Soal Packet Tracer Troubleshooting - ITNSA LKS SMK Tingkat Provinsi NTB 2021I Putu Hariyadi
Soal Packet Tracer Troubleshooting (TSHOOT) untuk lomba Information Technology Network System Administration (ITNSA) pada LKS SMK Tingkat Provinsi NTB tahun 2021
tugas sekolah SMk kelas 12 TKJ tentang server Softswitch
Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini.
Menurut isc (International softswitch concortium) definisi softswitch adalah suatu perangkat yang memiliki kemampuan :
Memilih proses yang di terapkan pada suatu panggilan
Routing untuk panggilan dalam jaringan
Mentransfer kontrol panggilan ke elemen jaringanKonsep kerja softswitch
Antara MCG dan MG sendiri akan saling berhubungan dengan protocol Megaco atau MGCP (Media Gateway Control Protocol). Sementara itu, satu MGC akan berhubungan dengan MGC lain, baik itu yang berada di jaringan yang sama maupun berbeda, dengan mengirimkan protocol sinyal tertentu. Untuk jaringan sirkit, MGC akan mengirimkan SS7 (Signalling System 7), maka MGC akan menggunakan H.323 atau SIP (Season Initiation Protocol).
Sedangkan MG sendiri ‘hanya’ akan bekerja sebagai converter antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket. Di sini fungsi softswitch menjadi hanya setara dengan ‘switch analog’ dan tidak akan memberikan layanan yang lain. MG juga bias bekerja di sisi pelanggan maupun penyedia layanan, dimana softswitch bukan hanya berfungsi sebagai converter, namun juga memberikan feature lebih, termasuk dial-tone tentunya. Pada posisi ini, maka softswitch akan bekerja lebih kompleks.
Seperti yang kita ketahui bahwa definisi atau arti kata dari routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket paket jaringan ke network lain / jaringan lain yang tidak terhubung langsung dengan si router melalui internetwork. dan routing static adalah sebuah router yang tabel routingnya dikonfigurasi manual oleh administrator jaringannya . Maka routing dinamis adalah kebalikannya dari routing static tersebut. Karena routing dinamis adalah sebuah router yang tabel routing'nya dikonfigurasi otomatis oleh protokol routing yang telah dipilih sebelumnya .
Soal Packet Tracer Troubleshooting - ITNSA LKS SMK Tingkat Provinsi NTB 2021I Putu Hariyadi
Soal Packet Tracer Troubleshooting (TSHOOT) untuk lomba Information Technology Network System Administration (ITNSA) pada LKS SMK Tingkat Provinsi NTB tahun 2021
tugas sekolah SMk kelas 12 TKJ tentang server Softswitch
Softswitch adalah suatu alat yang mampu menghubungkan antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket, termasuk di dalamnya adalah jaringan telpon tetap (PSTN), internet yang berbasis IP, kabel TV dan juga jaringan seluler yang telah ada selama ini.
Menurut isc (International softswitch concortium) definisi softswitch adalah suatu perangkat yang memiliki kemampuan :
Memilih proses yang di terapkan pada suatu panggilan
Routing untuk panggilan dalam jaringan
Mentransfer kontrol panggilan ke elemen jaringanKonsep kerja softswitch
Antara MCG dan MG sendiri akan saling berhubungan dengan protocol Megaco atau MGCP (Media Gateway Control Protocol). Sementara itu, satu MGC akan berhubungan dengan MGC lain, baik itu yang berada di jaringan yang sama maupun berbeda, dengan mengirimkan protocol sinyal tertentu. Untuk jaringan sirkit, MGC akan mengirimkan SS7 (Signalling System 7), maka MGC akan menggunakan H.323 atau SIP (Season Initiation Protocol).
Sedangkan MG sendiri ‘hanya’ akan bekerja sebagai converter antara jaringan sirkuit dengan jaringan paket. Di sini fungsi softswitch menjadi hanya setara dengan ‘switch analog’ dan tidak akan memberikan layanan yang lain. MG juga bias bekerja di sisi pelanggan maupun penyedia layanan, dimana softswitch bukan hanya berfungsi sebagai converter, namun juga memberikan feature lebih, termasuk dial-tone tentunya. Pada posisi ini, maka softswitch akan bekerja lebih kompleks.
Seperti yang kita ketahui bahwa definisi atau arti kata dari routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket paket jaringan ke network lain / jaringan lain yang tidak terhubung langsung dengan si router melalui internetwork. dan routing static adalah sebuah router yang tabel routingnya dikonfigurasi manual oleh administrator jaringannya . Maka routing dinamis adalah kebalikannya dari routing static tersebut. Karena routing dinamis adalah sebuah router yang tabel routing'nya dikonfigurasi otomatis oleh protokol routing yang telah dipilih sebelumnya .
Pembahasan Solusi Soal Modul D Cisco Packet Tracer Troubleshooting Challenge ...I Putu Hariyadi
Pembahasan Solusi Soal Modul D Cisco Packet Tracer Troubleshooting Challenge pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Tahun 2017
Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco
Soal Modul C Cisco Packet Tracer Challenge - IT Networking Support LKS NTB 2017I Putu Hariyadi
Soal Modul C Cisco Packet Tracer Challenge (Routing, Switching and Security Essentials) - IT Networking Support pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Provinsi NTB 2017
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksI Putu Hariyadi
Modul free one day workshop "Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks" bagi guru SMK TKJ se-Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diselenggarakan di STMIK Bumigora Mataram
Ngelab Packet Tracer
oleh Esa Velliant Agusta
SMKN 7 Semarang
Membahas mengenai Subnet, pembagian IP Address, DHCP, Web Server, DNS, Email, NTP, FTP, Routing RIP, Routing EIGRP dan Routing OSPF
Utk file lab packet tracernya (pkt) bisa di unduh di https://archive.org/download/slide-share-esa-packet-tracer-resources/slide-share-esa-packet-tracer-resources.zip
Pembahasan Solusi Soal Modul D Cisco Packet Tracer Troubleshooting Challenge ...I Putu Hariyadi
Pembahasan Solusi Soal Modul D Cisco Packet Tracer Troubleshooting Challenge pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Tahun 2017
Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco Ebook Belajar Perangkat Cisco
Soal Modul C Cisco Packet Tracer Challenge - IT Networking Support LKS NTB 2017I Putu Hariyadi
Soal Modul C Cisco Packet Tracer Challenge (Routing, Switching and Security Essentials) - IT Networking Support pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Provinsi NTB 2017
Modul Free One Day Workshop Implementing Cisco IP Routing and Switched NetworksI Putu Hariyadi
Modul free one day workshop "Implementing Cisco IP Routing and Switched Networks" bagi guru SMK TKJ se-Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diselenggarakan di STMIK Bumigora Mataram
Ngelab Packet Tracer
oleh Esa Velliant Agusta
SMKN 7 Semarang
Membahas mengenai Subnet, pembagian IP Address, DHCP, Web Server, DNS, Email, NTP, FTP, Routing RIP, Routing EIGRP dan Routing OSPF
Utk file lab packet tracernya (pkt) bisa di unduh di https://archive.org/download/slide-share-esa-packet-tracer-resources/slide-share-esa-packet-tracer-resources.zip
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain.
Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
Pembahasan Solusi Soal UTS Praktikum Sistem Keamanan JaringanI Putu Hariyadi
Pembahasan Solusi Soal UTS Praktikum Sistem Keamanan Jaringan (SKJ) semester genap 2017/2018 di prodi S1 Teknik Informatika STMIK Bumigora. Topik yang diujikan tentang Cisco Access Control List (ACL), Routing Information Protocol (RIP) dan Network Address Translation (NAT).
Tugas Jaringan Komputer
KELOMPOK 2:
RAZAQA SUGIHARAWAN (10215001)
MUHAMMAD ISMAIL NUR SIDIQ (10215002)
BHAZY ARYA PINGGALA (10215003)
RAHMAT FIRDAUS (10215007)
M. ADI DIANSYAH (10215009)
DICKY ADNAN HADIyANTO (10215011)
Routing Protocol maksudnya adalah protocol untuk merouting. Routing protocol digunakan oleh router-router untuk memelihara /meng-update isi routing table. Pada dasarnya sebuah routing protocol menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah internetwork. Contoh dari routing protocol adalah RIP, IGRP, EIGRP, dan OSPF.
Routed Protocol (protocol yang diroutingkan) maksudnya adalah protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Jadi protocol ini tidak digunakan untuk membuild routing tables, melainkan dipakai untuk addressing (pengalamatan). Karena digunakan untuk addressing, maka yang menggunakan routed protocol ini adalah end devices (laptop, mobile phone, desktop, mac, dll). router akan membaca informasi dari protocol ini sebagai dasar untuk memforward paket. Contoh routed protocol adalah IP, NetbeUI, IPX, Apple Talk dan DECNet.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
TUTORIAL DYNAMIC ROUTING BGP.pptx
1. TUTORIAL DYNAMIC ROUTING BGP
Nama : Taufik Hidayat
NIM : 20182009
Prodi : Teknik Elektro
Mata Kuliah : Jaringan Komputer
Sekolah Tinggi Teknik Pati 2021
2. Pengertian Routing BGP
Border Gateway Protocol (BGP) adalah salah satu jenis
routing protocol yang berfungsi untuk mempertukarkan
informasi antar Autonomous System (AS). Autonomous
System (AS) adalah kumpulan dari jaringan-jaringan
dalam satu administrasi yang mempunyai strategi
routing bersama. BGP merupakan protocol routing yang
memanfaatkan protokol TCP untuk pertukaran informasi
antar router. Dengan protocol TCP ini BGP tidak perlu
lagi menggunakan protocol lain untuk menangani
fragmentasi, retransmisi, acknowledgement dan
sequencing
3. Pengertian Routing BGP
Routing BGP atau Border Gateway Protocol adalah salah
satu jenis protokol routing dinamis. BGP digunakan untuk
koneksi antar Autonomous System (AS). BGP merupakan
salah satu jenis routing yang sering digunakan oleh ISP
besar. BGP termasuk dalam kategori routing protokol jenis
EGP atau Exterior Gateway Protocol. BGP memiliki
skalabilitas yang tinggi karena dapat melayani pertukaran
routing pada organisasi-organisasi besar. Karena itulah BGP
sering dikenal dengan routing protokol yang sangat
kompleks. Semisal ingin membuat jaringan ISP besar maka
dalam hal ini kita menggunakan routing BGP untuk
menghubungkan antar router.
5. Konfigurasi IP Pada Router Mikrotik 1
[admin@MikroTik] >
[admin@MikroTik] > interface print
[admin@MikroTik] > ip address add address=10.11.12.1/20 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip address print
Flags: X – disable, I – invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK INTERFACE
0 10.11.12.1/20 10.11.0.0 ether1
1 192.168.10.1/24 192.168.10.0 ether2
[admin@MikroTik] > system identity set name=R-1
[admin@R-1] >
6. Konfigurasi IP Pada Router Mikrotik 2
[admin@MikroTik] >
[admin@MikroTik] > interface print
[admin@MikroTik] > ip address add address=10.11.12.2/20 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=192.168.20.1/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip address print
Flags: X – disable, I – invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK INTERFACE
0 10.11.12.2/20 10.11.12.0 ether1
1 192.168.20.1/24 192.168.20.0 ether2
[admin@MikroTik] > system identity set name=R-2
[admin@R-2] >
7. Konfigurasi AS Number Pada Router 1
AS Number Diberi 100
[admin@R-1] > routing bgp instance set as=100
numbers: 0
[admin@R-1] > routing bgp instance print
[admin@R-1] >
8. Konfigurasi AS Number Pada Router 2
AS Number Diberi 200
[admin@R-2] > routing bgp instance set as=200
numbers: 0
[admin@R-2] > routing bgp instance print
[admin@R-2] >
9. Konfigurasi Peer Sesuai AS Number Router
Remote Di Router 1 Dan Router 2
[admin@R-1] > routing bgp
[admin@R-1] /routing bgp > peer add name=R-2 instance=default
remote-address=10.11.12.2 remote-as=200
[admin@R-1] /routing bgp >
[admin@R-1] /routing bgp > peer print
Flags: X – disable, E - established
# INSTANCE REMOTE-ADDRESS REMOTE-AS
0 default 10.11.12.2 200
10. Konfigurasi Peer Sesuai AS Number Router
Remote Di Router 1 Dan Router 2
[admin@R-2] > routing bgp
[admin@R-2] /routing bgp > peer add name=R-1 instance=default
remote-address=10.11.12.1 remote-as=100
[admin@R-2] /routing bgp >
[admin@R-2] /routing bgp > peer print
Flags: X – disable, E - established
# INSTANCE REMOTE-ADDRESS REMOTE-AS
0 default 10.11.12.1 100
11. Konfigurasi Network Di Router 1
(IP Network Jaringan Lokal R-1)
[admin@R-1] /routing bgp > network add network=192.168.10.0/24
[admin@R-1] /routing bgp > network print
Flags: X – disable
# NETWORK SYNCHRONIZE
0 192.168.10.0/24 yes
12. Konfigurasi Network Di Router 2
(IP Network Jaringan Lokal R-2)
[admin@R-2] /routing bgp > network add network=192.168.20.0/24
[admin@R-2] /routing bgp > network print
Flags: X – disable
# NETWORK SYNCHRONIZE
0 192.168.20.0/24 yes
13. Konfigurasi PC1 Dan PC2
PC1> ip 192.168.10.2/24 192.168.10.1
PC1> save
PC1>
PC2> ip 192.168.10.3/24 192.168.10.1
PC2> save
PC2>
14. Konfigurasi PC3 Dan PC4
PC3> ip 192.168.20.2/24 192.168.20.1
PC3> save
PC3>
PC4> ip 192.168.20.3/24 192.168.20.1
PC4> save
PC4>
15. Melakukan Tes Ping Dari PC1 Ke PC3
PC1> ping 192.168.20.2
PC1> ping 192.168.20.3
16. Melakukan Tes Ping Dari PC3 Ke PC2
PC3> ping 192.168.10.2
PC3> ping 192.168.10.3
17. REFERENSI
Alfian, F. (2019). Konfigurasi Routing
(Static Routing) di Cisco Packet Tracer.
Diambil 13 Juli 2021, dari
http://nguprek.com/konfigurasi-routing-
bgp-di-cisco-packet-tracer/
ELGORMA, M. (2020). Panduan
Implementasi Routing BGP pada Mikrotik
Router dengan GNS3 • Summary networks.
Diambil 13 Juli 2021, dari
https://summarynetworks.com/info-
tlc/panduan-implementasi-routing-bgp-
pada-mikrotik-router-dengan-gns3/