Eksperimen ini bertujuan untuk membedakan larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menguji daya hantar listrik larutan menggunakan alat uji sederhana. Beberapa larutan diuji meliputi asam klorida, gula, urea, air jeruk, asam cuka, natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan air garam. Hasilnya menunjukkan larutan asam klorida, natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan air gar
Dokumen ini membahas tentang daya hantar listrik larutan. Ada dua jenis larutan berdasarkan daya hantarnya, yaitu larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik dan larutan non-elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi elektrolit kuat dan lemah. Dokumen ini juga menjelaskan alat, bahan, dan cara kerja untuk menguji daya hantar listrik
Larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantar arus listrik. Larutan NaCl, KCl, N2SO4, dan NaOH termasuk elektrolit kuat karena mampu menyalakan lampu dan menghasilkan gelembungan gas. Sementara itu, larutan Ca(OH)2, cuka, gula, dan air jeruk nipis tidak dapat menghantar arus listrik sehingga termasuk nonelektrolit atau elekt
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kation, anion, dan jenis-jenisnya. Kation adalah ion bermuatan positif yang terbentuk ketika atom melepaskan elektron, sedangkan anion adalah ion bermuatan negatif yang terbentuk ketika atom menerima elektron. Dokumen tersebut juga menyebutkan contoh-contoh kation dan anion serta cara mengidentifikasi kation dan anion melalui reaksi kering dan basah.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kimia tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Materi pelajaran tersebut meliputi pengertian kedua jenis larutan, cara mengidentifikasi sifatnya melalui percobaan daya hantar listrik, dan penjelasan mengenai kemampuan larutan elektrolit untuk menghantarkan listrik. Siswa diajak untuk merancang dan melakukan percobaan, kemudian menganalisis hasil
1. Dokumen tersebut berisi data hasil pengujian daya hantar listrik beberapa larutan dan soal-soal untuk menentukan jenis larutan.
2. Terdapat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit berdasarkan hasil pengujian nyala lampu dan gelembung gas.
3. Soal-soal terkait menentukan jenis larutan, zat yang dapat membentuk larutan elektrolit, dan prinsip kerja lar
Eksperimen ini bertujuan untuk membedakan larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menguji daya hantar listrik larutan menggunakan alat uji sederhana. Beberapa larutan diuji meliputi asam klorida, gula, urea, air jeruk, asam cuka, natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan air garam. Hasilnya menunjukkan larutan asam klorida, natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan air gar
Dokumen ini membahas tentang daya hantar listrik larutan. Ada dua jenis larutan berdasarkan daya hantarnya, yaitu larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik dan larutan non-elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi elektrolit kuat dan lemah. Dokumen ini juga menjelaskan alat, bahan, dan cara kerja untuk menguji daya hantar listrik
Larutan elektrolit dan nonelektrolit dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantar arus listrik. Larutan NaCl, KCl, N2SO4, dan NaOH termasuk elektrolit kuat karena mampu menyalakan lampu dan menghasilkan gelembungan gas. Sementara itu, larutan Ca(OH)2, cuka, gula, dan air jeruk nipis tidak dapat menghantar arus listrik sehingga termasuk nonelektrolit atau elekt
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kation, anion, dan jenis-jenisnya. Kation adalah ion bermuatan positif yang terbentuk ketika atom melepaskan elektron, sedangkan anion adalah ion bermuatan negatif yang terbentuk ketika atom menerima elektron. Dokumen tersebut juga menyebutkan contoh-contoh kation dan anion serta cara mengidentifikasi kation dan anion melalui reaksi kering dan basah.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kimia tentang larutan elektrolit dan non-elektrolit. Materi pelajaran tersebut meliputi pengertian kedua jenis larutan, cara mengidentifikasi sifatnya melalui percobaan daya hantar listrik, dan penjelasan mengenai kemampuan larutan elektrolit untuk menghantarkan listrik. Siswa diajak untuk merancang dan melakukan percobaan, kemudian menganalisis hasil
1. Dokumen tersebut berisi data hasil pengujian daya hantar listrik beberapa larutan dan soal-soal untuk menentukan jenis larutan.
2. Terdapat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit berdasarkan hasil pengujian nyala lampu dan gelembung gas.
3. Soal-soal terkait menentukan jenis larutan, zat yang dapat membentuk larutan elektrolit, dan prinsip kerja lar
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menguji kemampuan larutan dalam menghantarkan listrik. Alat yang digunakan meliputi baterai, kabel, lampu, dan elektroda untuk mencelupkan larutan. Berdasarkan hasil percobaan, larutan dapat dikategorikan menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
Analisis kualitatif kation dan anion melibatkan metode instrumental dan kimia klasik. Kation dikelompokkan ke dalam 5 golongan berdasarkan reaksi dengan HCl, H2S, amonium sulfida, dan amonium karbonat yang menghasilkan endapan. Analisis meliputi tes pendahuluan, penentuan kation, dan penentuan anion dalam larutan.
Analisis kation dilakukan dengan memisahkan kation ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimia dan reaksi identifikasi. Kation dalam setiap golongan akan bereaksi dengan pereaksi khusus untuk membentuk endapan tertentu yang memungkinkan identifikasi kation. Golongan 1 akan mengendap dengan asam klorida, golongan 2 dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam, dan seterusnya.
Dokumen tersebut memberikan prosedur dan hasil pengamatan dari serangkaian percobaan kimia yang meliputi berbagai jenis reaksi seperti reaksi penggantian, dekomposisi, asam-basa, dan redoks. Percobaan-percobaan tersebut bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat kimia berbagai zat dan jenis reaksi kimia.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Dokumen ini memberikan instruksi tentang praktikum kimia analisis yang meliputi penyelidikan organoleptik, reaksi nyala api, pemijaran, NH3, H2S, CO2, dan pengendapan zat dengan H2S. Langkah-langkahnya meliputi pengamatan bentuk, warna, bau; reaksi logam alkali, alkali tanah, dan transisi; uji gas NH3 dan H2S; serta pengendapan karbonat dan zat lainnya.
Silabus mata pelajaran kimia kelas XII ini membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran seperti redoks dan sel elektrokimia, korosi logam, serta penilaian dan alokasi waktu pembelajarannya. Materi utama meliputi penyetaraan persamaan reaksi redoks, sel elektrokimia dan potensial sel, sel elektrolisis dan hukum Faraday, serta analisis faktor penyebab korosi logam dan ide
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menguji kemampuan larutan dalam menghantarkan listrik. Alat yang digunakan meliputi baterai, kabel, lampu, dan elektroda untuk mencelupkan larutan. Berdasarkan hasil percobaan, larutan dapat dikategorikan menjadi elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit.
Analisis kualitatif kation dan anion melibatkan metode instrumental dan kimia klasik. Kation dikelompokkan ke dalam 5 golongan berdasarkan reaksi dengan HCl, H2S, amonium sulfida, dan amonium karbonat yang menghasilkan endapan. Analisis meliputi tes pendahuluan, penentuan kation, dan penentuan anion dalam larutan.
Analisis kation dilakukan dengan memisahkan kation ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimia dan reaksi identifikasi. Kation dalam setiap golongan akan bereaksi dengan pereaksi khusus untuk membentuk endapan tertentu yang memungkinkan identifikasi kation. Golongan 1 akan mengendap dengan asam klorida, golongan 2 dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam, dan seterusnya.
Dokumen tersebut memberikan prosedur dan hasil pengamatan dari serangkaian percobaan kimia yang meliputi berbagai jenis reaksi seperti reaksi penggantian, dekomposisi, asam-basa, dan redoks. Percobaan-percobaan tersebut bertujuan untuk mempelajari sifat-sifat kimia berbagai zat dan jenis reaksi kimia.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Dokumen ini memberikan instruksi tentang praktikum kimia analisis yang meliputi penyelidikan organoleptik, reaksi nyala api, pemijaran, NH3, H2S, CO2, dan pengendapan zat dengan H2S. Langkah-langkahnya meliputi pengamatan bentuk, warna, bau; reaksi logam alkali, alkali tanah, dan transisi; uji gas NH3 dan H2S; serta pengendapan karbonat dan zat lainnya.
Silabus mata pelajaran kimia kelas XII ini membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran seperti redoks dan sel elektrokimia, korosi logam, serta penilaian dan alokasi waktu pembelajarannya. Materi utama meliputi penyetaraan persamaan reaksi redoks, sel elektrokimia dan potensial sel, sel elektrolisis dan hukum Faraday, serta analisis faktor penyebab korosi logam dan ide
Laporan ini mendeskripsikan tiga percobaan elektrolisis menggunakan larutan Na2SO4, KI, dan CuSO4 dengan elektrode yang berbeda. Hasilnya menunjukkan terjadinya reaksi redoks di anoda dan katoda, dengan pelepasan gas hidrogen di katoda dan gas oksigen atau iodin di anoda.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat kepolaran senyawa. Siswa menguji larutan air, aseton, alkohol, asam klorida, dan asam iodida dengan mengalirkan larutan tersebut dan membelokkannya menggunakan penggaris plastik atau magnet. Hasilnya menunjukkan air, alkohol, dan asam iodida dibelokkan sedangkan aseton dan asam klorida tidak dibelokkan, mengindikasikan air, alkohol,
Kelompok 8 melakukan percobaan untuk menguji larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan menggunakan alat penguji yang terdiri dari baterai, lampu, dan elektroda. Berdasarkan hasil percobaan, larutan yang dapat menghantarkan listrik sehingga lampu menyala dan terbentuk gelembung dianggap sebagai elektrolit kuat, sedangkan larutan yang tidak menyala namun menghasilkan gelembung dianggap elektrol
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitdasi anto
1. Ciri-ciri alat uji larutan non elektrolit, larutan elektrolit kuat, dan larutan elektrolit lemah secara berurutan adalah 2, 1, dan 3.
2. Pernyataan yang benar adalah nomor 2.
Lembar kerja siswa menguji daya hantar listrik berbagai larutan menggunakan alat uji elektrolit. Siswa mengamati gejala pada elektrode dan lampu serta kehadiran gelembung untuk menentukan kelompok larutan elektrolit kuat, lemah, dan non-elektrolit.
Percobaan ini bertujuan untuk menguji daya hantar listrik berbagai spesi kimia seperti larutan garam, asam, dan basa. Siswa melakukan percobaan dengan menggunakan alat rangkaian listrik sederhana untuk mendeteksi nyala lampu dan gelembub gas pada elektroda. Hasilnya menunjukkan bahwa senyawa ionik dalam bentuk larutan mampu menghantarkan arus listrik, sedangkan dalam bentuk padatan tidak d
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan. Siswa akan belajar mengenali sifat kedua jenis larutan tersebut berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik. Mereka akan merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit, lalu menyimpulkan hasilnya.
Laporan praktikum ini membahas dua kegiatan yaitu uji larutan elektrolit dan non elektrolit serta uji larutan asam dan basa. Pada uji elektrolit dan non elektrolit, larutan dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Larutan elektrolit akan menyala dan bergelembung sedangkan non elektrolit tidak. Pada uji asam basa, indikator pH digunakan untuk menentukan sif
1. Departemen Pendidikan Nasional
Panitia Ujian Nasional
SMA NEGERI 74 JAKARTA
Tahun Pelajaran 2006/2007
LEMBAR SOAL UJIAN PRAKTIK
Mata Pelajaran : KIMIA
Program Studi : IPA
Hari / Tanggal Ujian :
LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIK 1
PERCOBAAN UJI DAYA HANTAR LARUTAN
Tujuan Percobaan :
Hipotesa Percobaan :
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
Cara kerja :
1. Susunlah alat penguji daya hantar listrik larutan. Alat ini dapat dibuat dengan bahan sederhana. Gunakan
elektrode dan grafit batu baterai bekas.
2. Ujilah larutan yang terdapat pada tabel berikut dengan cara mencelupkan elektrode ke dalam larutan
(bila akan berganti larutan, cucilah elektrodenya dan keringkan dengan kertas tissue).
Tabel Pengamatan :
2. No. Bahan (Zat Pelarut) Rumus Kimia Lampu Sekitar Elektrode
1. Air Murni
2. Natrium Klorida
3. Asam Klorida
4. Natrium Hidroksida
5. Gula Pasir
6. Ammonia
7. Alkohol
8. Asam Cuka
Catatan : Beri tanda (+) jika lampu menyala, dan tanda (-) jika lampu tidak menyala
Apakah hipotesismu terbukti ? Jelaskan
Kesimpulan
Kesimpulan :
Evaluasi :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Kelompokkan larutan yang diuji ke dalam kelompok larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
a. larutan elektrolit : ………………………………………………………………………..
b. larutan non elektrolit : ………………………………………………………………………..
2. Diantara larutan yang diamati, jenis larutan yang mengandung zat terlarut berupa :
a. Senyawa ion : ……………………………………………………………..…………
b. Senyawa kovalen : ………………………………………………………………………..
3. Diantara larutan yang diamati, jenis larutan elektrolit yang didalamnya mengandung :
a. Senyawa ion : ………………………………………………………..……………….
b. kovalen : ……………………………………………………………………..….
4. Dalam keadaan cair (leburan) dan dalam larutan, senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik, sebab ion-
ionnya bebas bergerak. Tetapi dalam keadaan padat senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus listrik,
sebab ion positif dan negatif, peristiwa ini disebut ionisasi.
Lengkapilah !
a. NaCl(aq) Na+(aq) + Cl– (aq)
b. Ca(NO3)2(aq)
c. MgCl2(aq)
5. Senyawa kovalen meskipun bukan merupakan gabungan ion dapat terurai menjadi ion positif dan ion
negatif, karena daya tarik molekul-molekul air yang bersifat polar. Oleh karena itu, senyawa kovalen murni
justru tidak menghantarkan arus listrik.
Lengkapilah !
a. HCl(aq) H+(aq) + Cl– (aq)
b. H2SO4(aq)
c. HNO3(aq)
3. 6. Larutan elektrolit yang berdaya hantar listrik lemah disebut elektrolit lemah dan yang berdaya hantar listrik
kuat disebut elektrolit kuat. Jelaskan hubungan antara jumlah ion dengan daya hantar listrik larutan
elektrolit!