerjemahan (Philosophical theories of translation) terkait dengan penjabaran dari beberapa ahli yaitu: 1) Hermeneutics (the theory of interpretation of meaning), linked to the German Romantics. 2) Steiner’s hermeneutic motion, the four moves of translation. 3) Pound: the energy of language, using archaism to overturn the literary poetics of the time, an early foreignization. 3) Benjamin: the ‘pure’language of interlinear translation. 4) Derrida: deconstruction and the undermining of basic premises of linguistic translation theory.
Slide yang memuat pemikiran Prof. Aminudin terhadap teori-teori kesantunan berbahasa. Beberapa hal yang disajikannya merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Shanghai, Cina.
Angkatan sastra mulai dari angkatan pujangga lama sampai angkatan 2000-an memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dalam setiap angkatan. setiap
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Ulasan Jurnal - Tiga wajah julius caesar
1. TIGA WAJAH JULIUS CAESAR
Oleh Melani Budianta
yang diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia oleh Winarsih P. Arifin
2. Julius Caesar
• adalah salah satu lakon shakespeare yang paling terkenal
di Indonesia.
• Diterjemahkan:
▫ 1. Muhammad Yamin:1951
▫ 2. Ikranegara: 1973 *tidak diterbitkan namun dipentaskan
▫ 3. Asrul Sami: 1976
Lakon ini sesuai dengan keadaan politik di Indonesia
pada tahun 1970-an.
“Bulu-bulu sayap penguasa harus dicabuti”
(kutipan dari teks atas alasan Joseph Ginting memilih menyutradarai pementasan Julius Caesar: Juli 1997)
3. Tiga Bahasa, Tiga Konteks
• Muhammad Yamin: bahasa Indonesia yang sudah menjadi asing (kata-kata
ilmiah, kosakata yang lazim pada zamannya).
MARULLUS
Mengapa kamu tidak menggunakan pakaian oto-kulit, dan dimana pula kaju
mistarmu?
• Asrul Sani: bahasa yang bernuansa sastra dan bergaya “kebuku-bukuan”,
menyajikan kosakata yang kaya, dipinjam dari bahasa Sanskerta.
MARULLUS
Mana pakaian kerjamu dan mistarmu?
• Ikranegara: memainkan jargon sosial dan politik zamannya dengan bahasa sehari-
hari, bahasa modern.
MARULLUS
Mana pakaian seragammu dan meteranmu?
4. Perbedaan Ketiga Teks disebabkan oleh Tujuan
dan Fungsi Teks yang Berlainan.
• Yamin: Sebuah penelitian sastra dan sejarah. (dilengkapi
biografi Shakespeare, catatan tentang tokoh sejarah Julius
Caesar berikut sejarah lakon Shakespeare tersebut serta
catatan kaki beserta keterangan tambahan).
• Asrul Sani: bagian dari sebuah proyek lebih besar
penerjemahan karya-karya besar dunia, disponsori oleh Dewan
Kesenian Jakarta pada awal tahun 1970-an.
• Ikranegara: naskah untuk persiapan pertunjukan, lebih
merupakan bahan untuk pementasan daripada sebagai karya
sastra tertulis.
5. Pro dan kontra lakon Brutus
• Terjemahan Ikranegara yang menonjolkan Brutus sebagai pahlawan
bertolak belakang dengan Yamin. Yamin menonjolkan kegarangan
kelompok Brutus.
• Orientasi politi Yamin dan suasana tahun 1950-an, ketika Julius Caesar
versi Indonesia yang pertama diterjemahkan, dapat menjelaskan mengapa
Yamin begitu waswas terhadap kudeta politik.
• Versi Ikranegara ditulis pada puncak kestabilan politik dibawah hegemoni
Orde Baru Soeharto.
• Terjemahan Asrul Sani merupakan terjemahan yang paling setia
terhadapan gambaran Shakespeare yang kompleks tentang Brutus.
6. Politik gender dalam Julius Caesar Indonesia
• “Politik gender dalam Julius Caesar adalah soal penting, karena masalah
kekuasaan dan keberanian bertumpu pada batas pemisah antara dunia feminim
dan maskulin.”
• kelemahan perrempuan dikontraskan dengan ketegaran laki-laki; wenches-
gambaran perempuan tua yang bawel dan jahat-merupakan metafora
irasionalitas, yang dikontraskan dengan rasionalitas “laki-laki sejati”.
• Istilah-istilah penerjemahan “wenches”:
1. Yamin: “perempuan jalang. Orang serupa itu tak perlu diacuhkan benar.”
2. Asrul Sani: “perempuan. Itu tak perlu diperhatikan.”
3. Ikranegara: “perempuan-perempuan biasa. Perempuan-perempuan macam
begitu tidak perlu diperhitungkan.”
7. APA YANG DITUNJUKKAN OLEH TIGA VERSI INDONESIA JULIUS CAESAR ITU?
1. Perkembangan dinamis bahas Indonesia dari waktu ke waktu.
2. Mencerminkan iklim intelektual zaman dan orientasi ideologis
penerjemahnya masing-masing: Indonesia bagi Yamin adalah
sebuah bangsa yang sedang dibangun, yang mebutuhkan
kesatuan. Indonesia bagi Asrul Sani adalah perayaan jati diri
budaya nasional, danIndonesia bagi Ikranegara adalah
perjuangan melawan tirani(penguasa tunggal yang memerintah secara
brutal dan menempatkan diri dan golongannya di atas kepentingan rakyat banyak)
Orde Baru.
3. Memperlihatkan bahwa menerjemahkan, meminjam istilah
Ikranegara, adalah suatu “strategi intertekstual” untuk mengolah
teks sumber menjadi teks miliknya sendiri.