1. Berbagai upaya pendangkalan akidah Islam seperti penundaan jilbab polwan, penolakan obat halal, dan penghapusan kolom agama di KTP dilakukan secara sistematis di Indonesia.
2. Menteri Agama dan Ketua MUI mengkhawatirkan hal ini melanggar Pancasila dan UUD 1945, serta diwarnai gerakan mirip PKI untuk menentang keagamaan.
3. Umat Islam diminta memperhatikan masalah ini dan melawan gerakan pendangk
1. 26/12/13
Tutty Alawiyah: Pendangkalan Akidah Islam Diduga Sistematis | Al-Khilafah.org
Tutty Alawiyah: Pendangkalan Akidah Islam Diduga Sistematis
Posted by Admin on 12/26/2013 10:29:00 AM in berita, nasional, natal | 0 komentar
Berbagai kasus yang terjadi seperti penundaan jilbab polwan,
penolakan obat halal, hingga penghilangan kolom agama di
kartu tanda penduduk (KTP) merupakan fenomena
pendangkalan akidah yang s istemis dialami umat Islam
Indonesia.
Pemda yang mencoba mengurus pendidikan agama dengan
menganggarkan biaya operasional untuk masjid, imam,
madrasah, serta pondok pesantren malah dipidanakan. “Yang
terbaru, ada upaya penolakan obat halal dan penghapusan
kolom agama di KTP. Pendangkalan akidah di Indonesia
sudah sangat masif,” kata Menag.
Ketua Dewan Pimpinan MUI bidang Pemberdayaan Perempuan, Tutty Alawiyah yang juga pengasuh Pondok Pesantren
Asyafi'iyah Jati Waringin Jakarta Timur ini bersama Wakil Sekertaris Jenderal MUI, Welya Safitri memberikan pernyataan
sikap pelaksanaan jilbab bagi Polwan di Gedung MUI, Jakarta, Jumat (20/12).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Slamet Effendi Yusuf sepakat dengan apa yang dikatakan KH Noer. Menurut dia,
pihak-pihak yang berupaya menjauhkan nilai agama dari kehidupan bernegara dan bermasyarakat telah melanggar norma
Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Ingat, nilai utama yang dijunjung dalam Pancasila dan UUD 45 adalah nilai keagamaan, bukan sekulerisme," tegasnya.
Untuk itu, ia mengingatkan kepada kelompok-kelompok yang ingin mencari peluang untuk merusak Pancasila agar
menghentikan upaya tersebut. Menurut Slamet, gerakan kelompok-kelompok ini seperti yang dijalankan Partai Komunis
Indonesia (PKI).
Mereka, jelas dia, menyebarkan paham-paham ideologi ke masyarakat untuk menentang praktik-praktik keagamaan yang
semakin kuat di masyarakat, khususnya umat Islam. Beberapa oknum gerakan ini pun berusaha menyebarkan ideologi
mereka dengan masuk ke instansi penting di pemerintahan. Slamet pun meminta pemerintah mewaspadai gerakan
seperti ini.
Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena sudah mengusik umat Islam. Ayo para tokoh umat dan pemimpin Islam agar
memperhatikan masalah ini. Terutama media-media Islam untuk memberikan kekuatan suara umat Islam dan menentang
gerakan pendangkalan ini.
Menteri Agama Khawatir Pendangkalan Aqidah Secara Sistematis
Sebelumnya Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku khawatir dengan berbagai upaya pendangkalan akidah yang terus
terjadi di masyarakat Indonesia belakangan ini.
Ia mencontohkan beberapa fakta yang telah terjadi. Seperti di kota besar, banyak wanita Muslimah yang mau berjilbab,
tetapi tidak bisa. Sebab, di negeri yang mayoritas Islam ini, penggunaan jilbab diatur sangat ketat. “Contoh yang mudah di
pertelevisian, kepolisian, dan beberapa pramuniaga di pusat perbelanjaan,” kata dia.
Di pertelevisian, jelas Menag, pembawa acara akan diprioritaskan bagi mereka yang tidak menggunakan jilbab. Hal ini juga
terjadi di kepolisian pada polisi wanita (polwan). "Polwan yang sudah dibolehkan pakai jilbab kemudian dilarang kembali.
Dengan alasan, tidak seragam," ujarnya.
Begitu juga, para pramuniaga di pusat perbelanjaan. Mereka, kata Menag, sangat jarang terlihat megngunakan jilbab
karena memang aturan perusahaan diuat seperti itu.
Contoh lain upaya pendangkalan akidah, menurut Suryadharma, terjadi di daerah. Pemerintah daerah (pemda) dilarang
membiayai program agama di daerah, khususnya pada pendidikan agama. Paradigma yang dibangun, urusan agama itu
www.al-khilafah.org/2013/12/tutty-alawiyah-pendangkalan-akidah.html
1/2
2. 26/12/13
Tutty Alawiyah: Pendangkalan Akidah Islam Diduga Sistematis | Al-Khilafah.org
urusan negara, sedangkan pemda tidak mengurusi masalah agama dan pendidikan agama. [rep/arham/voa-islam/www.alkhilafah.org]
Sarankan 19 orang menyarankan ini. Jadilah orang pertama di antara teman-teman.
1
Raih amal shalih, sebarkan informasi ini....
Artikel Terkait lainnya
berita
Aliansi Anti Kudeta Mengutuk Serangan Mematikan di Mesir Yang Menewaskan 13 Orang dan Melukai 130 Lainnya
Setelah Kunjungan Rahasia CIA dan Ledakan Bom, Rezim Kudeta Tuduh IM Teroris
Dalam Sepekan, 495 Orang Tewas Dibantai di Aleppo
Inggris Mencabut Kewarganegaraan Warganya yang Berjihad di Suriah
Hampir Setengah Siswa Muslim di Sekolah California Pernah Mengalami Intimidasi
Belasan Warga Dituduh Teroris Mengaku Dimintai Uang Oknum Kapolsek
natal
Kultwit ust. Iwan Januar ( @iwanjanuarcom ) mengenai Bahaya Natal Bersama
Mantan Biarawati Blak-blakan Soal Mitos Natal hingga Pembantaian Kaum Muslim
Inilah Penyebab Perayaan Natal Marak di Indonesia
Haram, Ikut Natal Bersama!
nasional
Belasan Warga Dituduh Teroris Mengaku Dimintai Uang Oknum Kapolsek
Materi Fiqh Khilafah Membuat Siswa Radikal?
BPK: Kerugian Negara Kasus Bank Century Lebih Dari Rp 7 Triliun
Muslim Ikut Natal, Fatal
Jubir HTI: “Tabir Busuk Parpol SemakinTerkuak,Demokrasi Menjadi Pangkal Penyakitnya”
www.al-khilafah.org/2013/12/tutty-alawiyah-pendangkalan-akidah.html
2/2