Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas mengenai peralatan dan pengangkutan pada tambang bawah tanah, dimulai dari metode tambang bawah tanah, faktor yang mempengaruhi pemilihan metode, aktivitas penambangan seperti peledakan, pemuatan, pengangkutan, sistem pengangkutan, serta peralatan bor yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -Isya Ansyari
Dokumen ini membahas tentang penyangga aktif pada tambang bawah tanah, termasuk jenis-jenis penyangga aktif seperti baut batuan, hydraulic props, dan powered roof support. Jenis penyangga aktif utama yang dijelaskan adalah baut batuan yang berfungsi memperkuat langsung batuan, hydraulic props untuk penyangga sementara, dan powered roof support yang digunakan pada tambang longwall untuk mendorong conveyor dan menyangga atap tambang.
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
Dokumen tersebut membahas mengenai peralatan dan pengangkutan pada tambang bawah tanah, dimulai dari metode tambang bawah tanah, faktor yang mempengaruhi pemilihan metode, aktivitas penambangan seperti peledakan, pemuatan, pengangkutan, sistem pengangkutan, serta peralatan bor yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -Isya Ansyari
Dokumen ini membahas tentang penyangga aktif pada tambang bawah tanah, termasuk jenis-jenis penyangga aktif seperti baut batuan, hydraulic props, dan powered roof support. Jenis penyangga aktif utama yang dijelaskan adalah baut batuan yang berfungsi memperkuat langsung batuan, hydraulic props untuk penyangga sementara, dan powered roof support yang digunakan pada tambang longwall untuk mendorong conveyor dan menyangga atap tambang.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis disposal area yang umum digunakan dalam pertambangan terbuka, yaitu Finger Disposal, Semi Induced Disposal, dan Induced Flow Disposal. Setiap jenis memiliki karakteristik tertentu dalam hal kemiringan lereng, ketinggian, dan penggunaan alat berat seperti dozer. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan material sipil untuk memperkuat lahan disposal area dan mencegah terjadinya longsor.
Pola pengeboran tambang terbuka dan tambang bawah tanah berbeda karena faktor luas area, volume hasil peledakan, suplai udara segar, dan keselamatan kerja. Tambang terbuka memiliki area yang lebih luas dan volume hasil peledakan besar, sedangkan tambang bawah tanah terbatas ruangnya dan memerlukan sistem ventilasi yang baik. Pola pengeboran tambang terbuka membutuhkan dua bidang bebas sedangkan tambang bawah tanah
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
This lab report describes procedures for determining the uniaxial compressive strength of rock samples using point load testing. Specimens are placed between platens and loaded until failure. The failure load is used to calculate the point load strength index and index correction factor, which are then used to determine the uniaxial compressive strength. Tests were conducted on both core and irregular samples under both axial and diametrical loading. Observations and calculations are presented for several test specimens.
1. Sistem penambangan meliputi empat metode yaitu tambang terbuka, tambang bawah tanah, tambang bawah air, dan tambang di tempat. Tambang bawah tanah dilakukan dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral dan dibedakan menjadi tiga metode yaitu tanpa penyanggaan, dengan penyanggaan, dan ambrukan.
Teks tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pemboran. Tiga faktor utama yang disebutkan adalah sifat batuan yang akan dibor, kondisi mesin bor, dan pemilihan alat bor yang tepat sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar hasil pemboran dapat optimal.
Pola peledakan menunjukkan urutan ledakan dari lubang-lubang peledakan untuk meminimalkan getaran, overbreak, dan fragmentasi batuan yang tidak diinginkan serta memperbaiki ukuran fragmentasi. Beberapa pola yang sering digunakan adalah Corner Cut untuk tiga bidang bebas, V-Cut untuk dua bidang bebas, dan Box Cut untuk satu bidang bebas.
Dokumen ini membahas tentang sifat fisik dan mekanik batuan dalam dunia pertambangan. Sifat-sifat ini meliputi porositas, permeabilitas, densitas, rasio hampa, kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, dan rasio Poisson. Penentuan sifat-sifat ini penting untuk pengujian di laboratorium dan aplikasi di lapangan seperti perencanaan konstruksi dan pertambangan.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis disposal area yang umum digunakan dalam pertambangan terbuka, yaitu Finger Disposal, Semi Induced Disposal, dan Induced Flow Disposal. Setiap jenis memiliki karakteristik tertentu dalam hal kemiringan lereng, ketinggian, dan penggunaan alat berat seperti dozer. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan material sipil untuk memperkuat lahan disposal area dan mencegah terjadinya longsor.
Pola pengeboran tambang terbuka dan tambang bawah tanah berbeda karena faktor luas area, volume hasil peledakan, suplai udara segar, dan keselamatan kerja. Tambang terbuka memiliki area yang lebih luas dan volume hasil peledakan besar, sedangkan tambang bawah tanah terbatas ruangnya dan memerlukan sistem ventilasi yang baik. Pola pengeboran tambang terbuka membutuhkan dua bidang bebas sedangkan tambang bawah tanah
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
Eksplorasi air tanah meliputi investigasi permukaan dan bawah permukaan untuk menemukan sumber air tanah melalui metode seperti survei geologi, geofisika, pemboran, dan pengujian sumur. Hasilnya digunakan untuk merancang konstruksi sumur produksi dengan menentukan lokasi saringan dan ukuran gravel pack.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan peledakan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peledakan seperti aspek teknis, keselamatan, dan lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter penting dalam perencanaan peledakan seperti diameter lubang ledak, tinggi jenjang, fragmentasi batuan, dan geometri peledakan.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
Teks tersebut membahas analisis eksplorasi pertambangan emas. Secara umum dibahas tentang pengertian emas dan proses eksplorasi pertambangan emas, yang meliputi metode geofisika, penginderaan jauh, dan geokimia untuk menemukan deposit emas.
This lab report describes procedures for determining the uniaxial compressive strength of rock samples using point load testing. Specimens are placed between platens and loaded until failure. The failure load is used to calculate the point load strength index and index correction factor, which are then used to determine the uniaxial compressive strength. Tests were conducted on both core and irregular samples under both axial and diametrical loading. Observations and calculations are presented for several test specimens.
تجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copyAli A. Alzahrani
تجربة الضغط على نقطة Point load test 2013 full copy
هذه التجربة من اكثر التجارب سهولة واقلها تكلفة , وتستخدم في الوصف والتصنيف بعيدا تماما عن كل مايتعلق بالتصميم الهندسي وذلك كله يعود الى نتائجها المعيارية وغير المباشرة.
Schmidt's Hammer Rebound Value Analysis for finding Uniaxial Compressive Stre...Jasmeet Singh Saluja
An innovative & easy way of establishing a relationship ship between Schmidt's Hammer Rebound value & Uniaxial Compressive Strength, Point Load Index & Density of rocks to obtain the value of UCS on site.
This method helps in eliminating the need of laboratory analysis of rock for UCS, Point Load Index & density determination.
This document discusses several index tests used by engineers and geologists to determine the strength and deformation properties of soils and rocks in the field. It describes the Brazilian test, point load index test, impact test, and Schmidt hammer rebound test. The Brazilian test measures tensile strength. The point load index test uses a handheld device to apply a compressive force and induce tensile cracking. The impact test evaluates coal degradation. The Schmidt hammer rebound test measures surface hardness in a non-destructive manner using rebound value correlations. These index tests provide immediate preliminary results without extensive preparation and can be correlated to laboratory strength tests.
This document discusses fatigue cracking in asphalt pavements. It describes how fatigue cracking can start from the bottom of the pavement layer and work its way up, or can start at the top edges due to tire-pavement interactions. Common fatigue testing methods are described, including flexural beam testing where failure is defined as 50% loss of stiffness. Test results depend on whether constant stress or constant strain is used. Other testing methods like cantilevered beam and diametral are also mentioned. Advanced topics covered include notched beam testing, dissipated energy calculations, and models for predicting fatigue life from binder and mix properties.
Soil and rock for geoscientist and engineersAinun Fatihah
This document summarizes key information about soils and rocks for geoscientists and engineers. It defines soil as unconsolidated mineral and organic material that forms in place and supports plant life, while rock is a solid aggregate of minerals. It describes the three main types of rocks - igneous, sedimentary, and metamorphic - and their formation processes. Several important properties of soils and rocks are also outlined, including particle size, density, porosity, plasticity, compressibility, shear strength, deformation, discontinuities, and methods for evaluating rock mass quality.
It,s all about Index properties of Rocks.
It can help those students who want to give presentation about this topic.
Also it can give you information about Pocks and very helpful in Geo mechanics.
This contains methods of exploration in rock. How the rock samplers are taken. Quality of rock samples and its reporting. Along with the laboratory tests conducting on these rock samples.
Class 8 Triaxial Test ( Geotechnical Engineering )Hossam Shafiq I
The document summarizes laboratory tests conducted on sand and clay soils, including triaxial compression tests and unconfined compression tests. It describes the test procedures, equipment used, and how to analyze the results to determine soil shear strength parameters. Specifically, it outlines how to conduct a consolidated drained triaxial test on sand under three confining pressures and an unconfined compression test on clay to measure the undrained shear strength. Graphs and calculations of stress, strain, and shear strength are presented.
This document summarizes the procedures for conducting a pile load test to determine the load carrying capacity of a pile. The test involves installing a test pile between two anchor piles and applying incremental loads through a hydraulic jack while monitoring settlement. Loads are applied until the pile reaches twice its safe load or a specified settlement. A load-settlement curve is plotted to determine the ultimate load and safe load based on settlement criteria. The test provides values for maximum load, permissible working load, and pile settlement under different loads.
Laporan ini membahas hasil uji kekerasan logam yang dilakukan di Laboratorium Uji Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Tadulako. Uji kekerasan dilakukan menggunakan metode Brinell dan Vickers pada spesimen baja yang dirawat dengan pemanasan dan pendinginan menggunakan solar dan minyak tanah serta spesimen standar. Hasilnya menunjukkan spesimen yang dirawat dengan solar memiliki kekerasan tertinggi.
Dokumen ini membahas tentang uji kuat tarik yang dilakukan untuk mengetahui kuat tarik bahan berbentuk silinder secara tidak langsung menggunakan mesin tekan. Faktor yang mempengaruhi kuat tarik antara lain kadar karbon, heat treatment, bidang slip, homogenitas, kecepatan pendinginan, konduktivitas termal, unsur paduan, ukuran butir dan dimensi bahan. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui kuat t
Bab 1 membahas tentang pengujian kekerasan logam, termasuk definisi kekerasan, jenis pengukuran kekerasan, dan metode pengujian kekerasan seperti Brinell, Vickers, dan Rockwell. Metode Brinell menggunakan bola baja untuk membentuk lekukan pada permukaan logam, sedangkan Vickers menggunakan indentor piramida intan. Pengujian Rockwell mirip dengan Brinell namun menggunakan beban dan indentor yang lebih kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang geoteknik tambang yang merupakan salah satu alat penting dalam perencanaan tambang. Geoteknik digunakan untuk menganalisis stabilitas lereng tambang dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti geometri lereng, struktur batuan, sifat fisik dan mekanik batuan. Analisis stabilitas lereng diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat longsoran yang dapat membahayakan kesel
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur analisis kerusakan (failure analysis) yang meliputi pengumpulan data awal, pengamatan visual, pengujian tak merusak dan merusak, pengamatan makroskopik dan mikroskopik, serta analisis fraktografi untuk menentukan penyebab utama kerusakan bahan.
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian kuat tekan bebas tanah di laboratorium mekanika tanah, meliputi teori, tujuan, spesifikasi peralatan, bahan, prosedur pengujian, alur bagan, dan analisis data dari hasil pengujian."
Dokumen tersebut membahas tentang studi pustaka mengenai tanah dan penggunaannya dalam konstruksi bangunan. Terdapat penjelasan mengenai sifat-sifat tanah, cara mengidentifikasi jenis tanah melalui sondir dan boring, serta identifikasi tanah berpotensi ekspansif berdasarkan indeks plastisitas dan uji Atterberg Limits."
2. KARAKTERISTIK BATUAN
Dalam mekanika batuan, sifat-sifat
batuan dapat dikelompokkan menjadi 2
bagian :
1. Sifat fisik
2. Sifat mekanik
Pengujian :
- Labortorium
3. PENENTUAN SIFAT MEKANIK
Jenis pengujian sifat mekanik yang umumnya dilakukan di
laboratorium :
- Uji kuat tekan uniaksial
- Uji kuat tarik
- Uji beban titik
- Uji triaksial
- Uji kuat geser langsung
- Uji kuat geser pada σn tertentu
- Uji kecepatan gelombang ultrasonik
- Rock loading test
- Block shear test
- In-situ triaxial compression test
- Hydraulic fracturing
4. POINT LOAD TEST
Uji BEBAN Titik dilakukan untuk mengetahui kekuatan
(strength) contoh batu secara tidak langsung di
lapangan.
Bentuk contoh batu: silinder atau tidak beraturan.
Peralatan yang digunakan mudah dibawa-bawa, tidak
begitu besar dan cukup ringan sehingga dapat dengan
cepat diketahui kekuatan batuan di lapangan, sebelum
dilakukan pengujian di laboratorium.
Contoh yang disarankan untuk pengujian ini berbentuk
silinder dengan diameter = 50 mm (NX = 54 mm).
Fracture Index dipakai sebagai ukuran karakteristik
diskontinuiti dan didefinisikan sebagai jarak rata-rata
fraktur dalam sepanjang bor inti atau massa batuan
7. POINT LOAD TEST
• Index strength (Is)
Keterangan :
• Is = Index strength ( km / cm2 )
• P = beban maksimum sampai
percontoh pecah (KN)
• D = diameter percontoh ( cm2 )
8. POINT LOAD TEST
Kuat tekan (σc)
Keterangan :
• Is = Index strength ( MPa)
• σc = Kuat tekan ( MPa)
• 23 = ketetapan/ ketentuan
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL
PLT
1. Gesekan antara plat tekan dengan permukaan
percotoh batu.
2. Geometri percontoh batuan seperti bentuk,
perbandingan tinggi diameter,
ukuran percontoh batuan.
3. Kecepatan pembebasan
4. Lingkungan seperti kandungan uap air, cairan.
5. Mineralogi, ukuran butir dan porositas
10. KESIMPULAN
Dari pengujian ini nilai yang
dicari yaitu Index strength dan
Kuat tekan dan nilai-nilai ini sangat
berperan dalam perencanaan
pembuatan terowongan tambang
bawah tanah.
SELESA