Dokumen tersebut membahas tentang kecacingan pada anak, termasuk gejala, penyebab, dan cara mencegahnya. Kecacingan disebabkan oleh telur cacing yang masuk ke tubuh melalui mulut atau kulit dan berkembang biak di usus. Gejalanya antara lain pucat, lesu, kurus, dan keluar cacing dari mulut atau dubur. Cara mencegahnya dengan mencuci tangan, memasak makanan, serta menjaga kebersihan ling
Dokumen tersebut membahas tentang diare, yaitu penyakit perubahan tinja menjadi cair yang biasanya terjadi 3 kali sehari. Diare merupakan penyebab kematian terbesar pada balita di negara berkembang dan membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penyebab, gejala, komplikasi dehidrasi, pengobatan, dan pencegahan diare.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah atau dengue. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu cepat jika tidak ditangani dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, tanda bahaya, diagnosis, dan tindakan pencegahan demam berdarah.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada remaja putri. Anemia disebabkan oleh produksi sel darah merah yang tidak optimal akibat kekurangan zat besi, kerusakan atau destruksi sel darah merah yang berlebihan, atau kehilangan darah yang berlebihan. Remaja putri rentan terhadap anemia karena pertumbuhan cepat, kebutuhan zat besi yang meningkat, dan kehilangan darah rutin selama haid. Untuk mencegah anemia, remaja putri
1. Dokumen tersebut membahas penanggulangan penyakit diare, termasuk penyebab, prinsip penatalaksanaan, penilaian derajat dehidrasi, dan rencana terapi untuk diare ringan hingga berat.
2. Jenis diare yang dijelaskan antara lain diare akut, disentri berat, diare persisten, dan diare dengan komplikasi.
3. Upaya pencegahan diare yang disarankan adalah memberikan ASI, meningkatkan gizi,
Dokumen tersebut membahas tentang kecacingan pada anak, termasuk gejala, penyebab, dan cara mencegahnya. Kecacingan disebabkan oleh telur cacing yang masuk ke tubuh melalui mulut atau kulit dan berkembang biak di usus. Gejalanya antara lain pucat, lesu, kurus, dan keluar cacing dari mulut atau dubur. Cara mencegahnya dengan mencuci tangan, memasak makanan, serta menjaga kebersihan ling
Dokumen tersebut membahas tentang diare, yaitu penyakit perubahan tinja menjadi cair yang biasanya terjadi 3 kali sehari. Diare merupakan penyebab kematian terbesar pada balita di negara berkembang dan membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang penyebab, gejala, komplikasi dehidrasi, pengobatan, dan pencegahan diare.
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah atau dengue. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan berbahaya karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu cepat jika tidak ditangani dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, tanda bahaya, diagnosis, dan tindakan pencegahan demam berdarah.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada remaja putri. Anemia disebabkan oleh produksi sel darah merah yang tidak optimal akibat kekurangan zat besi, kerusakan atau destruksi sel darah merah yang berlebihan, atau kehilangan darah yang berlebihan. Remaja putri rentan terhadap anemia karena pertumbuhan cepat, kebutuhan zat besi yang meningkat, dan kehilangan darah rutin selama haid. Untuk mencegah anemia, remaja putri
1. Dokumen tersebut membahas penanggulangan penyakit diare, termasuk penyebab, prinsip penatalaksanaan, penilaian derajat dehidrasi, dan rencana terapi untuk diare ringan hingga berat.
2. Jenis diare yang dijelaskan antara lain diare akut, disentri berat, diare persisten, dan diare dengan komplikasi.
3. Upaya pencegahan diare yang disarankan adalah memberikan ASI, meningkatkan gizi,
Dokumen ini membahas tentang gagal ginjal kronis, penyebabnya seperti infeksi, diabetes, batu ginjal, konsumsi berlebihan minuman dan obat-obatan, gejalanya seperti sering buang air kecil, pembengkakan tubuh, lesu dan pucat, serta pengobatannya seperti cuci darah, transplantasi ginjal, dan pencegahannya dengan menghindari minuman beralkohol dan soda serta jamu yang tidak legal.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, D atau E. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak ada gejala hingga demam, nyeri perut, dan kuningnya kulit. Hepatitis dapat ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, berbagi jarum suntik, atau kontak darah. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan darah dan biopsi hati.
Materi ini pernah disampaikan pada saat kegiatan Sosialisasi Konselor Sebaya yang diadakan di SMA N 1 Banjarnegara pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2011. Pemateri nya yaitu petugas kesehatan dari PUSKESMAS 1 Banjarnegara yang dikoordinir oleh Ibu dr H.Liana Dewi selaku Kepala PUSKESMAS 1 Banjarnegara.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia pada anak, termasuk anatomi, etiologi, deteksi, efektivitas antibiotika, dan standar tatalaksana untuk anak dengan batuk dan kesulitan bernapas.
Dokumen ini membahas tentang diare pada anak, termasuk gejala, penyebab, penanganan, dan pencegahannya. Gejala diare pada anak adalah buang air besar yang lebih lembek dan sering dari biasanya. Penyebabnya antara lain makan tanpa mencuci tangan, minum air mentah, dan lingkungan yang kurang higienis. Penanganannya adalah mengganti cairan yang hilang dengan larutan gula garam atau oralit. Penting juga mengam
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh bakteri atau virus dan menyerang anak usia 2 bulan hingga 5 tahun. Gejalanya berupa batuk, kesulitan bernafas, demam, dan kehilangan nafsu makan. Bahaya ISPA jika tidak diobati adalah anak tidak bisa minum, kejang, dan berat badan menurun. Penanganannya dengan memberi obat demam, obat batuk tradisional, menjaga kebersihan, dan se
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi tuberkulosis sebagai masalah kesehatan global. Kasus dan kematian akibat TB terus meningkat karena komitmen, dana, dan sistem pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta dampak pandemi HIV dan munculnya TB yang resisten obat. Dokumen ini juga menyoroti situasi TB di Indonesia yang menjadi penyebab kematian infeksi nomor satu dengan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi.
Dokumen ini membahas tentang gagal ginjal kronis, penyebabnya seperti infeksi, diabetes, batu ginjal, konsumsi berlebihan minuman dan obat-obatan, gejalanya seperti sering buang air kecil, pembengkakan tubuh, lesu dan pucat, serta pengobatannya seperti cuci darah, transplantasi ginjal, dan pencegahannya dengan menghindari minuman beralkohol dan soda serta jamu yang tidak legal.
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, D atau E. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak ada gejala hingga demam, nyeri perut, dan kuningnya kulit. Hepatitis dapat ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, berbagi jarum suntik, atau kontak darah. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan darah dan biopsi hati.
Materi ini pernah disampaikan pada saat kegiatan Sosialisasi Konselor Sebaya yang diadakan di SMA N 1 Banjarnegara pada hari Sabtu tanggal 18 Januari 2011. Pemateri nya yaitu petugas kesehatan dari PUSKESMAS 1 Banjarnegara yang dikoordinir oleh Ibu dr H.Liana Dewi selaku Kepala PUSKESMAS 1 Banjarnegara.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia pada anak, termasuk anatomi, etiologi, deteksi, efektivitas antibiotika, dan standar tatalaksana untuk anak dengan batuk dan kesulitan bernapas.
Dokumen ini membahas tentang diare pada anak, termasuk gejala, penyebab, penanganan, dan pencegahannya. Gejala diare pada anak adalah buang air besar yang lebih lembek dan sering dari biasanya. Penyebabnya antara lain makan tanpa mencuci tangan, minum air mentah, dan lingkungan yang kurang higienis. Penanganannya adalah mengganti cairan yang hilang dengan larutan gula garam atau oralit. Penting juga mengam
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh bakteri atau virus dan menyerang anak usia 2 bulan hingga 5 tahun. Gejalanya berupa batuk, kesulitan bernafas, demam, dan kehilangan nafsu makan. Bahaya ISPA jika tidak diobati adalah anak tidak bisa minum, kejang, dan berat badan menurun. Penanganannya dengan memberi obat demam, obat batuk tradisional, menjaga kebersihan, dan se
dalam presentasi ini dijelaskan mengenai penyakit campak ; epidemiologi, etiologi, patofisiologi, management dan vaksinasi. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.
MATERI PENYULUHAN PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT) DI SEKOLAH DASAR Dayu Agung Dewi Sawitri
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang meliputi 8 indikator utama PHBS seperti mencuci tangan, buang air kecil di toilet, mengikuti olahraga, tidak merokok, menimbang berat badan, dan memisahkan sampah. Penerapan PHBS di sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi tuberkulosis sebagai masalah kesehatan global. Kasus dan kematian akibat TB terus meningkat karena komitmen, dana, dan sistem pelayanan kesehatan yang kurang memadai, serta dampak pandemi HIV dan munculnya TB yang resisten obat. Dokumen ini juga menyoroti situasi TB di Indonesia yang menjadi penyebab kematian infeksi nomor satu dengan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. APA ITU CACINGAN ?
• Penyakit yang diakibatkan karena
cacing yang menyerang tubuh
manusia.
Cacing Tambang Cacing Gelang Cacing Kremi
3. PENYEBABNYA ?
Kebiasaan yg buruk Makan
tanpa cuci tangan, main tanah
Makanan yg tercemar larva cacing
Tanah yg mengandung larva cacing
tidak menggunakan sandal
4. GEJALANYA ?
• Perut buncit
• Badan kurus
• Rambut seperti rambut jagung
• Lemas dan cepat lelah
• Muka pucat
• Sakit perut
• Diare berulang dan kembung
5. AGAR TIDAK TERKENA
CACINGAN
• Selalu rajin mencuci tangan
• Memakai sendal ketika bermain
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Minum obat cacing setiap 6 bulan
sekali