Sarasehan ini membahas tentang peran perempuan dan masalah ekonomi yang dihadapi saat ini akibat sistem kapitalisme. Para pembicara sepakat bahwa satu-satunya solusi adalah kembali kepada ekonomi Islam dalam naungan khilafah. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan dari NTB dan berjalan dengan antusias sambil menyuarakan pentingnya memperjuangkan sistem khilafah.
Opini tentang problematika perempuan dan pendidikan muslimah
Sarasehan ibu peduli generasi
1. 26/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Sarasehan Ibu Peduli Generasi
Sarasehan Ibu Peduli Generasi
December 26th, 2013 by MHTI
HTI Press. Mataram. Peserta mulai berdatangan dan memasuki ruangan aula KNPI Mataram.
Para peserta ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan intelektual, ibu-ibu
ketua/penggerak majelis ta’lim, PKK, ORMAS-ORMAS Islam baik yang berasal dari kota
Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur maupun Sumbawa. Mereka datang
untuk memenuhi undangan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I NTB yang pada hari Ahad,
22 Desember 2013 melaksanakan sarasehan ibu peduli generasi yang mengangkat tema
“Berjuang Mewujudkan Kehidupan Sejahtera dalam Naungan Khilafah”
Peserta begitu antusias dari awal hingga akhir acara, apalagi setelah pembicara pertama
Ustadzah Hj. Khadijah Dahlik (muballighoh) menyampaikan fakta kondisi perempuan yang ada
saat ini akibat sistem kapitalisme. Ibu-ibu yang hadir begitu sepakat bahwa para perempuan
sedang menderita apalagi semakin banyaknya para perempuan yang bekerja jauh ke negeri
seberang meninggalkan anak dan suami. Khadijah menegaskan bahwa kemiskinan
perempuan dan keluarga tidak akan pernah berakhir jika berharap kepada kapitalisme, karena
itu marilah kita kembali kepada aturan syariat kita, syariat Islam dalam naungan Khilafah.
Pemateri kedua ustadzah Lenny Aprilianty, S.Kep.,Ners selaku ketua DPD I MHTI NTB
menyampaikan bahwa ada masalah ekonomi pada perempuan, keluarga, negara bahkan
dunia, karena itu sudah seharusnyalah kita mencari solusi dari semua permasalahan tersebut.
Solusi yang selama ini dianggap mampu menyelesaikan masalah adalah dengan berbondongbondongnya kaum perempuan keluar rumah untuk bekerja ataupun bekerja di dalam rumah
dengan berbagai program dan bantuan dana dari banyak pihak. Tetapi jika kita lihat lebih jauh
ternyata semakin banyak perempuan bekerja, masalah ekonomi tidaklah kunjung usai, bahkan
semakin bertambah dan semakin menyakitkan, ini membuktikan bahwa perempuan bekerja
bukanlah solusi yang tepat. Satu-satunya solusi yang tepat adalah kembali kepada aturan
ekonomi Islam yang hanya mampu diterapkan dalam naungan Khilafah.
Nurul Syahidah S.H.I. menyampaikan gambaran bagaimana Islam mendudukkan peran
perempuan yang sesungguhnya yaitu sebagai al-umm wa robbatulbayt (ibu dan pengurus
rumah tangga) dan Islam dalam naungan Khilafah akan menjamin terpenuhinya hak nafkah
perempuan tanpa menyuruh perempuan bekerja sendiri. Kebutuhan saat ini terasa sangatlah
semakin tinggi, tidaklah akan mampu terpenuhi sampai berapapun penghasilan yang
didapatkan, sampai berapapun lamanya bekerja karena sejatinya masalah ekonomi datang
dari sistem kapitalisme yang harus segera diganti dengan sistem Islam, syariat Islam Kaffah
dalam naungan Khilafah, inilah yang harus menjadi fokus perjuangan semua kalangan termasuk
para perempuan, karena hanya Khilafahlah pembebas kita dari jeratan permasalahan ekonomi
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/26/sarasehan-ibu-peduli-generasi/
1/2
2. 26/12/13
Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Sarasehan Ibu Peduli Generasi
dan semua permasalahan lainnya.
Sepanjang acara berjalan begitu luar biasa, adanya puisi yang menggambarkan bagaimana
perempuan yang terpaksa bekerja yang akhirnya “sangat letih” dengan semua yang dia jalani,
kemudian tersadarkan untuk memperjuangkan khilafah sebagai satu-satunya jalan keluar dari
masalah ini. Pekikan takbir terdengar dalam ruangan.
Closing statement dari tiga pembicara bersepakat bahwa saatnya kita kembali ke syariah
dalam Bingkai Khilafah. Kekhusyukan acara ditutup do’a oleh ustadzah raihan. (MHTI-NTB)
Baca juga :
1.
2.
3.
4.
5.
Temu Muslimah Peduli Generasi: Generasi Berencana, Yakin Bisa?
Temu Tokoh Muslimah Peduli Generasi
“Remaja Gaul, Remaja Peduli Generasi“
Diskusi Muslimah Peduli Generasi
Seminar Remaja Peduli Generasi DPD II Gresik
m.hizbut-tahrir.or.id/2013/12/26/sarasehan-ibu-peduli-generasi/
2/2